Proposal MG TR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



JUDUL PENGGUNAAN MALACHITE GREEN SEBAGAI ALTERNATIF PEWARNA TROMBOSIT PADA HITUNG JUMLAH TROMBOSIT METODA BRECKER AND CRONKITE



II.



LATAR BELAKANG Darah merupakan cairan jaringan tubuh yang fungsi utamanya ialah mengangkut oksigen yang diperukan oleh sel-sel seluruh tubuh. Darah juga



menyuplai



tubuh



dengan



nutrisi,



mengangkut



zat-zat



sisa



metabolisme dan mengandung berbagai bahan penyusun sitem imun untuk mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Volume darah manusia sekitar 7% - 10% berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Keadaan jumlah darah pada tiap – tiap orang tidak sama, bergantung pada usia, pekerjaan, serta keadaan jantung atau pembuluh darah (Handayani dan Haribowo,2008). Trombosit adalah bagian dari beberapa sel-sel besar dalam sumsum tulang yang berbentuk cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti dan hidup sekitar 10 hari. Jumlah trombosit antara 150 dan 400 x 109/liter (150.000-400.000/mililiter) sekitar 30-40 terkonsentrasi di dalam limpa dan sisanya bersirkulasi dalam darah (Wiwik handayani & Andi sulistyo H,2008). Pemeriksaan hitung jumlah trombosit terdapat tiga metode sering digunakan antara lain : Hemositometri (menghitung langsung), studi smear darah (menghitung tidak langsung), penghitungan otomatis. Menghitung



1



trombosit dengan hemositometer terdapat dua metode yang sering digunakan yaitu : metode Rees Ecker dan metode Brecker and Cronkite (G.K & Pal, Pal Pravati, 2006). Cara tidak langsung menurut Fonio dan Dameshek. Penghitungan jumlah sel trombosit cara langsung yang dianjurkan oleh International Committe for Standardization in Haematology (ICSH) adalah menurut Brecker and Cronkite meggunakan larutan pengencer ammonium oksalat 1% yang bersifat melisiskan eritrosit sehingga pengamatan trombosit tidak terganggu oleh sel lain (Dacie and Lewis, 2002). Pada penelitian sebelumnya telah menggunakan larutan Brilliant Cresyl Blue sebagai pewarna hitung jumlah trombosit metode Breacker and Cronkite dengan konsentrasi optimum 2% sehingga trombosit terwarnai menjadi biru dengan jumlah trombosit normal (Julkipli, 2015). Untuk memanfaatkan ketersediaan reagen pada laboratorium, sehingga peneliti menggunakan Malachite Green sebagai alternatif pewarna trombosit metode Brecker and Cronkite pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit. Malachite Green merupakan Zat warna kationik golongan trifenilmetana, berbentuk Kristal berwana hijau. Malachite Green mempunyai sifat basa sehingga dinding sel trombosit yang bersifat asam dapat diwarnai oleh zat yang bersifat basa. Berdasarkan uji pendahuluan yang telah dilakukan, Malachite Green dapat diserap dengan baik oleh trombosit. Penelitan yang dilakukan



2



adalah dengan menggunakan Malachite Green pada konsentrasi 0,5%, 1%, dan 1,5%. Berdasarkan latar belakang diatas telah dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Malachite Green Sebagai Alternatif Pewarna Trombosit Pada Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit Metoda Brecker and Cronkite”. III.



RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Apakah Malachite Green dapat digunakan sebagai alternative pewarna trombosit pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit metode Brecker and Cronkite. b. Berapa konsenstrasi optimum yang dibutuhkan untuk menyerap warna Malachite Green kedalam trombosit pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit.



IV.



TUJUAN PENELITIAN a. Untuk mengetahui Malachite Green dapat digunakan sebagai pewarna trombosit untuk pemeriksaan hitung jumlah trombosit metode Brecker and Cronkite. b. Untuk mengetahui konsentrasi optimum yang dibutuhkan untuk menyerap warna dari Malachite Green kedalam trombosit.



3



V.



MANFAAT PENELITIAN Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepada pengajar, analis, serta mahasiswa yang terlibat pada pelajaran tersebut bahwa Malachite Green dapat digunakan sebagai pewarna trombosit pada pemeriksaan trombosit metode Brecker and Cronkite.



