Pintu Perlintasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Signalling, Telecommunication and Electricity



PINTU PERLINTASAN



Fungsi Pintu Perlintasan :



• Untuk melindungi perjalanan kereta api dari pengguna jalan raya. • Untuk melindungi pengguna jalan raya dalam semua kondisi dengan rambu dan alarm (alarm hanya di pintu perlintasan listrik) Regulasi Pintu Perlintasan PP (Peraturan Pemerintah) RI No. 72 Th. 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, pasal 110 : (1) Pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan yang selanjutnya disebut dengan perpotongan sebidang yang digunakan untuk lalu lintas umum atau lalu lintas khusus, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api. (2) Pemakai jalan wajib mematuhi semua rambu-rambu jalan di perpotongan sebidang.



(3) Dalam hal terjadi pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) yang menyebabkan kecelakaan, maka hal ini bukan merupakan kecelakaan perkeretaapian. (4) Pintu perlintasan pada perpotongan sebidang berfungsi untuk mengamankan perjalanan kereta api.



Signalling, Telecommunication and Electricity



JENIS-JENIS PINTU PERLINTASAN 1. Full Mechanic Level Crossing



2. MO – HG (Manual Operation Hand-Generator) 3. MO – SP (Manual Operation Solar-Power) 4. MO – PLN (Manual Operation PLN-Power) 5. AO – PLN*) (Automatic Operation PLN-Power) 6. SA – PLN (Semi Automatic PLN-Power)



7. SA – SP (Semi Automatic Solar Power) *) TIDAK DI OPERASIKAN SECARA OTOMATIS



Signalling, Telecommunication and Electricity



PERBANDINGAN POLA/CARA PELAYANAN



Pembanding



MO



SA



AO



Lampu dan Sumer (Alarm)



Manual (mengoperasikan Switch)



Otomatis (Saat KA melewati Deteksi)



Otomatis (Saat KA melewati Deteksi)



TUTUP/BUKA



Manual (mengoperasikan Switch)



Manual (mengoperasikan Tombol)



Otomatis (Proses TUTUP atau BUKA sekitar 40 detik)



Aktual di PT. KAI: AO diawasi petugas, ada saklar khusus untuk memilih Otomastis/Manual Untuk Pintu Perlintasan yang terkait dengan interlocking, ditambahkan panel khusus yang terhubung dengan sistem interlocking



Signalling, Telecommunication and Electricity



GAMBAR PINTU PERLINTASAN



Signalling, Telecommunication and Electricity



• PALANG PINTU : merupakan batas berhenti bagi semua pemakai jalan raya termasuk orang “tuna netra” . Panjangnya adalah 7.5, 9.5 atau 12 meter.



Bagian-Bagian Pintu Perlintasan



• LAMPU SILANG DATAR : merupakan isyarat berupa cahaya menyala ber-kedip sebagai tanda adanya kereta api akan lewat, untuk persiapan berhenti bagi semua pemakai jalan raya termasuk orang “tuna rungu” Alarm (LS)



Silang Andreas



Lampu silang datar (XC)



Lampu merah menyala bergantian (BL)



7,5 - 9,5 m



Lampu merah menyala tenang (TOP)



• SIRINE : merupakan isyarat berupa nada yang bisa menjangkau >50 meter sebagai tanda adanya kereta api akan lewat, untuk persiapan berhenti bagi semua pemakai jalan raya termasuk orang “tuna netra” •TANDA STOP, wajib berhenti sesaat dan meneruskan perjalanan setelah mendapat kepastian aman dari lalu lintas arah lainnya ; Jarak 100 M dari as Rel •SILANG ANDREAS Tanda persilangan antara jalur kereta api dengan jalan raya



Signalling, Telecommunication and Electricity



Bagian-Bagian Pintu Perlintasan



SINTELIS



8



7



Signalling, Telecommunication and Electricity



• MEKANISME PENGGERAK PINTU: merupakan sistem yang menggerakkan palang pintu perlintasan naik dan turun, didalamnya terdapat : 1. Roda-roda gigi 2. Batang poros/as 3. Motor listrik 4. Rem 5. Kontak poros 6. Tahanan geser dan dioda bridge 7. Terminal Kabel 8. Pembatas



