6 0 418 KB
PROPOSAL KERJA PRAKTEK SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA KEFAMENANU KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
Oleh : Mega Suwastini Putri 19.26.029
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2022 i
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan proposal Kerja Praktek dengan judul “SistemPengelolaan Sampah Di Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara” Dengan terselesainya Proposal ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Ibu Candra Dwiratna W,ST.,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Nasional Malang 2. Ibu Anis Artiyani ST.,MT selaku koordinator Kerja Praktek teknik Lingkungan ITN malang 3. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Lingkungan ITN Malang 4. Kedua Orang Tua dan Tema-teman Teknik Lingkungan yang telah membantu dan memberikan dorongan dalam pengerjaan menyelesaikan Proposal ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.
Malang, April 2022
Penyusun
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………..iii LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................iv DAFTAR ISI......................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang……………………………………………………… 1
1.2
Tujuan ……………………………………………………………… 3
1.3
Manfaat……………………………………………………………… 3
1.4
Ruang lingkup kegiatan…………………………………………….... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Pengertian Sampah ……………………………………..………….... 5
2.2
Sampah Menurut Jenis dan Sumbernya…………………………..… 6
2.3
Timbulan Sampah…………………….……………………………... 7
2.4
Pengelolaan Sampah.………………………………….……………...7
2.5
Sistem Pengelolaan Sampah.………………….……….……………..8
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1
Metodologi ……………………………………………………….… 11
3.2
Rencana Pelaksanaan Kerja Praktek……………………………… 12
3.3
Waktu dan Tempat Pelaksanaan.........................................................12
3.4
Pelaksana Kerja Praktek…………………………………………..... 13
BAB IV PENUTUP BIODATA PELAKSANA DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat (UU No 18/2008 Pasal 1). Timbulan sampah pada permukiman perkotaan berasal dari rumah tangga, warung, bangunan umum, dan industri rumah tangga. Pertumbuhan penduduk di kawasan permukiman perkotaan menimbulkan permasalahan pengelolaan sampah mulai dari masalah timbulan sampah, kebutuhan tempat pemrosesan akhir sampah, serta biaya lingkungan yang ditimbulkan. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Model pengelolaan sampah yang dikenal saat ini antara lain; penimbulan sampah, penanganan ditempat, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir (Faizah, 2008; Widyatmoko & Sintorini Moerdjoko,2002). Peningkatan produksi sampah telah menimbulkan masalah pada lingkungan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk perkotaan. Sementara, lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah juga makin terbatas. Kondisi ini makin memburuk manakala pengelolaan sampah di masing-masing daerah masih kurangefektif, efisien, dan berwawasan lingkungan serta tidak terkoordinasi dengan baik. Jika pengelolaan sampah belum dilaksanakan dengan baik maka akan menjadi sumber masalah, baik sosial maupun lingkungan yang muncul dimasyarakat. Munculnya berbagai penyakit akibat pencemaran air, tanah, dan polusi udara hanya sebagian kecil akibat dari buruknya pengelolaan sampah tersebut. Penimbulan sampah memerlukan penanganan yang tepat berdasarkan jumlah pelaku, jenis dan kegiatannya. Hal ini perlu ada nya penanganan di tempat atau penanganan sampah pada sumbernya merupakan perlakuan terhadap sampah
1
yang masih memiliki nilai ekonomis yang dilakukan sebelum sampah sampai di tempat pembuangan. Jumlah sampah inisetiap tahun terus meningkat sejalan dan seiring meningkatnya jumlah penduduk dankualitas kehidupan masyarakat atau manusianya dan disertai juga kemajuan ilmupengetahuan teknologi yang menghasilkan pula pergeseran pola hidup masyarakatyang cenderung konsumtif. Sistem pengelolaan persampahan terutama untuk daerahperkotaan, harus dilaksanakan secara tepat dan sistemastis. Kegiatan pengelolaanpersampahan akan melibatkan persampahan
