PKK3 - Menghitung Matrik K3 (Leading Indicator) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengukuran Kinerja K3 Leading Indicator Sidik Mastrilianto, ST, MKKK & Makhrus Shofi, SKM Sesuai dengan buku „„Overview of leading indicators for occupational health and safety in mining‟ ICMM – International Council on Mining and Metals



Leading Indicator Leading Indicator



 Melihat/mengukur „work in progress‟. Mengukur aktivitas sebelum „dampak‟ terjadi.  Contoh metrik dari aktivitas ini adalah besarnya budget, nilai audit, jumlah inspeksi, frekuensi meeting, prosentase pencapaian, dll.  Leading indicators  Merupakan metrik dari Budaya Keselamatan



Aktivitas



Mengukur



Dampak



Manajemen Risiko Leading Indicator dan Manajemen Risiko



 Agar efektif, leading indicators harus terintegerasi dengan sistem manajemen risiko organisasi/tempat kerja  Sumber risiko (bahaya) pada umumnya dikendalikan menggunakan 5 hirarki yang berurutan; 1. Eliminasi / menghindari bahaya 2. Substitusi bahaya dengan yang lebih kecil risikonya. 3. Rekaya enjinering / mengurangi bahaya disumbernya / mengisolasi 4. Pengendalian administrasi / perilaku / mengurangi paparan bahaya 5. Alat Pelindung Diri dari bahaya



Tingkat Budaya Keselamatan



Dasar



- Tidak menyadari bahwa K3 merupakan sebuah isu - Implementasi K3 dilakukan untuk menghindari tuntutan pekerja - Kurang atau tidak memiliki sistem manajemen.



Reaktif



- Menggunakan tools yang sangat sederhana - Budaya kecelakaan karena keselahan orang - Respon berkembang secara informal dan setelah kecelakaan terjadi



Patuh



- Komitmen terlihat dari perusahaan, personal, kesadaran dan pembelajaran - Manajemen Sistem ada dan fungsional



Proaktif



Generatif



- Mengidentifikasi kelemahan dan kesempatan untuk meingkatkan kinerja K3 - Merangkul, integasi, akuntabel dan merasa memiliki K3 - Mulai memiliki elemen pengendalian risiko yang benar - Masih terbatas / berhati-hati dalam sharing pembelajaran K3



- K3 didorang karena keinginan mencegah kerugian - Sistem manajemen terintegrasi sempurna, saling melengkapi dan menjadi cara dalam menjalankan aktivitas/bisnis - Kepedulian pemimpin didemonstrasikan, terlihat dan dirasakan oleh semua orang - Memiliki ekspektasi, kebanggaan, tanggung jawab dan komitmen tinggi



Tingkatan Leading Indicators



Leading Indicators Berbasis Tingkat Budaya Keselamatan



Kepatuhan (Compliance)



Peningkatan (Improvement)



Belajar (Learning)



Tingkat Leading Indicator Karakteristiknya



 Kepatuhan (Compliance)  Umumnya leading indicators hampir tidak digunakan (menggunakan lagging indicator saja), atau jika menggukanan -- indicator yang biasa (mengikuti industry-industri yang lain)



Tingkat Leading Indicator Karakteristiknya



 Peningkatan (Improvement)  Komunikasi kebijakan K3, komitment manajemen organisasi serta rencana dan tujuan K3 yang lain yang telah ditetapkan secara internal organisasi.



Tingkat Leading Indicator Karakteristiknya



 Belajar (Learning)  Indikator leading indicator bersifat spesifik/local dan sangat beragam, mendemonstrasikan nilai-nilai organisasi, meningkatkan moral K3, menurunkan biaya dan risiko serta leading-lagging indicators tersedia.



TUGAS II – dikumpul 1 minggu sebelum UAS 



Perusahaan Migas dengan 1000 pekerja; dimana 700 pekerja bekerja di lapangan dengan jadwal kerja 12 jam/hari untuk 2 minggu on & 2 minggu off. 300 pekerja bekerja di kantor dengan jadwal kerja 8 jam/hari untuk 5 hari kerja & 2 hari off (Sabtu & Minggu) – menerapkan standard OSHA.







Catatan kecelakaan dan safety data selama tahun 2014 sebagai berikut: 1 Kematian (Fatality), 6 LTI, 10 Medical Treatment Case (MTC) non LTI, 15 First Aid Case (FAC), 60 Near misses, dengan laporan unsafe condition sebanyak 215 dan unsafe act sebanyak 307. Kecelakaan kendaraan bermotor ada 5 kasus tanpa cedera. Jumlah kendaraan 25 dengan rata-rata per bulan km driven tiap kendaraan adalah 500 km (Menggunakan satuan pengali 1 juta).







Data untuk incident analysis: 



1 Kematian seorang pekerja terjatuh dari ketinggian saat bekerja menggunakan perancah







2 orang cedera tangan karena terjepit







2 orang cedera kaki karena tertimmpa peralatan yang terjatuh saat pengangkatan manual







1 orang cedera kepala karena terpeleset dan 1 orang karena terbentur pintu







6 orang MTC di bagian tangan kerena berbagai sebab dan 4 orang cedera punggung karena pengangkatan manual.







15 FAC dibagian tangan karena berbagai sebab.



TUGAS II – dikumpul 1 minggu sebelum UAS 







Lanjutan data untuk incident analysis per departement: 



Drilling : 4 LTI, 3 MTC, 2 FAC







Construction: 1 Fatality, 1 LTI, 3 MTC, 4 FAC







Maintenance: 1 LTI, 2 MTC, 3 FAC







Operations: 2 MTC, 6 FAC.



Selebihnya bila ada catatan incident dtg dari Other Department



Tugas:



1. Buat Safety Pyramid injury dan kecelakaan berkendaraan 2. Buat lagging statistic tahun 2014 (LTIFR, LTISR, TRIFR, TRISR, TIFR), lengkap dengan grafik per bulannya. (Line chart) 3. Buat Incident Analysis statistic “Part of Body Injured”, aktifitas dan Departemen pekerja. Lengkap dengan menggunakan Pie Chart dan Bar Chart.



4. Buat minimal 2 program (5 komponen) untuk tahun 2015 dalam pencegahan cedera dan atau tabrakan berkendaraan. Lengkap dengan Lagging dan Leading calculation method nya. 5. Buat metrics keselamatan kerja untuk tahun 2015.