PROPOSAL Febi Miraj [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL USAHA KECIL MENENGAH (LAYANG - LAYANG)



Disusun Oleh: Nama



: Febi Miraj Prihat Taqwa



NPM



: 17330013



Kelas



:A



Mata Kuliah : kewirausahaan



PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2020



BAB I PENDAHULUAN Usaha kecil menengah dalam pengembangnya diperlukan studi kelayakan usaha. Studi kelayakan dapat diwujudkan dengan menggunakan proposal usaha walau dalam skala kecil dan sederhana, hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang ternyata tidak menguntungkan. Riset pemasaran, juga dilakukan agar UKM tersebut dapat berjalan lancar sesuai rencana untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus kepuasan konsumen. Usaha kecil menengah merupakan usaha yang dapat dilakukan dengan modal minimal dan dapat memberikan hasil yang lumayan, tetapi dalam perencanaan dan pengembangannya memerlukan analisa matang agar usaha kecil menengah dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Beberapa aspek dalam riset pemasaran antara lain adalah riset harus memperhatikan masalah budaya setempat, sosial ekonomi, pribadi dan juga aspek psikologis dari konsumen. 1.1.



Nama dan Alamat Perusahaan Usaha yang bergerak dalam bidang kerajinan tangan, di desain dengan menarik agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut seperti dengan memberi nama yang familiyar dan mudah diingat oleh konsumen. Nama Produk



: layang-layang “ Pak Hartono “



Alamat



: jl. Raya muchtar, Gg.sirsak, no. 85. Jakarta barat



1.2 Nama dan Alamat Pemilik Pemilik Usaha Kecil Menengah ini adalah berstatus milik perorangan, karena modal yang digunakan adalah modal pribadi. Pemilihan penggunaan modal pribadi dikarenakan pemakaian modal yang tidak terlalu besar dalam membuka usaha UKM ini Nama



: Pak Hartono



Alamat



: jl. Raya muchtar, Gg.sirsak, no. 85. Jakarta barat



1.3 Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan Layang-layang “Pak Hartono” merupakan produk yang diciptakan olehnya sendiri. Produk layang-layang ini memiliki potensi bisnis yang baik, karena melihat bahan pokok utamanya yaitu dari bambu dan mudah untuk di dapatkan Tujuan dari usaha ini yaitu baik secara aspek



sosial dan juga secara tradisional adalah sebagai berikut : Aspek sosial adalah untuk meningkatkan pendapatan bagi masyarakat yang tidak mempuyai pekerjaan baik yang tidak mempunyai ijazah atau serabutan. Aspek tradisional adalah agar budaya pembuatan layanglayang tidak punah yang dari sejak dahulu sudah ada dan terus bersaing dengan macammacam permainan yang lain



BAB II RANGKUMAN EKSEKUTIF 2.1 Latar Belakang Permainan layang-layang sudah mulai ditinggalkan di zaman ini. Pengaruh utamanya adalah karena anak-anak lebih menyukai apa yang ada di smart phone dari pada permainan-permainan yang nyata. Berangkat dari kenyataan tersebut, para produsen layang-layang harus memutar otak untuk tetap bertahan pada usahanya. Dan Isnen Project selaku salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengrajinan, berinisiatif untuk memproduksi layangan yang lebih variatif dengan harapan menarik minat para konsumen khususnya anak-anak. Pemilihan usaha ini dilandasai berdasarkan pembuatan mainan layang-layang yang tidak begitu rumit dan bahan bahan yang di dapat tidak begitu susah di dapatkan. Dan permainan layang-layang sendiri banyak peminatnya yaitu anak-anak, remaja bahkan sampai orang dewasa sehingga memberikan peluang income yang mengguntungkan. 2.2 Visi dan Misi Sebagai upaya untuk memotivasi usaha dan keseriusan dalam menjalankan bisnis, setiap badan usaha baik yang berskala besar maupun skala kecil harus mempunyai arah tantangan ke depan. Hal tersebut dituangkan ke dalam visi dan misi badan usaha. Visi Menjadikan Layang-layang sebagai Permainan Anak yang Digemari Kembali dengan Menyajikannya Berupa Bermacam-macam Variasi. Misi Membangkitkan Kembali Semangat Anak-Anak dalam Bermain Layang-layang dengan Cara Membuat Jenis Layangan yang Bervariasi untuk Meningkatkan Nilai Jual



