Proposal Penelitian Kualitatif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF Analisis Penerapan Pengetahuan Akuntansi Dalam Mengatur Gaya Hidup Pada Mahasiswa Di Daerah Keruak Kabupaten Lombok Timur.



DISUSUN OLEH: NAMA : EMA SASMITA NIM: A1C018047



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MATARAM 2020



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya hidup selalu mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Gaya hidup saat ini telah menjadi suatu identitas individu maupun kelompok. Hal ini sudah terjadi di seluruh bangsa tak terkecuali indonesia. Faktor pendukung gaya hidup ialah teknologi. Dengan adanya teknologi yang berkembang saat ini masyarakat indonesia dengan mudahnya mendapatkan barang yang ingin dibeli, produk-produk tersebut dapat diakses melalui internet, TV, koran maupun tabloid. Perubahan tersebut juga dipicu dengan budaya konsumtif dikalangan remaja, seseorang yang konsumtif tidak memikirkan efek dan konsekuensi yang timbul ketika mereka mengambil keputusan untuk membeli barang tersebut (Bahtiar, 2003). Tren gaya hidup yang serba mewah merupakan hal yang diimpikan semua kalangan masyarakat tidak terkecuali seorang mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk dapat menjalankan gaya hidup yang sesuai dengan pasion mereka. Dan tidak melepaskan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa. Dalam menentukan gaya hidup mahasiswa,hal ini tidak terlepas dari perlakuan akuntansi yang dapat membantu dan memudahkan dalam hal mengatur pengeluaran untuk menjalani gaya hidup yang diinginkan. Akuntansi saat ini tidak hanya dibutuhkan diperusahaan besar ,melainkan dapat juga digunakan untuk kehidupan sehari-hari termasuk promosi gaya hidup mahasiswa. Secara umum akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi. Namun disisi lain manfaat yang bisa didapatkan yaitu dapat mengetahui apa saja penerimaan serta pengeluaran dari uang yang dimiliki serta dapat juga mengawasi,mengontrol dan merencanakan keuangan. Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang bisa digunakan sebagai dasar melakukan akuntansi untuk mempromosikan gaya hidup mahasiswa. Yang dimulai dari transaksi kemudian berlanjut ke jurnal umum,ke neraca,kemudian jurnal penyesuaian dan berlanjut ke laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi,laporan perubahan modal,laporan neraca, laporan arus kas dan yang terakhir berlanjut ke Jurnal penutup. Pada siklus ini, tanpa disadari bahwa mahasiswa dapat menerapkan nya. Contohnya dalam hal keinginan membeli baju . Sebelumnya pasti memikirkan



berapa uang yang akan disisihkan untuk melakukan pembelian. Tanpa disadari tindakan ini telah menerapakan akuntansi . Meskipun pada saat membayar hal ini dapat dilakukan dengan skema kredit atau secara kas ( tunai ). Penelitian ini akan memberikan kita informasi bagaimana penerapan akuntansi dalam mempromosikan gaya hidup mahasiswa di daerah Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Sehingga dapat diketahui apa saja hal-hal yang dapat berpengaruh dan seperti apa perlakuannya jika ditinjau dari segi ilmu akuntansinya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka menjadi pokok permasalahan dalam penelitian adalah: 1. Bagaimana penerapan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa di daerah Keruak Kabupaten lombok timur? 2. Bagaimana akuntansi dapat mempromosikan gaya hidup mahasiswa di Keruak Kabupaten Lombok timur? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah ,maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui penerapan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa di Lombok Timur 2. Mengatahui cara kerja akuntansi dalam mempromosikan gaya hidup mahasiswa di Lombok Timur D. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapakan bisa bermanfaat berdasarkan: 1. Secara teoritis Dapat meningkatkan pemahaman mengenai peran akuntansi dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa maupun masyarakat.



2. Secara praktis a. Bagi mahasiswa Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis sehingga mampu menjadi acuan dalam penyempurnaan penelitian yang sejenis.



BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Dewi sartika ( 2014 ) dengan judul analisis perilaku mahasiswa pendidikan akuntansi dalam menerapkan pengetahuan akuntansi di kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ditemukan bahwa niat yang dimiliki mahasiswa pada dasarnya yaitu kemauan dan keinginan untuk menerapkan pengetahuan akuntansi di dalam kehidupan sehari-hari yang di pengaruhi oleh diri mahasiswa itu sendiri dan lingkungan sekitar. Hal ini sesuai dengan pendapat



Jogiyanto



(2007:



29)



“Niat



(intention)



adalah keinginan untuk melakukan



perilaku”. Perilaku mahasiswa berdasarkan aspek niat dalam menerapkan pengetahuan akuntansi di kehidupan sehari-hari dapat dikatakan mahasiswa telah berniat dan berkeinginan namun belum dilaksanakan secara sempurna. Mahasiswa melakukan penerapan pengetahuan akuntansi yang sangat beragam di dalam kehidupannya hal ini dapat terlihat dari sikap yang mereka tunjukkan yang kemudian berpengaruh pada perilaku mahasiswa tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Jogiyanto (2007:36) “Sikap (attitude) adalah evaluasi kepercayaan (belief) atau perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan”. Perilaku mahasiswa berdasarkan aspek sikap dalam menerapkan pengetahuan akuntansi dikehidupan sehari-hari telah mempunyai sikap berperilaku namun belum dilaksanakan dengan baik. B. Landasan Teori Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah proses pencatatan transaksi ekonomi yang kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan untuk digunakan sebagai alat pembuat keputusan oleh pengguna. Pengguna informasi akuntansi dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis pengguna yaitu: pengguna internal dan eksternal. Pengguna internal termaksud manajer dan pemilik bisnis sedangkan pengguna eksternal termaksud investor, kreditor dana, pemasok barang, lnstansi pemerintah, masyarakat umum, pelanggan dan karyawan.



Pengguna Internal 1. Manajemen Salah satu pemakai informasi akuntansi adalah manajemen. Para manajemen dianggap sebagai agen pemilik organisasi karena mereka bertanggung jawab atas kegiatan sehari-hari perusahaan. Mereka pada dasarnya menjalankan organisasi melalui berbagai fungsi manajerial seperti perencanaan dan perumusan strategi, pengendalian kegiatan, organisasi entitas dan stafnya, administrasi sumber daya manusia dan pengarahan personel organisasi. Masing-masing fungsi ini terkait dengan kerangka keuangan dan ekonomi organisasi dan dengan demikian, para manajemen dan direktur memerlukan informasi akuntansi untuk menentukan apakah organisasi bekerja menuju tujuannya. Jika rencana tidak tercapai, maka manajemen membuat langkah-langkah yang tepat dan membuat keputusan yang relevan yang memfasilitasi penyelarasan perusahaan dengan targetnya. 2. Pemilik Pemilik atau owner juga sebagai salah satu pemakai informasi akuntansi. Pemilik memakai informasi akuntansi sebagai alat menginvestasikan modal untuk memulai dan menjalankan bisnis dengan tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan. Mereka membutuhkan informasi keuangan yang akurat untuk mengetahui apa yang telah mereka dapatkan atau hilang selama periode waktu tertentu. Informasi ini akan memfasilitasi penilaian kinerja manajer organisasi untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitasnya. Selain itu, informasi tersebut relevan bagi pemilik, artinya dapat memfasilitasi informasi apakah bisnis memaksimalkan keuntungan dan kekayaan atau tidak. Pengunaan Eksternal Pengguna eksternal tidak membuat keputusan untuk bisnis, namun mereka tertarik pada informasi keuangan perusahaan untuk beberapa tujuan lain. Pengguna eksternal meliputi :