penggunaan dan pemanfaatan yang
meliputi
berbagai
prasarana dansarana
pewadahan,
pengumpulan,
pemindahan,pengangkutan, pengolahan maupun pembuangan akhir. Masalah sampah berkaitanerat dengan dengan pola hidup serta budaya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itupenanggulangan sampah bukan hanya urusan pemerintah semata akan tetapipenanganannya membutuhkan partisipasi masyarakat secara luas. Jumlah sampah inisetiap tahun terus meningkat sejalan dan seiring meningkatnya jumlah penduduk dankualitas kehidupan masyarakat atau manusianya dan disertai juga kemajuan ilmupengetahuan teknologi yang menghasilkan pula pergeseran pola hidup masyarakatyang cenderung konsumtif. Kota Kefamenanu merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Timor Tengah Utara dan merupakan kabupaten dari provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Timor Tengah Utara terletak antara 90 02' 48" LS – 90 37’ 36” LS dan antara 1240 04' 02" BT - 1240 04' 00" Bujur Timur. Adapun batas-batas wilayah administratif kabupaten ini adalah sebagai berikut : Selatan : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Utara : berbatasan dengan wilayah ambenu (Timor Leste) dan Laut Sawu, Barat : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kupang dan TTS Timur : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Belu. Secara umum,wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara antara 0-500 meter di atas permukaan laut.Secara umum luas wilayah Kecamatan Kota Kefamenanu adalah 74,00 km² atau 2,77 % dari luas wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara dan bukan merupakan daerah pantai dengan kisaran ketinggian lebih dari 361 mdpl. Seperti halnya wilayah lain di indonesia, Kota Kefamenanu juga hanya
2
dikenal 2 musim yaitu kemarau dan hujan.Laju pertumbuhan penduduk 2020 sebesar 0,84 %. Hal ini menimbulkan permasalahan persampahan yaitu masih minimnya alat dan fasilitas penunjang dan sistem pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir(TPA). Pembuangan sampah secara liar di belakang pemukiman warga yang mana sampahnya berasal dari hasil aktifitas masyarakat itu sendiri,baik aktifitas yang berasal dari perdagangan maupun dari kegiatan rumah tangga yang sangat menganggu estetika maupun kesehatan penduduk setempat. Tempat penampungan sampah harus membentuk jaringan persampahan yang terintegrasi dengan tempat penampungan akhir. Kelurahan Benpasi merupakan salah satu kawasan di Kota Kefamenanu yang tidak memiliki jaringan persampahan yang memadai. Hal ini terlihat dari banyaknya KK yang belum terlayani jaringan persampahan ada 1684.Kawasan pasar merupakan salah satu pusat aktifitas di Kelurahan Benpasi. Di kawasan ini banyak ditemukan sampah berserakan yang mengganggu dan mengurangi nilai estetika lingkungan . Masalah sampah
ini
dikarenakan belum adanya sistem jaringan persampahan yang
memadai yaitu tempat pembuangan akhir yang terintegrasi dengan tempat penampungan sampah sementara.Selain itu juga dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sangat rendah, terbukti dari banyaknya sampah yang dibuang sembarang meskipun sudah disediakan tangki untuk pembuangan sampah.Kawasan pasar merupakan salah satu kawasan yang harus memiliki tempat pembuangan sampah dan saluran sanitasi untuk mengalirkan limbah pasar. Namun kondisi yang ada di pasar tradisional Kota Kefamenanu ini sampah yang dihasilkan dari limbah pasar belum dikelola dengan baik, sehingga limbah cair dari pasar mengalir ke arah permukiman yang ada di bawahnya. Ada dua bagian di Kelurahan Benpasi, terlayani dan belum terlayani sistem jaringan persampahan. Kawasan yang terlayani sudah ditangani pemerintah dengan dilakukan pengangkutan sampah 1 kali dalam 2 minggu dan kawasan yang belum terlayani mengolah sampahnya dengan dibakar.Dari masalah yang muncul tersebut diharapkan ada penambahan TPS 5 unit sebagai tempat penampungan sampah