VI.



HIPOTESIS PENELITIAN Malachite Green dapat digunakan sebagai alternative pewarna trombosit pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit dan tidak terdapat pengaruh terhadap penambahan Malachite Green berbagai konsentrasi dalam hitung jumlah trombosit.



4



VII.



TINJAUAN PUSTAKA 7.1 Pengertian Darah Darah adalah jaringan yang terdiri atas dua bagian. Bagian interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur-unsur padat yaitu sel darah. Volume keseluruhan kira-kira merupakan satu per duabelas berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri ats sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematocrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antar 40 sampai 47. Di waktu sehat volume darah adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotic dalam pembuluh darah dan jaringan (Evelyn, 2000). Dalam keadaan fisiologik darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai : pembawa oksigen (oxygen carier), mekanisme perthanan tubuh terhadap infeksi dan hemostasis. 7.2 Komponen-komponen Darah Darah terdiri atas 2 komponen utama 



Plasma Darah : bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit, dan protein darah.







Sel-sel Darah : Eritrosit (Sel darah merah); Trombosit (Sel darah putih); Trombosit (keping-keping darah) (Sacher&McPherson, 2004).



5



7.3 Sel-sel Darah 7.3.1 Eritrosit



Gambar 7.1 Bentuk Eritrosit dalam pembuluh darah http://wahyu-umiq.blogspot.co.id/2014/03/mengenal-tentang-darah.html



Eritrosit atau sel darah merah merupakan salah satu komponen sel yang terdapat dalam darah, fungsi utamanya adalah sebagai pengangkut hemoglobin yang akan membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan (Guyton, 2008). Eritrosit merupakan suatu sel yang kompleks, membrannya terdiri dari lipid dan protein, sedangkan bagian dalam sel merupakan mekanisme yang mempertahankan sel selama 120 hari masa hidupnya serta menjaga fungsi hemoglobin selama masa hidup sel tersebut (Williams, 2007). Eritrosit berbentuk bikonkaf dengan diameter sekitar 7,5 μm, dan tebal 2 μm namun dapat berubah bentuk sesuai diameter kapiler yang akan dilaluinya, selain itu setiap eritrosit mengandung kurang lebih 29 pg hemoglobin, maka pada pria



6



dewasa dengan jumlah eritrosit normal sekitar 5,4jt/ μl didapati kadar hemoglobin sekitar 15,6 mg/dl (Williams, 2007). 7.3.2 Leukosit



Gambar 7.2 Sel darah putih https://mediskus.com/dasar/fungsi-darah-merah-putih-plasmadan-keping-darah



Trombosit atau sel darah putih adalah sel darah yang memiliki nukleus. Dalam darah manusia normal, ditemukan jumlah



trombosit



berkisar



antara



4500-10.000



sel/mm3



(Vapjayee, 2011). Trombosit atau sel darah putih memiliki ciri khas sel yang berbeda-beda, ukurannya lebih besar dari eritrosit, tidak berwarna dan dapat melakukan pergerakan dengan bantuan kaki semu



(pseudopodia)



dengan



(Nugraha,2015).



7



masa



hidup



13-20



hari



Meskipun trombosit merupakan sel darah tapi fungsi trombosit lebih banyak dilakukan di dalam jaringan. Trombosit hanya bersifat sementara mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh. Apabila terjadi peradangan pada jaringan tubuh trombosit akan pindah menuju jaringan yang mengalami radang dengan cara menembus dinding kapiler (Kiswari,2014). Secara umum trombosit berperan dalam pertahanan seluler dan humoral manusia, trombosit dapat meninggalkan pembuluh darah dengan proses diapedesis, menerobos diantara sel-sel endotel dan menembus ke jaringan ikat (Effendi, 2003). Berdasarkan ada atau tidaknya granula, trombosit dibagi menjadi 2 jenis, yaitu granulosit dan agranulosit. Saat trombosit yang memiliki granula spesifik (granulosit) dalam keadaan hidup dilihat di bawah mikroskop cahaya maka akan terlihat bentuk nukleus yang bervariasi dan granula yang terlihat berupa tetesan setengah cair dalam sitoplasmanya. Trombosit yang tidak memiliki granula (agranulosit) memiliki sitoplasma homogen dengan inti berbentuk bulat atau berbentuk ginjal. Terdapat 3 jenis trombosit granulosit, yaitu neutrofil, basofil dan eosinofil; serta 2 jenis trombosit agranuler, monosit dan limfosit (Effendi, 2003).