1. Investor Investor perlu mengetahui seberapa baik kinerja investasinya. Investor terutama mengandalkan laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk menilai profitabilitas, penilaian, dan risiko investasi mereka. Investor yang merupakan salah satu pemakai informasi akuntansi, adalah untuk menentukan apakah investasi cocok untuk portofolio mereka dan apakah mereka harus memegang, menambah atau mengurangi investasi mereka. 2. Kreditor Kreditor atau disebut sebagai pemberi pinjaman adalah pihak-pihak yang menyediakan sumber modal alternatif bagi organisasi. Sementara pemilik menyediakan modal ekuitas. pemberi pinjaman biasanya menyediakan modal hutang kepada organisasi dan biasanya mendapatkan pengembalian dalam bentuk bunga. Contoh pemberi pinjaman termasuk pemegang surat hutang di perusahaan, bank dan lembaga keuangan lainnya yang memberikan pinjaman. Kebutuhan untuk memiliki informasi akuntansi real-time tentang kinerja ekonomi dan posisi keuangan organisasi adalah untuk menilai apakah entitas cukup menguntungkan untuk membayar bunga pinjaman dan apakah organisasi memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar kembali jumlah pokok ketika jumlah jatuh tempo. 3. Pemasok Sama seperti pemberi pinjaman, pemasok merupakan salah satu pemakai informasi akuntansi untuk menilai kelayakan kredit pelanggan sebelum menawarkan barang dan jasa secara kredit. Beberapa pemasok hanya memiliki sedikit pelanggan. Pelanggan ini bisa menjadi bisnis yang sangat besar sendiri. Pemasok memerlukan informasi akuntansi pelanggan kunci untuk menilai apakah bisnis mereka dalam keadaan sehat yang diperlukan untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. 4. Pelanggan



Pemakai Informasi akuntansi juga sangat berdapak penting pada pelanggan. Pelanggan bisa disebut sebagai pembeli, yang merupakan pendorong bagi sistem ekonomi. Karena pelanggan bergantung pada organisasi untuk produk atau layanan untuk tujuan konsumsi pribadi atau untuk dijual kembali, tujuan utama mereka untuk informasi akuntansi adalah untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk terus memasok kebutuhan mereka di masa depan. Evaluasi ini akan berasal dari laporan akuntansi perusahaan yang menunjukkan laba atau rugi serta posisi keuangan organisasi dan akan menjadi platform untuk menentukan apakah entitas dapat terus beroperasi sebagai kelangsungan usaha pelanggan tersebut atau tidak. 5. Instansi Pemerintah Instansi pemerintah memastikan bahwa apabila pemakai informasi akuntansi perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk melindungi kepentingan berbagai pemangku kepentingan yang bergantung pada informasi tersebut dalam membuat keputusan. Pemerintah menetapkan dan memantau akuntansi seperti pendapatan penjualan dan laba bersih untuk menentukan ukuran masing-masing bisnis dengan tujuan memastikan bahwa ia mematuhi peraturan karyawan, konsumen, dan keselamatan yang relevan. 6. Masyarakat Umum Masyarakat umum juga mungkin tertarik pada informasi akuntansi perusahaan. Ini dapat mencakup jurnalis, analis, akademisi, aktivis, dan individu yang berkepentingan dengan perkembangan ekonomi sebagai contoh seperti : 



Sumber data berharga bagi mereka yang meneliti dampak organisasi terhadap individu dan ekonomi secara keseluruhan.







Sumber informasi bagi orang-orang yang mencari peluang kerja.







Sumber pendidikan bagi siswa akuntansi dan keuangan.







Sumber informasi tentang masa depan perusahaan tertentu.



7. Karyawan



Karyawan yang tidak memiliki andil dalam manajemen inti bisnis dianggap sebagai pengguna eksternal pemakai informasi akuntansi. Mereka tertarik pada informasi keuangan karena saat ini dan masa depan mereka terikat dengan keberhasilan atau kegagalan bisnis. Keberhasilan dan profitabilitas bisnis dapat memastikan keamanan kerja, remunerasi yang lebih baik, promosi pekerjaan dan manfaat pensiun. Informasi



