Profil Kecamatan Rano [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROFIL LEMBANG RANO Sejarah Lembang Rano Lembang Rano merupakan lembang induk dari dari kelima lembang yang berada dalam wilayah Kecamatan Rano. Wilayah Kecamatan Rano saat ini pada awalnya merupakan wilayah Lembang Rano pada saat masih bergabung dengan Kecamatan Bonggakaradeng. Wilayah Lembang Rano yang ada sekarang, pada tahun 1996 pernah dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Rano dan Desa Pesula. Pada tahun 2002 kedua desa tersebut digabung kembali menjadi satu desa yang bernama Lembang Rano sedangkan Pesula menjadi salah satu kampung (dusun) dalam wilayah Lembang Rano Letak Administratif Lembang Rano Lembang Rano adalah salah satu lembang dari 5 (lima) lembang yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Rano. Lembang Rano memiliki luas wilayah sekitar 36 2 km . Lembang Rano terletak di bagian selatan Kabupaten Tana Toraja dengan batasbatas sebagai berikut: Sebelah utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat



: Lembang Rano Tengah : Lembang Rumandan dan Lembang Rano Tengah : Kabupaten Enrekang : Kecamatan Bonggakaradeng.



Demografi Lembang Rano Penduduk Lembang Rano terdiri atas 265 KK dengan total jumlah jiwa adalah 1149 orang, yang terdiri atas 581 laki-laki dan 568 perempuan, seperti tercantum pada Tabel 2.1: Tabel 2.1 : Jumlah KK dan penduduk KK Jumlah Persentase



265



Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan 581 568 50,6% 49,4%



Jumlah Total 1149 100%



Sedangkan agama yang dianut oleh penduduk Lembang Rano adalah Islam dan Kristen dengan jumlah masing-masing adalah seperti pada Tabel sebagai berikut:



Tabel 2.2 : Jumlah pemeluk agama Agama Islam Kristen



Jumlah



Persentase



2.1.1 Keadaan Sosial a) Tingkat Kesejahteraan Tingkat kesejahteraan penduduk Lembang Rano adalah seperti tergambar pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 : Tingkat Kesejahteraan penduduk Tingkat Kesejahteraan Total Jumlah Persentase



Kaya (KK) 39 15%



Sedang (KK) 69 26%



Miskin (KK) 157 59%



b) Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk adalah seperti pada Tabel 2.4. Tabel 2.4: Tingkat pendidikan penduduk Lembang Rano Pra-Sekolah



SD



SLTP



SLTA



Diploma



S-1



Buta Aksara



Kondisi Umum Lembang Rano Mata pencaharian pokok pada umumnya penduduk Lembang Rano adalah bertani. Hanya sebagian kecil bekerja di bidang lain. Selain bertani, beberapa di antara mereka dapat bekerja sebagai tukang kayu atau tukang batu. Tabel 2.7 menggambarkan pekerjaan pokok penduduk Lembang Rano.



Tabel 2.7 : Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Lembang Rano Jenis Pekerjaan Pokok Jumlah Persentase



PNS



Wirausaha/ Pedagang



Petani



Tukang



Supir



Jumlah Total



Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan oleh para petani di Lembang Rano adalah padi, cacao, kopi, jagung, kacang-kacangan dan tanaman palawija. Di samping bertani, mereka juga memelihara hewan ternak, di antaranya sapi, kerbau, kambing, babi dan ayam kampung.



2.1.5. Sarana Jalan Lembang Rano Utara dilalui oleh sebuah jalan kecamatan yang melintas di antara Kampung Kalimbua’ (Lembang Rano Utara Tengah), Kampung Pesula, Kampung Bena’ dan Lembang Rumandan yang panjangnya sekitar 4 km. Jalan ini juga merupakan akses menuju Kantor Camat, Pasar Kecamatan dan Puskesmas, dan juga menghubungkan antara Kecamatan Bonggakaradeng, Lembang Rano Utara dan Lembang Rumandan dan selanjutnya menuju Kabupaten Enrekang. Badan jalan sebagian besar masih berupa jalan tanah; baru sekitar 1200 meter jalan rabat beton yang terletak di Kampung Pesula yang dibangun melalui PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2009 dan Tahun Anggaran 2010. Selain jalan poros poros kecamatan, terdapat pula jalan antar kampung dan jalan tani. Daftar jalan akses tersebut dicantumkan pada Tabel 3.1. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Akses Jalan Kalimbua’ – Pesula – Bena’ – Pa’gandangan Paria – Kalo’ – Pasang Bena’ – Bila Bena’ – Bangunan Bangunan – Langdoan Bila – Kalo’ Bangunan – Bila Bangunan – Ma’ti Bangunan – Mundan Kalo’ – Se’pon/Karangan Bila – Buraring Bila – Sungai Sa’dan Ma’ti – Sungai Sa’dan Ma’ti – Tippongan Bena’ – Pekuburan Bulan Jalan Lingkar Bena’



Panjang



Lebar



Keterangan rabat beton (1200 m); telford (2800 m); jalan tanah (3000 m)



2.1.6. Sarana Energi Listrik Lembang Rano Utara belum terjangkau jaringan listrik PLN. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik khususnya untuk penerangan, penduduk Lembang Rano Utara menggunakan generator dan sel surya. Gambaran tentang pemanfaatan energi listrik tersebut tercantum dalam Tabel berikut :



