Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (KOSP) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Daftar Isi 4.4 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)............................................. 1 4.4.1 Rasional P5................................................................................................................................... 1 4.4.2 Prinsip dan Manfaat P5..................................................................................................... 2 4.4.3 Desain P5 SMA Negeri 1 Tampaksiring......................................................................4 1) Alokasi Waktu dan Dimensi P3................................................................................4 2) Tim Fasilitasi Projek (TFP) dan Kelas P5...................................................................6 3) Tema dan Topik P5........................................................................................................ 9 4) Dimensi, Elemen, dan Subelemen P3 dalam Modul Projek.......................11 5) Eksplorasi dan Pengembangan Alur Projek.....................................................14 6) Asesmen P5.......................................................................................................................... 16 4.4.4 Pendokumentasian P5........................................................................................................... 18



4.4 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) 4.4.1 Rasional P5 Profil Pelajar Pancasila (P3) dirancang untuk mewujudkan pelajar yang demokratis, unggul dan produktif di Abad ke-21. Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 (enam) kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan. Oleh karena itu, dalam upaya mewujudkan P3 yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; (2) Berkebinekaan global; (3) Bergotong royong; (4) Mandiri; (5) Bernalar kritis; dan (6) Kreatif. Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa P3 tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. Profil Pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia yang merupakan pelajar sepanjang hayat, kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila sangat penting dalam mendukung pencapaian visi pendidikan Indonesia, yakni mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Salah satu upaya mewujudkan P3 dalam satuan pendidikan adalah melalui pembelajaran berbasis projek. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek, peserta didik mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, antiradikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Oleh karena itu, dalam P5 peserta didik bisa melakukan aksi nyata



dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning), yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. P5 memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam P3. Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi. 4.4.2 Prinsip dan Manfaat P5 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diimplementasikan dengan menerapkan 4 (empat) prinsip kunci, yakni (1) Holistik, yang bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Oleh karena itu, setiap tema projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu; (2) Kontekstual, artinya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Oleh karena itu, tema-tema projek yang disajikan agar menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing; (3) Berpusat pada Peserta Didik, yang berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri; (4) Eksploratif, yang berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan pengembangan diri. Oleh karena itu, projek memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan P3. Oleh karena itu, P5 bermanfaat untuk satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik. Adapun manfatnya untuk satuan pendidikan, diantaranya (1) menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat dan (2) menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bermanfaat untuk pendidik, diantaranya (1) memberi ruang dan waktu untuk mengembangkan kompetensi dan



memperkuat karakter dan Profil Pelajar Pancasila; (2) merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan akhir yang jelas; dan (3) mengembangkan kompetensi yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran. Manfaat P5 untuk peserta didik, diantaranya (1) memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif; (2) berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan; (3) mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan projek pada periode waktu tertentu; (4) melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar; (5) memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai salah satu bentuk hasil belajar; dan (6) menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan secara optimal. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sangat potensial dalam menumbuhkembangkan budaya positif di lingkungan satuan pendidikan. Beberapa budaya positif dimaksud, antara lain (1) berpikiran terbuka, yakni budaya senang menerima masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke arah yang lebih baik (2) senang mempelajari hal baru, yakni memiliki kesenangan untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus menerus; dan (3) kolaboratif, yang mengandung makna semangat senang bekerja sama, saling mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat berjalan dengan baik, jika setiap pemangku kepentingan, seperti kepala satuan pendidikan, pendidik, peserta didik, pengawas, komite satuan pendidikan, masyarakat (orang tua/mitra), dan dinas pendidikan provinsi/kabupaten memahami perannya. Adapun peran Kepala satuan pendidikan, antara lain (a) membentuk tim projek dan turut merencanakan projek, (b) mengawasi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel, (c) membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan narasumber pengaya projek; (d) mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang berkelanjutan; (e) melakukan coaching secara berkala bagi pendidik; (f) merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan projek dan asesmen yang berpusat pada peserta didik. Peran pendidik pada pelaksanaan P5, meliputi (a) perencana projek, yakni melakukan perencanaan projek, penentuan alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan penilaian projek, (b) fasilitator, yakni memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik, (c) pendamping, yakni membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan, (d) narasumber, yakni menyediakan informasi, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan peserta