Tempat penjualan produk layang-layang hendaknya dipilih tempat yang benar-benar strategis, dengan trafic yang padat dan jumlah populasi orang di sekitar tempat penjualan padat Nama : layang-layang “ Pak Hartono “ Alamat: jl. Raya muchtar, Gg.sirsak, no. 85. Jakarta barat 17223 2.4 Waktu Operasional Setiap badan usaha harus menetapkan jam operasional usahanya. Tujuannya adalah untuk mempersipakan semua aktivitas usaha agar mampu dioperasionalkan secara professional. Hal lain yang harus diperhatikan adalah bahwa jam operasi untuk memberikan waktu yang cukup bagi karyawan untuk istirahat, memberikan kepastian kepada konsumen untuk bisa mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Jam buka



:Pkl. 09.00 ~ 17.00 WIB



Hari



: Senin – Sabtu



2.5 Kesan / Counter Style Bentuk atau motif layang-layang yang menarik dan jenis kualitas layang-layang berkualitas menjadi kesan terbaik bagi konsumen terhadap layang-layang “Pak Hartono 2.6 Konsep Promosi Perusahaan layang-layang“Pak Hartono” dalam proses promosi adalah dengan promosi bila langsung beli di perusahaan dan beli secara banyak atau tidak eceran maka akan mendapatkan potongan harga. Diharapkan dapat menjadi media untuk mempromosikan kepada orang lain 2.7 Target Pelanggan Segmentasi pasar adalah proses mengkotak-kotakkan pasar yang heterogen kedalam potential customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah dari geografi, demografi, psikografi, dan behavior (tingkah laku).



BAB III ANALISIS INDUSTRI 3.1 Prespektif Masa Depan Usaha Untuk melihat apakah penjualan sukses atau gagal hendaknya kita harus memasang target penjualan. Toleransi untuk mengukur apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka pencapaian dalam prosentase, misalnya saja apabila penjualan dibawah 35% maka kita anggap gagal. 3.2 Analisis Persaingan Seperti telah diketahui bersama ada beberapa jenis layang-layang yang sama atau dengan harga tidak begitu jauh berbeda. Layang-layang yang akan dipasarkan adalah jenis layang – layang berukuran normal sampai berukuran besar, hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang lumayan dan kepuasan tersendiri bagi konsumen 3.3 Segmentasi Pasar yang akan dimasuki Segmentasi pasar adalah proses mengkotak-kotakkan pasar yang heterogen kedalam potential customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah dari geografi, demografi, psikografi, dan behavior (tingkah laku)



BAB IV RENCANA PRODUKSI DAN RESIKO 4.1 Sumber-sumber Produk / Bahan Dari studi kelayakan usaha yang telah dilakukan maka kiranya usaha layang-layang ini layak untuk dipertimbangkan. Faktor lain yang juga mendukung layaknya usulan proyek ini adalah ketersediaan bahan baku layang-layang dengan bahan utama yaitu bambu mudah didapat, dekat dengan pasar untuk memudahkan mendapatkan bahan tambahan lainnya, sehingga ada jaminan terhadap supply stock bahan baku dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin 4.2 Evaluasi tentang kelemahan Usaha (Analisis SWOT) Strength (Kekuatan) a) Strength (Kekuatan) Strength (Kekuatan) Ketersediaan bahan baku yang mudah didapat dan familiyarnya yaitu bambu, Harga relatif terjangkau menarik dan lucu sehingga disukai berbagai kalangan khususnya anak-anak b) Weakness Varian yang besar menjadikannya sulit disimpan dan akan menghabiskan banyak tempat c) Opportunity  Menerima pre order  Melayani jual beli online  Merupakan jenis varian yang inovatif d) Threat Banyak pesaing yang memproduksi produk serupa dengan bahan baku sederhana sehingga menjadikan harganya lebih murah