Tabel 3.2: Sarana energy listrik Jumlah Pemanfaat (KK) Jenis Sumber energy Listrik Bena’ Bangunan Bila Pesula Generator Sel Surya



Total Jumlah



2.1.7. Sarana Air Bersih Seluruh KK di Lembang Rano Utara telah mengakses air bersih melalui sarana perpipaan yang dibangun melalui Program Pansimas tahun 2010. Adapun jumlah KK yang mengakses perpipaan air bersih di tiap-tiap kampung seperti dalam Tabel 3.8. Tabel 3.3: Sarana Air Bersih Nama Kampung



Sumber Air Bersih Jumlah KK yang mengakses perpipaan Program Pansimas tahun 2009



Bena’ Bangunan Bila Pesula Jumlah Total RT



2.1.8. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada Lembang Rano Utara adalah sebuah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan Madrasah Tsanawiah Negeri (MTsN). Tabel 3.4: Sarana Pendidikan



Jenis MIN MTsN



Lokasi (Kampung) Pasang Pasang



Jumlah Guru



2.1.9. Sarana Kesehatan Dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di Lembang Rano Utara terdapat 2 unit Posyandu yang masing-masing terletak di Kampung Bena’ dan Kampung Pesula. Kegiatan Pos Yandu berlangsung sekali dalam seminggu yakni setiap hari kamis yang dilayani oleh 2 orang kader.



3.1.1 Bidang Pengembangan Wilayah 1) Jalan poros utama (jalan poros kabupaten) yang menghubungkan antara Lembang Rano Utara dan Kecamatan Bonggakaradeng sebagian besar



2)



3)



4) 5)



6) 7)



masih berupa jalan tanah dan dalam kondisi rusak sehingga sulit untuk dilalui oleh kendaraan roda empat, khususnya pada musim hujan. Jalan poros utama (jalan poros kabupaten) yang menghubungkan antara Lembang Rano Utara dan Lembang Rumandan masih berupa jalan tanah dan dalam kondisi rusak sehingga sulit untuk dilalui oleh kendaraan roda empat, khususnya pada musim hujan. Sebagian besar jalan yang ada di Lembang Rano Utara, baik jalan kecamatan, jalan lembang, jalan kampung dan jalan tani masih berupa jalan tanah yang pada musim hujan licin sehingga sulit dilalui kendaraan. Belum ada jembatan di Salu Kuang dan Salu Petari. Beberapa jalan penghubung antar kampung masih berupa jalan setapak, yaitu : - Jalan poros Bangunan – Bila - Jalan poros Bila – Kalo’ - Jalan poros Bila – Buraring - Jalan poros Bila – Sungai Sa’dan - Jalan poros Paria – Kalo’ – Pasang - Jalan poros Kalo’ – Bungin - Jalan poros Kalo’ – Se’pon/Karangan - Jalan poros Ma’ti – Tippongan - Jalan poros Ma’ti – Sungai Sa’dan - Jalan poros lingkar Bena’ - Jalan poros Bangunan – Langdoan (Lembang Rumandan) - Jalan poros Bangunan – Karunganga (Mundan) - Jalan akses ke Pekuburan Bulan Beberapa saluran air yang memotong jalan poros Bangunan – Ma’ti belum ada gorong-gorong/deukcker. Beberapa bagian jalan poros Lembang Rano Utara sering tertimbun longsoran tanah.



3.1.5Bidang Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Terdapat empat sungai yang mengalir di dalam Lembang Rano Utara, yakni Sungai Sa’dan dan Nama Sungai Panjang Lokasi Sungai Kuang, Sungai Sa’dan seperti pada Salu Kuang Tabel 3.5. Salu Petari



Tabel 3.5: Jumlah Sungai



Di samping sungai di atas terdapat juga sungai-sungai kecil dan mata air yang dimanfaatkan antara lain untuk dan mengairi sawah kebutuhan air rumah tangga. Selain untuk sumber air, Sungai Kuang juga berpotensi sebagai sumber pembangkat energy listrik Di Lembang Rano Utara terdapat sumber material pasir, kerikil dan batu gunung. Lokasi tambang tersebut seperti tercantum dalam Tabel 3.7. Tabel 3.7: Potensi Tambang (Sumber Material) Jenis Tambang



Jumlah



Lokasi



Pasir



Sungai Sa’dan



Batu kali (kerikil)



Sungai Sa’dan



Batu gunung



3.1.3Bidang Ekonomi Masalah utama yang dihadapi sektor pertanian adalah menurunnya hasil pertanian/ gagal panen. Sektor pertanian dan peternakan menjadi tumpuan utama mata pencaharian penduduk di Lembang Rano. Sebanyak 565 orang bekerja sebagai petani dari 1215 jiwa penduduknya. Petani dan pedagang lembang ini agaknya mengalami persoalan yang sama, yakni kekurangan modal usaha. 3.1.4 Bidang Sosial Budaya a. Sektor Pendidikan 1) 2) 3) 4)



Belum ada pendidikan Taman Kanak-kanak dan PAUD Proses pendidikan MTsN belum berfungsi optimal. Insentif guru honorer MIN dan MTsN rendah. Masih banyak tenaga pengajar yang bekerja sukarela dan kontrak daerah. 5) Program pendidikan MIN dan MTsN di Bena belum berjalan karena sarana dan fasilitas belum memadai. 6) Tidak ada SLTA di Kecamatan Rano. 7) Masih banyak penduduk yang buta aksara. b. Sektor Keagamaan



