Power Poin Tune Up Editan Roni [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM



Tune Up Pada Motor Bensin



SMK MANDIRI 1 PANONGAN 1



“TUNE UP “ “PADA MOTOR BENSIN”



2



Memeriksaan Batere Kesempurnaan sambungan batere akan menentukan kesiapan batere yang akan digunakan untuk menstar engine dari itu sambungan terminal batere haruslah : •Bersih dari korosi dan kotoran lain •Kuat ikatanya (pada mur dan bautnya) Sebab bila ada korosi atau kurang kuat ikatan maka akan terjadi hambatan listrik yang cukup besar sehingga batere tidak kuat memutar motor pada saat distar. 3



Pemeriksaan pada Batere • Perhatikan sambungan mur dan baut pada kedua kutup positif dan negatif apakah terdapat korosi pada bagianya, bila ada hendaknya dibersikan dengan menggunakan ampelas atau sikat kawat. • Periksa kelonggaran pada baut dan mur pada batere bila terdapat kelonggaran maka kencangkan • Periksa level cairan didalam batere apakah sudah habis atau kurang bila kurang hendaknya ditambahkan, juga jangan lupa ukur berat jenis cairan pada batere dengan menggunakan Hydro Tester, pada umunnya ukuran normalnya yaitu 1,25 – 1,27 pada 20˚ C. • Perhatikan kondisi fisik pada batere baik dari permukaan atasnya maupun pada permukaan bawahnya apakah terdapat kebocoran atau keretakan pada permukaan batere tersebut/ 4



Gambar Pemeriksaan pada Batere



5



Memeriksa Radiator Sebelum TUNE UP dimulai, terlebih dahulu air didalam Radiator kita teriksa. Kemudian lihat air dalam Radiator dari lubang pengisian air. Jika jumlahnya kurang maka tambahkan secukupnya dengan Air bersih. 6



Gambar Sistim Pendingin Air / Radiator pada Kendaraan



7



Dengan adanya panas akan membuat pemuaian bagian – bagian mesin melebihi ketentuan sehingga dpt mengakibatkan : • Ring Torak akan mengembang sehingga toleransi antara ring, akhirnya torak tidak dapat bergerak. • Paking yang terbuat dari tembaga terbakar yang mengakibatkan air masuk ke dalam silinder. • Tutup silinder akan menggeliat (melengkung). • Metal – metal pada mesin mengembang sehingga bagian – bagian yang mestinya berputar menjadi terikat. 8



Dengan adanya kerusakan sebagai akibat pendinginan yang tidak normal maka diwajibkan pada setiap pengemudi agar : • Memeriksa kondisi air sebelum kendaraan dihidupkan dan menambah bila air kurang. • Memperhatikan indikator temperature mesin. Apabila mesin sedang hidup dan indikator menunjukan temperature yang cukup tinggi ,maka pengemudi tidak dibenarkan manambah air pendingin dengan mematikan mesin. Hal ini akan mengubah temperature logam secara tiba – tiba dan panas yang tinggi menjadi rendah, hal – hal seperti ini mengakibatkan bagian – bagian tertentu menjadi retak atau melengkung. 9



Memeriksa gangguan – gangguan pada sistim pendingin Air (Radiator) : • Memeriksa berfungsi tidaknya kipas • Memeriksa berfungsi tidaknya alat – alat pengendali panas. • Memeriksa adanya kebocoran pada sistim pendinginan • Memeriksa saluran pendingin kalau – kalau tersumbat. • Memeriksa kerja pompa. • Memeriksa pengaturan pengapian kalau – kalau terlalu awal. 10



Memeriksa Oli Mesin Catatan : Jika pemeriksaan pada oli mesin dilakukan setelah TUNE UP selesai maka hasil tune up tidak akan maksimal karena kondisi oli juga berpengaruh terhadap bunyi mesin selain itu juga akan terpengaruh terhadap suhu kerja mesin. 11



