Petunjuk Peta Geologi Wilayah Purwokerto [PDF]

  • Author / Uploaded
  • wgoro
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PETA GEOLOGI LEMBAR PURWOKERTO DAN TEGAL, JAWA Qal



Aluvium - Lempung, lanau, pasir dan kerikil di dalam dataran-dataran pantai dan aluvium; tanda titik-titik menunjukkan undak sungai. Tebal 0 - 150 m.



Qva



ALUVIUM GUNUNGAPI - Bahan-bahan tak mengeras mengandung bongkah-bongkah batuan gunungapi bergaris tengah 10 - 50 cm yang bersusunan andesit sampai basal. Meliputi daerah-daerah landai dan datar. Bongkah-bongkah tersebut dipakai penduduk untuk pagar, mungkin juga baik untuk pondasi jalan.



Qvl



HASIL GUNUNGAPI, LAVA - Aliran lava andesitik berongga-rongga berasal dari Gunung Slamet, terutama di lereng timur. Dipakai untuk pondasi jalan.



Qvu



HASIL GUNUNGAPI, TAK TERURAIKAN - Breksi lava, lapili dan tufa dari Gunung Slamet dan pusat-pusat erupsi di sebelah baratnya. Membentuk dataran dan bukit-bukit tinggi yang tertutup oleh tanah berwarna abu-abu tua sampai coklat dan kuning kemerahan.



Qc



SATUAN TUFAAN - Lapisan-lapisan batupasir tufaan, pasir, tufa, konglomerat dan breksi tufaan; di sebelah timurlaut dan tenggara merupakan dataran yang bergelombang. Endapan di sebelah tenggara ini disebut "Plistosen" oleh Harloff (1933)



Qpl



FORMASI LINGGOPODO - Endapan-endapan breksi tufa dan lahar yang oleh van Bemmelen, 1949, hal.610 dianggap berasal dari Gunung Slamet atau Gunung Copet. Nama ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Haar (1935).



Qgt



FORMASI GINTUNG - Terdapat pada dua singkapan kecil di dekat batas barat peta. Di bagian barat peta formasi ini oleh Haar (1935) disebutkan terdiri dari konglomerat andesit, di beberapa tempat batupasir berwarna kehijauan - abu-abu, lempung dengan kongkresi batupasir gampingan dan tufa. Di dalam konglomerat kadang-kadang ditemukan kayu yang terkersikkan. Sepanjang Sungai Gintung ke arah barat tebalnya 800 m.



Qmg



FORMASI MENGGER - Berupa singkapan-singkapan kecil di tepi barat peta. Formasi ini di sebelah barat menurut Haar (1935) terdiri atas tufa berwarna abu-abu muda dan batupasir tufaan yang mengandung sisipan-sisipan konglomerat dan pasir magnetit; tebal 150 m.



FORMASI LIGUNG QTlu Anggauta atas - Aglomerat andesit, breksi dan tufa abu-abu di beberapa tempat (van Bemmelen, 1937). QTll



Anggota Bawah - lempung tufaan, batupasir tufaan berlapis silangsiur dan konglomerat. Sisa-sisa tanaman dan batubara muda menunjukkkan bahwa anggauta ini diendapkan dalam lingkungan bukan laut (van Bemmelen, 1937)



Tpkg FORMASI KALIGLASAH - Terdapat di daerah kecil di batas barat peta. Menurut Haar (1935, hal. 32-34) formasi ini terdiri atas lempung, napal, batupasir dan konglomerat yang mengandung lensa-lensa lignit yang tebalnya antara 10 - 100 cm. Pada mulanya formasi ini disebut Seri Glagah (haar, 1935) Tpkb FORMASI KALIBIUK - Napal lempungan dengan sisipan batupasir; kaya dengan moluska. Tebal ± 175 m (Haar, 1935) Tpt



FORMASI TAPAK - Batupasir berbutir kasar berwarna kehijauan dan konglomerat, di beberapa tempat juga terdapat breksi. Di bagian atas terdiri dari batupasir gampingan dan napal berwarna hijau yang mengandung pecahan-pecahan moluska. Tebal ± 500 m (Haar, 1935)



Tptl



Anggauta batugamping Formasi Tapak - Berupa lensa-lensa, berwarna abu-abu kekuningkuningan, tak berlapis.



Tptb



Anggauta breksi - Breksi gunungapi dan masadasar batupasir tufaan. Di beberapa tempat di dalam celah-celah terdapat kalsit.



Tmk



FORMASI KUMBANG - Breksi, lava andesit, tufa dan di beberapa tempat juga terdapat breksi batuapung dan tufa pasiran. Di Gunung Kumbang, ± 3 km sebelah barat peta, mencapai tebal 2000 m (haar, 1935)



Tmh



FORMASI HALANG - Batupasir andesit, konglomerat tufaan dan napal yang mengandung sisipan-sisipan batupasir andesit. Di atas bidang-bidang perlapisan batupasir terdapat bekas-bekas cacing. Foraminifera kecil menunjukkan umur Miosen atas. Tebal ± 800 m (haar, 1935)



Tmhl Anggauta batugamping Formasi Halang - Batugamping berwarna putih dengan bintikbintik kuning; perlapisan tidak jelas, mungkin sesuai untuk industri pembakaran gamping. Tmr



FORMASI RAMBATAN - Serpih, napal dan batupasir gampingan. Napal berselangseling dengan batupasir gampingan berwarna abu-abu muda. Banyak dijumpai lapisan tupis kalsit yang tegaklurus pada bidang perlapisan. Banyak mengandung foraminifera kecil. Tebal ± 300 m (Haar, 1935).



Tmp



FORMASI PEMALI - Napal globigerina berwarna abu-abu muda dan hijau keabu-abuan dengan sisipan batugamping pasiran berwarna abu-abu, batupasir tufaan dan batupasir berbutir kasar yang mengandung foraminifera. Pada umumnya formasi ini merupakan jajaran batulempung yang monoton; bagian bawah tidak tersingkap. Tebal ± 900 m (Haar, 1935)



Md



PORFIR MIKRODIORIT - Berwarna coklat dengan bintik-bintik coklat tua dan hitam; pejal, lapuk. Bertekstur holokristalin subdiabas porfirit dengan fenokris-fenokris feldspar



dan mineral-mineral femis. Sebagian dari mineral femis itu telah mengalami pelapukan sehingga menyebabkan terjadinya rongga-rongga. D



DIORIT - Berbutir sedang sampai kasar.



Acuan Bemmelen, R.W. van, 1937, Geologische kaart van Java, Toelicting bij blad 66 (Karangkobar), schaal 1 : 100.000; Dienst van den Mijnbouw in Nederlandsch-Indie (Geologival Survey of Indonesia) --------------, 1949, The geology of Indonesia, v. 1A (General Geology), Martinus Nijhoff, The Haque, 732 p. Haar, C. ter, 1935, Geologische kaart van Java, Toelicting bij blad 58 (Boemiajoe), schaal 1 : 100.000; Dienst van den Mijnbouw in Nederlandsch- Indie. Harloff,Ch.E.A., 1933, Geologische kaart van Java, Toelicting bij blad 67 (Bandjarnegara), schaal 1 : 100.000; Dienst van den Mijnbouw in Nederlandsch- Indie.