Pil KB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONTRASEPSI HORMONAL “KONTRASEPSI PIL” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi



Disusun Oleh : 1. Ike Septriani Puspitasari



(1402450057)



2. Renita Astia Maulaningtias



(1402450058)



3. Diah Ulfah Wijayanti



(1402450092)



4. Miftakhul Jannah



(1402450093)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV KEBIDANAN MALANG TAHUN 2016 1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduki ini dengan tepat waktu yang berjudul “Kontrasepsi Pil”. Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapat banyak bantuan oleh berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Tarsikah, S.ST., M.Keb selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang telah memberikan tugas dan membantu dalam penyelesaian makalah ini. 2. Seluruh dosen mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. 3. Teman – teman kelas II B yang telah memberikan motivasi dan saran-saran dalam penyelesaian makalah ini. 4. Orang tua kami yang tidak pernah lelah memberikan motivasi dan doa dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi ataupun pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi literatur guna membantu mahasiswa dalam belajar mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.



Malang, 12 Maret 2016



Penyusun DAFTAR ISI 2



KATA PENGANTAR



i



DAFTAR ISI



ii



BAB I PENDAHULUAN



1



1.1 Latar Belakang



1



1.2 Rumusn Masalah



2



1.3 Tujuan



2



BAB II PEMBAHASAN



3



2.1 Definisi Kontrasepsi Pil



3



2.2 Macam-Macam Kontrasepsi Pil



3



2.3 Mekanisme Kerja dan Cara Penggunaan Kontrasepsi Pil



4



2.4 Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Pil



6



2.5 Indikasi dan Kontraindikasi Kontrasepsi Pil



8



2.6 Efek Samping dan Cara Penanganan



10



2.6 Konseling



14



BAB III PENUTUP



22



3.1 Kesimpulan



22



3.2 Saran



22



LAMPIRAN



24



DAFTAR PUSTAKA



28



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas. Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Pil mengakibatkan perlunya tenaga pelayanan lebih banyak dibandingkan IUD, sehingga merupakan beban yang berat bagi tenaga medis serta para medis. Oleh karena itu perlu pelayanan yang diatur oleh tenaga terlatih yang terdapat dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini diperlukan pengetahuan dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan tersebut, baik untuk seleksi akseptor maupun cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan. Pil KB yang banyak dipakai umumnya berisi dua jenis hormon, yakni estrogen dan progesteron. Ada juga yang berisi hanya salah satu hormon saja. Kedua hormon ini bekerja menghambat terjadinya ovulasi. Oleh karena ovulasi atau keluarnya sel telur matang tidak terjadi, maka kehamilan pun tidak berbuah. Angka keberhasilan memakai pil dibilang hampi selalu efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, tidak semua wanita tidak boleh memilih pil, jika mengidap tumor yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, seperti tumor kandungan dan payudara, mengidap penyakit hati aktif, penyakit pembuluh balik atau varices thrombophlebitis, pernah serangan stroke dan mengidap penyakit kencing manis. Mereka mutlak tidak boleh memakai pil, dan harus memilih cara kontrasepsi yang lain. 4



Yang perlu dipertimbangkan tidak boleh memilih pil, apabila mengidap darah tinggi, migren, depresi, tumor jinak rahim (mioma uteri) dan haidnya jarang. Oleh karena obat dalam pil kurang lebih sama dengan obat suntik, maka memilih suntikan juga perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi akseptor. Pilihan pil KB sering ditinggalkan karena faktor efek sampingnya. Efek samping estrogen sering menimbulkan mual, nyeri kepala, air tertahan dalam tubuh dan nyeri payudara. Sedangkan efek samping progesteron menjadikan perdarahan vagina tidak teratur, nafsu makan bertambah sehingga bertambah gemuk, muncul jerawat, haid jadi sedikit dan kemungkinan payudara mengecil. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari kontrasepsi pil? 2. Apa saja macam-macam kontrasepsi pil? 3. Bagaimana mekanisme kerja dan cara pemakaian kontrasepsi pil? 4. Apa keuntungan dan kerugian kontrasepsi pil? 5. Apa indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi pil? 6. Bagaimana cara penanganan efek samping dari kontrasepsi pil? 1.3 Tujuan 1.



Untuk mengetahui pengertian dari kontrasepsi pil



2.



Untuk mengetahui macam-macam kontrasepsi pil



3.



Untuk mengetahui mekanisme kerja dan cara pemakaian kontrasepsi pil



4.



Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian kontrasepsi pil



5.



Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi pil



6.



Untuk mengetahui cara penanganan efek samping dari kontrasepsi pil



5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kontrasepsi Pil Kontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan antara lain penggunaan kontrasepsi oral (pil KB). Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah. Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten. 2.2 Macam-Macam Kontrasepsi Pil A. Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO) Macam-macam kontrasepsi kombinasi oral: 1. Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif (placebo). 2. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. 3. Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. 6



B. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil) Macam-macam minipil : 1. Kemasan dengan isi 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µg noretindron 2. Kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg norgestrel Minipil



