Prinsip-Prinsip Pembelajaran Agama Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Prinsip-Prinsip pembelajaran Agama Islam



Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata kuliyah : Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu : Muh. Zulkifli, M.Pd.I



Oleh : Kelompok 4 (IC) Muh. Wahyu Ramdan Nila Apriana Lisa Rahmawati Mariamah



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR



FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR TAHUN 2022/2023



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam bentuk makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip pembelajaran Pendidikan Agama Islam” pada mata kuliyah “Pendidikan Agama Islam” ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya, para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita selaku umat-nya di akhir zaman. Amin. Dengan tulisan ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari prinsip-prinsip pembelajaran pendidikan agama islam. Kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya. Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi guru yang sabar terhadap murid-muridnya.



Anjani, 4 November 2022



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii DAFTAR ISI......................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1 A. Latar belakang ........................................................................................................1 B. Rumusan masalah....................................................................................................1 C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3 A. B. C. D.



Pengertian prinsip....................................................................................................3 Pengertian metode Pembelajaran PAI.....................................................................3 Prinsip-Prinsip Pembelajaran PAI...........................................................................4 Kegunaan Mempelajari Pembelajaran PAI.............................................................6



BAB III PENUTUP...........................................................................................................7 A. Kesimpulan..............................................................................................................7 B. Saran........................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan Islam adalah kitab suci Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Serta pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim sebagai tambahan. Pendidikan Islam sebagai sebauah disiplim ilmu harus membuka mata bahwa keadaan pendidikan yang terjadi saat ini jauh dari apa yang kita harapkan. Kita mengaharapkan bahwa pendidikan Islam memberikan kontribusi terhadap pendidikan yang terdapat di Indonesia, namun hal tersebut belum terealisaikan dengan maksimal. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal tersebut adalah tidak diterapakannya sebuah prinsip sebagai dasar dalam pendidikan. Seringkali sebuah prinsip hanya dijadikan sebagai sebuah formalitas saja. Prinsip tidak dijadikan sebagai dasar atau pondasi bagai pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam pencapaian tujuan yang digarapkan dalam pendidikan Islam, keberadaan prinsip-prinsip sangatlah penting dan urgent. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan mencoba sedikit memaparkan tentanng bagaimana sebuah prinsip-prinsip pembelajaran pendidikan islam sebagai disiplin ilmu dan bagaimana kontribusinya. Dalam prespektif pendidikan Islam, tujuan hidup seorang muslim pada hakekatnya adalah mengabdi kepada Allah. Pengabdian kepada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang diwujudkan dalam amal, tidak lain untuk mencapai derajat yang bertaqwa disisinya. Beriman dan beramal soleh merupakan dua aspek kepribadian yang dicita-citakan dalam pendidikan Islam. Sedangkan tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan yang memiliki dimensi religious dan berkemampuan ilmiah. Untuk mengaktualisasikan tujuan tersebut seorang pendidik bertanggungjawab mengantarkan peserta didik kearah tujuan tersebut, yaitu dengan menjadikan sifatsifat Allah menjadi sebagian karakteristik kepribadiannya. Untuk itu, keberadaan pendidik dalam dunia pendidikan sangat krusial. Hal ini disebabkan kewajibannya tidak hanya mentransfer pengetahuan belaka, akan tetapi juga untuk merealisasikan nilai-nilai pada peserta didik. Bentuk nilai yang ditransfer dan disosialisasikan paling tidak meliputi nilai etis, nilai pragmatis dan nilai religious. Secara factual, pelaksanaan pengajaran dan pemberian pengetahuan dibidang agama Islam dan untuk merealisasikan nilai pada peserta didik merupakan tugas yang cukup berat ditengah kehidupan masyarakat yang kompleks, apalagi pada masa sekarang yaitu pada masa perkembangan era globalisasi dan informasi. Metode pembelajaran atau strategi mengajar adalah suatu cara menyampaikan pesan yang terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “ how” yaitu bagaimana menyampaikan materi atau isi kurikulum kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun metode pembelajaran adalah komponen ya ng kecil dari perencanaan pengajaran (instructional plan), tetapi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar itu sendiri. Dalam pembelajaran juga digunakan model-model pembelajaran yang bermacam dan akan dibahas dalam makalah ini. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah: 1



1. 2. 3. 4. C. Tujuan 1. 2. 3. 4.



