6 0 193 KB
PROPOSAL MAGANG
GAMBARAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN III KABUPATEN BANTUL
Disusun oleh Soleman Litto Pajanging KM.14.00458
PEMINATAN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA YOGYAKARTA
2018 PERNYATAAN PERSETUJUAN Dengan ini menerangkan bahwa Proposal Magang Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Wira Husada Yogyakarta berjudul “Gambaran Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Banguntapan III Kabupaten Bantul” yang disusun oleh: Nama : Soleman Litto Pajanging NIM
: KM.14.00458
Telah disetujui dan disahkan pada tanggal… Maret 2018
Yogyakarta,
Maret 2018
Ketua Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Pembimbing akademik,
Ariana Sumekar, S.K.M., M.Sc.
Ronald, S.K.M., M.Kes.
ii
IDENTITAS PEMAGANG Nama Pemagang
: Soleman Litto Pajanging
NIM
: KM.14.00458
Alamat rumah/Telepon
: Jl. Babarsari, TB 13 No.9, Glendongan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta/085253389816
Unit Kerja
: Manajemen pelayanan kesehatan puskesmas
Alamat/Telepon Institusi
: Glendongan, Tambak Bayan, Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta/(0274)485113
Pembimbing Lapangan
:
Pembimbing Institusi
: Ronald, S.K.M., M.Kes.
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena atas segala rahmat dan berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal magang ini dengan baik semua atas kemurahan-Nya. Proposal magang ini disusun sebagai syarat untuk melakukan magang dalam Mata Kuliah Magang di Semester VII Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Wira Husada Yogyakarta. Proposal magang ini membahas mengenai gambaran sistem informasi manajemen puskesmas di Puskesmas Banguntapan III Kabupaten Bantul, dengan harapan akan diketahui bagaimana pengelolaan sistem informasi manajemen puskesmas Puskesmas Banguntapan III Kabupaten Bantul. Selesainya penulisan proposal magang ini tidak terlepas dari bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak, untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada: 1.
Dr. Dra. Ning Rintiswati, M.Kes., selaku Ketua STIKES Wira Husada
2.
Yogyakarta, yang telah memberikan izin magang; Ariana Sumekar, S.K.M., M.Sc., selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan
3.
Masyarakat, yang telah memberikan izin magang; Ronald, S.K.M., M.Kes., selaku dosen pembimbing akademik, yang telah memberikan banyak masukan yang sangat berarti dalam proses menyesaikan
4.
proposal magang; Pengelola Puskesmas Banguntapan III Kabupaten Bantul yang telah menerima permohonan magang dan mengizinkan penulis untuk melaksanakan magang di Puskesmas Banguntapan III Kabupaten Bantul;
iv
5.
Kedu Pajanging dan Holi Dunga, orang tua penulis yang tercinta, yang selalu mengiring dengan doa yang tulus yang tak pernah berhenti. Terima kasih untuk
6.
bapak dan mama yang sangat saya banggakan; dan Rehi Laja, Herman Nedi, Haryati Hebu, Suryanti Pajanging, John Kabba, Jessica Pajanging. Kakak-kakak saya yang terkasih, kalian adalah inspirasi saya. Tuhan Yesus sangat tepat menempatkan kalian menjadi saudara serahim saya; Penulis menyadari proposal magang ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena, itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan. Semoga proposal magang ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Yogyakarta, Maret 2018
Penulis
v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................................i PERNYATAAN PERSETUJUAN.................................................................................ii IDENTITAS PEMAGANG...........................................................................................iii KATA PENGANTAR...................................................................................................iv DAFTAR ISI............................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Tujuan........................................................................................................3 C. Manfaat......................................................................................................4 1.
Bagi pemagang.................................................................................4
2.
Bagi pengelola Puskesmas Banguntapan III.....................................4
3.
Bagi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat..............................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................5 A. Sistem Informasi Manajemen.....................................................................5 B. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.................................................8 1.
Pengertian........................................................................................8
2.
Tujuan SIMPUS................................................................................9
3.
Komponen dalam membangun SIMPUS.........................................10
4.
Kekurangan dan kelebihan SIMPUS...............................................12
C. Puskesmas..............................................................................................13 1.
Pengertian......................................................................................13
vi
2.
Prinsip penyelenggaraan puskesmas.............................................14
3.