1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)



Sarana dan fasilitas rumah ibadah kurang memadai. Banyak anak yang tidak bisa baca Al Qur’an. Tenaga muballigh/penyuluh kurang. Insentif tenaga penyuluh rendah Bangunan masjid sudah lapuk. Kegiatan organisasi keagamaan masih kurang. Kegiatan Kantor Urusan Agama / Balai Nikah belum berfungsi optimal.



c. Sektor Kesehatan 1) Tidak ada Polindes/Puskesdes di Lembang Rano Utara; Puskesmas jauh; jalan menuju Puskesmas sulit dilalui kendaraan. 2) Belum ada bangunan Posyandu. 3) Fasilitas Posyandu kurang memadai. 4) Masih banyak rumah yang tidak memiliki WC. 5) Banyak anak balita kurang gizi. 6) Ibu hamil dan Ibu menyusui sulit memeriksakan kesehatannya karena Puskesmas jauh dan jalan sulit dilalui kendaraan. 7) Masyarakat tidak memahami obat-obatan tradisional (herbal). d. Sektor Kamtibmas 1) Ternak sering merusak tanaman petani. 2) Kenerja Kamtibmas tidak maksimal. 3) Insentif petugas kamtibmas rendah.



PROFIL LEMBANG RANO TENGAH Sejarah Lembang Rano Tengah Lembang Rano Tengah resmi berdiri menjadi sebuah lembang sejak 1 Januari 2004. Sebelumnya wilayah Lembang Rano Tengah merupakan bagian dari wilayah Lembang Rano Utara. Sedangkan Rano Utara adalah pemekaran dari Desa Basse Madao. Sedangkan Desa Basse Madao adalah pemekaran dari Desa Rano. Desa Rano pada awalnya merupakan salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Bonggakaradeng. Wilayah yang termasuk ke dalam wilayah Desa Rano ketika masih bergabung dengan Kecamatan Bonggakaradeng, kini telah berdiri sendiri menjadi Kecamatan Rano yang terdiri atas 5 (lima) desa (lembang), yaitu Lembang Rano, Lembang Rano Utara, Lembang Rano Tengah, Lembang Rano Timur, dan Lembang Rumandan. Pada saat Lembang Rano Tengah telah berdiri sebagai lembang definitif, yang menjabat sebagai Kepala Lembang pertama yang bertindak sebagai karateker adalah Anton Tangdiesak, staf Kecamatan Bonggakaradeng. Pada Juni 2007 diadakan pemilihan langsung untuk memilih Kepala Lembang definitif. Yang terpilih sebagai Kepala Lembang adalah Daud Jullang yang masih menjabat sampai sekarang. Letak Administratif Lembang Rano Tengah Lembang Rano Tengah terletak di bagian selatan Kabupaten Tana Toraja dan merupakan salah satu lembang dari 5 (lima) lembang di dalam wilayah Kecamatan Rano. Jarak tempuh wilayah Lembang Rano Tengah dari Ibukota Kabupaten Tana Toraja adalah sekitar 50 km. Sesuai dengan namanya, wilayah Lembang Rano Tengah terletak di bagian tengah Kecamatan Rano, yang berbatasan dengan keempat lembang lainnya, yakni pada posisi sebagai berikut: -



Sebelah Utara: Lembang Rano Utara Sebelah Selatan: Lembang Rumandan dan Lembang Rano Sebelah Timur: Lembang Rano Timur Sebelah Barat: Kecamatan Bonggakaradeng.



Demografi Lembang Rano Tengah



Penduduk Lembang Rano Tengah terdiri atas 262 KK dengan total jumlah jiwa adalah 1215 orang, yang terdiri atas 578 laki-laki dan 637 perempuan seperti tercantum pada Tabel berikut: Tabel 2.1 : Jumlah KK dan penduduk Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan 578 637 47,6% 52,4%



KK Jumlah Persentase



262



Jumlah Total 1215 100%



Sedangkan agama yang dianut oleh penduduk Lembang Rano Tengah adalah Islam dan Kristen dengan jumlah masing-masing adalah seperti pada Tabel sebagai berikut: Tabel 2.2 : Jumlah pemeluk Agama / Kapercayaan



Agama Jumlah Persentase



Kristen 708 52%



Islam 507 48%



Jumlah Total 1215 100%



Tingkat Pendidikan Data pendidikan KK beserta anggota keluarga yang ada di Lembang Rano Tengah dapat dilihat dalam tabel 2.4. Tabel 2.4 : Data pendidikan masyarakat Lembang Rano Tengah Usia Sekolah yang Putus Pendidikan



Usia Dini



Kategori Pendidikan Masyarakat



0-3



Tdk TK



T K



Jumlah



126



106



0



4-5



Sementara Sekolah



S D



S L T P



S L T A



Dip l



Sar j



0



39



32



0



0



SD



S L T P



S L T A



20 5



72



57



Dipl Sarj 23



65



Selesai untuk tiap-tiap tingkatan SD



SL TP



SL TA



128



94



56



Dipl Sarj 28



Buta Aksa ra



Jum lah



100



1215



22



Sumber Data: Masyarakat Lembang Rano Tengah (Hasil Sensus Sosial) : KPM dan Fasduk tahun 2009



Kondisi Umum Lembang Rano Tengah Mata pencaharian pokok pada umumnya penduduk Lembang Rano Tengah adalah petani. Hanya sebagian kecil yang menekuni bidang lain, seperti digambarkan pada Tabel berikut. ini menggambarkan perbandingan beberapa jenis pekerjaan pokok penduduk Lembang Rano Tengah: Tabel 2.6 : Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Lembang Rano Tengah Jenis Pekerjaan Pokok Jumlah Persentase



PNS 19 1,6



Wirausaha Petani Tukang Buruh 5 0,4



1182 97,3



3 0,2



6 0,5



Jumlah Total 1215



Sumber Data: Masyarakat Lembang Rano Tengah (Hasil Sensus Sosial) : KPM dan Fasduk tahun 2009.



