Ppi Di Icu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



LATAR BELAKANG Pasien ICU



RISIKO INFEKSI TINGGI



Kondisi kritis



DAYA TAHAN TUBUH MENURUN



Banyak terpasang Alat kesehatan



PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI



TUJUAN PPI DI UNIT ICU 



Mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dengan mempertimbangkan biaya efektif



Type of Intensive Care Unit :         



Neonatal intensive-care unit (NICU) Special Care Nursery (SCN) Pediatric intensive-care unit (PICU) Psychiatric intensive-care unit (PICU) Coronary care unit (CCU) for heart disease Cardiac Surgery intensive-care unit (CSICU) Cardiovascular intensive-care unit(CVICU) Medical intensive-care unit (MICU) Medical Surgical intensive-care unit (MSICU)



Type of Intensive Care Unit :          



Surgical intensive-care unit (SICU) Overnight intensive recovery (OIR) Neuroscience/Neurotrauma intensive-care unit (NICU) Neurointensive-care unit (NICU) Burn intensive-care unit (BWICU) Trauma Intensive care Unit (TICU) Shock Trauma intensive-care unit (STICU) Trauma-Neuro Critical Care intensive-care unit (TNCC) Respiratory intensive-care unit (RICU) Geriatric intensive-care unit (GICU)



PREVALENSI Prevalensi infeksi nosokomial di RS 6 %  20 % terjadi di ruang ICU, walaupun ruang ICU hanya memiliki 5 % dari seluruh tempat tidur di RS  Kejadian infeksi nosokomial 5 sampai 10 kali lebih besar di ruang ICU dari pada Ruang rawat (general ward). 



EPIDEMIOLOGI



DAMPAK HAIs Mortalitas meningkat Morbiditas meningkat Kecacatan



Tuntutan Hukum UU RI no 36 UU RI no 44



Biaya meningkat Citra RS menurun Mutu pelayanan menurun



Faktor-faktor penyebab terjadinya HAIs       



Kurangnya kepatuhan kebersihan tangan Penggunaan APD yang tidak tepat Kurangnya teknih aseptik dan antiseptik Penggunaan spuit berulang kali Pemakaian peralatan pasien yang tidak tepat Penggunaan antimikroba yang tidak tepat Kurangnya pemahaman tentang PPI



Faktor-faktor konstribusi  Beratnya



penyakit  Stress physiological & Psychological  Usia / Umur  Penggunaan antibiotika  Prophylaxis for stress ulcer  Sleep Deprivation  Malnutrition  Under staffing



 



Pasien sendiri Dari luar pasien sendiri 



Manusia   







Peralatan 







Pasien Petugas kesehatan Pengunjung Alat kesehatan/Instrumen



Lingkungan   



Udara Air Tanah



Kennedy menggambarkan bahwa ICU “ epidemiological jungle” Pseudomonas aeruginosa 13 % Staphylococcus aureus 12 % Coagulase negative staphylococci 10% Candida 10 % Enterococi 9 % Enterobacter 8 %



Seluruh permukaan sekitar lingkungan pasien yang merupakan sumber terjadinya Infeksi







Engineering contbrol  Design







and layout



Administrative control  Menerapkan Kewaspadaan Isolasi  Kewaspadaan Standar  Kewaspadaan berdasarkan transmisi  Pendidikan dan Pelatihan PPI  Kegiatan



Surveilans  Kegiatan Audit  Menerapkan Bundles HAIs  Penggunaan Antimikroba rasional



Engineering control 



Design and layout – Luas ruangan memadai 20 m2  memudahkan pergerakan petugas dan alat. – Memiliki ruang isolasi, yang memiliki tekanan negatif memperhatikan ventilasi – Fasilitas hand hygiene dan paper towel sbg pengering tangan – Setiap tempat tidur ada cairan hand rubs – Toilet di luar ICU



Engineering control















dir ty



Terpisah ruang clean and dirty utility Memiliki Sharp container Ruang penyediaan obat



Penerapan



Kewaspadaan Isolasi Kewaspadaan



Standar



Kewaspadaan



Berdasarkan Transmisi



Administrative Control : Kebersihan tangan Tangan merupakan media transmisi kuman tersering di Rumah Sakit Memindahkan mikroorganisme/kuman dari satu pasien ke pasien lain, dari permukaan lingkungan ke pasien



• Cuci tangan dengan air dan sabun jika tangan terlihat kotor • Gosok tangan dengan hand rub berbasis alkohol jika tangan tidak terlihat kotor • Jangan menyentuh kembali area permukaan lingkungan sebelum melakukan tindakan



DI DALAM RUANG ICU



Segera lakukan dekontaminasi peralatan yang sudah dipakai/ terkontaminasi Segera buang peralatan yang sekali pakai sesuai prosedur Segera bersihkan permukaan troley setelah selesai melakukan tindakan



Sehat, tidak dalam kondisi sakit yang memungkinkan menularkan kepada pasien Tidak ada bukti memakai pakaian khusus menurunkan angka HAIs Tidak ada bukti menggunakan sepatu khusus menurunkan HAIs



