Praktikum Ipa Modul 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. KEGIATAN PRAKTIKUM JENIS DAN BENTUK GELOMBANG 1. PERCOBAAN JENIS – JENIS GELOMBANG a. Hasil Pengamatan Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang. b. Pembahasan 1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi. 2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya. 3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ). 4.



Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi usikan



diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut. 5.



Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang



atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal. c. Kesimpulan 1.



Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah



rambatannya. 2.



Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah



rambatannya. 3.



Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah



rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.



2. PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG a.Percobaan di bak air Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya.Jika diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan kearah datangnya gelomba b.



1.Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga tetap



dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga membentuk gelombang. Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya. 2.Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya + 1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar.



c. Kesimpulan 1. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan. 2. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.



3. PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER a. Hasil Pengamatan Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun. b. Pembahasan 1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75 gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu: µ: M



:



75 gram : 50



l



1.5 m



T = m.g = 0,075 . 10 = 0,75 N 2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang stasioner. 3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu: λ1 : 2l



Dengan n : 1,2,3



n λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3 n1



1



1



λ1 = 2. 1,5 : (1) = 3 m λ2 = 2. 1,5 : (2) = 1,5 m λ3 = 2. 1,5 : (3) = 1 m 3. Catudaya



diamati



beban



ditambah



menjadi



100



gram.



Maka



tegangan



talinya adalah: T : m : 100 gr : 68 l



1.5 m



T2 = m.g = 0,1 . 10 = 1 N µ2 = m : l = 0,1 : 1,5 = 0,07 4. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung: λ2= m =2.1,5 =3 =1,5 l



2



2



5. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah: T = m = 125 gr = 83 l



1.5 m



T3 = m.g = 0,125 . 10 = 1,25 N 6. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangmya 3(λ 3) adalah: λ3= m =2.1,5 =3 =1 l



3



3



7. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1 c. Jawaban pertanyaan 1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya. 2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah. 3. Bentuk gelombang yang buat oleh tali sebagai berikut



4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan daya tertentu. 5. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.



B. KEGIATAN PRAKTIKUM GETARAN DAN BUNYI 1. PERCOBAAN GETARAN BENDA PADA PEGAS Hasil pengamatan mengukur getaran benda pada pegas Tabel 6.1 Massa Benda = 100 gram



Percobaan ke



Waktu 20 getaran (sekon)



Periode (sekon)



Frekwensi (hertz)



1



12,88



0,644



1,56



2



12,96



0,648



1,55



3



13,03



0,651



1,54



4



13,08



0,654



1,53



5



13,17



0,658



1,52



T = 0,65 sekon F = 1,54 HZ Hasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekwensi Tabel 6.2 Massa Percobaan ke Waktu 20 getaran Periode benda (sekon) (sekon) (gram) 1 14,55 0,73 2 14,65 0,73 150 3 14,68 0,74 4 14,67 0,73 5 14,63 0,73 1 12,86 0,64 2 12,40 0,62 200 3 12,73 0,64 4 12,89 0,64 5 13,08 0,65 1 12,25 0,61 2 12,04 0,60 250 3 11,94 0,60 4 11,10 0,56 5 10,87 0,54 1 10,68 0,53 2 10,06 0,56 300 3 9,58 0,48 4 9,38 0,46 5 8,17 0,40



Frekwensi (hertz)



Hertz



1,37 1,37 1,37 1,37 1,37 1,55 1,61 1,55 1,55 1,52 1,64 1,67 1,67 1,79 1,85 1,89 1,79 2,09 2,17 2,50



1,37 1,37 1,37 1,37 1,37 1,55 1,61 1,55 1,55 1,52 1,64 1,67 1,67 1,79 1,85 1,89 1,79 2,09 2,17 2,50



Pembahasan: Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktui getaran yang sama pula yaitu 20 kali serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil



namun dianggap sama.Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang berbeda,maka akan menghasilkan waktu dan frekwensi yang berbeda pula. Kesimpulan: Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi oleh massa benda. 2. PERCOBAAN GETARAN BENDA PADA AYUNAN (BANDUL SEDERHANA) a. Hasil pengamatan



