Plak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME PENATALAKSANAAN KURATIF TERBATAS “Indeks Pengukuran Plak Menggunakan Triplaque Index”



Disusun Oleh :



DIV KEPERAWATAN GIGI SEMESTER IV POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2020



A. Latar Belakang Kebersihan gigi dan mulut / Oral hygiene (OH) adalah suatu tindakan perawatan yang diperlukan untuk menjaga mulut dalam kondisi yang baik, nyaman, bersih, lembab sehingga terhindar dari infeksi (Eastham et al. 2013). Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu kriteria dari mulut yang sehat disamping juga teratur, bersih tidak ada celah diantara gigi, gusi terlihat merah dan kencang serta tidak sakit. Kebersihan mulut ini diindikasikan dengan adanya sejumlah bakteri mulut yang dijumpai dalam saliva, pada lidah, permukaan gigi dan leher gingiva (Putri, et al. 2013). Macam-macam pengukuran kebersihan gigi dan mulut adalah Debris indeks (DI), Plak Indeks (PI) Kalkulus Indeks (CI), Patient Hygiene Index Modified (PHPM), Hygiene Index (HI), Oral hygiene Index (OHI), Oral hygiene Index Simplified (OHI-S), Patient Hygiene Performance (PHP) dan (Esther 2004 cit. Putri, et al. 2013). Kebersihan gigi dan mulut yang buruk disebabkan oleh adanya debris dan plak yang dapat menyebabkan timbulnya gingivitis, dan paparan jangka panjang plak dapat menyebabkan hilangnya perlekatan periodontal. Paparan jangka panjang plak juga dapat menyebabkan demineralisasi dan perusakan gigi sehingga terjadi karies (Broadbent et al. 2011). Kebersihan gigi dan mulut yang buruk juga bisa menyebabkan adanya plak dan kalkulus. Plak dan akumulasi bakteri berkontribusi terhadap memburuknya kesehatan mulut dan menyebabkan penyakit periodontal (Zeng et al. 2015). Hasil penelitian di India tentang Prevalence of dental caries and oral hygiene status among Blind School Children and Normal children menunjukkan bahwa prevalensi kebersihan gigi dan mulut pada penyandang tunanetra adalah (40%) termasuk dalam kategori buruk (Ravishankar et al. 2013). Sementara di Indonesia sebanyak (50%) penyandang tunanetra memiliki tingkat kebersihan gigi dan mulut rata-rata 2,3 termasuk kategori sedang (Agnintia et al. 2013). Kebersihan gigi dan mulut yang buruk pada tunanetra disebabkan 3 hal yaitu, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada tunanetra yang dikarenakan kurangnya edukasi tentang cara menjaga kebersihan gigi dan mulut (Sheehy et al. 2004). Makanan yang manis, lunak dan melekat pada gigi sangat merusak gigi seperti coklat dan lengket seperti dodol jika tidak segera disikat/kumur akan tertinggal dan menyebabkan kerusakan gigi. Juga minuman seperti teh, kopi, minuman ringan seperti minuman bersoda (Alhamda, 2011). Serta susunan geligi yang tidak beraturan merupakan faktor predisposisi dari retensi plak dan mempersulit upaya menghilangkan plak yang berakibat kebersihan gigi menjadi buruk (Mawardiyanti, 2012).



B. Tujuan a) Apa pengertian plak ? b) Bagaimana mekanisme pembentukan plak ? c) Apa factor yang mempengaruhi terbentuknya plak ? d) Bagaimana cara pengukuran indeks plak ? e) Bagaimana cara pengukuran ph plak ?



C. Manfaat a) Mengetahui pengertian plak b) Mengetahui mekanisme pembentukan plak c) Mengetahui factor yang mempengaruhi terbentuknya plak d) Mengetahui cara pengukuran indeks plak e) Mengetahui cara pengukuran ph plak



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler dan akan terus terakumulasi bila tidak dibersihkan secara adekuat. Akumulasi mikroorganisme ini tidak terjadi secara kebetulan melainkan terbentuk melalui serangkaian tahapan. Plak biasanya mulai terbentuk pada sepertiga permukaan gingiva dan pada permukaan gigi yang mengalami jejas dan kasar. Plak juga menjadi salah satu penyebab karies dan penyakit periodontal. Komposisi plak gigi adalah 80% air dan 20% senyawa padat. Senyawa padat disusun oleh 40-50% protein, 13-18% karbohidrat dan 10-14% lemak. Protein dalam plak gigi disusun oleh berbagai asam amino yang berasal dari saliva. Karbohidrat, dalam bentuk sukrosa, yang terkandung dalam plak gigi akan dimetabolisme oleh mikroorganisme sehingga membentuk polisakarida ekstraseluler. Mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk membentuk polisakarida ekstraseluler. Komponen Mikroorganisme pada plak gigi Plak yang terbentuk sempurna, selain bakteri dapat pula diisi mikroorganisme lain. Mycoplasma telah berhasil ditemukan dan sejumlah kecil protozoa juga ada. Mikroorganisme pada bakteri yang hampir selalu ditemukan adalah golongan Streptococcus dan Lactobacillus. Selain itu, ditemukan juga golongn jamur actinomycetes. Mikroorganisme yang ditemukan pada plak bervariasi pada tiap orang, serta menurut umur plak itu sendiri. Plak muda (1-2 hari) sebagian besar terdiri dari bakteri gram negatif yang bebentuk kokus dan batang. Organisme ini biasanya tumbuh pada pelikel mikropolisakarida amorf dengan tebal kurang dari 1 mikron. Pelikel ini melekat pada email, sementum atau dentin. Setelah 2-4 hari, perubahan jumlah dan tipe mikroorganisme dalam plak. Selain bakteri gram negatif kokus dan gram negatif batang bertambah banyak, jenis bacili fusiformis dan filament semakin jelas. Pada hari ke-4 hingga ke-9, ekologi mikroorganisme plak menjadi semakin kompleks dengan bertambahnya jumlah bakteri motil seperti spirilla dan spirochete.



B. Mekanisme pembentukan plak 1. Tahap Acquired Pelicle : merupakan deposit tipis selapis yang terdiri dari glikoprotein yang terbentuk beerapa detik setelah menyikat gigi. 2. Tahap Poliferasi bakteri: Pembentukan matriks inter bacterial yang terdiri dari polisakarida ekstraseluler



C. Faktor yang mempengaruhi pembentukan plak 1. Lingkungan Fisik Gigi yang letaknya salah,kontur gusi yang buruk,permukaan yang kasar dapat menimbulkan tempat tersebut terbentuk plak dengan jumlah yang lebih banyak. 2. Friksi (Gesekan) oleh makanan yang dikunyag dapat mempengaruhi pengurangan penumpukan plak dipermukaan gigi 3. Pengaruh diet pada penumpukan plak dijadikan sumber makanan pada bakteri



D. Pengukuran Plak Indeks Pengukuran Plak indeks (PI) dilakukan dengan mengoleskan triplaque gel pada 6 gigi indeks (16,11,26,36,31,46) yang kemudian setelah itu ditunggu beberapa saat untuk menilai dilihat dari semua permukaan (4permukaan) yang kemudian dijumlahlkan.Untuk nilai plak indeks setiap orang didapatkan dengan menjumlahkan nilai plak kemudian dibagi 4. Plaque Indeks = Jumlah Prosedur Pengukuran Indeks PlakPI setiap area 4



Alat dan Bahan : 1. Handskun dan masker 2. Kaca mulut 3. Plak indicator kit merk GC yang terdiri dari cairan indicator plak, cairan plak indicator neutralizing, plak disclosing gel, disposable dispensing dish, disposable plak collection instrumen 4. plak 5. lembar pemeriksaan Persiapan plak indicator solution : 1. Beri dua tetes plak indikator solution (A) kedalam dappen dish sekali pakai yang tersedia. Catatan : gunakan segera setelah ditetes ke dalam dappendish. 2. Beri dua tetes plak indikator menetralisir solution (B) kedalam dappendish sekali pakai. 3. Beri satu tetes disclosing plak gel (C) kedalam dappendish. 4. Sebelum digunakan. Mensterilkan alat-alat sekali pakai dengan alkohol. Pemeriksaan pH plak 1. Menggunakan instrumen pengumpulan plak disposible. Plak terbanyak didaerah molar (terutama di rahang bawah). Jika plak yang terlihat juga ada pada permukaan bukal dari gigi taring rahang bawah dan premolar atau pada aspek labial gigi seri rahang atas, ini juga harus sampel menggunakan instrumen pengumpulan terpisah. Hal ini hanya diperlukan untuk mengumpulkan plak dari satu sisi mulut sebagai kemampuan fermentasi tidak berbeda secara substansial dari satu sisi ke sisi lain.



2. Untuk mencapai hasil yang akurat, mengumpulkan plak yang cukup untuk mengisi setidaknya setengah dari ujung masing-masing instrumen yang digunakan. Catatan : Setiap kit plaque indikator memungkinkan untuk dua instrumen per pasien yang akan digunakan. Segera sebelum mengumpulkan sampel plak. Menggunakan airsyringe untuk mengeringkan sampel plak tersebut, untuk mengurangi resiko kontaminasi dengan air liur (yang dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat). 3. Masukkan instrumen dengan plak yang menempel kedalam cairan indikator plak selama 1 detik . permukaan plak akan berubah menjadi hijau. Catatan : sampel plak yang telah direndam dalam larutan terlalu lama akan memberikan hasil yang tidak akurat. 4. Tempatkan instrumen kedalam dappen dish dan tinggalkan sampel untuk difermentasikan selama 5 menit. 5. Pada menit ke 5, mengukur nilai pH dengan memeriksa warna dan membandingkan dengan grafik pada dappen dish. Catatan: sampel plak akan berubah warna dari waktu ke waktu. Sebagai produksi asam terbesar terjadi pada 5 menit. Ini adalah waktu terbaik untuk memeriksa tingkat pH akhir. Identifikasi Jenis Plak (menggunakan triplaque index)   



biru kehitaman : plak yang sudah lama ( 2-3 hari) biru muda : plak baru (kemarin) pink : baru terbentuk beberapa jam sebelumnya



Kriteria : 1.1



= baik



1,1-2



= sedang



2,1-3



= buruk



E. Pengukuran pH Plak Pemeriksaan pH plak merupakan parameter kesehatan mulut yang dapat memberikan hasil diagnosa patogenitas plak dan juga sebagai alat edukasi tentang kesehatan mulut kepada pasien. Pemeriksaan pH plak diukur dengan menggunakan alatplaque indicator kit , Cara pengamatanya dengan mengamati perubahan warna setelah lima menit yang sebelumnya sudah dicelupkan kedalam plak yang sudah diambil menggunakan disposable plaquecollection instrument.



Keterangan : Hijau



= ph 7,0



Kuning



= ph 6,5



Orange



= ph 6,0



Kuning



= ph 5,5



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler dan akan terus terakumulasi bila tidak dibersihkan secara adekuat. Pengukuran indeks plak dan ph plak merupakan salah satu cara untuk menghitung derjat kebersihan gigi dan mulut seseorang.