PoppyNurulAsmaulRazak UniversitasHasanuddin PKMKC [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

PoppyNurulAsmaulRazak UniversitasHasanuddin PKMKC [PDF]

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POSTER (Portable Sterilizer based Solar Powered) Inovasi Sterilisasi Instrum

4 0 3 MB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POSTER (Portable Sterilizer based Solar Powered) Inovasi Sterilisasi Instrument Bedah dengan Teknologi Tenaga Surya untuk Daerah Minim Tenaga Listrik.



BIDANG KEGIATAN PKM-KC



Diusulkan oleh : Poppy Nurul Asmaul Razak; C12116326; 2016 Sarman; D2115018; 2015 Fatima Angraini; C12116330; 2016



UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 2 BAB 3. METODE PELAKSANAAN ......................................................................... 4 BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS .................................... 6 BAB 5. PENUTUP ..................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 8 LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 10 LAMPIRAN 1 .......................................................................................................... 10 LAMPIRAN 2 .......................................................................................................... 12 LAMPIRAN 3 .......................................................................................................... 19 LAMPIRAN 4 .......................................................................................................... 23



iii



1



BAB 1. PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara dengan letak geografis yang berada di jalur ring of fire sangat rentan terhadap gempa dan tsunami. Selain itu juga, curah hujan yang tinggi di berbagai daerah di Indonesia menyebabkan banyak wilayah rawan terhadap terjadinya banjir dan tanah longsor. Semua bencana tersebut tidak bisa dihindari. Namun semuanya dapat diminimalisir untuk mencegah bencana tersebut memakan banyak korban jiwa. Dalam penanganan korban bencana, alat steril sangat penting dibutuhkan untuk keberhasilan penanganan medis. Akan tetapi, daerah pasca bencana biasanya akan menjadi daerah yang terisolir atau kesulitan dalam mengakses ke lokasi bencana. Begitu pula dengan ketersediaan listrik, minimnya listrik di awal kejadian bencana dapat memperlambat penanganan korban gawat dan darurat yang mesti ditangani sesegera mungkin. Saat ini, alat sterilisator yang tersedia adalah alat sterilisator jenis panas kering dan panas uap. Dimana, alat tersebut hanya dapat digunakan di satu tempat dan menggunakan listrik dalam menjalankan fungsinya. Keterbatasan penggunaan alat ini sering terjadi di daerah pasca bencana. Korban yang mengalami luka baik luka besar maupun kecil saat bencana terjadi biasanya ditemukan di daerah yang cukup jauh dengan rumah sakit lapangan. Terkadang para relawan medis yang turun langsung di lokasi terdampak bencana menemukan korban-korban tersebut dengan penanganan awal yang tidak aman bahkan tidak tertangani sama sekali. Selanjutnya, para relawan medis tersebutlah yang akan melakukan penanganan medis yang baik dan benar. Akan tetapi karena keterbatasan listrik, jarak, alat, dan pendukung lainnya selama bencana terjadi akan menyebabkan penanganan tidak aman. Alat steril yang telah dipakai oleh korban lain sebelumnya dipakai kembali pada korban yang lainnya dengan cara sterilisasi biasa yaitu dengan cara alat tersebut dibakar atau dicuci dengan alkohol. Padahal sterilisasi dengan cara-cara tersebut tidak dapat diukur tingkat kesterilannya dan metode pembakaran dapat beresiko melukai relawan. Maka dari itu, kami terinspirasi untuk membuat sebuah alat sterilisator portable yang mudah dan ringan untuk dibawa kemana-mana dan menggunakan tenaga surya sebagai penghasil tenaga listrik untuk menjalankan alat tersebut.