akuntansi



merupakan



suatu



komponen



organisasi



yang



mengumpulkan,



mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi financial dalam pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak eksternal maupun internal. Siklus akuntansi 1. Identifikasi Transaksi Identifikasi setiap transaksi menjadi tahapan pertama dalam siklus ini. Kegiatan identifikasi ini harus dilakukan secara tepat oleh akuntan yang bisa dilakukan dengan cara melakukan pencatatan setiap transaksi yang terjadi. Transaksi akuntansi yang dicatat merupakan setiap transaksi yang memiliki dampak secara langsung pada perubahan kondisi keuangan perusahaan dan dinilai secara objektif. Transaksi yang terjadi juga harus memiliki bukti-bukti transaksi agar bisa dilakukan identifikasi. 2. Analisis Transaksi Setelah tahapan identifikasi, akuntan kemudian harus melakukan analisis terhadap transaksi tersebut tentang pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem pencatatan akuntansi dalam perusahaan selalu menggunakan double-entry system. 3. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Setelah akuntansi melakukan analisis transaksi, maka tahapan selanjutnya adalah dengan mencatat semua transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan. Dalam ilmu akuntansi, jurnal diartikan sebagai sebuah catatan kronologis selama satu periode tentang transaksi-transaksi yang terjadi 4. Posting Buku Besar



Setelah di catatan ke dalam sebuah jurnal, akuntansi kemudian memindahkan semua transaksi ke dalam buku besar. Secara umum, buku besar dapat diartikan sebagai kumpulan rekening pembukuan yang berisikan informasi aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode.



5. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian Tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh seorang akuntan adalah menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca saldo berisikan daftar saldo dari masingmasing rekening pada buku besar pada periode tertentu. Dalam menuliskan neraca saldo, saldo yang terdapat dalam buku besar disatukan dan harus dalam kondisi sama jumlahnya. Bila dalam suatu kondisi ternyata terdapat transaksi yang belum tercatat atau ditemukan ada kesalahan dalam neraca saldo, maka akuntan wajib untuk melakukan pencatatan dalam jurnal penyesuaian. 6. Penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan. Neraca Saldo Penyesuaian dibuat dengan berdasarkan pada buku Neraca Saldo yang sudah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan Jurnal Penyesuaian. Saldo-saldo tersebut terbagi ke dalam kelompok aktiva dan pasiva sesuai dengan statusnya. Kemudian disusun hingga jumlah saldo keduanya sama besar. Yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian ini adalah jumlah saldo pada Aktiva maupun Pasiva berjumlah sama besar. 7. Menyusun Jurnal Penutup Tahapan terakhir dalam siklus ini adalah penyusunan Jurnal penutup oleh seorang akuntan. Jurnal Penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup rekening nominal atau rekening laba rugi. Perilaku gaya hidup konsumtif adalah perilaku mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang atau tidak diperlukan (khususnya yang berkaitan dengan respon terhadap konsumsi



barang-barang sekunder, yaitu barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan). Perilaku konsumtif terjadi karena masyarakat mempunyai kecenderungan materialistic, hasrat yang besar untuk memiliki benda-benda tanpa memperhatikan kebutuhannya dan sebagian besar pembelian yang dilakukan didorong keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata. Memang belum ada definisi yang memuaskan tentang kata konsumtif ini. Namun konsumtif biasanya digunakan untuk menunjuk pada perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksi untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok (Tambunan, 2007; Anugrahati, 2014). Perilaku konsumtif dipengaruhi oleh banyak faktor, dua diantaranya adalah: gaya hidup dan literasi keuangan. Pertama, gaya hidup. Gaya hidup merupakan menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uang, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan kebiasaan dalam membelanjakan uang dan bagaimana mengalokasikan waktu (Mowen & Minor, 2008). Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup bisa dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya adalah dari karakteristik konsumen. Bila dilihat dari sisi negatif, maka gaya hidup konsumtif akan menimbulkan dampak: (1) Pola hidup yang boros dan akan menimbulkan kecemburuan sosial, karena orang akan membeli semua barang yang diinginkan tanpa memikirkan harga barang tersebut murah atau mahal, barang tersebut diperlukan atau tidak, sehingga bagi orang yang tidak mampu mereka tidak akan sanggup untuk mengikuti pola kehidupan yang seperti itu; (2) Mengurangi kesempatan untuk menabung, karena orang akan lebih banyak membelanjakan uangnya dibandingkan menyisihkan untuk ditabung; (3) Cenderung tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang, orang akan mengkonsumsi lebih banyak barang pada saat sekarang tanpa berpikir kebutuhannya di masa datang. Gaya hidup mahasiswa dapat berubah, akan tetapi perubahan ini bukan disebabkan oleh berubahnya kebutuhan. Pada masa puber, bukan lagi orang tua yang menjadi model, melainkan orang–orang yang umumnya sama yang menjadi model utama (Fudyartanta, 2012). C. Fokus Penelitian