3
dari daerah yang belum terlayani, pembuatan IPAL terpadu, pembuatan tempat sampah skala lingkungan dan penyediaan gerobak sampah . Kemungkinan terjadinya peningkatan volume sampah baik secara kuantitatif maupun kualitatif akibat kepadatan penduduk tidak dapat dihindari lagi. Selain itu, tidak menutup kemungkinan tingkat keluhan masyarakat yang tinggal di areal persampahan akan semakin meningkat terkait dengan sistem pengelolaan sampah yang belum terkelola secara maksimal. Mulai dari penampungan sampah, pengangkutan sampah sampai dengan tingkat pembuangan akhir. Hal ini akan menjadi sangat penting karena fungsi dari pengelolaan persampahan adalah sebagai salah satu utilitas yang dapat mempengaruhi perkembangan kecamatan. 1.2
Tujuan Adapun tujuan dari kerja praktek (KP) adalah: 1. Untuk mengkaji dan mempelajari Sistem Pengelolaan Sampah di Kota Kefamenanu. 2. Mampu mengaplikasikan berbagai ilmu bidang Teknik lingkungan dalam masyarakat atau dunia kerja yang telah didapatkan pada praktek kerja lapangan secara langsung. Proses identifikasi permasalahan dan penetapan solusi sesuai dengan masalah yang ada merupakan target utama dalam pencapaian kerja praktek Sistem Pengelolaan Sampah di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai prasyarat dalam mengambil tugas akhir.
1.3
Manfaat Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya kerja praktek adalah :
1.
Bagi mahasiswa: a. Menambah pengetahuan mengenai sistem pengelolaan sampah b. Menambah pengetahuan yang lebih dalam mengenai dunia kerja yang akan dihadapi oleh mahasiswa suatu saat nanti. c. Menambah pengalaman yang dapat diimplementasikan suatu saat nanti sebagai Sarjana Teknik Lingkungan.
4
2.
Bagi perguruan tinggi: a. Sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan mutu dan kemampuan bagi mahasiswa serta lulusan dimasa yang akan datang. b. Membina hubungan yang baik antara akademika dan instansi yang bersangkutan. c. Menyiapkan lulusan yang baik dan siap kerja
1.4
Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup dari Kerja Praktek ini adalah mengenai Pengelolaan Sampah
di Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Kota Kefamenanu yang meliputi: a. Memahami operasional pengelolaan sampah di Kota Kefamenanu b. Memahami sarana dan prasarana Persampahan kota Kefamenanu c. Memahami permasalahan – permasalahan
yang bersangkutan dengan
Persampahan yang ada di Kota kefamenanu
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menjelaskan mengenai limbah padat. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus (Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah). Sampah adalah semua buangan padat yang dihasilkan dari seluruh kegiatan manusia dan hewan yang tidak berguna atau tidak diinginkan (Tchobanoglous et al., 1993). Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SNI 192454-2002 Tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan). Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat. Juli Soemirat (1994)berpendapat bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat.
6
2.2 Sampah Menurut Jenis dan Sumbernya No
1
Jenis
Sifat
Sampah basah
Sampah
dari
hasil
Rumah
dan
rumah
penyiapan
Sumber
tangga,
makan,
institusi,
pemasakanmakanan
toko
dan pasar
Sampahpasar Sampah
hasil
penanganan, penyimpanan
dan
penjualanproduk 2
Sampah kering
Rumah
tangga,
(combustible)seperti:
rumah
makan,
kertas, karton,dsb
institusi,
Mudah
terbakar
Tidak mudah terbakar (non combustible)
seperti:
logam,kaleng,
kawat,
toko
dan pasar
gelas,dsb 3
Abu/ debu
Residu hasil pembakaran baik
Rumah
tangga,
pada
rumah
makan,
proses
pemasakan
dan
pemanasan dari proses insenarasi.