2



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sterilisasi Sterilisasi adalah proses penghancuran segala bentuk-bentuk kehidupan (Pelczar, 2008). Sterilisasi merupakan pembebasan suatu material bahan ataupun alat dari berbagai mikroorganisme hidup atau stadium istirahatnya. Sterilisasi dapat dicapai dengan cara pemanasan lembab, pemanasan kering, filtrasi, penyinaran, atau bahan kimia. Metode yang paling umum digunakan untuk sterilisasi alat dan bahan pengujian mikrobiologi adalah metode sterilisasi uap atau autoklafisasi dan metode sterilisasi panas kering melalui oven (Tridianti, 2012). Sterilisator adalah salah satu jenis alat-alat kesehatan yang banyak digunakan dalam dunia kedokteran dan laboratorium. Dalam dunia kedokteran dan laboratorium, sterilisator digunakan untuk mensterilkan alatalat instrument bedah ataupun alat-alat kesehatan lainnya. Pemantauan proses sterilisasi didasarkan dengan tiga cara yaitu secara fisika dengan mengukur temperature, tekanan, dam waktu; secara kimia dengan autoclave tape, sterilization pouch yang memperlihatkan perubahan warna bila telah tercapai siklus sterilisasi yang dilakukan; secara biologis dengan menggunakan spore strip atau suspense biakan spora; untuk cara autoklafisasi digunakan Geobacillus stearothermophilus, sedangkan pada sterilisasi dengan oven dipakai Bacillus atrophaeus (Meliawaty, 2012) Autoklaf merupakan alat sterilisasi yang harganya mahal. Inovasi oven sudah banyak diterapkan, diantaranya melalui penambahan ozon dan infrared, sehingga menjadi alat sterilisasi yang jauh lebih murah. Ruangan dalam oven itu dibagi menjadi 2, bagian atas dilengkapi ozon sedangkan bagian bawah dengan infrared. Pemanasan dalam oven hanya dilakukan selama 15 menit dalam temperature 125ºC. Secara teoritis sterilisasi melalui pemanasan dalam oven konvesional, dilaksanakan pada temperatur 160ºC selama 2 jam atau pada temperatur 180ºC selama 1 jam (Meliawaty,2012). Dengan menggunakan oven sebagai alat sterilisasi kering, maka alat gelas yang disterilisasi tidak akan timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes air di dalam alat gelas. Biasanya alat ini terbuat dari stainless steel, benuk dan posisi elemen pemanas di ruang menjamin distribusi temperature biasa. Keseluruhan proses terdiri dari pengeringan, pemanasan, sterilisasi dan pendinginan bertahap. Pemakaian oven pensteril juga terbilang simpel dan praktis. Caranya cukup dengan memasang steker listrik, kemudian masukkan alat kedalam sterilisator dan tekan tombol ON. Apabila proses sterilisasi telah selesai, maka oven akan berhenti dengan otomatis. Kemudian alat yang telah disterilkan tinggal diambil dengan tetap menjaga prinsip kesterilan alat.



3



2.2 Komponen Alat 1. Sel Surya Sel surya atau yang disebut juga dengan “photovoltaic” adalah sebuah komponen elektronik yang dapat merubah radiasi matahari menjdi energi listrik, perubahan energi ini disebabkan sebuah proses yang disebut efek photovoltaic. Efek photovoltaic sendiri adalah pelepasan muatan positif dan negatif dalam material padat melalui cahaya. jadi secara tidak langsung output berupa arus dan tegangan dipengaruhi oleh besarnya intensitas cahaya ( Nasrul Haq Rosyadi, 2016 ) 2. Solar Charge Controller Solar Charge Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. Solar Charge Controller mengatur overcharging kelebihan pengisian – karena baterai sudah penuh) dan kelebihan voltase dari panel surya/surya cell. 3. Batterai/ Aki Baterai merupakan suatu komponen yang digunakan pada sistem PLTS memiliki fungsi sebagai penyimpan dari hasil photovoltaic yaitu energi listrik dalam bentuk energi arus DC. Energi yang disimpan pada baterai berfungsi sebagai cadangan (back up), yang biasa digunakan pada saat panel surya tidak menghasilkan energi listrik, contohnya pada malam hari atau pada saat cuaca mendung. (James P Dunlop, 1997). 4. Power Inverter Inverter adalah suatu komponen sistem PLTS yang digunakan untuk mengkonversikan arus DC dari panel surya atau baterai menjadi arus AC. Tegangan keluaran yang dihasilkan setelah dilakukannya konversi melalui inverter ini dapat bernilai tetap atau berubah-ubah sesuai kebutuhan. (Rashid, 1993). 5. Lampu Infrared (IR) Infra Red merupakan radiasi elektromagnetik yang panjang gelombangnya lebih panjang dari cahaya yang nampang yaitu diantara 700 mm dan 1 mm, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti “Bawah merah” (dari bahasa latin infra, “bawah”), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang antara 700 mm dan 1 mm.



