Proposal Pembuatan Film [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

proposal pembuatan film PROPOSAL PEMBUATAN FILM “DI BALIK RESTU” KELAS XI IPA 3 SMA N 1 DEPOK BABARSARI KELOMPOK 2



DAFTAR ISI Halaman Judul……………………………………………………………………………i Daftar Isi………………………………………………………………………………….ii I. Latar Belakang……………………………………………………………………1 II. Tujuan…………………………………………………………………………….2 III. Sasaran……………………………………………………………………………3 IV. Pelaksana………………………………………………………………………….4 V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………………………………………….5 VI. Hasil yang Diharapkan……………………………………………………………6 VII. Anggaran Biaya…………………………………………………………………...7 VIII. Penutup…………………………………………………………………………....8 IX. Pengesahan………………………………………………………………………...9



I. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari, kita hidup bermasyarakat. Setiap hari kita harus bersosialisasi dengan tetangga dan lingkungan sekitar agar terjalin hubungan yang baik. Dalam hal ini kita dituntut untuk dapat membiasakan diri terhadap adat-istiadat dan kebiasaan warga daerah setempat. Karena apabila tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, kita akan merasa terasingkan dari kehidupan masyarakat sekitar. Tergerak oleh hal tersebut, maka dalam rangka pemenuhan standar kompetensi pelajaran Bahasa Indonesia, siswa-siswi kelas XI IPA 3 SMA N 1 Depok Babarsari berniat untuk mengadakan pembuatan film “Di Balik Restu”. Dengan bermain peran, kita menjadi terbiasa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana kita berada. Sehingga tidak timbul perasaan terkucilkan di hati siswa.



II. TUJUAN Kegiatan pembuatan film “Di Balik Restu” dilakukan untuk memenuhi standar nilai kompetensi Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Standar Pendidikan 2007. Selain itu, kegiatan



pembuatan film ini juga dimaksudkan untuk mengasah bakat siswa dalam bermain peran sehingga para siswa dapat membiasakan diri untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Kegiatan pembuatan film ini juga bertujuan agar siswa dapat mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Dengan demikian siswa dapat menghibur masyarakat dengan menggunakan teknologi yang telah maju.



III. SASARAN Sasaran kegiatan pembuatan film “Di Balik Restu” ini adalah para siswa itu sendiri dan juga masyarakat sekitar. Diharapkan kegiatan ini dapat mengembangkan bakat siswa dalam bermain peran. Pembuatan film ini juga diharapkan dapat menghibur masyarakat sekitar yang menontonnya.



IV. PELAKSANA Kegiatan pembuatan film “Di Balik Restu” ini dilaksanakan siswa-siswi kelas XI IPA 3 SMA N 1 Depok Babarsari dengan susunan kepanitiaan sebagai berikut: Pelindung : Riswiyanto M.P, S.Pd. Penanggung jawab : Faisal Penasehat : Dra. MM. Nuning, S.Pd. Ketua : Imam Andrian Risoyo (11/XI IPA 3) Wakil Ketua : Dyah Ayu Paramita (06/XI IPA 3) Bendahara : Tegangatin (25/XI IPA 3) Sekretaris : Veranita Yulia (26/XI IPA 3) Seksi-Seksi : 1. Humas : Agatha Sarmade (01/XI IPA 3) 2. Transportasi : Ezar Elian (08/XI IPA 3) 3. Perlengkapan : Angga Jati Lorryan (02/XI IPA 3) 4. Konsumsi : Intan Reni Wulandari (12/XI IPA 3) 5. P3K : Erista Ayu (07/XI IPA 3)



V. WAKTU DAN TEMPAT PELASANAAN Jadwal pelaksanaan pembuatan film “Di Balik Restu” diatur sebagai berikut: Bagian Hari, tanggal Waktu Tempat Pembukaan Kamis, 25-10-2007 14.00 WIB Sekolah Scene 1 Sabtu, 22-10-2007 14.00 WIB Rumah Mita Scene 2 Kamis, 25-10-2007 14.30 WIB Sekolah Scene 3 Sabtu, 22-10-2007 14.30 WIB Rumah Mita Scene 4 Kamis, 25-10-2007 15.00 WIB Rumah Ezar Scene 5 Minggu, 4-11-2007 07.30 WIB Kaliurang Scene 6 Minggu, 4-11-2007 08.30 WIB Kaliurang



Scene 7 Minggu, 4-11-2007 09.30 WIB Kaliurang Scene 8 Minggu, 4-11-2007 10.30 WIB Kaliurang Scene 9 Sabtu, 3-11-2007 14.00 WIB Rumah Intan Scene 10 Sabtu, 3-11-2007 14.30 WIB Rumah Intan Scene 11 Minggu, 4-11-2007 13.00 WIB Kaliurang Scene 12 Minggu, 4-11-2007 14.00 WIB Kaliurang Scene 13 Minggu, 4-11-2007 14.30 WIB Kaliurang Penutup Sabtu, 22-10-2007 15.00 WIB Rumah Mita Nb: Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu.