Bagian-Bagian Pintu Perlintasan



SINTELIS



•SISTEM CATU DAYA : Merupakan sumber energi untuk menggerakan palang pintu perlintasan. Sumber catu daya antara lain PLN, Batere, Solar Cell •PANEL PELAYANAN : merupakan panel yang digunakan oleh PJL untuk menaikkan dan menurunkan palang pintu perlintasan yang berupa saklar dan tombol



•GENTA PENJAGA : merupakan indikator kedatangan kereta api dari arah hilir atau udik Signalling, Telecommunication and Electricity



 Rambu dan Garis Kejut sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61/1993 dan Nomor 3 Tahun 1994 = Garis Kejut dengan jarak dari as Rel : 300 M , 200 M, 100 M dan 50 M



= Tanda Silang Datar Lintasan KA berpintu Jarak 300 M dari as Rel



= Silang Andreas Tanda persilangan antara jalur kereta api ganda dengan jalan



raya; Jarak 150 M dari as Rel = Silang Andreas Tanda persilangan antara jalur kereta api tunggal dengan jalan raya; Jarak 150 M dari as Rel = Tanda STOP, wajib berhenti sesaat dan meneruskan perjalanan setelah mendapat kepastian aman dari lalu lintas arah lainnya ; Jarak 100 M dari as Rel



Signalling, Telecommunication and Electricity



PELAYANAN PERLINTASAN DENGAN 2 LENGAN PINTU



1. Posisi : “ N0RMAL “ Instalasi pintu perlintasan dalam kedudukan ini biasa ( normal ) lengan ber kedudukan tegak, speaker dan lampu silang datar padam, lampu kedip merah dan lampu TOP pada lengan pintu juga padam, rem elektromagnetik bekerja.



2. Posisi : ”LAMPU DAN SUMER” Pada posisi ini nada ganda dan flasher bekerja, menyebabkan lampu silang datar merah berkedip, 2 lampu ( BL ) menyala merah pada lengan pintu berkedip, 1 lampu pada ujung lengan menyala dan speaker berbunyi. Signalling, Telecommunication and Electricity



PELAYANAN PERLINTASAN DENGAN 2 LENGAN PINTU 3. Posisi : “TUTUP PINTU” Pada posisi ini rem elektromagnetik pada motor pintu tidak bekerja, sehingga lengan pintu bergerak turun pada posisi 850 dan kontak poros (ES DOWN ) terhubung. Dalam gerakan turun ini kecepatannya dapat diatur oleh motornya sendiri melewati resistor pengatur R1, 80 dari posisi mendatar kontak poros ( ES DOWN ) memutus/ isol. Lengan pintu dapat diberhentikan ketika bergerak turun dengan menekan tombol “ STOP “ mengakibatkan rem elektromagnetik bekerja dan arus ke motor terputus. Pada posisi ini lampu-lampu tetap menyala dan speaker tetap berbunyi, setelah kereta api melewati perlintasan, penjaga memutar saklarpemilih ke posisi



“ BUKA PINTU “



4. Posisi : “ BUKA PINTU “ Lengan pintu perlintasan akan bergerak naik oleh motor, pada posisi ini beberapa derajat dari posisi tegak, arus yang ke motor terputus oleh kontak poros ( ES UP ) sampai posisi tegak. Pada posisi ini lampu-lampu masih menyala dan speaker masih berbunyi. Untuk mematikan lampu-lampu dan speaker, penjaga memutar saklar pemilih kembali ke posisi “ NORMAL “ Pada keadaan darurat atau yang membahayakan kedua lengan pintu perlintasan dapat ditutup secara serempak dengan memutar saklar pemilih ke posisi “ BUKA PINTU “ dan pada posisi tersebut lampu-lampu dan speaker akan bekerja menyala dan berbunyi. Signalling, Telecommunication and Electricity



