Program Umum BK SMKN 1 Purwakarta 1516 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 1 PURWAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016



BAB 1 PENDAHULUAN A. Rasional Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 1. Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum yaitu pertama rencana dan pengaturan (tujuan, isi dan bahan pelajaran), yang kedua yaitu cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. 2. Tantangan internal dan eksternal pendidikan. Tantangan internal terkait dengan perkembangan dan ledakan penduduk indonesia yang dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain terkait dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan dimasa depan, persepsi masyarakat dan perkembangan pengetahuan dan pendidikan. Dalam hal ini diperlukan penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar sesuai dengan yang diharapkan dan yang dihasilkan. 3. Perubahan Kurikulum 2013 mengacu kepada tujuan pendidikan nasionanl sebagaimana dirumuskan dalam undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Masa Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan tersebut terkait dengan empat elemen perubahan kurikulum 2013 yang mencangkup kompetensi lulusan, materi, proses dan penilaian pembelajaran yang disusun dan dikembangkan untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masa depan peserta didik dalam menghadapi globalisasi.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



|1



4. Peran Bimbingan dan Konseling sebagai mitra mitra kerja dalam melaksanakan tugasnya sebagai upaya pemberi bantuan (Dahlan, 1988: 22) diwujudkan dalam bentuk pemberian layanan individual dan kelompok kepada siswa berdasarkan empat bidang layanan, yaitu layanan BK karir, belajar, pribadi dan sosial. Sebagai mitra pendidikan, BK membantu siswa didalam pengembangan pribadi agar tumbuh menjadi pribadi unggul, berkembang dengan baik, mandiri, memiliki pengetahuan dan keterampilan, jasmani dan rohani yang sehat, serta memiliki kemampuan penerapan nilai moral dan norma norma kemasyarakatan.



B. Landasan Hukum Adapun dasar pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut. 1. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Kompetensi Bimbingan dan Konseling/ Konselor. 3. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Kinerja Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 4. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 6. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24 tahun 2006, tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 8. Undang-Undang No. 2 tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah; 9. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990, tentang Pendidikan Menengah; 10. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah Otonomi; Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



|2



11. SK Mendikbud No. 025 tahun 1995, tentang Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada Suatu Pendidikan Formal; 12. Surat PB ABKIN No. 013/PB ABKIN/II/2008, tentang Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Pelayanan Bimbingan dan konseling dalam Jalur Pendidikan Formal; 13. Kurikulum SMK NEGERI 1 Purwakarta tahun ajaran 2015/2016. Atas dasar pemikiran tersebut, perlu dikembangkan serangkaian kegiatan yang terangkum secara sistematis dalam kerangka program bimbingan dan konseling SMK NEGERI 1 Purwakarta yang bertujuan untuk menunjang proses pembelajaran.



C. Visi dan Misi Sekolah VISI “ Menghasilkan lulusan yang berkarakter, unggul dalam IPTEK yang berlandaskan Imtaq, mampu bekerja atau berwirausaha dan menjadikan sebagai SMK rujukan.” MISI 1. Menyelanggarakan diklat kejuruan Teknologi menggunakan standar nasional pendidikan atau SNP dengan penguatan pada pendidikan karakter serta membekali penguasaan bahas asing. 2. Meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis IT. 3. Melengkapi dan memelihara sarana prasarana sesuai dengan criteria SMK Rujukan 4. Mengembangkan kurikulum, proses pembelajaran, PKL, dan uji kompetensi produktif yang melibatkan DU/DI bertaraf nasional maupun internasional. 5. Meningkatkan kemampuan guru-guru dengan menyelenggarakan berbagai diklat. 6. Penajaman manajemen sekolah menggunakan pendekatan bisnis 7. penguatan hubungan sekolah dengan DU/DI. 8. Meningkatkan kewirausahaan untuk menghasilkan jiwa kemandirian lulusan. 9. Meningkatkan lingkungan sekolah yang berkarakter.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



|3



D. Visi dan Misi BK 1. Visi Visi dari program bimbingan dan konseling ini adalah untuk menciptakan iklim sekolah yang kondusif bagi kesuksesan seluruh siswa SMKN 1 Purwakarta.



2. Misi Misi program ini difokuskan untuk memfasilitasi seluruh peserta didik memperoleh dan menguasai kompetensi dibidang akademik, pribadi-sosial, karir berlandaskan pada tata kehidupan etis normative dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, sehat jasmani dan rohani, mempunyai kepribadian yang mantap, mandiri serta bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat, dan bangsanya.



E. Tujuan 1. Tujuan Umum a. Sebagai pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Sesuai dengan pengertian bimbingan dan konseling sebagai upaya membentuk keprinbadian siswa secara optimal, maka secara umum program layanan bimbinga dan konseling di sekolah menengah atas/kejuruan harus dikaitkan dengan pengembangan sumber daya manusia. b. Sebagai pedoman pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam rangka menjawab tantangan kehidupan masa depan, yaitu adanya relevansi program pendidikan dengan tuntutan dunia kerja atau adanya “link and match” (kaitan dan padanan), maka secara umum program layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karir yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



|4



2. Tujuan Khusus Tujuan khusus program pelaksanaan bimbingan konseling adalah sebagai pedoman layanan dalam berbagai aspek tugas perkembangan, seperti : a. Tugas perkembangan pribadi sosial, yang membantu siswa dalam rangka : 1) Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada diri siswa. 2) Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang – orang yang mereka senangi. 3) Membentuk pilihan yang sehat. 4) Mampu menghargai orang lain. 5) Memiliki rasa tanggung ajwab. 6) Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi 7) Dapat menyesuaikan konflik. 8) Dapat membuat keputusan secara efektif. b. Tugas perkembangan belajar, yang membantu siswa dalam rangka : 1) Dapat mengembangkan keterampilan atau teknik belajar secara efektif 2) Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan 3) Mampu belajar secara efektif 4) Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi / ujian c. Tugas perkembangan karir, yang membantu siswa dalam rangka : 1) Membentuk identitas karir dengan cara mengenal ciri – ciri pekerjaan di dalam lingkungan kerja 2) Merencanakan masa depan 3) Membentuk pola – pola karir, yaitu kecenderungan arah karir 4) Mengenal keterampilan, kamampuan, dan minat



