Program Cow Calf [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

9/30/2014



PROGRAM PRODUKSI ANAK (COW CALF)



I. II. III. IV.



PENDAHULUAN PRODUKTIVITAS TERNAK CARA PEMELIHARAAN DAN PEMBERIAN PAKAN KELOMPOK TERNAK YANG DIPELIHARA



PENDAHULUAN Pengertian



program dasar menghasilkan anak sapi/kerbau lepas sapih, akan dipakai untuk program lain yang ada di dalam industri beef.....dasar program lain..



Tujuan



• Menghasilkan pedet lepas sapih yang berkualitas baik – bobot sapih berat, sehat, kuat, daya tahan tubuh tinggi, mempunyai konformasi tubuh sesuai dengan sapi daging).



1



9/30/2014



Keberhasilan usaha/Sumber keuntungan ditentukan?? • Biaya pemeliharaan – biaya pemberian pakan (sesuai tujuan dan target produksi setiap kelompok ternak dipelihara ) – karena biaya makanan 50 -65% dari biaya operasional).



• Efisiensi reproduksi/produkti vitas induk tinggi – puber, ovulasi/birahi, kawin, service per conception, conception rate, calving rate, mortalitas dari lahir-sapih, calf crop, birahi kembali setelah melahirkan dan calving interval.



Lanjutan... • Kualitas pedet • • •



bobot sapih yang tinggi sehat konformasi/perkembangan bentuk tubuh sesuai dengan sapi/kerbau pedaging).



• Sapi afkir (induk)



tidak produktif lagi, dan digemukkan sebelumnya.



• Induk yang mempunyai efisiensi reproduksi yang baik – fertilitas/calving rate yang tinggi (80 – 90%) – mortalitas pedet dari lahir sampai sapih yang rendah (510% – calf crop yang tinggi (75 – 80%).



• Pupuk organik



2



9/30/2014



Lanjutan... • tidak terlalu memerlukan bahan pakan kualitas baik, cukup sebagian besar hijauan pastora/limbah pertanian) • untuk kondisi tertentu saja, memerlukan tambahan konsentrat (kualitas hijauan sangat rendah, pada musim kemarau/sulit hijauan, untuk pertumbuhan calon induk dan menyusui/laktasi).



Lanjutan... • Pedet lepas sapih yang dihasilkan merupakan bangsa persilangan (cross bred), dan merupakan final stock, sehingga program cow calf, biasa disebut dengan Comercial Cow Calf Program. (Akhir-akhir ini berkembang sapi persilangan, seperti Simpo, Limpo, Simbrah, SimFH, LimFH, dsb)



3



9/30/2014



Kekurangan ?? • perputaran modal lambat • resiko yang tinggi (kegagalan reproduksi dan kematian pedet) • memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dibidang reproduksi ternak, yang mempengaruhi produktivitas induk



Sifat dan Besar Usaha • Pembagian di negara maju 1. Skala kecil ( Small Cow Herd)



:



1 ekor pejantan dengan 20 – 30 ekor induk



2. Skala sedang 410 – 480 satuan ternak



3. Commercial Complex Enterprise



:



30 satuan ternak



4. Capital Compleks Entrerprise



:



bagian (terutama induk) dari suatu usaha yang kompleks



4



9/30/2014



II. PRODUKTIFITAS TERNAK 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5.



Fertilitas Induk Bobot Badan Lahir Bobot Sapih Mortalitas anak setelah lahir/pra sapih Fertilitas Pejantan



2.1. FERTILITAS INDUK



pilih induk dari bangsa sapi yang sesuai kondisi setempat, fertilitas tinggi, (tanpa harus terregristrasi), sedangkan pejantan/semen harus berasal dari pejantan/semen yang unggul (terregistarsi).



5



9/30/2014



Induk dianggap fertile (subur) ?? • Dapat beranak setiap tahun • Mempunyai tingkat kelahiran (calving rate) yang tinggi (jumlah anak yang lahir dan hidup/100 induk yang dikawinkan). • Mempunyai lama kebuntingan dan jarak antar dua kelahiran (calving interval) yang pendek • Mempunyai kecenderungan anak kembar untuk setiap kelahiran.



Faktor yang mempengaruhi beranak setiap tahun



pilih calon induk/induk : • Bangsa yang cepat dewasa kelamin (cepat mencapai puber), atau dapat beranak pertama kali pada umur relatif muda. Pada kondisi tropis: (Parakkasi, 1999) – – – – –



Charolais beranak I : 26 bulan. Santa : 23 bulan Criole : 33 bulan Brahman : 36 bulan Kerbau : 21 – 50 bulan.