didik dalam melaksanakan projek, (e) supervisi dan konsultasi, yakni mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asesmen performa peserta didik selama projek berlangsung, dan (f) moderator, yakni memandu dan mengantarkan peserta didik dalam diskusi. Sedangkan peran peserta didik dalam P5, diantaranya (a) menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan (b) perpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan kelebihan yang dimiliki. Peran pengawas dalam P5, meliputi (a) mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, (b) memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan; (c) memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan kurikulum dan P5, dan (d) memberikan solusi alternatif ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek. Adapun peran komite satuan pendidikan dalam P5 adalah memberikan pengawasan dan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan pendidikan. Sedangkan peran masyarakat (orang tua, mitra), meliputi (a) menjadi sumber belajar yang bermakna bagi para peserta didik dengan terlibat dalam P5 dan (b) membantu dalam menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada, memberikan informasi sebagai narasumber atau menyediakan bukti-bukti dari isu tersebut. Adapun peran dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota, meliputi (a) memastikan satuan pendidikan memiliki sumber daya dan sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk pelaksanaan pembelajaran paradigma baru, khususnya P5, (b) memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan dan secara berkelanjutan, (c) memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek, (d) memastikan keterlibatan dan sinergi antarpemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek, dan (e) mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 4.4.3 Desain P5 SMA Negeri 1 Tampaksiring Dalam kerangka mendesain P5, ada beberapa tahapan, meliputi a) merancang alokasi waktu dan dimensi P3, b) membentuk tim fasilitasi projek, c) identifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan, d) pemilihan tema umum, e) penentuan topik spesifik, f) merancang modul projek, g) pemilihan dimensi, elemen, dan sub-elemen, h) eksplorasi dan pengembangan alur projek, dan i) asesmen dalam projek. 1) Alokasi Waktu dan Dimensi P3 Alokasi waktu P5 pada SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023 ditetapkan antara 2 (dua) sampai 4 (empat) bulan. Alokasi waktu P5 dimaksud disesuaikan dengan tujuan dan kedalaman eksplorasi tema. Secara umum ketentuan total waktu



projek adalah sekitar 20 ‒ 30% beban peserta didik per tahun. Untuk SMA kelas X (Fase E) alokasi jam projek per tahun adalah 486 JP. Berdasarkan strukur kurikulum operasional SMA Negeri 1 Tampaksiring, ditetapkan bahwa alokasi waktu pelaksanaan P5 adalah sebanyak 12 jam pelajaran perminggu. Hasil keputusan tim pengembang kurikulum SMA Negeri 1 Tampaksiring juga menetapkan bahwa pelaksanaan P5 adalah menerapkan sistem longitudinal, yakni dilaksanakan setelah pembelajaran intrakurikuler setiap hari yang pelaksanaanya dapat di dalam sekolah dan di luar sekolah. SMA Negeri 1 Tampaksiring pada tahun pelajaran 2022/2023, menerapkan 5 (lima) hari kerja, sehingga alokasi waktu P5 antara 2 (dua) sampai 3 (tiga) jam pelajaran perhari. Alokasi waktu pelaksanaan P5 untuk Fase E Kelas X pada SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023, disajikan pada Tabel sebagai berikut. Jam 0



Pukul 06.45-07.30



Senin Upacara



Selasa



Rabu



Kamis



Jumat



1 2 3 4 Ist-1 5 6 7 Ist-2 8 9 10



07.30-08.15 08.15-09.00 09.00-09.45 09.45-10.30 10.30-10.45 10.45-11.30 11.30-12.15 12.15-13.00 13.00-13.15 13.15-14.00 14.00-14.45 14.45-15.30



PI PI PI PI



PI PI PI PI



PI PI PI PI



PI PI PI PI



PI PI PI PI



PI PI P5



PI PI PI



PI PI PI



PI PI PI



PI PI PI



P5 P5 P5



P5 P5



P5 P5



P5 P5



P5 P5



Keterangan:



Sabtu



- Warna hijau (Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat) pelaksanaan P5 di sekolah yang difasilitasi oleh Tim Fasilitasi P5. - Warna kuning (Senin), pelaksanaan P5 di lokasi projek secara mandiri oleh peserta didik dalam kelas P5 masing-masing.



Dimensi Profil Pelajar Pancasila (P3) yang fokus dikembangkan pada tahun pelajaran 2022/2023 ditentukan oleh satuan pendidikan. Dimensi P3 yang dikembangkan merujuk pada visi dan misi sekolah. Dalam setiap P5 pada SMA Negeri 1 Tampaksiring dipilih 2‒3 dimensi yang paling relevan dengan projek. Selanjutnya, tema dan topik yang dipilih, disesuaikan dengan dimensi yang sudah ditentukan oleh satuan pendidikan. Berdasarkan hasil pembahasan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMA Negeri 1 Tampaksiring, diputuskan bahwa pada tahun pelajaran 2022/2023, dimensi yang dikembangkan pada Fase E untuk kelas X di setiap projek, seperti pada Tabel Berikut.



No



Projek



1



Projek-1



2



Projek-2



Dimensi P3 Berkebinekaan global Bernalar kritis Bergotong royong; Mandiri Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia



3



Projek-3



Mandiri Kreatif



2) Tim Fasilitasi Projek (TFP) dan Kelas P5 Implementasi P5 secara longitudinal dilaksanakan setelah pembelajaan intrakurikuler di sekolah dan secara mandiri di lokasi projek. Dalam pelaksanaan P5 peserta didik difasilitasi atau didampingi oleh Tim Fasilitasi Projek (TFP). Tim Fasilitasi Projek ditetapkan oleh kepala sekolah melalui surat keputusan. Kepala sekolah menentukan seorang koordinator projek, bisa dari wakil kepala sekolah atau pendidik yang mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola projek. Koordinator memberikan arahan untuk merencanakan dan membuat modul projek untuk setiap kelas atau fase. Adapun peran TFP dalam memfasilitasi peserta didik melaksanakan P5, antara lain: a) perencana projek, b) fasilitator, c) pendamping, d) narasumber, e) supervisi dan konsultasi, dan (f) moderator. Sedangkan pada kegiatan mandiri, peserta didik berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, di mana fasilitator dapat melakukan observasi di lokasi projek sesuai dengan situasi dan kondisi yang berkembang. Dalam implementasi P5 di SMA Negeri 1 Tampaksiring, peserta didik Fase E untuk kelas X dibagi dalam kelas-kelas P5. Dalam hal ini, peserta didik dibagi menjadi 16 (enam belas) kelas. Setiap kelas terdiri dari 15 – 20 peserta didik. Kelaskelas ini diberi kode dari kelas P5-A sampai dengan kelas P5-P. Kelas-kelas P5 ini disusun dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan peserta didik dan gender sehingga antar kelompok relatif homogen. Sedangkan dalam kelompok terdapat deferensiasi sehingga mengakomodasi kebinekaan dan toleransi. Setiap kelas P5 difasilitasi oleh 2 (dua) atau 3 (tiga) fasilitator yang diberi kode dari F-1 sampai dengan F-16. Setiap fasilitator mendampingi atau memfasilitasi 2 (dua) atau 3 (tiga) kelas P5. Adapun pembagian kelas P5 dan fasilitator yang mendampingi atau memfasilitasi, disajikan pada Tabel berikut.



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Kode Kelas P5 P5-A P5-B P5-C P5-D P5-E P5-F P5-G P5-H P5-I P5-J P5-K P5-L P5-M P5-N P5-O P5-P



Kode TFP F-1 dan F-9 F-2 dan F-10 F-3 dan F-11 F-4 dan F-12 F-5 dan F-13 F-6 dan F-14 F-7 dan F-15 F-8 dan F-16 F-9 dan F-8 F-10 dan F-7 F-11 dan F-6 F-12 dan F-5 F-13 dan F-4 F-14 dan F-3 F-15 dan F-2 F-16 dan F-1



Dalam hal pengelolaan P5, satuan pendidikan, koordinator projek, dan TFP memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat strategis. Satuan pendidikan bertanggung jawab dalam hal: (1) menyiapkan sistem dari perencanaan hingga evaluasi dan refleksi projek, termasuk sistem pendokumentasian projek; (2) membuka pintu kolaborasi dengan narasumber untuk memperkaya materi projek; (3) mengomunikasikan P5 kepada warga satuan pendidikan, orang tua peserta didik, dan mitra (narasumber dan organisasi terkait); (4) memastikan beban kerja pendidik tetap dipertahankan (tidak dikurangi); (5) melibatkan pendidik bimbingan dan konseling atau mentor untuk memfasilitasi proses berjalannya projek dengan memberikan dukungan baik dalam bidang akademis maupun kebutuhan emosional peserta didik; dan (6) menyediakan kebutuhan sumber daya serta dana yang diperlukan untuk kelangsungan projek. Koordinator Projek bertanggung jawab dalam hal: (1) mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola projek; (2) mengelola sistem yang dibutuhkan tim fasilitasi P5 dan peserta didik untuk menyelesaikan projek dengan sukses; (3) memastikan kolaborasi pengajaran terjadi di antara para pendidik dari berbagai mata pelajaran; (4) memastikan asesmen yang diberikan sesuai dengan kriteria kesuksesan yang sudah ditetapkan. Sedangkan TFP bertanggung jawab dalam hal: (1) memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta didik agar dapat memberikan stimulan atau tantangan yang berbeda (diferensiasi) bagi setiap peserta didik, sesuai dengan gaya belajar, daya imajinasi, kreasi dan inovasi, serta peminatan terhadap tema projek; (2) memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau topik pembelajaran yang kontekstual dengan tema projek sesuai minat masing-masing peserta didik; (3)



mengumpulkan kebutuhan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara proporsional; (4) berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek; (5) melakukan penilaian dengan mengacu pada standar asesmen yang sudah ditentukan; (6) mengajarkan keterampilan proses inkuiri peserta didik dan mendampingi peserta didik untuk mencari referensi sumber pembelajaran yang dibutuhkan, seperti buku, artikel, tulisan pada surat kabar/majalah, praktisi atau ahli bidang tertentu dan sumber belajar lainnya; (7) memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukt; (8) membuka diri untuk memberi dan menerima masukan dan kritik selama projek berjalan dan di akhir projek; (9) mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan menyelenggarakan setiap tahapan kegiatan projek yang menjadi ruang lingkup belajar peserta didik; (10) memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan mempresentasikan projek mereka; dan (11) mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler dan projek. Jadwal pelaksanaan P5 Fase E Kelas X SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023 secara longitudinal (di sekolah) dan mandiri (di lokasi P5) untuk setiap kelas P5, disajikan pada Tabel berikut. Jam 0



Pukul 06.45-07.30



Senin Upacara



Selasa



Rabu



Kamis



1 2 3 4 Ist-1 5 6 7 Ist-2 8 9 10



07.30-08.15 PI PI PI PI 08.15-09.00 PI PI PI PI 09.00-09.45 PI PI PI PI 09.45-10.30 PI PI PI PI 10.30-10.45 10.45-11.30 PI PI PI PI 11.30-12.15 PI PI PI PI 12.15-13.00 PI PI PI 13.00-13.15 P5 13.15-14.00 Mandiri P5-A s.d P5-I s.d P5-A s.d P5-H P5-P P5-H 14.00-14.45 (P5-A 14.45-15.30 s.d P5-P) P5-I s.d P5-A s.d P5-I s.d P5-P P5-H P5-P