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



|5



F. Fungsi Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, program layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi sebagai pedoman bagi pelaksanaan : 1. Fungsi Pemahaman Adalah fungsi layanan bimbingan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa yang meliputi : a. Pemahaman tentang diri sendiri, terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru, dan pembimbing. b. Pemahaman tentang lingkungan siswa ( keluarga, sekolah ) terutama oleh siswa sendiri, orang tua, dan pembimbing. c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas ( informasi pendidikan, jabatan / pekerjaan, budaya / nilai – nilai ) terutama oleh siswa sendiri. 2. Fungsi Pencegahan Adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya siswa dari berbagai permasalahan yang akan mengganggu, menghambat, atau menimbulkan kesulitan – kesulitan dalam proses perkembangannya. 3. Fungsi Perbaikan Adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dihadapi oleh siswa. 4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi siswa dalam perkembangan diri secara mantap dan berkelanjutan. Fungsi – fungsi tersebut dapat diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling sesuai dengan fungsinya. Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu kepada satu atau lebih fungsi – fungsi layanan, agar hasil yang dicapai dapat di identifikasi dan di evaluasi dengan baik.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



|6



BAB II PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING



A. Tugas Perkembangan Program bimbingan dan konseling adalah satuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu, seperti periode tahunana, semesteran, bulanan, dan mingguan. Penyusunan program Bimbingan dan Konseling disekolah dimulai dengan menganalisa kebutuhan (Need Assesment) untuk mengidentifikasi aspek-aspek kebutuhan peserta didik. Analisa kebutuhan peserta didik digunakan sebagai upaya untuk mencukupi tugas perkembangan didik sesuai jenjang pendidikannya. Adapun tugas perkembangan peserta didik jenjang pendidikan SMK adalah sebagai berikut. 1) Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita. 3) Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat. 4) Mengembangkan penguasaan ilmu teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan parir atau melanjutkan Pendidikan Tinggi 5) Mencapai kematangan dalam pilihan karir 6) Mencapai kematangan gambar dan sikap tentang kehidupan mandiri, secara emocional, sosial, intelectual dan ekonomi. 7) Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 8) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni. 9) Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



|7



B. Bidang Bimbingan Konseling Layanan bimbingan dan konseling adalah merupakan aspek penting dalam menunjang keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, upaya bimbingan dan konseling hendaknya memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis, serta mampu mengambil keputusan, mengarahkan, dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan peranan yang diinginkannya dimasa depan. Secara lebih khusus bidang bimbingan dan konseling meliputi : 1. Bidang pribadi a.



Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.



b.



Pemantapan pemahaman tentang potensi diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan seharihari maupun untuk peranannya di masa depan.



c.



Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.



d.



Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya.



e.



Pemantapan kemampuan mengambil keputusan dan mengarahkan diri secara mandiri sesuai dengan sistem etika dan nilai, serta apresiasi seni.



f.



Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara



rohaniah



maupun



jasmaniah,



termasuk



perencanaan



hidup



berkeluarga. 2.



Bimbingan Sosial a.



Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif, efisien dan produktif.



b.



Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis dan kreatif.



c.



Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, di tempat latihan/kerja/unit produksi maupun di



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



|8



masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat istiadat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku. d.



Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya.



e.



Pemantapan pemahaman tentang peraturan, kondisi rumah, sekolah, dan lingkungan, serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.



f.



Orientasi tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.



3. Bimbingan Belajar a.



Pemantapan sikap, kebiasaan dan keterampilan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, dengan sumber belajar yang lebih bervariasi dan kaya.



b.



Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok.



c.



Pemantapan penguasaan materi program belajar keilmuan, teknologi dan atau seni di sekolah menengah kejuruan dan sebagai persiapan untuk memasuki dunia kerja.



d.



Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah, dan atau alam sekitar, serta masyarakat untuk pengembangan diri.



e.



Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi.



4. Bimbingan Karir a.



Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.



b.



Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang hendak dikembangkan.



c.



Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



|9



d.



Pengenalan berbagai kesempatan lapangan kerja yang dapat dimasuki setelah lulus dari SMK.



e.



Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan.



C. Prinsip – prinsip Bimbingan 1.



Bimbingan harus berpusat pada diri sendiri



2.



Bimbingan harus dilaksanakan secara kontinyu dan terencana



3.



Bimbingan harus mencakup semua siswa



4.



Bimbingan harus berfungsi membantu siswa agar siswa akhirnya mampu menolong dirinya sendiri.



5.



Bimbingan yang diberikan harus berdasarkan data dan informasi yang terpercaya



6.



Bimbingan harus dilaksanakan dengan menjamin kerahasiaan



7.



Bimbingan harus diberikan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan cita – cita siswa.



D. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai melalui program bimbingan dan konseling ini adalah terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yang menyeluruh terhadap para peserta didik dalam rangka mewujudkan diri melalui pengembangan segenap potensi yang dimilikinya secara optimal. E. Organisasi Pelayanan Bimbingan 1.



Kepala Sekolah Kepala Sekolah adalah Penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolah.



2.



Wakil Kepala Sekolah dan Ketua Jurusan Wakil Kepala Sekolah adalah pembantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling sehari- hari.



3.



Guru Pembimbing (Konselor) Guru Pembimbing / Koordinator adalah pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.



4.



Guru Mata Diklat / Pelatih



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 10



Adalah pelaksana pengarah dan pelatihan serta bertanggung jawab memberikan informasi tentang siswa untuk keperluan bimbingan dan konseling. 5.



