19 0 923 KB
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan rujukan masyarakat yang menghasilkan dan menyimpan sejumlah besar data, yang oleh pihak manajemen akan diubah menjadi informasi yang berguna. Pelayanan Rumah Sakit mengandalkan informasi secara intensif. Informasi memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Informasi Rumah Sakit yang tepat dan akurat sangat diperlukan tidak hanya oleh kalangan internal tetapi juga oleh kalangan eksternal Rumah Sakit.Demikian pula di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Pringsewu
Kabupaten
Pringsewu.
Untuk
itu
diperlukan
pendokumentasian informasi yang representatif dan komprehensif tentang Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi bagi mereka yang memerlukannya. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu tahun 2016 disusun sebagai media informasi tersebut yang memuat seluruh gambaran Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu secara umum 5 tahun terakhir sampai dengan tahun 2016. Dalam profil ini digambarkan mengenai gambaran umum, informasi umum keuangan, informasi umum pengembangan sumber daya manusia, informasi pelayanan dan capaian kinerja RSUD Pringsewu hingga tahun 2016, informasi sarana fisik dan pengembangannya serta informasi-informasi lain yang diperlukan. Dengan tersusunnya profil RSUD Pringsewu tahun 2016 secara khusus diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya serta berguna bagi pengembangan RSUD Pringsewu di masa yang akan datang.
RSUD Pringsewu
1
1.2 TUJUAN A. Tujuan Umum : Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu Tahun 2016 disusun dengan tujuan agar tersedia media informasi yang lengkap, tepat dan akurat tentang perkembangan RSUD Pringsewu sampai tahun 2016.
B. Tujuan Khusus : 1. Memberikan informasi tentang gambaran umum Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu; 2. Memberikan informasi tentang pencapaian kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu tahun 2016; 3. Memberikan informasi tentang pencapaian kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu tahun 2016; 4. Memberikan informasi tentang pencapaian pengembangan SDM Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu tahun 2016; 1.3 SUMBER DATA Sumber data dalam penyusunan profil RSUD
Pringsewu tahun 2016
diperoleh dari laporan-laporan kegiatan pelayanan Rumah Sakit, melalui : a).
Bagian Tata Usaha
b).
Bidang Perencanaan dan Keuangan
c).
Bidang Pelayanan
d).
Bidang Keperawatan
RSUD Pringsewu
2
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU
2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Pada awalnya RSUD Pringsewu adalah sebuah Poliklinik dengan rawat tinggal yang mempunyai 10 tempat tidur, dan dikelola oleh Misi Khatolik.RSUD Pringsewu telah mengalami perjalanan panjang dan telah melampaui enam periode zaman pemerintahan yaitu : Zaman Belanda, Zaman Jepang, Kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi, menghantarkan embrio RSUD Pringsewu menjadi seperti sekarang ini. Pada saat terjadi Agresi Belanda ke II tahun 1949 RSUD Pringsewu di bumi hanguskan dan pada tahun 1952 dibangun kembali dengan 30 TT. RSUD Pringsewu mulai berkembang dengan pesat mulai tahun 1990 setelah adanya penempatan dokter spesialis yaitu 4 (empat) bidang spesialis dasar (Kebidanan, Bedah Umum, Kesehatan Anak, dan Penyakit Dalam). Pada tahun 1995 berdasarkan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
106/Menkes/SK/I/1995
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Pringsewu
ditingkatkan kelasnya menjadi kelas C. Manajemen Rumah Sakit terus berusaha untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan serta kepuasan pelayanan melalui pengembangan organisasi, peningkatan sumber daya manusia, pengembangan sarana dan prasarana pelayanan serta dengan peningkatan pola pengelolaan keuangan yang sehat yang dapat menjadikan RSUD Pringsewu sebagai institusi pemerintah yang profesional dan akuntabel. Pada tanggal 16 Juni 2010 berdasarkan Peraturan Bupati Pringsewu RSUD Pringsewu ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan status bertahap. Pada tahun 2012 status BLUD RSUD Pringsewu meningkat menjadi BLUD penuh. RSUD Pringsewu
3
Riwayat singkat 1). Tahun 1936 – 1942
= Poliklinik yang dikelola oleh Misi, Tenaga Medis adalah Dokter asing (Belanda), obat obatan mendapat bantuan dari Pemerintah pada saat itu.
2). Tahun 1942 – 1947
= Dipimpin
oleh
Dr.
Bandrel
Munir.Masa
Penjajahan Jepang adalah masa sulit, obat– obatan dapat dikatakan tidak ada. Pasien yang memerlukan tindakan bedah hanya diberi minum
arak
atau
diajak
ngobrol
waktu
dilakukan tindakan. Penyakit terbanyak adalah Frambosia, malaria, koreng (ulkus tropicum). Kecelakaan
yang
terjadi
adalah
akibat
perkelahian terutama menjelang lebaran (hari raya). 3). Tahun 1947 – 1953
= Dr. Abdoel Moeloek (hanya supervisi saja).
4). Tahun 1949
= Bangunan RS dibumi hanguskan oleh tentara Indonesia ( Agressi Belanda ke II )
5). Tahun 1952
= Dibangun kembali dengan kapasitas 30 TT. Dengan meningkatnya jumlah tempat tidur, pelayanan
RSUD
Pringsewu
semakin
Dokter
Spesialis
meningkat. 6).
Tahun 1990
= Mulai
ditempatkan
Kebidanan. Demikian seterusnya diikuti bidang spesialis lainnya yaitu : Anak, Penyakit Dalam, Bedah, Radiologi, Mata, THT, Kulit & Kelamin.
RSUD Pringsewu
4
7). Tahun 1995 s.d. sekarang
= RSUD
Pringsewu
ditingkatkan
kelasnya
menjadi kelas C, dengan demikian kegiatan pelayanan lebih berkembang lagi.
Nama Dokter yang memimpin RSUD Pringsewu dan upaya pengembangannya. 1). Tahun 1953 – 1954 dipimpin oleh dr. Darwis hanya supervisi 2). Tahun 1954 – 1958 dipimpin oleh dr. Almatsier 3). Tahun 1958 – 1959 dipimpin oleh dr. Scoobel 4). Tahun 1960 – 1964 dipimpin oleh dr. DJ. Ling. 5). Tahun 1964 – 1968 dipimpin oleh dr. R. Endjun 6). Tahun 1968 – 1972 dipimpin oleh dr. H. Tanu 7). Tahun 1972 – 1975 Program Puskesmas mulai dilaksanakan sehingga poliklinik RS ditiadakan dan berfungsi sebagai Unit Rawat Tinggal dengan fasilitas Penunjang Radiologi dan Laboratorium. 8). Tahun 1975 – 1982 dipimpin oleh dr. Utomo Usman 9). Tahun 1982 – 1989 dipimpin oleh dr. Habibullah Bob Bazar, SKM 10). Tahun 1989 – 1999 dipimpin oleh dr. Moulwy Sitaba Upaya pengembangannya: a). Membuat struktur organisasi Rumah Sakit Umum (RSU) Pringsewu (Perda Lampung Selatan Nomor 12 Tahun 1995). b). Membuat Perda tarip pelayan kesehatan RSU Pringsewu. c). Membentuk dan mengoperasionalkan klinik spesialis Penyakit Dalam, Kebidanan, Anak, Bedah, Mata, THT, Kulit Kelamin. d). Mengoperasikan OK (Kamar Operasi). e). Pembangunan ICU (Intensive Care Unit). f). Membangun ruang Perawatan Paviliun. g). Membuat Ruang Isolasi Pasien.
RSUD Pringsewu
5
11). Tahun 1999 – 2001 dipimpin oleh dr. Amirsyah, M. Kes. Upaya pengembangannya : a).
Membuat Visi, Misi, Budaya Kerja RSU Pringsewu.
b).
Memantapkan organisasi RSU Pringsewu dengan Perda Nomor 09 Tahun 1999.
c).
Membentuk organisasi Komite Medik dan membentuk organisasi Staf Medis Fungsional (SMF).
d).
Membuat Tim Akreditasi.
e).
Memantapkan pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 Jam.
f).
Meningkatkan kemudahan / akses pelayanan RSUD Pringsewu dengan membuat 2 (dua) gerbang pintu keluar / masuk mobil RSU.
g).
Membangun kamar mandi / WC umum.
h).
Memperluas tempat jemuran khusus.
i).
Menambah ruang isolasi pasien.
12). Tahun 2001 – 2003 dipimpin oleh drg. Iman Sumardjo, MM. Upaya pengembangannya ; a).
Memantapkan organanisasi Komite Medik dan Staf Medis Fungsional (SMF).
b).
