Physiotherapy For ACL Rehab [PDF]

Citation preview

Basic Exercise Dan Fisioterapi Pada Post Operasi ACL Reconstruksi



IMMANUEL MAULANG, S.FT, PHYSIO. M.KES, SP.FOR



ANATOMI ACL



BASIC SAINS DAN BIOMEKANIK ACL (ANNE 2016)



• ACL Memiliki 2 fiber bundle, (AM-Anteromedial bundle untuk menahan anterotibia translasi dan Fleksi Knee dan (PLPosterolateral menahan rotasi dan full extensi) • Panjang AM bundle sekitar 28-38 mm dan PL bundle sekitar 17 mm dan Lebar masing-masing sekitar 10 mm • ACL mampu menahan beban hingga 2500 N • Lachman test (150 N), pasif knee extensi 100 N, jalan 400 N, dan 1700 N saat aktifitas akselerasi • ACL Sprain terjadi pada beban tarikan 20% • Open kinematic chain (Knee extension) terdapat tarikan pada ACL. Beban maksimal ACL pada 15 – 30 derajat (Escamilla 2012). • Closed kinematic chain (Cocontraction quadriceps dan Hamstring) dilaporkan tidak menimbulkan tarikan pada ACL (Beynnon 2010)



ACL DAN HAMSTRING • ACL dan Hamstring berfungsi menahan pergerakan anterior dan rotasi tibia • Saat ACL putus hamstring kehilangan mekanoreseptor dan hamstring akan menurun jumlah proprioseptifnya sehingga akan menurunkan kekuatan otot • Cidera ACL dapat menurunkan masa laten Hamstring (interval kontraksi dan respon) (Beard, 2012) • Saat aktifitas Closed Kinematik Chain, Hamstring juga sebagai aktifasi hip extensi dalam menahan gravitasi



ACL DAN QUADRICEPS • Quadriceps sebagai stabilisasi dinamis/ penahan goncangan utama knee joint (saat mendarat) • Dilaporkan seorang atlit saat mendarat aktivitas quadriceps dapat menghasilkan 6000 N terhadap ACL • Aktifitas quadriceps yang adekuat saat mendarat bisa merusak ACL jika tidak ditopang dengan hamstring yang kuat (Beynnon 2014) • Pada Open Kinematic Chain Knee extension beban puncak quadriceps terhadap ACL pada derajat 15 – 30 derajat



CIDERA ACL



Mekanisme ACL Injury • video



FAKTOR INSTRINSIK • Neuromuscular control dan Biomekanik knee joint saat landing dan pivot • Imbalance muscle quadriceps dan hamstring • Deficit kontrol neuromuscular trunk (Hewet, 2013) • Riwayat ankle injury (wilk 2018) • Muscle fatigue (Lentorn, 2009) • Psikologis (ivarson, 2013) • Females are nearly 3 times greater than males • Female atlit umumnya memiliki struktur sendi yang laxity, aligment (pelvic,hip dan Q-angle) (sutton, 2013)



FAKTOR EKSTRINSIK • Kontak Injury • Cidera ACL paling banyak di temukan pada olahraga di suhu panas dan saat hujan (Orchard, 2013) • Level kompetisi dan tipe olahraga (Acevedo, 2014) • Rumput artificial lebih tinggi tingkat Cidera ACL dibanding dengan Rumput alami (Hagglund, 2015)



TES SPESIFIK LACHMAN TEST



• (+) ACL total Rupture



PIVOT SHIFT TEST



• (+) ACL total Rupture



DRAWER (POSTERIOR/ANTERIOR) RADIOLOGI (MRI)



• (+) anterior ACL total Rupture • ACL total Rupture (Sebelum operasi)



LACHMAN TEST, ANTERIOR DRAWER TEST, PIVOT TEST



REKONSTRUKSI ACL



GRAFT MATERIAL Tendon patelar graft 2977 N



Tendon Semitendinosus graft 4000 N



Implant interference screw 350 N



Peroneus longus graft



Implant tissue washer 768 N



REMODELING GRAFT (BRENT BROTZMAN 2009) • Ligamentization process : Avascular necrosis, revascular, and remodelling hingga berubah menjadi ligamen • Graft ACL baru di limitasi oleh fixator/implant • Necrosis avascular pada 4-8 mggu (ligament akan signifikan melemah) • 53 % kekuatan ACL pada 3 bln postoperasi ( Clancy 2012) • Proses maturasi graft ACL terjadi pada 6 bln dan proses maturasi berlanjut hingga 1 thn - Desain latihan harus menyesuaikan proses Ligamentization - Pemilihan jenis latihan pada fase awal rekonstruksi harus dilakukan dengan teliti agar tidak menggangu fixator implant dan tegangan pada ACL baru



POST OPERASI RECONSTRUKSI ACL Reaksi Inflamasi



Arthrogenic Muscle Inhibisi (AMI)



Menghambat mekanoreceptor dan recruitment motor unit, melemahkan dan atrofi otot (khususnya quadriceps)



AMI dapat diatasi dengan Exercise dan Chyrotherapy (Berthrand 2017)



OPEN KINEMATIC CHAIN VS CLOSED KINEMATIC CHAIN (POST OP ACL) OCK - Knee extensi Exc meningkatkan tegangan pada ACL (3015 derajat) - Fleksi (dibawah 30 derajat) terjadi peningkatan gaya dorong tibia ke anterior sehingga menyebabkan laxity/kelemahan ACL (Wilk 2012) - Spesifik melatih per 1 aktifitas otot - hypertrofi otot (fase return to sport)