4



BAB 3. METODE PELAKSANAAN Alat ini dibuat di rumah salah satu anggota tim yang bertempat di Daya, Kota Makassar dan di Kariango, Kabupaten Maros. Proses pengerjaan alat ini berlangsung selama 3 bulan dimulai dari persiapan dan desain alat, pencarian dan pembelian alat, hingga perakitan komponen alat dan pengujian alat. Berikut penjelasan tahapan pengerjaan alat secara rinci : 1. Persiapan dan Desain alat Sebelum alat ini dibuat terlebih dahulu tim kembali melakukan perhitungan untuk mencocokkan kembali setiap komponen alat yang akan dibeli seperti daya, kuat arus, dan tegangan yang diperlukan. Selain itu rancangan alat ini kembali di desain ulang secara lebih rinci lagi meliputi desain model alat tampak dari luar dan desain komponen penunjang alat. 2. Pencarian dan Pembelian komponen alat dan bahan Pencarian komponen alat dan bahan di lakukan di daerah Veteran Selatan, Jalan Gunung Bawakaraeng, dan sekitaran kampus Tamalanrea Universitas Hasanuddin. Sebelum membeli komponen alat terlebih dahulu kami melakukan pengecekkan di beberapa toko selama dua hari. Setelah itu, kami melakukan pembelian beberapa komponen penunjang alat seperti inverter, panel surya, solar charger controler, baterai, kabel, dan lainnya. Untuk badan alat sendiri kami memilih bahan dari aluminium dan kaca akrilik. 3. Pembuatan Alat Alat ini dibuat selama 6 hari pengerjaan, dimulai dari tahap pemotongan aluminium dan pengeboran untuk membentuk badan alat. Kaca akrilik dipilih sebagai bagian dari pintu alat. Kemudian merakit beberapa komponen penunjang alat seperti menghubungkan kabel dengan lampu infrared yang kemudian kabel tersebut akan dihubungkan pada baterai yang telah tersedia melalui inverter, panel Surya diletakkan pada permukan atas alat sekaligus membentuk badan alat. Hal tersebut agar memudahkan panel menangkap sinar matahari langsung. Kabel dari panel surya tersebut akan terhubung dengan Solar charger controler kemudian kabel terbut diteruskan ke baterai. Sebelumnya, lampu infrared yang direncanakan tidak sesuai dengan lampu infrared yang didapatkan karena susahnya mencari lampu tersebut dengan daya yang lebih rendah. Sehingga kami membeli lampu infrared yang sesuai dengan daya listrik yang inginkan walupun dengan bentuk yang berbeda. 4. Pengujian Alat Tahap pengujian dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama adalah dengan melihat alat telah berhasil menghasilkan listrik dari panel surya tersebut. Lampu infrared yang berada di dalam alat berhasil berfungsi dengan baik ketika alat telah di isi di bawah matahari sebelumnya. Akan tetapi pada pengujian pertama, inverter yang digunakan tidak mampu menyalakan 3



5



lampu Infrared sehingga kami harus membeli inverter dengan daya yang lebih tinggi. Kedua yaitu dengan cara melihat apakah alat berhasil untuk mensterilkan instrumen bedah yang di sterilkan di dalam alat. Hasil dari pita autoclave telah menunjukkan bahwa alat berhasil mensterilkan instrumen bedah tersebut.