Penyegaran Tim Akreditasi.
c).
Memantapkan Perda tarip RSUD Pringsewu.
d).
Meningkatkan ruang perawatan Kelas III menjadi kelas II.
e).
Meningkatkan ruang perawatan kelas II menjadi kelas I.
f).
Membuat ruang jaga satpam.
g).
Membuat perencanaan dan pembangunan ruang VIP.
h).
Meningkatkan upaya penghijauan RSUD Pringsewu.
i).
Mengembangkan upaya pelayanan kesehatan yaitu membuka klinik syaraf.
RSUD Pringsewu
6
13). Tahun 2004 – 2008 dipimpin oleh dr. Nur Indrati M. Kes. Upaya pengembangannya : a).
Memantapkan organisasi Komite Medik dan SMF.
b).
Penyegaran tim akreditasi.
c).
Mengusulkan perubahan pola tarip RSUD Pringsewu.
d).
Meningkatkan ruang perawatan kelas III menjadi kelas II.
e).
Meningkatkan ruang perawatan kelas II menjadi kelas I.
f).
Meningkatkan pelayanan ruang VIP.
g).
Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan pasien Umum, Askes dan Gakin.
h).
Meningkatkan upaya kebersihan & kenyamanan RSUD Pringsewu.
i).
Mengembangkan Depot obat.
j).
Meningkatkan kesiagaan untuk menunjang program nasional -
Pelayanan pasien Flu Burung
-
Pelayanan pasien Acute Flacyd Paralysis (AFP)
-
Pelayanan pasien Dengue Haemoraghic Fever (DHF)
-
Pelayanan pasien Gizi Buruk
14). Tahun 2008 – 2011 (Februari) dipimpin oleh dr. Priyo Widodo, M. Kes. Upaya pengembangannya : a).
Membentuk dan mengoperasionalkan Unit Transfusi Darah.
b).
Mengembangkan upaya pelayanan kesehatan yaitu membangun gedung perawatan untuk Ruang Anak.
c).
Membuat perencanaan dan mengusulkan RSUD Pringsewu menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah(PPK BLUD) RSUD Pringsewu.
d).
Membuat perubahan pola tarif.
RSUD Pringsewu
7
15). Tahun 2011 (Februari) s/d Mei 2015 dipimpin oleh dr. Djohan Lius, M.Kes. Upaya pengembangannya : a).
Pembentukan Apotek Rumah Sakit (RS)
b).
Berdirinya Klinik TB Paru dengan dr. Spesialis Penyakit Paru
c).
Pemantapan Organisasi Komite Medik danSMF
d).
Menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di RS
e).
Pembentukan Instalasi Haemodialisa
f).
Penggunaan Mesin Sidik Jari (November 2011) untuk Daftar Kehadiran Pegawai
dalam rangka meningkatkan kinerja Pegawai
RSUD g).
Pembangunan Gedung RSUD yang baru di Pekon Fajar Agung Barat Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu -
Tahun 2011 : Gedung IGD dan ICU
-
Tahun 2012 : Gedung Rawat Inap dan ICU
-
Tahun 2013 : Pembangunan Gedung Rawat Inap kelas III
-
Tahun 2014 : Gedung Rawat Inap Kelas III Lanjutan, Rumah Generator Listrik (Genset), selasar, Dapur Gizi, Instalasi Radiologi, Gedung Perawatan Penyakit Kebidanan & Kandungan, Instalasi Laboratorium dan IPAL. Tahun 2015 : Pembangunan Gedung Perkantoran 2 Lantai, Ruang Perinatologi, Gedung Haemodialisa.
h).
Peningkatan Status PPK-BLUD dari bertahap menjadi PPK-BLUD Penuh (tahun 2012)
i).
Akreditasi RSUD pada tahun 2012
j).
Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu (Agustus 2014)
k).
Pelayanan Klinik Syaraf dan Klinik Akupuntur RSUD Pringsewu (November 2014)
RSUD Pringsewu
8
16). Sejak Juni 2015 sampai dengan saat ini dipimpin oleh dr. Ulinnoha Upaya pengembangannya : a)
Sejak Desember 2015 kegiatan Administrasi RSUD Pringsewu mulai di laksanakan di Gedung Baru yang berlokasi di Pekon Fajar Agung Barat Kec. Pringsewu Kab. Pringsewu.
b)
Pembangunan gedung baru di Pekon Fajar Agung Barat tahun 2016: -
Gedung instalasi rehabilitasi medik / fisioterapi
-
Gedung operasi kamar (OK)
-
Gedung CSSD
-
Gedung perawatan Kelas I dan Kelas II
-
Gedung instalasi pemulasaraan
-
Gedung laundry
c)
Penambahan mesin hemodialisa menjadi 20 unit.
d)
Tahun 2016 kegiatan seluruh pelayanan kesehatan RSUD Pringsewu telah dipindahkan ke lokasi baru di pekon Fajar Agung Barat, kecuali pelayanan kamar operasi yang direncanakan akan dimulai pada awal tahun 2017.
2.2 VISI RUMAH SAKIT Dalam upaya mengembangkan organisasi dan meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu memiliki visi organisasi sebagai berikut : “Terwujudnya Pelayanan Prima di RSUD Pringsewu“ 2.3 MISI RUMAH SAKIT Sebagai pendukung dari visi yang ingin diraih, maka RSUD Pringsewu juga memiliki misi, filosofi dan budaya kerja sebagai berikut : Misi RSUD Pringsewu adalah : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan berkualitas 2. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia dan berakhlak mulia 3. Mengembangkan sistem keuangan, informasi dan pemasaran Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Pringsewu
9
Filosofi “ Anda Sehat Dan Puas Kami Bahagia “ Budaya Kerja “ Cepat, Tepat, Nyaman dan Ekonomis “ Moto “CERIA” : Cepat, Efisien, Ramah, Inovatif, Aman
2.4 TUJUAN RUMAH SAKIT RSUD Pringsewu berupaya melakukan pembangunan dan pengembangan dengan tujuan sebagai berikut: a.
Terselenggaranya pelayanan Rumah Sakit yang mudah, ramah dan menyenangkan pelanggan.
b.
Tersedianya sumber daya manusia Rumah Sakit yang kompeten dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
c.
Tersedianya sarana dan prasarana Rumah Sakit yang tepat jumlah dan tepat guna bagi penyelenggaraan pelayanan yang efektif dan efisien.
d.
Terbentuknya tatanan Rumah Sakit yang bersih, aman dan nyaman.
e.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan RSUD Pringsewu.
2.5 JENIS PELAYANAN DAN FASILITAS PENUNJANG A.
Rawat Jalan Jenis pelayanan telah sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit umum daerah kelas C yang terakreditasi, yaitu dapat memberikan pelayanan dasar minimal untuk 4 dasar bidang, yaitu : 1.
Klinik Penyakit Dalam
2.
Klinik Kesehatan Anak
3.
Klinik Bedah Umum
4.
Klinik Obstetri dan Ginekologi
RSUD Pringsewu
10
Pelayanan medik lainnya adalah : 1.
Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin
2.
Klinik Mata
3.
Klinik THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan)
4.
Klinik Paru
5.
Klinik Gigi dan Mulut
6.
Klinik Syaraf
7.
Klinik Akupuntur
8.
Pelayanan Anestesi
9.
Intensive Care Unit (ICU)
10. Pelayanan Haemodialisa 11. Pelayanan Rehabilitasi Medik 12. Pelayanan Konsultasi Gizi 13. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut 14. Pelayanan transfusi darah
B.
Rawat Inap Pasien Rawat Inap meliputi pasien umum/non operasi, pasien bedah, pasien anak, pasien kebidanan, pasien perinatologi, dan pasien penyakit dalam, dengan jumlah Tempat Tidur (TT) sebanyak 155 TT yang terbagi dalam beberapa kelas yaitu :
C.
1.
Kelas I ( 18 TT )
2.
Kelas II ( 0 TT )
3.
Kelas III ( 137 TT )
Instalasi Gawat Darurat 24 Jam Ruang Gawat Darurat ini meliputi ruang triage yang terdiri dari ruang tindakan dan observasi dengan 7 tempat tidur. Ruang gawat darurat mampu memberikan pelayanan gawat darurat spesialistik bidang bedah, bidang medik non bedah, dimana semua pelayanan semua dokter spesialis on call.
RSUD Pringsewu
11
D.
Instalasi Bedah Sentral / Ruang Operasi Ruang operasi RSUD Pringsewu mempunyai ruangan yang terbagi menjadi ruang emergency/cyto dan ruang operasi elektif yang terdiri dari ruang operasi kebidanan dan ruangan operasi umum. Ruang operasi ini mampu memberikan pelayanan operasi spesialistik bidang bedah umum, bidang bedah obstetric ginekologi. Pelayanan operasi semua dilakukan oleh dokter spesialis dan dokter spesialis anasthesi yang bertanggung jawab untuk pelayanan anasthesi.