Prasarana Jalan Lembang Rano Tengah dilalui oleh dua jalan kecamatan. Kedua jalan kecamatan tersebut masing-masing adalah: (1) jalan poros antara Kecamatan Bonggakaradeng, Lembang Rano Tengah dan Lembang Rumandan yang panjangnya 4 km dan (2) jalan poros antara Lembang Rano Tangah dan Lembang Rano Utara yang panjangnya 700 m. Jalan poros antara Kecamatan Bonggakaradeng, Lembang Rano Tengah dan Lembang Rumandan melintas di tengah-tengah Lembang Rano Tengah. Sebagian besar penduduk Lembang Rano Tengah bermukim di sekitar jalan poros ini. Jalan ini merupakan jalan utama untuk menuju ke Kantor Camat, Puskesmas, Pasar Kecamatan yang terletak di Lembang Rumandan. Jalan ini pula menjadi jalan kabupaten karena merupakan jalur terpendek di antara tiga jalur jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Bonggakaradeng dan Kabupaten Enrekang. Di sepanjang jalan ini juga terdapat beberapa cabang jalan yang merupakan akses ke Jalan kampung dan jalan tani. Dengan demikian jalan ini memliki peran besar dalam berbagai aktifitas penduduk di Lembang Rano Tengah pada khususnya dan Kecamatan Rano pada umumnya. Jalan poros kecamatan, jalan kampung dan jalan tani ini bila berfungsi dengan baik, maka diharapkan dapat menjadi penunjang utama dalam berbagai aktifitas masyarakat, khususnya dalam kegiatan perekonomian penduduk. Adapun potensi jalan di Lembang Rano Tengah dapat ditunjukkan dalam tabel 3.5.



Tabel 3.5 : Sarana jalan Kategori Jalan Jalan Kecamatan Jalan Dusun



Lokasi Kalimbua, Bombong, Kayangan, Pasang Tawan – Salukuse Malele – Pajabatu Pajabatu – Kararo Pajabatu – Pekka



Volume Panjang Lebar 4000 m



5m



1000 m 1000 m 1000 m 1200 m



5m 4m 1m 1m



Sarana Transportasi Berhubung karena kondisi semua badan jalan di Lembang Rano Tengah sebagian besar masih berupa jalan tanah, maka alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah sepeda motor. Beberapa penduduk memanfaatkan jasa sepeda motor untuk mengangkut penumpang dan berbagai jenis barang dalam jumlah



terbatas. Untuk keperluan pengangkutan rombongan dan barang dalam jumlah banyak digunakan truk. Truk ini biasa juga digunakan untuk mengangkut bahan bangunan dan ternak besar (sapi dan kerbau). Di Lembang Rano Tengah beberapa penduduk memiliki mobil angkutan penumpang, namun tidak beroperasi di Lembang Rano Tengah, karena kondisi jalan yang sulit dilalui. Jenis dan jumlah kendaraan yang terdapat di Lembang Rano Tengah tercantum pada Tabel berikut : Tabel 3.6 : Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan Mobil Truk Mobil Angkutan Sepeda Motor



Jumlah 4 2 37



Sarana Energi Listrik Sehubungan dengan belum adanya jaringan listrik PLN, untuk memenuhi kebutuhan energy listrik khususnya untuk penerangan, penduduk Lembang Rano Tengah menggunakan jasa PLTMH, generator dan sel surya. Gambaran tentang pemanfaatan energy listrik tersebut tercantum dalam Tabel 3.7.



Tabel 3.7: Sarana energy listrik Jumlah Pemanfaat (KK) Jenis Sumber Total energy Listrik Pasang Kayangan Bombong Kalimbua Jumlah PLTMH 99 71 59 229 Genset 25 25 Sel Surya 4 3 2 2 11



Sarana Air Bersih Tabel 3.8 :Sarana Air Bersih Nama Kampung Pasang Kayangan Bombong Kalimbua’ Jumlah Total RT



Sumber Air Bersih Jumlah KK yang mengakses perpipaan Program Pansimas tahun 2010 99 71 59 33 262



Sumber Data: Masyarakat Lembang Rano Tengah (Hasil Sensus Sosial oleh KPM dan Fasduk Tahun 2009)



Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada Lembang Rano Tengah adalah dua Sekolah Dasar Negeri, yakni SDN Kalimbua’ di Kampung Kalimbua’ dan SDN Pagerengan di Kampung Pasang. Selain sarana SD, di Kampung Pasang juga terdapat TK Aba Pagerengan. Tabel 3.9 : Sarana Pendidikan



Jenis TK



Lokasi (Kampung) Pasang Pasang Kalimbua



SD



Jumlah Guru 2 7 7



Sarana Kesehatan Dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di Lembang Rano Tengah terdapat 1 unit Pos Yandu yang masing-masing terletak di Kampung Pasang. Kegiatan Posyandu berlangsung sekali dalam seminggu yakni setiap hari kamis yang dilayani oleh 2 orang kader.



