Program Kerja TB Dots [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM KERJA TB DOTS TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun 1993 , WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan. Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk pengendalian TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi. Dengan berbagai kemajuan yang di capai sejak tahun 2003 diperkirakan masih terdapat 9,5 juta kasus baru TB dan sekitar 0,5 juta orang meninggal akibat TB di seluruh dunia (WHO, 2009). Selain itu penggendalian TB mendapat tantangan baru seperti KO – infeksi TB/HIV, TB yang resisten obat dan tantangan lainnya dengan tingkat kompleksitas yang semakin tinggi . Dokumen Strategi Nasional Penggendalian TB di Indonesia disusun dengan konsultasi yang intensif dengan para pemangku kepentingan di tingkat nasional dan provensi serta mengacu pada : 1. Kebijakan pembangunan nasional 2010-2014 2. Dokumen strategi dan rencana global dan regional , dan 3. Evaluasi perkembangan TB di Indonesia Dan RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kab. Malang satu-satunya Rumah Sakit milik pemerintah di Malang selatan di harapkan menjadi penyumbang penemuan kasus TB di Malang selatan yang nanti hasilnya akan bermanfaat dalam penemuan kasus TB nasional Tuberkulosis (TB) Penyebab terbesar penyakit dan kematian di dunia khususnya di Asia dan Afrika , dan sejak tahun 2005 terdapat peningkatan kasus yang di sebabkan oleh pertumbuhan populasi di India , China , Indonesia , Afrika Selatan dan Nigeria . Di Indonesia , TB juga masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat , Kementrian kesehatan Republik Indonesia mencatat sebanyak 64 ribu orang di wilayah Indonesia meninggal dunia akibat TB selama 2011. Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah :  Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat  Kegagalan program TB . Hal ini di akibatkan oleh : o Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan o Tidak memadainya organisasi pelayanan TB ( kurang terakses oleh masyarakat , diagnosis yang tidak standar , obat tidak terjamin penyediaannya , tidak di lakukan pemantauan , penvatatan dan laporan yang standard an sebagainya ) o Tidak memadainya tatalaksana kasus o Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG



o Infrastruktur kesehatan yang buruk  Perubahan demografik karena meningatnya penduduk dunia dan perubahan struktur umur kependudukan  Dampak pendemi HIV BAB II RINCIAN KEGIATAN Program kerja TB DOTS RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kab. Malang sebagai berikut : 1. Meningkatkan jumlah penemuan suspek TB 2. Meningkatkan penemuan BTA (+) diantara semua suspek TB 3. Meningkatkan angka konversi 4. Meningkatkan penemuan TB anak diantara pasien TB 5. Meningkatkan angka kesembuhan 6. Menekan angka Drop Out 7. Meningkatkan keberhasilan rujukan 8. Meningkatkan penemuan kasus HIV diantara pasien TB D. HASIL KEGIATAN 1. Penemuan jumlah suspek TB ( Case detection rate ) tahun 2013-2015 SUSPEK



Series 3



294



216



197



61



55 33



2013



2014



2. Angka konversi ( conversion rate )pada tahun 2013 – 2015



2015



BTA (+)



KONVERSI 61



55



33



61



54



31



2013



2014



2015



3.Angka kesembuhan ( cure rate ) BTA (+)



SEMBUH 61



55



33



53



29



15



2013



2014



2015



 Keterangan: Pada tahun 2015 angka kesembuhan baru bisa dievaluasi 1 tribulan. 4 . Penemuan TB anak ( proporsi penemuan TB anak diantara semua pasien TB)



semua pasien TB



TB anak



193



139 108



59



3



3



2013



2014



2015



 Keterangan : Pada tahun 2015 penemuan kasus TB anak sangat pesat karena RSUD Kanjuruhan sudah bisa melakukan mantoux test dan adanya komitmen dari dokter spesialis anak 5 . Angka putus berobat ( Default ) jumlah pasien TB



angka DO



193



139 108



3 2013



2 2014



1 2015



6 . Keberhasilan angka rujukan ( success rate ) dirujuk awal pengobatan



dirujuk masa pengobatan



keberhasilan rujukan



25



25



20 15



14



1



1



2013



2014



1 2015 0



E. RENCANA PROGRAM Dari hasil evaluasi kinerja TB DOTS RSUD Kanjuruhan masih ada beberapa kekurangan yang harus di benahi terutama dalam meningkatkan jumlah suspek ( CDR ) , menekan angka putus berobat , meningkatkan keberhasilan rujukan ( success rate ) maka TIM TB DOTS mengadakan beberapa rencana program : 1. Melakukan edukasi pada semua pasien yang berkunjung di poli DOTS dan Rawat Inap 2. Melakukan kegiatan monev tiap 3 bulan sekali dengan semua Irna yang ada di RSUD Kanjuruhan ( memperkuat jejaring internal ) 3. Melakukan kegiatan monev dengan mengundang Dinas Kesehatan dan PUSKESMAS dan rumah sakit lain ( memperkuat jejaring eksternal ) 4. Melakukan kegiatan rapat rutin dengan melibatkan Top Management RSUD Kanjuruhan 5. Membuat MOU antara RS Kanjuruhan dengan RSSA Malang dan Dinkes kab. Malang



E1 . Rencana kegiatan TB DOTS



NO



KEGIATAN



1



Penyuluhan



2



3 4



5



TARGET



Semua pengunjung poli paru, PAT , pasien yang dirawat. Monev (jejaring Semua KA, WAKA , internal) / in STAF, IRNA , house training Management , Lab , IRJA. Monev (jejaring Dinkes , Puskesmas , eksternal) RS , Management Rapat tim Tim DOTS + Management Membuat MOU



WAKTU KEGIATAN



BIAYA



Senin dan rabu



RS



3 bulan sekali : januari , RS april , juli , oktober 2015



1 tahun sekali , akhir tahun



RS



Tiap bulan



RS



RSSA Malang , Mei s/d November 2015 Dinkes kab. Malang



RS



F. PENUTUP Demikian laporan kegiatan dan rencana program kegiatan TB DOTS di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen kab. Malang, semoga bermanfaat dalam pemberantasan penyakit TB , besar harapan kami atas dukungan dari Bapak Direktur RSUD Kanjuruhan atas keberhasilan program TB DOTS di RSUD Kanjuruhan dan semua yang terlibat dalam kesuksesan program TB DOTS.