Pidato Keimanan Dan Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tema : Keimanan dan Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Assalamu‟alaikum warohmatullahi wabarokatuh Yang terhormat Dewan Juri Yang saya hormati Guru Pendamping Dan peserta lomba yang berbahagia. Marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Tahun pelajaran‟ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul dalam acara Lomba Pidato tahun 2012. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu „Alaihi Wassalam yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya di zaman akhir nanti. Amien amien Ya Robbal Alamin. Dewan Juri, Guru Pendamping, dan Peserta Lomba yang Berbahagia … Perkenankanlah saya pada kesempatan kali ini menyampaikan uraian pidato yang bertema Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pemuda adalah



harapan bangsa. Masa depan bangsa dan Negara berada ditangan para



pemuda. Bagaimana keadaan bangsa dan Negara kita pada masa yang akan datang dapat dilihat dari kegiatan pemuda pada masa sekarang. Apabila pemuda sekarang sudah mempersiapkan diri, giat belajar, tekun berlatih, dan bekerja keras, maka



masa depan bangsa dan negara akan maju.



Sebaliknya, bila para pemuda sekarang bermalsa-malasan dan berhura-hura maka masa depan bangsa dan negara kita suram. Bahkan, negara kita bias hancur dan tinggal nama saja dalam bukubuku sejarah. Sungguh sangat menyedihkan bila hal itu benar-benar terjadi. Sebagai generasi muda yang kelak bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan Negara kita harus berusaha sekuat tenaga memajukan bangsa. Salah satu cara membentuk generasi muda yang berkualitas adalah melalui jalur pendidikan. Oleh karena itu, kita harus rajin menuntut ilmu baik ilmu umum maupun ilmu agama, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Hadirin yang berbahagia, Cobalah kita tengokkan wajah ke langit. Apa yang dapat dijawab, jika ada sebuah pertanyaan “Sebutkan lapisan-lapisan langit dibalik langit yang telah kita pandang?” Mungkin saja Anda akan berpikiran sama denganku. “Hmm, diatas sana ada langit truss? Langit!“ Ya, itu adalah satu bagian dari pengetahuan yang tiada batas. Pengetahuan tidak sesempit pandangan mata saja. Diatas langit ada langi. Diatas langit masih ada langit, terus dan terus hingga sampailah pada antariksa dimana Guru inspiratif kajen



Page 1



planet-planet dan gugusan bimasakti bernaung di alam semesta, namun akal kita akan terus berupaya berpikir “apakah setelah antariksa ada lapisan langit yang lain?” Ilmu pengetahuan tidaklah ada batasnya. Semakin dicari maka semakin luaslah ilmu itu. Untuk menjadi seorang yang berilmu, apakah hanya sekedar tahu? Tidak. Ilmu yang baik adalah ilmu pengetahuan yang juga berdasarkan moral, akidah dan ibadah. Ilmu pengetahuan dapat diibaratkan sebagaimana kita merancang sebuah bangunan. Bangunan yang kita impikan, tidak akan hanya sebatas angan belaka. Kita akan terus berupaya mewujudkan impian tersebut dengan membuat pondasi yang akan menyangga tiang-tiang bangunan. Tanpa pondasi maka tiang-tiang bangunan tersebut tidaklah dapat berdiri kokoh dan cepatlah ia akan pincang dan roboh. Itulah ilmu, tanpa agama yang menjadi pondasinya maka bangunan pengetahuan manusia akan pincang dan roboh. Pengetahuan tidak dapat berdiri sendiri tanpa agama yang senantiasa beriring bersama. Pengetahuan tanpa agama bagai orang buta berjalan tak kenal arah, “Main Tabrak”, begitupula sebaliknya Agama tanpa pengetahuan bagai ruang hampa tak beroksigen, sesegera mungkin akan “Mati”. Di dalam ayat-ayat al-Qur‟an, Allah memandu kita kepada Hikmah-Nya dengan penalaran logis yang memberi jawaban tentang alam semesta secara ilmiah. Di dalam Islam, Ilmu pengetahuan dan agama itu serasi. Di dalam al-Qur‟an Allah meminta kita untuk meneliti hikmahNya pada alam semesta. Allah berfirman kepada kita bahwa Kitab Nya al-Qur‟an diturunkan dengan hikmah dan ilmu pengetahuan,“Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi al-Qur‟an dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (an-Naml:6) Tidak ada ilmu pengetahuan di dunia ini yang lepas dari segala apa yang telah Allah firmankan didalam al-Qur‟an. Penciptaan manusia, penciptaan langit dan bumi, kematian dan kehidupan, dll semua itu telah ada dan diatur dalam Islam. Seseorang yang mengaku tidak ber-Tuhan sekali pun akan merasa bingung jika ditanya “Siapa yang menciptakanmu? Bukankah sebuah mobil saja sudah jelas siapa penciptanya?” Pengetahuan akan selalu berjalan seiring dengan agama yang mengokohkan pondasi keilmuan kita. Sebagai makhluk ciptaanNya sudah sepatutnya kita menempatkan ilmu pengetahuan dengan landasan agama yang benar dan sesuai syari‟at al-Qur‟an dan Hadist. Marilah rekan-rekanku kita belajar giat agar menjadi generasi yang berilmu. Sebagai tiang utama adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Keduanya harus saling selaras dalam kehidupan kita sebagai penuntun dan pedoman untuk menjadi manusia yang lebih baik yang akan membawa nahkoda negeri ini ke arah yang lebih baik pula. Demikianlah uraian pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga memberikan manfaat. Kurang lebihnya saya memohon maaf. Bilahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Guru inspiratif kajen



Page 2