Wali Kelas / Guru Pembina Adalah guru yang diberikan tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola satu kelas tertentu yang bertanggung jawab memantau kegiatan bimbingan dan konseling.



6.



Siswa Siswa adalah peserta didik yang berhak menerima pengajaran, pelatihan, dan pelayanan bimbingan dan konseling Guru Pembimbing.



7.



Tata Usaha Adalah pembantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan administrasi bimbingan dan konseling. STRUKTUR ORGANIGRAM (JEJARING) SMK NEGERI 1 PURWAKARTA



Komite Sekolah



Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah



Tenaga Ahli / Instansi Lain Kajur Mesin



Wali Kelas



Guru Pembimbing



Guru Mata



S I S W A Keterangan: : Garis Komando



: Garis Konsultasi



: Garis Koordinasi



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 11



F. Personil Pelaksana Pelayanan Bimbingan Personil Pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling adalah segenap unsur yang terkait didalam organigram pelayanan bimbingan dengan Koordinator Guru Pembimbing / Konselor sebagai pelaksana utama. Secara rinci tugas personil pelaksana pelayanan bimbingan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah a. Mengkoordinir segenap kegiatan sekolah b. Menyediakan sarana dan prasarana keg. Bimbingan dan konseling c. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan pelaksanaan bimbingan konseling 2. Wakil Kepala Sekolah dam Ketua Jurusan Membantu Kepala sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling 3. Guru Pembimbing (Konselor) a. Mengkoordinasikan para guru pembimbing (Konselor) b. Memasyarakatkan pelayanan Bimbingan dan Konseling kepad segenap warga sekolah (konseli, guru, dan personil sekolah lainnya), orang tua konseli dan masyarakat. c. Menyusun program kegiatan Bimbingan dan Konseling. d. Melaksanakan program kegiatan Bimbingan dan Konseling. e. Mengadministrasikan kegiatan Bimbingan dan Konseling. f. Menilai hasil pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling. g. Menganalisis hasil penilaian kegiatan Bimbingan dan Konseling h. Mengusulkan dan mengusahakan kepada kepala sekolah bagi terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana, alat dan perlengkapan pelayanan Bimbingan dan konseling. i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada kepala sekolah dan ketua jurusan. 4. Guru Pembimbing Jurusan(Konselor) a. Memasyarakatkan layanan bimbingan konseling b. Merencanakan Program Bimbingan Konseling c. Melaksanakan Layanan Program BK d. Melaksanakan Kegiatan Pendukung e. Menilai Proses dan hasil pelayanan BK f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penelitian BK



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 12



g. Pengadministrasian Layanan dan Kegiatan Pendukung BK h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada Kepala Sekolah, ketua jurusan atau kepada konselor 5. Wali Kelas a. Membantu petugas BK dalam melaksanakan tugas di kelas yang menjadi tanggung jawabnya b. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa dlm mengikuti dan menjalani layanan bimbingan khususnya di kelas yg menjadi tanggung jawabnya. 6. Guru Mata Diklat a. Membantu memasyarakatkan layanan Bimbingan dan Konseling b. Membantu petugas BK dalam rangka mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan khusus c. Mereferal siswa kepada petugas BK d. Menerima referral dari petugas BK bagi siswa yg memerlukan layanan khusus e. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan bK f. Berpartisipasi didalam penanganan siswa yang bermasalah g. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan bagi layanan BK



G. Mekanisme Kerja Kepala Sekolah, Guru Pembimbing, Wali Kelas, dan Guru Mata Pelajaran Dalam pembinaan kesiswaan di sekolah perlu adanya kerjasama diantara semua personil sekolah yang meliputi : Kepala Sekolah, Guru Pembimbing, Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran. 1. Kepala Sekolah Kepala Sekolah merupakan tanggung jawab bagi terselenggaranya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Kepala Sekolah memiliki kewajiban memeriksa semua kegiatan yang dilakukan oleh Guru Pembimbing, Wali Kelas, dan Guru Mata Pelajaran. Guru Pembimbing sebagai pelaksana layanan bimbingan perlu memberikan laporan dari hasil kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukannya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 13



2. Guru Pembimbing (Konselor) Disamping bertugas memberikan layanan informasi kepada siswa, juga sebagai sumber data yang meliputi: kartu akademis, daftar siswa dan catatan koseling, catatan siswa binaan, dan kelengkapan lain yang diperlukan. Oleh karena itu, Guru Pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh guru dari mata pelajaran, Wali Kelas, dan sumber lainnya yang memungkinkan dimasukkannya kedalam buku catatan pribadi (Kartu Pribadi) 3. Wali Kelas Disamping sebagai orangtua kedua disekolah, juga Wali Kelas dituntut mengkoordinir informasi dan kelengkapannya yang meliputi : daftar nilai, angket siswa, angket orangtua, catatan anekdot, laporan observasi, catatan home visit, dan catatan wawancara. 4. Guru Mata Diklat Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling, Guru Mata Diklat dituntut untuk memberikan informasi tentang data siswa yang meliputi : daftar siswa, observasi, nilai ulangan harian, dan catatan anekdot.



