Profil 2019 Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah untuk mewujudkan masyarakat yang : 1. Memiliki prilaku yang sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat 2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu 3. Hidup dalam lingkungan sehat 4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut Puskesmas mempunyai fungsi : 1. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama 2. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama Semua kegiatan di UPTD Puskesmas Dawan I Tahun 2019 dirangkum dalam bentuk Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2019. Profil ini memuat data dan informasi mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskemas Dawan I yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.



11



B. Tujuan Tujuan disusunnya Profil UPTD. Puskesmas Dawan I Tahun 2019 ini adalah: a. Tujuan Umum Mengetahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja UPTD. Puskesmas Dawan I. b. Tujuan Khusus 1. Mengetahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan pelayanan kesehtaan dan mutu kegiatan pelayanan kesehtaan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun. 2. Mengetahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Dawan I Kecamatan Dawan. 3. Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan tahun selanjutnya. C. Sistematika Sistematika Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Dawan I adalah sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sistematika Bab II. Gambaran Umum dan Wilayah Kerja Puskesmas A. Visi dan Misi B. Keadaan Geografi 1. Kondisi Geofrafis 2. Demografi 3. Kondisi Sosial Ekonomi Bab III. Situasi Derajat Kesehatan A.



Angka Kematian



B.



Morbiditas (Angka Kesakitan)



C.



Status Gizi



11



Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan A. Pelayanan Kesehatan B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan C. Prilaku Hidup Masyarakat D. Keadaan Lingkungan Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan A. Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan B. Ketenagaan C. Pembiayaan Kesehatan dan Kunjungan D. Waktu Kerja dan Pelayanan Bab VI. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan B. Saran Lampiran



11



BAB II GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS A. Visi dan Misi 1. Visi UPTD. Puskesmas Dawan I Dalam melaksanakan fungsinya mempunyai Visi “Terwujudnya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Dawan Menuju Dawan yang Unggul dan Sejahtera” 2. Misi UPTD Puskesmas Dawan I Untuk mewujudkan visi tersebut, UPTD



Puskesmas Dawan I,



memiliki misi sebagai berikut : a. Memelihara,



meningkatkan



dan



mengembangkan



kualitas



pelayanan kesehatan yang terjangkau, adil dan merata bagi seluruh masyarakat; b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan di bidang kesehatan untuk berprilaku hidup bersih dan sehat; dan c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan. B. Keadaan Geografi 1. Kondisi Geografis UPTD Puskesmas Dawan I merupakan Puskesmas yang terletak paling timur dari kabupaten Klungkung. Lokasinya bertempat di desa Pikat, Kecamatan Dawan



Kabupaten Klungkung,



dengan batas



wilayah : Utara



: Ds. Gegelang, Kec. Manggis, Kab. Karangasem



Barat



: Ds. Gunaksa, Kec. Dawan, Kab. Klungkung



Timur



: Ds. Yeh Malet, Kec. Manggis, Kab. Karangasem



Selatan



: Selat Badung



UPTD Puskesmas Dawan I dibangun pada tahun 1976 dan mulai beroperasi pada tahun 1977 dengan luas wilayah 25,38 km 2 yang terdiri dari 7 desa, 27 dusun dengan jarak tempuh dari desa ke Puskesmas 0 – 3,5 km.



11



Wilayah kerja UPTD. Puskesmas Dawan I merupakan daerah perbukitan dengan curah hujan rendah tiap tahunnya. Tiap desa dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 atau roda 4, dengan kondisi jalan beraspal tetapi masih ada dusun yang sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor yang terletak di perbukitan. Waktu tempuh dari Puskesmas ke dusun tersebut ± 30 menit dengan berjalan kaki. Sedangkan untuk jarak tempuh dari Puskesmas ke Kabupaten ± 20 menit. Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Dawan I sebagian besar bertani, nelayan dan pedagang. Kondisi fisik Puskesmas Dawan I saat ini baik dimana pada Bulan Juli tahun 2016 mendapatkan rehab total.



Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Dawan I



2. Demografi a. Sex Ratio Penduduk Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari



perkembangan



ratio



jenis



kelamin



yaitu



perbandingan



penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan.



Berdasarkan



data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Klungkung tahun 2019, jumlah penduduk laki-laki 9.907 jiwa, jumlah penduduk perempuan 10.023



jiwa, rata-rata ratio jenis kelamin penduduk



11



sebesar 98,84. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. b. Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Dawan I adalah 19.930 jiwa (BPS Klk, 2019) dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 785 jiwa per km2. Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2019 No 1 2 3 4 5 6 7



Desa Besan Dawan Kaler Dawan Klod Pikat Pesinggahan Kusamba Kampung Kusamba



Laki-Laki



Perempuan



Jumlah



1.181 1.172 1.188 1.484 1.890 2.717 275



1.170 1.181 1.208 1.283 2.001 2.883 297



2.351 2.353 2.396 2.767 3.891 5.600 572 19.



Jumlah



9.907



10.023



930



3. Kondisi Sosial Ekonomi a. Pekerjaan Penduduk Mata pencaharian penduduk sebagian besar bertani, nelayan dan pedagang. b. Rasio Beban Tanggungan Ratio ketergantungan digunakan untuk mengetahui beban tanggungan



ekonomi



suatu



daerah.



Tingginya



ratio



beban



tanggungan ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi suatu daerah, karena sebagian pendapatan yang diperoleh oleh



golongan



produktif



terpaksa



harus



dikeluarkan



untuk



memenuhi kebutuhan golongan tidak produktif. Daerah dengan usia penduduk tidak produktif semakin besar maka beban tanggungan ekonomi penduduk usia produktif semakin tinggi.



BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN



11



Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi morbiditas, mortalitas dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Indonesia digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit. Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya. Derajat kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas Dawan I Tahun 2019 dapat digambarkan sebagai berikut. A. ANGKA KEMATIAN. Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian. 1. Angka Kematian Bayi (AKB). Angka Kematian bayi (AKB) adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 0 – 11 bulan (termasuk neonatal). Jumlah kematian bayi pada tahun 2019 sebanyak 1 kasus kematian bayi, yaitu di Desa Dawan Klod karena cacat bawaan (hati dan jantung ). Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup tahun 2019 di UPTD Puskesmas Dawan I adalah 3,5 dalam kurun waktu antara Januari sampai dengan Desember 2019.



11



5 4 3 kematian bayi 2 1 0 2017



2018



2019



Gambar 3.1. Grafik kecendrungan angka kematian bayi tahun 2017-2019 di UPTD. Puskesmas Dawan I



Dari grafik diatas, dapat digambarkan angka kematian bayi mengalami penurunan pada tahun 2019. Dari sebelumnya ditahun 2018 ada 4 kasus kematian bayi dan di tahun 2019 menurun menjadi 1 kasus kematian bayi karena cacat bawaan (hati dan jantung) dengan hasil pelacakan terlampir. 2. Angka Kematian Balita (AKABA). Angka kematian balita menggambarkan kejadian kematian pada fase antara kelahiran sampai sebelum umur 5 tahun. AKABA menggambarkan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular, dan lain-lain. Pada tahun 2019 tidak terdapat kematian balita di UPTD Puskesmas Dawan I sehingga angka kematian AKABA adalah 0,0 per 1000 kelahiran hidup.