Gambar Bak oli pada mesin



12



Pemeriksaan pada oli mesin • Periksa tinggi permukaan, vinkositas dan kadar minyak, bersih tidaknya minyak dapat dilihat dengan meneteskan minyak diatas kertas putih. • Periksa pengukur tekanan minyak pelumas, bandingkan pengukur tekanan pada panel dengan pembacaan meter penguji, jika tekanan menunjukan yang sama maka gangguan terletak dalam motor. • Periksa katup pengatur tekanan, periksa pegas pengatur tekanan, stel tegangan pegas jika ada penyetelnya. • Periksa motor, periksa kelonggaran bantalan utama dan bantalan penggerak, setiap titik didalam saluran minyak yang memungkinkan minyak bocor maka harus dibetulkan. 13



Pemeriksaan pada Saringan Udara Bila kendaraan sudah lama terpakai tentu saringan udara akan kotor yang akan mengakibatkan udara yang masuk ke dalam karburator akan terlambat, hal ini akan mengakibatkan pembakaran yang tidak baik karena campuran bahan bakar dan udara tidak sesuai.



14



Perawatan pada Saringan Udara : • Untuk pembersihan gunakan tekanan udara (air compresor) yang dilakukan dari bagian dalam ke arah luar agar kotora cepat keluar. • Jangan sekali – kali menyemprot dari luar kedalam • Periksa rutin Tune Up saringan udara harus dilakukan setiap pemakaian mencapai 10.000 – 20.000 km.



15



• • • • • •



Sistim Saringan Udara yang kotor harus dibersihkan dengan cara – cara berikut : Hidupkan mesin sampai sistim pendingin menjadi



hangat. Matikan mesin dan ceratlah pendinginanya. Tutup kran penceratnya dan isi dengan minyak tanah sebanyak 1/10 dari jumlah isi keseluruhan dari pada sistim pendingin. Isilah sisanya dengan campuran 1 galon dan ½ 1b (pound) soda cuci. Hidupkan mesin pada putaran sedang selama ½ jam. Matikan mesin cerat dan bilaslah dengan air bersih. 16



Gambar penyemprotan pada Saringan Udara dengan menggunakan Udara Compresor



17



Memeriksa Tali kipas Dalam Tune Up , Tali Kipas juga harus distel Kekencangan pada tali kipas berpengaruh terhadap pendinginan dan putaran alternator, putaran mesin tidak dapat memutar kipas dengan baik karena selip, akibatnya, pendinginan oleh kipas tidak sesuai dengan putaran mesin sehingga mesin menjadi panas. 18



Langkah – langkah pemeriksaan pada tali kipas : • Periksa kekencangan pada tali kipas apa bila terlalu kencang maka sebaiknya kendorkan. • Periksa apakah kondisi tali kipas masih layak digunakan atau tidak, jika pada bagian ujung – ujung tali kipas sudah menandakan terkelupas maka hendaknya diganti. • Periksa apakah tali kipas dalam keadaan kendor apabila kendor maka kencangkan, karena akan mengurangi performace kerja engine.



19



Gambar periksaan pada Tali Kipas



20



Memeriksa Busi Untuk mengahasikan pembakaran yang sempurna dalam ruang bakar, maka kondisi busi harus baik, busi akan dapat terganggu fungsinya apabila pembakaran itu tidak sempurna, pembakaran tidak sempurna diakibatkan oleh kurang sempurnanya campuran bahan bakar, misalnya campuranya terlalu kurus atau gemuk dan terdapat oli pada ruang bakar.



21



Gambar Pemriksaan pada Busi



22



Langkah – langkah perwatan pada busi : • Lepaskan atau keluarkan busi pada lubangnya • Bila terdapat kotoran dan terdapat oli didalamnya maka cucilah terlebih dahulu busi tersebut lalu bersikan dengan sikat kawat. • Ukur celah busi dengan menggunakan Gauge feeler. Pada umunya celah busi yang sesuai dengan ketentuan yaitu antara 0,6 – 0,8 mm (tergantung pada tipe mesin) 23



Pemeriksaan pada Kabel Busi Kabel tegangan tinggi dibuat dari campuran karbon sehingga mudah sekali retah atau patah bila dipuntir, apabila pengantar ini menjadi retak maka hambatanya akan naik dan bila sampai patah maka hambatan itu akan menjadi tak terhingga, dan kabel tersebut tidak dapat mengantarkan arus listrik dari coil ke busi. 24



Gambar Pemeriksaan pada Kabel busi :