H. Pola Penanganan Siswa Bermasalah Pembinaan siswa dilaksanakan oleh unsur pendidikan di sekolah, orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Sedangkan pola tindakan terhadap siswa bermasalah di sekolah adalah merupakan upaya tindakan secara berkesinambungan mulai dari guru piket, wali kelas, serta petugas lainnya. Tindakan tersebut diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan sebagai catatan bagi tindak lanjut layanan bimbingan. Sementara itu guru pembimbing berperan dalam mengetahui sebab-sebab yang melatarbelakangi sikap dan tindakan tersebut. Dalam hal ini guru pembimbing bertugas membantu menangani permasalahan yang dialami siswa tersebut, melalui serangkaian wawancara



atas



sejumlah



informasi



dari



sumber



data



setelah



wali



kelas



merekomendasikannya. Lebih jelas mengenai penanganan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel halaman berikutnya.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 14



Mekanisme Penanganan Siswa Guru Mata Pelajaran 1 Nilai siswa 1. Kognisi 2. Psikomotor 3. Afeksi Menemukan kasus/permasalahan siswa 1) di dalam kelas  kehadiran mengikuti pelajaran  sikap menolak/tidak interest (misal: sering mengantuk, pasif, keluar masuk kelas, mengganggu PBM, dsb) 2) di luar kelas  hubungan teman sebaya : konflik/perkela hian, dsb) Catatan : 1) Anekdot/kejadian 2) Siswa yang memerlukan remidial



Wali Kelas 2 Himpunan nilai



Menerima informasi kasus/permasalahan siswa; diinventaris dan ditangani/di selesaikan



Bersama guru BK /konselor menemui OT siswa 1) 2) 3)



hadir disekolah untuk keperluan konsultasi kunjungan rumah konferensi kasus



Bimbingan dan Konseling 3 Himpunan data 1. Buku data/peta siswa 2. Prediksi keberhasilan kognisi 3. Hasil psikotes 4. Hasil konseling individu Aplikasi instrumentasi bimbingan 1. Tes (IQ, bakat, kreatifitas, kepribadian) 2. Non tes/angket,dll



Catatan : 1) agenda harian kegiatan (L. konseling individu/mengamati afeksi siswa) (satuan layanan untuk kunjungan rumah, konferensi kasus. Alih tangan kasus) 2) laporan konseling 3) laporan bulanan dan semesteran (program BK semesteran, rekapitulasi presensi kehadiran, konseling, konsultasi OT/layanan dan kegiatan pendukung 4) laporan tahunan (program bimbingan dan konseling)



Kepala Sekolah 4 Pengadaan sarana (Wakasek Sarpras)



Mengetahui menyetujui



Mengetahui



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 15



dan



I. Beban Tugas Guru Pembimbing / Konselor Sesuai dengan ketentuan PERMENDIKBUD No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 10 disebutkan bahwa Penyelenggaraan BK pada SMP/MTs atau yang sederajat, SMA/MA atau yng sederajat, dan SMK/MAK atau yang sederajat dilakukan oleh Konselor atau Guru Bimbingan dan konseling dengan rasio satu konselor atau satu Guru BK melayani 150 orang konseli atau peserta didik. Oleh karena itu kekhususan bentuk tugas dan tanggung jawab guru pembimbing / konselor sebagai suatu profesi, maka pelaksanaannya berbeda dengan tugas guru mata pelajaran, maka beban tugas atau penghargaan jam kerja guru pembimbing / konselor ditetapkan 36 jam / minggu. Adapun beban tugas guru pembimbing / konselor tersebut meliputi sebagai berikut: 1. Kegiatan dalam menyusun program layanan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan bimbingan karir, serta semua jenis layanan termasuk semua kegiatan pendukung dihargai sebanyak 12 jam. 2. Kegiatan melaksanakan pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi sosial , bimbingan belajar, serta semua jenis layanan termasuk semua kegiatan pendukung dihargai sebanyak 6 jam. 3. Kegiatan evaluasi pelaksanaan pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, serta semua jenis layanan termasuk semua kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 18 jam. 4. Sebagaimana guru mata pelajaran, guru pembimbing / konselor yang membimbing 150 orang siswa dihargai 24 jam, selebihnya dihargai sebagai bonus, dengan ketentuan : a.



10



-



15 orang siswa



=



2 jam



b. 16



-



30 orang siswa



=



4 jam



c.



31



-



45 orang siswa



=



6 jam



d. 41



-



60 orang siswa



=



8 jam



e.



61



-



75 orang siswa



=



10 jam



f.



76



-



90 orang siswa



=



12 jam



g.



91



-



105 orang siswa



=



14 jam



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 16



h. 106



-



Lebih



=



18 jam



J. Sarana Prasarana 1. Sarana Sarana dan prasarana pelaksanaan bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab sekolah dan dikonsultasikan sebelum tahun pelajaran baru dimulai, oleh konselor, guru mata diklat, serta wali kelas dan Kepala Sekolah serta Komite Sekolah.Sarana dan Prasana yang diperlukan antara lain : a.



Alat Pengumpul Data Seperti : Format – format, pedoman observasi, pedoman wawancara, angket siswa, angket orang tua, catatan harian, daftar nilai prestasi belajar, kartu konsultasi, instrument pengumpulan data dan minat.



b.



Alat Penyimpan Data Seperti : Buku / Kartu Pribadi Siswa,Map, dll.



c.



Perlengkapan Teknis Seperti : Buku Pedoman, Buku Informasi ( Pribadi – sosial, belajar dan karier ), paket bimbingan ( pribadi – sosial, belajar dan karier )



d.



Perlengkapan Teknis Lainnya Seperti : Blanko surat, agenda surat, alat-alat tulis, dan lain-lain.



2. Prasarana Prasarana penunjang layanan bimbingan di antaranya adalah : ruang bimbingan (ruang tamu, ruang konsultasi, ruang bimbingan kelompok, lemari, papan tulis, locker / rak untuk menyimpan file, dan papan data ) K. Biaya Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan yang telah diprogramkan, tersedianya dana merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan layanan bimbingan dan konseling, sehingga biaya kegiatan bimbingan dan konseling harus memnuhi kebutuhan pelaksanaan BK di sekolah.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 17



KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING No



Uraian jenis dan volum kegiatan



Besar Anggaran



Sumber Dana



(Rp) 1



Biaya Cetak Adm BK: a. Lembar Komunikasi BK dan Wali kelas/Guru



Rp



b. Kartu catatan siswa binaan c. Catatan Pelaksanaan Konseling Individual d. Layanan Penempatan dan Penyaluran e. Pembuatan Program BK 5.keg x 4 rim x Rp……../rim 2



Biaya Penggandaan instrumen a. instrument sosiometri



Rp.



b. insrtumen IKMS (6lbr) c. kartu siswa (12lbr) ……..jenis x ………....org x……...lbr x Rp… 3



Biaya Pengadaan alat penyimpanan data peserta didik: a. Ssnelhecter 50.lbr x.Rp 3500/lbr



Rp.



b. Flashdisk 2 bh x Rp 100.000 c. Bindek 20 bh xRp25.000 4



Biaya Jidil laporan Pelaksanaan Program BK 2 eks x Rp50.000



5.