Fungsi puskesmas..........................................................................16
BAB III JADWAL KEGIATAN....................................................................................19 A. Lokasi dan Alamat Magang......................................................................19 B. Unit Kerja.................................................................................................19 C. Rencana Kerja di Lokasi Magang.............................................................19 D. Jadwal Kegiatan.......................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum cita-cita bangsa Indonesia yang juga merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi serta keadilan sosial. Untuk
mencapai
tujuan
nasional
tersebut
diselenggarakan
upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu. Salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia adalah kesehatan. Kesehatan merupakan hak asasi manusia, sehingga pembangunan
kesehatan
harus
dilaksanakan
berdasarkan
prinsip
nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan berkelanjutan. Pembangunan kesehatan dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Pembangunan kesehatan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi, terutama untuk meningkatkan ketahanan dan daya saing bangsa.
1
2
Seringkali para pembuat kebijakan di bidang kesehatan mengalami kesulitan dalam hal pengambilan keputusan yang tepat karena keterbatasan atau ketidaktersediaan data dan informasi yang akurat, tepat, dan cepat. Oleh karenanya dalam Pasal 168 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan. Dalam mengelola informasi kesehatan yang ada di pelayanan kesehatan banyak masalah yang ditemukan, salah satunya adalah pelayanan yang lama. Pada saat ini puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air. Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum dan keberadaannya yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk
meningkatkan
pelayanan
puskesmas
kepada
para
pengguna
(pasien). Dengan berkembangnya dunia kesehatan dan teknologi, membuat tenaga medis, tenaga penunjang medis maupun tenaga non-medis mudah untuk mengakses informasi apapun dengan cepat (Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004
tentang
Kebijakan
Dasar
Pusat
Kesehatan
Masyarakat). Setiap tenaga medis, tenaga penunjang medis maupun tenaga non-medis mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, memiliki peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu kegiatan yang dapat
mendukung
dalam
meningkatkan mutu pelayanan
penerapan sistem informasi manajemen puskesmas berbasis komputer.
adalah
3
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi serta digunakan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan puskesmas. Selama ini, banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien, data-data obat, dan juga membuat pelaporan dengan menggunakan cara-cara yang masih manual. Akibatnya, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratan, dan update data menjadi berkurang. Hal ini karena kemungkinan terjadinya kesalahan sangat besar. Beberapa puskesmas mungkin sudah memakai komputer sebagai alat bantu untuk pengelolaan data, hanya saja sampai sekarang belum banyak program komputer yang secara khusus didesain untuk manajemen data di puskesmas. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk membuat untuk membuat proposal magang tentang “Gambaran Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Banguntapan III Kabupaten Bantul”.
B. Tujuan Tujuan penulisan proposal magang ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem informasi puskesmas di Puskemas Banguntapan III Kabupaten Bantul.
4
C. Manfaat 1.
Bagi pemagang. Manfaat yang didapatkan dari penulisan proposal magang ini adalah menambah wawasan serta pengalaman magang di bidang ilmu kesehatan masyarakat.
2.
Bagi pengelola Puskesmas Banguntapan III. Manfaat yang didapatkan dari penulisan proposal magang ini adalah sebagai referensi dan masukan untuk perbaikan khususnya di bidang sistem informasi.
3.
Bagi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Yogyakarta. Manfaat yang didapatkan dari penulisan proposal magang ini adalah sebagai bahan referensi untuk pembelajaran yang kontekstual serta penelitian yang akan dilakukan sebagai salah satu bentuk implementasi tri dharma perguruan tinggi.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen menurut Hartono (2017) Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Pada dasarnya sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama yaitu: menerima data sebagai masukan, kemudian memprosesnya dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur-unsur data dan akhirnya dapat diperoleh informasi yang diperlukan sebagai keluaran. Prinsip tersebut berlaku baik bagi sistem informasi manual maupun sistem informasi modern dengan penggunaan perangkat computer Sistem informasi manajemen yang efektif menurut Raymond Coleman dalam Moekijat (1991) adalah bahwa sistem tersebut dapat memberikan data yang cermat, tepat waktu, dan yang penting artinya bagi perencanaan, analisis, dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan organisasi. Scott yang dalam Budiman (2001), mengemukakan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data yang diolah sehingga menjadi informasi yang ada lewat serangkaian cara guna
5
produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Menurut Scott dalam Budiman (2001), maka sifat Sistem Informasi Manajemen dapat digarisbawahi sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Menyeluruh Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Terkoordinasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mentransformasikan Data kedalam
6. 7. 8.