6



BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS Proses pembuatan alat sampai pada evaluasi alat berlangsung hampir 3 bulan lamanya. Adapun hasil yang telah dicapai yaitu : No.



1.



2.



3.



Jenis Luaran



Hal yang telah dicapai



Terciptanya suatu alat sterilisasi yang bersifat portable dan memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi. Didaftarkan untuk mendapatkan hak paten



Alat telah selesai dibuat dan berhasil berfungsi dengan baik, bahkan alat telah berhasil mensterilkan intrumen bedah



Didaftarkan untuk mendapatkan hak paten



Draf paten untuk pendaftaran hak paten telah masuk ke HKI Unhas, namun belum di lanjutkan ke tahap selanjutnya karena adanya beberapa koreksi pada draf paten yang telah dikumpulkan sebelumnya Draf paten untuk pendaftaran hak paten telah masuk ke HKI Unhas, namun belum di lanjutkan ke tahap selanjutnya karena adanya beberapa koreksi pada draf paten yang telah dikumpulkan sebelumnya



Presentasi Target Tercapai Tercapai 50% 50%



30%



15%



30%



15%



Adapun potensi hasil yang dapat diperoleh dari pembuatan inovasi alat ini adalah : 1. Peluang diperolehnya paten. Alat ini sangat berpotensi untuk mendapatkan paten sederhana, karena alat sterilisator ini merupakan inovasi baru yang berpeluang besar dalam sektor industri. 2. Aspek Sosial, dengan adanya sterilisator ini akan memudahkan para relawan yang bergerak dalam misi kebencanaan yang berada digaris depan untuk menyelamatkan korban jiwa yang masih dapat tertolong. selain itu, alat ini juga



7



dapat digunakan oleh tenaga medis di daerah-daerah pelosok dimana kebutuhan energi listrik masih terbatas. 3. Aspek Kesehatan. Dengan adanya sterilisator ini dapat mengurangi infeksi silang utamanya di daerah pasca bencana, karena keterbatasan alat dan akses lokasi membuat pemakaian intrumen bedah dilakukan berulang kali dengan pasien yang berbeda-beda dengan metode sterilisasi pemanasan yaitu dengan cara dibakar atau di siram alkohol 70%. Dengan sterilisator portable tenaga surya ini, pemakaian intrumen bedah dapat dilakukan berkali-kali dengan mensterilkan alat terlebih dahulu setiap alat akan dipakai.



8



BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kejadian bencana yang sering terjadi. Bencana tersebut dapat menyebabkan banyak memakan korban, utamanya korban luka-luka. Untuk penangannya dibutuhkan alat-alat medis yang steril. Akan tetapi karena keterbatasan listrik, jarak, alat, dan pendukung lainnya selama bencana terjadi akan menyebabkan penanganan tidak aman. Oleh karena itu, kami berinovasi untuk menciptakan sebuah alat sterilisasi yang dapat di bawa kemana-mana dan menggunakan tenaga surya sebagai penghasil tenaga listrik untuk menjalankan alat tersebut untuk memudahkan penanganan awal di lokasi kejadian ditemukannya korban. Alat Sterilisasi “POSTER” ini mampu mematikan mikroorganisme patogen yang terdapat pada instrumen bedah yang di sterilkan pada alat ini. Hal tersebut terbukti dengan munculnya tanda strip pada pita autoclave yang ditempelkan pada instrumen bedah yang disterilisasi dengan menggunakan “POSTER”. 5.2 Saran Alat sterilisasi portable bertenaga surya ini masih perlu penyempurnaan alat lebih lanjut. Karena masih banyak kekurangan dalam proses pembuatannya karena dalam pembuatannya dilakukan secara manual.