Bagian Dalam Panel Pelayanan



SINTELIS



Signalling, Telecommunication and Electricity



CARA KERJA DAN SIRKIT PANEL PELAYANAN



1. Posisi : “NORMAL” Apabila saklar sumber tegangan sudah terhubung dan lampu indicator menyala hijau, rectifier bekerja dengan baik dan batere sudah terisi penuh, kemudian putar saklarpemilih S2 pada posisi “ ON “ jalan arusnya sbb : Arus mengalir dari (+) 24 volt dc lewat diode penstabil tegangan klem 8 kontak S2 (3-4), F1 10 A, kontak S1 (1-2), sekring 4 A ke rem (rem bekerja) dan kembali ke negative lewat soket 5, kontak S2 (2-1) selanjutnya ke klem 9(-). Pada kedudukan ini rem elektromagnetik bekerja dan lengan pintu tetap terpegang pada posisi tegak. 2. Posisi : “ LAMPU DAN SUMER “ Arus mengalir dari (+) 24 volt dc klem 8 kontak S2 (3-4), sekring F1 10 A, kontak S1 (23-24) soket 7 atau 2 selanjutnya ke rangkaian penguat nada ganda dan flasher. Keluaran dari penguat flasher, untuk speaker terminal 6, untuk lampu-lampu ( XC) terminal 8 dan 9. Keluaran lampu kedip (XC) dari A8 melewati sekring 4A pada terminal 19 keluar melalui soket 7 di kotak barrier ( lengan) ke lampu kembali ke (-) melalui soket 5, terminal 15, kontak S2 (2-1) klem 9 (-). Keluaran lampu kedip (XC) dari B9 melewati sekring 4A pada terminal 20 keluar melalui soket 6 dikotak barrier ke lampu kembali ke (-) melalui soket 5, terminal 15, kontak S2 (2-1) klem 9 (-). Untuk sirkit lampu lain sama dengan tersebut diatas hanya beda nomor kontak dan nomor terminal/ soket. Disamping itu indikator di meja pelayanan juga menyala dari keluaran A8 dan B9 langsung ke kontak S2 (2-1) klem 9(-) Untuk sirkit lampu ujung TOP pada ujung lengan pintu sebagai berikut : Arus mengalir dari + 24 volt dc, klem 8, kontak S2 (3-4) sekring F 10 kontak S1 (23-24), sekring 4A pada terminal 21 keluar ke soket 8 lampu menyala kembali ke(-) melewati soket 10 terminal 16, kontak S2 (2-1) klem 9(-). Untuk output penguat nada ganda ( amplifier ). Dari soket 6 lewat sekring 4A pada terminal 18 ke soket 9 speaker berbunyi, kembali (-) melalui soket 10, terminal 6 kontak S2 (2-1) klem 9 (-). Gambar sirkit menjadi satu dengan gambar sirkit lampu kedip.



Signalling, Telecommunication and Electricity



CARA KERJA DAN SIRKIT PANEL PELAYANAN 3. Posisi : “TUTUP PINTU” Arus dari (+) 24 volt dc mengalir melewati klem 6, kontak S2 (5-6), sekring F2 16A, kontak S1 (7-8),terminal 13, soket 2 pada mekanik pintu, kontak poros ES DOWN motor , motor bekerja melalui resistor geser (R 3), soket 3, terminal 14, kontak tombol “ STOP ” S3 (2-1), kontak S1 (10-9), kontak S2 (7-8) ,klem 7 kembali ke (-). Untuk sirkit motor lengan pintu yang lain prinsip jalannya arus sama, perbedaannya hanya pada nomor kontakkontak, klem dan terminal saja, baik untuk pintu perlintasan dua (2) maupun empat (4 ) lengan. Fungsi resistor geser R3 untuk mengatur arus motor sebesar 5 Amper pada tegangan 24 volt dc, pada waktu lengan pintu bergerak menutup. Sedangkan resistor R1 untuk mengatur kecepatan lengan pintu bergerak menutup dari posisi 900 – 00 kira-kira waktu 8 dtk-12 dtk, 80 dari posisi mendatar, kontak poros ES DOWN sudah terputus. 4. Posisi : “ BUKA PINTU ” Arus dari (+) 24 volt dc mengalir melalui klem 6, kontak S2 (5-6), sekring F2 16 A , kontak S1 (3-4), terminal 12, soket 1, kontak poros ES UP , motor bekerja, diode seri dengan R2 ( setelah lengan bergerak keatas 80 dari posisi datar) kontak poros ES DOWN terhubung arus dari motor langsung melewati kontak poros ES DOWN , soket 2, terminal 13, kontak S1 (6-5), kontak S2 (8-7), klem 7 kemudian kembali ke (-). Kontak poros ES UP akan membuka apabila posisi lengan pintu sudah mendekati 85 derajat – 900 ( vertikal ). Fungsi resistor R2 yang dihubung seri dengan diode adalah untuk pembatas arus yang akan melalui motor sewaktu start ( awal ) naik dari posisi 00 datar – 80, pada waktu lengan pintu naik arus motor membutuhkan kira-kira 10A