25



Langkah – langkah pemeriksaan pada Kabel Busi : • Periksa kondisi kabel busi secara fisik dengan cara memperhatikan dan melihat apakah ada bagian – bagian yang cacat , tergores atau bagian yang terhimpit oleh benda lain. • Copot kabel busi pada kepala busi lalu lakukan pengecekan pada kabel busi apakah kabel busi mengeluarkan percikan bunga api dengan cara menstater selama 5 detik dan dengan mengarahkan kabel busi pada bagian mesin. • Lakukan pemeriksaan kabel busi apakah kanel busi tersebut mengalami kebocoran dengan menggunakan AvoMeter. 26



Pemeriksaan pada Rotor • Lepaskan tutup distributor, kemudian staterlah mesin, arahkan kabel coil kerotor pada jarak sekitar 1- 2 cm. bila ada loncatan bungan api berarti rotor dalam keadaan rusak / bocor. • Perhatikan kondisi fisik pada rotor tersebut apakah ada bagian yang tergores atau retak karena hal tersebut akan mengakibatkan terganggunya proses kerja pengapian



27



Gambar pemeriksaan pada Rotor



28



Memeriksa Tutup Distributor Tutup distributor sebaikanya diperiksa kondisinya bersamaan dengan pemeriksaan kabel – kabel busi dan service platina, tutup distributor dilengkapi dengan lubang ventilasi yang berfungsi untuk mencegah kelembapan pada ruang platina, apabila dalam ruangan platina dimasuki oleh air maka dengan adanya lubang tersebut untuk keluarnya air tesebut. 29



Gambar pemeriksaan pada Tutup Distributor



30



Pemeriksa tutup distributor • Periksa tutup distributor apakah didalanya terdapat korosi karena pengaruh cuaca antara kabel tegangan tinggi dengan tutup distributor. • Periksa apakah terjadi Flashover yang dikarenakan terjadinya penurunan hambatan pada tutup disributor maupun pada rotor tersebut. Penurunan hambatan ini salah satunya disebabkan dikarenakan keretakan pada isolator, pengujian Flashover pada distributor dapat dilakukan dengan cara menggunakan lampu yang dinyalakan dan dimasukan pada lubang – lubang tutup distributor tersebut. 31



Memeriksa Platina Platina yang sudah berwarna hitam kelabu akibat terbakar, berlubang atau benjol harus diganti. Apabila hal itu tidak dilaksanakan maka akan mengakibatkan mesin akan berkurang tenaga, denotasi dan boros bahan bakar. Celah platina sebesar 0,45 mm , atau dengan menggunakan Dwell Meter. 32



Gambar pemeriksaan pada Platina



33



Langkah – langkah pemeriksaan pada Platina : 











Perhatikan permukaan kedua kontak pemutus pada platina karena sering kali terdapat serbuk hitam sisa percikan bunga api, bila hal itu terjadi maka bersikan bagian tersebut dengan cara mengamplasnya hingga bersih. Periksa tekanan pegas, apabila kurang, maka dapat ditambah dengan mengendorkan baut pengikat pegas dengan sambungan kabel kekapasitor. Perhatikan celah pada dua tontak pemutus apabila terlalu besar maka stel sebalinya apabila sempit maka hendaknya disesuaikan. Yaitu dengan menggunakan kedua obeng dan Feeler Gauge. 34



Pemeriksaan pada Katup Katup – katup pada mesin perlu distel terutama mesin – mesin yang sudah lama dipakai, celah katup akan dapat berubah akibat keausan – keausan yang terjadi antara rocker arm, push rod dengan filternya, filter dengan poros nok dan gigi – giginya. Kondisi seperti ini memerlukan penyetelan kembali. Dalam penyetelan katup harus dilakukan dalam dua kali hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa penyetelan pada katup – katup sudah sempurna. Pada pemeriksaan katup haruslah sesuai dengan urutan penyetelan yaitu jika mesin 4 silinder 1 – 3 – 4 – 2. 35



Gambar pemeriksaan pada Katup



36



Langkah – langkah Pemeriksaan pada Katup : • Hidupkan mesin sampai sampai temperature mesin 80˚ ketika mesin hidup dengar kan apakah suara katup terdengar normal. • Periksa celah pada katup dengan menggerak – gerakannya atau dengan menggunakan Feeler Gauge, bila celah katup melebihi normal (longgar atau rapat) mak stellah katup dengan memperhatikan Top kompresinya adapun celah pada katup masuk 0,25mm dan katup masuk 0,36mm. • Kencangkan baut – baut rockerarm dan baut-baut lainya. 37



