Proposal Pengajuan Bantuan Bank Sampah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN PERALATAN BANK SAMPAH UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT SERTA KELESTARIAN LINGKUNGAN



DIAJUKAN OLEH: KELOMPOK USAHA BANK SAMPAH



SINAR HARAPAN SEJAHTERA DESA BOTOSENGON KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK LEMBAGA PENDAMPING :



KKN POSDAYA UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK TAHUN 2021 [1]



DAFTAR ISI



A. LATAR BELAKANG..........................................................................................2 B. TUJUAN PROGRAM ........................................................................................4 C. OUTPUT/HASIL YANG DIHARAPKAN .......................................................5 D. PENDEKATAN ..................................................................................................5 E. STRATEGI ..........................................................................................................5 F. PROGRAM .........................................................................................................5 1. Pengadaan alat. ................................................................................................6 2. Advokasi dan pendampingan untuk peningkatan kinerja kelompok usaha. ....6 G. SASARAN ............................................................................................................6



[1]



JUDUL: Proposal Pengajuan Bantuan Peralatan Bank Sampah Untuk Pemberdayaan Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat Serta Kelestarian Lingkungan



A. LATAR BELAKANG Sampah adalah limbah padat yang berasal dari hasil sisa-sisa yang tidak termanfaatkan oleh kegiatan manusia baik di perkotaan maupun pedesaan yang makin konsumtif. Salah satu cara mengubah perilaku masyarakat (social behavior) agar tidak membuang sampah ke sungai, selokan, membakar dengan cara penerapan strategi 3R (reuse, reduce dan recycle). Namun konsep ini tidak berjalan dengan baik karena image yang tertanam bagi masyarakat sampah itu adalah barang tidak berharga, tidak bermanfaat, tidak mempunyai nilai ekonomi. Lalu jalan keluarnya yang paling mudah dan gampang adalah “buang” atau asal tak berada di lingkungan sendiri. Image atau stigma ini diyakini dapat diubah dengan menjadikan sampah menjadi berkah dengan upaya mengembangkan ekonomi kerakyatan diperkotaan melalui pengembangan bank sampah. Hal ini yang kemudian menjadi sumber penyebab banjir dan sumber penyebaran penyakit. Sampah masih merupakan permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan bagi bangsa Indonesia dan Desa Botosengon khususnya. Jumlah sampah setiap hari dan rata-rata yang terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) hanya sekitar 30 – 50%, maka sisanya akan berakhir di tempat pembakaran atau sampah akan berada di sungai-sungai sambil menunggu musim hujan. Pemasalahan sampah semakin meningkat seiring bertambahnya penduduk dan adanya perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang menghendaki segala sesuatu yang bersifat simple dan praktis. Persoalan sampah yang tidak teratasi akan mengancam kehidupan manusia dan lingkungan secara umum, seperti gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan (tanah, air, maupun udara). Pentingnya hal ini maka sejak 2008 sudah ditetapkan Undang-Undang Pengelolaan Sampah No.18 Tahun 2008. Juga adanya kebijakan presidenterkait pencanangan gerakan Menuju Indonesia Bersih.



[2]



Disamping dampak buruk dari sampah, sebenarnya sampah mempunyai potensi yang cukup besar sebagai aset usaha apabila dapat dikelola dengan baik. Sampah yang dikelola secara kreatif mampu memberikan sumber pendapatan yang menjanjikan. Hanya saja masyarakat belum sadar benar bagaimana mengelola sampah dan mengolahnya menjadi sumber daya yang mampu menambah sumber pendapatan bagi keluarga. Bank sampah adalah salah satu alternatif pemecahan persoalan sampah yang dapat memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. Secara prinsip bank sampah melaksanakan mekanisme sepert layaknya



bank pada umum tetapi yang



ditransaksikan adalah sampah yang berasal dari rumah tangga atau masyarakat dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan dan ekonomi. Bank sampah ialah bank yang melayani masyarakat menabung seperti bank-bank pada umumnya bedanya kalau di bank umum orang menabung berupa uang tetapi di bank sampah masyarakat menabung berupa barang bekas berupa: besi-besi bekas, kardus bekas, segala plastik bekas, kaleng minuman bekas, tembaga, alumunium dll. Bank sampah akan menyimpan dan mengelola sampah dari masyarakat, masyarakat yang menabung sampah akan menjadi nasabah dari bank sampah dan diberi buku tabungan. Kegiatan bank sampah ini dapat mengurangi volume sampah berupa botol plastik, kaca, kardus, koran bekas dan lain sebagainya yang dapat mengurangi sampah sampai 70- 80% untuk tidak di buang ke TPA dan sampah telah dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi kerakyatan bagi masyarakat dalam bentuk tabungan bank sampah yang merupakan tambahan penghasilan. Untuk dapat mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan sumber pendapatan membutuh keterampilan dan kreativitas untuk mengolahnya. Potensi sampah/limbah yang bernilai ekonomi antara lain adalah sampah/limbah plastik, kertas, botol, kaleng yang sering tidak dilirik oleh banyak orang bahkan dibuang dan dibakar. Limbahini ternyata bisa bernilai ekonomi tinggi bila dikelola dengan ketrampilan yang tepat. Pelaksanaan bank sampah sesungguhnya mengandung potensi ekonomi (economic opportunity) kerakyatan yang cukup tinggi karena kegiatan bank sampah dapat



memberikan out-put nyata bagi masyarakat dalam kesempatan kerja (job



creation). Juga menjadi penghasilan tambahan bagi pegawai bank sampah dan masyarakat penabung sampah (nasabah). Sebenarnya yang paling terpenting adalah adanya pendidikan lingkungan agar lingkungan terjaga dengan baik terbebas dari [3]