Beban (gr) 20 30 40 50 60 70 80 90 100



Tabel 6.3 Panjang tali(f) = 100 cm (tetap) 10 T (s) T periode (s) f 20,71 10 : 2,07 20,16 10 : 2,02 19,57 10 : 1,96 19,03 10 : 1,90 19,49 10 : 1,95 20,58 10 : 2,06 20,69 10 : 2,07 21,46 10 : 2,15 20,79 10 : 2,08



Tabel 6.4 Massa beban (m) = 60 gram (tetap) Beban tali (l) (cm) 10 T (s) T periode (s) 100 19,61 10 : 1,96 90 18,18 10 : 1,82 80 17,76 10 : 1,78 70 16,17 10 : 1,62 60 15,19 10 : 1,52 50 14,10 10 : 1,41 40 12,45 10 : 1,25 30 10,17 10 : 1,02 20 7,98 10 : 0,78



frekuensi (Hz) 207,1 : 0,48 201,6 : 0,50 195,7 : 0,51 190,3 : 0,53 194,9 : 0,51 205,8 : 0,49 206,9 : 0,48 214,6 : 0,47 207,9 : 0,48



T2 384,5 : 0,51 330,5 : 0,55 315,4 : 0,56 261,5 : 0,62 230,7 : 0,66 198,8 : 0,71 155,0 : 0,80 103,4 : 0,98 63,7 : 1,28



Massa benda = 60 gr (tetap) b. Pembahasan Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5 m.kemudian benda ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnya dilepas dan dihitung kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat waktunya. Percobaan ini dilakukan berulang-ulang dengan mengganti beban. Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan mengubah panjang tali dari 20 cm sampai 60 cm. c. Kesimpulan 1. Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban. Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.



3.PERCOBAAN BENDA BERGETAR SEBAGAI SUMBER BUNYI a. Hasil Pengamatan No. Panjang mistar yang menonjol (cm) 1. 25 2. 20 3. 15 4. 10 5. 5



Menimbulkan bunyi Ya Tidak √ √ √ √ √



Keterangan Bunyi terdengar keras Bunyi agak keras Bunyi lemah Bunyi sangat lemah Hampir tak terdengar



b. Pembahasan Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan melebihi bibir meja, kemudian ujung mistar digetarkan dandilakukan sebanyak 5 kali dengan panjang tonjolan yang berbeda. Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat getarannya, sedangkan yang lebih panjang lebih lambat sehingga mempengaruhi bunyi yang dihasilkan. c. Kesimpulan 1.Getaran dapat menimbulkan bunyi. 2.Bunyi merambat melalui udara. 4. PERCOBAAN RESONANSI BUNYI a. Resonansi Ayunan Bandul. Tabel 6.6 Pengamatan Resonansi Ayunan Bandul No. Bandul A 1. Digerakan sebentar 2. Digerakan agak lama



Bandul B Beresonansi cepat Resonansi makin lambat



Bandul C Beresonansi lambat Resonansi makin lambat



Pembahasan Panjang bandul A dan B adalah 30 cm. Bandul C + 40 cm. Bandul A digerakan dengan cara menarik ke samping sejauh 5 cm tegak lurus dengan mistar, lalu dilepaskan. Maka bandul B dan C berayun (beresonansi). Bandul A digerakan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin lama bandul A berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan makin lambat, melambat pula resonansinya. Kesimpulan 1.Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain.



2.Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras dibandingkan dengan bunyi asalnya.



b. Resonansi Bunyi pada Kolom Udara Tabel 6.7 Pengamatan resonansi bunyi pada kolom udara Resonansi K2 1(satu) 2(dua)



