PPK Radikulopati Lumbal (Lumbar Radiculopathy) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) RUMAH SAKIT SATYA NEGARA RADIKULOPATI LUMBAL (LUMBAR RADICULOPATHY) 1. Pengertian (Definisi)



Lumbar radiculopathy menunjuk kepada suatu proses patologis yang melibatkan radiks nervus lumbal sehingga menyebabkan gejala radikular ke ekstremitas bawah. Sebagian besar penyebab patologisnya merupakan kompresi langsung pada radiks nervus lumbal tanpa melihat etiologis dari kompresi seperti herniasi diskus, pecahan/patahan tulang, stenosis foramina, stenosis sentral, atau hipermobilitas dari segmen vertebra. Selain kompresi radikulopati lumbal juga dapat disebabkan oleh iritasi atau inflammasi dari radiks nervus lumbal. Penyebab non skeletal dari radikulopati seperti Diabetes mellitus, infeksi (Herpes simplex virus, Mycobacterium, Epstein-Barr virus), inflamasi (Guillain-Barre syndrome, sarcoidosis, CIDP), lesi tumor atau keganasan (metastasis, Mieloma, intradural tumor), dan vaskular (AVM, infark radiks nervus). Prevalensi dari radikulopati lumbal berkisar dari 2,2%% hingga 8% dengan insidensi sekitar 0,7% hingga 9,6%. 76,1% dari radikulopati lumbal melibatkan radiks nervus L5 dan S1. Faktor risiko dari radikulopati lumbal seperti obesitas, laki-laki, merokok, riwayat nyeri lumbal, cemas dan depresi, pekerjaan yang membutuhkan posisi berdiri atau membungkuk lama, pekerjaan manual berat, mengangkat benda berat, dan terpapar getaran.



2. Anamnesis



3. Pemeriksaan fisik



Pada pasien dengan usia di bawah 50 tahun, HNP merupakan penyebab paling umum dari radikulopati lumbal. Setelah melewati usia 50 tahun, radikulopati lumbal lebih sering disebabkan karena perubahan degereratif pada tulang belakang. Pasien dengan radikulopati lumbal sering mengalami nyeri menjalar yang tajam, tumpul, seperti ditusuk-tusuk, berdenyut, atau rasa terbakar. Nyeri yang dikarenakan oleh HNP meningkat saat membungkuk ke depan, duduk, batuk, atau stres yang berlebih pada diskus. Kebalikannya, nyeri yang timbul karena stenosis kanalis meningkat pada saat berjalan dan membaik saat membungkuk ke depan. Selain nyeri, pasien juga mengalami parestesi pada dermatom yang terkena. Distribusi dari pernyebaran nyeri dan parestesi dapat menjadi indikasi untuk menentukan segmen mana saja yang terlibat. Pemeriksaan fisik umum biasanya ditemukan gangguan gerak dari ekstremitas karena nyeri atau adanya deformitas dari segmen tulang belakang yang terlihat atau teraba saat palpasi. Pada pemeriksaan neurologis radikulopati lumbal dapat ditemukan kelainan berupa kelemahan ekstremitas (monoparese/paraparese), gangguan sensibilitas, penurunan reflek fisiologis yang sesuai dengan dermatom radiks nervus yang terganggu. Pemeriksaan Lasegue sering dilakukan pada kasus curiga radikulopati lumbal. Jika nyeri radikular muncul ketika sudut kaki di bawah 60o dapat



4. Kriteria Diagnosis



5. Diagnosis Kerja



6. Diagnosis Banding 7. Pemeriksaan Penunjang



8. Konsultasi 9. Pengisian form 10. Tatalaksana



disimpulkan kemungkinan besar terdapat radikulopati. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis yang mendukung adalah adanya keluhan berupa nyeri khas radikular atau gangguan sensibilitas dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan fisik neurologis yang mengindikasikan adanya iritasi radiks atau gangguan fungsi neurologis. HNP : Nyeri punggung bawah kesemutan, tersetrum. Stenosis Nyeri menjalar, kelemaha dan kebas di lumbal Spinal area distribusi nervus spinal yang terkena stenosis Cauda syndrome equine Gangguan BAB dan BAK, saddle anaesthesia, kelemahan ekstremitas (paraparese/plegi) Diabetic amyotrophy Salah satu bentuk neuropati DM dengan karakteristik kelemahan diikuti pengecilan otot pelvifemoral baik unilateral atau bilateral dengan disertai nyeri Lumbosacral plexopathy Gangguan pada plexus lumbosacral dengan nyeri terbakar/tajam di bagian paha diikuti kelemahan dan pengecilan otot betis, unilateral Mononeuropati Kelemahan pada otot yang diinervasi nervus yang terkena dan diikuti dengan nyeri -



MRI CT Sken ENMG Ronsen Vertebra



- Konservatif : NSAID, trisiklik antidepresan, anti konvulsan, opioid - Intervensi : tindakan bedah, injeksi epidural, pulse radiofrequency (PRF), adhesiolysis, spinal cord stimulation(SCS) Monitoring Pengobatan Monitor perkembangan intensitas nyeri dan keluhan neurologis yang lain serta awasi tanda adanya efek samping atau komplikasi seperti infeksi.



11.Terapi medikamentosa 12.Diet 13. Komplikasi 14. Edukasi



15. Prognosis



16. Tingkat Evidens 17. Tingkat Rekomendasi 18. Penelaah Kritis



• Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga bahwa tingkat perbaikan dari gangguan radikulopati tergantung dari tingkat keparahan radikulopati tersebut dan seberapa cepat memulai penanganannya • Keluarga ikut membantu memotivasi pasien untuk tetap semangat menjalani pengobatan. Ad vitam : bonam Ad Sanationam : dubia Ad Fungsionam : dubia



19. Indikator Medis 20. Kepustakaan



1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 2. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015 3. Van Boxem et al. 2010. Lumbosacral Radicular Pain. World Institute of Pain. 1530-7085/10