3.1.2 Bidang Pengembangan Wilayah Lembang Rano Tengah yang memiliki luas 28,5 km 2 terdiri atas 4 (empat) kampung (dusun), yakni Kampung Pasang, Kampung Kayangan, Kampung Bombong, dan Kampung Kalimbua’ dengan jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak 7 (tujuh) buah. Berikut daftar nama kampung dan jumlah RT-nya. Tabel 2.6: Nama kampung dan jumlah Rukun Tetangga Nama Kampung Jumlah RT



Pasang 2



Kayangan 2



Bombong 2



Kalimbua 1



Jumlah 7



3.1.5Bidang Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam Sumberdaya alam yang terdapat di Lembang Rano Tengah adalah sumber air yang berasal dari sungai dan mata air yang telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk kegiatan pertanian dan konsumsi rumah tangga serta untuk PLTMH.



3.1.3Bidang Ekonomi Masalah utama yang dihadapi sektor pertanian adalah menurunnya hasil pertanian/ gagal panen. Sektor pertanian dan peternakan menjadi tumpuan utama mata pencaharian



penduduk di Lembang Rano Tengah. Sebanyak 565 orang bekerja sebagai petani dari 1215 jiwa penduduknya. Petani dan pedagang lembang ini agaknya mengalami persoalan yang sama, yakni kekurangan modal usaha.



3.1.5 Bidang Sosial Budaya Sarana dan prasarana pendidikan masih kurang memadai dan pelayanan tidak maksimal dan tidak berkualitas bagi warga di Lembang Rano Tengah. Sarana prasarana pendidikan menjadi persoalan utama yang dihadapi di bidang sosial. Sarana pendidikan khususnya untuk tingkat lanjutan di lembang ini tidak tersedia. Demikian juga tenaga pengajarnya yang sangat kurang. Ditingkat pendidikan dasar kebutuhan yang dirasakan penting adalah mobeler (bangku dan meja) demikian juga tenaga pengajar yang masih kurang. Komite sekolah sangat prihatin dengan kondisi seperti ini dan mengaku tidak bisa berbuat banyak, mereka juga prihatin dengan kondisi kesejahteraan para guru honorer. Pendidikan anak usia dini juga sangat penting mengingat jumlahnya cukup banyak. Belum ada gedung permanen untuk ini. Ini menjadi tuntutan ibu rumah tangga. Sarana dan prasarana sekolah lanjutan yang tidak ada di lembang ini menyebabkan anak sekolah kesulitan melanjutkan pendidikannya. Kesulitan transportasi desa menambah berat persoalan ini. Padahal setiap tahun, 2 sekolah setingkat SD di lembang ini menamatkan ratarata 50 murid. Posisi lembang yang berada dit engah-tengah dengan 4 lembang lainnya yang juga menghadapi persoalan sama menjadikan lembang ini sangat strategis untuk menjadi tempat pembangunan sekolah lanjutan pertama dan atas/ kejuruan. Apabila masalah ini diabaikan, maka akan berdampak pada makin meningkatnya angka putus sekolah. Masalah kualitas tenaga pengajar di tingkat sekolah dasar juga perlu mendapat perhatian. Sebab sudah ada asumsi berkembang masa depan murid-murid di Lembang Rano Tengah semakin tertinggal. Demikian juga dengan pendidikan anak usia dini.



PROFIL LEMBANG RUMANDAN Sejarah Lembang Rumandan Lembang Rumandan merupakan pemekaran dari Lembang Rano. Pada tahun 2005 Lembang Rumandan masih berstatus lembang persiapan. Pada tahun 2007 Lembang Rumandan resmi berdiri menjadi sebuah lembang dengan dilakukannya pemilihan Kepala Lembang pertama yang berlangsung secara demokratis. Yang terpilih sebagai Kepala Lembang pertama adalah Darius Sappang untuk periode 2007 sampai dengan 2013. Letak Administratif Lembang Rumandan Lembang Rumandan adalah salah satu lembang dari 5 (lima) lembang yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Rano. Lembang Rumandan memiliki luas wilayah sekitar 36 km2. Lembang Rumandan terletak di bagian selatan Kabupaten Tana Toraja dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara : Lembang Rano Tengah Sebelah Timur : Desa Tongkonan Basse, Kabupaten Enrekang Sebelah Selatan : Kabupaten Enrekang Sebelah Barat : Lembang Rano.



Demografi Lembang Rumandan Penduduk Lembang Rumandan terdiri atas 163 KK dengan total jumlah jiwa adalah 1149 orang, yang terdiri atas 581 laki-laki dan 568 perempuan seperti tercantum pada Tabel 2.1: Tabel 2.1 : Jumlah KK dan penduduk KK Jumlah Persentase



265



Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan 581 568 50,6% 49,4%



Jumlah Total 1906 100%



Sedangkan agama yang dianut oleh penduduk Lembang Rumandan adalah Islam dan Kristen dengan jumlah masing-masing adalah seperti pada Tabel 2.2.