institusi,
toko
dan pasar 4
Buangan
dari
jalan
Debu, daun-daunan
Jalan
raya 5
6
Bangkai binatang
Sampah industri
raya
dan trotoar Kucing, anjing, kerbau, dan lain-
Jalan
lain
permukiman, RPH
Buangan
dari
pengolahan
makanan, scrap, metal scrap,
Pabrik
raya,
dan
pembangkit listrik
dan lain-lain
7
7
Buangan
sisa
konstruksi
Sisa-sisa
pipa
dan
material
konstruksi bangunan
Pembangunan dan
perbaikan
gedung 8
Buangan khusus
Buangan B3 (padat, cair, debu,
Rumah
gas)
Hotel, RS, Toko
yang
bersifat
mudah
meledak, patogen, radioaktif,
tangga,
dan industri
dan lain-lain. 9
Residu
hasil
pengolahan limbah
Padatan residu dari screening dan Instalasi grid chamber (penangkap pasir), pengolahan lumpur dari septic tank
limbah
air dan
septic tank
(Sumber : Model Pengelolaan Persampahan Perkotaan BPPT, 2000) 2.3 Timbulan Sampah Timbulan sampah adalah sejumlah sampah yang dihasilkan oleh suatu aktifitas dalam kurun waktu tertentu, atau dengan kata lain banyaknya sampah yang dihasilkan dalam satuan berat (kilogram) gravimetri atau volume (liter) volumetri (Tchobanoglous et. al., 1993). Menurut Damanhuri (2004), prakiraan timbulan sampah baik untuk saat sekarang maupun di masa mendatang merupakan dasar dari perencanaan, perancangan, dan pengkajian sistem pengelolaan persampahan 2.4
Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Dari sudut pandang kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya suatu penyakit. Syarat lainnya yang harus dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis), tidak menimbulkan kebakaran dan yang lainnya (Aswar, 1986).
8
Menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah perkotaan, meliputi:
Kepadatan penduduk dan penyebaran penduduk
Karakteristik fisik lingkungan dan sosial ekonomi
Timbulan dan karakteristik sampah
Budaya sikap dan perilaku masyarakat
Jarak dari sumber sampah ke tempat pembuangan akhir sampah
Rencana tata ruang dan pengembangan kota
Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir
Biaya yang tersedia
Peraturan daerah setempat.
Pengelolaan sampah perkotaan juga memiliki faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Menurut hasil penelitian Nitikesari (2005) faktor-faktor tersebut di antaranya adalah tingkat pendidikan, penempatan tempat sampah di dalam rumah, keberadaan pemulung, adanya aksi kebersihan, adanya peraturan tentang persampahan dan penegakan hukumnya.
2.5 Sistem Pengelolaan Sampah 1. Pewadahan Sampah a.
Pewadahan Sampah Individual (Rumah Tangga) Pewadahan atau tempat penyimpanan sampah yang ada di rumah
tangga harus memenuhi syarat: Harus mempunyai petutup sehingga vektor tidak dapat masuk dan bau busuk tidak tercium. Konstruksinya harus kuat dan kedap air Mudah diisi, dikosongkan dan dibersihkan Mudah diangkat oleh satu orang (pewadahan individual)
9
b. Pewadahan Komunal Sehubungan dengan tempat penampungan sampah sementara (TPS), maka tipe pengumpulannya diklasifikasikan menurut metode operasinya yaitu: Sistem Kontainer Angkut Sistem Kontainer Tetap 2. .Pengumpulan Sampah Pola individual Langsung Pengumpulan dilakukan oleh petugas kebersihan yang mendatangi tiaptiap bangunan/sumber sampah dan langsung diangkut dengan kendaraan pengangkut untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pola Individual Tidak Langsung Pengumpulan dilakukan oleh petugas kebersihan yang mendatangi tiaptiap bangunan/sumber sampah (door to door) dan diangkut ke tempat pembuangan sementara. Pola Komunal Langsung Pengumpulan sampah dilakukan oleh masing-masing penghasil sampah ke tempat-tempat penampungan sampah komunal yang telah disediakan atau
langsung
ke
truk
sampah
yang
mengdatangi
titik-titik
pengumpulan. Pola Komunal Tidak Langsung Pengumpulan sampah dilakukan sendiri oleh masing-masing penghasil sampah ke tempat yang disediakan/ditentukan atau langsung ke gerobak yang mangkal pada titik-titik pengumpul komunal kemudian dibawa ke TPS, Transfer Dipo sebelum sampah diangkut ke TPA oleh truk. 3. Pengangkutan Sampah Kegiatan dari tahap pengangkutan terdiri dari dua langkah yaitu: Pemindahan sampah dari sumbernya ke kendaraan pengumpul kecil ke kendaraan pengangkut yang lebih besar.