E.
Ruang Persalinan / Kuretage / Ruang Ponek Ruang persalinan masih menjadi satu dengan ruang PONEK yang di dalamnya mempunyai ruang tindakan persalinan, ruang tindakan curettage dan ruang pemulihan.
F.
Pelayanan Penunjang Radiologi Instalasi Radiologi ini mampu memberikan pelayanan radiodiagnostik dengan memakai zat kontras dan tanpa zat kontras.
G.
Pelayanan Anasthesi Pelayanan anasthesi di RSUD Pringsewu mampu melayani pasien yang akan dioperasi dengan menggunakan anasthesi umum, lokal, dan spinal sesuai dengan kriteria pasien.
H.
Pelayanan Laboratorium Klinik Pelayanan Laboratorium Klinik ini mampu memberikan pelayanan dengan beberapa pemeriksaan yang dapat dilaksanakan yaitu hematologi automatik, hematologi sederhana, kimia klinik, elektrolit, imunologi-serologi pemeriksaan khusus dan klinik rutin. Pemeriksaan – pemeriksaan tersebut diantaranya Hematologi Automatik, Haemoglobine, Leukosit, Trombosit, Hematokrit, Diff. Count, SADT, BSE, Blooding Time, Clooting Time, Golongan
RSUD Pringsewu
Darah,
Glukosa,
Urea,
Kreatinine,
Cholestrol
HDL/LDL 12
Chorestrol, Asam Urat, Trigliserida, Bilirubin T/D/I, SGOT, SGPT, Total Protein, Albumin, Globulin, Natrium, Kalium, Widal Test, HbsAg, VDRL, ASTO, Rhematoid Faktor, HIV, BHCG, Transudat/Eksudat, Preparat, Sperma Analisa, Faeces, Urine Lengkap, Narkoba, Malaria, dan BTA.
I.
Farmasi Instalasi farmasi ini mampu memberikan pelayanan obat, pengolahan / meracik obat, distribusi, informasi kefarmasian serta penelitian dan pengembangan kefarmasian.
J.
Intensive Care Unit Intensive Care Unit (ICU) merupakan salah satu unit pelayanan rawat inap di Rumah Sakit yang memberikan perawatan khusus pada penderita yang memerlukaan perawatan yang lebih intensif, yang mengalami gangguan kesadaran, gangguan pernafasan, dan mengalami serangan penyakit akut. ICU menyediakan berbagai sarana dan prasarana serta peralatan
khusus
untuk
mendukung
fungsi-fungsi
vital
dengan
menggunakan keterampilan staf medis, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam menjalankan keadaan-keadaan tersebut. Ruang ICU RSUD Pringsewu melakukan pelayanan pasien sejak Agustus 2014 berada di bawah pengawasan dokter spesialis Anestesi, dan konsultan intensife care didukung oleh dokter spesialis serta dibantu oleh tim perawat yang terlatih di bidang ICU. Unit ini dilengkapi sarana dan peralatan medis yang mutakhir dalam hal ini termasuk ventilator (alat bantu napas).
K.
Pelayanan Gizi Pelayanan gizi RSUD Pringsewu mampu memberikan pelayanan pengadaan,
pengolahan
dan
penyajian
makanan,
konsultasi
gizi,
penyuluhan gizi dan pengembangan nutrisionis.
RSUD Pringsewu
13
L.
Pelayanan Rehabilitasi Medik Pelayanan klinik rehabiltasi medik
RSUD Pringsewu
mampu
memberikan pelayanan fisioterapi terhadap pasien yang memerlukannya.
M.
N.
Sarana Penunjang Lainnya 1.
Instalasi Rekam Medik
2.
Instalasi Kesehatan Lingkungan
3.
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
4.
Instalasi Pemulasaraan Jenazah
5.
Unit Transfusi Darah
Sarana Pendukung Lainnya 1.
Aula
2.
Usaha Bersama Dharma Wanita
RSUD Pringsewu
14
BAB III CAPAIAN KINERJA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
3.1 SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu Kabupaten Pringsewu tahun 2016 berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Pringsewu nomor 03 tahun 2010 tanggal 27 Mei 2010 yaitu sebagai berikut :
DIREKTUR
: dr. Ulin Noha
STAF DIREKSI Bagian Tata Usaha Kepala Bagian
: Ns. Faseh Rahman, S.Kep.
Ka. Sub Bagian Kepegawaian
: Fitri Iswatunnisa, S.Kom
Ka. Sub Bagian Info Medik
: Anita Yulvina, SKM. MKM
Ka. Sub Bagian Umum dan RT
: Parwanto, SKM
Bidang Perencanaan dan Keuangan Kepala Bidang
: dr. Rahmat Sukoco, M. Kes
Ka. Seksi Perencanaan dan Pengembangan
: Dian Fansuri, S.Kep
Ka. Seksi Keuangan
: IB. Putu Tiaga, B.Sc
Bidang Pelayanan Kepala Bidang
: Selamet Kuntoro, S.Kep
Ka. Seksi Pelayanan Medik
: Lendawati Yulhelmida
Ka. Seksi Penunjang Pelayanan Medik
: Ns. Agus Maryono, S.Kep
Bidang Keperawatan Kepala Bidang
: Evi Emiria Suzana, B.Sc
Ka. Seksi Keperawatan
: Ns. Syarifudin, S.Kep
Ka. Seksi Pelayanan Keperawatan
: Ns. Devi Ashari, S.Kep
RSUD Pringsewu
15
Instalasi Ka. Instalasi Rawat Jalan
: dr. Jose Rizal
Ka. Istalasi Rawat Inap
: dr. Herwin
Ka. Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
: dr. Agung Prasetyo, Sp.B
Ka. Instalasi Kamar Bedah ( OK )
: dr. Edi Pramono,Sp.An,M.Kes
Ka. Instalasi Radiologi
: Hynnbbiwanto, SST
Ka. Instalasi Laboratorium Klinik
: Timotius Nugraha, A.Md
Ka. Instalasi Gizi
: Dewi Zanalia, A.md
Ka. Instalasi Farmasi
: Wisnetty, S.Si. Apt
Ka. Instalasi Pemeliharaan Sarana RS
: Edi Irawan, AMTE
Ka. Instalasi Kesehatan Lingkungan
: Yustinus Kristiono, SSt
Ka. Instalasi Anesthesi
: Mustofa, A.Md. Kep
Ka. Instalasi Loundry
: Endi Sri Hidayati
Ka. Instalasi Rekam Medik
: Reni Agustina, AMdPK
Ka. Instalasi Kamar Jenazah
: Marsudi
Staf Medik Fungsional ( SMF ) Dibedakan menjadi 2 kategori yaitu : 1. SMF Non Bedah
Ketua
:
dr. Teddy, Sp. PD
Sekretaris :
dr. Jose Rizal
Anggota
1. dr. Th. Niken Wijayanti, Sp. KK 2. dr. Aspri Sulanto, Sp.A 3. dr. Didiek Arif, Sp.PD 4. dr. Muhammad Nur, Sp. PK, M. Kes 5. dr. Dyah Kusumo Wardani, Sp. Rad 6. dr. Edi Pramono, Sp.An 7. dr. Nanang Suhana, SpTHT.KL
RSUD Pringsewu
16
2. SMF Bedah
Ketua
:
Sekretaris : Anggota
dr. Agung Prasetyo, Sp.B dr. Anto Kristian Natalia 1. dr. Rahmat Suhada, Sp.M 2. dr. Lita Ria Astianti, Sp.OG 3. dr. Budi Arianto, Sp.OG 4. dr. Eko Purnanto, Sp.B 5. dr. M. Irshan Novalino, Sp.OT
3.2 KOMPOSISI KETENAGAAN TAHUN 2016 Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan di RSUD Pringsewu perlu didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai baik jumlah maupun kompetensinya. Untuk itu telah dilakukan berbagai program pengembangan SDM baik melalui peningkatan pendidikan secara formal maupun pelatihan dan bimbingan teknis.