Tabel 2.2 : Jumlah pemeluk agama



Agama Islam Kristen



Jumlah



Persentase



Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk adalah seperti pada Tabel 2.4. Tabel 2.4: Tingkat pendidikan penduduk Lembang Rumandan Pra-Sekolah



SD



SLTP



SLTA



Diploma



S-1



Buta Aksara



Sedangkan sarana pendidikan yang terdapat di Lembang Rumandan adalah: Kondisi Umum Lembang Rumandan Mata pencaharian pokok pada umumnya penduduk Lembang Rumandan adalah bertani. Hanya sebagian kecil di bidang lain. Selain bertani, beberapa di antara mereka dapat bekerja sebagai tukang kayu atau tukang batu. Tabel 2.7 menggambarkan pekerjaan pokok penduduk Lembang Rumandan. Tabel 2.7 : Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Lembang Rumandan Jenis Pekerjaan Pokok Jumlah Persentase



PNS



Wirausaha



Petani



Tukang



Buruh



Jumlah Total



Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan oleh para petani di Lembang Rumandan adalah padi, cacao, kopi, jagung, kacang-kacangan dan tanaman palawija. Di samping bertani, mereka juga memelihara hewan ternak, di antaranya sapi, kerbau, kambing, babi dan ayam kampung. Luas areal beberapa jenis tanaman pertanian dan jumlah beberapa jenis hewan ternak tercantum dalam Tabel 2.8 dan Tabel 2.9. 6.1.5. Sarana Jalan Lembang Rumandan dilalui oleh sebuah jalan kecamatan yang melintas di antara Kampung Panawang dan Kampung Pongkamisi’ yang panjangnya sekitar 9 km. Jalan ini juga merupakan akses menuju Kantor Camat, Pasar Kecamatan dan Puskesmas, dan juga menghubungkan antara Kecamatan Bonggakaradeng dan Lembang Rumandan dan selanjutnya menuju Kabupaten Enrekang. Badan jalan sebagian besar masih berupa jalan tanah; baru sekitar 1700 meter jalan rabat beton yang terletak di antara Kampung Pongkamisi’ dan Kampung Batukara yang dibangun melalui PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2009 dan Tahun Anggaran 2010. Selain jalan poros poros kecamatan, terdapat pula jalan antar kampung dan jalan tani. Daftar jalan akses tersebut dicantumkan pada Tabel 3.1.



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Akses Jalan Pongkamisi – Malolin (Kantor Camat, Puskesmas, Pasar Kecamatan) Pa’gandangan – Kantor Camat Rambu’ – To’ Pisa Pekkaroan – Penanian Nyamin – Salimbongan Kangdo – Ratte To’pisa – Langdoan Langdoan – Bangunan Batukara – Panawang Langdoan – Karawak (jalan – tani) Rambu’ – Salu (jalan tani) To’ Limbong – To’ Salu Rambu’ – Ratte Lamba’ Kalimbuang – To’ Pao Tombang Bai – To’ Tallang Lekke’ – Langdoan



Panjang



Lebar



7 km



5m



2 km 1 km 3,5 km 1 km 1 km 2 km 2 km 1 km 1,5 km 1,5 km 2 km 3 km 1,5 km 800 m 800 m



5m 5m 5m 5m 5m 5m 1m 1m 1m 1m 1m 1m 1m 1m 1m



Keterangan 1,6 km jalan rabat beton; 2 km jalan perkerasan; 3,4 km jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah Jalan tanah



6.1.6. Sarana Energi Listrik Lembang Rumandan belum terjangkau jaringan listrik PLN. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik khususnya untuk penerangan, penduduk Lembang Rumandan menggunakan PLTMH, generator dan sel surya. Yang merupakan sarana umum adalah PLTMH yang melayani 229 KK penduduk Kampung Pasang, Kampung Kayangan dan Kampung Bombong, sedangkan generator dan sel surya adalah milik pribadi. Gambaran tentang pemanfaatan energi listrik tersebut tercantum dalam Tabel berikut :



Jenis Sumber energy Listrik PLTMH Genset Sel Surya



Tabel 3.2: Sarana energy listrik Jumlah Pemanfaat (KK) Langdoan Batukara Panawang Kangdo



Pongkamisi



Total Jumlah



6.1.7. Sarana Air Bersih Seluruh KK di Lembang Rumandan telah mengakses air bersih melalui sarana perpipaan yang dibangun melalui Program Pansimas tahun 2010. Adapun jumlah KK yang mengakses perpipaan air bersih di tiap-tiap kampung seperti dalam Tabel 3.8. Tabel 3.3: Sarana Air Bersih



Nama Kampung



Sumber Air Bersih Jumlah KK yang mengakses perpipaan Program Pansimas tahun 2010



Langdoan Batukara Panawang Kangdo Pongkamisi Jumlah Total RT



6.1.8. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada Lembang Rumandan adalah dua Sekolah Dasar Negeri, yakni SDN Kalimbua’ di Kampung Kalimbua’ dan SDN Pagerengan di Kampung Pasang. Selain sarana SD, di Kampung Pasang juga terdapat TK Aba Pagerengan. Tabel 3.4: Sarana Pendidikan



Jenis TK



Lokasi (Kampung)



Jumlah Guru



SD



6.1.9. Sarana Kesehatan Dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di Lembang Rumandan terdapat 1 unit Posyandu yang masing-masing terletak di Kampung Pasang. Kegiatan Pos Yandu berlangsung sekali dalam seminggu yakni setiap hari kamis yang dilayani oleh 2 orang kader



PROFIL LEMBANG RANO UTARA Sejarah Lembang Rano Utara Sejarah terbentuknya Lembang Rano Utara adalah sebagai berikut 1985



:



1987



:



Wilayah Lembang Rano Utara merupakan wilayah Desa Rano. Sedangkan Desa Rano adalah bagian Kecamatan Bonggakaradeng. Kepala Desa Rano saat itu adalah M.L. Tandiring.