Kandungan Progestin



Banyaknya µg



Microlut Micronor Ovrette



Levonorgestrel Noretindron Norgestrel



300 350 75



2.3



Mekanisme Kerja Dan Cara Pemakaian Kontrasepsi Pil A. Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO) 1. Mekanisme Kerja : a. Menahan ovulasi. b. Mencegah implantasi. c. Lender serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma. d. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula. 2. Cara Pemakaian : a. Minum 1 pil setiap hari, sebaiknya pada waktu yang sama setiap harinya. b. Minum pil pertama pada hari pertama hingga hari ke-7 (sebaiknya hari pertama) saat dimulainya periode menstruasi. c. Terdapat kemasan berisi 28 dan 21 butir pil. d. Pada saat kemasan 28 butir telah habis, segera minum pil dari kemasan yang baru. Dan pada saat kemasan 21 butir telah habis, sebaiknya menunggu 7 hari terlebih dahulu kemudian minum pil dari kemasan yang baru. e. Jika muntah dalam waktu 30 menit setelah minum pil, minumlah pil lagi atau gunakan metode pendukung jika ada berhubungan seksual selama 7 hari berikutnya. f. Jika lupa minum sebutir pil, minumlah pil yang terlupa segera setelah ingat, meskipun ini ini berarti klien minum 2 pil sehari. g. Jika lupa minum 2 butir pil atau lebih, harus minum 2 butir pil setiap hari sampai kembali lagi ke jadwal semula. Gunakan metode



7



pendukung (misal : kondom) atau jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari. h. Jika klien 2 bulan atau lebih tidak mendapatkan haid, segera datang ke klinik untuk melakukan tes kehamilan. B. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil) 1. Mekanisme Kerja : a. Menahan ovulasi. b. Mencegah implantasi. c. Lender serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma. d. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula. 2. Cara Pemakaian : a. Minum minipil setiap hari pada waktu yang sama b. Minum pil yang pertama pada hari pertama siklus haid c. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggumakan pil, minumlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila berniat melakukan hubungan seksual 48 jam berikutnya d. Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selama 48 jam e. Bila lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut segera setelah ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan f. Walaupun klien belum haid, mulailah kemasan baru sehari setelah paket terakhir habis g. Bila klien tidak mengalami haid sebanyak 2 kali atau lebih, klien harus ke klinik untuk memeriksakan apakah klien hamil, jangan berhenti minum pil kecuali jika klien sudah tahu bahwa hamil. 2.4 Keuntungan Dan Kerugian Kontrasepsi Pil A. Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO) 1. Keuntungan : a. Sangat efektif sebagai kontrasepsi. b. Resiko terhadap kesehatan sangat baik. c. Tidak mengganggu hubungan seksual. d. Mudah digunakan. e. Mudah dihentikan setiap saat. f. Mengurangi perdarahan saat haid, siklus teratur, mengurangi nyeri. g. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamulan h. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi. i. Mengurangi insidens kista ovarium. j. Mengurangi insidens tumor jinak mammae. 8



k. Mengurangi karsinoma endometrium. l. Mengurangi infeksi radang panggul. m. Mengurangi osteoporosis. n. Mengurangi rheumatoid arthritis. o. Mengurangi kehamilan ektopik. p. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause q. Mudah dhentikan sejak saat. r. kesuburan segera kembali setelah pil dihentikan. 2. Kerugian : a. Mahal b. Penggunaan pil harus: 1) Minum pil setiap hari. 2) Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan. b. Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”. c. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin, d. fenilbutason dan antibiotik tertentu). e. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS. f. Efek samping ringan jarang namun dapat berupa : 1) Amenorea, mual. 2) Rasa tidak enak di payudara 3) Sakit kepala. 4) Mengurangi ASI. 5) Berat badan meningkat. 6) Jerawat. 7) Perubahan mood. 8) Pusing. 9) Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun bisa berbahaya khususnya buat perokok. B. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil) 1. Keuntungan : a. Sangat efektif bila digunakan dengan benar. b. Tidak mengganggu hubungan seksual. c. Tidak mempengaruhi ASI. d. Kesuburan cepat kembali. e. Nyaman dan mudah digunakan. f. Sedikit efek samping. g. Tidak mengandung estrogen. 2. Kerugian : a. Hampir 30 % - 60 % mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenorea) b. Peningkatan berat badan c. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama (sebaiknya malam hari) d. Perubahan pada mukus servik membutuhkan waktu yang dua sampai empat jam untuk memberikan efek, dan impermeabilitas menurun 9



pada 22 jam setelah pemberian dan setelah 24 jam penetrasi sperma benar-benar tidak dipengaruhi. Sehingga bila lupa satu pil, kegagalan menjadi besar e. Payudara tegang,



mual,



pusing,



dermatitis



dan



jerawat



Aktivitas levonorgestrel menurunkan kadar globulin pengikat hormon seks (SHBG, sex hormon binding globulin) di dalam sirkulasi. f. Resiko kehamilan



ektopik



tinggi



(4



dari



100



kehamilan)



Perubahan dalam motilitas tuba menyebabkan implantasi ektopik lebih besar. g. Tidak melindungi dari PMS Wanita yang berisiko terhadap PMS, sebaiknya menggunakan metode perintang sebagai proteksi dirinya. 2.5 Indikasi Dan Kontraindikasi Kontrasepsi Pil A. Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO) 1. Indikasi : a. Berada pada usia reproduksi b. Telah memiliki anak atau pun yang belum memiliki anak c. Gemuk atau kurus d. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui f. Setelah melahikan 6 bulan yang tidak memberikan ASI ekslusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi klien g. Pasca keguguran h. Anemia karena haid berlebihan i. Nyeri hebat saat haid j. Siklus haid tidak teratur k. Riwayat kehamilan ektopik l. Kelainan payudara jinak m.Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf n. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, tumor ovarium jinak o. Perempuan yang menderita tuberkulosis (kecuali yang sedang menggunakan rifampisin) p. Perempuan dengan varises vena. 2. Kontraindikasi : a. Hamil atau dicurigai hamil. b. Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli. c. Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner. d. Diketahui atau diduga karsinoma mammae. 10



e. f. g. h. i. j.