VI. HASIL YANG DIHARAPKAN Dengan pelaksanaan kegiatan pembuatan film “Di Balik Restu” ini diharapkan para siswa dapat bermain peran tidak hanya pada suatu pembuatan film, tetapi juga dalam interaksi dengan masyarakat sekitar. Diharapkan pula para siswa dapat mengembangkan bakat ini hingga ke bidang profesi.



VII. ANGGARAN BIAYA Kegiatan pementasan drama ini memerlukan biaya sebesar Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut: Jenis Pemasukan Pengeluaran Swadana Humas Perlengkapan Transportasi Konsumsi P3K Rp 130.00,00



Rp 12.000,00 Rp150.000,00 Rp 20.000,00 Rp 60.000,00 Rp 8000,00 Kekurangan dana Rp 130.000,00



Rp 120.000,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00



VIII. PENUTUP Demikian proposal ini kami buat dengan harapan para donaturdapat memberikan bantuan sehingga kekurangan dana sebesar Rp 120.000,00 (seratus dua puluh ribu rupiah) dapat tertutup. Atas kesediaan para donator untuk memberikan bantuan kepada kami, diucapkan terima kasih.



X. PENGESAHAN Sleman, 19 September 2007 Panitia Pembuatan Film, Ketua, Sekretaris,



Imam Andrian R. Veranita Yulia



Menyetujui, Mengetahui, Guru Bahasa Indonesia, Kepala SMA N 1 Depok,



Dra. MM. Nunuing, S.Pd. Riswiyanto M.P, S.Pd.



TAHAPAN MEMBUAT FILM Mungkin bagi pemula yang ingin membuat film tahap-tahap ini perlu dilakukan agar film yang dibuat lebih baik.dan sebaiknya lakukanlah tahap-tahap ini dengan serius. Tahap Awal : Pra Produksi Tahap Kedua : Produksi Tahap Ketiga : Pasca Produksi PRA PRODUKSI 1. Menentukan jenis film yang akan dibuat sesuai keperluannya. a. Film Dokumenter b. Film Dokudrama ( Semi Dokumenter ) c. Film Cerita Pendek d. Film Cerita Panjang e. Profil Perusahaan f. Iklan Televisi g. Program Televisi h. Video Klip 2. Memilih sumber cerita sebagai bahan scenario film. a. Ide Cerita Murni b. Adaptasi Cerita Fiksi / Non Fiksi c. Saduran dari Novel, Cerpen, Prosa dan Puisi 3. Memilih format apa yang paling tepat agar untuk menjangkau public yang anda inginkan. a. Format Film dengan bahan dasar seluloid ( 8 mm – 70 mm ) 1 can 16 mm = 10 menit b. Format Video dengan bahan dasar pita magnetic ( U Matic, Betacam SP, Digital Betacam, Betamax, VHS, S-VHS, Mini DV, DV, DVCAM, DVPRO. 1 kaset (tape)Betacam SP = 30 menit, 60 menit dan 90 menit. c. Format Campuran ( Film dan Video ) • Bahan Film – Edit Film – Tayang Film • Bahan Film – Edit Video – Tayang Film • Bahan Film – Edit Video – Tayang Video • Bahan Video – Edit Video – Tayang Video • Bahan Video – Edit Video – Tayang Film



4. Merencanakan awal mulai sebelum shooting. a. Script Breakdown tiap scene dan keseluruhan scene. b. Jadwal shooting harian yang mengacu pada lokasi shooting. c. Call Sheet sebagai lembaran informasi adegan yang akan direkam. 5. Membuat rancangan anggaran. a. Mengenal dengan baik semua elemen yang terdapat dalam produksi film. b. Melakukan riset untuk menghasilkan rancangan anggaran yang efektif. 6. Mencari dana untuk pembuatan film.