6



9/30/2014



Fertilitas Induk diukur ? 1. Jumlah anak yang dihasilkan setiap tahun (Calf Crop) •



Pilih induk – –



beranak pertama kali umur relatif muda jarak antara dua waktu beranak (Calving Interval) yang pendek •



• •



• •



supaya : lebih banyak laktasi selama siklus hidupnnya (life tim)e, lebih banyak anak lebih kecil ongkos makanan/kilogram produksi air susu



induk beranak pertama kali umur 3 tahun beberapa bangsa tertentu lebih cepat dewasa sehingga waktu beranak menjadi lebih cepat dibanding yang lambat dewasa.,



7



9/30/2014



Faktor yang Mempengaruhi Pubertas



1.Bangsa Sapi 2.Nutrisi (Protein, Energi dan vitamin A)



3.Jumlah Pemberian Ransum



Jumlah Pemberian Ransum •







Pemberian terbatas dan pemberian kualitas ransum yang rendah akan menunda pubertas dan menghambat estrus kembali Pemberian vitamin A terutama pada ternak yang mendapat hijauan kualitas rendah (misal hijauan musim kemarau) dapat memperbaiki tingkat konsumsi induk dan daya hidup pedet



8



9/30/2014



2. Jumlah anak yang lahir, hidup/100 induk yang dikawinkan (Calving Rate)



Faktor yang Mempengaruhi Tingkat kelahiran (fertilias induk) a. Bangsa sapi ; – Brahman (Bos Indicus) fertilitas rendah b. Menyusui atau tidak menyusui – Menyusui dapat menurunkan 20 % Calving Rate – Perkawinan saat kering : CR = 84%, sedangkan perkawinan saat laktasi CR hanya 63%



9



9/30/2014



c. Umur Induk - Induk yang beranak pertama umur 2 tahun > subur -



induk beranak umur 3 tahun Kesuburan meningkat pada umur 3-4 tahun dan menurun pada umur sekitar 10 tahun



d. Nutrisi danTingkat pemberian makanan • energi, protein, Viatmin A, D,E dan mineral P, Asam lemak esensial. • Defisiensi vitamin A, D, E (sub klinis) terjadi penurunan calf crop • Pembatasan pemberian pakan pada saat perkawinan akan menurunkan Calf Crop • penguat menghasilkan Calf Crop 78 %



Lanjutan Nutrisi dan Tingkat pemberian Pakan • Pemberian energi yang cukup akan mempercepat waktu kawin kembali setelah melahirkan (rebreding) • Kekurangan vitamin A, D dan E, walaupun belum menunjukkan tanda-tanda/gejala klinis, dapat menurunkan calving rate. • Penaikan bobot badan (bisa dinilai berdasarkan : Body Score Condition). Tetapi jika hewan terlalu gemuk, karena kelebihan energi, akan meningkatkan service per conception.



10



9/30/2014



Lanjutan …… • Over feeding terutama kelebihan energi dapat berdampak negatif : Service per conception meningkat, kesukaran beranak dan kematian anak • Pastora kualitas inferior menghasilkan Calf Crop 62 % • Pastora yang baik dengan suplementasi



e. Panjang periode kebuntingan Faktor yang Mempengaruhi 1. Bangsa sapi • Bos indicus > panjang dari Bos taurus • Angus dan FH (Bos Taurus)rata-rata lebih pendek masa kebuntingannya dibanding dengan hampir semua bangsa lain • Brahma paling panjang periode kebuntingannya (lebih dari 290 hari) • kerbau lebih lama dari sapi (312 hari)



11



9/30/2014



2.Jenis kelamin fetus • •



betina lebih >pendek dibanding jantan; bangsa sapi double muscle >panjang periode kebuntingan



3. Umur induk makin tua (sampai umur 7 tahun) umur induk makin panjang periode kebuntingannya



4. Nutrisi dan Lingkungan (musim dan tempat) pengaruh musim dan tempat yang ada hubungannya dengan produksi bahan makanan) yang memungkinkan pertambahan bobot badan induk akan memperpanjang periode kebuntingan hanya jelas pada sapi perah



12



9/30/2014



5. Jumlah anak perkelahiran (kembar atau tidak) • •



Kelahiran kembar sering dijumpai terutama pada sapi perah Kelahiran kembar menyebabkan kecilnya bobot lahir anak dan meningkatnya kematian



2.2. Bobot Lahir Dipengaruhi oleh : 1. Bangsa Sapi • Bobot lahir besar : Charolais, Holstein, Brown Swiss • Bobot lahir Sedang : Hereford • Bobot lahir Rendah : Brahman, Angus



13



9/30/2014



2. Besar Induk Lahir • Bobot induk besar bobot lahir akan besar, sebaliknnya 3. Jenis Kelamin Anak • Anak jantan bobot lahirnya lebih berat dibandingkan anak betina



4. Lama Kebuntingan • Makin lama bunting makin berat bobot lahir anak 5. Umur Induk • Brahman bobot lahir maksimum pada umur 5-10 tahun • Makin tua umur induk, makin berat