3.2.1 Komposisi SDM Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Dengan telah lulusnya beberapa karyawan RSUD Pringsewu dalam pendidikan berkelanjutan yang diikutinya maka pada tahun 2016 ini terjadi perubahan komposisi SDM berdasarkan latar belakang pendidikan sebagai berikut :
RSUD Pringsewu
17
Tabel 3.1 Komposisi SDM Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu Tahun 2013 – 2016 NO
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
2012
2013
2014
2015
2016
1
Dokter Spesialis
15
13
16
16
14
2
Pascasarjana
2
4
5
4
3
3
Dokter Umum dan Dokter Gigi
13
12
16
16
15
4
S1 Kesehatan
46
62
65
77
99
5
S1 Non Kesehatan
19
20
26
28
31
6
D IV Kesehatan
6
7
1
15
26
7
D III Kesehatan
156
146
172
138
149
8
D III Non Kesehatan
4
6
5
12
8
9
D 1 Kesehatan
13
9
4
6
8
10
SMU Kesehatan
19
13
13
8
12
11
SMU Non Kesehatan
63
60
60
63
62
12
SLTP Kesehatan
2
4
7
0
0
13
SLTP Non Kesehatan
20
19
7
7
9
14
SD
16
17
7
6
6
394
392
404
396
442
Jumlah
Komposisi ketenagaan berdasarkan latar belakang pendidikan pada tahun 2016, proporsi terbesar adalah lulusan D III Kesehatan sebesar 33,71% dan terkecil adalah Pascasarjana sebesar 0,68 %.
Jumlah SDM pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. SDM yang berlatar belakang pendidikan kesehatan tahun 2016 meningkat sebesar 16,48% dibandingkan tahun 2015 yaitu dari 279 orang menjadi 325 orang, sedangkan yang berlatar belakang tenaga non kesehatan di tahun 2015 dan 2016 tetap yaitu 117 orang.
RSUD Pringsewu
18
Grafik 3.1 Komposisi SDM Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Tahun 2016
14
09 6
12 8 8
3
62
15 99
149 26
31
Dokter Spesialis
Pascasarjana
Dokter Umum & Gigi
S1 Kesehatan
S1 Non Kesehatan
D IV Kesehatan
D III Kesehatan
D III Non Kesehatan
D I Kesehatan
SMU Kesehatan
SMU Non Kesehatan
SLTP Kesehatan
SLTP Non Kesehatan
SD
Komposisi SDM berdasarkan jenis ketenagaan pada tahun 2016 mengalami peningkatan dikarenakan adanya rekrutmen pegawai baru untuk memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit. Proporsi tenaga kesehatan selalu lebih besar dibandingkan dengan tenaga non kesehatan. Pada tahun 2016 jumlah tenaga kesehatan sebesar 325 orang sedangkan tenaga non kesehatan sebesar 117 orang.
3.2.2
Komposisi SDM Berdasarkan Spesialisasi Ketenagaan Komposisi SDM berdasarkan spesialisasi ketenagaan di RSUD Pringsewu tahun 2016 secara keseluruhan adalah 442 orang dengan jumlah tenaga terbesar adalah tenaga paramedis keperawatan yaitu
RSUD Pringsewu
19
sebesar 50,45 %, diikuti tenaga Non Medis (tenaga umum) 32,13 %, paramedis non keperawatan 10,41 %, dan medis 7,01 %. Tabel 3.2 Komposisi SDM Berdasarkan Spesialisasi Tenaga Tahun 2016 NO
JENIS TENAGA
JUMLAH
1
Medis
31
2
Paramedis Keperawatan
223
3
Paramedis Non Keperawatan
46
4
Non Medis
142 Jumlah
442
Grafik 3.2 Komposisi SDM Berdasarkan Spesialisasi Tenaga Tahun 2016 7,01 % 32,13%
10,41%
Medis
3.2.3
Paramedis Keperawatan
50,45%
Paramedis Non Keperawatan
Non Medis
Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kepegawaian Komposisi SDM di RSUD Pringsewu berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa tenaga berjenis kelamin perempuan lebih banyak (55,9%) dibandingkan dengan yang berjenis kelamin laki-laki (44,1%).
RSUD Pringsewu
20
Tabel 3. 3 Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kepegawaian dan Jenis Kelamin Tahun 2016 NO 1 2
Jenis Kepegawaian PNS Non PNS Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
112 83
139 108
251 191
195
247
442
Dari grafik dibawah ini, terlihat bahwa tenaga PNS mempunyai proporsi terbesar yaitu sebesar 56,79 % dibandingkan tenaga Non PNS yang sebesar 43,21%.
Grafik 3.3. Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kepegawaian dan Jenis Kelamin Tahun 2016 134 140
117 108
120 83
100 80
Laki-laki
60
Perempuan
40 20 0 PNS
RSUD Pringsewu
Non PNS
21
3.3
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pada tahun 2016 ini beberapa karyawan RSUD Pringsewu yang berkesempatan mengembangkan pendidikannya telah berhasil menyelesaikan studi mereka tepat pada waktunya, yaitu program S1 Keperawatan Profesi Keperawatan. Kelulusan ini diharapkan akan lebih meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Tabel 3.4 Komposisi Sumber Daya Manusia RSUD Pringsewu Yang Mengikuti Pendidikan Berkelanjutan Tahun 2016 NO
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
JUMLAH
1.
S1 Keperawatan
5
2.
Profesi Keperawatan
13
Jumlah
18
Grafik 3.4 Komposisi SDM RSUD Pringsewu Yang Mengikuti Pendidikan Berkelanjutan Tahun 2016
72.22%
S1 Keperawatan
RSUD Pringsewu
27.78%
Profesi Keperawatan
22
Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan workshop yang diikuti pada tahun 2016 mengalami peningkatansebesar 17,86 % dibandingkan pada 2015 yaitu dari 28 kali meningkat menjadi 33 kali di tahun 2016. Jumlah SDM yang mengikuti pelatihan di tahun 2016 meningkat sebesar 18,52 % dibandingkan tahun 2015. Grafik 3.5 Perbandingan Penyelenggaraan & Peserta Pelatihan, Seminar & Workshop RSUD Pringsewu Tahun 2012-2016 120 100
105
80 56
60
45
54
64
55
40
43
20
39
33 28
0 2012
2013
Jumlah Penyelenggaraan
RSUD Pringsewu
2014
1015
2016
Jumlah Peserta (Orang)
23
BAB IV KEUANGAN
4. 1 SUMBER PEMBIAYAAN TAHUN 2012 - 2016 Sumber pembiayaan kegiatan RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada tahun 2015 berasal dari pendapatan fungsional, APBD dan APBN dengan komposisi sebagai berikut : Tabel 4.1 Komposisi Sumber Pembiayaan Kegiatan RSUD Pringsewu Tahun 2012 – 2016 TAHUN
PENDAPATAN BLUD
(%)
APBD(DAU)
(%)
APBN
(%)
DAK
(%)
TOTAL
2012
13.097.242.627
33,4
16.115.433.791
41,1
9.973.706.360
25,5
0
2013
12.485.477.140
35,8
17.394.038.733
49,9
4.980.130.000
14,3
1.763.507.500
5,1
34.859.645.873
2014
31.800.971.917
62,6
17.148.702.865
33,8
0
1.807.133.900
3,6
50.756.808.682
2015
24.235.810.975
53,4
18.821.085.625
41,4
0
2.369.455.000
5,2
45.426.351.600
2016
26.092.176.029
50
16.318.037.124
31,2
0
9.826.857.700
18,8
52.237.070.853
Rata-rata 5 Tahun Terakhir (2015)
21.542.335.738
-17.159.459.628
-
7.476.918.180
3.941.738.525
39.186.382.778
50.120.452.070
Grafik 4.1 Sumber Pembiayaan Di RSUD Pringsewu Tahun 2012 - 2016
40,000,000,000 30,000,000,000 20,000,000,000 10,000,000,000 0 2012 BLUD
RSUD Pringsewu
2013 APBD
2014 APBN
2015
2016
DAK
24
4. 2 PENDAPATAN FUNGSIONAL Pada tahun 2016 RSUD pencapaian realisasi pendapatan fungsional RSUD Pringsewu lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, tapi masih belum mencapai target 2016 yang telah ditetapkan (Rincian Terlihat pada tabel 4.2). Tabel 4.2 Perbandingan Target Dan Realisasi Pendapatan Fungsional RSUD Pringsewu Tahun 2012 – 2016 NO
TAHUN
TARGET
REALISASI
(%) CAPAIAN
1.
2012
12.000.000.000
13.097.242.627
109,14
2.
2013
16.198.002.273
12.485.477.140
77,08
3.
2014
24.000.000.000
31.800.971.917
132,50
4.
2015
27.000.000.000
24.235.810.975
89.76
5.
