13 0 1 MB
NOW TRENDING:
INI BAHAYA MEMBAKAR SAMP...
STRATEGI MENCEGAH BANJIR...
BERANDA
POLA ADAPTASI MASYARAKAT...
TENTANG SAYA
PROPOSAL PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI DI PEMUKIMAN Munasyaroh F. | 9 November 2014 | Idea, lingkungan | 12 Komentar
Proposal Pengelolaan sampah di Pemukiman ini Diajukan Dalam Rangka Mengikuti Sayembara Prakarsa Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 PENDAHULUAN Di era globalisasi ini persoalan lingkungan menjadi isu global (mendunia), setelah hampir semua elemen masyarakat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh menumpuknya limbah yang dihasilkan oleh manusia. Limbah adalah segala sesuatu yang sudah tidak terpakai lagi sebagai barang produksi maupun konsumsi, yang jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menjadi beban bagi lingkungan.
BLOG SAYA
PEMBANGUNAN JEMBATAN PEN...
▼
KEBIJAKAN PRIVASI
Sampah rumah tangga yang menumpuk Limbah atau sampah dihasilkan oleh masyarakat setiap hari. Aktivitas dapur setiap harinya turut menyumbang sampah yang cukup signifikan disamping sampah-sampah lainnya. Sampah dapur tersebut bisa berupa sisa-sisa makanan dan sayuran, plastik kemasan, sisa minyak goreng dan lain-lain. Sampah lainnya yang setiap hari ada misalnya sampah daun atau tanaman kering, barang-barang bekas, besi/logam tak terpakai dan lain sebagainya. Sampah-sampah yang muncul setiap harinya jika tidak dikelola dengan benar akan menjadi suatu masalah di lingkungan tempat tinggal, dampak buruk yang ditimbulkannya sangat komplek di antaranya adalah dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, menurunnya nilai
estetika suatu daerah/lingkungan dan menimbulkan ketidaknyamanan. Adanya kepedulian dari ibu rumah tangga yang biasanya aktivitasnya dibantu oleh anggota keluarganya, untuk meminimalkan sampah tentunya akan sangat membantu meminimalkan timbunan sampah keseluruhan yang masuk ke lingkungan. B. Manfaat Proposal Manfaat dar proposal yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Merubah paradigma masyarakat dalam hal menyikapi sampah yang dihasilkan dari rumah tangga 2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah, 3. Membiasakan masyarakat memilah-milah sampah di rumah tangga dan mengolah/mendaur ulang sampah yang dihasilkan. 4. Bertambahnya pendapatan masyarakat yang mengelola sampah menjadi bahan pupuk organik dan mengolah sampah plastik serta dari penjualan barang bekas yang masih bermanfaat, 5. Penghematan pengeluaran masyarakat untuk pembelian kompos dan media tanam (metan) bagi tanaman bunga, sayur dll dalam pot karena sudah memproduksi sendiri. 6. Berkurangnya timbulan volume sampah harian, terutama dari sumber rumah tangga (domestik) 7. Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih, sehat dan teratur C. PRODUK AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan 2. Sampah tidak tercampur dan terpilah pilah menurut jenisnya 3. Adanya bank sampah tiap RT 4. Terbentuknya Kelompok Kader Lingkungan di masing-masing RT 5. Adanya produk unggulan dari sampah yang bisa dipasarkan 6. Lingkungan menjadi bersih, sehat dan teratur
Aneka produk olahan sampah yang bisa dijual
D. KARAKTERISTIK KAWASAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT Desa Pucangro merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan kalitengah kabupaten Lamongan yang secara geografis berada di dataran rendah yang terletak di ketinggian laut 1,25 m. Terletak di sebelah selatan pusat kecamatan Kalitengan dengan jarak tempuh 8 km dan berada di sebelah utara pusat kota Kabupaten Lamongan dengan jarak tempuh 17 km. Wilayah Desa Pucangro terdiri dari wilayah pemukiman, sawah, lapangan, pasar dll yang memiliki luas keseluruhan 218,42 ha. 28 Ha diantaranya berupa pemukiman padat penduduk. Jumlah peduduk secara keseluruhan adalah 3.063 jiwa, yang tinggal dan menyebar di 4 RW (Rukun Warga dan di 14 RT (Rukun Tetangga). Sumber mata pecaharian utama penduduk adalah sebagai petani. Dengan jumlah penduduk yang besar dan luas yang terbatas membuat Desa Pucangro menjadi desa yang pemukimannya padat. Salah satu efek negatif dari pemukiman padat penduduk adalah menumpuknya limbah rumah tangga (sampah). Kebanyakan penduduk Desa Pucangro masih membuang sampah sembarangan, mereka membuang sampah-sampahnya di sungai dan lahan kosong. Akibatnya sampah menumpuk dan bau. Ketika musim hujan aliran air mampet dan terjadi banjir kecil di sekitar rumah E. RENCANA DAN METODE PENINGKATAN KAPASITAS (PEMBERDAYAAN) MASYARAKAT Pengelolaan sampah mandiri di Lingkungan Rumah Tangga wilayah Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan yang diusulkan oleh Lembaga Bintang Brilliant diharapkan akan meningkatkan secara lebih optimal peranan masyarakat dalam mereduksi sampah dari sumbernya. Dimana pengelolaannya adalah dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Lingkup Kegiatan mencakup; 1. Pengadaan sarana pengelolaan sampah rumah tangga yang berupa : Pengadaan bak sampah untuk 3 jenis sampah (sampah basah, sampah kering dan sampah B3) Pengadaan alat komposter, Pengadaan Gerobak sampah
2. Sosialisasi/kampanye rencana program pengelolaan dan manajemen sektor persampahan bagi masyarakat, 3. Peningkatan SDM masyarakat pengolah sampah 4. Pembentukan kelompok Pengurus Bank Sampah dan Kader Lingkungan 5. Pendanaan pembangunan sarana fisik Tempat Pembuangan Akhir 6. Pengadaan fasilitas pendukung dan peralatan kegiatan Bank sampah 7. Biaya operasional, monitoring & pemeliharaan fasilitas pendukung lainnya Metodologi dalam melakukan kegiatan pengelolaan sampah dengan peningkatan kapasitas (pemberdayaan) masyarakat yang dilakukan adalah dengan cara : 1. Mengadakan kegiatan kordinasi, sosialisasi dan kampanye ke pemerintahan desa, organisasi desa, tokoh masyarakat dan masyarakat desa. 2. Pelatihan pembuatan kompos dan kerajinan tangan dari sampah 3. Pembentukan Bank Sampah dilingkungan tiap RT 4. Pembentukan kelompok kader lingkungan tiap RT 5. Penyuluhan/sosialisasi pemilahan sampah ke warga masyarakat 6. Pengadaan sarana pengelolaan sampah 7. Pengadaan tempat dan alat-alat operasional bank sampah 8. Pengadaan dan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Input (keluaran) yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Masyarakat memilah-milah sendiri sampah yang ada/dihasilkan oleh rumahnya menurut jenisnya dan ditempatkan dalam tempat masingmasing yang sesuai.