Diketahui atau diduga karsinoma endometrium. Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya. Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar. Gangguan fungsi hati. Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk



lain yang mengandung estrogen. k. Menyusui ekslusif. l. Perokok dengan usia >35 tahun. B. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil) 1. Indikasi : a. Usia reproduksi. b. Telah memiliki anak atau pun yang belum memiliki anak. c. Setelah melahirkan dan tidak menyusui. d. Menginginkan metode kontrasepsi. e. Pasca keguguran. f. Perokok segala usia. g. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau dengan masalah pembekuan darah. 2. Kontraindikasi : a. Hamil atau dicurigai hamil b. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya. c. Menggunakan obat tuberkulosis (rifampisin) atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) Karena sifat obat ini menginduksi hormon mikrosom hati yanr berakibat kadar levonorgestrel menjadi rendah. d. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara e. Mioma uteri. Progestin memicu pertumbuhan mioma uteri f. Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah 2.6 Efek Samping dan Cara Penanganan Efek Samping Kontrasepsi Pil 1. Perdarahan a. Bentuk gejala/keluhan 1) Spotting (bercak-bercak darah) terjadi di antara masa haid pada bulan pertama penggunaan pil KB. 2) Breakthrough bleeding yang terjadi kapan saja saat menggunakan pil KB untuk beberapa bulan. b. Penyebab gejala Karena adanya ketidakseimbangan hormone, terutama pemakaian estrogen dosis rendah (30µm) sehingga endometrium mengalami degenerasi. c. Penanggulangan dan pengobatan Berikut adalah cara penanggulangan yang dapat dilakukan. KIE 11



1) Penjelasan penyebab terjadinya gejala. 2) Perdarahan tersebut dalam rangka penyesuaian diri dan bersifat sementara. 3) Perdarahan juga akan terjadi pada pergantian pil dosis tinggi ke dosis rendah. 4) Pemantapan agar tetap menggunakan pil. Diatasi dengan pemberian estrogen seperti berikut. 1) Conjugated estrogen (premarin) 2,5 mg per hari selama tujuh hari, atau 2) Etinil estradiol (lynoral) 20µg per hari selama tujuh hari, atau 3) Pil KB 3 x 1 per hari selama tujuh hari. d. Catatan khusus Perdarahan yang tidak dapat diatasi dengan cara di atas harus diselidiki kemungkinan adanya patologi lain (missal: tumor, polip, infeksi GO)



b.



untuk ini agar konsultasi ke ahli kebidanan. 2. Tekanan darah tinggi a. Bentuk gejala/keluhan Tekanan darah sama atau lebih dari 140/100 mmHg. Penyebab gejala 1) Estrogen memengaruhi pembuluh darah, sehingga terjadi hipertropi arteriol dan vasokontriksi. 2) Estrogen memengaruhi



system



Renin-Aldosteron-Angiotensin,



sehingga terjadi perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit. c. Penanggulangan dan pengobata KIE Memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah dan tidak semua pengguna pil akan menderita tekanan darah tinggi, kecuali pada wanita yang pada saat hamil mengalami tekanan darah tinggi. Tindakan Medis 1) Diberikan pengobatan anti hipertensi yang tersedia, seperti Reserpin 0,1 mg 3 x 1 tablet per hari sampai gejala hipertensi hilang. 2) Apabila dengan cara tersebut tidak menolong, pemakaian pil



a. b.



dihentikan dan diganti cara kontrasepsi nonhormonal. 3. Berat badan naik Bentuk gejala/keluhan Berat badan bertambah dalam beberapa bulan pertama penggunaan pil. Penyebab gejala Hormon estrogen menyebabkan retensi air dan udema, sedangkan progesterone mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktivitas fisik, 12



akibatnya pemakaian pil KB kombinasi dapat menyebabkan berat badan c. 1)



bertambah. Penanggulangan dan pengobatan Berikut adalah cara penanggulangan yang dapat dilakukan. KIE Penjelasan penyebab terjadinya. 2) Menjelaskan bahwa penambahan berat badan tidak terjadi pada semua pengguna pil (bersifat individual) dan bersifat sementara. Tindakan Medis



1)