Informasi dengan Berbagai Cara Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan Produktivitas Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya Manajer Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menggunakan Kriteria Mutu yang Telah Ditetapkan. Pada dasarnya sebuah sistem informasi manajemen menerima dan
memproses data untuk kemudian mengubahnya menjadi informasi yang berguna bagi para pengguna informasi dalam tingkatan manajemen. Untuk memperjelas pelaksanaan dari sistem informasi manajemen diperlukan beberapa indikator dari sistem informasi manajemen. Adapun indikator-indikator dari sistem informasi manajemen yang dikemukakan oleh Gordon B. Davis (1995), yaitu: 1.
Informasi Informasi merupakan hasil dari pengolahan data akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan arti serta tidak bermanfaat bagi
2.
seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Manusia sebagai pengolah informasi
6
Peranan manusia disini sangat besar yaitu untuk menciptakan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap. Baik buruknya informasi yang dihasilkan tergantung dari profesionalitas dari manusia itu 3.
sendiri. Konsep sistem Sistem adalah suatu bentuk kerjasama yang harmonis antara bagian/komponen/sub sistem yang saling berhubungan satu dengan bagian/komponen/sub sistem lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu sistem tidaklah berdiri sendiri tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan,
4.
baik itu lingkungan intern maupun lingkungan ekstern. Konsep organisasi dan manajemen Organisasi tidak bisa lepas dari kegiatan manajemen dan begitu pula sebaliknya karena keduanya mempunyai hubungan yang begitu erat dan
5.
kuat. Konsep pengambilan keputusan Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam organisasi yang dipimpinnya dengan
6.
melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan. Nilai informasi Informasi dapat mengubah sebuah keputusan. Perubahan dalam nilai hasil akan menentukan informasi. Bahwa suatu informasi itu harus dapat menjadi ukuran yang tepat, yang nantinya dapat memberikan masukan bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan. Jadi dari pengertian diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa
Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi untuk kemudian mengubahnya menjadi informasi yang berguna bagi para pengguna informasi dalam tingkatan manajemen.
7
B. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) 1.
Pengertian. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) merupakan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) integrasi tingkat puskesmas kecamatan dan kelurahan. SIMPUS dapat diartikan sebagai sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan computer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan pengambilan keputusan di puskesmas baik tingkat kecamatan maupun tingakt kelurahan. SIMPUS adalah program aplikasi yang dikembangkan khusus dari puskesmas, untuk puskesmas dengan melihat
kebutuhan dan kemampuan puskesmas dalam
mengelola,
mengolah dan memelihara data-data yang ada. Secara umum alur data di semua
puskesmas
hampir
sama,
kecuali
untuk
beberapa
proses
administrasi yang pasti antar satu daerah berbeda dengan daerah yang lain. Ada beberapa daerah membutuhkan karcis untuk mengecek jumlah kunjungan (Sabarguna dkk., 2006). Sistem Informasi Manajemen Puskesmas merupakan suatu aplikasi manajemen puskesmas yang dimana fungsi utamanya adalah me-manage semua data pasien mulai dari pendaftaran, registrasi, pemeriksaan (diagnosis) serta pengobatan pasien tersebut, kemudian data-data yang sudah di-input ditampung kedalam sebuah database yang nantinya akan dikategorikan sesuai dengan parameter untuk kebutuhan laporan seperti laporan kunjungan harian, cara pembayaran, jenis penyakit serta laporan lainnya yangsebagaimana dibutuhkan didalam manajemen puskesmas.
8
Pelaksanaan
SIMPUS
digunakan
untuk
meningkatkan
kualitas
manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain yang menunjang kegiatan pelayanan dengan menggunakan kemajuan teknologi. Adapun beberapa manfaat dari SIMPUS adalah: a. b.
Mempermudah dan mempercepat pelayanan (responsive). Membakukan prosedur dan standar pelayanan (public services
c. d.
standard). Mendapatkan data dan informasi yang sahih atau valid (accountable) Dengan seketika saling terhubung antara semua pihak memantau
e.
(transparent) Mengurangi beban kerja petugas puskesmas dan dinas kesehatan (efisien)
2.