 Jaga



kuku tetap pendek  Hindari pemakaian cat kuku dan kuku palsu  Hindari pemakaian cincin dan gelang  Lotion dapat digunakan untuk menghindari dermatitis dari pemakaian detergen atau sarung tangan



Pasien dan keluarga    







Ajarkan pasien dan keluarga tentang PPI secara umum Ajarkan kepada pasien & pengunjung pentingnya HH Keluarga pasien tidak diizinkan menunggu di ruang ICU Anjurkan keluarga pasien melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah berkunjung Pengunjung dalam kondisi sakit tidak diperkenankan berkunjung



Lingkungan



 



  



Tidak dianjurkan melakukan fogging desinfetan Segera bersihkan permukaan lingkungan yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh pasien Pertahankan udara lingkungan memadai Batasi jumlah personil di ruangan Batasi jumlah pengunjung, maksimum dua orang sekali berkunjung



 APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari



masker, topi, sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi.  Digunakan sesuai indikasi  Segera dilepas jika sudah selesai tindakan



Sarung tangan (gloves)  Dipakai



sebelum tindakan invasif, menyentuh darah cairan tubuh, mencuci peralatan yang terkontaminasi  Segera dilepas jika telah selesai melakukan tindakan



GAUN Dipakai sebelum melakukan tindakan yang memungkinkan terkena percikan cairan tubuh pasien  Tidak perlu memakai gaun jika tidak kontak dengan pasien  Segera lepas setelah selesai tindakan 



Pelindung mata & PelindungWajah,Masker



 Dipakai



selama tindakan yang memungkinkan mata wajah terkena percikan cairan tubuh pasien  Dilepas segera setelah selesai tindakan



 Menyimpan



linen bersih di dalam lemari tertutup  Memisahkan penyimpanan linen bersih dengan linen steril  Memisahkan troley linen bersih dan linen kotor  Memisahkan linen kotor ternoda darah atau cairan tubuh dengan linen kotor tidak ternoda  Menempatkan linen kotor tidak dilantai  Menyimpan linen di lemari tertutup  Membawa linen kotor maupun bersih dalam keadaan tertutup  Persediaan linen sesuai kebutuhan



Limbah padat infeksius ke kantong plastik kuning dan limbah padat non infeksius ke kantong plastik hitam Limbah jarum dan benda tajam lainnya ke wadah tahan tusuk dan tahan air Limbah cair infeksius ke saluran khusus Kontainer limbah tertutup, sebaiknya membuka menggunakan injakan kaki Hati-hati menangani benda tajam Tidak pernah memberikan ke orang lain limbah benda tajam Tidak menyarungkan kembali jarum bekas pakai



Penempatan Pasien



Penempatan pasien  Pasien



yang dapat menularkan kepada pasien lain  Daya tahan tubuh yang menurun  Pasien tidak dapat menjaga kebersihan lingkungannya  Pasien yang dapat mengkontaminasikan ke lingkungan















Tidak direkomendasikan menggunakan spuit berulang kali ,( one needle, one shoot, one time) Menggunakan bak instrumen jika memberikan suntikan, bukan keranjang plastik berubang-lubang Memberikan suntikan dengan teknik aseptik dan antiseptik



Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;pakai tisu  Buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena sekret saluran napas dan  Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik dan& air mengalir, alkohol handrub setelah kontak dengan sekret  Jaga jarak terhadap orang dg gejala ISPA dg demam 



Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi,anaestesi spinal /epidural/pasang kateter vena sentral  Cegah droplet flora orofaring,dapat menimbulkan meningitis bakterial 



Contact/Kontak



Droplet/Percikan



Airborne/Udara



>5µm MRSA, VRE MDRO



Jarak 1m



Bicara,batuk bersin



Masker Bedah Wajah, Gaun



< 5µm



TBC, SARS Meningitis



H5N1,H1N1 Aerosol



Sarung tangan Gaun



Tek neg



Jarak 1m



Aerosol



Bicara,batuk bersin



Masker N 95



Jarak 2m



Penerapan Pencegahan Infeksi (BUNDLES) pada pemasangan kateter intravaskuler, kateter urine menetap, ventilasi mekanik, tindakan pembedahan



Central line care bundles



Ventilator care bundles



Surgical care bundles



CAUTI care bundles



Central line care bundles Ventilator care bundles CAUTI care bundles SSI care bundles



Antibiotic Control 



Batasi pemilihan antibiotik







Terapi berdasarkan hasil kultur







Kontrol kualitas dari antibiotik







Ganti ke terapi oral selekas mungkin







Antibiotik yang rasional



 Concurrent



Surveilens  Active



 BSI,SSI,UTI,VAP  Pola



kuman  Antibiotic  Microorganism



 HAIs



di ICU 5 sampai 10 kali lebih besar dari ruang biasa  Pencegahan & Pengendalian infeksi di Ruang ICU sudah seharusnya mendapat perhatian dari semua petugas kesehatan.  Komitmen setiap individu sangat diperlukan untuk keberhasilan Pencegahan & pengendalian infeksi di ruang ICU



[email protected]