Gaya hidup konsumtif tidak hanya terjadi pada orang dewasa atau orang yang sudah bekerja, mahasiswa juga banyak yang mengikuti gaya hidup ini. Bahkan mahasiswa adalah yang paling rentan atau gampang untuk terjerumus dalam gaya hidup konsumtif ini. Ada dua alasan yang paling memengaruhi mehasiswa menjadi konsumtif. Alasan pertama, karena mahasiswa masih mendapat uang jajan dari orang tua. Keadaan itu membuat, sebagian besar mahasiswa mempunyai pola pikir ‘kalau uang jajan, habis kan tinggal minta lagi ke orang tua’, karena belum merasakan bagaimana bekerja untuk mendapatkan uang. Alasan kedua, pengaruh lingkungan pergaulan dan gaya hidup. Alasan yang kedua ini mungkin yang paling banyak menyebabkam mahasiswa menjadi konsumtif. Lingkungan pergaulan dalam mahasiswa sangat beragam, dan mahasiswa dituntut untuk bergaul dan mendapatkan teman sebanyak mungkin agar aktif dalam kuliah dan tidak ketinggalan informasi mengenai perkuliahan. Dan banyak mahasiswa yang mencoba untuk “fit in” dalam suatu kelompok atau lingkungan bergaul. Mahasiswa cenderung mengikuti gaya hidup teman-teman bergaulnya, sehingga dia dituntut untuk menjadi konsumtif. Nongkrong, jalan-jalan, dan belanja, mungkin terdengar seperti hal yang biasa untuk dilakukan, namun dalam kehidupan seorang mahasiswa ketiga hal tersebut sering dijadikan sebgai ‘kebutuhan’ dengan alasan untuk refreshing dari tugas-tugas kampus. Tidak ada yang salah dengan refreshing, tetapi kalau setiap akhir pekan pada hari Jumat dan Sabtu selalu nongkrong dan jalan-jalan sepertinya itu sudah menjadi suatu kebiasaan yang bisa membuat para mahasiswa menjadi boros. Juga misalnya dalam hal berbelanja. Dalam menentukan gaya hidup mahasiswa yang cenderung konsumtif, dalam hal ini akuntansi berperan dalam hal perencanaan dan pengelolaan keuangan. Dengan melakukan perencanaan keuangan yang baik,maka akan memberikan dampak yang positif bagi gaya hidup mahasiswa. Untuk menerapkan pengetahuan akuntansi,maka mahasiswa dapat memulainya dengan membuat daftar transaksi yang sudah dilakukan. Setelah itu membuat jurnal pemasukan dalam sebulan dan pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan dalam bulan tersebut. Dengan melakukan penjurnalan maka hal ini akan membantu perencanaan keuangan untuk bulan berikutnya. Selanjutnya dapat membuat laporan keuangan secara sederhana. Dimana terdapat rincian penerimaan dan pengeluaran yang sudah terjadi. Hasil laporan keuangan yang sudah dibuat ini diharapkan mahasiswa dapat menjadikan nya sebagai bahan evaluasi untuk menekan pengeluaran yang dilakukan. Dengan menerapkan akuntansi hal ini dapat membantu mahasiswa dalam mengatur keuangan setiap periodenya.



Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa setiap mahasiswa yang ada di daerah Keruak Kabupaten Lombok Timur



sudah melakukan perencanaan keuangan,namun tidak



melakukan pencatatan akuntansi. Hal ini disebabkan karena pengetahuan akuntansi yang masih minim di kalangan mahasiswa.