1989



Wilayah Desa Rano dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Rano dan Desa (persiapan) Basse Madao. Kepala Desa (persiapan) adalah P. Palan. - Desa Basse Madao menjadi Desa defenitif yang memiliki empat dusun : yaitu Dusun Batutu, Dusun Tombang Kalua’, Dusun Tanete dan Dusun Salukuse. - Diadakan pemilihan Kepala Desa pertama. Yang terpilih adalah Ruben Pasang.



1996



:



Desa Madao dimekarkan menjadi tiga desa, yaitu: - Desa (persiapan) Tombang Kalua’ (sekarang bernama Lembang Rano Utara) yang memiliki empat dusun. Kepala Desa (persiapan): F.B. Rante - Desa (persiapan) Salukuse (sekarang bernama Lembang Rano Timur) yang memiliki empat dusun. Kepala Desa (persiapan): Marthen Patulak, SH - Desa Basse Madao (sekarang bernama Lembang Rano Tengah) yang memiliki tiga dusun. Kepala Desa : Ruben Pasang



1997



:



Diadakan pemilihan Kepala Desa yang kedua. Yang terpilih adalah L.B.Tandipasang (periode 1997 – 2002).



2002



:



Diadakan pemilihan Kepala Lembang Rano Utara. Yang terpilih adalah Marthen Patulak, SH (periode 2002 – 2008).



2009



:



Kepala Lembang Rano Utara dijabat oleh Camat Rano (Marthen Pasila) berhubung karena Marthen Patulak, SH terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Tana Toraja.



Letak Administratif Lembang Rano Utara Lembang Rano Utara adalah salah satu lembang dari 5 (lima) lembang yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Rano. Lembang Rano Utara memiliki luas wilayah sekitar 12,6 km2. Lembang Rano Utara terletak di bagian selatan Kabupaten Tana Toraja dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat



: Lembang Patekke, Kecamatan Makale Selatan : Lembang Rano Timur : Lembang Rano Tengah :Kelurahan Ratte Buttu, Kec. Bonggakaradeng



Demografi Lembang Rano Utara



Penduduk Lembang Rano Utara terdiri atas 265 KK dengan total jumlah jiwa adalah 1149 orang, yang terdiri atas 581 laki-laki dan 568 perempuan, seperti tercantum pada Tabel 2.1: Tabel 2.1 : Jumlah KK dan penduduk Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan 581 568 50,6% 49,4%



KK Jumlah Persentase



265



Jumlah Total 1149 100%



Sedangkan agama yang dianut oleh penduduk Lembang Rano Utara adalah Islam dan Kristen dengan jumlah masing-masing adalah seperti pada Tabel 2.2. : Tabel 2.2 : Jumlah pemeluk agama Agama Islam Kristen



Jumlah



Persentase



Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk adalah seperti pada Tabel 2.4. Tabel 2.4: Tingkat pendidikan penduduk Lembang Rano Utara Pra-Sekolah



SD



SLTP



SLTA



Diploma



S-1



Buta Aksara



Kondisi Umum Lembang Rano Utara Mata pencaharian pokok pada umumnya penduduk Lembang Rano Utara adalah bertani. Hanya sebagian kecil bekerja di bidang lain. Selain bertani, beberapa di antara mereka dapat bekerja sebagai tukang kayu atau tukang batu. Tabel 2.7 menggambarkan pekerjaan pokok penduduk Lembang Rano Utara. Tabel 2.7 : Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Lembang Rano Utara Jenis Pekerjaan Pokok Jumlah Persentase



PNS



Wirausaha/ Pedagang



Petani



Tukang



Supir



Jumlah Total



Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan oleh para petani di Lembang Rano Utara adalah padi, cacao, kopi, jagung, kacang-kacangan dan tanaman palawija. Di



samping bertani, mereka juga memelihara hewan ternak, di antaranya sapi, kerbau, kambing, babi dan ayam kampung.



6.1.10.



Sarana Jalan



Lembang Rano Utara dilalui oleh sebuah jalan kecamatan yang melintas dari Kelurahan Ratte Buttu, Kecamatan Bonggakaradeng, Kampung Batutu dan Lembang Rumandan. Selain jalan poros poros kecamatan, terdapat pula jalan antar kampung dan jalan tani.



6.1.11.



Sarana Energi Listrik



Lembang Rano Utara belum terjangkau jaringan listrik PLN. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik khususnya untuk penerangan, penduduk Lembang Rano Utara menggunakan generator dan sel surya. Gambaran tentang pemanfaatan energi listrik tersebut tercantum dalam Tabel berikut : Tabel 3.2: Sarana energy listrik Jumlah Pemanfaat (KK) Jenis Sumber energy Listrik Batutu Langsa’ Saruran PLTMH Generator Sel Surya



6.1.12.



Total Jumlah



Puru



Sarana Air Bersih



Sebagian besar KK di Lembang Rano Utara telah mengakses air bersih melalui sarana perpipaan. Tabel 3.3: Sarana Air Bersih Nama Kampung Batutu Langsa’ Saruran Puru



6.1.13.