Rp.



Locker/ Rak untuk menyimpan File Bimbingan dan Konseling



Rp.



2 buah x Rp. 1.500.000 6.



Biaya Tes Psikologi: Tes Minat dan Bakat:



Rp.



300 org x 10 Lbr x Rp3000 7.



Biaya Pembuatan Media layanan BK: a. Papan Data Jurusan I buah x Rp 300.000



Rp.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 18



b. Kotak konsultasi Siswa 1 buah x RP. 100.000



Jumlah besar Anggaran Rp………………….



L. Penyediaan Administrasi Administrasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dimulai dengan : 1. Menyiapkan Tenaga, Sarana, dan Fasilitas Pendukung 2. Mengadakan Rapat Koordinasi 3. Menyiapkan Instrumen 4. Pengumpulan Data / Informasi 5. Pengelolaan / Analisis Data 6. Mengadakan Pendekatan dengan Lembaga terkait 7. Menyusun Laporan M. SUBTANSI LAYANAN/KEGIATAN PENDUKUNG 1. Layanan Orientasi (1) Layanan Orientasi:materi pengembangan pribadi berkarakter, yaitu objek-objek orientasi seperti:  Fasilitas olah raga; latihan bina raga; bela diri.  Sanggar seni dan budaya  Tempat peribadatan  Rehabilitasi penderita narkoba  Lembaga kerja / pelatihan, industri (2) Layanan Orientasi: materi pengembangan hubungan sosial berkarakter, yaitu objek-objek orientasi seperti:    



Kegiatan gotong royong Perjamuan Seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya Rapatbesar



(3) Layanan Orientasi: materi pengembangan kemampuan belajar yaitu materi-materi orientasi, seperti:



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 19



    



Lembaga bimbingan belajar Fasilitas belajar di satuan pendidikan Perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah Satuan-satuan pendidikan dengan pola belajar tertentu Perguruantinggi



Catatan : Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara optimal. (4) Layanan Orientasi: Materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir, yaitu objek-objek orientasi, seperti:  Kursus-kursus keterampilan  Bengkel  Perusahaan/pabrik, industri  Kantor  Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan Catatan : Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. 2.



Layanan Informasi



(5) Layanan Informasi: Informasi tentang pengembangan potensi, kemampuan dan kondisi pribadi yang berkarakter, seperti:        



Kecerdasan Bakat Minat Karakteristik pribadi; pemahaman diri Tugas perkembangan, tahap perkembangan Gejala perkembangan tertentu Perbedaan individual Keunikan diri



(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial yang berkarakter, seperti :    



Pemahaman terhadap orang lain Kiat berteman Hubungan antarremaja Hubungan dalam keluarga



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 20



 Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat  Datasosiogram (7) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti:  Peminatan dalam belajar : peminatan akademik, vokasional, dan studi lanjutan  Sistem Kredit Semester (SKS)  Kiat belajar  Kegiatan belajar di dalam kelas  Belajar kelompok  Belajar mandiri  Hasil belajar mata pelajaran  Persiapan ulangan, ujian US dan UN Catatan : Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan kemampuan belajar dan peminatan kelanjutan studi perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara optimal. (8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir, seperti:  Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan  Persyaratan karir  Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan  Informasi karir/pekerjaan/pendidikan Catatan : Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi peminatan karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.



3.



Layanan Penempatan dan Penyaluran



(9) , (10), (11), dan (12) Layanan Penempatan / Penyaluran: Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi dan sosial yang berkarakter, belajar, dan peminatan kelanjutan studi dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan dengan tempat duduk), pada kelompok belajar; diskusi, magang; krida; latihan keberbakatan/prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan bimbingan/BK kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial, belajar, karir, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 21



4.



Layanan Penguasaan Konten



(13) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi yang berkarakter, seperti:  Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar rumah/sekolah.  Menyampaikan kondisi diri sendiri kepada orang lain  Mengambil keputusan, antara lain tentang peminatan belajar, karir dan kelanjutan studi  Menggunakan waktu senggang  Memperkuat ibadat keagamaan  Mengendalikan diri  Berpikir dan bersikap positif; apresiatif  Mematuhi peraturan lalu-lintas (14) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dankebiasaan dalam kehidupansosial yang berkarakter,seperti:  Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih tua, anggota keluarga)  Kemampuan berpidato  Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain  Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain  Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya  Menulis surat persahabatan  Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf  Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah (15) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar, seperti:  Menyusun jadwal belajar  Bertanya/menjawab di dalam kelas  Meringkas materi bacaan  Menyusun kalimat efektif dalam paragraf  Menyusun laporan kegiatan/tugas pelajaran  Menyusun makalah Catatan : Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 22



(16) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir, seperti:  Menyalurkan peminatan sesuai dengan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir tertentu  Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik  Memperbaiki peralatan sederhana  Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae  Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan  Mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah peminatan karir Catatan : Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. 5.