BAB III Metodelogi penelitian A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian maka penelitian ini hanya dapat dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif. Menurut Hermawan dan Amirullah penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang didasarkan pada fakta sosial dan alamiah (naturalistik) dengan peneliti sebagai instrumen kunci, data deskriptif, tidak berdasarkan analisis statistic, dan dilaporkan secara naratif. Sehingga peneliti ingin menggali informasi, memahami pendapat informan, menganalisis, dan memberikan usulan pemikiran tentang berbagai hal terkait dengan penerapan pengetahuan akuntansi dalam mempromosikan gaya hidup mahasiswa di daerah Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian adalah teknis operasional pelaksanaan penelitian kualitatif yang didasarkan pada judul, rumusan masalah, dan tujuan penelitian . Menurut Hermawan dan Amirullah (2016: 194). Penelitian ini fokus untuk menggali informasi, memahami, dan menganalisis pendapat informan atas pemahaman mahasiswa di Lombok Timur mengenai penerapan pengetahuan akuntansi dalam mempromosikan gaya hidup. C. Lokasi Penelitian Penetapan lokasi penelitian yang dipilih adalah daerah kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Karena peneliti ingin mengetahui seberapa besarnya penerapan pengetahuan akuntansi pada mahasiswa yang berada di Kecamatan Keruak.



D. Jenis dan Sumber Data. Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder: a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dengan mengadakan penelitian dan wawancara dengan pihak-pihak terkait permasalahan yang akan diteliti. Data ini berupa hasil wawancara dan analisis jurnal-jurnal yang berkaitan dengan peneran pengathuan akuntansi. b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan berupa literature, dokumendokumen, buku-buku serta bahan tulisan yang berhubungan dengan materi yang dibahas. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengelolaannya lebih lanjut dalam penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis. Kuesioner digunakan ketika peneliti ingin mengetahui persepsi atau kebiasaan suatu populasi berdasarkan responden. Kuesioner yang disebar harus diuji dulu sebelumnya untuk mengetahui jika butir-butir pertanyaan yang dimasukkan dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel. Kuesioner dapat berupa kuesioner cetak maupun online. Adapun narasumber dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok.Kuesioner dibuat secara online dan disebar melalui media sosial yaitu whatsapp. F. Keabsahan Data Jenis uji keabsahan data penelitian ini menggunakan uji kredibilitas (Credibility) tujuannya adalah berkenaan dengan derajat kepercayaan atau derajat akurasi data dalam desain penelitian kualitatif. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi yang merupakan proses uji keabsahan data yang memberikan keyakinan pada peneliti bahwa data telah dikonfirmasikan pada sumber, metode, teori, dan antar peneliti akan lebih yakin bahwa data yang diperolehnya



telah sesuai dengan kenyataan di lapangan penelitian. Sehingga peneliti menggunakan jenis triangulasi sumber adalah proses uji keabsahan data dengan cara mengonfirmasi data penelitian yang sudah diperoleh pada sumber yang berbeda menurut Hermawan dan Amirullah (2016: 223225). G. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini mengikuti metode analisis data kualitatif dari Miles and Huberman (1984), yaitu melakukan analisis selama tahapan proses pengumpulan data. Analisis data dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus selama proses dan sampai tuntas penelitian dilakukan sehingga situasi konteks dalam suatu fenomena tidak tertinggal dalam analisis. Aktivitas analisis data selama proses pengumpulan data meliputi data collection, data reduction, data display, dan conclusion.



Daftar Pustaka Fatmawati,Noor (2020). Gaya Hidup Mahasiswa Akibat Online Shop.Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial,29:29-38 Wibowo, Septian Kurnia Fandi (2017). Penerapan Akuntansi Dalam Rumah Tangga (Studi Fenomenologi Pada Ibu Rumah Tangga Di Desa Keboan Anom Kabupaten Sidoarjo) ( Skripsi) : Stie Perbanas Surabaya. Anindhita,Riskha,Nanda Oktivia ( 2018). Penerapan Akuntansi Berdasarkan Psak 109 Pada Lazismu Sidoarjo : Universitas Muhammadiyah Malang Kompasiana.Com. Bagiamana Penerapan Akuntansi Dalam Kehidpan Sehari-hari,19 Mei 2020 ( diakses pada tanggal 24 Oktober 2020). Tersedia dari https://www.kompasiana.com/ayupurnami12/5ec39a20d541df27a1112812/bagaimanapenerapan-akuntansi-dalam-kehidupan-sehari-hari