Peta Wilayah Damaskus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS AGAMA PETA WILAYAH DAMASKUS



Kelas :VIII-E Kelompok 5 Nama ketua : Alvio Damayanti



(02)



Nama anggota:  Axel Raka D.P.A



(07)



 Ferro Dhanisfandi



(14)



 Mitra Taufansyah A.



(21)



 Moch Irza Oktatian



(22)



 Sri Wahyuningsih



(27)



SMP NEGERI 1 TEMBELANG TAHUN AJARAN 2018/2019



Peta wilayah Damaskus



Damaskus pertama kali didirikan sekitar 5.000 tahun yang lalu.Damaskus terletak pada posisi 30 ー 37° bujur timur dan 30 ー 33° lintang utara. Dalam peta, Damaskus terletak di bagian barat daya Suriah. Damaskus berada di suatu dataran setengah gersang. Bagian selatan Kota Damaskus umumnya merupakan bagian kota lama, sedangkan bagian utaranya lebih modern. Letaknya yang berada di persimpangan jalan menuju ke Irak dan anak benua Arab, membuat Damaskus untuk menjadi pusat perdagangan yang penting. Sekarang Damaskus menjadi ibu kota Republik Suriah. Sejak dahulu Damaskus terkenal dengan banyak sungai dan saluran air. Pada mulanya Damaskus adalah kota pertanian kecil yang terletak di perairan sungai Bardi. Karena letaknya yang sangat strategis untuk pusat perdagangan, maka di sana banyak terdapat pasar. Pada milinium ke tiga sebelum Masehi, Damaskus yang merupakan salah satu kota berpenghuni tertua di dunia sudah menjadi ibu kota kerajaan Aramid yang maju. Sebuah kota kuno yang penting di Siria. Damaskus (es-Syam, atau Dimasq, modern) terletak di kaki Peg. Anti-Lebanon, berdekatan dengan Gurun Arab-Siria yang membentang di hadapannya ke arah timur. Di sebelah barat daya kota itu, G. Hermon yang puncaknya ditutupi salju menjulang setinggi 2.814 m dan menandai ujung selatan Peg. Anti-Lebanon. Lereng-lereng di belakang Damaskus



ke arah barat agak tandus, tetapi melalui sebuah ngarai di pegunungan itu, air sejuk S. Barada mengalir menuju dataran tempat kota itu berada. Setelah itu, pengairannya menyebabkan terbentuknya oasis yang subur, dengan lebar kira - kira 16 km dan panjang 48 km. Di sebelah barat laut kota tersebut, terdapat celah di jajaran Peg. AntiLebanon, dan sejak zaman dahulu, celah itu terhubung ke jalan raya utama melintasi Sele-Siria (Beqa) yang menuju ke selatan ke Hazor, kemudian menurun menyusuri sisi barat L. Galilea melewati Dataran Megido menuju pesisir, dan berlanjut ke selatan melalui Filistia terus ke Mesir. Damaskus terletak di dataran yang merupakan daerah plato setinggi kira-kira 700 m di atas permukaan laut, dan kota itu menikmati iklim yang nyaman, dengan suhu rata-rata bervariasi dari kirakira 7° C pada musim dingin sampai 29° C pada musim panas.  Perkembangan Peradaban Islam di Damaskus Pada masa kekuasaan bani Umayah, di kota Damaskus banyak didirikan gedung-gedung yang indah, yang bernilai seni, disamping kotanya sendiri dibangun sedemikian rupa teratur dan indahnya, dengan jalan-jalan yang lebih merimbun, kanal-kanal yang bersimpang siur berfungsi sebagai jalan dan pengairan, taman-taman rekreasi yang menakjubkan. Di kota ini juga terdapat masjid Damaskus yang megah dan agung, masjid ini dibangun oleh Khalifah AlWalid bin Abdul Malik dengan arsiteknya Abu ubaidah bin Jarrah. Bangunannya sendiri memiliki nilai seni yang luar biasa, juga pilar-pilar dan dinding-dindingnya diukir dengan ukiran-ukiran yang indah dan ditaburi dengan batu-batu yang bernilai tinggi. Masjid yang panjang 300 meter dan lebarnya 200 meter, dibangun diatas 68 pilar yang kokoh. Sejak Islam masih dini, Damaskus terkenal sebagai kota pelajar. Karena banyaknya sekolah yang ada di sana. Pada masa Salahuddin Al-Ayubi jumlah sekolah mencapai 20 sekolah, di antaranya; Sekolah Adiliah, Sekolah Dhahiriah, Sekolah Jamqumiah, Sekolah Rawahiah, Sekolah Shalahiah, Sekolah Asadiah, Sekolah `Ashruniah, Sekolah `Aziziah dan lain-lain. Juga terkenal dengan sejumlah perpustakaan. Yang paling terkenal adalah Perpustakaan Sekolah Adiliah. Pada zaman dahulu, Damaskus juga terkenal dengan banyaknya rumah sakit milik



lembaga pendidikan kedokteran tertentu dan banyaknya sekolah-sekolah kedokteran. Sepanjang sejarah kekhalifahan Islam yang silih berganti, Damaskus telah banyak menelorkan ulama besar, seperti; Hafiz Abdul Aziz At-Timiy, Hafiz Abu Zar`ah tokoh hadis terkemuka Syekhul Islam Ibn Taymiah, Ibn `Asakir, Abu Syamah, Ibn Katsir, Ibn Malik, Ibn Syathir, Rashid, Ibnu Baythar dan Ibnu Nafis. Mesjidnya yang paling terkenal adalah mesjid Umawi dan peninggalan sejarahnya yang paling tersohor adalah benteng Damaskus.