CKC - Melatih co-contraksi untuk melindungi graft (tidak ada tarikan ACL) - Memberikan perlindungan lutut/stabilisasi menyeluruh knee joint - Mendidik kembali otot dan sendi lain untuk bekerja bersama dalam aktifitas fungsi



Return to Sport (systematic review & metaanalysis) BJSM 2018“Lai,Arden,Feller” • Return to sport rate 83% • Return to competitive sports : 44% • Range to RTS 6-13 month • Pooled graft rupture rate 5%



ACL Rehabilitation (wilk 2019) • Pre-Operative stage • Immediate post-operative (day 1-7) • Acute phase (week 2-4) • Intermediate phase (4-12 week) • Advanced stage (12-26 week) • Gradual return to activity (26> week) • Return to sport (7-9 week)



FASE PERTAMA: PERLINDUNGAN GRAFT (0-3 MINGGU) Prinsip latihan melindungi ACL yang baru (Implant dan Graft) • Kontrol Inflamasi dan early Motion knee joint • Fokus Full extensi, mobilisasi patella dan aktivasi quadriceps • ROM fleksi 90 derajat (Fleksi meningkat progressif saat inflamasi menurun) • Hindari latihan knee extension (OKC) • Add dan Abd exercise • Functional exc upper extremity • Knee brace dan crutches



FASE PERTAMA: EXERCISE PADA 0-3 MINGGU • • • • • • • • • • •



Cool Therapy pre dan post exc Quadriceps setting Heel prop Heel slides with towel/teraband Sitting heel slides Straight leg raises (0 derajat) Patellar mobilization Hip abduction Ankle pumps Prone hang PWB (sesuaikan case)



10-15 minutes 3 - 5 sets of 15-20 reps 5 minutes 3 – 5 sets of 15-20 reps 3 - 5 sets of 15 -20 reps 1 - 3 sets of 15-20 reps 1 set for 1 to 3 minutes 1 - 3 sets of 10 reps 3 – 5 sets to 15-20 reps 3-5 sets of 5 minutes 3 minutes



Hip Abduction



Hip adduction Heel slide with teraband



Heel Prop



Prone Hang



Quadriceps set



Patellar Mobilization



SLR



Sitting Heel Slide



PWB Ankle Pump



Cold therapy



FASE KEDUA: PROGRESSIF NEUROMUSCULAR KONTROL, GAIT AND BALANCE TRAINING ( 4 S/D 10 MINGGU)



Latihan Fase 1 dilanjutkan (melindungi graft) Full extensi knee ROM Fleksi knee 110-120 derajat Tingkatkan Proprioception dan neuromuscular control (CKC exc) • FWB/ Normal gait (Repair meniscus FWB pada 6 mggu) • • • •



FASE KEDUA: EXERCISE PADA 4-10 MINGGU Lanjutan Latihan Fase 1 • Cool Therapy pre dan post exc



10-15 minutes



• Clam shell



1-3 sets of 8-10 reps



• Static Bike



5 minutes



• Hamstring set exc



1-3 sets of 8-10 reps



• Single leg stand



1-3 set for 8-10 rep



• Half squad



1-3 sets of 8-10 reps



• Toe rise



1-3 sets of 8-10 reps



• Lunges



1-3 sets of 8-10 reps



• Foot Clock drill



1-3 sets of 8-10 reps



• Gait training



3 minutes



Clam shell



Half squad



Static bike



Single leg stand



Hamstring set



Lunges



Toe rise Foot clock drill Gait training



PHASE KETIGA: STRENGTH, POWER, ENDURANCE AGILITY DAN STABILISASI (11 S/D 16 MINGGU) • Lanjutkan latihan fase 2 dengan meningkatkan intensitas • No. pain dan No. efusion • Menuju Full ROM fleksi knee • Peningkatan strength, power, endurance, agility, stabilitation lower extremity • Peningkatan daya tahan kardiorespirasi • Latihan OKC untuk hypertropi dimulai



PHASE KETIGA: EXERCISE PADA 11 S/D 16 MINGGU Lanjutkan fase 2 dengan meningkatkan set dan reps



• Lateral walk exc • Monster walk exc • Single leg deadlift • Step up • Pliometrik exc • Skill spesifik exercise • Jamping and landing



1-3 set of 10-15 reps 1-3 sets of 8-10 reps 1-3 sets of 8-18 reps 1-3 sets of 8-10 reps 3 minutes 3 minutes 1-3 sets of 4-5 reps



Lateral walk Exc



Monster Walk Exc Single Leg Single deadlifts



Step Up



Pliometric Exc



Skill Spesific Exc



Pliometric Exc



Jumping and Landing



PHASE KEEMPAT: RETURN TO SPORT(17 S/D 30 MINGGU) • Lanjutkan latihan fase 3 dengan meningkatkan intensitas • Full ROM • Muscle strength 90% (Isokinetic test) • Agility (T-Test) • Dayatahan kardiovaskular • Skill spesifik akselerasi olahraga • Bimbingan psikologi



RETURN TO SPORT PHASE: EXERCIAE PADA 17 S/D 30 MINGGU Lanjutkan Fase 3 dengan meningkatkan set dan reps



• Latihan hypertrofi otot



1-3 set of 10-15 reps



• Single leg jumping and landing



1-3 set of 10-15 reps



• Jogging to running rep 4-10x



1 min fast sprint, 2 slow jog,



• Skill specifik akselerasi • Isokinetik test 90%



1-3 set of 10-15 reps



• Hop test 90 % • T Test



Muscle Hyperthropy Exc



Muscle Hyperthropy Exc



Single Leg jumping and Landing



Running And Jogging



Acceleration Spesific test



T Test (Agility) Isokinetic test



Hop Test 90%



TERIMA KASIH