Diet. 2) Ganti pil dengan progesteron yang bersifat estrogenic (pil yang mengandung Norethinodreal), seperti pil Enovid atau progestagen netral (seperti pil Provest atau Sequens). 3) Apabila dengan cara (a) dan (b) tidak menolong dan berat badan bertambah terus maka penggunaan pil dihentikan dan ganti cara kontrasepsi lain yang nonhormonal, missal AKDR. 4. Jerawat a. Bentuk gejala/keluhan : timbul jerawat di wajah. b. Penyebab gejala atau keluhan Karena faktor progesteronnya, terutama 19-Nortestasteron menyebabkan peningkatan jaringan lemak. c. Penanggulangan dan pengobatan KIE 1) Penjelasan penyebab terjadinya 2) Kurangi makanan yang berlemak 3) Menjaga kebersihan wajah 4) Apabila tidak hilang dan makin bertambah banyak, dianjurkan ganti cara kontrasepsi. Tindakan Medis 1) Ganti pil dengan



progesteron



yang



bersifat



estrogenic



(Norethinodreal) seperti pil Eriovid E. 2) Apabila dengan cara tersebut masih tetap tidak hilang dan bertambah banyak, ganti cara kontrasepsi nonhormonal. d. Catatan khusus Jerawat dapat timbul juga karena hal sebagai berikut. 1) Alergi terhadap kosmetik 2) Perawatan kulit kurang higienis 3) Kulit berlemak. Dilaporkan pada seminar tentang Acne Vulgaris (majalah Iluni FKUI), justru



pil



kombinasi



dapat



menyembuhkan



jerawat.



Estrogen



menurunkan kadar lemak di bawah kulit dengan menaikkan tekanan osmosis, hal ini mengurangi berkerutnya kulit karena usia tua. 13



5. Kloasma a. Bentuk gejala/keluhan Hiperpigmentasi berwarna coklat, bentuk tidak teratur, biasanya timbul di dahi dan pipi sebelah atas. b. Penyebab gejala/keluhan Efek hormone estrogen. Insiden terjadinya kloasma tergantung dosis dan lamanya pemakaian estrogen dan progestin. c. Penanggulangan dan pengobatan KIE Penjelasan sebab terjadinya seta menginformasikan bahwa tidak semua pengguna pil akan menyebabkan kloasma. Tindakan medis Menghentikan pemakaian pil dan gantu cara kontrasepsi yang nonhormonal. d. Catatan khusus Kloasma dapat terjadi pada wanita yang hamil, karena terbakar sinar matahari, terlebih lagi pada wanita yang mempunyai bakat mudah terjadi hiperpigmentasi. 6. Perubahan libido 1. Bentuk gejala/keluhan Terjadinya peningkatan atau penurunan libido. 2. Penyebab gejala/keluhan 1) Peningkatan libido : karena bebas dari ketakutan kehamilan yang tidak diinginkan. 2) Penuruna libido : terjadi karena efek dari progesterone terutama yang bberisi 19 Norsteroid. Sebenarnya tidak mudah menyatakan apakah libido meningkat atau menurun. 3. Penanggulangan dan pengobatan KIE 1) Penjelasan penyebab terjadinya. 2) Apabila terjadi penurunan libido, dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi nonhormonal. 3) Pemantapan agar tetap memakai pil bagi yang mengalami peningkatan libido. Tindakan medis Apabila terjadi penuruna libido, ganti cara kontrasepsi nonhormonal. 4. Catatan khusus Penurunan libido dapat disebabkan oleh faktor psikologi. 2.7 Konseling 1. Pengertian Konseling 14



Konseling KB adalah percakapan yang bertujuan untuk membantu calon peserta KB agar lebih memahami norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS). Dengan memahami NKKBS, diharapkan mereka memiliki keinginan untuk memiliki keluarga kecil bahagia sejahtera (KKBS), dan untuk bisa memiliki KKBS mereka akan merasa perlu memakai alat KB. Agar dapat menolong para calon peserta KB, pemilihan dan pemakaian alat KB yang cocok, perlu diberikan konseling KB, pemilihan dan pemakaian alat KB yang didahului dengan konseling KB akan membuat peserta KB merasa aman dan nyaman. Konseling



merupakan



aspek



yang



sangat



penting



dalam



pelayananan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya, selain itu juga dapat membuat klien merasa lebih puas. Konseling yang baik akan membantu klien dalam menggunakan kontrasepsi lebih lama dan meningkatkan keberhasilan KB. Konseling akan mempengaruhi interaksi antar petugas dank lien yaitu dapat meningkatkan hubungan dan kepercayaan yang sudah terbangun. Namun, seringkali konseling diabaikan dan tidak tidak dilaksanakan dengan baik karena pet mempunyai waktu dan mereka tidak mengetahui bahwa dengan konseling klien akan lebih mudah mengikuti nasihat. Konseling adalahproses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan Keluarga Berencana, bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kesempatan yakni pada saat member pelayanan. Teknik konseling yang baik dan informasi yang memadai harus diterapkan dan dilakukan secara interaktif sepanjang kunjungan klien, dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada. Rasa aman dan nyaman dalam menggunakan alat KB bisa tercapai dengan konseling KB, karena hal tersebut membantu calon peserta KB dalam memilih dan menggunakan cara KB yang sesuai dengan keadaan diri dan kebutuhannya. Peserta KB menentukan sendiri jenis alat KB yang akan 15



