Praktikum Kimia Dasar Teknik Laboratorium 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Percobaan I Teknik Laboratorium I I. Tujuan Percobaan I.1. Mampu menjelaskan kegunaan alat – alat di laboratorium. I.2. Mampu menggunakan alat – alat laboratorium. I.3. Mampu melakukan percobaan dengan cara dan urutan yang benar. II. Tinjauan Pustaka II.1. Alat Laboratorium dan fungsi No



Nama Tabung



1



reaksi



2



Erlenmeyer



3



Pipet Tetes



4



Pipet Gondok



5



Penjepit



6 7 8



9



10



Fungsi Sebagai wadah mereaksikan zat kimia dengan jumlah yang tidak banyak. Sebagai wadah untuk menyimpan zat yang akan di titrasi atau wadah memanaskan larutan. Sebagai alat untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit. Sebagai alat untuk mengambil suatu larutan dengan volume tertentu. Sebagai perantara untuk memegang tabung reaksi



pada saat dilakukan pemanasan. Pipa bengkok Mengalirkan gas ke tempat tertutup/ke dalam larutan Gelas ukur Sebagai alat untuk mengukur volume zat cair. Sebagai tempat meletakkan zat titran yang akan Buret digunakan, dan sebagai alat untuk melakukan titrasi. Sebagai alat pengaduk saat sedang mencampurkan Pengaduk zat/larutan, serta membantu menuangkan cairan pada gelas saat proses penyaringan. Sebagai tempat meletakkan zat berbentuk Kristal Kaca arloji pada saat penimbangan (Sumardjo, 2019)



III. Metodologi III.1.



Cara kerja



1. Cara memegang botol dan meletakkan tutup botol Pegang botol larutan dalam keadaan etiket menghadap ke telapak tangan, lalu saat menuangkan larutan lakukan dengan hati-hati. Pada saat



meletakkan tutup botol, letakkan dengan posisi bagian dalam menghadap ke atas, dan pastikan meletakkannya kembali pada botol semula. 2. Cara mengambil atau menuang bahan kimia Mengambil/menuang bahan kimia bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan spatula/sendok yang dilakukan dengan cara : Pertama, pegang botol bahan kimia dengan etiket menghadap ke telapak tangan. Kedua, miringkan botol secara perlahan hingga bahan kimia yang ada di dalam botol berada di posisi bagian bawah botol secara diagonal. Ketiga, masukkan spatula/sendok ke dalam botol bahan kimia lalu ambil bahan kimia yang ada dalam botol, kemudian ketuk spatula/sendok secara perlahan menggunakan telunjuk atau batang pengaduk agar bahan kimia jatuh ke wadah yang diinginkan. Selain itu juga bisa dilakukan secara langsung dengan cara: Pertama, pegang botol bahan kimia dengan etiket menghadap ke telapak tangan. Kedua, miringkan botol secara perlahan dan dekatkan dengan wadah yang digunakan. Ketiga, guncangkan/ketuk botol secara perlahan hingga bahan kimia yang ada didalamnya jatuh ke wadah yang diinginkan. 3. Cara menimbang Penimbangan dengan neraca protinal dilakukan dengan cara : Pertama, letakkan berat acuan dan zat yang akan ditimbang pada daun timbangan. Kedua, tambah/kurangi zat yang ada pada neraca protinal hingga posisi neraca seimbang. Penimbangan dengan neraca digital dilakukan dengan cara: Pertama, pastikan kondisi neraca digital dalam keadaan kosong, lalu set monitor timbangan menjadi 0. Kedua, letakkan zat yang akan ditimbang pada neraca digital, lalu lihat nilai yang tertera pada layar monitor. Ketiga, atur kembali monitor neraca menjadi 0 saat penimbangan selesai dilakukan. 4. Cara memanaskan atau menguapkan Pemanasan dapat dilakukan menggunakan tabung reaksi yang dilakukan dengan cara : Pertama, jepit tabung reaksi didekat mulut tabung. Kedua, miringkan tabung reaksi dan dekatkan ke sumbu pemanas. Ketiga,