10
Pengangkutan lanjutan yaitu pada umumnya dengan jarak yang jauh ke tempat pembuangan akhir. Pada tahap pengangkutan ini ada beberapa jenis armada yang dapat digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah mulai dari sumbernya atau TPS ke TPA yaitu; Gerobak tangan Truk Pengangkut 4.
Pemanfaatan Kembali Aktivitas pada tahap ini yaitu reduksi volume mekanik (pemadatan), reduksi volume secara kimia dan pemisahan komponen. Aktivitas pemulung sangat mendukung pada tahap ini dalam mengurangi volume sampah di TPA.
5.
Pembuangan Akhir Metode pembuangan akhir sampah: Pembuangan sampah terbuka (Open dumping) Pembuangan sampah di dalam air (Dumping in water) Pembuangan sampah di rumah-rumah (Burning on premises)
Composting Melalui Incenerator dan
Sanitary Land Fill
11
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1
Metodologi Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek adalah
observasi lapangan oleh mahasiswa Kerja Praktek dengan bimbingan langsung oleh pembimbing dari pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Kefamenanu, serta bimbingan dosen dari Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Malang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1. Turut berperan serta dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah di Kota Kefamenanu. 2. Metode Penelitian Lapangan Metode ini digunakan dalam pengumpulan dan, adapun cara yang dipakai adalah sebagai berikut : a. Observasi yaitu metode pengumpulan kuantitatif dan kualiatif dengan pengamatan secara langsung objek kerja praktek guna mendapatkan data b. Interview Yaitu teknik pengumpulan data kualitatif dengan cara wawancara langsung pada pihak yang bersangkutan saat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan objek penelitian. c. Metode penelitian Metode ini dilakukan dengan cara membaca literatur yang berhubungan dengan materi yang dibahas, selain itu dari sumber-sumber data lainnya yang berhubungan langsung dengan pembahasan. Dengan metode ini diperoleh data secara teorotis mengenai permasalahan yang dibahas.
12
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek
Teknik pelaksanaan kerja praktek di DLH Kota kefamenanu , yaitu: 1. Melibatkan dan mempersiapkan diri untuk Memahami sistem operasional Pengelolaan Sampah di DLH Kota kefamenanu. 2. Mengetahui karakteristik sampah Sistem Pengelolaan Sampah di DLH Kota kefamenanu. 3. Melakukan observasi kinerja Sistem Pengelolaan Sampah serta mengkaji pengolahan sampah di DLH Kota kefamenanu, membuat laporan hasil kerja praktek 3.3 Rencana Pelaksanaan Kerja Praktek Adapun rencana penjadwalan pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut: Tahap Pelaksanaan Kerja Praktek
Februari – Juni Minggu ke-
Juli
Agustus
September
Minggu ke-
Minggu ke-
Minggu ke-
November – Desember Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan
13
3.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Sesuai dengan jadwal perkuliahan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Malang tahun akademik 2021/2022 kami mengajukan kerja praktek pada tanggal:1 Agustus 2022 – 1 September 2022 Waktu
:Diusulkan pada bulan Agustus (minggu ke-1) sampai bulan september 2022 (minggu ke-1) tahun 2022
(minimal 30 hari
kerja), disesuaikan dengan pihak Instansi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Timor Tengah Utara. Tempat
3.4
: Badan Lingkungan Hidup Timor Tengah Utara.