digunakan setelah mendapatkan penjelasan tentang bermacam-macam cara atau alat KB beserta kemungkinan yang dapat dialami. Dengan konseling KB, peserta KB tahu persis alas an memilih alat KB yang digunakannya, maka tidak akan mudah terpengaruh oleh omongan orang lain atau pengalaman orang lain yang kurang baik dan tahu bahwa pengalaman yang kurang baik itu tidak terjadi pada semua orang. Peserta KB tahu bahwa alat KB yang digunakan adalah usaha yang dilakukannya untuk dapat memiliki KKBS dan tahu bahwa jika tidak cocok memakainya, masih ada cara KB lain yang bisa dipilih dan dicobanya lagi. 2. Tujuan Konseling Tujuan umum dilaksanankannya konseling adalah agar tercapai peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi. Dari penelitian-penelitian yang pernah diadakan, seorang yang memilih sendiri cara kontrasepsi yang akan digunakannya akan menggunakannya untuk jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan konseling pada pelayanan Keluarga Berencana, walaupun keputusan untuk menentukan pilihan berada pada individu itu sendiri. Konselor memberikan informasi yang jelas, tepat, dan benar sesuai dengan kebutuhan klien setelah mendengar apa yang diungkapkan oleh klien. Konselor harmenentukan pilihan, klien harus memahami manfaat maupun kekurangan serta efek samping dari cara kontrasepsi yang dipilihnya. Secara detail, tujuan pemberian konseling adalah sebagai berikut. a. Memberikan informasi yang tepat, lengkap, serta onjektif mengenai berbagai metode kontrasepsi sehungga klien mengetahui manfaat penggunaan kontrasepsi bagi diri sendiri maupun keluarganya. b. Mengidentifikasi dan menampung perasaan-perasaan negatif, misalnya keraguan maupun ketakutan-ketakutan yang dialami klien sehubungan sengan pelayanan KB atau metode-metode kontrasepsi sehingga konselor dapat membantu klien dalam menanggulanginya.



16



c. Membantu klien untuk memilih metode kontrasepsi terbaik bagi mereka. “Terbaik” disini berarti metode yang aman dan yang ingin digunakan klien atau metode yang secara mantap dipilih oleh klien. d. Membantu klien agar dapat menggunakan cara kontrasepsi yang mereka pilih secara aman dan efektif. e. Memberi informasi tentang cara mendapatkan bantuan dan tempat pelayanan KB. f. Menyeleksi calon akseptor dengan risiko tinggi, khususnya untuk kontrasepsi mantap, dan membantu mereka memilih metode kontrasepsi alternatif yang lebih sesuai. 3. Jenis Konseling Kenyataan yang ada di lapangan adalah tidak semua sarana kesehatan fapat dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu, temoat pelayanan konseling untuk melayani masyarakat yang membutuhkan dapat dilakukan pada dua jenis tempat pelayanan konseling berikut. a. Konseling KB di lapangan (nonklinik) Dilaksanakan oleh petugas di lapangan yaitu Petugas Penyuluh Lapangan



Keluarga



Berencana



(PPLKBD),



Pembina



Keluarga



Berencana (PKB), Pos Pembina KB Desa (PPKBD), Sub-PPKBD, dan kader yang sudah mendapatkan pelatihan konseling standar. Tugas utama dipusatkan pada pemberian informasi KB, baik dalam kelompok kecil maupun secara perorangan. Adapun informasi yang diberikan mencakup hal sebagai berikut. 1) Pengertian dan manfaat perencanaan Keluarga. 2) Proses terjadinya kehamilan. 3) Informasi berbagai kontrasepsi yang benar dan lengkap (cara kerja, manfaat, kemungkinan efek samping, komplikasi, kegagalan,



17



kontraindikasi, tempat kontrasepsi dapat diperoleh, rujukan, serta biaya). b. Konseling KB di klinik Dilaksanakan oleh petugas medis dan paramedic terlatih di klinik seperti dokter, bidan, perawat, serta bidan desa. Pelayanan konseling yang dilakukan di klinik diupayakan agar diberikan secara perorangan di ruangan khusus. Pelayanan konseling di klinik, yang mencakup hal-hal berikut. a. Memberikan informasi KB yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan klien. b. Memastikan bahwa klien telah sesuai dengan kondisi kesehatannya. c. Membantu klien memilih kontrasepsi lain apabila kontrasepsi yang dipilih ternyata tidak sesuai dengan kondisi kesehatannya. d. Merujuk klien apabila kontrasepsi yang dipilih tidak tersedia di klinik atau membutuhkan bantuan dari ahli medis jika ditemui masalah kesehatan lain. e. Memberikan konseling pada kunjungan ulang untuk memastikan bahwa klien tidak mengalami keluhan dalam penggunaan kontrasepsi pilihannya. 4. Cara-Cara Konseling KB a.



Bentuk Percakapan Percakapan konseling KB bersifat terbuka dan terjadi dua arah. Tujuannya untuk membantu calon atau peserta KB dalam memenuhi kebutuhannya memilih cara KB dan mengatasi kesulitan dalam pemakaian KB, misalnya karena mengalami efek samping. Tidak ada beban target pencapaian peserta KB atau target pemakaian alat KB. Bentuk percakapan dalam konseling KB adalah percakapan dua arah. Bentuk percakapan ini sangat bermanfaat untuk tujuan



membantu



orang



yang



diberi



konseling.