8



7.3.3 Trombosit



Gambar 7.3 Trombosit atau Keping darah http://ilmuveteriner.com/keping-keping-darah-trombosit/



Trombosit adalah sel darah tak berinti yang berasal dari sitoplasma megakariosit. Kadar normal trombosit dalam tubuh manusia sekitar 150 – 450 x 103/µl. Dalam keadaan inaktif trombosit memiliki bentuk seperti cakram bikonveks dengan diameter 2 – 4 µm. Trombosit dapat bertahan didalam tubuh selama 7-10 hari. Peran trombosit didalam tubuh adalah sebagai pembentukan sumbatan selama respon hemostatik normal terhadap luka (Hoffbrand et al., 2005). Trombosit



dihasilkan



dari



sumsum



tulang



melalui



fragmentasi sitoplasma megakariosit. Megakariosit berasal dari megakarioblas yang merupakan hasil diferensiasi dari sel induk hemopoietik. Megakariosit mengalami pematangan dengan replikasi inti endomitotik, memperbesar volume sitoplasma



9



sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi dua kali lipat. Pada berbagai stadium dalam perkembangannya, sitoplasma menjadi granular dan trombosit dilepaskan. Tiap megakariosit dapat menghasilkan kurang-lebih 4000 trombosit. Rentang waktu sejak diferensiasi sel induk hemopoietik sampai produksi trombosit berkisar selama 10 hari. Pengatur utama produksi trombosit adalah trombopoietin, yang dihasilkan oleh hati dan ginjal. Trombopoietin meningkatkan jumlah dan kecepatan maturasi dari megakariosit. Jumlah trombosit normal adalah sekitar 250.000/mm3 (atau sekitar 250x109/L) dengan kisaran antara 150.000 hingga 400.000/mm3. Lama hidup trombosit yang normal adalah sekitar 7 – 10 hari.



7.3.3.1 Struktur Trombosit



Gambar 7.4 Stuktur trombosit Sabiston, David C,1995



10



Gambar diatas menunjukan struktur trombosit seperti dilihat dengan mikroskop elektron. Bagian terluar meliputi



membrana



sel



dan



bagian



submembran,



termasuk filamen khusus. Daerah ini membentuk dinding trombosit dan saluran garis sistem kanatikular yang berhubungan dengan permukaan. Sitoplasma trombosit mengandung



mikrofilamen



dan



pita



melingkar



mikrotubulus serta glikogen. Dalam sitoplasma tertanam mitokondria, granula alfa dan benda asing padat. Sistem membran trombosit terdiri dari sistem kanalikular yang berhubungan dengan permukaan dan sistem tubulus padat yang berfungsi sebagai retikulum sarkoplasma trombosit dan pengatur kandungan kalsium sel. Permukaan trombosit mempunyai invaginasi yang berhubungan dengan membran dalam menyebabkan bentuk luar trombosit seperti busa. Saluran-saluran membrana dalam trombosit tidak berhubungan dengan permukaan sel yang mengikat kalsium dengan cara serupa seperti pada retikulum endoplasma sel otot. Saluran membrana memungkinkan trombosit memiliki kontak yang luas dengan protein plasma. Normalnya trombosit tidak menempel pada sel endotel atau trombosit lain. Namun setelah cedera,



11



trombosit akan melekat, kehilangan bentuk cakramnya dan menyebar pada jaringan ikat subendotel. Trombosit yang melekat mengeluarkan serotonin, adenosin trifosfat (ATP) dan adenosin difosfat (ADP) dari granula padat dan mensintesis serta mengeluarkan tromboxan A2 yang akan lebih memperbesar interaksi trombosit-trombosit, menambah ukuran sumbat hemostatik. Trombosit juga mengandung granula alfa yang mengandung protein koagulasi, termasuk faktor V, fibrinogen, faktor VIII dan fibronektin serta protein spesifik-granula alfa seperti faktor IV trombosit, betatromboglobulin dan faktor pertumbuhan dari trombosit (Sabiston, David C,1995). 7.3.3.2 Fungsi Trombosit Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan



darah.



Trombosit



dalam



keadaan



normal



bersirkulasi ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Namun, dalam beberapa detik setelah kerusakan suatu pembuluh, trombosit tertarik ke daerah tersebut sebagai respons terhadap kolagen yang terpajan di lapisan subendotel pembuluh. Trombosit melekat ke permukaan yang rusak dan mengeluarkan beberapa zat (serotonin dan histamin) yang menyebabkan terjadinya vasokontriksi



12



pembuluh. Fungsi lain dari trombosit yaitu untuk mengubah



bentuk



dan



kualitas



setelah



berikatan



pembuluh yang cedera. Trombosit akan menjadi lengket dan menggumpal bersama membentuk sumbat trombosit yang secara aktif menambal daerah yang luka. Penimbunan trombosit yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke jaringan atau sumbat menjadi sangat besar, sehingga lepas dari tempat semula dan mengalir ke hilir sebagai embolus dan menyumbat aliran ke hilir. (Wiwik handayani & Andi sulistyo H,2008). 7.3.3.3 Produksi Trombosit Trombosit dihasilkan di sumsum tulang dengan fragmentasi



sitoplasma



megakariosit.



megakariosit-megakarioblast-muncul



melalui



Prekursor proses



diferensiasi dari sel induk hemopoetik. Megakariosit mengalami pematangan dengan replikasi inti endomitotik yang singkron, memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatan duanya. Pada berbagai stadium dalam perkembangannya (paling banyak pada stadium inti depan), sitoplasma menjadi granular dan trombosit dilepaskan. Produksi trombosit mengikuti pembentukan mikroversikel dalam sitoplasma



13



sel yang menyatu membentuk membran pembatas trombosit. Tiap megakariosit bertanggang jawab untuk menghasilkan sekitar 4.000 trombosit. Interval waktu semenjak diferensiasi sel induk manusia sampai produksi trombosit berkisar sekitar 10 hari. Trombopoietin adalah pengatur utama produksi trombosit dan dihasilkan oleh hati dan ginjal. Trombosit mempunyai reseptor untuk trombopoietin (C-MPL) dan mengelurkannya



dari



sirkulasi



karena



itu



kadar



trombopoietin tinggi pada trombositopenia akibat aplasia sumsum tulang dan sebaliknya. Jumlah trombosit mulai meningkat 6 hari setelah dimulainya terapi dan tetap tinggi selama 7-10 hari (Hoffbrand,2005). 7.3.3.4 Hitung Jumlah Trombosit Di dalam dunia kesehatan dilakukan pemeriksaan trombosit untuk mengetahui fungsi, jumlah dan keadaan trombosit di dalam tubuh. Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama respon hemostasis normal terhadap cedera vascular. Tanpa trombosit dapat terjadi kebocoran darah spontan melalui pembuluh darah kecil. Reaksi trombosit berupa adhesi, sekresi, agregasi dan fusi serta aktivitas prokagulanya sangat penting untuk fungsinya (Hoffbrand,dkk,2005).



14



Namun menghitung jumlah trombosit menjadi sukar karena beberapa masalah dari sifat trombosit. Beberapa masalah yang dihadapi dalam penghitungan trombosit karena : 1.



Mereka kecil dan sulit untuk membedakan.



2. Mereka memiliki karakter perekat dan mudah melekat pada benda gelas, partikel atau kotoran dalam larutan cairan. 3. Mereka menggumpal dengan mudah. 4. Mereka tidak merata dalam campuran darah dan larutan cairan. 5. Mereka mudah hancur dalam darah diencerkan dengan cairan sehingga sulit untuk membedakan mereka dari kotoran. Oleh



karena



itu



dengan



hati-hati



dilakukan



penghitungan yang akurat trombosit menjadi tidak mungkin. Tiga metode hitung trombosit sering digunakan antara lain : 1. Hemositometri (menghitung langsung ) 2. Studi smear darah ( menghitung tidak langsung ) 3. Penghitungan otomatis Menghitung



trombosit



dengan



hemositometer



terdapat dua metode yang sering digunakan yaitu :



15



metode Rees Ecker dan metode Breacker and Cronkite (G.K & Pal, Pal Pravati, 2006). Prinsip penghitungan trombosit dengan metode Brecker and Cronkite adalah darah diencerkan dengan larutan ammonium oksalat 1% maka sel lain dalam darah tidak jelas terlihat kecuali trombosit 7.4 Ammonium Oksalat Ammonium oksalat, C2H8N2O4 merupakan garam oksalat dengan amonia. Dan pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit metoda Brecker and Cronkite fungsi ammonium oksalat 1% untuk melisiskan sel darah merah sehingga dapat membantu pada pengamatan sel trombosit yang menggunakan bilik hitung dengan mikroskop (bejoindustri, 2012). Bentuk fisik : putih, bening tidak berbau, Nama lain : Oxalic Acid, Ammonium salt, Rumus kimia : C2H8N2O4 * H2O, Formulasi kimia : (NH4)2C2O4 * H2O, Massa molar : 142.11 g/mol, Kelarutan dalam air : 45 g/l (20 oC) (senyawa anhydrat), Titik leleh : 70 oC (penguraian), Massa molar : 142.11 g/mol, Densitas : 1.50 g/cm3 (20 oC), pH : 6.3 (50 g/l, H2O, 25 oC), Tekanan uap : (20 oC)



Gambar 7.5 Ammonium oxalate



16



Aldrich 200



7.5 Malachite Green



Gambar 7.6 Struktur Kimia Malachite Green https://en.wikipedia.org/wiki/Malachite_green



Malachite Green memiliki nama ilmiah 4-(4-dimetilamino-fenilmetil)-N, N-dimetil-alanin. Malachite Green merupakan Zat warna kationik golongan trifenilmetana, berbentuk Kristal berwana hijau. Malachite Green C23H26N2Cl. Berat molekul Malchite Green adalah 364,5 (g/mol), larut baik dalam air, etanol, methanol, dan amil alcohol, serta memiliki titik leleh sekitar 112-114ºC (Fitria Faiz, 2015). Malachite Green sering digunakan pada industry tekstil untuk pewarnaan wol dan kain sutra, serta kertas pada industry kertas. Malachite green dilarang digunakan sebagi bahan tambahan makanan, namun pada beberapa kasus, Malachite green masih digunakan sebagai pewarna makanan, dan bahan tambah makanan (Fitria Faiz, 2015).



17



Malachite Green, juga disebut Anilin hijau, Benzaldehida hijau, atau Hijau Cina, triphenylmethane pewarna yang seing digunakan secara medis dalam larutan encer sebagai antiseptic local. Malachite Green efektif terhadap jamur dan bakteri gram positif. Dalam industry ikan-peternakan itu telah digunakan untuk mengendalikan jamur Saprolegia. Dibuat dari Benzaldehida dan Dimethylaniline, pewarna terjadi Kristal Hijau berkilau dalam air dan alcohol (Widman, 1992).



18



VIII. KERANGKA KONSEP



Persiapan alat dan Bahan djd



Darah EDTA



Ammonium Oksalat 1% + Malachite Green 0,5%, 1%, 1,5%



Ammonium Oksalat 1%



 



Kualitas warna trombosit Jumlah trombosit (sel/mm3)



19



XI.



METODE PENELITIAN 9.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupaka penelitian eksperimen karena, penelitian memberikan perlakuan yang berbeda pada objek penelitian yang bertujuan untuk melihat suatu gejala yang berpengaruh dan timbul dari perlakuan tertentu. (Notoatmojo S,2010). 9.2 Desain Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan kelompok statistik yaitu penelitian yang dilakukan dengan membandingkan kelompok eksperimen dengan control. Dimana control dengan menggunakan larutan amonium oksalat 1%, dengan pemeriksaan jumlah trombosit menggunakan zat warna bromothymol blue yang dilakukan maka dapat digunakan rumus gomes (2007) yaitu :



T (r-1) ≥20



Keterangan : t : tereatment / jumlah perlakuan r : replikasi / pengulangan 20 : faktor nilai derajat kebebasan



20



Jumlah perlakuan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 perlakuan maka perhitungan pengulangan datanya sebgai berikut : ( r – 1 ) ( t – 1 ) ≥ 20 ( r – 1 ) ( 4 – 1 ) ≥ 20 ( r – 1 ) 3 ≥ 20 3r – 3 ≥ 20 3r ≥ 20 + 3 r ≥ 23/3 r≥8 Dilakukan pengulangan minimal 8 kali. 9.3 Matriks Penelitian Pengulangan



Larutan Malachite Green



Ammonium Oksalat 1% 1



0,5%



2



1



1% 2



1 2 3 4 5 6 7 8



Keterangan : 1 = Kualitas warna trombosit dengan kriteria 0 : Tidak berwarna 1 : Berwarna samar 2 : Berwarna tua 2 = Jumlah Trombosit sel/mm³



21



1



1,5% 2



1



2



9.4 Subjek Penelitian Darah normal



9.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian 9.5.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Jalan Padasuka Atas No.233 Bandung. 9.5.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017. 9.6 Alat dan Bahan Alat 1. Deck Glass 2. Kamar



Bahan 1. Aquadest



Hitung



Improved



Neubaur



2. Darah vena 3. Ammonium oksalat



3. Kertas Timbang



4. Malachite Green



4. Labu Ukur 100 mL



5. Na2EDTA



5. Mikropipet 1000 ul dan 50 ul 6. Mikroskop 7. Neraca Analitik 8. Tabung Serologi 9. Tissue 10. Rak Tabung 11. Blue Tip dan Yellow Tip



22



9.7 Prosedur Kerja 9.7.1 Pengambilan Sampel dari Pembuluh Darah Vena 1. Disiapkan alat-alat yang diperlukan : Spuit, kapas alkohol, tali pembendung (tourniquet), plester, dan tabung. Untuk pemilihan spuit, pilihlah ukuran/volume sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil, pilih ukuran jarum yang sesuai, dan pastikan jarum terpasang dengan erat. 2. Dilakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien senyaman mungkin. 3. Diidentifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar permintaan. 4. Diverifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb. 5. Diminta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas. 6. Diminta pasien mengepalkan tangan. 7. Dipasang tali pembendung (tourniquet) kira-kira 10 cm di atas lipat siku. 8. Dipilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah



23



pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan. 9. Dibersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol swab dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi. 10. Ditusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam spuit (dinamakan flash). Usahakan sekali tusuk kena. 11. Setelah volume darah dianggap cukup, lepas tourniquet dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan. Setelah volume darah dianggap cukup, lepas touniquet dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan. 12. Diletakkan



kapas



di



tempat



suntikan



lalu



segera



lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik jarum sebelum tourniquet dibuka. Darah dalam jarum dipindahkan ke dalam tabung EDTA melalui dinding tabung, homogenkan (R. Gandasoebrata, 2011).



24



9.7.2 Pembuatan Darah EDTA 1. Dipipet 30 µl EDTA 10%. 2. Dimasukkan ke dalam tabung serologi. 3. Diambil darah sebanyak 3 ml.Dicampurkan darah tersebut ke dalam tabung serologi yang telah berisi EDTA. 4. Dihomogenkan hingga merata. 9.7.3 Pembuatan Larutan Ammonium Oksalat 1% 1. Ammonium oksalat ditimbang sebanyak 1 gram 2. Semua bahan dimasukkan ke dalam beaker glass 3. Aquadest di addkan sampai 100 ml, homogenkan 4. Dimasukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket 9.7.4 Pembuatan Malachite Green 2% (stok) 1. Ditimbang 2 gram Malachite Green 2. Dimasukkan kedalam gelas kimia 100 mL 3. Ditambahkan 50 mL alkohol 95%, kocok dengan magnetik stirer 4. Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL dan tambahkan Aquadest sampai bervolume 100 mL 5. Disaring dengan kertas saring dan dimasukkan dalam botol lalu dihomogenkan 6. Dimasukkan kedalam botol reagen dan diberi label/etiket 9.7.5 Pembuatan Malachite Green 1,5% 1. Dipipet 5 mL dari larutan stok Malachite Green 2%



25



2. Dimasukkan kedalam gelas kimia 50 mL 3. Ditambahkan 15 mL Aquadest, lalu dihomogenkan 4. Dimasukkan kedalam botol reagen dan diberi label/tiket 9.7.6 Pembuatan Malachite Green 1% 1. Dipipet 25 mL dari larutan stok Malachite Green2% 2. Dimasukkan kedalam gelas kimia 50 mL 3. Ditambahkan 25 mL Aquadest, lalu dihomogenkan 4. Dimasukkan kedalam botol reagen dan diberi label/tiket 9.7.7 Pembuatan Malachite Green 0,5% 1. Dipipet 12,5 mL dari larutan stok Malachite Green 2% 2. Dimasukkan kedalam gelas kimia 50 mL 3. Ditambahkan 37,5 mL Aquadest, lalu dihomogenkan 4. Dimasukkan kedalam botol reagen dan diberi label/tiket 9.7.8 Cara Kerja Menghitung Jumlah Trombosit Metode Brecker and Cronkite 1. Dipipet



Amonium



oksalat



1%



sebanyak



990µl



dan



dimasukkan kedalam tabung serologi. 2. Ditambahkan kedalam tabung 10µl spesimen darah campur hingga homogen. 3. Dipipet cairan tersebut (reagen+darah) dengan pipet tetes, kemudian sentuhkan ujung pipet itu dengan sudut 30o pada permukaan kamar hitung dan menyinggung pinggir kaca



26



penutup.



Biarkan



kamar



hitung



terisi



dengan



daya



kapilaritasnya. 4. Diletakkan kamar hitung kedalam cawan petri yang didalam ada kertas tisu yang sudah dibasahi, inkubasi selama 15 menit. 5. Diperiksa dibawah mikroskop lensa obyektif 40x. 6. Dihitung trombosit. Perhitungan dilakukan dalam kotak eritrosit yaitu dalam 80 kotak kecil (1/20 x 1/20 mm) 7. Jumlah sel yang diperoleh dihitung dalam rumus dibawah ini: N x P x KV N = jumlah sel P = pengenceran 100x KV = volume bilik hitung / koreksi volume 80 x 1/20 x 1/20 x 1/10 = 1/50 mm3 = 50 / mm3 8. Jumlah sel yang diperoleh dihirung dengan rumus dibawah ini : N x P x KV, N x P x 50, dalam satuan per mm3 9.7.9 Metode Brecker Cronkite dengan Penambahan Malachite Green variasi konsentrasi 1,5%, 1%, 0,5% 1. Dipipet Amonium oksalat 1% sebanyak 980µl dan 10µl reagen Malachite Green 1,5%, 1%, 0,5% (perlakuan terhadap



27



Malachite Green dilakukan 3 tabung berdasarkan variasi pengenceran) dimasukkan kedalam tabung serologi. 2. Ditambahkan kedalam tabung 10µl spesimen darah campur hingga homogen. 3. Dipipet cairan tersebut (reagen+darah) dengan pipet tetes, kemudian sentuhkan ujung pipet itu dengan sudut 30o pada permukaan kamar hitung dan menyinggung pinggir kaca penutup.



Biarkan



kamar



hitung



terisi



dengan



daya



kapilaritasnya. 4. Diletakkan kamar hitung kedalam cawan petri yang didalam ada tisu yang sudah dibasahi, inkubasi selama 15 menit. 5. Diperiksa dibawah mikroskop lensa obyektif 40x. 6. Dihitung trombosit. Perhitungan dilakukan dalam kotak eritrosit yaitu dalam 80 kotak kecil (1/20 x 1/20 mm) 7. Jumlah sel yang diperoleh dihitung dalam rumus dibawah ini: N x P x KV N = jumlah sel P = pengenceran 100x KV = volume bilik hitung / koreksi volume 80 x 1/20 x 1/20 x 1/10 = 1/50 mm3 = 50 / mm3