aduk dan kocok cairan yang ada pada tabung reaksi saat pemanasan. Keempat, jauhkan tabung dari sumbu pemanas ketika cairan mulai mendidih Selain itu juga bisa menggunakan gelas kimia/Erlenmeyer yang dilakukan dengan cara: Pertama letakkan gelas kimia di kaki tiga yang sudah diberi kasa kawat. Kedua, letakkan pemanas tepat dibawah gelas kimia atau Erlenmeyer. Ketiga, angkat dan goyangkan wadah yang digunakan secara perlahan saat pemanasan berlangsung. 5.



Cara melarutkan (pengadukan) Pertama, siapkan gelas kimia 250 ml yang sudah dibilas dengan aquades. Kedua, timbang NaOH sebanyak 0,4 gram, lalu masukkan ke dalam gelas kimia. Ketiga, letakkan termometer di dalam gelas kimia. Keempat, tambahkan aquades secara perlahan hingga 20 ml sembari mengaduknya dengan batang pengaduk. Kelima, raba bagian luar dinding gelas kimia dan catat suhu yang ada di termometer.



6. Cara mengukur volume (Pipet volume, pipet tetes, buret awal sampai akhir, labu ukur, dan gelas ukur) Pindahkan larutan NaOH yang sudah terlarut sempurna ke labu ukur berukuran 100 ml menggunakan corong dan batang pengaduk. Bilas gelas kimia yang akan digunakan dengan aquades dan masukkan air bilasannya ke labu ukur, lalu ulang pembilasan hingga gelas kimia bersih. Selanjutnya, tambahkan aquades menggunakan botol semprot ke labu ukur hingga permukaannya mendekati garis. Kemudian tambahkan cairan menggunakan pipet tetes hingga mencapai garis batas (menikus). Tutup labu ukur dan kocok, kemudian pindahkan ke dalam botol pereaksi dan beri label nama, konsentrasi, tanggal pembuatan bahan serta nama kelompok. 7. Cara melipat kertas saring Teknik pertama dilakukan dengan cara melipat kertas saring menjadi bentuk kerucut, kemudian robek sedikit sudut lipatan bagian luar dan dalam kerucut, lalu kaitkan keduanya. Setelah itu basahi dinding corong



menggunakan aquades, lalu letakkan kertas saring pada corong. Teknik kedua dapat dilakukan dengan cara lipat kertas saring menjadi lalu lipat lagi menjadi



1 bagian 2



1 bagian. Setelah itu buka lipatan yang kedua, lalu 4



lipat lagi mengikuti garis putus-putus hingga membentuk akordian, dan bentuk menjadi kerucut. 8. Cara menyaring Siapkan 3 buah gelas kimia berukuran 250 ml dan isi dengan aquades sebanyak 20 ml. Masukkan asam stearat sebanyak 0,3 gram ke semua gelas lalu aduk hingga menjadi larutan. Diamkan larutan hingga muncul endapan pada dasar gelas kimia. Pada gelas kimia 1 tuangkan bagian yang jernih menggunakan batang pengaduk ke gelas kimia yang masih bersih. Pada gelas kimia 2 dan 3 tuangkan larutan ke corong yang sudah diberi kertas saring (Teknik lipat 1 dan 2) hingga terdapat filtrat dan residu. Kemudian bandingkan filtrat dan residu dari masing-masing teknik. IV. Pembahasan dan Hasil IV.1. Cara memegang botol dan meletakkan tutup botol Pegang botol dengan etiket menghadap ke telapak tangan agar etiket terlindungi dari larutan ketika sedang menuangkan larutan yang ada pada botol. Saat meletakkan tutup botol, letakkan dengan posisi bagian dalam tutup menghadap ke atas, dan usahakan untuk tidak kontak langsung dengan meja. Hal ini dilakukan untuk menghindari tutup botol terkena partikel lain yang ada di atas meja, sehingga dapat menyebabkan zat pada botol terkontaminasi ketika tutup botol digunakan kembali. Lalu pastikan meletakkan kembali tutup botol pada botol semula. IV.2. Cara mengambil atau menuang bahan kimia Sebelum mengambil/menuang bahan kimia cek terlebih dahulu label pada botol agar tidak salah mengambil bahan kimia, lalu pegang botol dengan etiket menghadap telapak tangan agar etiket terlindungi. Pada saat mengambil bahan kimia menggunakan spatula/sendok miringkan botol