Jumat



Sabtu



PI PI PI PI PI PI PI P5-I s.d P5-P P5-A s.d P5-H



Keterangan: - Warna hijau adalah kegiatan tatap muka di sekolah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan sekolah - Warna kuning adalah kegiatan mandiri di lokasi P5 yang waktunya berdasarkan kesepakatan kelas P5 (minimal 2 JP atau 90 menit). Diskusi kelas P5 yang difasilitasi oleh fasilitator dapat memilih tempat di kelas atau di luar kelas sesuai kesepakatan. Alokasi waktu dan tempat diatur sedemikian rupa agar terjadi proses pembelajaran yang kondusif, efektif, dan efisien.



3) Tema dan Topik P5 Tema P5 ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan pertimbangan, antara lain (1) kesiapan satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan projek; (2) kalender pendidikan; (3) isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan; dan (4) tema yang belum dilakukan di tahun sebelumnya dan dapat mengulang siklus setelah semua tema sudah dipilih. Terdapat 7 (tujuh) tema P5 untuk jenjang SMA, yakni 1) gaya hidup berkelanjutan, 2) kearifan lokal, 3) bhinneka tunggal ika, 4) bangunlah jiwa dan raganya, 5) suara demokrasi, 6) berekayasa dan berteknologi untuk membanguan NKRI, dan 7) kewirausahaan. Dalam hal ini satuan pendidikan dapat mengembangkan tema menjadi topik yang lebih spesifik, sesuai dengan budaya serta kondisi satuan pendidikan. Untuk satuan pendidikan jenjang SMA wajib memilih minimal 3 tema per tahun. Tema gaya hidup berkelanjutan berhubungan dengan dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu tema gaya hidup berkelanjutan bertujuan agar peserta didik mampu: (1) mengembangkan kemampuan berpikir sistem untuk memahami keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak-dampak global yang menjadi akibatnya, termasuk perubahan iklim; (2) dapat dan membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih berkelanjutan dalam keseharian; dan (3) mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya (bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, krisis air bersih dan lain sebagainya), serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. Tema kearifan lokal dikembangkan dalam kerangka membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri peserta didik melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar, serta perkembangannya. Oleh karena itu tema kearifan local dikembangkan bertujuan agar peserta didik mampu: (1) mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/daerah berkembang, serta memahami perubahannya dari waktu ke waktu; (2) mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan dan menerapkan dalam kehidupan; dan (3) belajar untuk mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur yang dipelajarinya. Tema Bhinneka Tunggal Ika dikembangkan berkaitan dengan belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Oleh karena itu, tema Bhinneka Tunggal Ika dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik mampu: (1) mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan tentang fenomena global; (2) kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan



dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan; dan (3) mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan antikekerasan. Tema bangunlah jiwa dan raganya berhubungan dengan upaya membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Tema bangunlah jiwa dan raganya dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik mampu: (1) melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) serta mengkaji fenomena perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya dan (2) menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental. Tema suara demokrasi dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik mampu: (1) merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dan (2) menggunakan kemampuan berpikir system untuk menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Tema berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI berkaitan dengan aktivitas berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Tema berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik mampu: (1) mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir sistem, berpikir komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi; (2) mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa (engineering); dan (3) mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Tema kewirausahaan berkaitan dengan identifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Tema kewirausahaan dikembangkan bertujuan agar peserta didik mampu: (1) merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dalam kerangka pembangunan berkelanjutan; (2) terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan mereka; dan (3) menumbuhkembangkan kreatifitas dan budaya kewirausahaan, membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja professional penuh integritas. Berdasarkan hasil rapat TPK SMA Negeri 1 Tampaksiring, disepakati bahwa dimensi P3, tema projek, topik, dan waktu pelaksanaan P5 pada tahun pelajaran 2022/2023, disajikan pada Tabel berikut.



No



Dimensi P3



Tema Projek



1



(1) Berkebinekaan global; (2) Bernalar kritis.



Suara Demokrasi



2



(1) Bergotong royong; (2) Mandiri;



Kewirausahaan



3



(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) Bergotong royong, (3) Kreatif



Gaya Hidup Berkelanjutan



Topik Persepsi Masyarakat terhadap Pemilu Produk Pangan Non Beras Pengolahan Limbah Rumah Tangga



Waktu pelaksanaan Juli – September 2022 Oktober – Desember 2022 Januari – April 2023



4) Dimensi, Elemen, dan Subelemen P3 dalam Modul Projek Dimensi, elemen, dan subelemen Profil Pelajar Pancasila (P3) dijadikan acuan dalam mengembangkan modul projek. Modul projek adalah perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasis projek (project-based learning). Pendidik memiliki kemerdekaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didiknya. Dalam hal ini. pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek dari berbagai fase dan tema yang berbeda untuk membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengelolaan projek. Modul projek bersifat fleksibel, artinya pendidik diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek sesuai dengan konteks lingkungan, visi satuan pendidikan, kesiapan satuan pendidikan dan kebutuhan belajar peserta didik. Satuan pendidikan atau pendidik boleh mengurangi atau menambah jumlah komponen sesuai dengan konteks masing-masing. Satuan pendidikan/pendidik boleh membuat modul projek sendiri, menggunakan modul projek yang telah tersedia atau mengkreasikan modul yang sudah ada dan menyesuaikan dengan kondisi di satuan pendidikan masing-masing. Berkaitan dengan hal tersebut modul projek yang dikembangkan pada Fase E kelas X SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023 berdasarkan dimensi, elemen, subelemen P3 setiap tema projek, disajikan pada Tabel sebagai berikut.