Apa Pengertian prinsip? Apa Pengertian Metode Pembelajaran PAI? Bagaimana tentang Prinsip- prinsip Pembelajaran PAI? Bagaimana tentang Kegunaan Mempelajari Pembelajaran PAI? Untuk mengetahui pengertian prinsip. Mengetahui tentang Pengertian Metode Pembelajaran PAI. Mengetahui tentang Prinsip-prinsip Pembelajaran PAI. Mengetahui tentang Kegunaan Mempelajari Pembelajaran PAI.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Prinsip Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang yang dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berfikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah objek atau subjek tertentu. Prinsip juga bisa diartikan sebagai dasar atau asas yang menjadi pokok dasar berfikir, bertindak dan lain sebagainya. Adapun prinsip-prinsip dalam pendidikan islam adalah: 1. Prinsip Integrasi Prinsip ini memandang bahwa adanya wujud kesatuan dunia dan akhirat. Maksudnya adalah pendidikan yang kita laksanakan ini dapat menjadikan hidup kita menjadi lebih baik dalam bertindak, berucap dan dapat menyadari bahwa manusia pada dasarnya mengabdi hanya kepada yang maha pencipta, yang maha Esa yaitu Allah SWT. 2. Prinsip keseimbangan Prinsip keseimbangan merupakan konsekuensi dari prinsip integrasi keseimbangan antara ruhaniyah dan jasmaniyah, ilmu murni dan ilmu terapan, antara teori dan praktik, dan antara nilai-nilai yang menyangkut aqidah, syariah dan akhlak, semuanya harus bisa menyeimbangkan keduanya agar mendapatkan ketenangan dalam suatu proses pembelajaran. 3. Prinsip persamaan Manusia pada dasarnya sama yaitu sama-sama diciptakan dari segumpal darah, yang kemudian ia menjadi daging dan tumbuh menjadi manusia yang mampu berfikir dan berakal. Yang membedakan hanyalah tingkat keimanan dan ketaqwaan-nya di hadapan tuhan-Nya 4. Prinsip Kontinutas (pendidikan seumur hidup) Ada ungkapan dalam sebuah mahfudzot “tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat” maka sudah tidak asing bagi umat islam selalu menanamkan pada diri mereka untuk selalu menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri china dari yang umur masih 2 tahun sampai berpuluh-puluh tahun sudah ditanamkan tentang pendidikan dengan cara memudayakan membaca dan menghafal Al-Qur’an. 5. Prinsip keutamaan Dengan prinsip keutamaan ini, pendidik bukan hanya bertugas menyediakan tempat belajar bagi peserta didik saja, namun lebih dari itu seorang pendidik juga harus menyiapkan segala keperluan peserta didik seperti wawasan yang luas, keteladanan yang baik dan siap mental. Karena penerapan dari prinsip keutamaan ini adalah suatu tindakan nyata dan sebagai landasan penerapan konsep-konsep pendidkan sekaligus menjadi tjuan pendidikan itu sendiri. Yang merupakan suatu harapan sebuah keberhasilan dari tindakan yang tertanam dalam diri setiap peserta didik. B. Pengertian Metode Pembelajaran PAI Secara etimologi, metode dalam bahasa arab di kenal dengan istilah Thariqah yang berarti langkah-langkah strategi yang di persiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pekerjaan atau pendidikan, maka metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan,dalam rangka mengembangkan sikap 3



mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik. Sedangkan secara terminologi, para ahli mendefinisikan metode sebagai berikut: 1. Hasan Langgulung, mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus di lalui untuk mencapai tujuan pendidikan. 2. Abd. Al-Rahman Ghunaimah, mendefinisikan bahwa metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran. 3. Ahmad Tafsir, mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang penting tepat dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran. Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat di simpulkan bahwa metode adalah seperangkat cara, jalan dan tehnik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang di rumuskan dalam silabi mata pelajaran. Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu mempunyai fungsi ganda, yaitu bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis, bilamana metode mengandung kegunaan yang serba ganda (multypurpose),misalnya suatu metode tertentu pada suatu situasi kondisi tertentu, dapat digunakan untuk membangun atau memperbaiki sesuatu. Kegunaannya dapat tergantung pada si pemakai atau pada corak, bentuk, dan kemampuan metodesebagai alat. sedangkan monopragmatis, bilamana metode mengandung satumacam kegunaan untuk satu macam tujuan. Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (Setting) dimana pengajaran berlangsung. Penggunaan atau pemilihan suatu metode mengajar di sebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi, kondisi,kemampuan pribadi guru, sarana dan prasarana. C. Prinsip prinsip pembelajaran PAI Dari konsep belajar dan pembelajaran dapat diidentifikasi prinsip-prinsip belajar dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: 1. Pinsip kesiapan (Readiness) Proses belajar sangat dipengaruhi oleh kesiapan individu sebagai subyek yang melakukan kegiatan belajar. Kesiapan belajar adalah kondisi fisik-psiskis (jasmani-mental) individu yang memungkinkan subyek dapat melakukan belajar. Biasanya, kalau beberapa taraf persiapan belajar telah dilalui peserta didik maka ia siap uunntuk melaksanakan suatu tugas khusus. Kesiapan belajar ialah kematangan dan pertumbuhann fisik, psikis, inteligensi, latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi, dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar. 2. Prinsip Motivasi (motivation) Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendoronng atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. Atau siswa mendapatkan bbimbingan secara teratur dengan langkah-langkah tertentu dan dapat pula menimbulkan motivasi yang kuat untuk belajar dengan giat. Disamping itu motiivasi adalah sebagai pendorong untuk anak memperoleh nilai setinggitingginya. 3. Prinsip perhatian 4



Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup 4 keterampilan yaitu: a. Berorientasi pada suatu masalah. b. Meninjau sepintas isi makalah. c. Memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan. d. Mengabaikan stimuli yang tidak relevan. Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya , kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar pengaruhnya dengan begitu peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk diproses lebih lanjut diantara sekian banyak stimuli yang dating dari luar. Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan dari pada tugas yang diberikan, melihat masalah-masalah yang akan diberikan memilih dan memberikan focus pada masalah yang harus diselesaikan dan mengabaikan hal-hal lain yang tidak relevan 4. Prinsip Persepsi Persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Agar persepsi dapat berfungsi secara aktif, kemampuan unntuk mengadakan persepsi tentang sesuatu harus ditanamkan dan dikembangkan sebagai suatu kebiasaan dalam setiap memulai kegiatan pembelajaran. 5. Prinsip Retensi Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat bertahan dan tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat kembali jika diperlukan, Karena itu retensi sangat menetukan hasil yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran. 6. Prinsip Transfer Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian, transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru dipelajari. Dalam proses pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting sebagai awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar.untuk memunculkan pehatian sisiwa,maka perlu kiranya disusun sebuah rancangan bagaimana menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran.mengingat begitu pentingnya faktor perhatian, maka dalam proses pembelajaran,perhatian berfungsi sebagai modal awal yang harus dikembangkan secara oftimal untuk memproleh proses dan hasil yang maksimal. Perhatian adalah memusatkan pikiran dan perasaan emosional secarafisik dan psikis terhadap sesuatu yang menjadi pusat perhatiannya. Perhatian dapat muncul secara spontan, dapat juga muncul karena direncanakan. Dalam proses pembelajaran, perhatian akan muncul dari diri siswa apabila pelajaranyang diberikan merupakan bahan pelajaran yang menarik dan dibutuhkan olehsiswa. Namun jika perhatian alami tidak muncul maka tugas guru untuk membangkitkan perhatian siswa terhadap pelajaran. Bentuk perhatiandirefleksikan dengan cara melihat secara penuhperhatian, meraba,menganalisis, dan juga aktivitas-aktivitas lain dilakukan melalui kegiatan fisik dan psikis. Motivasi berhubungan dengan minat. Siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung memiliki perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut sehingga akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar. Motivasi dapat bersifat internal, artinya muncul dari dalam diri sendiri tanpa ada intervensi dari yang lain, misalnya harapan,cita-cita, minat, dan aspek 5