secara perlahan hingga bahan kimia berada di bagian bawah botol secara diagonal agar mudah untuk diambil. Masukkan spatula/sendok ke dalam botol dan ambil bahan kimia secukupnya agar tidak ada bahan yang tersisa sebab jika tersisa bahan tersebut tidak bisa dikembalikan ke botol asalnya karena dapat merusak zat didalamnya. Kemudian ketuk secara perlahan spatula/sendok dengan telunjuk/batang pengaduk agar bahan kimia jatuh ke wadah yang diinginkan. Pada saat mengambil bahan kimia secara langsung miringkan botol secara perlahan dan dekatkan dengan wadah tempat zat, lalu goyangkan/ketuk botol secara perlahan agar zat yang ada didalamnya keluar sedikit demi sedikit ke wadah yang digunakan. IV.3. Cara menimbang Neraca protinal memiliki ketelitian hingga 0,1 gram. Penimbangan dengan neraca ini dilakukan dengan meletakkan dahulu berat acuan dan zat yang akan ditimbang untuk menentukan apakah zat yang diperlukan sudah cukup



atau



belum.



Kemudian



sesuai



dengan



hasil



timbangan,



tambah/kurangi zat yang sedang ditimbang hingga sesuai dengan yang dibutuhkan. Neraca digital memiliki ketelitian hingga 0.001 gram. Penimbangan dengan neraca ini dilakukan dengan cara memastikan terlebih dahulu neraca dalam keadaan kosong dan monitor timbangan sudah di-set menjadi 0 untuk mencegah kesalahan penimbangan dan kerusakan pada timbangan. Kemudian letakkan zat yang akan ditimbang pada neraca, dan perhatikan nilai yang muncul pada layar monitor. Setelah selesai set kembali monitor timbangan menjadi 0 agar tidak terjadi kerusakan pada timbangan. IV.4. Cara memanaskan atau menguapkan Pemanasan menggunakan tabung reaksi dilakukan dengan menjepit tabung reaksi didekat mulut tabung agar saat dimiringkan tabung akan seimbang. Kemudian miringkan tabung dan dekatkan dengan sumbu pemanas, pastikan mulut tabung tidak mengarah pada diri sendiri/praktikan lain karena hal itu berbahaya. Saat memanaskan sesekali aduk dan kocok tabung reaksi agar larutan didalamnya tercampur rata. Ketika larutan mulai mendidih jauhkan tabung reaksi dari sumbu pemanas agar tabung tidak