N Tema o Projek



Dimensi P3



1 Suara Demokrasi



Berkebinekaan global



Bernalar kritis



Elemen P3 Berkeadilan Sosial



Target Pencapaian di akhir Fase E (Kelas X)



Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama



Berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran secara cermat dan terbuka secara mandiri



Memahami peran individu dalam demokrasi



Memahami konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai mencari solusi untuk dilema terkait konsep hak dan kewajibannya.



memperoleh Mengajukan dan pertanyaan memproses informasi dan gagasan



2 Kewira- Bergotong kolaborasi usahaan royong;



Mandiri



Subelemen P3



Regulasi Diri



Mengajukan pertanyaan untuk menganalisis secara kritis permasalahan yang kompleks dan abstrak.



Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan



Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.



Kerja sama



Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan.



Salingketergantung an positif



Menyelaraskan kapasitas kelompok agar para anggota kelompok dapat saling membantu satu sama lain memenuhi kebutuhan mereka baik secara individual maupun kolektif.



Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri



Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik sesuai tujuan di masa depan.



N Tema o Projek



3 Gaya Hidup Berkelan -jutan



Dimensi P3



Elemen P3



Beriman, akhlak ber-takwa kepada kepada alam Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia



Mandiri



Kreatif



Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi



Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal



Subelemen P3



Target Pencapaian di akhir Fase E (Kelas X)



Mengembang kan pengendalian dan disiplin diri



Melakukan tindakan-tindakan secara konsisten guna mencapai tujuan karir dan pengembangan dirinya di masa depan, serta berusaha mencari dan melakukan alternatif tindakan lain yang dapat dilakukan ketika menemui hambatan.



Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi



Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia tinggal dan melakukan langkahlangkah konkret yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem yang ada di lingkungannya.



Menjaga Lingkungan Alam Sekitar



Mewujudkan rasa syukur dengan membangun kesadaran peduli lingkungan alam dengan menciptakan dan mengimplementasikan solusi dari permasalahan lingkungan yang ada.



Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi



Mengidentifikasi kekuatan dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan.



Mengembang kan refleksi diri



Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru, dan orang dewasa lainnya, serta informasi- informasi karir yang akan dipilihnya untuk menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menunjang atau menghambat karirnya di masa depan.



menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal



Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta



N Tema o Projek



Dimensi P3



Elemen P3



keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan



Subelemen P3



keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan



Target Pencapaian di akhir Fase E (Kelas X) mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi.



5) Eksplorasi dan Pengembangan Alur Projek Pendidik bekerja sama dengan Tim Fasilitasi Projek (TFP) membuat alur projek yang berisi kegiatan projek menggunakan struktur aktivitas yang disepakati bersama. Hal-hal yang sudah ditentukan dalam tahap merancang projek, disusun sesuai alur dengan menambahkan strategi-strategi pembelajaran, alat ajar, dan narasumber yang dibutuhkan untuk pengembangan dan pendalaman dimensi. Eksplorasi dan pengembangan alur projek pada SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023, secara umum terdiri dari 5 (lima) Langkah, seperti disajikan pada Tabel berikut. No Langkah 1 Pengenalan 2



Kontekstualisasi



3



Aksi



4 5



Refleksi Tindak lanjut



Deskripsi Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap tema yang sedang dipelajari Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan Merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata Melakukan evaluasi dan refleksi Melengkapi proses dengan berbagi karya



Berdasarkan hal tersebut dapat disusun jadwal eksplorasi dan pengembangan alur projek sesuai dengan tema dan topik projek pada SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023, seperti disajikan pada Tabel, sebagai berikut.