Panjang kolom udara (l) 3m 5m



Suhu (T) 280 C 280 C



Keterangan Celupan gelas ke-1 Celupan gelas ke-2



Pembahasan Kami celupkan tabung kaca kedalam bejana berisi air hingga hampir tengelam. Lalu digetarkan sebuah garputala diatas tabung kaca perlahan-lahan tabung kaca ditarik sambil didengarkan, ternyata ada dengungan.Kegiatan ini diulangi beberapa kali lagi. Cepat rambat udara V = 331 x 0,320256 V = 106,604 Panjang kolom udara pada resonansi f adalah – x = ¼ λ Panjang kolom udara pada resonansi II adalah l2 + x = ¾ λ l2 – l3 = ¾ - ¼ = ½ λ λ = 2 (l2-l1) λ= 2 (5-3) λ=2x2m λ=4m Kesimpulan : Panjang gelombang bunyi di udara diperoleh dari pengurangan kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang gelombang bunyi diudara pada resonansi pertama. Jawaban Pertanyaan 1. a. Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu gelombang penuh untuk melewati suatu titik tertentu. b. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu (biasanya per sekon). 2.frekuensi merupakan hasil kali antara, periode dengan waktu getaran. 3. Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas adalah massa benda (m). Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul ayunan adalah panjang tali dan massa benda.



4. Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya) masing-masing digantungkan pada sebuah statis. Pada masing-masing pegas tersebut digantungkan benda yang massanya sama. Jika semua pegas itu digetarkan maka frekuensinya berbeda-beda karena elastisitas pegas mempengaruhi periode, waktu gatar dan panjang gelombang. 5. a. Bandul pada ayunan dapat disebut getaran, karena bandul yang satu akan menggerakan bandul yang lainnya. b. Cara yang baik dalam mengukur waktu ayunan adalah tangan kiri memegang stopwatch sementara tangan kanan mengayunkan bandul. Pada hitungan ketiga stopwatch dihidupkan bersamaan tangan kanan mengayunkan bandul. 6. frekuensi getaran yang ditimbulkan berbeda karena rangkaian percobaannya juga berbeda. 7. Bunyi ditimbulkan oleh getaran suatu benda. 8. Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar adalah melalui perambatan udara. 9. a. Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain. b. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dari bunyi aslinya 10. Panjang pada resonansi kedua = 35 cm. 11. Dalam percobaan ruang tertutup, ternyata suhu udara pada saat itu adalah 70C. Maka cepat rambat bunyi pada tempat tersebut adalah V = 331 x 0,160128 = 53,062 m/s



LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA KEGIATAN PRAKTIKUM TENTANG INDERA



Kegiatan Praktikum 3 : Telinga 1. Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia a. Hasil Pengamatan Tabel 6.1 Kepekaan Indera Pendengar Manusia No. Jarak Telinga sebelum ditutup Telinga setelah ditutup Keterangan Telinga kiri Telinga kanan 1. 1 m Terdengar keras sekali Jelas Jelas 2. 3 m Terdengar keras Agak jelas Jelas 3. 6 m Terdengar kurang keras Agak jelas Masih jelas 4. 9 m Terdengar lirih Kurang jelas Masih jelas 5. 12 m Terdengar makin lirih Kurang jelas Kurang jelas b. Pembahasan Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan sapu tangan. Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1 m,3 m,6 m,9 m dan 12 m dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang memegang sendok dan mangkuk memukulkan benda tersebut secara bergiliran sesuai jarak tersebut. Hasil percobaannya tertuang dalam tabel diatas. c. Kesimpulan Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.



2. Kegiatan Praktikum Struktur dan fungsi Telinga Hasil Pengamatan



Tabel 6.2 Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya No. 1. 2. 3. 4.



Nama organ Daun telinga Lubang telinga Kelenjar minyak



Bagian telinga Keterangan Luar Tengah Dalam √ Menangkap getaran √ Mengantarkan geteran √ Menangkap pertikel debu dan



Gendang telinga



menghalangi masuknya air Meneruskan gelombang bunyi







5. 6. 7.



Tulang martil Tulang landasan Tulang sangurdi



√ √ √



8.



Pembuluh







dari udara Menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke tingkap oval Memasukan udara ke telinga



eustachius



tengah dan menjadikanya tekanan udara di gendang telinga =



9. 10. 11. 12.