28



8. Jumlah sel yang diperoleh dihitung dengan rumus dibawah ini : N x P x KV, N x P x 50, dalam satuan per mm3 9.8 Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil kemudian dikelompokkan dan di sajikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya data warna dianalisis dengan menggunakan kruskal wallis dan data jumlah dianalisis dengan menggunakan analisis varian (Anova). 9.9 Rancangan Biaya Rancangan biaya untuk kegiatan penelitian ini sekitar Rp. 1.650.000 Jenis Pengeluaran Penyusunan Proposal Tempat dan Alat Bahan dan Sampel Penelitian Transportasi Lain-lain Jumlah



Harga Rp. 350.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 450.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 1.650.000,00



9.10 Jadwal Kegiatan N o



Kegiatan



1 2



Pembuatan proposal Seminar proposal



Apri l 2017



Mei 201 7



29



Juni 201 7



Juli 201 7



Agustu s 2017



Septembe r 2017



3 4 5 6 7



X.



Pelaksanaan penelitian Pengolahan data Penyusunan skripsi Sidang Hasil Sidang Skripsi



DAFTAR PUSTAKA



30



Amanda, Ayu, Sylvita. (2012). Diferensial Trombosit Dan Rasio Neutrophil/Limfosit(N/L) Pada Kerbau Lumpur (Bubalus Bubalis) Betina. Skripsi Fakultas Kedokteran Hewan IPB : Tidak Diterbitkan. Bayu, Lusi. (2012). System Sirkulasi Darah. [Online], Tersedia : www.Academia.Edu/9568706/Sistem-Sirkulasi-Darah [21 Maret 2015] Bejo Industri. 2012. Bejoindustri.blogspot.com/2014/04/menghitung trombosit.html. Bloom W & Fawcet. (1994). Buku Ajar Histologi. Jakarta : EGC Evelyn G. Pearch. (1985). Anatomi Dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta G.K & Pal, Pal Pravati. (2006). Textbook of Pratical Physiology-2Nd Edn. Jakarta : Orient Blackswan Gandasoebrata, R. (2006). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat Handayani, Wiwik & Andi Sulistyo Hariwibowo. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan System Hematologi. [Online] Hoffbrand, A. V. (2005). Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC Julkipli. (2015). Modifikasi Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit Metoda Breacker and Cronkite dengan Penambahan Brilliant Cresyl Blue. Skripsi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih : Tidak Diterbitkan. Notoatmodjo,s.(2010).metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: rineka cipta.



31



Purwanto, A. P. (2009). Menghitung jumlah trombosit. (online). Tersedia: (http://anitamuina.wordpress.com/2013/02/11/menghitung-jumlahtrombosit-dan-penentuan-kadar-hb-darah/). (diakses 1 mei 2016) Tersedia : Http://Books.Google.Co.Id A.R. Sacher and A. R. McPherson, “Widmann’s Clinical Interpretation of Laboratory



Tests,”



11th



Edition,



F.A.



Davis



Company,



Philadelphia, 2004. Anonim. 1989. Hematologi. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Bejo Industri. 2012. Bejoindustri.blogspot.com/2014/04/menghitung trombosit.html. Bloom W & Fawcet. (1994). Buku Ajar Histologi. Jakarta : EGC https://en.wikipedia.org/wiki/Malachite_green Fitria Faiz, (2015). Degradasi Malachite Green secara Elektrokimia Menggunakan Elektroda Pasta Karbon Nanopori. Thesis Universitas Airlangga: Tidak Diterbitkan.



XI.



LAMPIRAN Lampiran 1 32



Hitung jumlah trombosit dengan Ammonium Oksalat 1%



Trombosit tidak terwarnai



Lampiran 2



33



Hitung jumlah trombosit menggunakan Ammonium oksalat + Malachite Green 1,5%



Trombosit tewarnai



Lampiran 3



34



Hitung jumlah trombosit menggunakan Ammonium Oksalat 1% + Malachite Green 1%



Trombosit tewarnai



Lampiran 4



35



Hitung jumlah trombosit menggunakan Ammonium Oksalat 1% + Malachite Green 0,5%



Trombosit tidak terwarnai



36