11



3



2



1



0 2017



2018



2019



Gambar 3.2. Grafik kecendrungan angka kematian balita di UPTD Puskesmas Dawan I



Dari grafik di atas dapat kita lihat kecenderungan penurunan kematian balita dari 2017 ada 2 kasus kematian balita, tahun 2018 menjadi 1 kasus dan tahun 2019 tidak ditemukan kasus kematian balita. 3. Angka Kematian Ibu (AKI). Angka kematian ibu mengacu pada jumlah kematian ibu terkait dengan masa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Pada tahun 2019 di UPTD Puskesmas Dawan I terdapat 1 kasus kematian ibu berdasarkan data dari fasilitas kesehatan lain di wilayah Kabupaten Klungkung yaitu di daerah Desa Dawan Kaler. 3



2 kematian ibu 1



0 2017



2018



2019



Grafik 3.3. Grafik Kecenderungan Kasus Kematian Ibu di wilayah UPTD Puskesmas Dawan I



11



Dari grafik diatas, dapat digambarkan kasus kematian ibu di wilayah UPTD Puskesmas Dawan I meningkat di tahun 2019, dimana tidak ada kasus kematian ibu dari tahun 2017 sampai tahun 2018 tetapi ditahun 2019 ditemukan 1 kasus kematian ibu karena perdarahan di Desa Dawan Kaler.



FORM JUMLAH KEMATIAN IBU DAN KEMATIAN BAYI UPTD. PUSKESMAS DAWAN I TAHUN 2019 NO



KEBUTUHAN DATA



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Jumlah penduduk Jumlah penduduk perempuan Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Jumlah Ibu Hamil Bumil dengan Anemia Bumil dengan KEK Prediksi bumil risti (komplikasi) Komplikasi obstetri ditangani K1 K4 Jumlah ibu bersalin Persalinan ditolong nakes Prediksi neonatal risti (komplikasi) Neonatal risti ditangani Jumlah ibu nifas Ibu nifas yang mendapat pelayanan faskes KF3 KN 1 KN lengkap Jumlah kematian ibu maternal (hamil, bersalin, nifas) Jumlah bayi baru lahir Jamlah bayi lahir mati Jumlah kematian bayi



17 18 19 20 21 22



JUMLAH ABS 19.930 10.023 4.295 344 9 22 69 70 349 345 329 289 47 48 329 291



%



2.44 6.72 101,7 101,45 100.29 87,8 101,8 88.4



288 294 1



100 102,1 0.28



292 4 1



13,7 3,5



11



B. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) Morbiditas (angka kesakitan) penduduk diperoleh dari data yang berasal dari bidan desa maupun dari sarana pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. 1. Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian relatif tinggi, sedangkan angka kematiannya cenderung menurun. Upaya pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M Plus), pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga.  Angka kesakitan Deman Berdarah Dengue Tahun 2019 dilaporkan meningkat dari tahun 2017. Dimana pada tahun 2017 sebanyak 27 kasus, ditahun 2018 menurun menjadi 16 kasus dan ditahun 2019 menjadi 31 kasus. Incident rate (IR) DBD Tahun 2019 adalah 12,43 per 10.000 penduduk. 2. Tuberculosis (TB) Tahun 2019 dilaporkan ditemukan 13 kasus BTA positif (+) baru dari 162 jumlah terduga Tuberkulosis yang mendapatkan pelayanan yaitu 1 kasus di Desa Dawan Kaler, 1 kasus di Desa Dawan Klod, 8 kasus di Desa Kusamba dan 1 Kasus di Desa Kampung Kusamba, 1 Kasus di Besan, 1 Kasus di Pikat . Jadi Prosentase BTA (+) terhadap suspek sebesar 8,02 %. Keberhasilan Program TB ditunjukkan dengan angka kesembuhan TB. Setelah penderita diobati, kesembuhan penderita baru dapat diketahui pada tahun berikutnya. Keberhasilan pengobatan TB pada tahun ini dapat dilihat dari angka kesembuhan TB pada tahun sebelumnya. Untuk penderita TB BTA positif (+) dan BTA negatif (-) yang diobati tahun 2019 dilaporkan angka keberhasilan pengobatan sebesar 38.5%.



11



3. AFP rate (non polio)