14



9/30/2014



6. Bobot badan Induk Sebelum Beranak • Induk yang bobot badan pre partus lebih besar menghasilkan anak dengan bobot lahir yang lebih berat 7. Nutrisi • Paling penting diperhatikan adalah energi



2.3. Bobot Sapih Anak • • • • •



dipengaruhi oleh : Jenis kelamin Umur sapih Umur induk Produksi air susu induk Tingkat pemberian makan pada induk, terutama energi



15



9/30/2014



• Pemberian Creep feed • Tingkat konsumsi susu anak • Konsumsi susu anak. – Konsumsi susu anak dan produksi susu induk, indikator yang baik menduga pertumbuhan anak dan bobot sapih. – Anak jantan, akan lebih sering menyusu sehingga akan mendapat susu lebih banyak daripada anak betina.



• Pertumbuhan kompensasi. – Bobot badan anak yang ringan, dapat mengadakan kompensasi dengan jalan lebih banyak minum air susu.



• Pemberian hormon • Efisiensi penggunaan air susu



16



9/30/2014



Hal- hal yang harus diperhatikan jika akan Memberikan Creep feed 1. Apakah anak sapinya mau makan CF ….. Anak sapi Brahman menolak CF… 2. Apakah CF dapat mengurangi variasi Bobot badan sapih yang diakibatkan musim? 3. Status nutrisi induk baik atau buruk? 4. Pemberian CF sebagai Backgrounduntuk memasuki program berikutnya



Lanjutan.. 5. Pemberian CF diintegrasikan dengan proses penyapihan dini (umur 3-4 bulan) 6. Pemberian CF dapat mengurangi respon Pemberian ZPT ( Zeranol) .



17



9/30/2014



2.4. Mortalitas Anak Sebelum Disapih



Faktor –faktor yang mempengaruhi – Bangsa sapi – Umur Induk – Jenis Kelamin Anak – Bobot Badan Anak – Nutrisi (Energi dan suplemen protein) – Cara Pemberian Air Susu



Faktor yang mempengaruhi kematian anak pra sapih • Bangsa sapi. – (Brahman mempunyai kematian pedet yang lebih tinggi, dibandingkan yang lain. Ini disebabkan mothering ability induk Brahman kurang (tidak mau menyusui anak).. – Kerbau mempunyai tingkat kematian pedet sekitar 10 – 30%



18



9/30/2014



• Umur induk – Makin tua umur induk, tingkat kematian pedetnya makin menurun. Tingkat kematian pedet pada:



• • •



Induk umur 3 tahun : Induk umur 4 tahun : Induk umur > 4 tahun:



9.5 % 4.3 % 2.4 %



Lanjutan... • Jenis kelamin anak – Pedet jantan, tingkat kematian > betina (62 vs. 52%. – Tingginya angka kematian pedet jantan, kemungkinan ada kaitannya dengan tingkat kesulitan beranak, pedet jantan cenderung mempunyai bobot lahir yang lebih berat/besar dan dada lebih lebar daripada pedet betina.



• Bobot badan anak. – Bobot lahir yang besar, menyebabkan kesulitan dalam kelahirannya, sehingga bobot lahir yang besar akan menyebabkan angka kematian lebih besar.



19



9/30/2014



Lanjutan... • Nutrisi (energi dan vitamin A) – Pengaruh nutrisi erat kaitannya dengan bobot badan induk. – Kesulitan beranak akan terjadi pada induk yang mendapat ransum berenergi tinggi. – Pemberian TDN 3.24., 3.99 dan 4.11, sebelum induk melahirkan, mempunyai kesulitan beranak 1.09., 1.23 dan 1.75 kali.



• Cara pemberian susu. – Pemberian susu melalui ember, akan mempunyai angka kematian pedet lebih tinggi daripada yang menyusu langsung ke induk.



2.5. FERTILITAS PEJANTAN Indikator : 1. Jumlah betina yang bunting selama musim kawin 2. Jumlah betina yang birahi kembali selama musim kawin



Daftar isi



20



9/30/2014



Jantan dianggap fertil, kalau: • Mampu memproduksi sperma dalam jumlah yang cukup dan mempunyai kualitas sperma yang baik. • Mempunyai keinginan untuk mengawini betina (libido) • Mampu meletakkan sperma ke dalam alat kelamin betina (mengawini).



• Jantan yang kehilangan salah satu kemampuan tersebut, dianggap tidak fertil.



Faktor yang mempengaruhi fertilitas jantan:



• • • • • • •



Bangsa sapi Umur Kondisi fisik. Ukuran skrotum Imbangan Jantan:betina Iklim Kelainan genetik



21



9/30/2014



Kondisi fisik pejantan ? • Kaki normal dan kuat. • Sehat (bebas penyakit, parasit internal/eksternal) • Bobot badan • Bebas kelainan genetik. •



mendapatkan kondisi fisik pejantan yang baik ??



