Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) Sederhana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dhiyaa Putri / 1122053 Pengendalian Proses Tugas presentasi P&ID (Piping & Instrumentation Diagram) sederhana



Gambar diatas merupakan contoh P&ID pengontrolan pH secara kontinu, yaitu P&ID proses pembuatan disodium phospate menggunakan pH dan flow control. Pada contoh sistem diatas dihasilkan garam disodium phospate dengan tingkat kemurnian yang tinggi dan mencegah penggunaan reagent (bahan reaksi) berupa soda ash dan phosporic acid yang berlebihan. Pada P&ID diatas terdapat beberapa jenis lambang instrumentasi, yaitu: Simbol ISA



Tipe Element Instrumentasi Orifice Plate (Flow Sensor) Pneumatic Actuator Valve Motor



Mixer



Kemudian beberapa jenis sinyal yaitu: Simbol ISA



Tipe Sinyal Process Flow line Instrument supply / Process connection Electric Signal (Continuous) Pneumatic Signal (Continuous) 1



Dhiyaa Putri / 1122053 Pengendalian Proses Berikut arti dari label huruf yang ada pada Element Instrumentasi: Simbol ISA FV FIC FE AV AIC AE



Tipe Element dan Proses yang Diukur Flow Control Valve Flow Indicator and Controller Flow Element Analysis Control Valve Analysis Indicator and Controller Analysis Element



Terakhir simbol ISA yang digunakan untuk Element Instrumentasi dengan label huruf pada tabel diatas memiliki arti sebagai berikut: Simbol ISA



Jenis Element Instrumentasi dan Letaknya Instrumentasi Discrete, ditempatkan pada control panel utama, terpasang di bagian depan (front mounted). Instrumentasi Discrete, terpasang di lapangan.



Cara kerja secara garis besar sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu flow control dan pH control. Bagian kiri mengontrol masukan reagent Soda Ash menggunakan orifice plate yang bekerja sebagai flow sensor. Feedback dari sensor diteruskan pada Flow Indicator and Controller melalui Flow Transmitter dengan sinyal listrik, sedang Flow Transmitter sendiri terhubung dengan orifice plate melalui process connection. Sinyal kontrol berupa sinyal pneumatic dari Flow Indicator and Controller digunakan untuk mengontrol Flow Control Valve yang akan mengontrol input Soda Ash kedalam tangki pengadukan berisi mixer yang digerakan motor. Bagian kanan mengontrol masukan reagent Phosporic Acid menggunakan pH analyzer yang berkerja sebagai analysis sensor/anlysis element. Feedback dari sensor diteruskan pada Analysis Indicator and Controller melalui Analysis Element dengan sinyal listrik, sedang Analysis Element sendiri terhubung dengan keluaran (berupa garam disodium phospate) melalui process connection. Sinyal kontrol berupa sinyal pneumatic dari Analysis Indicator and Controller digunakan untuk mengontrol Analysis Control Valve yang akan mengontrol input Phosporic Acid kedalam tangki pengadukan berisi mixer yang digerakan motor. Pada bagian flow control tidak terdapat Feedback dari bagian output (produk disodium phospate), sehingga dapat dianggap sebagai input terkontrol biasa. Sedangkan pada bagian pH control terdapat Feedback (berupa nilai pH) dari bagian output. Sehingga dapat diprediksi Feedback sistem ini berupa nilai pH dari produk, sehingga pH merupakan meassured variabel. Set point serta process variable-nya juga berupa pH level, sedang manipulated variable-nya adalah jumlah masukan Soda Ash. Pada bagian flow control terdapat Flow Transmitter karena Orifice Plate merupakan instrumentasi sensor flow tanpa transmitter, sehingga hanya menghasilkan output yang bukan berupa sinyal yang dapat dibaca controller (hanya berupa perbedaan tekanan (Δp) dari tabung venturi), sehingga dibutuhkan Flow Transmitter untuk mengkonversi output sensor menjadi sinyal listrik standar industri (4-20 mA) yang dapat dibaca oleh Flow Indicator and Controller. Sedang pada 2



Dhiyaa Putri / 1122053 Pengendalian Proses bagian pH control tidak terdapat Analysis Transmitter dikarenakan Analysis Element di pasaran sudah termasuk dengan transmitter yang dapat mengkonversi output sensor menjadi sinyal listrik standar industri (4-20 mA) yang dapat dibaca oleh Analysis Indicator and Controller. Sekilas mengenai Disodium Phospate dan pembuatannya Disodium Phospate atau lengkapnya Disodium Hydrogen Phospate merupakan garam bersifat asam yang digunakan sebagai larutan buffer (penyangga) dan sebagai agent (senyawa) pengontrol keasaman lingkungan. Disodium phospate juga berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada makanan, sehingga digunakan pada produk makanan, misal pasta dan sereal untuk mempercepat waktu pematangan tanpa menyisakan bakteri yang berbahaya. Senyawa ini juga digunakan dalam berbagai macam agent pembersih yang bekerja sebagai pembasmi jamur dan sanitizer (desinfektan).Senyawa Disodium Phospate murni berbahaya jika tertelan karena dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, bahkan hingga muntah-muntah. Jika terkena mata atau kulit dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Disodium Phospate dapat dibuat dari pencampuran antara phosporic acid (murni maupun tidak murni) yang dicairkan sehingga mengandung kelebihan air yang tepat dengan Sodium Carbonate (dikenal juga dengan nama Soda Ash). Dengan proporsi yang tepat dihasilkan Garam Disodium, kemudian Disodium Phospate dibiarkan untuk mengkristal di dalam perangkat pengkristalan. Selanjutnya kristal dicuci, melalui filterisasi kembali dan akhirnya dikeringkan. Reaksi kimianya: 2 H3PO4 Phospori c Acid



+



3 Na2CO3 Soda Ash







2 Na3PO4 Trisodium Phosphate



+



3 CO2 Karbon Dioksid a



+



3 H2O Air



3