Tujuan SIMPUS Tujuan pelaksanaan SIMPUS adalah sebagai berikut: a. Sebagai Pedoman Penyusunan Perencanaan (PTP) tingkat puskesmas dan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya b.
(minlok). Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan
c.
puskesmas Untuk mengatasi
d.
pokok puskesmas Terjaganya data informasi dari puskesmas dan dinas kesehatan
berbagai
hambatan
pelaksanaan
program
sehingga dapat dilakukan analisa dan evaluasi untuk berbagai macam e.
penelitian Terwujudnya unit informatika di dinas kesehatan kabupaten yang mendukung
terselenggaranya
9
proses
administrasi
yang
dapat
meningkatkan
kualitas
pelayanan
dan
mendukung
pengeluaran
kebijakan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat. 3.
Komponen dalam membangun Sìstem Informasi Puskesmas Dalam membuat sebuah perubahan dari pengelolaan data berbasis kertas menjadi berbasis komputer diperlukan banyak hal. Dalam perubahan ini, perilaku adalah hal yang paling susah untuk diubah. Berikut adalah halhal yang perlu diperhatikan dalam membangun SIMPUS antara lain: a. Komitmen 1) Keinginan bekerja sama (Lintas Program dan Instansi) Dibutuhkannya kerjasama antar lintas program dan instansi 2)
untuk saling mempermudah pengaksesan data Keinginan memberi yg terbaik Dibuatnya sistem manajemen ini adalah untuk memfasilitasi tenaga medis untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada pasien. Sehingga tenaga medis perlu menyadari bahwa tenaga medis harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi
3)
4)
pasien Keinginan untuk melakukan kesinambungan Penggunaan sistem komputerisasi ini
harus
berjalan
berkesinambungan agar semakin meningkatkan mutu pelayanan Peran serta aktif dari Pimpinan dan staf Peran aktif dari pimpinan dan staf sangat dibutuhkan. Karena, penggunaan sistem ini membutuhkan tenaga manusia untuk menjalankannya. Pengguna juga harus terlebih dahulu mengerti
b.
c.
dalam menjalankan sistem tersebut. Media (Formulir / Hardware/Software) Memberi pemahaman dari kebiasaan penggunaan formulir manual ke software perlu dilakukan Sumber Daya Manusia
10
Karena sistem komputerisasi menggunakan bahasa internasional, sehingga perlunya pengguna diberikan pelatihan penggunaan sistem d.
komputerisasi Organisasi Pembuatan sruktur kerja didalam pembagian tugas dan tanggung jawab
terhadap
masing-masing
bidang
harus
dilakukan
agar
mempermudah pekerjaan. e.
Sarana / Prasarana Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam penggunaan sistem manajemen puskesmas sangat penting. Sehingga akan tercipta sistem
f.
manajemen yang utuh, mudah dan cepat Dana Biaya pengembangan sistem informasi tergantung dari banyaknya puskesmas di tingkat kabupaten beserta kelengkapan fasilitas dari program aplikasi untuk tingkat kabupaten.
4.
Kekurangan dan kelebihan SIMPUS a.
b.
Kekurangan 1) Diperlukan pelatihan untuk karyawan cara penggunaan SIMPUS. 2) Peralihan perilaku sulit dilakukan. 3) Biaya yang dikeluarkan lebih mahal. 4) Pengaksesan data belum terlalu stabil. 5) Jika berbasis online, data berisiko untuk diretas oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. 6) Membutuhkan peralatan (komponen) yang mahal. 7) Membutuhkan daya listrik yang lebih besar. Kelebihan 1) Menggunakan Sistem Operasi, tampilan secara grafis dan mudah digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan menggunakan tetikus (mouse).
11
2)
Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index yang tepat dan benar akan lebih
3)
mempermudah dalam proses pencarian data pasien tertentu. Terhindar dari risiko penyimpanan fisik seperti kehujanan, basah,
4) 5) 6) 7) 8)
terbakar. Mudah diakses oleh setiap orang Menghemat kertas. Pelayanan lebih cepat dan efektif serta efisien. Semua data terintegrasi. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses entry harus cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.
C. Puskesmas 1.
Pengertian. Pusat
Kesehatan
Masyarakat
yang
dikenal
dengan
sebutan
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa
Puskesmas
berfungsi
menyelenggarakan
Upaya
Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota. 12
Adapun tujuan penyelenggaraan puskesmas sebagai salah satu bentuk pembangunan kesehatah menurut Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat adalah: a. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang b.