• Tatalaksana pemeliharan dan pemberian pakan yang cukup, sesuai dengan kebutuhan. • PBB dan pemulihan kondisi setelah musim kawin. • Vitamin A, D dan E. • Excersice (gerak jalan 4 km/hari)



22



9/30/2014



III. CARA PEMELIHARAAN DAN PEMBERIAN PAKAN Dalam program CC ternak dapat dipelihara: 1. di pastura, 2. dalam kandang atau kedua-duanya (pastura dan kandang).



Evaluasi keberhasilan Perkawinan/IB • produktivitas induk perlu ditunjang dengan diketahui tentang keberhasilan program perkawinan/IB, antara lain: – – – – – – – – –



No Return Rate Pemeriksaan kemajiran dan kebuntingan (PKB) Conception rate Service per conception Calving Interval Calving Rate Mortalitas Calf crop Rebreeding



23



9/30/2014



Prinsip managemen pemeliharaan dan pemberian pakan ? Berbeda dengan program penggemukan.... diusahakan pakan lebih banyak menggunakan hijauan, dan konsentrat diberikan pada kondisi-kondisi tertentu (musim kemarau, periode pertumbuhan, induk bunting/laktasi).



III. CARA PEMELIHARAAN DAN PEMBERIAN PAKAN 1. Pastura Pastura : Suatu lapangan berpagar yang ditumbuhi hijauan unggul, tempat ternak digembalakan



24



9/30/2014



III. CARA PEMELIHARAAN DAN PEMBERIAN PAKAN Ranch : Lapangan luas yang ditumbuhi hijauan asli, tidak dipagar sehingga produksinya relatif rendah, biasanya daerah tersebut kurang baik untuk tanaman pangan



III. CARA PEMELIHARAAN DAN PEMBERIAN PAKAN



2 bentuk pastura yang dikenal yaitu : 1.



Pastura Rotasi



2.



Pastura Permanen



25



9/30/2014



Pastura Berdasarkan Cara Penggunaannya a. Continous grazing : Pastura yang digembalai tanpa aturan khusus b. Rotational Grazing : Diatur sehingga ada bagian tertentu digembalai, ada bagian lain yang diistirahatkan



c. Strip grazing (ration grazing) : ternak dikurung dalam suatu luasan tertentu yang dibatasi dengan pagar listrik dalam jangka waktu tertentu d. Green Feeding Hijauan dari pastura dipotong dan diberikan kepada ternak dalam keadaan segar



26



9/30/2014



e. Spot grazing Kerusakan pastura yang terjadi karena kesalahan pengelolaan, sehingga hanya beberapa bagian saja yang digunakan secara intensif, sedangkan yang lain dibiarkan



Keuntungan dan Kekurangan Pemeliharan Cow Calf di Pastura :



Keuntungan • Pastura yang baik dapat mempercepat pertumbuhan anak • Dapat memperbaiki kondisi induk untuk produksi air susu • Mudah dalam perkawinan • Kehidupan di pastura menyerupai kehidupan alamiah sejati bagi hewan



27



9/30/2014



• Makanan pertama yang empuk dan palatabel didapatkan di pastura dari hijauan yang berkualitas, disamping menyumbang protein, energi, beberapa vitamin dan mineral • Induk dan anak dapat berolahraga, bergerak bebas dalam udara segar, cukup sinar matahari sehingga masalah penyakt seperti kutu, pnemonia dan beberapa gangguan persendian jarang muncul



Kekurangan Pemeliharan Cow Calf di Pastura • Perlu investasi yang besar untuk lahan • Pastora kurang menguntungkan pada daerah curah hujan dan kelembaban tinggi.



28



9/30/2014



Untuk menjaga produktivitas pastura agar tetap baik, maka dapat dilakukan beberapa hal, diantaranya



Mengatur penggunaan pastura dengan baik • Menjaga kapasitas tampung • Memelihara/melakukan pemupukan • Memilih spesies tanaman yang tepat.



2. Pemeliharaan di Kandang • Keuntungan : Mengurangi modal/investasi dalam menyewa atau membeli lahan untk menanam hijauan • Kekurangan : Ongkos makanan dan buruh meningkat, butuh peralatan yang banyak • Resiko penyakit diare • Memerlukan skill



29



9/30/2014



Ransum Program Cow Calf di Feedlot



• ransum disediakan , dibawa ke kandang – penampilan produksi sangat tergantung jumlah + kualitas ransum diberikan. menekan biaya operasional/makanan, beri ransum seimbang, harga yang relatif murah , menggunakan bahan pakan yang paling banyak dan tersedia sepanjang tahun di tempat di mana usaha CC dilakukan.