2016
36.800.000.000
26.092.176.029
70,90
Dari tabel di atas terlihat gambaran pendapatan fungsional tahun 2012 2016
tidak selalu mencapai target yang direncanakan. Pada tahun 2012
realisasi pendapatan fungsional RSUD Pringsewu mencapai target sebesar 109,14%. Kemudian tahun 2013 pendapatan fungsional RSUD tidak mencapai target, hanya mencapai 77,08%. Di tahun 2014 realisasi pendapatan fungsional RSUD Pringsewu melebihi target yaitu sebesar 132,50%. Kemudian di tahun 2015 realisasi pendapatan fungsional RSUD Pringsewu tidak mencapai target yaitu sebesar 89,79%. Sedangkan pada tahun 2016 realisasi pendapatan fungsional menurun dari target yang ditetapkan, hanya mencapai 70,90% dari target.
RSUD Pringsewu
25
Tabel 4.3 Pendapatan Fungsional Berdasarkan Jenis Penerimaan RSUD Pringsewu Tahun 2016 NO
JENIS PENERIMAAN
1.
Unit Kerja Diklat
2.
Haemodialisa
3.
BPJS
4.
Cost Sharing
5.
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
183.600.000.00
167.591.000.00
91,28
25.600.744
25.059.300
97,89
29.460.445.000
20.937.614.018
71,07
88.230.000
55.986.724
63,46
Instalasi Bedah Sentral
708.600.000
496.346.000
70,05
6.
Rawat Jalan
258.130.000
182.714.000
70,78
7.
Rawat Inap
1.085.000.000
741.770.500
68,37
8.
Instalasi Gawat Darurat
182.630.000
122.414.000
67,03
9.
UTD
2.446.600.000
1.728.110.000
70,06
10.
Instalasi Farmasi
1.176.300.000
822.882.042
69,96
11.
Instalasi Laboratorium
809.000.000
552.410.500
68,28
12.
Instalasi Radiologi
175.085.000
117.030.000
66,84
13.
Ambulance
56.400.000
56.790.000
100,69
14.
Pelayanan Oksigen
74.300.000
51.872.500
69,81
3.800.000
3.450.000
90,79
15. 16. 17. 19.
Pendapatan Sewa Gedung Pendapatan Lain-lain BLUD Pendapatan Sewa Kantin Piutang Pendapatan Jasa Layanan Th 2015 JUMLAH
RSUD Pringsewu
247.323.877.48 757.738
780.000
102.93
1.853.039.700
1.853.039.700
100.00
36.800.000.000
26.092.176.029
70,90
26
BAB V CAPAIAN KINERJA PELAYANAN
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu tidak hanya melayani masyarakat yang berasal dari dalam Kabupaten Pringsewu tetapi juga melayani masyarakat yang berasal dari wilayah di sekitar Kabupaten Pringsewu. Kunjungan pasien RSUD Pringsewu tahun 2016 yang berasal dari Kabupaten Pringsewu sebanyak 19.353 pasien sedangkan yang berasal dari luar Kabupaten Pringsewu sebanyak 16.631 pasien dari total kunjungan pasien. Pada tahun 2016 kunjungan pasien rawat inap sebesar 4.231 orang sedangkan kunjungan rawat jalan sebesar 15.122 orang. Hal ini berarti dalam 1 tahun kunjungan pasien tahun 2016 mencapai 35.984 orang.
Tabel 5.1 Kategori Pasien Yang Dilayani Berdasarkan Asal Kabupaten Di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu Tahun 2016 NO
Kabupaten / Kota
Rawat Inap
Rawat Jalan
Total
1
Pringsewu
4.231
15.122
19.353
2
Luar Pringsewu
3486
13.145
16.631
7717
28.267
35.984
TOTAL
RSUD Pringsewu
27
5.1 PELAYANAN RAWAT JALAN 5.1.1 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Pelayanan rawat jalan RSUD Pringsewu tahun 2016 telah memiliki 9 klinik spesialis. Kunjungan pasien pada rawat jalan tahun 2016 menurun dengan jumlah pasien rata-rata hanya 94 orang per hari pelayanan. Tabel 5.2 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSUD Pringsewu Tahun 2016 TAHUN
URAIAN 2012
2013
2014
2015
2016
JUMLAH KUNJUNGAN
43.075
35.120
28.449
34.368
28.267
Rata-Rata per Hari Pelayanan
144,06
118,65
94,51
114,18
90.59
Grafik 5.1 Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSUD Pringsewu Tahun 2012 - 2016 50,000
43,075
40,000
35,120 28,397
30,000
34,368 28,267
20,000 10,000 0 2012
2013
2014
2015
2016
Jumlah Kunjungan
Dari grafik 5.1 terlihat bahwa tingkat kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 18,46 % dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan pasien juga menurun. Kemudian pada tahun 2015 kunjungan pasien kembali meningkat sebesar 21% dibandingkan tahun 2014 dan tahun 2016 jumlah kunjungan kembali menurun 17,75% dibandingkan tahun 2015. RSUD Pringsewu
28
5.1.2 Kunjungan Pasien Berdasarkan Unit Tujuan Kunjungan pasien pada masing-masing unit rawat jalan sangat bervariasi. Rata-rata kunjungan per hari buka tertinggi dengan enam hari kerja adalah klinik TB paru dengan masing-masing kunjungan 27 orang pasien per hari buka. Kunjungan pasien terendah adalah pada Klinik Akupuntur dengan rata-rata kunjungan pasien 1 orang per hari buka. Secara lengkap terlihat pada tabel 5.3 berikut :
Tabel 5.3 Kunjungan Pasien Klinik Rawat Jalan RSUD Pringsewu Tahun 2016 Unit Pelayanan
Total Kunjungan
Hari Buka
Baru
Lama
Jumlah
Rata-rata Kunjungan / Hari Buka
Jumlah Dokter Spesialis
1
Klinik Penyakit Dalam
310
2753
3772
6525
21
2
2
Klinik Anak
310
502
1232
1734
6
1
3
Klinik Kebidanan & Peny. Kandungan
310
318
283
601
2
2
4
Klinik Bedah
310
2101
1172
3273
11
2
5
Klinik THT*
78
416
94
510
7
1
6
Klinik Mata
264
3527
866
4393
17
1
7
Klinik Kulit & Kelamin
310
984
264
1248
4
1
8
Klinik Gigi & Mulut
310
1559
188
1747
6
2
9
Pelayanan KB
310
499
0
499
2
-
10
Klinik TB Paru**
8
43
143
18
1
11.
Klinik Syaraf***
52
92
99
191
3
1
12
Akupuntur***
144
7
27
34
0,23
-
13
UGD
365
5896
1473
7369
20
-
18.697
9.570
28.267
Jumlah
100
14
Keterangan : * Buka 3 hari/minggu (bulan oktober s.d desember 2016) ** Buka 2 hari/minggu (hanya sampai bulan Pebruari 2016) *** Buka 3 hari/minggu
RSUD Pringsewu
29
5.1.3
Kunjungan Pasien Berdasarkan Pertanggung jawaban Biaya Selama lima tahun terakhir (2012 - 2016) tingkat kunjungan pasien rawat jalan berfluktuatif. Sejak tahun 2012 RSUD Pringsewu telah melayani pasien dengan jenis pertanggungjawaban biaya melalui Jamkesmas, Askes, dan umum. Kemudian sejak tahun 2014 RSUD Pringsewu
mengkategorikan
jenis
pasien
berdasarkan
pertanggungjawaban biaya menjadi 2 kategori yaitu pasien Umum dan pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai dengan Peraturan Pemerintah.
Tabel 5.4 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Pertanggungjawaban Biaya Di RSUD Pringsewu Tahun 2012– 2016 Jenis Pertanggungjawaban Biaya
2012
2013
2014
2015
2016
1
Jamkesmas
7.852
8.204
-
-
-
2
Askes (JKN/BPJS)
13.831
11.845
16.687
21.515
19.306
3
Umum (Bayar Sendiri)
15.767
12.318
10.646
12.268
8.458
4
Jamkesda / Jamkesta
4.874
1.718
5
Jampersal
-
946
6
Gratis
751
89
1.116
585
30.900
35.120
28.449
34.368
No
Jumlah
Tahun
-
-
-
-
503 28267
Dari tabel 5.4, terlihat bahwa pada tahun 2016 proporsi kunjungan pasien terbesar berdasarkan pertanggungjawaban biaya adalah pasien JKN sebesar 19.306 pasien (68,29%), sedangkan pasien Umum adalah sebesar 8.458 pasien (22,10%) dan ada kategori pasien tidak membayar (gratis) sebesar 1,77%.