BAB V PERENCANAAN PERMODALAN 5.1 Sumber-sumber permodalan Setelah kita mengetahui keinginan konsumen seperti apa maka tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Setelah menganalisa beberapa aspek yang ada yaitu, bahan baku utama, alat pengolah, tempat usaha, serta yang tak kalah penting adalah sumber daya manusia dan sumber pendanaan. Sumber daya manusia dalam aspek produksi sangat penting perannya mengingat produk layang-layang ini sebagian besar dikerjakan secara manual, untuk itu tenaga yang terampil dalam membuat layang-layang sangat diperlukan. Ketersediaan bahan baku utama yaitu bambu mesti terjaga stock dan jumlahnya sebab kelangsungan produksi akan terjaga dengan terjaganya stock yang cukup. Mengingat jumlah dana yang diperlukan tidak terlalu besar maka sebaiknya sumber pendanaan akan lebih baik dari pribadi, modal yang diperlukan dengan perkiraan omset per hari adalah Rp.500.000 5.2 Modal Awal Perusahaan Modal awal yang digunakan dalam usaha ini adalah menggunakan modal pribadi. Alasan penggunaan modal pribadi pemodalana untuk usaha kecil menengah ini tidak terlalu besar. 5.3 Proyeksi Aliran Kas Aliran kas yang lancar sangat menunjang kelancaran usaha suatu perusahaan. Dengan aliran kas yang lancar, maka keuangan antara pemasukan dan pengeluaran dapat direncanakan dengan baik. Apabila aliran kas tidak lancar, maka kelancaran bisnis akan terganggu.



5.4 Perencanaan Laba Rugi Dengan mengambil asumsi bahwa kalau usaha layang-layang ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual 50 unit perhari adalah rata rata maka omset yang diharapkan adalah Rp 500,000 ,-/hari. Modal  Tinta : Rp 20.000  Kuas : Rp 5.000  Kertas : Rp 20.000  Bambu : Rp 20.000  Benang : Rp 4.000  Lem      : Rp 6.000  Biaya Tenaga Kerja / hari : 15.000  Jumlah : Rp 90.000 Penjualan Rencana harga jual: Rp 100.000 untuk 10 unit Rp. 10.000 per unit Keuntungan bersih diperoleh dari harga jual sebesar Rp.100,000,- dikurangi Total biaya sebesar Rp.90.000,- dengan demikian didapat Rp.10.000, Tabel 5.1 Perhitungan Total Biaya Manufaktur Investasi Biaya Tetap Gaji Pegawai (Owner)/hari Jumlah Biaya Variabel Harga layang-layang/ unit Tinta Kuas Kertas Bambu Benang Lem



Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 10.000 Rp 20.000 Rp 5.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 4.000 Rp 6.000



Jumlah Jumlah



Rp 90.000 Rp 100.000



Tabel 5.2 Perhitungan Total Modal Investasi Biaya Tetap Biaya Variabel Jumlah Total Modal/unit



Rp 90.000 Rp 100.000 Rp 10.000 x 50 unit Rp 500.000



Tabel 5.3 Perhitungan Pendapatan Pendapatan Penjualan layang-layang (25% Benefit) Jumlah Total Modal



Rp 500.000 Rp 500.000



Tabel 5.4 Proyeksi Laba/Rugi Proyeksi Laba/Rugi Per Bulan Total Pendapatan Total Modal/Pengeluaran Total Keuntungan Bersih



Rp 500.000 Rp 90.000 Rp 410.000