Memeriksa Tekanan Kompresi Sebelum memelakukan atau memeriksa tekanan kompresi, terlebih dahulu mesin harus dalam keadaan suhu normal yaitu sekitar 80 – 90 derajat C, dengan tujuan agar semua komponen dalam keadaan panas sehingga celahnya dapat mencapai spesifikasi, sehingga mudah diketahui letak kerusakannya, 38



Langkah – langkah pemeriksaan Tekanan Kompresi : • Buka busi pada lubang busi lalu masukan Compressi Tester kedalam lubang busi lalu hidup kan mesin dengan cara distater namun jangan sampai hidup. Putaran mesin 250 rpm tekanan kompresi standarnya 11 kg/cm² limit 9 kg/cm² perbedaan antara silinder adalah 1,0 kg/cm². • Bila tidak ada Compressi Tester bersikan permukaan busi dengan compresor sebelum busi dicabut lalu alas tangan kita dengan menggunakan kain tipis lalu tekan lubang busi sembari menstater mesin. Lalu rasakan tekanan dari lubang busi 39



Gambar pemeriksaan pada Tekanan Kompresi



40



Pada saat Compressi Tester terpasang apabila : 











Kompresi yang ditunjukan oleh alat ukur maka kebocoran tejadi pada ring piston dengan dinding lubang silinder. Penunjuk tekan kompresi tetap (tidak naik) maka kebocoran terjadi pada katup buang atau katup hisap. Hasil pengujian silinder yang berdampingan menghasilkan tekanan yang sama, maka kebocoran terjadi antara kepala silinder dan blok silinder atau keretakan pada kepala silinder atau blok silinder. 41



Memeriksa Karburator Pada karburator sering terjadi kerusakan atau gangguan – gangguan kecil selama pemakaian antara lain yaitu : •Perubahan putaran idle •Campuran bahan bakar yang tidak sesuai/tepat. •Percepatan yang tidak baik. Untuk mengatur agar campuran – campuran bahan bakar dapat lebih sempurna mak idle screw pada karburator disetel dengan menggunakan obeng sampai mencapai standar. 42



Pengaturan – pengaturan Campuran Bahan Bakar pada karburator :    



Star Pembakaran 1 : 8 Idle Pembakaran 1 : 11 Normal Pembakaran 1 : 13 - 14 Ekonomis Pembakaran 1 : 15



43



Gambar pemeriksaan pada Karburator



44



Mengatur Idle screw dapat dilakukan sebagai berikut : • Matikan mesin kemudian putar idle screw ke arah menutup penuh, kemudian kembalikan 2, 2½ atau 3 putaran, staterlah mesin tersebut. • Sesudah mesin hidup, atur sekerup katup gas untuk mendapatkan putaran idle yang diinginkan (menurut spesifikasi)



45



Memeriksa Timing Ada pun perawatan dan perbaikan pada timing yaitu :  Periksa rantai timing apakah kendor, bila kendor maka handaknya di stel (kencangkan sesuai spesifikasi).  Periksa roda gigi – gigi timing apakah terdapat roda gigi – gigi yang telah rontok, bila ada yang telah rontok sebaikya diganti karena akan mengakibatkan kerusakan yang parah pada komponen – komponen yang lain.  Kencangkan Baut – baut pengikat roda gigi timing. 46



Gambar penyetelan dan pemeriksaan pada timing



47



Menghidupkan mesin setelah Tune Up



Setelah Tune Up selesai dan mesin akan dihidupkan, perhatikan seluruh bagian – bagian mesin yang tadi di Periksa dan di perbaiki, apakah pengencangan dan pemasangan komponen – komponen sudah baik, hendaknya dicek terlebih dahulu untuk menentukanya. Jika sudah benar maka hidupkan mesin pada putara stationer, dengarkan bunyi mesin, perhatikan getaranya dan asap knalpotnya. Jika semua normal maka naikan putaran mesin perlahan – lahan sambil perhatikan bunyi mesin. Jika semua normal berarti Tune Up selesai. 48



“Wassalam” Sekian dan terimakasih atas pertisipasinya



49