a. Menyiapkan proposal yang baik meliputi ; • Mengapa film ini diproduksi ? • Akan seperti apa film nantinya ? • Bagaimana film ini diproduksi ? • Siapa saja yang terlibat ? • Bagaimana promosi dan distribusi film ini nanti ? • Berapa biaya produksi film ini ? • Bagaimana perhitungan rugi labanya ? b. Meyakinkan para sponsor untuk mendanai produksi film 7. Merekrut pekerja film ( Crew ). a. Menyeleksi kru dari tiap departemen. b. Menentukan kru dari hasil show reel ( report produksi). c. Menetapkan komposisi kru berdasarkan anggaran. 8. Menyusun tim produksi. a. Tim Non Artistik yang meliputi ; • Producer • Executive Producer • Line Producer • Production Manager dan Unit Manager b. Tim Artistik yang meliputi ; • Sutradara, Asisten Sutradara dan Pencatat Skrip • Penata Kamera, Asisten Kamera dan Still Photo • Penata Artistik, Penata Rias dan Busana • Penata Lampu • Penata Suara da Penata Musik • Penata Editing 9. Melakukan hunting lokasi. a. Mencari lokasi shooting sesuai dengan kebutuhan scenario. b. Menentukan lokasi shooting sesuai dengan anggaran. c. Menetapkan lokasi berdasarkan Produser, Sutradara, Penata Kamera, dan Penata Artistik. 10. Mengelola pemeran dalam film. a. Mencari pcalon pemain dengan berdasarkan casting peran. b. Mengarahkan pemeran dengan reading scenario sebagai pencapaian kretif. c. Melakukan latihan acting, blocking dan bahasa tubuh pemeran sesuai framing kamera. ___________________________________________________________ PRODUKSI 1. Mempersiapkan semua peralatan shooting. 2. Memenuhi jadwal shooting sesuai lokasi yang telah ditentukan. 3. Merekam semua adegan yang sesuai script breakdown – shooting day. 4. Mengatur irama kerja berdasarkan penyutradaraan dan script & mood continuity. 5. Mengevaluasi hasil shooting day.



6. Melaporkan segala kegiatan departemen atau tim produksi. ___________________________________________________________ PASCA PRODUKSI 1. Menentukan urutan editing sesuai format produksi. 2. Memilih tempat / studio editing. 3. Mengumpulkan semua laporan pencatat skrip, penata kamera dan penata suara. 4. Mengevaluasi hasil akhir film sebelum ditayangkan. 5. Mendistribusikan film yang telah di produksi.



PROPOSAL PEMBUATAN FILM DOKUMENTER TENTANG PEDOFILIA PADA ANAK JALANAN DI JAKARTA DAN LAUNCHING FILM DOKUMENTERNYA



JAKARTA CENTRE FOR STREET CHILDREN (JCSC) BESERTA ANAK-ANAK JALANAN DAMPINGAN JCSC DESEMBER 2007 A. PENDAHULUAN Pada tahun 2003 menguak peristiwa menyedihkan yang dialami anak-anak jalanan yang memalukan bagi mereka karena berkaitan dengan perilaku seksual yang dianggap sebagai kelainan atau gangguan perilaku seksual, yakni pedofilia. Peristiwa memalukan (baca: melecehkan) ini menjadi sorotan banyak media karena dianggap sebagai berita besar dan sensasional. Kami dari Jakarta Centre for Street Children (JCSC) melihat bahwa berita ini memang besar. Tetapi, bukan karena berita ini memuat seksualitas yang masih dianggap tabu bagi sebagian warga Indonesia apalagi perilaku seksual menyimpang yang memosisikan anak-anak sebagai objek seksualnya sehingga menarik sensasi banyak orang. Bagi kami, ini peristiwa yang mengagetkan karena 30 anak dari 50 anak korban pedofilia yang terdata merupakan anak jalanan dampingan kami. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah pertama, kasus ini memiliki jaringan internasional luas yang telah melalangbuana di Indonesia dan negara asia tenggara lainnya sejak tahun 1990an dan sampai saat ini jaringan kriminal pedofilia tersebut di Indonesia belum terungkap jelas; kedua, korbannya yang terdata saja di seluruh Indonesia mencapai seratusan anak; ketiga, labelisasi



negatif yang begitu kuat semakin meminggirkan anak jalanan yang seharusnya dilindungi oleh Negara; keempat, “perkembangbiakan” pedofil berpotensi meningkat karena beberapa studi menyatakan bahwa korban berpeluang besar menjadi pelaku di kemudian hari; kelima, dampak trauma psikologis bagi korban memengaruhi perkembangan psikososial mereka yang sampai saat ini tidak ada penanganan rehabilitasi yang disediakan Negara terhadap para korban; dan keenam, tidak adanya peran serta lembaga-lembaga negara dalam melindungi hak-hak anak-anak miskin Indonesia, termasuk perlindungan dari kejahatan seksual (pedofilia). Atas dasar itu, kami berinisiatif meminimalisir implikasi-implikasi berkaitan dengan kasus pedofilia ini dengan media audiovisual. Kami percaya bahwa media audiovisual, semisal, film dokumenter, merupakan salah satu media perubahan sosial yang bisa diandalkan. Pada konteks ini, kami menjadikan film dokumenter sebagai alat pembelajaran anak-anak jalanan agar tumbuh kesadaraan atas permasalahan realita sosial yang mereka alami sehari-hari, mulai dari dimensi psikologis, sosial, budaya, ekonomi, sampai politik. Begitu pun, kami berharap ada perubahan paradigma masyarakat dan Negara dalam memandang anak jalanan dan kasus pedofilia ini. Sehingga, dengan paradigma yang memihak korban, masyarakat dan Negara dapat berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam mengupayakan pewujudan hak-hak anak-anak jalanan. B. BENTUK, SUSUNAN, DAN WAKTU KEGIATAN Bentuk kegiatan ini adalah pembuatan film dokumenter tentang pedofilia yang terjadi pada anak jalanan di Jakarta berdurasi 35 menit dan launching film dokumenternya. Sedangkan susunan dan waktu kegiatannya, meliputi: 1. Pembuatan Film Dukumenter Agenda pembuatan film dokumenter: a. Pra Produksi Pra produksi akan dijalankan pada akhir Desember 2007 dengan agenda pembuatan proposal dan storyboard pedofilia untuk film dokumenter ini. Selain itu, kami



akan mengumpulkan materi-materi film berupa kliping, stockshot (copywrite) dari media, dan lain-lain. b. Produksi Produksi akan dijalankan selama Januari dengan agenda pengambilan gambar sesuai dengan storyboard dan kebutuhan-kebutuhan film. 2. Pasca Produksi Pasca produksi akan dijalankan setelah bulan Januari dengan agenda: § Launching film dokumenter. Launching film diadakan sebagai kebutuhan untuk sosialisasi dan kampanye awal kepada publik. Kegiatan ini akan diadakan secara sederhana dan mengundang anak-anak jalanan, rekan-rekan jaringan, pers, dan masyarakat umum. Adapun launching film dokumenter ini akan diadakan pada: Hari dan tanggal : Sabtu, 23 Februari 2008 Waktu : 17.30 WIB – selesai. Tempat : Pelataran parkir Taman Ismail Marzuki Cikini Jakarta Pusat (tentatif). Susunan acara : prolog disampaikan oleh panitia, orasi dan testimoni dari anak jalanan, performance art, pemutaran film, diskusi, epilog. § Kampanye. Pemutaran film-film di berbagai tempat, seperti sekolah, kampus, tempat kumpul anak jalanan, sanggar anak, basis jaringan, dan tempat-tempat strategis lainnya. § Festival film dokumenter. Film dokumenter ini akan diikutkan pada festival-festival film dokumenter, seperti Festival Film Daerah di Yogyakarta, Indocs, Eagle Award pada bulan Maret; FFTV pada bulan Juni, Jiffest pada bulan Desember, dsb. Keikutsertaan dalam berbagai festival ini semata-mata bagian dari media kampanye yang lebih luas dan sensasional, bukan karena alasan popularitas dan komersial. § Penjualan copywrite film. Film dokumenter ini akan dijual kepada publik sebesar @ Rp15.000. Hasil penjualan akan digunakan untuk memperbanyak copywrite kembali sebagai tambahan modal untuk kegiatan workshop pembuatan film dokumenter oleh anak jalanan. § Workshop pembuatan film dokumenter. Selain film ini sebagai salah



satu media kampanye kami terhadap kasus pedofilia yang semakin mengenai atau melibatkan anak jalanan sebagai korbannya, juga sebagai entry point untuk menjadikan media audiovisual dan memanifestasikannya ke dalam fim dokumenter sebagai salah satu metode pembangunan kesadaran anak jalanan terhadap realita sosial dirinya bersama lingkungan sekitarnya sampai pada aksi transformatif menjadi kondisi yang lebih baik. Sehingga diharapkan kesadaran itu menggugah publik untuk memberikan perhatiannya terhadap permasalahan anak jalanan, khususnya kasus-kasus pedofilia yang semakin memprihatinkan. Adapun mengenai kebutuhan-kebutuhan workshop ini belum bisa dirinci dalam proposal ini. C. TUJUAN Kegiatan ini diadakan bertujuan untuk mengkampanyekan bahaya praktik pedofilia yang dialami anak-anak jalanan bagi perkembangan psiko, sosial, dan ekonomi mereka. Selain itu, melalui media audiovisual, kami ingin menggugah pemerintah untuk lebih serius menangani kasus-kasus pedofilia sebagai tindakan kriminal serius, khususnya yang terjadi pada anak-anak jalanan dan membongkar jaringan pedofilia internasional yang sampai saat ini masih menyasar anakanak Indonesia. Termasuk pada upaya-upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitasi kepada korban dan masyarakat luas dalam multi dimensi. D. TARGET Target dalam kegiatan ini meliputi: 1. Kampanye publik 2. Tranformasi nilai dan aksi pada anak-anak jalanan 3. Advokasi kebijakan dan implementasi perlindungan hak-hak anak atas kasus pedofilia dari Negara. E. SASARAN Sasaran dalam kegiatan ini meliputi anak-anak jalanan, lembaga-lembaga Negara, dan masyarakat luas. F. ANGGOTA PELAKSANA Kru produksi terdiri dari:



1. Produser : Jakarta Centre for Street Children (JCSC) dan para donatur 2. Direktor : Cucu 3. Editor : Cucu 4. Kamerawan : Cucu, Candra Irawan 5. Pembuat Skrip : Heru Suprapto, Kharisma Wibawa, Luthfi 6. Humas : Heru Suprapto, Dedi Yansen 7. Panitia Launching : anak-anak (para dampingan) JCSC G. ANGGARAN DANA Kegiatan ini membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: No. Kebutuhan Jumlah (Rp) 1. Kaset mini DV 30 pc x @ Rp30.000 900.000 2. Biaya transportasi (bensin 2 motor) 20 hari x @ Rp60.000 2.400.000 3. Biaya makan kru 20 hari dan pemberian ke narasumber x @ Rp50.000 1.000.000 4. DVD untuk narasumber 20 pc x @ Rp10.000 200.000 5. DVD untuk dijual 1.000 pc x @ Rp10.000 10.000.000 Launching Film 6. Sewa tempat pemutaran film di TIM 500.000 7. Biaya makan undangan 20 tampah jajanan pasar x @ Rp50.000 1.000.000 8. Biaya minum undangan 10 dus air mineral gelas x @ Rp20.000 200.000 9. Akomodasi perlengkapan



250.000 10. Penggandaan proposal 20 x @ Rp2.500 50.000 Total biaya kebutuhan keseluruhan 16.500.000 H. PENUTUP Demikianlah isi proposal yang kami ajukan ini. Kami berharap rekan-rekan bersama kami dapat berkontribusi dan berpartisipasi dalam banyak hal guna merealisasi ide-ide menuju perubahan sosial, bukan hanya untuk merealisasikan penyelesaian film dokumenter ini sebagai karya sinematografi belaka yang kemudian dipertontonkan saja ke khalayak. Perubahan sosial yang kami maksudkan adalah adanya tranformasi nilai dan aksi dari anak-anak jalanan agar tidak terjebak dalam jeratan praktik pedofilia dimana seringkali pelakunya menggunakan kuasa ekonomi untuk menipu para korban. Lebih dari itu, kami berharap adanya film dokumenter ini dapat menggugah masyarakat untuk memberikan perhatiannya secara praktis kepada permasalahan anak-anak jalanan, khususnya kasus pedofilia, termasuk lembaga-lembaga Negara. Dengan tidak mengurangi peran serta anda dalam merealisasikan ide-ide kami, bersama para korban pedofilia dan beserta anak-anak jalanan yang pernah kami dampingi di Jakarta, kami mengucapkan terima kasih. Jakarta, 20 Desember 2007 Hormat kami,



Heru Suprapto Pengurus Harian JCSC