meledak. Pemanasan menggunakan gelas kimia/Erlenmeyer dilakukan dengan menggunakan kaki tiga sebagai tempat meletakkan kasa kawat dan gelas kimia/Erlenmeyer, dan tepat di bagian bawah gelas kimia/Erlenmeyer diletakkan pemanas. Saat memanaskan sesekali angkat dan goyangkan agar larutan didalamnya tercampur rata, lalu saat larutan mulai mendidih jauhkan dari pemanas agar tidak meledak. IV.5. Cara melarutkan (pengadukan) Siapkan gelas kimia yang sudah dibilas dengan aquades. Hal ini dilakukan agar gelas kimia yang akan digunakan berada dalam kondisi netral. Masukkan NaOH yang sudah ditimbang ke dalam gelas, kemudian letakkan termometer di dalam gelas untuk mengetahui suhu NaOH sebelum dilarutkan. Tambahkan aquades sedikit demi sedikit untuk menghindari terjadinya perubahan suhu secara mendadak dan aduk hingga NaOH terlarut sempurna. Setelah itu perhatikan perubahan suhu yang terjadi dengan meraba dinding gelas kimia dan cek suhu pada NaOH setelah dilarutkan. Karena pelarutan NaOH akan menunjukkan reaksi eksotermis yaitu reaksi yang melepaskan kalor atau energi dari sistem ke lingkungan, maka setelah pelarutan NaOH akan mengalami penaikan suhu. IV.6. Cara mengukur volume (Pipet volume, pipet tetes, buret awal sampai akhir, labu ukur, dan gelas ukur) Pindahkan larutan NaOH yang telah larut ke labu ukur menggunakan corong dan batang pengaduk agar larutan tidak berceceran ke sekitar. Pengukuran volume tidak bisa menggunakan gelas kimia karena gelas kimia berfungsi melarutkan zat yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi. Bilas gelas kimia menggunakan aquades dan masukkan air bilasannya ke labu ukur. Pembilasan gelas kimia dilakukan berulang agar gelas kimia kembali berada dalam kondisi netral setelah digunakan. Selanjutnya tambahkan aquades ke dalam labu ukur menggunakan botol semprot hingga mendekati garis, lalu tambahkan aquades menggunakan pipet tetes hingga meniskusnya mencapai garis batas. Penambahan aquades menggunakan pipet tetes



dilakukan agar memperkecil kemungkinan meniskus larutan melewati garis batasnya. IV.7. Cara melipat kertas saring Teknik pertama diawali dengan melipat kertas saring menjadi dua bagian kemudian melipatnya kembali menjadi dua bagian lagi lalu membentuknya menjadi kerucut. Teknik ke dua diawali dengan melipat kertas saring menjadi bentuk “akordian” lalu membentuknya menjadi kerucut. Pada saat melipat kertas saring, teknik pertama lebih mudah untuk diakukan dibandingkan dengan teknik yang ke dua. IV.8. Cara menyaring Siapkan terlebih dahulu 3 gelas kimia dan isi gelas dengan aquades lalu masukkan asam stearat kedalamnya dan aduk hingga menjadi larutan kemudian diamkan hingga tmuncul endapan pada dasar gelas kimia. Larutan yang ada pada gelas 1 didekantasi atau dituangkan ke gelas kimia yang bersih menggunakan batang pengaduk yang berfungsi sebagai penyaring dari endapan larutan sehingga hanya bagian jernih saja yang berpindah ke gelas kimia bersih. Larutan pada gelas 2 dan 3 dituangkan pada corong yang sudah diberi kertas saring. Kertas saring ini berfungsi menyaring endapan yang ada pada larutan sehingga nantinya terdapat filtrat dan residu. V. Penutup V.1.



Kesimpulan



1. Pada percobaan 1 ini diketahui hal-hal pokok yang harus dikuasai sebagai kemampuan dasar untuk melakukan praktikum. 2. Hal – hal pokok yang harus dikuasai adalah Cara memegang botol dan meletakkan tutup botol, cara mengambil atau menuang bahan kimia, cara menimbang, cara memanaskan atau menguap, cara melarutkan (pengadukan), cara mengukur volume, cara melipat kertas saring, dan cara menyaring. 3. Neraca digital memiliki ketelitian yang lebih akurat dibandingkan neraca protinal. DAFTAR PUSTAKA



Qurniawati, et.all.Hand Book Glosarium Rumus Matematika, Fisika-Kimia SMA 10,11,12.Jakarta : Tim Maestro Eduka Sumardjo, Damin,er.all.2019.”Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I”. Semarang: Laboratorium Kimia Dasar Universitas Diponegoro.