Tingkap oval Labirin Koklea Rumah siput



√ √



tekanan udara diluar Menghantarkan getaran udara Menghasilkan cairan limfe Mengubah getaran menjadi







impuls Mengirimkan impuls ke otak untuk diinterprestasikan menjadi bunyi



b. Pembahasan



Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu: 1. Telinga luar, terdiri atas: a. Daun telinga → untuk menangkap getaran. b. Lubang telinga → untuk penghantar getaran. c. Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi menangkap pertikel debu menghalangi masuknya air. d. Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara. 2. Telinga tengah, terdiri dari: a. Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi → untuk menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya membran yang menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi ke telinga dalam. b. Pembuluh eustachius → untuk memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang sam dengan tekanan udara di luar gendang telinga. c. Kesimpulan Setelah melakukan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa mekanisme atau proses mendengar adalah sebagai berikut: Getaran Suara --> Daun Telinga --> Saluran Telinga --> Membran Timpani --> Maleus --> Inkus --> Stapes -->tingkap oval --> koklea (rumah siput) --> Sel-sel Rambut --> membran tektorial --> Organ Korti --> sel saraf auditori --> otak/saraf sensori.



3. Kegiatan Praktikum Mekanisme Transmisi Pendengaran Hasil Pengamatan 1. Gendang Pendengaran Gendang pendengaran atau membrana tympani adalah selaput atau membran tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Ia berfungsi untuk menghantar getaran suara dari udara menuju tulang pendengaran di dalam telinga tengah. 2. Tulang-Tulang Pendengaran Tulang pendengaran ada 3 yaitu (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masingmasing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput. 3. Tingkap Oval Selaput yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam. Getaran suara akan dihantar dari gendang telinga, tulang



pendengaran



(martil, landasan, sanggurdi), dan kemudian ke selaput di tingkap oval untuk dilanjutkan ke telinga dalam. 4. Koklea Koklea mengubah getaran yang berasal dari cairan koklea dan struktur terkait menjadi sinyal saraf. Koklea menerima suara dalam bentuk getaran, yang menyebabkan perilymph dan silia bergerak. 5. Cairan limfa Cairan limfa ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Pembahasan Gelombang suara masuk melalui telinga dan ditangkap gendang telinga kemudian terjadi vibrasi (getaran). Getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran yakni martil, landasan, dan sanggurdi. Dari tulang sanggurdi, getaran diteruskan melalui jendela oval menuju koklea yang berisi cairan. Selanjutnya,



getaran diteruskan



menuju



jendela



bundar



dengan



arah



gerak



yang berlawanan. Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut (fonoreseptor) di dalam organ Corti. Getaran dalam cairan koklea akan menggetarkan membran basiler, dan getaran ini juga akan menyebabkan membran tektorial ikut bergetar. Getaran akan diubah menjadi impuls saraf, yang selanjutnya dihantarkan saraf auditori menuju otak, sehingga kita dapat mendengar suara.



Jawaban Pertanyaan 1. Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi! Jawab :



Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga juga dapat memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran telinga. Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara. Efek penyaringan tersebut pada manusia terutama untuk memilah suara yang berada di rentang frekuensi suara manusia. 2. Jelaskan fungsi saluran Eustachius! Jawab : a. Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar. b. Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga tengah ke bagian belakang hidung. c. Sebagai filter (penyaring) kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah. 3. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar! Jawab: Bunyi Dalam perambatannya memerlukan medium, jika kita berbicara dan orang lain dapat mendengar, itu terjadi karena bunyi merambat melalui udara. Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Oleh karena itu jika kita berada di bulan, kita tidak dapat mendengar bunyi dengan jelas, dikarenakan tidak ada udara sebagai medium dalam perambatan bunyi. Bunyi juga dapat merambat di benda padat dan cair. 4. Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama? Jawab : Tergantung factor-faktor yang mempengaruhi, aktivitas sering mendengarkan musik menggunakan headset mudah mempengaruhi pendengaran seseorang. 5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli! Jawab : Ada tuli konduksi dan tuli karena saraf, tuli konduksi disebabkan : ada banyak kotoran/minyak serumen yang menutupi lubang telinga, rapuh/retaknya tulang-tulang pendengaran, tingkap oval dan tulang sanggurdi tidak terhubung. Tuli juga bisa terjadi karena rusaknya saraf ke 8 kranial (auditori).