RSUD Pringsewu
30
Grafik 5.2 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Pertanggungjawaban Biaya Tahun 2012 - 2016 25000
21515
20000 15000 10000
19306
16687 13831
11845 12318
12268
10646
8458
8204
7852
5000
751 4.874 15.767
1718 94689
1116
585
503
0 2012
2013
2014
2015
2016
Jamkesmas
Askes (JKN)
Umum
Jamkesda
Jampersal
Gratis
5.1.2 Sepuluh Besar Penyakit Pada tabel 5.5 ditampilkan data 10 besar penyakit yang terdiagnosa pada kunjungan pasien Rawat
Jalan RSUD Pringsewu tahun 2016,
sebagai berikut : Tabel 5.5 10 Besar Penyakit Rawat Jalan RSUD Pringsewu Tahun 2016 NO
Jenis penyakit
Jumlah
1
Gangguan refraksi dan akomodasi
2303
2
Neoplasma jinak lainnya
1325
3
Penyakit pulpa dan periapikal
1106
4
Penyakit hipertensi lainnya
753
5
Katarak dan gangguan lain lensa
696
6
Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya
620
7
Dispepsia
612
8
Diabetes melitus YTT
598
9
Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva
562
10
Asma
368
Jumlah pasien yang terdaftar di 10 besar penyakit rawat jalan
RSUD Pringsewu
8.943
31
Total kunjungan pasien rawat
jalan pada tahun 2016 adalah
sebanyak 28.267 orang. Penyakit Gangguan refraksi dan akomodasi menempati urutan pertama yaitu sejumlah 2303 pasien. Neoplasma jinak lainnya sebesar 1325 pasien pada urutan kedua. Di urutan ketiga adalah penyakit pulpa dan periapikal sebesar 1106 pasien.
5.2 PELAYANAN RAWAT INAP Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit adalah perkembangan fasilitas perawatan dan tempat tidur. Sejak tahun 1995 Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu meningkat kelasnya menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas C, dan sejak saat itu perkembangan kapasitas tempat tidur di RSUD Pringsewu terus meningkat hingga pada tahun 2016 memiliki 155 tempat tidur dengan proporsi terbesar adalah untuk pasien kelas III yaitu sebesar 137 tempat tidur atau 88,38%.
Tabel 5.6 Komposisi Tempat Tidur RSUD Pringsewu Tahun 2016 Kelas Perawatan
Uraian
Jumlah TT
RSUD Pringsewu
Jumlah
III
II
I
VIP
137
0
18
0
155
32
5.2.1 Kunjungan Pasien Rawat Inap Kunjungan pasien rawat inap RSUD Pringsewu 5 tahun terakhir secara lengkap adalah sebagai berikut : Tabel 5.7 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap RSUD Pringsewu Tahun 2012 – 2016 TAHUN
URAIAN 2012
2013
2014
2015
2016
JUMLAH KUNJUNGAN
10.908 12.219 10.074
7.939
7.717
Rata-Rata per Hari Pelayanan
29,88
33,48
21,75
21,14
33,58
Pada tahun 2016 ini kunjungan pasien rawat inap menurun sebesar 2,8 % dibandingkan tahun 2015. Grafik 5.3 Kunjungan Pasien Rawat Inap RSUD Pringsewu Tahun 2012 - 2016
14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0
12,219
10,908
10,074 7,939
2012
2013
2014
2015
7,717
2016
Jumlah Kunjungan
Pada tabel 5.8 terlihat bahwa dari 7.717 kunjungan pasien rawat inap di tahun 2016, kelas perawatan kelas III merupakan tempat tidur yang paling tinggi pemanfaatannya, yaitu sebesar 79,24% dari seluruh kelas perawatan, secara lengkap adalah sebagai berikut :
RSUD Pringsewu
33
Tabel 5.8 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap Berdasarkan Kelas Perawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu Tahun 2016 NO
Kelas Perawatan
Jumlah
1
Kelas I
1.602
2
Kelas III
6.115 JUMLAH
5.2.2
7.717
Kunjungan Pasien Berdasarkan Pertanggungjawaban Biaya Tabel 5.9 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap Berdasarkan Pertanggungjawaban Biaya Tahun 2012 – 2016 Jenis Pertanggungjawaban Biaya
No
Tahun 2012
2013
2014
2015
2016
1
Jamkesmas
1.880
2.533
-
-
-
2
Jamkesda
3.879
-
-
-
-
3
Jampersal
711
-
-
-
-
4
Askes (JKN)
1.954
1.160
8.098
4.964
5012
5
Umum (Bayar Sendiri)
2.484
1.898
1.976
2.975
2705
6
Jamkesta
-
6.628
-
-
-
10.908
12.219
10.074
7.939
7717
Jumlah
Selama dua tahun terakhir (2015 & 2016) tingkat kunjungan pasien rawat inap mengalami penurunan. Pada tahun 2016 proporsi kunjungan pasien rawat inap terbanyak berdasarkan pertanggungjawaban biaya adalah pasien BPJS/ JKN sebanyak 5.012 orang, sedangkan Pasien Umum atau yang membayar sendiri hanya sebanyak 2.705 orang. RSUD Pringsewu
34
Grafik 5.4 Kunjungan Pasien Rawat Inap Berdasarkan Pertanggungjawaban Biaya Tahun 2012 - 2016 8098 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
6628
4964
5012
3879 2484
2975
2533
1954 1880
1898
711
2012
1976
1160 0 0 2013
2014
Jamkesmas Umum Jampersal
5.2.3
2705
2015
2016
Askes/ BPJS / JKN Jamkesda Jamkesta
Indikator Kinerja Rawat Inap Tempat tidur RSUD Pringsewu tahun 2016 sebanyak 155 TT diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan pasien rawat inap. Keberhasilan kinerja RSUD Pringsewu tahun 2016 dapat dilihat dari pencapaian indikator BOR, LOS, TOI, BTO, GDR dan NDR seperti pada tabel 5.10 berikut.
RSUD Pringsewu
35
Tabel 5.10 Capaian Indikator Kinerja Rawat Inap RSUD Pringsewu Tahun 2012 – 2016
CAPAIAN PER TAHUN
INDIKATOR
STANDAR NORMAL
2012
2013
2014
2015
2016
BOR (%)
75,36
73,4
62,45
55,66
46,45
60 – 85 %
LOS (hari)
3,84
3,5
4,23
3,89
4,3
6 – 9 hr
TOI (hari)
1,25
1,3
2,1
3,19
4,1
1 – 3 hr
BTO (kali)
71,8
76,4
32,39
51,44
46,58
40 – 50 kl
GDR (%)
3,27
3,32
3,73
5,17
4,6
< 4,5 %
NDR (%)
1,11
1,17
1,89
1,09
1,44
< 2,5 %
152
152
157
152
155
Tempat Tidur
Indikator kinerja Rawat Inap RSUD pringsewu yang perlu menjadi fokus perhatian di tahun 2016 adalah rendahnya angka pemanfaatan tempat tidur (BOR) yang berada di bawah standar normal yaitu hanya mencapai 46,45 %. Selain itu yang berada di bawah batas normal adalah nilai Length of Stay (LOS) sebesar 4,3 hari. Nilai TOI melebihi batas standar normal yaitu 4,1 hari, dan angka kematian (GDR) yang berada di atas standar normal yaitu 4,6 %.
RSUD Pringsewu
36
5.2.4
Sepuluh Besar Penyakit / Kasus Dari kunjungan pasien inap di tahun 2016 sebanyak 7.717 orang, pasien dengan diagnosa Demam Berdarah Dengue menempati urutan terbanyak penyakit rawat inap di RSUD Pringsewu yaitu sebanyak 541 penderita. Di urutan kedua adalah Penyakit anemia sebanyak 288 penderita. Penyakit gagal ginjal sebanyak 279 penderita menempati urutan ketiga. Tabel 5.11 10 Besar Penyakit Rawat Inap RSUD Pringsewu Tahun 2016 N0
Jenis Penyakit
Jumlah
1
Demam berdarah dengue
541
2
Anemia lainnya
288
3
Gagal ginjal lainnya
279
4
Diare & gastroenteritis
270
5
Neoplasma jinak lainnya
253
6
Diabetes melitus YTT
236
7
Gastritis dan duodenitis
218
8
Cedera YDT lainnya
204
9
Gagal jantung
174
10
Hernia inguinal
151
Jumlah Pasien yang terdaftar di 10 Besar Penyakit Rawat Inap
RSUD Pringsewu
2614
37
5.2.5
Sepuluh Besar Diagnosa Penyebab Kematian
10 besar diagnosa penyakit penyebab kematian pasien Rawat Inap di RSUD Pringsewu tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.12 10 Besar Diagnosa Penyakit Pada Kasus Kematian Pasien Rawat Inap Tahun 2016 No
Nama Penyakit
< 48 Jam
> 48 Jam
Jumlah
1.