Tema, Topik Projek, Waktu Deskripsi Eksplorasi dan Pengembangan Mg Dimensi, & Elemen P3 P5 Alur P5 Juli 1 Libur akhir tahun Tema: 2 Awal masuk sekolah Suara Demokrasi 2022 3 Pengenalan: Mengenali dan membangun Topik: 4 kesadaran peserta didik tentang hak Persepsi Masyarakat dan kewajiban warga nergara dalam terhadap Pemilu pemilu Dimensi P3: 1 Kontekstualisasi: Menggali permasalahan, Ags.  Berkebinekaan global 2022 2 literatur/konsep tentang pemilu , dan  Bernalar kritis 3 merumuskan/menyusun instrumen 4 Aksi: Merumuskan peran dan melakukan Elemen P3:  Berkeadilan Sosial 1 survai/pengambilan data di lapangan Sept.  Memperoleh dan 2 dengan instrumen yang telah disusun 2022 memproses 3 Refleksi: melakukan evaluasi dan refleksi informasi dan melalui penyusunan laporan gagasan 4 Tindak lanjut: Berbagi karya/laporan melalui presentasi/publikasi 1 Pengenalan: Mengenali dan membangun Okt. Tema: 2 kesadaran peserta didik tentang ketahanan Kewirausahaan 2022 pangan melalui kreativitas produk pangan Topik: nonberas Produk Pangan Non 3 Kontekstualisasi: Menggali permasalahan, Beras 4 literatur/konsep dan tentang produk Dimensi P3: 1 pangan nonberas dan alat dan Nov.  Bergotong royong; bahan produksinya 2022  Mandiri 2 Aksi: Merumuskan peran dan melakukan 3 pembuatan produk pangan nonberas dan Elemen P3:  kolaborasi uji organoleptik tingkat kualitas produk  Regulasi Diri 4 Refleksi: melakukan evaluasi dan refleksi Des. 1 melalui penyusunan laporan, dokumentasi 2 dalam bentuk powerpoint dan poster 2022 3 Tindak lanjut: Berbagi karya/laporan melalui presentasi/publikasi dan pameran produk pangan nonberas 4 Libur akhir semester 1 Pengenalan: Mengenali dan membangun Jan. Tema: 2 kesadaran peserta didik tentang gaya Gaya Hidup 2023 Berkelanjutan hidup berkelanjutan melalui pengolahan limbah rumah tangga dan penggalian ide Topik: 3 Kontekstualisasi: Menggali permasalahan, 4 literatur/konsep, model tentang



Tema, Topik Projek, Waktu Deskripsi Eksplorasi dan Pengembangan Mg Dimensi, & Elemen P3 P5 Alur P5 1 pengolahan produk limbah, penyusunan Pengolahan Limbah Feb. Rumah Tangga 2023 rencana penelitian/projek dan mempersiapkan alat dan Dimensi P3: bahan  Beriman, bertakwa 2 Aksi: Merumuskan peran dan melakukan kepada Tuhan Yang 3 pembuatan alat pengolahan limbah rumah Maha Esa, dan 4 tangga, melaksanakan produksi, berakhlak mulia 1 observasi, pencatatan data, Mar.  Mandiri 2 pendokumentasian, dan panen hasil 2023  Kreatif 3 produksi. Selama proses produksi Elemen P3: 4 komunikasi dan kolaborasi terus  akhlak kepada alam 1 dilakukan antar anggota kelas P5, TFP, Apr.  Pemahaman diri dan dan pihak terkait. 2023 situasi yang dihadapi 2 Refleksi: melakukan evaluasi dan refleksi  Menghasilkan karya 3 melalui analisis data, penyusunan laporan, dan tindakan yang pendokumentasian dalam bentuk orisinal powerpoint/poster  keluwesan berpikir 4 Tindak lanjut: Berbagi karya/laporan dalam mencari melalui presentasi/publikasi projek, alternatif solusi pameran produk, dan tindak lanjut permasala-han melalui uji kualitas/kebermanfaatan produk 6) Asesmen P5 Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam projek. Oleh karena itu, dalam melakukan asesmen terhadap P5 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: (1) keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikan metode asesmen. Asesmen yang beragam dapat membantu pendidik dan peserta didik merasakan pembelajaran yang berbeda; (2) tujuan pencapaian projek dan membuat asesmen yang bukan hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi berfokus pada dimensi, elemen, dan sub-elemen P3 yang disasar; (3) menyusun indikator perkembangan sub-elemen; (4) keterkaitan antara asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif; (5) menjelaskan tujuan asesmen dan melibatkan peserta didik dalam proses asesmen. Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan asesmen yang meliputi diagnostic, formatif, dan sumatif pada P5 di SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023, disajikan pada Tabel sebagai berikut.



No.



Keterangan



1



Waktu penggunaan



2



Pelaksana asesmen Bentuk asesmen



3



Asesmen Diagnostik Pada awal perencanaan projek TFP Rubrik, observasi, kuesioner, refleksi, esai



4



Manfaat bagi  Menciptakan TFP baseline (garis dasar) untuk menilai kemampuan awal peserta didik.  Menentukan subelemen yang sesuai dengan fasenya  Mengetahui perkembangan peserta didik di akhir projek.



5



Manfaat bagi  Memahami performa di peserta didik awal projek



Asesmen Formatif Berkala, berkelanjutan selama projek TPF, peserta didik dan/atau mitra Rubrik, umpan balik, observasi, diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai



Asesmen Sumatif pada akhir projek atau akhir tahap kegiatan TFP



 Mengawasi pembelajaran peserta didik selama projek  Memastikan perkembangan kompetensi peserta didik sesuai dengan sub-elemen P3 yang disasar  Mengecek pemahaman peserta didik mengenai isu projek  memperbaiki dan mengembangkan diri  mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dalam asesmen sumatif di akhir  Mengoptimalkan dampak projek



 Mengukur apakah peserta didik sudah mengembangkan kompetensi dari subelemen dari elemen dan dimensi Profil Pelajar Pancasila sesuai fase yang disasar  Menyusun projek selanjutnya



Rubrik, presentasi, poster, diorama, produk teknologi atau seni, esai, kolase, drama



 Memahami performa di akhir projek  Memahami capaian projek dan fase perkembangan subelemen dari dimensi P3 yang disasar



Agar pelaksanaan asesmen dapat terlaksana dengan baik dan benar, perlu mempelajari dan memahami kesinambungan alur perkembangan dimensi untuk setiap sub-elemen P3. Adapun alur asesmen tersebut, meliputi (1) Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi); (2) Merancang indikator



(memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan); (3) Menyusun strategi asesmen; (4) Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran; dan (5) Menyusun rapor. 4.4.4 Pendokumentasian P5 Pendokumentasian pada proses pembelajaran P5 sangat penting dalam kerangka melakukan evaluasi, refleksi dan tindak lajut. Beberapa bentuk pendokumentasian pada pelaksanaan P5 di SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023, seperti disajikan pada Tabel berikut.



1



Bentuk Dokumentasi Jurnal



2



Portofolio



3



Rapor Projek



No.



Keterangan Jurnal adalah praktik mendokumentasikan kumpulan pemikiran, pemahaman, dan penjelasan tentang ide atau konsep secara tertulis dan biasanya dituangkan dalam sebuah buku Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif kritis) dalam kurun waktu tertentu. Pada akhir periode, portofolio menjadi referensi diskusi oleh TFP bersama dengan peserta didik dan dilaporkan kepada orang tua sebagai bukti autentik perkembangan peserta didik Rapor terdiri dari hasil penilaian terhadap performa peserta didik dalam projek. Meskipun ada beberapa disiplin ilmu terintegrasi dalam projek, namun bagian projek fokus pada keterpaduan pembelajaran dan perkembangan karakter dan kompetensi sesuai Profil Pelajar Pancasila



Peserta didik Fase E untuk kelas X pada SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023 menyelenggarakan 3 (tiga) projek pengembangan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tema dari ketiga projek tersebut adalah suara demokrasi, kewirausahaan, dan gaya hidup berkelanjutan. Dari ketiga tema projek tersebut diharapkan dapan menumbuhkembangkan 6 (enam) dimensi P3, yakni berkebinekaan global, bernalar kritis, bergotong royong, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, dan kreatif. Hubungan antara projek dengan deskripsi pengembangan dimensi, elemen, dan subelemen P3 dan capaian peserta didik Fase E untuk kelas X, disajikan pada Tabel berikut.



No 1



2



3



Deskripsi Pengembangan Dimensi, Elemen, Subelemen P3 dan Capaian Peserta Didik Fase E untuk Kelas X Projek 1: Projek ini membangun dua dimensi profil pelajar Pancasila, Persepsi yakni berkebinakaan global dan bernalar kritis. Pada projek Masyarakat ini pesera didik belajar menghargai pilihan dan keputusan terhadap untuk kepentingan bersama, menghargai hak dan Pemilu kewajiban sebagai warga negara, mampu menganalisis secara kritis permasalahan, mengklarifikasi dan menganalisis gagasan dan informasi sehingga dapat terlibat aktif, baik langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan demokrasi. Projek 2: Projek ini diharapkan membangun dua dimensi Profil Pelajar Produk Pangan Pancasila, yakni bergotong royong dan mandiri. Melalui Non Beras projek ini diharapkan peserta didik mampu membangun tin dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama, menyelaraskan kapasitas kelompok, berinisiatif mencari dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tentang produk pangan nonberas untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, berusaha mencari dan melakukan alternatif tindakan lain yang dapat dilakukan ketika menemui hambatan. Projek 3: Dalam projek ini ada tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila Pengolahan yang dikembangkan, yakni Beriman, bertakwa kepada Limbah Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, dan Rumah Tangga kreatif. Projek ini diharapkan mampu mengembangkan kemampuan peserta didik mengidentifikasi masalah lingkungan hidup, melakukan langkah konkret untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem, membangun kesadaran peduli lingkungan alam, mengidentifikasi dan refleksi kekuatan dan tantangan masa depan, mengeksplorasi dan mengekspresikan ide dalam bentuk karya dan dampaknya bagi diri dan lingkungannya, dan bereksperimen secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi. Projek



Kualifikasi pencapaian P3 dirumuskan secara kualitatif. Terdapat 4 (empat) kualifikasi pencapaian P3 pada peserta didik, yakni BB (belum berkembang), MB (mulai berkembang), BSH (berkembang sesuai harapan), dan SB (sangat berkembang). Deskripsi kualifikasi pencapaian P3 pada peserta didik, disajikan pada Tabel berikut.



No 1 2 3 4



Kualifikasi P3 BB (Belum Berkembang) MB (Mulai Berkembang) BSH (Berkembang Sesuai Harapan) SB (Sangat Berkembang)



Deskripsi Peserta didik masih memerlukan bimbingan dalam mengembangkan kemampuan. Peserta didik mulai mengembangkan kemampuan, namun belum ajeg. Peserta didik telah mengembangkan kemampuan hingga berada dalam tahap ajeg Peserta didik mengembangkan kemampuannya melampaui harapan



Berdasarkan deskripsi dan ketentuan tersebut dapat dibuat format Rapor P5 SMA Negeri 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2022/2023 Fase E untuk Kelas X, sebagai berikut. Rapor P5 Bagian Pertama Nama Sekolah Alamat Nama Peserta Didik NISN



KOP SMA Negeri 1 Tampaksiring : SMA Negeri 1 Tampaksiring : Desa Banyuatis : :



Kelas Fase Tahun Pelajaran



:X :E : 2022/2023



Projek 1: Persepsi Masyarakat terhadap Pemilu Projek ini membangun dua dimensi profil pelajar Pancasila, yakni berkebinakaan global dan bernalar kritis. Pada projek ini pesera didik belajar menghargai pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama, menghargai hak dan kewajiban sebagai warga negara, mampu menganalisis secara kritis permasalahan, mengklarifikasi dan menganalisis gagasan dan informasi sehingga dapat terlibat aktif, baik langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan demokrasi. Projek 2: Produk Pangan Non Beras Projek ini diharapkan membangun dua dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni bergotong royong dan mandiri. Melalui projek ini diharapkan peserta didik mampu membangun tin dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama, menyelaraskan kapasitas kelompok, berinisiatif mencari dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tentang produk pangan nonberas untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, berusaha mencari dan melakukan alternatif tindakan lain yang dapat dilakukan ketika menemui hambatan. Projek 3: Pengolahan Limbah Rumah Tangga Dalam projek ini ada tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan, yakni Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, dan kreatif. Projek ini diharapkan mampu mengembangkan kemampuan peserta didik mengidentifikasi masalah lingkungan hidup, melakukan langkah konkret untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem, membangun kesadaran peduli lingkungan alam, mengidentifikasi dan refleksi kekuatan dan tantangan masa depan, mengeksplorasi dan mengekspresikan ide dalam bentuk karya dan dampaknya bagi diri dan lingkungannya, dan bereksperimen secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi



Kualifikasi pencapaian Profil Pelajar Pancasila (P3) BB (Belum Berkembang): Peserta didik masih memerlukan bimbingan dalam mengembangkan kemampuan. MB (Mulai Berkembang): Peserta didik mulai mengembangkan kemampuan, namun belum ajeg. BSH (Berkembang Sesuai Harapan): Peserta didik telah mengembangkan kemampuan hingga berada dalam tahap ajeg SB (Sangat Berkembang): Peserta didik mengembangkan kemampuannya melampaui harapan



Projek Kelas X



Projek 1: Persepsi Masyarakat terhadap Pemilu Projek 2: Produk Pangan Non Beras Projek 3: Pengolahan Limbah Rumah Tangga



Beriman, bertakwa kepada Tuhan Bernalar Yang Kritis Maha Esa, dan berakhlak mulia



Mandiri



Berkebinekaan Global



Kreatif



Bergotong Royong



Rapor P5 Bagian Kedua Nama Sekolah Alamat Nama Peserta Didik NISN



KOP SMAN 1 BAJAR : SMA Negeri 1 Kelas Tampaksiring : Desa Banyuatis Fase : Tahun Pelajaran :



Projek 1: Persepsi Masyarakat terhadap Pemilu Berkebinekaan global  Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama. Berpartisipasi menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran secara cermat dan terbuka secara mandiri  Memahami peran individu dalam demokrasi. Memahami konsep hak dan kewajiban, serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai mencari solusi untuk dilema terkait konsep hak dan kewajibannya Bernalar kritis  Mengajukan pertanyaan. Mengajukan pertanyaan untuk menganalisis secara kritis permasalahan yang kompleks dan abstrak  Mengidentifikasi, mengklari-fikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu Catatan Proses: gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis



BB



MB



:X :E : 2022/2023 BSH



SB



Projek 2: Produk Pangan Non Beras Bergotong Royong  Kerja sama. Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan  Saling-ketergantungan positif. Menyelaraskan kapasitas kelompok agar para anggota kelompok dapat saling membantu satu sama lain memenuhi kebutuhan mereka baik secara individual maupun kolektif. Mandiri  Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri. Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik sesuai tujuan di masa depan.  Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri. Melakukan tindakan-tindakan secara konsisten guna mencapai tujuan karir dan pengembangan dirinya di masa depan, serta berusaha mencari dan melakukan alternatif tindakan lain yang dapat Catatan Proses: dilakukan ketika menemui hambatan.



BB



MB



BSH



SB



Projek 3: Pengolahan Limbah Rumah Tangga Beriman, ber-takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia  Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi. Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia tinggal dan melakukan langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem yang ada di lingkungannya.  Menjaga Lingkungan Alam Sekitar. Mewujudkan rasa syukur dengan membangun kesadaran peduli lingkungan alam dengan menciptakan dan mengimplementasikan solusi dari permasalahan lingkungan yang ada Mandiri  Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi. Mengidentifikasi kekuatan dan tantangantantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan.  Mengembangkan refleksi diri. Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru, dan orang dewasa lainnya, serta informasi-informasi karir yang akan dipilihnya untuk menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menunjang atau menghambat karirnya di masa depan. Kreatif  Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya.  keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan. Bereksperimen dengan berbagai pilihan Catatan secara Proses: kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi.



BB



MB



BSH



SB