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan
c.
kesehatan bermutu Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat;
d.
dan Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,kelompok dan masyarakat.
2.
Prinsip penyelenggaraan puskesmas. a.
Paradigma sehat. Prinsip paradigma yang dimaksud adalah puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b.
Pertanggungjawaban wilayah. Prinsip pertanggungjawaban wilayah yang dimaksud adalah puskesmas
c.
menggerakkan
dan
bertanggung
jawab
terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Kemandirian masyarakat. Prinsip kemandirian masyarakat yang dimaksud adalah puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok,
d.
dan masyarakat. Pemerataan.
13
Prinsip
pemerataan
yang
dimaksud
adalah
Puskesmas
menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan e.
kepercayaan. Teknologi tepat guna. Prinsip teknologi tepat guna yang dimaksud adalah puskesmas menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
dengan
memanfaatkan
teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. f.
Keterpaduan dan kesinambungan. Prinsip keterpaduan dan kesinambungan yang dimaksud adalah puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan sistem rujukan yang didukung dengan manajemen puskesmas.
3.
Fungsi puskesmas. Fungsi Puskesmas berdasarkan Kepmenkes RI No. 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas (Kemenkes RI, 2004) terdiri dari: a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan
sehingga
berwawasan
serta
mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan b.
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
14
kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan
termasuk
pembiayaannya,
serta
ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan ini diselenggarakan dengan memperhatikan c.
kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat
pertama
secara
menyeluruh,
terpadu
dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi: 1) Pelayanan kesehatan perorangan. Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan
perorangan,
tanpa
mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Menurut Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pelayanan kesehatan perorangan dapat berupa: a) rawat jalan; b) pelayanan gawat darurat; c) pelayanan satu hari (one day care); d) home care; dan/atau e) rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan 2)
pelayanankesehatan Pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta
mencegah
penyakit
tanpa
mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan
15
kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. Menurut Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pelayanan kesehatan masyarakat dapat berupa: a) pelayanan promosi kesehatan; b) pelayanan kesehatan lingkungan; c) pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; d) pelayanan gizi; e) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit; dan f) upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
16
BAB III JADWAL KEGIATAN A. Lokasi dan Alamat Magang 1.
2.
Lokasi magang Kegiatan magang akan dilaksanakan di Pusat Kesehatan Masyarakar (Puskesmas) Banguntapan III Kabupaten Bantul. Alamat lokasi magang Lokasi magang terletak di Jalan Karangsari, Tegaltandan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Unit Kerja Unit kerja di unit manajemen pelayanan kesehatan di Puskesmas Banguntapan III Kabupaten Bantul.
C. Rencana Kerja di Lokasi Magang 1.
Persiapan a. Menyusun proposal magang sebelum melakukan kegiatan magang dan b.
proposal tersebut sudah disetujui oleh dosen pembimbing institusi. Mengurus administrasi untuk melancarkan kegiatan magang yakni surat permohonan kerja sama dengan tempat magang dari institusi dan surat persetujuan dari instansi magang.
19
20
2.
Pelaksanaan a. Orinetasi berupa pengenalan dengan semua staf dan unit-unit kerja di b.
Puskesmas Banguntapan III Kabupaten Bantul. Berperan aktif dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan
c.
magang. Diskusi langsung dengan narasumber untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
D. Jadwal Kegiatan
No 1.
Kegiatan Pengajuan judul magang
2.
Penyusunan proposal
3.
magang dan bimbingan Pembekalan magang
4.
Pelaksaan magang
5.
Ujian magang
Nov Des Jan Feb Mar Apr
Mei
DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia. 2002. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta hasil amandemen ke-empat . Berita Negara tahun 1946. Jakarta: Sekretariat Negara. Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Undangundang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 5063. Jakarta: Sekretariat Negara. Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang
Kebijakan
Dasar
Pusat
Kesehatan
Masyarakat.
Jakarta:
Sekretariat Negara. Hartono, J. 2017. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Andi Moekijat. 1991. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya. Budiman, A. N. 2001. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Davis, G. B. 1995. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Sabarguna, Boy. S., dan Heri Safrizal. 2007. Master Plan Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY.
21
22
Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.