Proposal Role Play Anak RS Budi Lestari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL ROLE PLAY ANAK CAN DO HANDS DI RUANG PERAWATAN ANAK RS BUDI LESTARI



Di Susun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5.



Endang Megawati, S.Kep Nawiyah Fauziah, S.Kep Rustam Effendi, S.Kep Siti Triastuti, S.Kep Wawan Eka Sutriana, S.Kep



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA TAHUN 2018



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih karunia-nya .Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang telah ditentukan.Makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah profesi ners keperawatan anak yaitu terapi bermain pada anak usia diatas satu tahun Penulis meyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu , penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan makalah selanjutnya .Akhirnya penulis menyampaikan terimakasih dan berharap semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna bagi pembaca.



Bekasi , 22 September 2018



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................................................1 B. Tujuan..........................................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian ...................................................................................................................4 B. Katagori Bermain....................................................................................................... 4 C. Ciri –ciri bermain.........................................................................................................4 D. Klasifikasi bermain......................................................................................................5 E. Fungsi bermain............................................................................................................6 F. Faktor yang mempengaruhi aktifitas bermain.............................................................7 G. Tahap perkembangan...................................................................................................8 H. Bermain di rumah sakit..............................................................................................12 I. Rencana pelaksanaan.................................................................................................18 J. Kreteria evaluasi........................................................................................................19 PENUTUP



BAB I PENDAHULUAN



A.



LATAR BELAKANG Anak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis oleh karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan lingkungan serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress dan



Krisis ini



dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit' support system serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan dan Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat di rawat dan Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus dilakukannya adalah bermain . Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara



optimal.



Bermain



merupakan



cara



alamiah



bagi



anak



untuk



mengungkapkan konflik dari dirinya dan Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan,



perawatan, cinta



kasih, dan lain sebagainya. Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan



fisik,



mental



dan



perkembangan



emosinya.



Bermain



dapat



mengungkapkan bahasa dan keinginan dalam mengungkapkan kenflik dari anak yang tidak disasarinya serta dialami dengan kesenangan yang diekspresikan



melalui psikososio yang berhubungan dengan lingkungan tanpa memperhitungkan hasil akhirnya. Can Do Hands merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak bisa menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di setiap jari sesuai keinginannya da Setelah itu menggambarkan leher, kaki', dan kepala untuk membentuk gambar burung. Tujuan dari terapi yang dilakukan di Rumah Sakit adalah memberi kesenangan dan kepuasan anak, sebagai hubungan interpersonal yang dinamis antara anak dengan terapis dalam prosedur terapi bermain yang menyediakan materi permainan yang dipilih dan memfasilitasi perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak untuk sepenuhnya. mengekspresikan dan eksplorasi dirinya (perasaan, pikiran, pengalaman, dan prilakunya melalui media bermain. Ruang perawatan anak di RSIA Bunda Aliyah merupakan bangsal perawatan anak, dimana pasien yang dirawat merupakan pasien pada usia anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan dan Sebagian besar anak yang dirawat mengalami tingkat kecemasan yang tinggi akibat tindakan medis yang dilakukan dan lingkungan baru yang belum dikenal, sehingga anak menangis atau menolak terhadap tindakan medis. Dalam kondisi seperti ini anak membutuhkan suatu hiburan dalam bentuk permainan dimana anak bisa menggambarkan setiap jarinya dan memberikan nama sesuai keinginan setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar burung (Can Do Hands) yang bermanfaat bagi anak selama hospitalisasi di Rumah Sakit.



B.



Tujuan 1. Tujuan Umum



Mengurangi kecemasan pada anak selama hospitalisasi



2. Tujuan Khusus 1) Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya 2) Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan pada anak 3) Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat 4) Meningkatkan kreatifitas bermain 5) Meningkatkan perilaku yang baik



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A.



Pengertian Terapi Bermain Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadarinya ( woley ang wong, 2009) Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk mendapatkan kesenangan ( foster, 2007) Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock,2005 ). Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.



B.



Katagori Bermain 1. Bermain Aktif Yaitu anak banyak menggunakan energi inisistif anak itu sendiri Contoh : bermain sepak bola 2. Bermain Pasif Yaitu energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktifitas ( hany melihat) Contoh : memberikan support



C.



Ciri- Ciri Bermain



D.



1.



Selalu bermain dengan sesuatu atau benda



2.



Selalu ada timbal balik interaksi



3.



Selalu dinamis



4.



Ada aturan tertentu



5.



Menuntut ruangan tertentu



Klasifikasi Bermain Menurut Isi



1. Social affective play Anak belalar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan. 2. Sense of pleasure play Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan bermain dapat merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir. 3. Skill play Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang ulang misalnya mengendarai sepeda 4. Dramatika play role play Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu



E. MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL 1.



Solitary play



Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermai disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita dan todler 2. Paralel play Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing- masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak pre-school contoh : bermain balok 3. Asosiatif play Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yang sama tetapi belum terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak bermain sesukanya. 4. Kooperatif play Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah adolesen



F.



FUNGSI BERMAIN Anak dapat melangsungkan perkembangannya 1. Perkembangan Sensorik Dan Motorik Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya meraih pensil. 2. Perkembangan Kognitif Membantu mengenal benda sekitar (warna,bentuk kegunaan) 3. Kreatifitas Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.



4. Perkrmbangan Sosial Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam kelompok.



5. Kesadaran diri (SELF AWARENESS) Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain. 6. Perkembangan Moral Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan dengan aturan kelompok. Contoh : dapat menerapkan kejujuran. 7. Terapi Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak misalnya : marah,takut,benci. 8. Komunikasi Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan secara verbal, misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.