DAFTAR PUSTAKA



Dewi, Arfita Y, dan Antonov.2013.Pemanfaatan Energi Surya Sebagai Suplai Cadangan pada Laboratorium Elektro dasar di Institut Teknologi Padang. Jurnal Teknik Elektro, 2, 20-28. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2018 https://ejournal.itp.ac.id/index.php/telektro/article/view/124 Estri, UH. Tanpa Tahun. Monitoring dan Evaluasi Proses Sterilisasi. Jakarta. Di akses pada tanggal 30 November 2018 pada https://bulelengkab.go.id/assets/instansikab/101/bankdata/monitoring-danevaluasi-proses-sterilisasi91.ppt&ved=2ahUKEwi4ytK7pPveAhWBNI8KHfLOD6sQFjAAegQIAhAB &usg=AOvVaw1TQeD-jUt1dMVe0s23zK7v Elsa.2015. Metode sterilisasi Panas Kering dengan Oven. Diakses pada https://news.labsatu.com/metode-sterilisas-panas-kering-dengan-oven/



9



Hidayat, Maulidia. 2017.”Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Susu Terhadap Kadar Asam Laktat pada Pembuatan Susu Prebiotik Ubi Jalar (Ipomoea batatas L) Oleh Bakteri Lactobacillus bulgaricus Menggunakan Autoclaf”. Departemen Teknologi Industri Universitas Diponegoro. Semarang. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018, tersedia pada https://eprints.undip.ac.id/58511/ M. Idhom, Addi. (12 Agustus,2018). Data Terbaru Korban Gempa Lombok: 329 Meninggal dan 1.353 Luka. Tirto.id. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018, tersedia pada https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/data-terbarukorban-gempa-lombok-392-meninggal-dan-1353-luka-cRZV Meliawaty, Florence. 2012. Efisiensi Sterilisasi Alat Bedah Mulut melalui Inovasi Oven dengan Ozon dan Infrared. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11 no 2, 147-167. Putra, Prianka Bayu. 2014 “Hubungan Lama Masa Bekerja Petugas Pemulasaran Jenazah dengan Pengetahuan Infeksi Dapatan dari Kamar Jenazah”. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2018, tersedia pada https://eprints.undip.ac.id/Prianka_Bayu_Putra_22010110130167_Bab0KT I.pdf Syahputra, Igor Rizkia.2014 “Perbandingan Rerata Pengetahuan Petugas Kamar Jenazah Sebelum dan Setelah dilakukan Workshop tentang Infeksi Dapatan Kamar Jenazah”.Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang. Di akses pada tanggal 11 Oktober 2018, tersedia pada http://eprints.undip.ac.id/44749/ Triana, J.N.2016 “Alat Pengisi Ulang (Charger) Portable Batterai Sepeda Motor dengan Indikator Tampilan Melalui LCD 16 X 2”. Skripsi. Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang. Di akses pada tanggal 12 Oktober 2018 http://eprints.polsri.ac.id/2970/



10



Lampiran-lampiran Lampiran 1 Penggunaan Dana



-



Control Solar Mikachi



1



Harga Satuan (Rp) 136.500



-



Inverter Mikachi 300W Pajak Plat Aluminium 1 mm 1x2 m Plat Aluminium 0,5 mm 1x1 m Solar Cell kiseki 25 Wp Lampu Infrared Ongkos Kirim Accu Yuasa 12N10 Kabel Nyyity 2x0.75 Rak Sterilisator Kaca Fyber 3 mm Kaca Fyber 5 mm Pegangan Pintu Inverter Namichi NPI1000B Ganggang Laci Accu MF YTX9 BS Plat Aluminium 1 mm 1x1 m Plat Aluminium 0,5 mm 1x1 m Termostat Kabel Nyyhy 3x25 mm Kaca Fiber 3 mm Bubble foil Paku Rivet Lampu Infrared 100 Watt