Sampah basah (organik) misalnya sisa makanan, daun dan sebagainya diolah menjadi kompos yang dikordinir oleh kader lingkungan masing-masing RT. Sampah kering dikumpulkan menurut jenisnya misalnya plastik, kertas, botol minuman dll disetor dan dijual ke bank sampah di lingkungan kelompok/RT masing-masing.
2. Masyarakat yang mempunyai waktu senggang dapat mendaur ulang sampah plastik untuk dijadikan bahan kerajinan seperti kantong, tas, topi, hiasan dinding dll.
Demikian proposal ini dibuat semoga bermanfaat bagi pembaca .
Catatan : Proposal ini sudah diajukan ke Bapemas Jatim dalam rangka lomba prakarsa masyarakat dalam bidang lingkungan hidup. Proposal masuk dalam 10 besar Tags: cara mengelola sampah, desa, ide, kader lingkungan, lingkungan, pemberdayaan masyarakat, peng, pengelolaan sampah mandiri, proposal, sampah
RELATED POSTS PROPOSAL PENTAS SENI 1 Komentar | Agu 9, 2014
HAL KECIL BERIKUT BISA BANTU MENYELAMATKAN BUMI DARI KERUSAKAN 15 Komentar | Feb 11, 2017
CARA AMPUH MENGHILANGKAN KANTUK SAAT SIBUK BERAKTIVITAS 1 Komentar | Agu 24, 2017
SHOPEE KEMBALI LAGI BERIKAN DISKON BESAR-BESARAN Tidak ada Komentar | Nov 9, 2018
ABOUT THE AUTHOR Munasyaroh F. Berasal dari Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Mempunyai kesukaan membaca dan menulis. Membuat orang lain di sekitar bahagia adalah salah satu tujuan hidupnya
12 COMMENTS
Wafi Amrullah
21 November 2019
Balas
Assalamualaikum bu, apakah saya boleh minta dikirimkan softfile proposal ini? Untuk pengajuan proposal kegiatan di desa. Terima kasih
Munasya
21 November 2019
Balas
Silahkan ditulis ulang saja, sudah lupa soft copinya dimana
ainur rohman
16 Oktober 2019
Balas
ijin copy bu/boleh dikirim ke email saya buat pengajuan proposal.
Munasya
17 Oktober 2019
Balas
saya carikan file aslinya dulu za pak
Ishadinarti
Balas
27 Juni 2019
Mohon ijin copy proposalnya ya.. karena kami juga baru memulai
Munasya
15 Juli 2019
Balas
Semoga bermanfaat
Teguh Setyono
18 Juli 2019
Balas
ada no WA biar dapat konsultasi lgsg
Munasya
22 Juli 2019
Silahkan kirim email saja, ada di link ini
Anton Ardyanto
2 Maret 2018
Balas
Yang paling berat dalam membiasakan daur ulang seperti ini adalah membangun mental masyarakatnya. Mereka masih malas sekali bahkan untuk sekedar memilah sampah rumah tangganya. Padahal memilah adalah inti dari sebuah bank sampah. Tanpa itu sulit sebuah bank sampah bisa beroperasi dengan baik. Idenya di atas menarik sekali, cuma pertanyaan terbesarnya bagaimana menumbuhkan kesadaran untuk memilah dalam masyarakat.
Bondan Mario
23 Februari 2018
Balas
mohon ijin copi proposal. terimakasih semoga menjadi amal dan mendapatkan pahala yg setimpal dari allh swt. aamii.
Rian Sutarsa
23 Oktober 2017
Balas
alhamdulillah, sangat bermanfaat artikelnya bu. bila tidak keberatan. bolehkah saya meminta softcopy buku-buku dalam administrasi bank sampah, bu? dilingkungan kami baru akan membangun/mendirikan bank sampah.
Munasya
25 Oktober 2017
Balas
Maaf sekali, saya bukanlah pengurus bank sampah, jadinya tidak punya file ttg bank sampah. Tulisan ini saya buat berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada pengurus bank sampah
ADD A COMMENT
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai * Comment:*
Name:*
Email Address:*
Website: