Practical Work Report [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KERJA PRAKTIK BANUWATI-A PROCESS PLATFORM CNOOC SES Ltd.



Disusun oleh: MOHAMAD RIFQI MUNA



(121130128)



PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2017



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK CNOOC SES Ltd.



Menyatakan bahwa: MOHAMAD RIFQI MUNA



(121130128)



Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Telah menyelesaikan kerja praktik di CNOOC SES Ltd. Dilaksanakan pada tanggal 25 Januari – 24 Februari 2017



Diketahui oleh:



Disetujui oleh:



HR-Training



Pembimbing Kerja Praktik



(Chairanty Nurrohmah)



(Wayan Adhitya)



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja Praktik dengan baik. Kerja Praktik dilaksanakan pada 25 Januari – 24 Februari 2017 di CNOOC SES Ltd. Kerja Praktik merupakan mata kuliah untuk setiap mahasiswa Program Studi Teknik Kimia S1 UPN “Veteran” Yogyakarta. Kerja Praktik ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui dunia kerja yang sebenarnya serta menambah wawasan sesuai bidang ilmu yang dipelajari. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan bantuan dan dukungan selama melakukan Kerja Praktik di CNOOC SES Ltd. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Kepada kedua orang tua penulis yang selalu mengiringi penulis dengan doa dan dukungan. 2. Bapak Dr. Yulius Dedy Hermawan selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta dan Bapak Dr. I Gusti S Budiaman selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik. 3. Bapak Ruspenda selaku Sr. Head of Production Central Business Unit CNOOC SES Ltd yang telah membimbing serta mengizinkan penulis untuk belajar di lapangan offshore. 4. Ibu Chairanti Nurrohmah selaku HRD CNOOC SES Ltd yang telah banyak membantu penulis sehingga Kerja Praktik ini dapat terlaksana. 5. Bapak Wayan Adhitya selaku pembimbing Kerja Praktik di CNOOC SES Ltd. 6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kerja Praktik dan penyusunan laporan ini. Jakarta, 17 Februari 2017



Penulis iii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL .................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................



ii



KATA PENGANTAR ...................................................................................



iii



DAFTAR ISI ...................................................................................................



iv



DAFTAR GAMBAR .....................................................................................



v



BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang ..................................................................................



1



I.2. Kegiatan Kerja Praktik .....................................................................



2



BAB II. PROFIL PERUSAHAAN II.1. CNOOC SES Ltd. ..............................................................................



4



II.2. Daerah Operasi ..................................................................................



5



II.3. Unit Penunjang Operasi Laut ............................................................



7



BAB III. PROSES PENGOLAHAN GAS PLATFORM BANUWATI-A III.1. Sejarah dan Produksi Banuwati-A ...................................................



9



III.2. Fasilitas Produksi ............................................................................



10



III.3.Sistem Utilitas ...................................................................................



19



BAB IV. DESKRIPSI PROSES ......................................................................



23



BAB V. KESIMPULAN ..................................................................................



25



DAFTAR PUSTAKA



iv



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1. History diagram of SES PSC operator .........................................



5



Gambar 2. Daerah Operasi CNOOC SES Ltd ................................................



6



Gambar 3. Petrollium Excelsior .....................................................................



8



Gambar 4. Glycol Reboiler.............................................................................



14



Gambar 5. Flash Drum ...................................................................................



15



Gambar 6. Lean/Rich Glycol Exchanger........................................................



16



Gambar 7. Surge Drum...................................................................................



17



Gambar 8. Lean Glycol Trim Cooler .............................................................



17



Gambar 9. Still Overhead Gas Cooler............................................................



18



v



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gas alam merupakan salah satu sumber energi alternatif yang layak diperhitungkan, mengingat kenyataan bahwa cadangan minyak dunia saat ini telah menipis. Di Indonesia penggunaan sumber energi alternatif ini meningkat sejalan dengan perkembangan industri yang terjadi di berbagai daerah. Peningkatan ini didukung oleh beberapa fakta, di antaranya, gas lebih bersih daripada sumber energi lain, gas relatif lebih murah, terutama jika dibandingkan dengan minyak atau batu bara. Gas alam seperti juga minyak bumi merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari timbunan fosil-fosil organik yang berada dalam lapisan perut bumi sejak berjuta-juta tahun lalu. Bedanya dengan minyak bumi, gas alam lebih banyak mengandung senyawa hidrokarbon ringan terutama CH 4 (metana) dan dapat ditemukan baik bersamaan dengan minyak bumi (associated gas) maupun terpisah dari minyak bumi (non-associated gas). Pada dasarnya, gas alam yang keluar dari sumur-sumur reservoir biasanya mengandung pengotor yang harus dihilangkan. Pengotor yang biasanya terdapat dalam gas alam antara lain air, H 2 S, Hg (merkuri) dan CO 2 . Untuk memenuhi spesifikasi sales gas, perlu dilakukan proses pengolahan untuk menghilangkan cairan dan zat pengotor yang terkandung di dalam gas. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan pengolahan gas alam adalah China National Offshore Oil Company Southeast Sumatera (CNOOC SES Ltd.) yang beroperasi di kawasan Tenggara Sumatera. Gas diambil dan diproses untuk bahan bakar turbin sebagai sumber listrik dan dijual ke PLN. Bidang teknik kimia merupakan bidang yang berkaitan dengan proses di industri, diharapkan lulusan teknik kimia nantinya akan mampu menguasai bidang proses dengan baik. Oleh karena itu dengan adanya kerja praktek di CNOOC SES Ltd. ini mahasiswa teknik kimia mampu melihat secara langsung bagaimana proses



1



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



pengolahan gas. Selain itu, mahasiswa dapat melihat permasalahan yang muncul di lapangan dan cara penyelesaiannya serta dapat menerapkan pengetahuan akademis yang telah diperoleh. I.2. Kegiatan Kerja Praktik I.2.1. Tujuan Kerja Praktik Tujuan Umum Kerja praktik merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum Jurusan Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan kerja praktik di CNOOC SES Ltd. adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Tujuan Khusus Bagi Mahasiswa 1. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung untuk penerapan pengetahuan akademis dan teknologi yang telah diperoleh di bangku kuliah dalam dunia industri. 2. Melatih kemampuan analisa permasalahan yang ada di lapangan dengan teori yang telah diperoleh di perkuliahan. 3. Menambah wawasan tentang dunia kerja, sehingga ketika memasuki dunia kerja mahasiswa dapat beradaptasi dengan baik. Bagi Institusi Pendidikan 1. Mendapatkan bahan masukan tentang sistem pengajaran yang lebih sesuai dengan lingkungan kerja yang sebenarnya. 2. Untuk meningkatkan kualitas dan pengalam lulusan yang dihasilkan. Bagi Perusahaan. 3. Membina hubungan yang baik dengan pihak institusi perguruan tinggi dan mahasiswa. 4. Untuk merealisasikan partisipasi dunia usaha terhadap pengembangan dunia pendidikan.



2



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



I.2.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada: Tanggal: 25 Januari – 24 Februari 2017 Tempat: Central Business Unit CNOOC SES Ltd.



3



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



BAB II PROFIL PERUSAHAAN II.1. CNOOC SES Ltd. China National Offshore Oil Company South East Sumatera Ltd. (CNOOC SES Ltd.) adalah perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di Indonesia. CNOOC SES Ltd. mengambil alih sembilan anak perusahaan yang dimiliki oleh Repsol-YPF. Sebelum dibeli oleh CNOOC, Repsol-YPF menguasai lima lapangan minyak di Indonesia dengan perusahaan yang bernama Maxus SES Inc. Sebelum itu, perusahaan ini bernama IIAPCO (Independent Indonesian American Petroleum Company) kemudian diubah menjadi Maxus SES Inc. pada tahun 1988. Sudah lebih dari 25 tahun IIAPCO mempunyai kontrak bagi hasil dengan Pertamina. Menyusul akuisisi Maxus Energy Corp. oleh perusahaan minyak Argentina YPF pada 1995, Maxus SES Inc. menjadi unit usaha minyak dan gas bumi terbesar di Argentina dan berubah nama menjadi YPF-Maxus SES LLC (Limited Lialibility Company). Pada 1998, perusahaan migas Spanyol Repsol membeli YPF dan merubah YPF-Maxus SES LLC menjadi YPF-Maxus SES BV mulai 1 Desember 1998. Pada tanggal 18 Januari 2002 CNOOC International Ltd. membeli beberapa perusahaan Repsol YPF di Indonesia. Pada tanggal 28 November 2002, YPF-Maxus SES BV berubah menjadi CNOOC SES Ltd. Kontrak bagi hasil dengan Pertamina ditandangani pada tanggal 6 September 1968 meliputi luas area 11.044 km2. Pengeboran pertama dimulai pada bulan Januari 1970. Setelah didapatkan tujuh buah sumur kosong, ditemukan sumur Cinta-1 pada tanggal 21 Agustus 1970. Sumur tersebut terletak pada kedalaman 3343 ft pada formasi batu pasir Talang Akar dengan ketebalan mencapai 200 ft. Tanggal 10 September 1972 sumur ini mulai berproduksi dengan kapasitas sebesar 25.000 barrel minyak per hari.



4



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



Gambar 1. History diagram of SES PSC operator II.2. Daerah Operasi Daerah operasi CNOOC SES Ltd. di Indonesia yaitu di daerah lepas pantai Laut Jawa (southeast Sumatra). Wilayah ini merupakan cekungan Sunda dan Basin yang mencakup luas area kurang lebih 13.725 km2 pada posisi koordinat 04030’LS – 06000’LS dan 106030’BT – 107000’BT. Wilayah ini berbatasan dengan : • Sebelah utara



:



pulau Belitung dan Bangka



• Sebelah barat



:



pulau Sumatra



• Sebelah timur



:



lapangan PHE ONWJ



• Sebelah selatan



:



pulau Jawa



Ada tiga daerah utama yaitu: 1.



Daerah Utara (Northern Bussiness Unit) terdiri dari 10 platform produksi, 5 platform monopod, 1 platform proses “Widuri Process” dan 1 tanker penampungan “Widuri Terminal”.



2.



Daerah Tengah (Central Bussiness Unit) terdiri dari 27 platform produksi dan 3 platform proses “Krisna Papa” (proses minyak dan air sedikit gas), “Zelda Papa” (proses gas dan liquid) dan ”Banuwati” (proses gas) serta Duta-7 sebagai fasilitas akomodasi



5



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



3.



Daerah Selatan (South Bussiness Unit) terdiri dari 19 platform produksi, 1 anjungan kaki tunggal ‘Kitty-3”, 2 platform proses “Cinta Complex” dan “Rama P” dan 1 tangker penampungan “CNOOC 114” serta pulau Pabelokan.



Gambar 2. Daerah operasi CNOOC SES Ltd. Selain itu, CNOOC SES Ltd. juga memiliki sebuah pulau yang digunakan sebagai basis kegiatan dalam menjalankan semua operasi minyak lepas pantai yaitu pulau Pabelokan. Pulau ini memiliki luas 12.5 Ha. dan berfungsi sebagai penunjang dalam hal logistik sekaligus sebagai tempat pelatihan. Pabelokan dilengkapi dengan pergudangan, fasilitas perbengkelan, perawatan peralatan pengeboran, serta sebagai pusat pembangkit tenaga listrik untuk seluruh wilayah CNOOC SES Ltd.



6



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



II.3. Unit Penunjang Operasi Laut Unit penunjang Operasi laut ini diantaranya adalah : 1.



Platform Kegiatan operasi di laut didukung dengan platform produksi yang berjumlah



55 unit, platform proses yang berjumlah 7 unit, dan monopod berjumlah 17 unit yang tersebar dari daerah utara, sentral, maupun selatan seperti tampak pada Gambar 1. Wilayah Utara memiliki 11 anjungan produksi, 5 monopod. Wilayah Sentral terdiri dari 20 anjungan produksi dan 3 anjungan proses dan 6 monopod. Wilayah Selatan terdiri dari 24 anjungan produksi, 4 anjungan proses dan 4 monopod. 2.



Jack Up Rig Untuk melaksanakan operasi drilling, PT CNOOC Ltd mengontrak sebuah



jack up rig yaitu Bohai IV milik COSL. Perpindahan dari satu lokasi ke lokasi lain dilakukan secara towing menggunakan beberapa boat. 3.



Barge CNOOC SES Ltd mengontrak beberapa barge untuk menunjang operasi



workover yang dilakukan di tiga daerah utama operasi. Barge – barge tersebut diantaranya adalah : -



Petroleum Excelsior



-



COSL 221



-



COSL 222



-



COSL 223 Barge - barge ini disebut support station sebagai tempat para kru untuk



beristirahat, menyediakan space untuk menyimpan semua peralatan workover selama di laut dan sebagai alat mobilitas operasi dari satu platform ke platform lainnya. Khusus untuk barge Duta 7, hanya digunakan sebagai tempat peristirahatan dan akomodasi para pekerja. Setiap barge dipimpin oleh seorang kapten yang berasal dari kontraktor barge.



7



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



Gambar 3. Petrollium Excelsior 4.



Storage Tanker Kegunaan Storage Tanker adalah untuk menampung minyak mentah hasil



produksi sebelum dijual dan untuk mengangkut minyak mentah tersebut. Ada dua Storage Tanker yang beroperasi di CNOOC SES Ltd. yaitu CNOOC 114 dan Widuri Tanker. Selain itu, tanker dapat juga digunakan sebagai tempat istirahat para kru.



8



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



BAB III PROSES PENGOLAHAN GAS PLATFORM BANUWATI-A III.1. Sejarah dan Produksi Banuwati-A Process Platform Banuwati A ini merupakan anjungan yang berdiri tahun 2007 dan anjungan Banuwati K berdiri tahun 2014. Platform Banuwati merupakan platform dengan 6 kaki yang merupakan platform produksi sekaligus platform pemroses gas. Platform ini didesain untuk produksi gas yang akan dikirimkan ke Widuri Process melalui pipa dasar laut baru beukuran 10”. Pengiriman gas ini akan mengatasi kekurangan pasokan gas untuk pembangkit listrik di daerah operasi utara (NBU). Sisa produksi gas dari Banuwati dikirimkan ke Pabelokan melalui Zelda P. Fasilitas pengeringan gas di Banuwati ini dirancang untuk mengurangi kandungan air dalam gas sebesar 5 bbl/MMSCFD. Produksi gas di platform banuwati berasal dari 3 sumur gas



dengan



pengembangan 2 sumur. Tetapi, di production manifold disiapkan 7 slot tambahan untuk rencana pengembangan jangka panjang. Liquid yang dihasilkan dari proses pemisahan di Banuwati ini di alirkan ke pipa Kartini platform melalui sambungan pipa dasar laut. Pada tanggal 8 Februari 2017, produksi gas di Platform Banuwati sebagai berikut: Tabel 1. Data produksi gas per 8 Februari 2017 Production (MMSCFD) To Pabelokan



95,05



To Widuri Platform



12,52



To flare



0,13



Total



107,7



9



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



Komposisi gas yang dibawa oleh sumur-sumur gas di Banuwati adalah:



III.2. Fasilitas Produksi III.2.1. Flowline dan Manifold Konfigurasi well head dari sumur Banuwati hampir sama dengan sumur di Zelda F, dilengkapi dengan pneumatic stepping actuator untuk mengatur produksi gas dari tiap sumur yang dapat dioperasikan secara local ataupun remote. Masing masing choke dari well head dioperasikan secara manual dengan 1 well dapat dioperasikan secara otomatis untuk pengaturan flow rate dari produksi gas. Rating pressure well head di Platform Banuwati adalah API 3000#. Flowline dari sumur, production manifold, sampai dengan shutdown valve di upstream dari production cooler menggunakan flanges dengan rating 1500# ANSI. Setiap flowline dilengkapi dengan venting line menuju flare jika satu saat dibutuhkan untuk pengurangan tekanan pipa aliran gas (bleed off).



10



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



Design parameter dari Flow line adalah:



Design parameter dari Production manifold adalah:



III.2.2. Production Cooler Production cooler E-200A/B berfungsi untuk mendinginkan gas yang diproduksi dari sumur . Media pendingin yang digunakan adalah air laut. Konfigurasi dari alat ini adalah shell and tube heat exchanger dengan aliran gas pada sisi shell sedangkan aliran air pendingin pada sisi tube. Gas dari manifold dengan temperature 180oF akan didinginkan sampai 95oF.



11



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



Design paramerer dari alat ini adalah



: III.2.3. Production Separator Setelah gas didinginkan menggunakan production cooler, selanjutnya gas dan liquid dipisahkan di production separator. Liquid dari vessel ini dialirkan menuju Zelda P melalui pipa 6” yang disambungkan ke pipa Kartini, sedangkan gasnya dialirkan menuju ke Glycol contactor untuk proses penarikan kandungan air (Dehydration). Produksi liquid dari vessel ini diukur dengan menggunakan flowmeter yang dipasang pada pipa liquid. Parameter yang dikontrol pada vessel ini adalah ketinggian level cairan. Vessel ini dilengkapi dengan level transmitter yang dihubungkan dengan Level control valve untuk mengatur ketinggian level cairan di dalam vessel. Setiap ketinggian cairan di atas nilai set point, maka control valve akan membuka, dan akan menutup jika ketinggian cairan di bawah nilai set point. Pengontrolan level di vessel ini juga di lengkapi dengan indicator High-High (LAHH) dan Low-Low (LALL) yang dapat mengakibatkan terjadinya platform shutdown.



12



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



Pada aliran gas dari production separator dipasang High dan Low alarm indicator untuk Pressure, Flowrate, dan temperature. Setting untuk masing-masing parameter adalah : Tabel 2. Setting parameter production separator Parameter



Setting High



Setting Low



Pressure



550 Psi



460 Psi



Flowrate



165 MMSCFD



48 MMSCFD



Temperature



110oF



70oF



Parameter Desain dari vessel ini adalah sebagai berikut:



III.2.4. TEG Contactor Gas jenuh dari production separator pada temperatur 95oF dan pressure 650 Psi masuk ke dalam TEG contactor. Di dalam TEG contactor ini, kandungan air di dalam gas akan diserap oh TriEthylene Glycol sampai kandungan air di dalam gas hanya tinggal 15 lb/MMSCFD. Bagian bawah dari vessel ini yang berfungsi sebagai pre-scrubber yang dirancang untuk dapat menangkap cairan bebas (free liquid) yang mungkin ikut terbawa dalam aliran gas dari production separator.



13



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



Tabel 3. Parameter dari Gas Contactor ini adalah :



III.2.5. Glycol Reboiler Glycol Reboiler berfungsi untuk meregenerasi rich glycol yang kaya akan air menjadi lean lycol dengan konsentrasi lebih dari 98%. Reboiler dipasang secara horizontal dengan pemanas burner menggunakan bahan bakar gas. Glycol reboiler memiliki dimensi 72”IDx39’-4”T/T. Reboiler dioperasikan pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur dekomposisi TEG yaitu kurang dari 450 F dengan tekanan normal 50 psig.



Gambar 4. Glycol Reboiler



14



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



Glycol reboiler memiliki glycol stripper column dengan volume sebesar 7 ft3. Glycol stripper column berfungsi untuk mengkondensasi TEG yang menguap bersama dengan air agar make up TEG dapat ditekan serendah-rendahnya. Selain itu Glycol stripper column juga berfungsi sekaligus memanaskan rich glycol sebelum masuk flash drum untuk menambah panas sensibel agar proses flashing menjadi lebih mudah. Tabel 4. Spesifikasi Reboiler



III.2.6. Rich Glycol System III.2.7.1.



Glycol Flash Drum



Glycol Flash Drum berfungsi untuk memisahkan kotoran dan condensat dari Rich Glycol.



Gambar 5. Flash Drum Design Pressure : 150 psig Design Temperature : 200 oF Dimension: 54”ID x 18’T/T



15



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



III.2.7.2.



Lean/Rich Glycol Exchanger



Adalah shell and tube heat exchanger untuk pemanasan awal rich TEG dan mendinginkan lean TEG yang dilewatkan ke pompa dari reboiler. Design Pressure : 150 psig Design Temperature : 450 oF No’s Of Tube : 181 off U-tube ¾” Duty : 2.58 MMBTU/hr Heat Transfer Area : 1388.07 ft2 Dimension: 21”IDx30’L



Gambar 6. Lean/Rich Glycol Exchanger



III.2.7. Lean Glycol System III.2.7.1.



Lean Glycol Surge Drum



Untuk mengakomodasi persediaan cairan dari reboiler selama maintenance, dan fluktuasi laju aliran glycol kembali dari TEG Contactor / Flash Drum.



16



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



Gambar 7. Surge Drum Design Pressure : 50 psig Design Temperature : 450 oF Dimension: 80”IDx32’-10” T/T III.2.7.2.



Lean Glycol Trim Cooler



Adalah horizontal shell and tube heat exchanger dengan pendingin air laut untuk mendinginkan umpan lean TEG. TEG di dalam shell sedangkan air laut melewati tube.



Gambar 8. Lean Glycol Trim Cooler Design Pressure : 730 psig ( Shell side ) Design Pressure : 100 psig ( Tube side ) Design Temperature : 325 oF ( Shell side ) Design Temperature : 130 oF ( Tube side ), No’s of Tube/Size : 45 off U0tubes ¾” Duty : 0.719 MMBTU/hr Heat Transfer Area : 306.5 ft2



17



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



III.2.8. Still Overhead Gas Cooler Adalah shell and tube heat exchanger menggunakan air laut sebagai pendingin.



Gambar 9. Still Overhead Gas Cooler Design Pressure : 50 psig (shell side) / 100 psig (tube side) Design Temperature : 272 oF (shell side) / 130 oF (tube side) No’s of Tube/Size : 28 off U0tubes ¾” Duty : 1.071 MMBTU/hr Heat Transfer Area : 91.31 ft Dimension : 20”IDx62”T/T III.2.9. Still Overhead Gas Separator Adalah separator dua fase antara gas dan liquid dengan prinsip gravitasi. Liquid ke close drain dan gasnya dibakar di flare.



Gambar 10. Still Overhead Gas Separator Design Pressure : 50 psig Design Temperature : 272 oF Dimension: 20”IDx62”T/T



18



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



III.3. Sistem Utilitas III.3.1. Fuel Gas System Fuel gas di Platform Banuwati di amabil dari gas kering dari contactor untuk memenuhi kebutuhan dua buah generator set (Genset), untuk pembakaran di glycol regenerator, pembakaran di flare (pilot flare), dan purging. Total konsumsi fuel gas diperkirakan mencapai 2 MMSCFD. Fuel gas dari outlet contactor diatur tekanannya melalui dua buah pressure regulator (Pressure Control Valve) . Setting tekanan dari fuel gas ini antara 100 Psi sebagai low setting dan 150 Psi sebagai high setting. Gas tersebut masuk ke dalam fuel gas scrubber V-230 untuk memisahkan liquid yang masih terbawa oleh aliran gas. Selajutnya gas masuk ke dalam fuel filter coalescer F-235 untuk menyaring partikel yang masih ada sebelum didistribusikan untuk bahan bakar. III.3.2. Sistem Media Pendingin air laut Penyediaan air laut untuk pendinginan gas di Production cooler, Lean glycol trim cooler, still overhead gas cooler , dan jaket pendinginan mesin generator



disediakan dari tiga buah Sea Water Lift Pump. Setiap Pompa



mempunyai kapasitas 224 cufm dengan jumlah 71 Cufm air laut yang digunakan untuk jaket pendingin mesin generator. Untuk pendinginan di exchanger, tekanan air laut yang dibutuhkan hanya sekitar 22 Psig. Untuk mencegah pertumbuhan karang (marine growth), di tiap caisson akan diinjeksikan larutan tembaga (cooper ion solution) yang berasal dari copper ion generator U-375. Pada operasi normal, 2 pompa dalam kondisi running dan 1 pompa pada posisi standby dan akan running secara otomatis jika terdapat kerusakan di pompa yang lain. III.3.3. Sistem Flaring Sistem flaring di platform Banuwati terdiri dari High Pressure (HP) Flare Header, Low Pressure (LP) Flare Header , Flare Knock Out Drum (V-430), Boom flare, HP/LP Flare tip dan ignition system (Sistem Pemantik). HP flare dirancang dengan kapasitas aliran gas maximal pada saat terjadi Blowdown. Flare KOD dirancang untuk dapat memisahkan partikel yang berukuran lebih besar dari 600



19



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



mikron. Boom flare di rancang dengan jarak yang aman agar personel yang bekerja di platform terhindar dari radiasi panas yang ditimbulkan oleh pembakaran di flare. III.3.4. Sistem Drainase Sistem drainase yang ada di Platform Banuwati terdiri dari Close drain system dan Open Drain System. Semua condensate/liquid yang berasal dari vesselvessel dialirkan menuju ke Close drain vessel melalui sebuah header. Dari Vessel tersebut, liquid dipompakan menggunakan pompa diafragma menuju pipa liquid. Untuk system open drain, dipasang Disposal caisson (T-880) yang berfungsi untuk menangkap condensate /hydrocarbon yang ikut terbawa di aliran buang. Dari caisson, condensate di pompakan kembali ke dalam close drain header. III.3.5. Sistem Instrumentasi/Utilitas (Instrumen and Utility Air) Sistem angin untuk keperluan instrumentasi disediakan oleh dua buah kompressor dengan kapasitas masing masing 154 mmscf. Sistem ini dilengkapi dengan sebuah instrument air receiver tank yang dirancang dapat menahan penurunan pressure selama 15 menit antara Low pressure alarm (130 Psig) ke LowLow Pressure alarm (80 psig). Type kompressor yang digunakan adalah rotary screw compressor berpendingin udara yang dilengkapi dengan oil separator. Angin yang dikompresi didinginkandi aftercooler dan dipisahkan minyak pelumasnya di oil separator, kemudian dialirkan ke dalam alat pengering (dessicant air dryer) dan penyaring partikel sebelum masuk ke dalam instrument air receiver. Dari air receiver ini, angin untuk instrumentasi diatur tekanannya melalui sebuah pressure regulator sampai ke tekanan operasi , yaitu 100 psig. Angin untuk keperluan start up generator, di ambil langsung dari instrument air receiver yang diatur tekanannya pada nilai 130 Psig melalui sebuah pressure regulator. Sedangkan angin yang digunakan untuk menggerakkan pompa diafragma, diambil dari air receiver yang diturunkan tekananya sampai 90 Psig.



20



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



III.3.6. Sistem Injeksi Chemicals Chemical yang di injeksikan di platform Banuwati ini terdiri dari : - Corrosion inhibitor - MEG untuk hydrate inhibitor yang diperlukan pada saat start up sumur - Antifoam untuk glycol flash drum - PH control untuk lean glycol. Corosion inhibitor diperlukan untuk melindungi pipa dari kerusakan yang di akibatkan oleh masalah korosi . Pipa yang perlu di proteksi adalah : - Flowline dari sumur - Pipa dasar laut 6” untuk liquid - Pipa 20” gas Banuwati -Zelda P - Pipa 10” gas Banuwati – Widuri P Chemicals tersebut disimpan dalam tote tank dan di injeksikan menggunakan pneumatic chemicals pump. III.3.7. Fire water system Air untuk pemadam kebakaran disediakan oleh dua buah jockey pump dengan kapasitas masing masing masing 150 gpm. Tekanan operasi dari air pemadam kebakaran ini adalah 125 psig. III.3.8. Diesel System Diesel fuel dibutuhkan untuk bahan bakar emergency generator, firewater pump, lifeboat, dan crane. Diesel fuel ini di kirim melalui supply boat dan di pompakan ke dalam tangki diesel yang ada di platform. Dari tangki penyimpanan ini dipompakan ke tangki crane pedestal, sedangkan untuk keperluan lainnya mengalir secara gravitasi. Emergency Generator dilengkapi dengan tangki diesel yang dirancang untuk kebutuhan selama 24 jam, sedangkan untuk firewater pump dilengkapi dengan diesel tank untuk kebutuhan selama 8 jam. Setiap tangki diesel tersebut dilengkapi dengan :



21



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



- Flame arresor yang dipasang di venting line - Overflow line - Level control valve yang di control dari floater di dalam tanki - Level gauge dan alarm untuk high dan low level - Inlet automatic valve yang dioperasikan secara pneumatic. Valve ini akan tertutup jika terjadi high level. - Drain line untuk membuang air yang ada di dasar tangki.



22



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



BAB IV DESKRIPSI PROSES Gas jenuh dari production separator pada temperatur 95oF dan pressure 650 Psi masuk ke dalam TEG contactor. Di dalam TEG contactor ini, kandungan air di dalam gas akan diserap oh Try Ethylene Glycol sampai kandungan air di dalam gas hanya tinggal 15 lb/MMSCFD. Bagian bawah dari vessel ini yang berfungsi sebagai pre-scrubber yang dirancang untuk dapat menangkap cairan bebas (free liquid) yang mungkin ikut terbawa dalam aliran gas dari production separator. Gas masuk ke dalam bagian bawah vessel untuk proses pemisahan liquid dari aliran gas. Liquid tersebut dialirkan ke pipa Kartini melewati sebuah control valve yang berfungsi untuk mengontrol ketinggian level cairan di bagian bawah contactor ini. Tekanan normal aliran liquid ini adalah 150 psi dengan tekanan maksimum 350 Psi. Gas dari bagian pre scrubber ini kemudian mengalir ke atas bertemu dengan aliran TEG yang berlawanan arah melalui tumpukan structured packing. Pada saat terjadi kontak antara gas dengan TEG, kandungan air dalam gas akan tertarik oleh sifat higroskopis dari TEG. Gas kering keluar dari contactor melewati mist eliminator. Kehilangan maksimum TEG dari vessel ini diperkirakan mencapai 0.07 gallon/MMSCF. TEG murni (Lean TEG) yang masuk ke dalam TEG contactor mempunyai temperatur 10o lebih tinggi dari gas yang keluar. TEG yang telah menyerap kandungan air dalam gas ini terkumpul dalam bagian pengumpul TEG dari contactor, sebelum keluar sebagai TEG yang kaya dengan kandungan air (Rich TEG) . Tekanan Operasi dari TEG contactor adalah sekitar 635 Psi. Rich TEG mengalir keluar dari contactor melalui Level Control valve LCV 226 menuju reflux condenser yang berada di bagian atas dari still coloum Glycol regenerator. Di dalam reflux condenser ini, TEG dipanaskan sebelum masuk ke dalam glycol flash drum (V-260). Uap air yang terbawa dalam aliran glycol dilepaskan di dalam vessel ini. Tekanan di Glycol flash drum ini dikontrol dengan menggunakan dua buah pressure control valve PCV 262 dan 267. Tekanan operasi normal dari glycol flash drum adalah 40 Psi. Uap air yang terlepas dari glycol flash drum ini akan dialirkan ke header flare melalui control Valve PCV 267 yang



23



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



beoperasi pada tekanan 2 psig. Di dalam glycol flash drum ini, condensate yang ikut terbawa dalam aliran glycol dipisahkan melalui weir yang ada di dalam vessel, dan dilairkan ke dalam pipa closed drain. Waktu tinggal minimum glycol di dalam flash drum adalah 20 menit. Glycol dari Flash drum masuk ke dalam Glycol Filters F-270/275 untuk manyaring partikel dengan ukuran lebih besar dari 5 mikron. 10% dari aliran glycol tesebut disaring dalam activated carbon filter (F-280). Selanjutnya rich glycol masuk ke dalam Rich/Lean glycol exchanger E-290, kemudian masuk ke dalam glycol regenerator. Dalam regenerator ini, glycol dipanaskan dengan meggunakan metode pembakaran langsung (direct fire). Regenerator ini terdiri dari vessel horizontal dilengkapi dengan still coloum vertical yang tersambung pada vessel horizontal tersebut. Temperatur operasi glycol regenerator ini adalah 395oC pada tekanan kurang dari 0.5 psig, atau sedikit di atas tekanan atmosfer. Kemurnian TEG yang keluar dari glycol regenerator dapat mencapai 98.5%. Level dari glycol ini dikontrol dari sebuah “stand pipe “ yang terdapat didalam vessel. Overflow dari lean glycol masuk ke dalam standpipe tersebut, kemudian masuk ke dalam glycol surge vessel V-310, setelah bertukar panas dengan rich glycol di alat penukar panas E-290 (Rich/lean Glycol Exchanger). Selanjutnya dari lycol surege vessel tersebut, lean glycol dipompakan ke dalam contactor menggunakan dua buah pompa glycol dengan tipe positive dispacement. Tekanan discharge pompa ini adalah sekitar 620 Psi. Sebelum masuk ke dalam contactor, glycol didinginkan di Trim cooler E300 sampai nilai temperaturnya 10o di atas temperatur gas yang keluar dari Contactor. Uap air yang keluar dari still colom, masuk ke dalam Still Overhead Cooler E-340 untuk didinginkan sampai temperatur 95oF, kemudian masuk ke dalam Still Overhead gas separator V-350. Air yang terkondensasi di alirkan ke dalam close drain vessel V-370, sedangkan gas dibuang melalui Low Pressure (LP) flare.



24



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



BAB V KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melaksanakan kerja praktik di CNOOC SES Ltd adalah: 1. Penulis mendapat gambaran nyata dan pengalaman kerja secara langsung dalam profesi yang berhubungan dengan Teknik Kimia di CNOOC SES Ltd, khususnya yang berhubungan dengan deskripsi proses produksi, pengoperasian alat-alat pemroses, evaluasi dan optimasi pengoperasian alat, dan parameter-parameter kualitas yang harus dijaga. 2. Penulis mendapat gambaran nyata tentang organisasi perusahaan, jenjang karier di CNOOC SES Ltd dan penerapannya dalam pengoperasian atau membangun suatu sarana produksi, termasuk pengenalan terhadap praktikpraktik pengelolaan dan peraturan-peraturan kerja. 3. Penulis telah memahami diagram alir proses dari setiap departemen dan sistem pemroses di Process Platform Banuwati A khususnya Gas Dehydration Unit. 4. Penulis mengenal dan memahami dasar-dasar perancangan dari tiap unti pemroses, kriteria kondisi operasi yang harus dicapai, pengendalian keseluruhan sistem, dan penyediaan utilitas di CNOOC SES Ltd.



25



Laporan Kerja Praktik CNOOC SES Ltd Central Business Unit



DAFTAR PUSTAKA Coulson; Richardson’s., 2005. “Chemical Engineering Design”, Volume 6, Fourth Edition, R. K. Sinnott. J. D. Seader.; Henley.; Roper., 2011. “Separation Process Principles: Chemical and Biochemical Operation”, Third Edition, John Wiley & Sons, Inc. Lie Wei, dkk., 2007. “Detailed Design for Indonesia SES Gas Project Operating Manual for Banuwati-A Platform”, Offshore Oil Engineering CO., Ltd. Perry, R. H. 1999. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook 7th Edition. New York: McGraw-Hill. Smith, J. M.; Van Ness, H. C.; Abbott, M. M., 2005. “Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics”, 7th Edition, McGraw-Hill, New York.



26



LAMPIRAN



Gambar. Diagram Alir Proses Gas Banuwati-A