lain yang terdapat dalam diri sendiri. Motivasi juga dapat bersifat eksternal, yaitu stimulus yang muncul dari luar dirinya,misalnya kondisi lingkungan kelas, sekolah, adanya ganjaran berupa hadiah (reward), dan pujian. Bahkan rasa takut oleh hukuman (punishment) merupakan salah satu faktor munculnya motivasi. D. Kegunanan mempelajari pembelajaran PAI Sebagai salah satu bidang studi, Pengajaran Agama Islam merupakan Mata Kuliah Dasar Khusus yang harus dipelajari oleh para mahasiswa jurusan Kependidikan Islam dan Jurusan Pendidikan Agama pada Fakultas Tarbiyah,dengan maksud mahasiswa dapat membekali diri dengan penguasaan ilmu tersebut agar dapat menjadi guru/ pendidikan agama secara baik dan benar.Pengajaran agama Islam sangat bermanfaat bagi calon guru/pendidikan agama, karena; 1. Membahas tentang berbagai prinsip, teknik-teknik, dan pendekatan pengajaran yang digunakan. 2. Terlalu luasnya materi agama dan sedikitnya waktu yang tersedia untuk menyampaikan bahan, sudah barang tentu memerlukan pemikiran yang mendalam bagaimana usaha guru agama, agar tujuan pengajaran dan pendidikan agama dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. 3. Sifat pengajaran agama lebih banyak menekankan pada segi tujuan afektif (sikap) dibandingkan tujuan kognitif, menjadikan peranan guru agama lebih bersifat mendidik dari pada mengajar. Manfaat mempelajari PAI bagi guru agama islam dan peserta didik sebagai berikut: 1. Bagi Guru Agama Islam.Metodologi Pendidikan Agama Islam dapat digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal pemilihan dan penentuan metode mengajar yang akan dipakai agar berhasil dengan baik. 2. Bagi Peserta didik Hasil pembelajaran akan mudah dipahami, dimengerti, dan berarti bagi kehidupan peserta didik. Dan dapat menggunakannya dalam berbagai situasi, dalam kehidupan sehari-hari.Omar Muhammad Al-Toumy Al-Saibaniy menjelaskan, bahwa kegunaan metodologi pendidikan Islam adalah sebagai berikut: 1. Untuk menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan berfikir yang logis dan sistematis. 2. Membiasakan belajar berfikir sehat, rajin, sabar, dan teliti dalam menuntut ilmu. 3. Memudahkan mencapai tujuan proses belajar mengajar (PBM) sebagaimana yang telah ditentukan sebelumnya. 4. Untuk menciptakan proses belajar mengajar (PBM) yang kondusif,komunikatif, dan terciptanya hubungan yang harmonis antara guru dengan anak didik, sehingga pada akhirnya bermuara kepada pencapaian tujuan pendidikan. Dengan demikian, keberadaan metodologi pembelajaran menunjukkan pentingnya metode dalam sistem pengajaran. Tujuan dan materi yang baik tanpa didukung dengan metode penyampaian yang baik dapat menghasilkan yang tidak baik. Atas dasar itu, pendidikan agama Islam sangat memperhatikan terhadap masalah metodologi pembelajaran ini.



6



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Metodologi pembelajaran Pendidikan Aagama Islam adalah ilmu yang mempelajari cara yang paling tepat (efektif) dan cepat (efisien) untuk mencapaian tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Metodologi pembalajaran PAI harus dapat memungkinkan pembelajaran PAI terpusat pada guru dan siswa yang menjadi komponen penentu dalam pembelajaran,yaitu terjadinya interaksi antara guru dan siswa bersama-sama dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI.Dalam hubungan ini tugas guru PAI bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran, melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar, dengan kata lain meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.Dengan demikian, Guru PAI harus cerdas dalam memilih metode pembelajaran, dan Guru PAI dituntut untuk selalu megembangkan dan memperbaharui (berinovasi) dalam menggunakan metode pembelajaran,hingga dapat merubah kebiasaan yang lama yaitu merasa cukup dengan metode konvensional yang sudah ada. Prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berfikir, landasan berpijak dengan harapan tujuan belajar tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah. Dalam pendidikan agama islammemiliki prinsip-prinsip untuk melakukan pembelajaran yang diantaranya adalah: 1. Prinsip kesiapan (Readines) 2. Prinsip motivasi 3. Prinsip perhatian 4. Prinsip persepsi 5. Prinsip retensi 6. Prinsip Transfer B. Saran Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.



7



DAFTAR PUSTAKA Wikipedia, Prinsip dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prinsip diakses tanggal 29/09/2018 pukul 20:11 Ramayulis, Haji. 2005, Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers. Nazaruddin, Rahman. 2009, Manajemen Pembelajaran, Implementasi Konsep, karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta : Pustaka Felicha.



8