Ransum Program Cow Calf di Feedlot • hijauan (jerami padi atau jerami hasil pertanian lain) atau bahan pakan pengganti hijauan • konsentrat hasil ikutan industri pertanian/perkebunan (onggok, bungkil sawit, dedak padi, polard/wheat bran), mineral, vitamin (A. D dan E).



• Titik kritis – dara melahirkan pertama pada umur 2 tahun – induk bunting tua (30 – 60 hari sebelum melahirkan), – induk laktasi (0 – 70 hari setelah melahirkan, produksi susu yang tinggi) – induk muda yang melahirkan I pada umur 2 tahun (untuk laktasi, pertumbuhan) – induk hasil persilangan yang mempunyai pertumbuhan cepat.



30



9/30/2014



beberapa kondisi atau periode kritis dalam pemberian makanan (ransum harus betul-betul diperhatikan), yaitu : • dara yang diharapkan melahirkan pertama pada umur 2 tahun, • induk bunting tua (30 – 60 hari sebelum melahirkan), • induk laktasi (0 – 70 hari setelah melahirkan, dengan produksi susu yang tinggi), terutama untuk induk muda yang melahirkan I pada umur 2 tahun (selain untuk laktasi, diperlukan pula untuk pertumbuhan), • induk hasil persilangan yang mempunyai pertumbuhan cepat.



IV. KELOMPOK TERNAK YANG DIPELIHARA • Untuk memudahkan penanganan dan pemberian makanan dalam program CC maka dilakukan pengelompokan ternak berdasarkan status fisiologisnya (pertumbuhan, bunting, menyusui, kering) yaitu :



31



9/30/2014



a. Calon induk b. Induk muda (yearling), bunting 1/3 akhir kebuntingan c. Induk dewasa, kering, bunting , trimester kedua d. Induk dewasa, kering bunting, 1/3 akhir kebuntingan



e. Induk muda (umur 2 tahun), menyusukan, 3-4 bulan awal laktasi, produksi air susu 5 kg/hari f. Induk sapi menyusukan, 3-4 bulan awal laktasi produksi air susu 5 kg/hari (sedang) g. Induk sapi menyusukan, 3-4 bulan awal laktasi produksi air susu 10 kg/hari (superior)



32



9/30/2014



h. Sapi pejantan, hidup pokok dan sedang konpensasi pertumbuhan i. sapi jantan sedang bertumbuh dan berkembang j.



Anak/Pedet menyusu dan yang tidak punya induk ….. pemberian makanan Creep



CALON INDUK







Pemilihan calon induk







Tujuan pemeliharaan dan pemberian pakan







Target produksi.







Faktor-faktor yang mempengaruhi pubertas







Keuntungan dan kerugian mengawinkan calon Induk







Keperluan zat makanan







Formulasi Ransum







Cara pemberian pakan



33



9/30/2014



Asal calon induk Pedet CC sendiri 1.



Bobot sapih berat – Potensi tumbuh > cepat – Berasal dari induk dg Produksi susu cukup + mothering ability baik – ...dapat menurun pada pedet yang dipilih 2.



Konformasi tubuh tipe pedaging yang baik



Calon induk siap kawin Beli dari CC lain/Pembesaran



1. Asal pengusaha baik 2. sudah siap kawin – BB: 270 – 300 kg, (65% Bobot Dewasa), – Umur : 1.5 – 2.0 tahun – Bebas dari penyakit menular, Bruselosis



3. masukkan dalam program conditioning (selama 7 – 28 hari), – – –



pemeriksaan alat reproduksi sinkronisasi estrus. IB 3 kali sinkronisasi , IB, tidak bunting...penggemukan



Tujuan pemeliharaan dan pemberian pakan Calon induk ?? Tujuan/Target produksi



• Puber/dapat dikawinkan umur 12 – 15 bulan • melahirkan I pada umur 24 bulan, bobot puber 250 - 350 kg. PBB 0.75-1 kg/hari – Perlu diingat bahwa makin panjang waktu calon induk bunting I, biaya pemeliharaan meningkat, sehingga harga pedet lepas sapih yang dihasilkan akan semakin mahal



Kalau kondisi i tidak memungkinkan • mengawinkan I pada umur 21- 24 bulan • melahirkan I pada umur 30 bulan – 36 bulan, dengan PBB 0.5 – 0.75 kg/hari. •



34



9/30/2014



Faktor-faktor yang mempengaruhi pubertas /dewasa kelamin?