sampah, penyakit malaria, sumber penyakit lainnya dan terbebas dari banjir/genangan serta tekanan volume sampah terhadap TPA semakin berkurang sehingga umur TPA bisa lebih panjang. Melihat permasalahan sampah dan potensi ekonomis dari sampah seperti tersebut di atas, KKN POSDAYA Universitas Sultan Fatah Demak berupaya berpartisipasi dalam memberikan kontribusi dalam memecahkan persoalan sampah di Desa Botosengon. Oleh karena itu KKN POSDAYA Universitas Sultan Fatah Demak menyelenggarakan program Bank Sampah. Dalam merealisasikan program ini KKN POSDAYA Universitas Sultan Fatah Demak bekerjasama dengan Pemerintah Desa Botosengon Kecamatan Dempet Kabupaten Demak mendirikan bank sampah yang dikelola dengan prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Melalui program ini, masyakat mempunyai akses atau kesempatan memperoleh Pendapatan dari sampah yang mereka kumpulkan, pengelolaan sampah yang tepat bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta kelestarian lingkungan. Melalui kegiatan ini diharapkan terbuka peluang usaha dan sekaligus memberikan dampak positif bagi pelestarian lingkungan. Setelah terlaksananya program bank sampah di Desa Botosengon, diharapkan program ini dapat menjadi program unggulan dan menjadi BUMDes di Desa Botosengon sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Desa Botosengon. Untuk mendukung kinerja kelompok, diperlukan dukungan peralatan yang dikelola oleh kelompok. Oleh karena itu melalui proposal ini kami mengajukan permohonan bantuan peralatan.



B. TUJUAN PROGRAM Tujuan membangun bank sampah sebenarnya bukanlah bank sampah itu sendiri, tetapi adalah strategi dalam mengembangkan dan membangun kepedulian masyarakat agar dapat “berteman” dengan sampah bukan “bermusuhan”. Melalui pengembangan ekonomi berbasis keluarga/masyarakat berupa penjualan hasil sampah akan bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi kreatif. Melalui proposal ini, tujuan mengajuan bantuan alat ini adalah: 1. Pengadaan alat untuk mendukung usaha mengelola sampah/limbah berbasis [4]



keluarga yang berwawasan kesehatan dan lingkungan. 2. Meningkatkan kinerja kelompok usaha pengelolaansampah/limbah melalui dukungan peralatan. 3. Mengoptimalkan penggunaan peralatan melalui pelatihan dan praktek pengelolaan sampah/limbah. 4. Membangun sistem organisasi usaha untuk mendukung usaha bersama dalam bentuk Bank Sampah.



C. OUTPUT/HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Tersedianya alat untuk untuk mendukung usaha pengelolaan sampah/limbah berbasis keluarga yang berwawasan kesehatan dan lingkungan. 2. Meningkatnya kinerja kelompok usaha pengelolaan sampah/limbah melalui dukungan peralatan. 3. Terbangunnya sistem organisasi usaha bersama dalam bentuk Bank Sampah.



D. PENDEKATAN Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kelompok.



E. STRATEGI Program



bersifat



partisipatif



dan



menekankan



keintegrasian



dan



berkesinambungan program.



F. PROGRAM 3. Pengadaan alat. KKN POSDAYA Universitas Sultan Fatah membuat bank sampah dengan menggunakan sistem tabungan sambah. Untuk mengembangkan program tabungan sampah ini diperlukan tambahan peralatan administrasi dalam pengumpulan sampah, antara lain:



[5]



NO



1 2



URAIAN Buku Tabungan Sampah Buku Induk Tabungan Sampah



UNIT 500 Buah 10 Buah



4. Advokasi dan pendampingan untuk peningkatan kinerja kelompok usaha. Kegiatan advokasi dan pendampingan diarahkan untuk dua tujuan, yaitu: a) Mahasiswa mampu meningkatkan kinerja dalam usahanya, baik secara individu maupun kelompok b) ada dukungan dari lingkungan (pengambil kebijakan, keluarga, dan institusi terkait) bagi pekerja/wirausahawan untuk perlindungan dan pemberdayaan mereka.



G. SASARAN Sasaran program ini seluruh warga masyarakat Desa Botosengon Khususnya Ibu Rumah Tangga. Daftar peserta Mahasiswa sebagai berikut: No



Nama



Program Studi



1



ADITYA SAHRUDI



EKONOMI PEMBANGUNAN



2



EKA LAELATUL FITRIYAH



EKONOMI PEMBANGUNAN



3



FITRI BADRIYAH



EKONOMI PEMBANGUNAN



4



ZULFATUN AMALIYAH



EKONOMI PEMBANGUNAN



5



MAFULUN



TEKNIK MESIN



6



NOFRIZAL FATKHUR ROSYID



TEKNIK MESIN



7



DILLA SILKUL ULYA



TEKNIK INFORMATIKA



8



EKA AMALIA SARI



TEKNIK INFORMATIKA



9



HESTIN DIAH UTAMI



TEKNIK INFORMATIKA



10



SUSILO SUDARMAWAN



TEKNIK SIPIL



11



TRI SISWANDAYANI



TEKNIK SIPIL



12



MUAMAR KHADAFI



TEKNIK SIPIL



13



TATHMAINUL QULUB



TEKNIK SIPIL



14



YUBADUR ROHAYATI



PAI



15



AYU FARIKHA



PAI



16



KISMAH



PAI [6]



Demak, 22 Februari 2020 Mengetahui, Kepala Desa Botosengon



ACHMAD RANDHIANSYAH, SH. Koordinator Desa



Dosen Pendamping Lapangan



MUAMAR K



IS SOLIKHATUN, S.E.,M.M



[7]