Pelaksana Kerja Praktek Nama
: Mega Suwastini Putri
Nim
: 1926029
Jurusan
: Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang
Email
: [email protected]
Contact person : 082147296394
Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang Jl. Bendungan sigura-gura No. 2 malang 65145 Phone : (0341) 551 431
Fax : (0341) 553015 14
BAB IV PENUTUP Demikian proposal kegiatan kerja praktek ini saya ajukan, semoga dapat memberikan penjelasan maksud dan tujuan kerja praktek ini kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Timor Tengah Utara. Besar harapan saya untuk dapat melaksanakan kerja praktek di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Timor Tengah Utara, karena akan menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga bagi saya untuk memperdalam pemahaman teori yang telah dipelajari selama ini, khususnya tentang pengelolaan sampah di kota Kefamenanu. Atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.
15
DAFTAR PUSTAKA
Amos setiadi (2015). Studi Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas
pada
Kawasan Permukiman Perkotaan di Yogyakarta/ ejournal2.undip.ac.id / diakses pada 02 juni 2021 Badan Pusat Statistik Kabupaten Timor Tengah Utara. Di akses pada 02 juni 2021 Cicilia Kartika, 2017. Perencanaan Teknis Pengelolaan Sampah Terpadu Studi Kasus Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. https://media.neliti.com/media/publications/143379-ID-perencanaan-teknispengelolaan-sampah-te.pdf/diakses pada 02 juni 2021 Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. 2014. Pengelolaan sampah. Institut Teknologi Bandung.http://www.kuliah.ftsl.itb.ac.id/dikases pada 04 juni 2021 Lubis, Harun Al Rasyid, dkk. Penerapan Konsep Vehicle Routing Problem dalam Kasus Pengangkutan Sampah di Perkotaan/ http://ftsl.itb.ac.id/diakses pada 04 juni 2021 Mardiani, Uci. Efisiensi Rute Truk Pengangkutan Sampah Sistem Stationary Container di Kota Padang./http://ft.unand.ac.id/dikases pada 04 juni 2021 Tri Astuti Ramadhani (2011). Analisis Timbulan dan Komposisi Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Mekar Jaya (Depok) dihitungan dengan Tingkat Pendapatan-Pendidikan-Pengetahuan-Sikap-Perilaku Masyarakat/ lib.ui.ac.id/ diakses pada 04 juni 2021 Pramartha, Komang Trisna satria, dkk. Analisis Pengelolaan Pengangkutan Sampah di Kecamatan Klungkung Kabupaten klungkung/http://ojs.unud.ac.id/ diakses pada 04 juni 2021
.
16
BIODATA PELAKSANA
Nama
: Mega Suwastini Putri
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat / Tgl Lahir
: Eban, 27 September 2001
Alamat Asal
: Eban, RT.017/RW.005, Eban Miomaffo Barat, Kab. Timor Tengah Utara , Nusa Tenggara Timur, 85613.
No. Hp
: 082147296394
Email
: [email protected]
No. Mahasiswa
: 1926029
Semeter
: VI (Enam)
IPK
:
Jurusan
: Teknik Lingkungan S-1
Fakultas
: Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institusi
: Institut Teknologi Nasional Malang
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Kristen Protestan
Status
: Belum Menikah
Pendidikan Formal
:
Tahun
Pendidikan
2007 – 2013
SDK Yaperna Eban 1
2013 – 2016
SMPS Gita Surya Eban
17
2016 – 2019
SMA Negeri 1 Kefamenanu
2019 - sekarang
Institut Teknologi Nasional Malang
Kegiatan Kemahasiswaan dan Organisasi : No. 1.
2.
Jenis Kegiatan/Organisasi Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Pelatihan Keorganisasian Mahasiswa Teknik Lingkungan
Jabatan
Tahun
Peserta
2019
Peserta
2019
Bidang Keuangan
2021 - Sekarang
HMTL ITN Malang 3.
(Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan)
4.
Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK)
Peserta
2019
5.
Enviro Grand Week
Peserta
2019
18
19