• Bangsa Sapi • Umur • Pakan



mengawinkan calon Induk pada umur 1 tahun (beranak dalam umur 2 tahun): Keuntungan • > seekor anak, dari dara kawin umur 2 tahun. • Melahirkan umur 2 tahun tidak mengganggu penampilan reproduksi, bobot sapih anak dan longevity induk. • Biaya pemeliharaan >murah. –



Walaupun calon induk memerlukan ransum yang lebih tinggi kualitasnya (dengan harga yang relatih lebih mahal), waktu pemeliharaannya lebih pendek (dari sapih sampai masa puber), daripada yang beranak pada umur 2 tahun.



kerugian



• Sering terjadi kegagalan konsepsi, sehingga calf crop menurun • Dapat mengalami kesulitan pada saat melahirkan • Kematian setelah lahir • Penurunan produksi susu setelah melahirkan







35



9/30/2014



mengurangi kejadian merugikan ??



• Beri pakan sesuai dengan kebutuhan • Kawinkan pertama kali dengan jantan kerangka kecil/sedang. Catatan: Walaupun memberi pakan energi tinggi pada dara calon induk dapat menimbulkan kejadian yang merugikan, namun memberi makan yang kurang, akan lebih merugikan, karena dapat menunda masa puber, menurunkan conception rate, dll.



Keperluan zat makanan (NRC,1985)



Bobot badan 125 182 227 272



318 364 409 454



Target PBB 0.7 0.9 0.7 0.9 0.7 0.9 0.7 0.9 0.7 0.9 0.7 0.9 0.7 0.9 0.7 0.9



Konsumsi BK (kg) (%BB) 3.7 2.96 3.6 2.88 4.6 2.53 4.5 2.47 5.5 2.42 5.4 2.38 6.3 2.32 6.1 2.24 7.3 2.30 7.0 2.20 7.8 2.20 7.5 2.12 8.5 2.07 8.3 2.03 9.2 2.03 9.0 1.98



PK (g) 485 544 524 580 566 615 598 634 657 665 663 675 688 765 717 729



(%) 13.1 15.1 11.4 12.9 10.3 11.4 9.5 10.4 9.0 9.5 8.5 9.0 8.1 8.5 7.8 8.1



TDN (kg) 2534 2772 3151 3465 3768 4158 4316 4697 5000 5390 5343 5775 5822 6391 6302 6930



(%) 68.5 77.0 68.5 77.0 68.5 77.0 68.5 77.0 68.5 77.0 68.5 77.0 68.5 77.0 68.5 77.0



Ca (g) 22 27 21 26 21 24 20 23 21 22 19 21 19 21 19 20



(%) 0.59 0.74 0.45 0.57 0.38 0.45 0.32 0.38 0.28 0.32 0.24 0.28 0.22 0.25 0.21 0.22



P (g) 10 12 11 13 12 13 13 14 15 15 15 16 16 16 16 16



(%) 0.27 0.33 0.24 0.29 0.22 0.24 0.21 0.23 0.20 0.22 0.19 0.21 0.19 0.19 0.18 0.18



36



9/30/2014



Kandungan zat makanan dalam Ransum untuk Sapi Pedaging, Calon Induk Kerangka Sedang adalah sbb:



Bobot Badan : 125 – 454 Kg Konsumsi BK : 3.7 – 9.0 kg/hari, atau 2.9 – 1.98% BB Kandungan Zat Makanan dalam Ransum (dalam %BK) PK : 13.0 – 8.0 % TDN : 68.0 – 77.0% Ca : 0.74 – 0.22% P : 0.33 – 0.18% Vitamin A : 2 200 IU/kg ransum



Induk Bunting • • •



3 periode : periode awal tengah dan akhir kebuntingan











Awal kebuntingan kebutuhan makanan untuk perkembangan janin, membran dan cairannya masih sangat kecil. Induk yang mempunyai kondisi baik, hanya perlu makanan tambahan, sampai bunting tua, terutama sumber mineral.



tengah kebuntingan, • kebutuhan energi meningkat, tetapi < bawah hidup pokok.



akhir kebuntingan (bunting tua) 3 bulan (100 hari) sebelum melahirkan, periode yang perlu diperhatikan Kebutuhan zat makanan (terutama energi) meningkat ??,



• Hijauan berkualias agak rendah, masih dapat mencukupi kebutuhan periode ini, kecuali untuk vitamin A.



• pertumbuhan janin sudah mencapai 70 -80%, • 45 hari sebelum melahirkan, penaikan bobot badan janin lebih dari 0.5 kg/hari.



37



9/30/2014



Induk muda, bunting tua, (3 bulan akhir kebuntingan) kelompok dara/induk muda baru pertama kali akan melahirkan (umur 2 tahun),



Pregnant Yearling Heifers, usia kebuntingan sekitar 6 – 9 bulan. Atau 3 bulan sebelum melahirkan, bobot badan sekitar 250 – 350 kg.



pemberian pakan ? Pertumbuhan induknya sendiri, induk masih berumur muda Pertumbuhan janin yang cepat pada akhir kebuntingan (hampir 50% dari bobot lahir, terjadi pada akhir kebuntingan). Perkembangan ambing, untuk persiapan menyusui/laktasi. Tabungan energi untuk laktasi/setelah melahirkan



Target Produksi ? • Dara bunting tua • PBB sesuai perkembangan janin atau berat janin (27 – 40 kg) • pertumbuhan induknya sendiri dan cadangan energi selama menyusui yaitu sekitar 0.4 – 0.9 kg/hari, tergantung kondisi tubuh induk.



