Ppt Sempro Afyana Putri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERENCANAAN TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE BINA MARGA 2017 DAN AASHTO 1993 PADA PROYEK



PENINGKATAN JALAN NGAWENAN – PASAR SORE – TEMENGENG – GUBUG PAYUNG, SAMBONG BLORA



AFYANA PUTRI – NIM 19150004



BAB I PENDAHULUAN



LATAR BELAKANG Kerusakan jalan menjadi salah satu hambatan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan



meningkatnya kebutuhan sarana transportasi . Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Blora mengadakan proyek peningkatan Jalan Ngawenan – Pasar Sore – Temengeng – Gubug Payung . Dengan harapan pemerintah dapat mengurangi masalah sarana infrastruktur dalam berlalu lintas . Perhitungan tebal perkerasan jalan tersebut sangat penting diperhatikan,dengan adanya perencanaan yang baik lapis perkerasan yang direncanakan diharapkan mampu bertahan sesuai masa layananya.



BAB I PENDAHULUAN



Rumusan Masalah ➢ Merencanakan tebal perkerasan lentur dengan menggunakan Metode Jalan Binamarga 2017 dan AASHTO 1993 untuk peningkatan perkerasan jalan baru ➢ Perbandingan tebal perkerasan lentur dengan menggunakan metode Jalan Binamarga 2017 dan AASHTO 1993 jika dibandingkan dengan tebal perkerasan yang dilaksanakan dilapangan



Tujuan Penelitian Adapun Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:



1. Untuk mengetahui tebal lapis perkerasan lentur dari metode Jalan Binamarga 2017 dan AASHTO 1993. 2. Untuk mendapatkan perbandingan tebal perkerasan lentur antara metode Jalan Binamarga 2017 dan AASHTO 1993.



BAB I PENDAHULUAN



Tujuan Penelitian Menambah pengetahuan bagi penulis tentang penerepan teori yang telah didapat dari mata kuliah perkerasan jalan , Serta hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan dalam perencanaan perkerasan jalan lainnya di sekitar kawasan penelitian.



Batasan Masalah • Lokasi penelitian dilakukan pada ruas Jalan Ngawenan – TPK Pasar Sore, sepanjang 2.671 meter dari STA. 00+00 sampai dengan STA. 2+671. • Penelitian ini menggunakan data lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang. didapatkan dari CV ARUM JAYA selaku penyedia jasa proyek. • Penelitian ini tidak membahas tentang geometrik jalan, perkuatan tanah, serta analisa perhitungan tentang biaya. • Metode yang digunakan dalam menentukan tebal perkerasan adalah metode Jalan Binamarga 2017 dan AASHTO 1993 .



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



DEFINISI JALAN Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk pelengkap dan perlengkapannya yang digunakan untuk lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, dibawah permukaan tanah, dan atau dibawah permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Undang-Undang Republik Indonesia, No. 38 Tahun 2004).



KLASIFIKASI JALAN ➢ Menurut Fungsi Jalan



➢ Menurut sistem jaringan Jalan



1. Jalan Arteri



1. Jalan Nasional



2. Jalan Kolektor



2. Jalan Provinsi



3. Jalan Lokal



3. Jalan Kabupaten



4. Jalan Lingkungan



4. Jalan Kota 5. Jalan Desa



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



➢ PERKERASAN JALAN Struktur perkerasan jalan adalah bagian konstruksi jalan yang diperkeras dengan lapisan konstruksi tertentu yang memiliki ketebalan, kekuatan dan kekakuan serta



kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya keseluruh tanah dasar (Mantiri et al., 2019).



➢ PERKERASAN LENTUR Perkerasan lentur atau flexible pavement adalah salah satu jenis perkerasan yang



menjadikan aspal sebagai bahan pengikatnya, sifat lapisan perkerasannya menopang serta menyebarkan beban kendaraan yang melintas sampai ke tanah dasar.



TAHAP ANALISA DATA DENGAN METODE BINA MARGA 2017 ➢ Menentukan nilai CBR ➢ Menentukan umur rencana ➢ Analisa volume lalu lintas • Menentukan LHR • Menghitung faktor pertumbuhan lalu lintas



R=



(1+𝑖)𝑈𝑅 −1 𝑖



• Menentukan faktor distrusi lajur dan arah • Menentukan nilai VDF • Menghitung beban sumbu standar kumulatif (CESAL) ESATH-1 = (∑LHR x VDF) x 365 x DD x DL x R ➢ Penentuan dan pemilihan jenis perkerasan ➢ Menentukan desain pondasi ➢ Menentukan desain tebal perkerasan jalan



BAB III METODE PENELITIAN



TAHAP ANALISA DATA DENGAN METODE AASHTO 1993



➢ Menentukan nilai CBR



BAB III METODE PENELITIAN



➢ Mencari nilai serviceability



➢ Menentukan faktor distribusi lajur dan arah



• Po ( Indeks kemampuan pelayanan awal)



➢ Menentukan lalu lintas ekivalen kumulatif (W18)



• Pt ( Indeks kemampuan pelayanan akhir)



• W18 = DA x DL x ESAL Design



➢ Mencari nilai modulus resilien



• ESAL Design = ESA x R x 365



➢ Mencari nilai koefisien kekuatan relatif (a)



➢ Mencari nilai Reability • So ( Deviasi standar keseluruhan ) • ZR ( Deviasi standar Normal )



➢ Faktor drainase



BAB III METODE PENELITIAN ➢ Mencari Nilai structural number (SN)



➢ Menentukan tebal perkerasan D1 =



𝑆𝑁1 𝑎1



D2 =



𝑆𝑁2 −(𝑎1 𝑥 𝐷1 ) 𝑎2 𝑥 𝑚2



D3 =



𝑆𝑁3 − 𝑎1 𝑥 𝐷1 +(𝑎2 𝑥 𝑚2 𝑥 𝐷2 ) 𝑎3 𝑥 𝑚3



Diagram Alir Penelitian BAB III METODE PENELITIAN



Lokasi Penelitian



BAB III METODE PENELITIAN