1 1



1. Jenis Perlengkapan



-



2. Bahan Habis Pakai



Volume



No.Nota Nilai (Rp) 136.500



1



230.000 435.000



230.000 3.702 435.000



2



1



120.000



120.000



1 3 1 4 meter 36x20 cm 30x30 cm 30x30 cm 2 1



500.000 75.000 95.800 340.000 3.000 10.000 460.000



500.000 320.800



3



340.000 12.000 40.000 150.000 200.000 20.000 460.000



5 6 7



2 1 1



15.500 784.000 430.000



31.000 784.000 430.000



1



127.000



127.000



1 1 30x30 cm 1x2 m



135.000 135.000 16.000 16.000 23 150.000 150.000 630.000 630.000 24 16.000 16.000 450.000 450.000 31 SUBTOTAL (Rp) 5.737.002 Harga Nilai (Rp) No. Nota Satuan



1 Volume



4



8 18 19 20 21 22



11



Bahan Bangunan Pisau Gurinda Stand Lampu Paku Rivet Mata Bor Paku Rivet Engsel Pintu Solasi Kabel Lem Aluminium Steke 3 Kaki Pita Autoclave+Ongkir Aluminium Foil



1 1 3 1 2 1 4 1 1 1 1 gulung 2 gulung Volume



Perjalanan Transportasi Survei Alat dan Bahan Transportasi Pembelian Alat Transportasi Pembelian Alat Transportasi Pembelian Alat



3.82 L



4. Lain-lain



Volume



Sewa Desain Poster Inverter 750 W (Ketidakcocokan Alat) Sewa Gurinda dan Bor Print Laporan Kemajuan Cetak Poster A1 Lakban Hitam Jilid Antero biasa Las



1



1.91 L 2.55 L 2.55 L



2 rangkap 1 1 2 rangkap -



(Rp) 31.500 31.500 2.500 2.500 4.500 13.500 9 3.000 3.000 4.000 8.000 8.000 8.000 10 5.500 22.000 1.000 1.000 11 12.500 12.500 18.000 18.000 12 80.701 80.701 25 24.900 49.800 26 SUBTOTAL (Rp) 250.501 Harga Nilai (Rp) No.Nota Satuan (Rp) 7.850 30.000 13 14 7.850 15.000 15 7.850 20.000 16 7.850 20.000 SUBTOTAL (Rp) 85.000 Harga Nilai (Rp) No.Nota Satuan (Rp) 300.000 300.000 17 475.000 475.000 18



20.000/hari 280.000 27 24.000 48.000 28 30.000 30.000 15.000 15.000 29 8.500 17.000 400.000 400.000 30 SUBTOTAL (Rp) 1.565.000 Total (Rp) 7.637.503 Tujuh Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tujuh Lima Ratus Tiga Rupiah



12



Lampiran 2 Bukti Nota



13



14



15



16



17



18



19



Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Selasa, 2 April 2019 Pertemuan dengan tim dan pembimbing untuk mendiskusikan kegiatan persiapan serta timeline pembuatan alat dan pertemuan awal semua tim PKM yang lolos pendanaan di Auditorium Prof. Amiruddin FK UH



Minggu, 7 April 2019 Mendesain ulang model alat “POSTER” dan penyetoran rekening



Selasa, 16 April Diskusi tim mengenai cara kerja alat dan menghitung kembali komponenkomponen alat yang dibutuhkan



20



Kamis, 18 April 2019 Monev Internal pertama dan Tandatangan kontrak



Senin, 22 April 2019 Melihat cara kerja alat sterilisator panas kering biasa di klinik Siaga Ners Fkep Unhas



21



Senin, 29 April 2019 Pencarian bahan dan komponen alat “POSTER” serta pengecekkan harga



19 Mei 2019 dan 21 Mei 2019 Pembelian alat dan bahan di beberapa toko



12-20 Juni 2019



Pembuatan Alat “POSTE



22



17 Juni-20 Juni Kepengurusan Hak Paten



22 Juni 2019 Pengujian Alat



23



Lampiran 4 Bukti Publikasi Rabu, 22 Mei 2019 Publikasi temuan alat pada media Ujungpandang



24



Rabu, 22 Mei 2019 Publikasi Online oleh media Saudagar