Pemanfaat (KK)



Sarana Pendidikan



Sarana pendidikan yang ada Lembang Rano Utara adalah sebuah Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Tabel 3.4: Sarana Pendidikan



Jenis SD SMP



Lokasi (Kampung)



Jumlah Guru



6.1.14.



Sarana Kesehatan



Dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di Lembang Rano Utara terdapat 2 unit Posyandu yang masing-masing terletak di Kampung Bena’ dan Kampung Pesula. Kegiatan Pos Yandu berlangsung sekali dalam seminggu yakni setiap hari kamis yang dilayani oleh 2 orang kader.



PROFIL LEMBANG RANO TIMUR Sejarah Lembang Rano Timur Pada tahun 1190 Desa Basse Madao dimekarkan menjadi tiga desa, yaitu Desa Rano Utara, Desa Tombang Kalua’ dan Desa Persiapan Salukuse. Pada tahun 1996 Desa Salukuse didefenitifkan. Pada tahun 2004 ketiga desa mengusulkan pemekaran menjadi lima lembang (desa) yang masing-masing diberi nama: Lembang Rano, Lembang Rano Utara, Lembang Rano Tengah, Lembang Rano Timur dan Lembang Rumandan.



Letak Administratif Lembang Rano Timur Lembang Rano Timur Timur adalah salah satu lembang dari 5 (lima) lembang yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Rano. Lembang Rano Timur Timur memiliki luas wilayah sekitar 36 km2. Lembang Rano Timur Timur terletak di bagian selatan Kabupaten Tana Toraja dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat



: Lembang Rano Utara : Kecamatan Gandasil dan Kab. Enrekang : Lembang Rumandan : Lembang Rano Tengah



Demografi Lembang Rano Timur



Penduduk Lembang Rano Timur Timur terdiri atas 265 KK dengan total jumlah jiwa adalah 1149 orang, yang terdiri atas 581 laki-laki dan 568 perempuan, seperti tercantum pada Tabel 2.1: Tabel 2.1 : Jumlah KK dan penduduk Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan 581 568 50,6% 49,4%



KK Jumlah Persentase



265



Jumlah Total 1149 100%



Sedangkan agama yang dianut oleh penduduk Lembang Rano Timur Timur adalah Islam dan Kristen dengan jumlah masing-masing adalah seperti pada Tabel sebagai berikut:



Tabel 2.2 : Jumlah pemeluk agama Agama Islam Kristen



Jumlah



Persentase



Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk adalah seperti pada Tabel 2.4. Tabel 2.4: Tingkat pendidikan penduduk Lembang Rano Timur Timur Pra-Sekolah



SD



SLTP



SLTA



Diploma



S-1



Buta Aksara



Kondisi Umum Lembang Rano Timur Mata pencaharian pokok pada umumnya penduduk Lembang Rano Timur Timur adalah bertani. Hanya sebagian kecil bekerja di bidang lain. Selain bertani, beberapa di antara mereka dapat bekerja sebagai tukang kayu atau tukang batu. Tabel 2.7 menggambarkan pekerjaan pokok penduduk Lembang Rano Timur Timur. Tabel 2.7 : Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Lembang Rano Timur Timur Jenis Pekerjaan Pokok Jumlah Persentase



PNS



Wirausaha/ Pedagang



Petani



Tukang



Supir



Jumlah Total



Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan oleh para petani di Lembang Rano Timur Timur adalah padi, cacao, kopi, jagung, kacang-kacangan dan tanaman palawija. Di samping bertani, mereka juga memelihara hewan ternak, di antaranya sapi, kerbau, kambing, babi dan ayam kampung.



6.1.15.



Sarana Jalan



Selain jalan poros poros kecamatan, terdapat pula jalan antar kampung dan jalan taniSarana Energi Listrik Lembang Rano Timur Timur belum terjangkau jaringan listrik PLN. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik khususnya untuk penerangan, penduduk Lembang Rano Timur Timur menggunakan generator dan sel surya. Gambaran tentang pemanfaatan energi listrik tersebut tercantum dalam Tabel berikut : Tabel 3.2: Sarana energy listrik Jumlah Pemanfaat (KK) Jenis Sumber energy Listrik Generator Sel Surya



6.1.16.



Total Jumlah



Sarana Air Bersih



Seluruh KK di Lembang Rano Timur Timur telah mengakses air bersih melalui sarana perpipaan yang dibangun melalui Program Pansimas tahun 2010. Adapun jumlah KK yang mengakses perpipaan air bersih di tiap-tiap kampung seperti dalam Tabel 3.8. Tabel 3.3: Sarana Air Bersih Sumber Air Bersih Jumlah KK yang mengakses perpipaan Program Pansimas tahun 2009



Nama Kampung



Jumlah Total RT



6.1.17.



Sarana Pendidikan



Sarana pendidikan yang ada Lembang Rano Timur Timur adalah sebuah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan Madrasah Tsanawiah Negeri (MTsN). Tabel 3.4: Sarana Pendidikan



Jenis SD SMP



6.1.18.



Lokasi (Kampung) Pasang Pasang



Jumlah Guru



Sarana Kesehatan



Dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di Lembang Rano Timur Timur terdapat 2 unit Posyandu yang masing-masing terletak di Kampung Bena’ dan



Kampung Pesula. Kegiatan Pos Yandu berlangsung sekali dalam seminggu yakni setiap hari kamis yang dilayani oleh 2 orang kader.