Untuk



bisa



membantunya, bidan harus berbicara dengan klien dank lien harus berbicara kepada bidan. Dalam percakapan ini bidan menyampaikan



18



informasi kepada klien, dank lien juga menyampaikan informasi yang mungkin diperlukan oleh bidan untuk menolongnya. Percakapan dua arah Dalam percakapan dua arah, yang diberikan dan yang memberikan konseling boleh bertanya dan menyatakan pendapatnya. Jadi dalam percakapan ini tidak hanya petugas konseling KB yang bicara, klien yang dibantunya juga boleh bicara atau bertanya. Dalam percakapan yang bersifat dua arah, kedudukan yang memberikan konseling dan yang diberi konseling adalah sederajat, tidak ada pihak yang lebih nerkuasa untuk menentukan pilihan bagi pihak lainnya. Dalam percakapan dua arah diperlukan kemampuan untuk mendengar yang baik dan aktif. Selain itu juga diperlukan kemampuan untuk menyelami perasaan orang lain agar dapat memperkirakan dengan tepat maksud pembicaraan dan keinginannya. 5. Hal-Hal yang Penting dalam Konseling KB Dua hal yang penting dalam memberikan konseling KB adalah sebagai berikut. a. Memberi perhatian dan memahami klien. Tunjukkan pada klien bahwa Anda memperhatikannya dan bisa memahaminya, Berikut ini tiga cara untuk menunjukkan perhatian. 1) Bayangkan jika Anda berada pada posisi klien untuk mencoba lebih bisa memahamu perasaan dan keinginan serta alas an-alasan yang dikemukakan. 2) Perlihatkan sikap bersahabat dan sikap menghormati pendapat serta keyakinan klien. 3) Bersikap



jujur



dalam



menyampaikan



informasi.



Jangan



menyembunyikan informasi, apalagi dengan maksud agar klien mau mengikuti saran Anda. b. Memberi penjelasan sesuai yang dapat dipahami klien. Berikan keterangan yang jelas dan mudah dimengerti. Usahakan untuk menyampaikan secara jelas dan benar. Untuk meyakinkan bahwa



19



keterangan yang Anda berikan dapat dipahami, perhatikan petunjuk berikut. 1) Gunakan kata yang dimengerti klien. 2) Gunakan kalimat yang pendek. 3) Gunakan gambar yang dapat dijadikan contoh alat-alat kontrasepsi yang dibicarakan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menunjukkan contoh alat yang sebenarnya. 4) Hindari untuk terus berbicara sendiri. Berhentilah pada saat-saat tertentu untuk menanyakan kepada klien apakah ia mengerti dan sudah memahami penjelasan Anda. Mungkin klien ingin agar Anda mengulanginya atau ingin bertanya. 5) Berikan



kesempatan



klien



untuk



bertanya



dan



jawablah



pertanyaannya. Jangan memintanya menunggu jawaban sampai Anda selesai menjelaskan semuanya, karena hal itu mungkin klien sudah lupa atau tidak ingin bertanya lagi. Ingat, kemampuan klien untuk menangkap penjelasan Anda mungkin tidak bisa sekaligus banyak. 6) Apabila Anda menyebutkan bagian-bagian tubuh, tunjukkan atau gunakan gambar agar persepsi sama. 7) Ulangi beberapa penjelasan yang bersifat petunjuk dan pesan-pesan. 8) Untuk



pesan-pesan



khusus



yang



Anda



ingin



klien



dapat



mengingatnya dengan baik, minta ia mengulanginya. Dengan cara ini, Anda akan tahu apakah klien sudah mengerti benar atau masih belum paham. 6. Langkah-Langkah dalam Konseling Dalam meberikan konseling khususnya bagi calon peserta KB yang baru, hendaknya menerapkan enam langkah yang sudah dikenal dengan kata kunci “SATU TUJU”. Penerapan “SATU TUJU” tersebut tidak perlu dilakukan secarat berurutan karena petugas harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien. Beberapa klien membutuhkan banyak perhatian pada langkah yang satu disbanding dengan langkah yang lainnya. a. Sa : beri salam,, sambut kedatangan, dan berikan perhatian. 1) Beri salam dan sambutlah kedatangan klien. 20



2) Tunjukkan bahwa Anda memperhatikan dan mau menyediakan waktu. 3) Bersikaplah ramah dan sopan. 4) Perkenalkan diri Anda. 5) Berikan jaminan bahwa Anda akan menjaga kerahasiaan percakapan Anda dengan dia sehingga klien bebas bertanya dan mengemukakan pendapat. 6) Cari tempat, sedapat mungkin agar tidak ada orang lain yang bisa ikut mendengarkan percakapan Anda dengan klien. 7) Tawarkan pada klien, apa yang bisa Anda bantu untuknya. b. T ; tanyakan apa masalah dan apa yang ingin dikatakan. 1) Jika klien merupakan calon peresta yang baru Anda kenal, tanyakan keterangan dirinya sebagai berikut. a) Umur. b) Berapa kali mengalami kehamilan. c) Berapa kali melahirkan. d) Jumlah anak yang hidup. e) Cara atau alat KB yang dipakai sekarang atau pernah dipakai. f) Riwayat kesehatan : pernah sakit apa, baik klien maupun suami dan anak-anaknya (kalau ada), dan penyakit yang pernah diderita atau dialami dalam keluarganya maupun keluarga suaminya. 2) Informasikan bahwa semua keterangan itu diperlukan untuk dapat menolongnya memilih cara atau alat KB yang cocok dengan keadaan dan kebutuhannya. Tanyakan secara singkat dan jelas. Selama mengumpulkan keterangan ini jangan memusatkan perhatian pada catatan Anda ketika menuliskannya, usahakan supaya Anda tetap dapat melakukan kontak mata (berpandangan) dengan klien. 3) Apabila klien bukan orang baru yang Anda layani, tanyakan apakah ada perubahan atau hal penting yang ingin dibicarakan dengan Anda sejak kunjungannya yang lalu. 4) Apakah Anda harus menyebutkan nama-nama atau istilah medis, usahakanlah agar klien mengerti yang Anda maksud. Oleh karena itu, gunakan alat bantu atau bahan-bahan KIE sesuai dengan kebutuhan. 21