• Induk muda kondisi kurus, memerlukan PBB 0.9 kg/hari. • Induk muda kondisi sedang, 0,6 kg/hari, dan • Induk muda gemuk 0.4 kg/hari.



38



9/30/2014



Kebutuhan Zat Makanan Sapi Pedaging, Dara Induk Muda (Pregnant Yearling heifers), Bunting Tua.(3 bulan akhir kebuntingan) Bobot badan 318



341



364



386



409



432



Target PBB 0.4 0.6 0.9 0.4 0.6 0.9 0.4 0.6 0.9 0.4 0.6 0.9 0.4 0.6 0.9 0.4 0.6 0.9



Konsumsi BK (kg) (%BB) 7.0 2.2 7.2 2.3 7.2 2.3 7.3 2.1 7.5 2.2 7.5 2.2 7.6 2.1 7.9 2.2 8.0 2.2 8.0 2.1 8.3 2.2 8.3 2.2 8.3 2.0 8.6 2.1 8.7 2.1 8.6 2.0 9.0 2.1 9.0 2.1



PK (g) 600 600 700 600 700 700 600 700 700 600 700 800 700 700 800 700 800 800



(%) 8.4 9.0 9.8 8.3 8.9 9.5 8.2 8.8 9.3 8.2 8.6 9.1 8.1 8.5 9.0 8.0 8.4 8.8



TDN (kg) 3.9 4.4 4.8 4.0 4.5 5.0 4.2 4.7 5.3 4.4 4.9 5.5 4.5 5.1 5.7 4.7 5.3 5.9



(%) 55.4 60.3 67.0 55.1 59.9 66.5 54.8 59.6 66.1 54.1 58.9 65.1 54.3 59.1 65.4 54.1 58.9 65.1



Ca (g) 19 24 27 20 24 28 21 25 28 21 25 28 22 26 28 23 26 28



(%) 0.27 0.33 0.33 0.27 0.32 0.35 0.28 0.33 0.35 0.26 0.30 0.34 0.26 0.30 0.32 0.27 0.29 0.32



P (g) 14 15 16 14 16 17 15 16 17 16 17 18 17 18 19 17 19 19



(%) 0.20 0.21 0.21 0.19 0.20 0.20 0.20 0.21 0.21 0.20 0.21 0.22 0.20 0.21 0.21 0.20 0.21 0.21



Vitamin A (1000IU) 19 20 20 20 21 21 21 22 22 22 23 23 23 24 24 24 25 25



kandungan zat makanan Ransum Sapi Pedaging, Dara/Induk Muda Bunting Tua, adalah sbb:



Bobot Badan : 318 – 432 Kg PBB : 0.4 – 0.9 kg/hari Konsumsi BK : 7.0 – 9.0 kg/hari, atau 2.0 – 2.2% BB Kandungan Zat Makanan dalam Ransum (dalam %BK) PK : 8.0 – 10.0% TDN : 54.0 – 67.0% Ca : 0.20 – 0.21% P : 0.33 – 0.18% Vitamin A : 2 700 – 3 000 IU/kg BKransum



39



9/30/2014



Induk Dewasa, Kering, Bunting Tua, 3 Bulan Akhir Kebuntingan. • induk yang sudah melahirkan, tidak menyusui, dengan usia kandungan 6 -9 bulan • Tujuan pemberian pakan pada induk dewasa, bunting tua adalah untuk: – Pertumbuhan janin yang cepat pada akhir kebuntingan. – Perbaikan kelenjar ambing untuk persiapan menyusui/laktasi – Perbaikan kondisi tubuh, jika kondisi induk agak kurus. Tetapi jika kondisinya sedang/gemuk, tidak perlu untuk pertumbuhan/ perbaikan kondisi.