Cronik Kidney Disease
33
12
45
2.
Stroke Haemoragik
18
10
28
3.
Cronik Heart Failure
19
6
25
4.
Sepsis
16
8
24
5.
BBLRS
12
3
15
6.
Tuberculosis
8
5
13
7.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
8
4
12
8.
Diabetes Melitus
9
3
12
9.
Cerebro Vascular Disease
6
3
9
10.
Cerosis Hepatis
5
3
8
134
57
191
Jumlah
Jumlah kasus kematian pasien rawat inap di RSUD Pringsewu tahun 2016 sejumlah 345 orang. Penyebab kasus kematian terbanyak pasien rawat inap RSUD Pringsewu tahun 2016 adalah Cronik Kidney Disease sebanyak 45 kasus, Stroke Haemoragik sebanyak 28 kasus, Cronik Heart Failure sebanyak 25 kasus, dan Sepsis sebanyak 24 kasus kematian.
RSUD Pringsewu
38
5.3 PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT Tabel 5.13 Jumlah Kunjungan Pasien IGD RSUD Pringsewu Tahun 2012 – 2016 Tahun Indikator 2012
2013
2014
2015
2016
Jumlah Kunjungan
8.727
8.727
6.764
6.729
7.369
Rata-rata per hari pelayanan
23,90
23,90
18,53
18,44
20,19
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kunjungan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Pringsewu sejak tahun 2012 berfluktuasi, dan untuk tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 9,5 % dibandingkan tahun 2015.
Grafik 5.5 Kunjungan Pasien IGD RSUD Pringsewu Tahun 2012 - 2016 10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0
7,734
2012
8,727
2013
6,764
6,729
2014
2015
7,369
2016
JUMLAH KUNJUNGAN
RSUD Pringsewu
39
5.4 INSTALASI BEDAH SENTRAL / TINDAKAN OPERASI Tabel 5.14 Jumlah Tindakan Operasi Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Pringsewu Tahun 2012 – 2016 No
Jenis Operasi
1.
Operasi Khusus
2.
2012
2013
Tahun 2014
2015
2016
137
195
213
117
41
Operasi Besar
1.028
1.009
937
573
510
3.
Operasi Sedang
1.190
1.266
1.165
937
933
4.
Operasi Kecil
117
144
116
102
6
2.472
2.614
2.431
1.729
Jumlah
1.490
Dari tabel 5.14, Kegiatan operasi tahun 2016 secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 13,82 % dibandingkan dengan tahun 2015.
Grafik 5.6 Tindakan Operasi Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Pringsewu tahun 2012 - 2016 1400
1,190
1000 800
1,266 1,165
1200
1,028
1,009
937
937
852 834
573
600
422
400 200
151
0 2011 Operasi Khusus
RSUD Pringsewu
137 117
2012 Operasi Besar
195 144
2013
116 213
117 102
2014 Operasi Sedang
2015 Operasi Kecil
40
Tabel 5.15 Jumlah Tindakan Anesthesi Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Pringsewu Tahun 2016 No
Indikator
Jumlah
1.
Anesthesi Umum
595
2.
Anesthesi Spinal
779
3.
Anesthesi Lokal
110
Total
1484
Jenis tindakan anesthesi tertinggi di instalasi bedah sentral adalah dengan anesthesi umum yaitu sebesar 40,09 % dan yang terendah adalah anesthesi lokal yaitu 7,41 % dari seluruh anesthesi.
5.5 PELAYANAN PERSALINAN ( PONEK ) Jumlah persalinan di ruang Ponek RSUD Pringsewu untuk tahun 2016 mengalami penurunan 4751 %, tindakan sectio caesaria mengalami penurunan sebesar 29,80 % dan abortus mengalami penurunan sebesar 32,14 % dibandingkan tahun 2015, jumlah ibu meninggal pada tahun 2016 adalah 1 orang. Secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.16 Jumlah Persalinan Dan Kejadian Ibu Meninggal Di Bagian PONEK RSUD Pringsewu Tahun 2012 s.d. 2016 No
Tahun
Indikator 2012
2013
2014
2015
2016
595
679
1.133
856
445
2
3
0
2
1
475
302
212
206
140
95
1.
Jumlah Persalinan
2.
Jumlah ibu meninggal
3.
Jumlah Sectio Caesaria
658
4.
Jumlah Abortus
273
RSUD Pringsewu
475 212
41
5.6 PERINATOLOGI Total Kelahiran pada tahun 2016 adalah sebesar 856 kelahiran dengan komposisi yaitu jumlah bayi lahir hidup sebanyak 652 bayi dan bayi yang meninggal sebanyak 40 bayi. Sehingga persentase kematian perinatal per kelahiran bayi di tahun 2016 sebesar 5,78 %. Jumlah neonatal mati < 7 hari ditahun 2016 menurun sebesar 41,18 % dibandingkan tahun 2015. Tabel 5.17 Jumlah Bayi Lahir Hidup Dan Lahir Mati Di Bagian Perinatologi RSUD Pringsewu Tahun 2012– 2016
No
Tahun
Indikator 2012
2013
2014
2015
2016
1.199
603
1.101
818
652
Jumlah Neonatal Mati < 7 Hari
76
55
19
17
10
3.
Total Kematian Perinatal
78
76
32
38
40
4.
Total Kelahiran
1.277
679
1.133
856
692
4,44
5,78
1.
Jumlah Bayi Lahir Hidup
2.
Persentase Kematian Perinatal per Kelahiran
6,11
11,19
2,82
Grafik 5.7 Jumlah Bayi Lahir Hidup dan Lahir Mati di Bagian Perinatologi RSUD Pringsewu Tahun 2012 - 2016
1500
1199
1277 1101 603
1000 500
76
78
55 76
1133 818
679
856
Bayi Lahir Hidup
RSUD Pringsewu
2013 Neonatal Mati < 7 Hari
40
17 38
19 32
10
0 2012
692
652
2014
2015
Kematian Perinatal
2016 Total Kelahiran
42
Tabel 5.18 Penyebab Kematian Neonatal di Ruang Perinatologi Tahun 2015 No
Diagnosa
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah
Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Asfiksia Bronco Pneumonia (BP) Sepsis Total
15 14 8 2 1 40
Dari tabel di atas terlihat bahwa penyebab kematian neonatal di ruang Perinatologi terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) sebesar 37,5%, BBLR sebesar 35%, Asfiksia sebesar 20%, BP sebesar 5% dan Sepsis sebesar 2,5%.
Grafik 5.8 Penyebab Kematian Neonatal di Ruang Perinatologi Tahun 2015 5%
2,5 %
20 %
37,5 % 35 %
BBLSR
BBLR
Asfiksia
BP
Sepsis
5.7 INSTALASI LABORATORIUM Jumlah pemeriksaan laboratorium klinik di Instalasi Laboratorium tahun 2016 sebesar 94.702 pemeriksaan. Jenis pemeriksaan terbanyak dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium hematologi secara rinci terlihat pada tabel berikut: RSUD Pringsewu
43
Tabel 5.19 Pemeriksaan Laboratorium Klinik di Instalasi Laboratorium RSUD Pringsewu Tahun 2016 NO 1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.1.8 1.4 1.4.2 1.5 1.5.11 1.5.12 1.5.13 1.6 1.6.3 1.6.4
JENIS KEGIATAN HEMATOLOGI Eritrosit, hitung jumlah Leukosit, hitung jenis Leukosit, hitung jumlah Trombosit, hitung jumlah Analisa Hb Penetapan gol darah A, B, O, Rh dll Hemostasis Pembekuan, masa Pembendungan, percobaan Perdarahan, masa Pemeriksaan lain Hematokrit, penetapan nilai Hemoglobin Eritrosit Rata-rata/HER
1.6.5 1.6.6 2 2.1.1 2.1.3 2.1.4 2.1.6 2.1.8 2.1.19 2.2 2.2.4 2.3.3 2.3.4 2.3.5 2.3.9 2.4 2.9 2.9.5 2.9.6 2.9.12 2.9.14
Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata/KHER Laju endapan darah KIMIA KLINIK Albumin Asam urat Bilirubin Globulin Kreatinin Urea/BUN Karbohidrat Glukosa Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) Kolesterol total Trigliserida Enzim Pemeriksaan Lain Analisa sperma:volume, bau, warna, liquefaksi, vis Analisa tinja: sel darah, lemak, sisa makanan Tes kehamilan Urinalisis TOTAL
RSUD Pringsewu
JUMLAH 12.562 11.705
12.349 12.581 2.606 1260
1259 12.568
77 674 418 228 577 3094 2962 13.347 311 311 596 452
3 34 79 4649
94.702
44
5.8 INSTALASI RADIOLOGI Tahun 2016 pemeriksaan di Instalasi Radiologi RSUD Pringsewu sebanyak 4.015 pemeriksaan. Pemeriksaan Radiologi yang paling banyak dilakukan di RSUD Pringsewu tahun 2016 adalah pemeriksaan Radiodiagnostik dengan Jenis Foto Tanpa Bahan Kontras yaitu sebanyak 3.745 pemeriksaan. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.20 Pemeriksaan Radiologi Di RSUD Pringsewu Tahun 2016 JENIS PEMERIKSAAN 1
RADIODIAGNOSTIK
JENIS KEGIATAN Foto tanpa bahan kontras
JUMLAH 3.745
2
Foto dengan bahan kontras
0
3
Foto dengan rol film
0
4
Flouroskopi
0
5
Foto Gigi :
3
6
C.T. Scan :
0
7
Lymphografi
0
8
Angiograpi
0
9
Lain-Lain
0
1.1. RADIOTHERAPI
Jumlah Kegiatan Radiotherapi
0
1.2
Lain-Lain
0
2.1. KEDOKTERAN NUKLIR
Jumlah Kegiatan Diagnostik
0
2.2
Jumlah Kegiatan Therapi
0
2.3
Lain-Lain
0
3.1.IMAGING/PENCITRAAN
USG
3.2
MRI
0
3.3
Lain-lain
0
TOTAL
RSUD Pringsewu
270
4.015
45
5.9 PELAYANAN FARMASI Pada tahun 2016 instalasi farmasi melayani 190.032 lembar resep dan yang tertinggi adalah pelayanan resep Obat Generik (Formularium dan Non Formularium) sebesar 175.275 lembar resep. Rata-rata per hari resep yang dilayani adalah sebanyak 521 lembar resep.