c. U : uraikan tentang alat-alat KB yang ingin diketahui. Biasanya orang yang diberi konseling KB memerlukan penjelasan mengenai cara-cara atau alat KB yang bisa dipertimbangkan, dipilih, dan dipakainya nanti. Berapa banyak penjelasan yang diperlukannya, tergantung dari pengetahuan yang sudah dimilikinya dan cara-cara KB mana yang menarik minatnya.



22



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesterone, yang bertujuan untuk



mengendalikan



kelahiran



atau



mencegah



kehamilan



dengan



menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten. Macam-macam kontrasepsi pil adalah Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO) dan Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil). Pil kontraksi sangat efektif sebagai alat kontrasepsi karena resiko terhadap kesehatan sangat baik, tidak mengganggu hubungan seksual, mudah digunakan, mudah dihentikan setiap saat, mengurangi perdarahan saat haid, siklus teratur, mengurangi nyeri dan dapat



digunakan



jangka



panjang



selama



perempuan



masih



ingin



menggunakannya untuk mencegah kehamilan. Selain itu penggunaan pil juga menimbulkan efek samping diantaranya perdarahan, tekanan darah tinggi, berat badan, jerawat dan kloasma. Namun jika efek samping tersebut dapat diatasi dengan baik dan bidan dapat memberikan



KIE



kepada



klien



tentang



penyebab



dan



cara



penanggulangannya sehingga kekhawatiran yang dihadapi klien akan berkurang. Selain itu klien yakin untuk dapat menjadikan kontrasepsi pil menjadi salah satu alternatif untuk menunda kehamilan.



3.2



Saran 1. Mahasiswa Bagi mahasiswa atau calon tenaga kesehatan diharapkan mampu menambah pengetahuannya tentang kontrasepsi pil serta cara memberikan konseling KB sehingga mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan bagi pasangan suami isteri yang ingin menunda memiliki keturunan . Selain itu, mahasiswa dapat menerapkan teori dan keterampilan yang 23



diperoleh sehingga dapat terjadi kesinambungan dan keterikatan yang erat antara teori dan praktek nyata pada pasien, juga diharapkan agar mahasiswa dapat mengadakan pembaharuan melalui pendidikan tinggi yang ditempuh di intitusi saat ini. 2. Tenaga Medis Para tenaga medis hendaknya saling bekerja sama dalam memberikan asuhan keluarga berencana. KB merupakan program yang digalakkan oleh pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga perlu adanya koordinasi yang baik antar tenaga ksehatan untuk mensukses program tersebut, karena para tenaga medis khususna bidan merupakan ujung tombak dari suksesnya program KB.



LAMPIRAN 24



NASKAH ROLL PLAY



Pada suatu hari seorang ibu dan suaminya datang ke Bidan untuk mengikuti program KB Ummi & Abi



: Assalamu alaikum wr.wb (sambil mengetuk pintu)



Bidan



: Waalaikum salam wr.wb (sambil membuka pintu). Silahkan duduk Ibu Bapak!!! (sambil mempersilahkan dengan sopan)



Ummi & Abi



: Iya, terima kasih



Bidan



: Perkenalkan saya bidan X, Bagaimana kabarnya Ibu Bapak?



Ummi & Abi



: Baik bu Bidan



Ummi



:Langsung saja bu Bidan,maksud kedatangan saya disini,saya mau konsultasi tentang program KB. Alat kontrasepsi apa bu bidan yang cocok buat saya ??



Bidan



: Disini bu ada pil,suntikan,implant dan AKDR atau alat kontrasepsi dalam rahim (sambil memperlihatkan alatalatnya)



Ummi



: Bu Bidan,saya tidak mau suntikan bu Bidan karena saya tidak suka disuntik. Saya juga tidak mau implant bu.



Bidan



: Ohh jadi begitu, maaf ya bu sebelumnya, ibu sekaraang umur berapa ?



Ummi



: 23 tahun bu bidan, saya baru menikah sebulan yang lalu.



Bidan



: Lalu ibu dengan bapak sebelumnya menggunakan alat kontrasepsi apa ?