• Target produksi PBB sekitar 0.4 kg/hari, kecuali kondisi kurus, maka untuk pemulihan kondisi, PBB 0.6 kg/hari



Kebutuhan Zat Makanan Sapi Pedaging, Induk Dewasa, Kering, Bunting Tua (3 bulan akhir kebuntingan) Bobot badan 364 409 454 500 545 591 636



Target PBB 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4



Konsumsi BK (kg) (%BB) 7.6 2.1 8.3 2.0 8.9 2.0 9.5 1.9 10.1 1.9 10.7 1.8 11.3 1.8



PK (kg) 1.0 1.1 1.1 1.2 1.2 1.3 1.3



(%) 8.2 8.0 7.9 7.8 7.8 7.8 7.8



TDN (kg) 5.5 6.0 6.3 6.6 6.9 7.2 7.7



(%) 54.5 54.0 53.8 53.2 52.9 52.7 52.5



Ca (g) 34 35 36 38 30 41 42



(%) 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26



P (g) 22 24 25 27 28 30 31



(%) 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21



Vitamin A (1000IU)/kg 28 33 37 40 42 45 47



Bobot Badan : 364 – 636 Kg PBB : 0.4 kg/hari Konsumsi BK : 7.6 – 11.3 kg/hari, atau 1.8 – 2.1% BB Kandungan Zat Makanan dalam Ransum (dalam %BK) PK : 7.8 – 8.2% TDN : 52.0 – 55.0% Ca : 0.26% P : 0.21% Vitamin A : 28 000 – 47 000 IU/ekor/hari, atau 3 700 – 4 200 IU/kg BKransum



40



9/30/2014



Induk Menyusui



• kebutuhan hidup pokok >tinggi tidak laktasi. • Penggunaan zat makanan dipengaruhi oleh tingkat konsumsi • Efisiensi penggunaan makanan meningkat (sampai 12%) pada periode laktasi, daripada induk tidak laktasi.



Lanjutan.. • Kebutuhan energi induk laktasi lebih banyak (38 – 40%), dari yang tidak laktasi, • pemberian makanan tambahan (konsentrat, vitamin dan mineral) pada periode ini, dapat meningkatkan penampilan anak. » segera setelah partus, kebutuhan energi induk perlu ditingkatkan sampai 50%, protein, Ca dan P 100%. • Setelah anak disapih, kebutuhan zat makanan induk, paling rendah, digunakan hijauan kualitas rendah •



Pemberian pakan induk baru melahirkan dan menyusui anaknya, terutama 3 bulan pertama laktasi mempunyai tujuan: – Memenuhi pertumbuhan induk (terutama untuk induk muda). – Produksi susu, (puncak produksi susu) – Persiapan untuk birahi/kawin kembali, setelah melahirkan.







41



9/30/2014



Lanjutan.. • Jumlah dan kualitas pakan yang diberikan pada induk menyusui atau laktasi, penting untuk menjamin birahi/kawin kembali setelah melahirkan (3 bulan •



setelah melahirkan, harus birahi kembali/kawin), agar Calving Interval pendek, atau induk dapat melahirkan setiap tahun. tahun melahirkan



Kelompok Jantan • Perkawinan, dalam program CC ...pejantan (kawin alam), atau Inseminasi Buatan (IB). • Pilih semen pejantan unggul – terigistrasi



• Kelompok pejantan yang dipelihara ialah: – Calon pejantan (Pejantan muda) – Pejantan dewasa – Pejantan yang akan dijual



42



9/30/2014



Lanjutan.. •



pemeliharaan dan pemberian pakan hewan jantan, ditujukan untuk: – Pertumbuhan yang cepat, agar pejantan dapat segera mencapai bobot pubertas (deasa kelamin) – Menjamin fertilitas – Menjaga atau meningkatkan libido. serta – Produksi sperma yang berkualitas baik, dengan jumlah yang cukup



Bobot Badan : 136 – 500 Kg PBB : 0.7 – 1.40 kg/hari Konsumsi BK : 3.9 – 10 kg/hari, atau 2.1 – 2.9% BB Kandungan Zat Makanan dalam Ransum (dalam %BK) PK : 8.0 – 16.0% TDN : 61.0 – 76.0 % Ca : 0.30 – 0.33 % P : 0.20 – 0.43 % Vitamin A : 19 000 – 38 000 IU/ekor/hari, atau 2 300 – 2 900 IU/kg BKransum



Langkah penghematan di musim paceklik atau kemarau dalam program Cow Calf



1. Culling ….. Ternak yang paling tidak produktif 2. 3.



Pertahankan hewan yang sifat makannya baik Tidak meletakan hijauan di atas tanah … 30% akan hilang tak termakan 4. Jika makanan tidak cukup, anak harus diberi Creep Feed 5. Memilih antara biarkan BB turun (hemat makanan) atau pertahankan bobot badan ?



43



9/30/2014



Perlu dipertimbangkan bahwa : Bobot badan mudah turun, tetapi untuk memulihkannya kembali sussah dan mahal !!! Substitusi hijauan dengan bijian untuk mempertahankan bobot badan 1 kg biji-bijian = 2 kg Hijauan



Waktu Pemberian Makanan VS Waktu Kelahiran



• Kelahiran siang hari – mempermudah pengelolaan – meningkatkan daya hidup anak – mengurangi jumlah buruh untuk memberi makan



• Tropis … partus malan hari dapat mengurangi stress



44



9/30/2014



45