Layanan Konseling Perorangan



(17) , (18), (19), dan (20) Layanan BK Perorangan: Materi yang dibahas dalam layanan BK perorangan tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh klien ketika layanan dilaksanakan. Apapun masalah yang diungkapkan oleh klien (masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan BK perorangan. Dalam hal ini konselor dapat memanggil siswa (yaitu siswa yang menjadi tanggung jawab asuhannya) untuk diberikan layanan BK untuk masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir), namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dikemukakan sendiri oleh siswa yang menerima layanan BK perorangan. Pembahasan materi dalam layanan BK perorangan diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji. 6. Layanan Bimbingan Kelompok (21) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi pribadi yang pembahasannya diorientasikan pada pemahaman dan pengembangan nilai-nilai karakter, seperti:      



Potensi diri Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan; perkosaan; perang Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak terlantar Perbedaan individu



(22) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang Kemampuan dan kondisi hubungan sosial yang pembahasannya diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter, seperti: Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 23



    



Hubungan muda-mudi Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah lainnya Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga Peranan RT/RW Toleransi, solidaritas



(23) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti:  Kiat-kiat belajar; belajar sendiri; belajar kelompok  Sikap terhadap mata pelajaran; tugas/PR; suasana belajar di sekolah, perpustakaan, laboratorium  Sikap terhadap hasil ulangan, ujian  Masalah menyontek dalam ulangan/ujian  Pemanfaatan buku pelajaran Catatan : Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.



(24) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti:  Hidup adalah untuk bekerja  Masa depan kita; masalah pengangguran; lowongan pekerjaan; PHK  Memilih pekerjaan; memilih pendidikan lanjutan  Masalah TKI/TKW Catatan : Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. 7.



Layanan Konseling Kelompok



(25) , (26), (27), dan (28) Layanan Konseling Kelompok: Seperti untuk layanan BK perorangan, materi yang dibahas dalam BK kelompok tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh masing-masing anggota kelompok. Apapun masalah yang diungkapkan oleh anggota kelompok tersebut, dan terpilih untuk dibicarakan (apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir, termasuk permasalahan peminatan) itulah yang dibahas melalui layanan BKkelompok. Dalam hal ini konselor dapat mengikutsertakan seorang atau lebih siswa yang diasuhnya untuk menjadi anggota kelompok dan menjalani layanan Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 24



BK kelompok dengan masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir) dan dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam BK kelompok. Pembahasan materi dalam layanan BK kelompok diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji. 8.



Layanan Konsultasi



(29) , (30), (31), (32) Layanan Konsultasi: Seperti untuk layanan BK perorangan, materi yang dibahas dalam layanan konsultasi tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkanakan dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung. Apapun masalah yang diungkapkan oleh konsulti tentang siswa yang hendak dibantunya (apakah masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir, termasuk masalah peminatan) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. Konselor dapat memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk dibahas dalam layanan konsultasi, namun konselor harus mengutamakan pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri oleh konsulti. Dalam layanan konsultasi kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji. 9.



Layanan Mediasi



(33) , (34), (35), (36) Layanan Mediasi: Masalah yang menyebabkan perselisihan pada dasarnya adalah masalah sosial. Dalam hal ini layanan mediasi pertama-tama menangani hubungan sosial di antara pihak-pihak yang berselisih. Dalam pelaksanaan layanan mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan) dan masalah sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji. 10.



Layanan Advokasi



(37) , (38), (39), (40) Layanan Advokasi: Seperti pada layanan konsultasi dan mediasi, masalah yang dibahas dalam layanan advokasi terkait dengan sejumlah pihak. Secara khusus layanan advokasi menekankan pada upaya pembelaan terhadap hak-hak pribadi yang kurang diperhatikan oleh pihak lain dan atau mendapat perlakuan yang salah. Dalam hal ini layanan advokasi boleh jadi akan membahas masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan) dan masalah sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor, termasuk dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 25



11.



Kegiatan Pendukung Aplikasi Instrumentasi



(41) , (42), (43), (44) Aplikasi Instrumentasi: Instrumen tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi, sosial, belajar, dan karir (termasuk masalah peminatan) yang bentuk dan isinya bermacammacam, seperti:           



Tes Inteligensi Tes Bakat Inventori Minat Karir Inventori Kreativitas Inventori Kepribadian: Self-Esteem; Locus of Control Inventori Hubungan Sosial Inventori Tahap Perkembangan Sosiometri Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya Tes Hasil Belajar Tes Diagnostik



Masing-masing instrumen diatas ada yang mengukur atau mengungkapkan satu atau lebih kondisi diri peserta didik/sasaran layanan: kondisi diri pribadi, hubungan sosial, kemampuan belajar, dan atau arah/kemampuan karir (termasuk masalah peminatan). Dalam aplikasi instrumentasi perlu ditekankan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, objektivitas, penghargaan terhadap perbedaan individu. 12.



Kegiatan Pendukung Himpunan Data



(45) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi, seperti:      



Identitas diri Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat (dan arah peminatan) Identitas keluarga Riwayat kesehatan Catatan anekdot (kejadian khusus) Masalah diri pribadi



(46) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial, seperti:    



Sosiogram Teman dekat Data hubungan sosial Masalah sosial



(47) Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, serta arah karir seperti, :  Nilai hasil belajar  Data kegiatan belajar  Riwayat pendidikan Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 26



 Masalah belajar dan kelanjutan studi (48) Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan / peminatan karir, seperti:  Pekerjaan orang tua/keluarga  Bakat-minat karir; jurusan yang diambil dan peminatan pada umumnya  Masalah karir Catatan untuk (45) (46) (47) dan (48) : Dalam penyelenggaraan himpunan data perlu ditekankan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan, dengan menerapkan asas kerahasiaan dan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, objektivitas, penghargaan terhadap perbedaan individu. 13.