Ummi



: Ya sebelumnya kalau berhubungan suami menggunakan kondom bu (sambil melihat suaminya)



Suami



: Iya bu, jadi begini, kami masih pengen menunda kehamilan dulu bu, soalnya kami masih mau focus bekerja terlebih dahulu. Ya kira kira 1 tahun lagi lah bu.



saya



25



Bidan



: Oo iya Bu,jadi saya akan menjelaskan keunggulan dan kelemahan alat kontrasepsi ini. Pil kombinasi (sambil menunjuk kearah pil kombinasi) Keunggulan : kesuburan segera kembali setelah berhenti mengkonsumsi pil kb. Tidak mengganggu hubungan seksual Kelemahan : harus diminum setiap hari. Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual,pusing,perdarahan bercak,nyeri payudara yang tidak berbahaya dan segera akan hilang. Berat badan naik sedikit. Dapat meningkatkan tekanan darah Pil progestin/minipil (sambil menunjuk kearah pil progestin atau minipil) Keunggulan : cocok untuk perempuan yang menyusui yang ingin pil KB. Tidak mengganggu hubungan seksual. Tidak mempengaruhi ASI. Kesuburan segera kembali setelah berhenti mengkonsumsi pil KB Kelemahan : efek samping utama adalah gangguan perdarahan, perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama. Terjadi perubahan pola haid terutama pada 2 atau 3 bulan pertama tapi hanya bersifat sementara dan tidak sampai mengganggu kesehatan. Kadang-kadang dapat timbul efek samping berupa peningkatan berat badan, sakit kepala ringan dan nyeri payudara, semua efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya. Sekarang ibu dan bapak memilih kontrasepsi yang mana ?



Ummi



: Abi (sambil menghadap kearah Abi), saya pilih pil,menurut Abi saya pilih yang mana ??



Abi



: Terserah dari Ummi saja,kalau menurut ummi itu yang terbaik bagi ummi



Ummi



: Bu bidan saya memilih pil.



Bidan



: Pil ya bu ? Jadi apakah ibu sudah tau bagaimana aturan meminumnya ? Apakah ibu sudah paham kekurangannya ?



26



Ummi



: Minumnya bukannya tinggal minum ya bu hehehe. Kalau kekurangannya tadi katanya bikin saya tambah gendut terus juga, terus mual pusing



Bidan



: Hehehe tidak bu, jadi meminum pil juga ada aturannya, jadi begini ibu kapan terakhir haidnya ? lalu ibu dengan bapak terakhir berhubungan kapan ? Apakah menggunakan kondom ?



Ummi



: Kemaren baru selesai haid bu, semalam bu hehe. Iya kami menggunakan kondom ya kan Bi ? (sambil melihat suaminya)



Bidan



: Tidak apa apa ibu, jangan malu. Jadi begini ibu sebenarnya memulai ber KB itu sebaiknya pada saat haid untuk memastikan ibu benar benar tidak hamil. Tapi tidak apa apa ibu, jangan khawatir. Ibu masih bisa memulai meminum pil ini mulai hari ini hanya saja ibu tidak boleh behubungan dulu dengan bapak selama 1 minggu ini, atau kalaupun ibu berhubungan ibu bisa menggunakan alat kontrasepsi lain seperti yang biasa ibu kenakan dengan bapak yaitu kondom. Bagaimana ibu dan bapak mengerti ya ?



Ummi



: Iya bu bidan, jadi saya tidak boleh berhubungan dulu 1 minggu kedepan atau jika berhubungan menggunakan kondom.



Bidan



: Iya benar ibu, terus ibu memulai minumnya mengikuti tanda panah ya bu. Kalau ibu haid ada di bagian blister kuning. Ibu kalau haid tetap meminum obat ya.



Abi



: Bu bidan maaf Tanya, kalau istri saya lupa meminum bagaimana ?



Bidan



: Jadi kalau lupa itu tidak boleh lebih dari 12 jam ya bu, soalnya perlindungan siklus ibu akan berkurang jadi mengakibatkan kehamilan. Kalau begini ibu minum saja tablet selanjutnya pada waktu biasa tapi jika ingin berhubungan ibu dan bapak menggunakan kondom lagi karena untuk mengembalikan siklus itu tadi ya bu, pak. Memang sedikit rumit ya pak, namun kunci keberhasilannya hanya kedisiplinan ibu untuk minum obat dan bapak juga mempunyai tugas mengingatkan ibu. ibu bisa menggunakan alarm untuk minum pilnya ya sehingga mengurangi resiko lupa. 27



Ummi



: Iya bu bidan.



Bidan



: Ibu, bila terjadi perdarahan diluar kebiasaan dalam masa 3 minggu dimana ibu sedang minum tablet diluar bagian Blister berwarna kuning, maka minum tablet tidak boleh dihentikan. Perdarahan ringan biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Namun demikian bila perdarahannya banyak mirip perdarahan haid, maka Anda harus menghubungi dokter.



Ummi



: Iya ibu bidan



Bidan



: Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi ?



Ummi



: Sudah bu bidan. Jadi saya ambil 1 dulu ya bu. Bulan depan saya kesini lagi



Bidan



: Iya bu. Terimakasih semoga ibu tidak lupa minum obatnya ya.



Ummi



: Iya bu. Terimakasih kembali. Assalamualaikum



Bidan



: Waalaikumsalam.



28



DAFTAR PUSTAKA Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika Setyorini, Aniek.2014.Kesehatan Reproduksi & Pelayanan Keluarga Berencana. Bogor: In Media Nugroho, Taufan dan Bobbry Indra Utama.2014.Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.Yogyakarta: Nuha Medika http://sichesse.blogspot.co.id/2012/04/makalah-kontrasepsi-oral-pil.html http://perpustakaan-online-kebidanan.blogspot.co.id/2011/06/normal-0-falsefalse-false-en-us-x-none.html http://widhawidhari.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pil-kb.html



29