Signalling, Telecommunication and Electricity



CONTOH SISTEM PINTU PERLINTASAN



S1



Alarm (LS) Lampu silang datar (XC) Lampu merah menyala bergantian (BL)



7,5 - 9,5 m



S2



Signalling, Telecommunication and Electricity



Lampu merah menyala tenang (TOP)



CONTOH RANGKAIAN SISTEM PINTU PERLINTASAN



SINTELIS



Signalling, Telecommunication and Electricity



Posisi “Normal”S2 OFF



Signalling, Telecommunication and Electricity



Posisi “Normal”S2 ON



Signalling, Telecommunication and Electricity



Jalan arus Posisi “Normal”, Brake/Rem berfungsi, Flashing unit tidak aktif



Signalling, Telecommunication and Electricity



“Lampu dan Sumer”S1 diputar ke kanan 1x



Signalling, Telecommunication and Electricity



Jalan arus Posisi “Lampu dan Sumer”, Brake/Rem masih berfungsi, Flashing unit berfungsi



Signalling, Telecommunication and Electricity



Posisi “Tutup”S1 diputar ke kanan 1x lagi, Brake/Rem tidak berfungsi



Signalling, Telecommunication and Electricity



Jalan arus Posisi “Tutup”, Motor bergerak dengan arus Rendah, karena pintu turun oleh beratnya sendiri. Setelah lewat 85 0 Kontak poros ‘Up” terhubung



Signalling, Telecommunication and Electricity



Posisi “Tutup”Saat kontak poros “down” terputus Pergerakan pintu Turun/tutup berhenti



Signalling, Telecommunication and Electricity



Proses pintu turun/ tutup bisa dihentikan sementara menggunakan tombol STOP/S3



Signalling, Telecommunication and Electricity



Posisi “Tutup”S3 ditekan (STOP)



Signalling, Telecommunication and Electricity



Posisi “Tutup”S3 ditekan (STOP) Brake/rem berfungsi



Posisi “Buka”S1 diputar ke kanan 1x lagi



Jalan Arus Posisi “Buka”Lengan bergerak naik



Posisi “Buka”Lengan lebih dari 8 0 Kontak poros Down terhubung



Posisi “Buka”Lengan mencapai 85 0 Kontak poros “up” terputus, Motor berhenti



Signalling, Telecommunication and Electricity



S1 diputar kembali ke normal Maka S1(21-22) terhubung, Flashing unit OFF (Alarm OFF)



Signalling, Telecommunication and Electricity



Sistem Peringatan Pintu Perlintasan A.



Alarm visual otomatis, lihat item 3, 4, 7 dan 8, menandakan arah kedatangan kereta pada jurusan perjalanan ketika rute yang benar sudah terbentuk, tanpa memperhatikan kelas rute (utama, darurat atau kontra flow); tidak tersedia peringatan untuk rute langsir atau kereta yang berjalan dengan atau tanpa perintah tertulis dan/atau tidak dilindungi sistem persinyalan.



B.



Alarm suara otomatis, lihat item 1 dan 5, memberitahukan kedatangan kereta, tanpa memperhatikan sepur yang dipakai, kelas rute (utama, darurat atau kontra flow). Alarm ini berbunyi terus menerus sampai dihentikan dengan cara menekan tombol penerimaan kereta pada panel. Tidak disediakan peringatan untuk rute darurat/contra flow, rute langsir atau kereta yang berjalan dengan atau tanpa perintah tertulis dan/atau tidak dilindungi sistem persinyalan (MS).



C.



Tombol tekan penerimaan kereta, lihat item 2 dan 6, disediakan satu untuk setiap asal kedatangan kereta dari arah Timur dan arah Barat, untuk memberikan indikasi ke Meja Pelayanan Setempat dan untuk menampilkan aspek berangkat dari rute utama yang telah dibentuk sebelumnya. Terdapat dua jenis nada suara untuk membedakan asal kedatangan kereta (dari arah hilir atau hulu).



