PJBL Modul 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEMPLATE UNTUK PROJECT BASED LEARNING (PjBL) MODUL PEDAGOGIK Nama Mahasiswa



: Diki Nanda Putra, M.Pd.I



Kelompok Mapel



: Fiqih 1



Judul Modul



: Identifikasi masalah dalam pembelajaran Fiqih di MAN 1 Mukomuko



No 1.



Komponen Identifikasi Masalah pembelajaran terkait dengan mata pelajaran yang diampu dan dikaitkan dengan: (1) visi-misi satuan pendidikan; (2) kondisi peserta didik; (3) local wisdom (kearifan lokal); dan (4) ketersediaan sumberdaya pendukung pembelajaran.



Deskripsi Terkait mata pelajaran fiqih, masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Keterbatasan sarana belajar digital Fiqih adalah mata pelajaran yang orientasinya adalah praktikal nyata, karna banyak yang berkaitan dengan kehidupan sehari,-hari oleh karena itu, sangat memerlukan media seperti in fokus untuk memutarkan video pembelajaran,misal tentang haji.Dengan adanya media tersebut guru dapat memutarkan video dan langsung membahas dan menguraikan materi tersebut di kelas siswa. Selain itu jugam minim alat perag Torso (untuk mandi jenazah),mMiniatur Ka’bah (Simulasi Haji) Keterbatasan ini cukup mengganggu untuk ketercapaian misi madrasah, yaitu terwujudnya Proses Belajar Mengajar yang efektif dan efisisen. 2. Mentalitas siswa Mentalitas siswa di era media sosial seperti saat ini lebih mengarah pada mentalitas individual, kurang gerak karena semua tontonan dan permainan ada di Handphone, kurang fokus dan sulit mengingat, karna setiap literasi bisa dengan gampang di akses di google.Semua komunikasi dan kesibukan bisa di media sosial, jadi untuk hubungan dunia nyata mentalitasnya menjadi individual. Hal ini sangat berpengaruh pada proses pembelajaran dimana siswa jadi malas dan sulit menghafal. 3. Penentuan KKM yang pencapaiannya agak dipaksakan sehingga sering terjadi “obral nilai”. Hal ini tentu setiap tugas yang diberikan tidak akan dikerjakan secara maksimal oleh siswa karena gampang mendapatkan nilai. 4. Kurikulum yang berubah-ubah membuat saya selaku guru pesimis dalam upaya memahaminya karena setiap pergantian menteri, kurikulum pun ikut berubah. 5. Silabus dan materi pelajaran yang kurang sesuai dengan kebutuhan praktikal (kurang kontekstual) dengan apa yang dibutuhkan



siswa. Misal di materi Fiqih kelas 10 ada materi riba bank dan asuransi. Ketika dilakukan apersepsi oleh guru,ternyata pemahaman siswa mengenai hal-hal dasar dalam fiqih masih banyak memrlukan pembinaan.Seperti praktek Thaharah dengan benar, sholat dan lain sebagainya. 6. Penentuan standar kelulusan yang terlalu rumit, seharusnya standar kelulusan disesuaikan cita-cita masa depan dan sesuai dengan kebutuhan msayarakat.