Tabel 5.21 Jumlah Resep Yang Dilayani Di RSUD Pringsewu Tahun 2016 RAWAT NO
GOLONGAN OBAT
RAWAT
JALAN
IGD
INAP
TOTAL
30.584
28.163
116.528
175.275
2 Obat Non Generik Formularium
3968
4067
3020
11.055
3 Obat Non Generik Non Formularium
1294
943
1465
3.702
35.846
33.173
12.1013
190.032
119
91
332
1 Obat Generik (Formularium+Non Formularium)
TOTAL Rata-rata per hari
521
5.10 UNIT TRANSFUSI DARAH (UTD) Pada tahun 2016 Unit Transfusi Darah RSUD Pringsewu melayani kebutuhan darah untuk pasien
sebanyak 7.070 pasien seperti yang terlihat
pada tabel di bawah ini : Tabel 5.22 Jumlah Pemakaian Darah Berdasarkan Peruntukan di Unit Transfusi Darah RSUD Pringsewu Tahun 2016 No 1 2 3
Uraian Obstetrik / Kebidanan Cidera (Injury) Lain – lain Total Kantong Darah
RSUD Pringsewu
Jumlah 1218 377 5.475 7.070
46
Grafik 5.9 Jumlah Pemakaian Darah Berdasarkan Peruntukan Di Unit Transfusi Darah RSUD Pringsewu Tahun 2016 17,22% 5,33%
77,43%
Obstetrik / Kebidanan
Cidera (Injury)
Lain - lain
Jumlah pemakai darah terbanyak adalah pasien lain-lain sebesar 77.43%, kemudian pasien Obstetrik/Kebidanan sebesar 17.22 % dan pada pasien cidera ( Injury ) sebesar 5.33 %. Tabel 5.23 Jumlah Pemakaian Darah Berdasarkan jenis Komponen Darah di Unit Transfusi Darah RSUD Pringsewu Tahun 2016 No
Uraian
Jumlah
1
Whole Blood
2
Packed Red Cell
3
Thrombo
4
Bag gagal/ macet
62
5
Expired
35
Total Kantong Darah
396 5.530 573
6.596
Pemakaian darah berdasarkan jenis komponen darah terbanyak adalah jenis Packed Red Cell sebanyak 83.83%, jenis Thrombo sebanyak 8,68%, dan jenis Whole Blood sebanyak 6.00%,
RSUD Pringsewu
47
Grafik 5.10. Pemakaian Darah Berdasarkan Jenis Komponen Darah Di Unit Transfusi Darah RSUD Pringsewu Tahun 2016 8.68%
0.53% 6.00%
0.93%
83.83%
Thrombo
Whole Blood
Packed Red Cell
Bag Gagal
Expired
5.11 INSTALASI HAEMODIALISA (HD) Instalasi Haemodialisa mulai beroperasi tahun 2013 dengan kapasitas 7 Tempat Tidur (TT) dan hanya bisa melayani pasien untuk satu shift saja. Tahun berikutnya pelayanan dilakukan dengan 3 (tiga) shift. Kunjungan pasien Instalasi Haemodialisa RSUD Pringsewu yang mulai beroperasi sejak tahun 2013 hingga tahun 2016 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 (bulan Oktober), Instalasi haemodialisa menambah kapasitasnya menjadi 20 TT dan melayani pasien untuk 3 (tiga) shift. Sehingga jumlah kunjungan 2016 mengalami peningkatan sebesar 19,43% (7.720 pasien) dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak 6.464 pasien (Rincian terlihat pada tabel 5.24) Tabel 5.24 Kunjungan Pasien Instalasi Haemodialisa RSUD Pringsewu Tahun 2013 -2016 No
Uraian
1.
Kunjungan Haemodialisa
2.
Rata-rata per hari
RSUD Pringsewu
Tahun 2013
2014
2015
2016
3.730
5.675
6.464
7.720
10
16
22
25
48
BAB VI KESIMPULAN Berdasarkan profil hasil kegiatan tahun 2016 diketahui bahwa pada umumnya terdapat peningkatan capaian kinerja baik Pengembangan Sumber Daya Manusia, Keuangan maupun Pelayanan dibandingkan dengan tahun 2015, walaupun masih terdapat beberapa hal yang masih harus diperbaiki di tahun mendatang. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil kegiatan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu Kabupaten Pringsewu tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1.
Kegiatan pengembangan sumber daya manusia yaitu secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik. : a.
Komposisi jumlah SDM secara keseluruhan dirasa sudah cukup pada tahun 2016, dimana berdasarkan jenis ketenagaan untuk SDM yang berlatar belakang kesehatan mengalami peningkatan sebesar 16,48 %, sedangkan tenaga yang berlatar belakang non kesehatan tahun 2016 sama dengan pada tahun 2015.
b.
Untuk kegiatan peningkatan kualitas SDM ditahun 2016 melalui pelatihan, seminar, dan workshop terjadi peningkatan sebesar 17,86 % dari tahun 2015, sedangkan untuk jumlah SDM yang mengikuti kegiatan pelatihan, seminar, dan workshop di tahun 2016 meningkat sebesar 18,52 %. Perkembangan
ini
diharapkan
akan
mampu
meningkatkan
kinerja
pelayanan RSUD Pringsewu di tahun mendatang. 2.
Kegiatan bidang keuangan pada tahun 2016 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2015, meskipun penerimaan fungsional belum mencapai target yang diharapkan, yaitu: - Pencapaian target penerimaan fungsional rumah sakit sebesar 70,90 % dari target Rp 36.800.000.000,- dengan realisasi hingga akhir tahun sebesar Rp 26.092.176.029,-
RSUD Pringsewu
49
3.
Kegiatan Bidang Pelayanan pada tahun 2016 menunjukkan beberapa perubahan yang perlu menjadi fokus perhatian dibandingkan dengan tahun 2015, yaitu : a.
Kunjungan pasien RSUD Pringsewu tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015, kunjungan rawat jalan mengalami penurunan sebesar 17,75% dan kunjungan pasien rawat inap menurun sebesar 2,8%, sedangkan kunjungan IGD mengalami peningkatan sebesar 9,5 %.
b.
Pelayanan persalinan pada tahun 2016 menurun sebesar 48,01% dibandingkan tahun 2015. Demikian pula untuk tindakan Sectio Caesaria mengalami penurunan sebesar 29,80 %.
c.
Kegiatan penunjang yang mengalami peningkatan jumlah pemeriksaan yaitu instalasi Haemodialisa (HD) meningkat sebesar 19,43 %.
d.
Kegiatan pelayanan operatif di instalasi bedah pada tahun 2016 menurun sebesar 13,82 %, dengan penurunan tertinggi terdapat pada kegiatan bedah berdasarkan jenis operasi kecil dengan penurunan sebesar 96 kasus (94,12 %) dibandingkan tahun 2015.
RSUD Pringsewu
50