SINTELIS



• Keterangan: Kereta datang dari arah hilir: 1. Alarm suara 2. Tombol tekan penerimaan kereta 3. Peringatan visual sepur XX 4. Peringatan visual sepur YY Kereta datang dari arah hulu: 5. Alarm suara 6. Tombol tekan penerimaan kereta 7. Peringatan visual sepur XX 8. Peringatan visual sepur YY Kereta sedang mendekat: 9. Indikasi kereta mendekat pada sepur XX 10. Indikasi kereta mendekat pada sepur YY Signalling, Telecommunication and Electricity



D. Disediakan juga suatu indikasi gabungan dari sepur yang diduduki, lihat item 9 dan 10, pada petak antara asal kedatangan kereta dan perlintasan.



PEMELIHARAAN PINTU PERLINTASAN NO



KOMPONEN



KEGIATAN PEMELIHARAAN



1



LAMPU PINTU PERLINTASAN



a. Memeriksa Lampu XC (Silang datar) ada yang padam atau tidak b. Memeriksa apakah lampu XC menyala terus menerus dan bergantian



2



SINTELIS SIRINE DAN a. Memeriksa kelengkapan rambu-rambu disekitar pintu perlintasan RAMBU-RAMBU b. Periksa speaker pada pintu perlintasan apakah berbunyi sesuai fungsinya



3



PALANG PINTU



Signalling, Telecommunication and Electricity



a. Mencatat interval waktu saat penjaga pintu menekan tombol down sampai posisi lengan mulai bergerak turun (  15 detik ) b. Mencatat interval waktu saat penjaga pintu menekan tombol up sampai posisi lengan mulai bergerak naik (  11 detik ) c. Melakukan tes pengereman saat lengan ke posisi turun d. Memeriksa apakah lengan pintu tidak ada yang patah e. Memeriksa apakah cat pada lengan pintu masih baik atau sudah pudar



PEMELIHARAAN PINTU PERLINTASAN NO



KOMPONEN



KEGIATAN PEMELIHARAAN



4



MOTOR PINTU



a. b.



5



CATU DAYA



a. b.



Memeriksa terminasi kabel Memeriksa seal/ karet pada rumah motor pintu perlintasan apakah ada air yang masuk/tidak c. Menyetel tahanan gesernya d. Meriksa carbon brush, switch kontak poros dan kekencangan mur atau baut. e. Mengukur tegangan yang masuk dari tahanan geser ( 24 vdc ) f.SINTELIS Membersihkan stator dari kelembaban udara g. Memberi stempet / grease pada roda gigi motor pintu



c. d. e. 6



PANEL PELAYANAN



a. b. c.



d. e.



Signalling, Telecommunication and Electricity



Memeriksa batere , air suling, klem, sambungan dan saluran kabel Memeriksa solar cell apakah ada yang pecah/retak dan bersihkan jika ada kotoran yang menghalangi Meriksa pengisian batere, tegangan input/output batere dari solar cell Memeriksa output/ input dari batere ke pintu perlintasan Mematikan pengisian batere dan menyoba pengoperasian menggunakan catu daya dari batere. Memeriksa modul E1 untuk pengisian batere Memeriksa indikator arus dan tegangan pada panel pelayanan Memeriksa rotary switch pada panel, tombol pengereman motor pintu, tombol manual, semi automatic, full automatic Memeriksa output motor catudaya hg (hand generator) Memeriksa hubungan telepon pada penjaga pintu perlintasan apakah berfungsi baik (dari/ke stasiun terdekat)



PERMASALAHAN PINTU PERLINTASAN 1. Gangguan pada sistem pengisian batere, sehingga perlu perbaikan rectifier. 2. Gangguan karena kontak poros motor yang kotor, sehingga perlu dibersihkan. 3. Palang pintu sering dilanggar/ditabrak oleh pengguna jalan raya, sehingga SINTELIS diperlukan penggantian palang pintu baru Apabila palang pintu perlintasan listrik tertabrak, dengan otomatis palang pintu akan segera kembali ke atas karena berat beban lawan mekanisme pintu akan mencegahnya dan motor akan ditahan oleh kopling ( motor tidak akan dialiri arus). Untuk mencegah beban lebih dimotor, lepaskan sekring F2 dan F3 untuk pintu 2 lengan dan untuk pintu 4 lengan lepaskan sekring F2, F3, F4 dan F5.



Signalling, Telecommunication and Electricity