Kegiatan Pendukung Konferensi Kasus



(49) Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:  Sering absen; membolos  Tingkah laku menyimpang; nakal (50) Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti:  Suka menyendiri  Menganggu teman (51) Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:     



Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar Lalai mengerjakan PR Nilai pelajaran rendah Sulit mengikuti pelajaran Masalah melanjutkan studi



(52) Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:  Masalah penjurusan, dan peminatan  Pilihan karir  Kegiatan praktik; magang Catatan untuk (49) (50) (51) dan (52) : Dalam penyelenggaraan konfrensi kasus perlu ditekankan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan dengan menerapkan asas kerahasiaan dan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, objektivitas, penghargaan terhadap dan perbedaan individu. Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 27



14. Kegiatan Pendukung Kunjungan Rumah (53) , (54), (55), (56) KunjunganRumah: Kegiatan kunjungan rumah dapat membawa/membahas satu atau lebih masalah siswa (masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan) untuk dibicarakan dengan orang tua dan atau keluarga. Kunjungan rumah dilaksanakan seizin sasaran layanan yang bersangkutan dan orang tua serta dalam suasana pengamalan nilai-nilai karakter. 15.



Kegiatan Pendukung Tampilan Kepustakaan



(57) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio serta sarana alat elektronik lainnya tentang perkembangan dan kehidupan pribadi karakter, seperti:         



Tahap-tahap perkembangan Tugas-tugas perkembangan Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran Sistem penjurusan, peminatan, SKS Kehidupan keagamaan Bahan relaksasi Motivasi berprestasi Otobiografi: Kisah orang-orang sukses Studi lanjutan



(58) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio serta sarana elektronik lainnya tentang kemampuan hubungan sosial berkarakter, seperti:    



Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke” Kiat bergaul Kepemimpinan Mengatasi konflik dengan win-win solution



(59) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman video dan audio serta sarana alat elektronik lainnya tentang kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:      



Kiat belajar di sekolah Panduan menulis makalah Bagaimana menyiapkan dari untuk ulangan/ujian Belajar secara mandiri Belajar kelompok Arah peminatan melanjutkan studi



Catatan :  Dalam kegiatan pendukung tampilan kepustakaan dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara optimal, dan arah peminatan melanjutkan studi. Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 28



(60) Tampilan Kepustakaan: Materi becaan, film, rekaman vidio dan audio serta sarana elektronik lainnya tentang arah dan kehidupan karir, misalnya:        



Apa bakat dan karir Anda? Informasi karir Panduan penjurusan Panduan memilih sekolah lanjutan Lowongan pekerjaan Keselamatan kerja Kiat sukses dalam karir Arah peminatan karir



Catatan : Dalam kegiatan pendukung tampilan kepustakaan dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. 16.



Kegiatan Pendukung Alih Tangan Kasus



(61) , 62), (63), (64), Alih Tangan Kasus: Materi alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir siswa yang semula ditangani oleh konselor, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan yang selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain yang berkeahlian/berkewenangan. Dalam alih tangan kasus perlu ditekankan kesediaan klien yang bersangkutan dan keprofesionalan pelayanan. N. Isi Layanan Bimbingan Layanan bimbingan hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan sasaran layanan, serta karakteristik perkembangan siswa dalam aspek pribadi, sosial, pendidikan, serta karier. Dalam layanan bimbingan perlu memperhatikan kebutuhansiswa untuk masing-masing kelas sesuai dengan skala prioritas. Adapun isi dari layanan bimbingan adalah sebagai berikut : 1. Bimbingan Pribadi – Sosial, meliputi : a. Melatih cara pengendalian dan mengarahkan emosi b. Membuat keputusan yang didasarkan pada nilai – nilai yang berlaku dalam masyarakat c. Memahami perkembangan psiko-seksual yang sehat d. Memahami terbentuknya prasangka dan mengkaji akibat-akibatnya Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 29



e. Mengetahui bagaimana mengatur dan menggunakan waktu secara efektif f. Menggambarkan situasi di sekolah dan di rumah, serta keterkaitannya g. Memahami situasi dan cara-cara mengendalikan konflik h. Membedakan bermacam-macam resiko yang mungkin dihadapi 2. Bimbingan Belajar, meliputi : a. Mengembangkan kebiasaan belajar yang efektif untuk bekerja dimasa yang akan datang b. Memahami kekuatan diri dalam belajar c. Dapat mengatur dan menggunakan waktu secara efektif d. Mengetahui sebab kegagalan dalam mengikuti test 3. Bimbingan Karier, meliputi : a. Menilai pola karier dan menjelaskan kemungkinan terjadi perubahan b. Menilai perlunya keluwesan dalam peranan dan pilihan karier c. Merencanakan studi lanjutan dan menata tujuan sekolah berdasarkan pengalaman dimasa lalu dan menggunakannya di masa datang.



O. Teknik, Waktu, dan Tempat Pelaksanaan 1. Teknik Pelaksanaan Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan adalah : a. Dengan cara klasikal, yaitu untuk melayani siswa yang sama kebutuhannya, tanpa perlu pemisahan b. Dengan cara kelompok, yaitu untuk melayani siswa yang sama kebutuhannya namun dengan latar belakang yang berbeda, termasuk perbedaan jenis kelamin, agama, usia, dll. c. Dengan cara individual, yaitu pelayanan secara individual sesuai dengan keadaan masalah serta karakteristiknya. d. Dengan alih tangan kasus ( referral ), yaitu dengan cara meminta bantuan kepada yang berwenang, misalnya : dokter, psikolog, guru mata pelajaran, ulama, dll. 2. Waktu Pelaksanaan Agar layanan bimbingan dapat terlaksana secara efektif, maka kegiatannya memerlukan waktu tertentu. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling mempunyai arti dan keperluan yang sama dengan kegiatan pelajaran. Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 30



3. Tempat Pelaksanaan Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling memerlukan pengaturan tempat secara khusus, yaitu ruangan bimbingan dan konseling. Hal ini mengingat bahwa pelaksanaan bimbingan merupakan layanan khusus yang menyangkut pribadi siswa dengan segala karakteristiknya.



P. Pengembangan Sistem dan Program Sistem dan program layanan bimbingan dan konseling telah diterapkan, serta perlu secara terus menerus dikaji dan dikembangkan, agar diperoleh suatu sistem dan program layanan bimbingan yang lebih efektif sesuai dengan tuntutan perkembangan pendidikan, serta kebutuhan siswa. Sistem dan program layanan bimbingan dan konseling yang telah berjalan selama ini merupakan perkembangan dan perubahan kurikulum sebelumnya dan saat ini digunakan pedoman kurikulum 2013.



Q. Pembinaan dan Pengembangan Personil 1. Tujuan Pengembangan dan pembinaan personil ini bertujuan agar para pembimbing memiliki pengetahuan dasar konseptual tentang bimbingan dan konseling beserta ilmu lain yang mendukungnya. Selain itu, kegiatan ini bertujuan agar pembimbing memiliki keterampilan yang diperlukan bagi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, khususnya yang menyangkut aspek berikut : a.



Pengembangan Program BK



b.



Pelaksanaan program layanan bimbingan pribadi-sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier.



c.



Penilaian pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling



d.



Analisis hasil layanan bimbingan dan konseling



e.



Pengembangan upaya tindak lanjut



f.



Kerjasama dengan pihak terkait



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 31



2. Program Program pembinaan dan pengembangan personil dapat dibuat sedemikian rupa sehingga setiap kegiatan mempunyai dampak yang positif bagi guru pembimbing yang bersangkutan. Ada dua macam program, yaitu : a. Program tidak berstruktur Yaitu program pembinaan dan pengembangan guru pembimbing yang dibuat berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan keadaan dan tuntutan waktu serta lingkungan yang ada. Terdapat beberapa macam bentuk program pembinaan yang termasuk katagori tidak terstruktur, diantaranya: 



Penataran tingkat nasional dan wilayah







Pengawasan / supervise yang dilaksanakan oleh Pengawas daerah yang sudah terpilih dan diberitugas pengawas BK SMK Kab. Purwakarta.







Pembinaan dan pengembangan sejawat, yaitu dilakukan dengan sesama pembimbing melalui suatu forum komunikasi, seperti Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling ( MGBK )







Pembinaan individual, yaitu yang dilakukan atas inisiatif sendiri dengan berpartisipasi dalam seminar, lokakarya, atau penemuan ilmiah lainnya yang ada kaitannya dengan profesi bimbingan dan konseling.



b. Program berstruktur Yaitu, program yang dibuat dan dilaksanakan sedemikian rupa, mempunyai produk kegiatan belajar yang dapat diakreditasi secara akademik dalam jumlah SKS tertentu. Dengan demikian pada akhir program, peserta akan memperoleh sejumah SKS yang pada gilirannya dapat disertakan dengan kualifikasi kompetensi petugas bimbingan dan konseling tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.



R. Pengembangan Sarana Prasarana Pengembangan sarana dan prasarana agar secara bertahap dapat diwujudkan sarana dan prasarana pendukung layanan bimbingan dan konseling yang memadai. Layanan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan baik ditunjang oleh kelengkapan sarana yang tersedia. Oleh Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 32



karena itu, pengembangan sarana merupakan sasaran pengembangan yang perlu mendapat perhatian.



S. Evaluasi Program 1. Tujuan Evaluasi Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian atau evaluasi diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektifan layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Dan informasi hasil penilaian tersebut dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling tesebut. 2. Jenis Evaluasi Ada dua macam kegiatan penilaian program bimbingan dan konseling, yaitu : a. Penilaian Proses Penilaian proses yang dimaksud adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari prosesnya. b. Penilaian Hasil Dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan dan konseling. c. Aspek Yang Dinilai Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil adalah sebagai berikut : 1) Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan 2) Keterlaksanaan program 3) Hambatan – hambatan yang dijumpai 4) Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar 5) Respon siswa, personal sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan 6) Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan pencapaian tugas – tugas perkembangan dan hasil belajar 7) Keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan maupun pada kehidupannya di masyarakat.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 33



3. Sumber Informasi Sumber informasi untuk evaluasi dapat kita peroleh dari siswa, orang tua, Kepala Sekolah, para Wali Kelas, Guru mata pelajaran, para pejabat Depdiknas, organisasi profesi bimbingan ( IPBI, ABKIN, dll ), sekolah lanjutan, dan sebagainya. 4. Penilaian Ditingkat sekolah, Kepala Sekolah dibantu pembimbing khusus, sedangkan ditingkat wilayah kabupaten adalah pejabat yang berwenang mengadakan evaluasi terhadap keberhasilan layanan bimbingan dan konseling. 5. Teknik Penilaian Penilaian yang dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi dokumenter, angket, test analisis hasil kerja siswa. Penilaian perlu diprogramkan secara sistematis dan terpadu. Kegiatan penilaian baik mengenai proses maupun hasil perlu dianalisis untuk kemudian dijadikan dasar dalam tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program layanan bimbingan dan konseling selanjutnya.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 34



BAB III PENUTUP Jadwal kegiatan Bimbingan dan Konseling disesuaikan dengan Kalender pendidikan, adapun rentang waktunya adalah bulan Juli 2015 sampai dengan bulan Juni 2016, selanjutnya jadwal secara rinci dapat dilihat pada program tahunan, program semesteran dan bulanan serta RPL harian. Program Bimbingan dan Konseling ini perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan agar dapat terlaksana dengan maksimal. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pemenuhan kewajiban professional seorang guru BK. Demikian, penyusunan program Bimbingan dan Konseling di SMKN I Purwakarta tahun pelajaran 2015/2016. Kami menyadari tentu saja dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya guna perbaikan ditahun yang akan datang. Kami berharap program Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat. Khususnya bagi warga SMKN I Purwakarta dan umumnya kepada teman-teman guru Bimbingan dan Konseling. Dan semoga program ini dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling disekolah. Terima kasih.



Program Bimbingan dan Konseling SMKN I Purwakarta Tahun Pelajaran 2015/2016



| 35