G.



FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN



1. Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan 2. Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif terganggu 3. Jenis kelamin 4. Lingkungan → lokasi,negara,kultur. 5. Alat permainan → senang dapat menggunakan



6. Intelegensia dan status social ekonomi



H.



TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN



1. Tahap eksplorasi Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain 2. Tahap permainan Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan. 3. Tahap bermain sungguhan Anak sudah ikut dalam permainan. 4. Tahap melamun Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya. I. KARAKTERISTIK BERMAIN SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN  1 BULAN a. VISUAL



: Lihat dengan jarak dekat Gantungkan benda yang terang dan mencolok



b. AUDITORI



: Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam



c. TAKTIL



: Memeluk,menggendong,memberi kesenangan



d.



: Mengayun,naik kereta dorong



KINETIK



 2-3 BULAN a. VISUAL



: Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok Bawa bayi ke ruangan lain, Letakkan bayi agar dapat memandang disekitar



b.



AUDITORI



: Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam pertemuan keluarga.



c.



TAKTIL



: Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan lembut,gosok dengan lotion/bedak



d. KINETIK



: Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air



 4-6 BULAN a.



VISUAL



: Bermain cermin,anak nonton TV, beri mainan dengan warna



terang b.



AUDITORI



: Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama, Remas kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi.



c.



TAKTIL



: Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur



d.



KINETIK



: Bantu tengkurap,sokong waktu duduk



 6-9 BULAN a.



VISUAL



: Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”. Beri kertas untuk dirobek-robek.



b.



AUDITORI



: Panggil nama“Mama...Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah sederhana.



c.



TAKTIL



: Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air



mengalir dan berenang d.



KINETIK



 9-12 BULAN



: Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.



a.



VISUAL



: Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai



tempat Bermain bola, tunjukkan bangunan agak jauh b.



AUDITORI



: Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan,kenalkan dengan suara binatang



c.



TAKTIL



: Beri makanan yang dapat dipegang,kenalkan dingin,panas dan Hangat



d.



KINETIK



: Beri mainan



Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan  Blockies warna-warni jumlah,ukuran.  Buku dengan gambar menarik  Balon,cangkir dan sendok  Boneka bayi  Mainan yang dapat didorong dan ditarik  TODLER ( 2-3 TAHUN )  Mulai berjalan,memanjat,lari  Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya  Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu  Perhatiannya singkat  Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”



 Karakteristik bermain “Paralel Play”  Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu  Senang musik/irama



Mainan Untuk Toddler  Mainan yang dapat ditarik dan didorong  Alat masak  Malam,lilin  Boneka,Blockies,Telepon,gambar dalam buku,bola,dram yang dapat dipukul, Krayon, kertas.  PRE-SCHOOL  Cross motor and fine motors  Dapat melompat,bermain dan bersepeda.  Sangat energik dan imaginative  Mulai terbentuk perkembangan moral  Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok  Karakteristik bermain



 Assosiative play  Dramatic play  Skill play  Laki-laki aktif bermain di luar  Perempuan didalam rumah Mainan untuk Pre-school  Peralatan rumah tangga  Sepeda roda Tiga  Papan tulis/kapur  Lilin,boneka,kertas



 Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk  USIA SEKOLAH  Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin  Dapat belajar dengan aturan kelompok  Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.



 Karakteristik “Cooperative Play”  Laki-laki : Mechanical  Perrempuan : Mother Role Mainan untuk Usia Sekolah 



6-8 TAHUN Kartu,boneka,robot,buku,alat olah raga,alat untuk melukis,mencatat,sepeda.







8-12 TAHUN Buku,mengumpulkan perangko,uang logam,pekerjaan tangan, kartu, olah raga bersama, sepeda, sepatu roda.



J. BERMAIN DI RUMAH SAKIT TUJUAN : 1.



Melanjutkan tugas kembang selama perawatan



2.



Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat



3.



Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat



PRINSIP : 1.



Tidak banyak energi,singkat dan sederhana



2.



Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang



3.



Kelompok umur sama



4.



Melibatkan keluarga/orang tua.



K. UPAYA PERAWATAN DLM PELAKSANAAN BERMAIN 1.



Lakukan saat tindakan keperawatan



2.



Sengaja mencari kesempatan khusus



BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1.



Alat bermain



2.



Tempat bermain



PELAKSANAAN BERMAIN DI RS DIPENGARUHI OLEH : 1.



Faktor pendukung Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan RS,kerjasama Tim dan keluarga



2.



Faktor penghambat Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain. Permainan ini dilakukan pada anak usia (5-10 tahun). Dengan rasio pasien : perawat adalah........lama waktunya 30 menit



3.



Media  Kertas ganbar



 Pensil warna 4.



Metode Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan. Langkah – langkah : 1.



Membagikan kertas pada setiap anak 1 lembar dan memastikan tangan anak kering.



2. 3.



Memberikan instruksi kepada anak untuk mencontoh jarinya di kertas. Mendiskusikan kepada anak-anak tentang apa yang bisa dilakukan terhadap gambar tangan tersebut.



4. 5.



Menuliskan kata pada setiap jari kegiatan yang disukai anak. Menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar



burung. Permainan ini dilakukan pada anak usia (5-10 tahun). Dengan rasio pasien : perawat adalah........lama waktunya 30 menit. A. MEDIA  Kertas gambar  Pensil warna B. METODE Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan. Langkah – langkah : 1. Membagikan kertas pada setiap anak 1 lembar dan memastikan tangan anak kering.



2. Memberikan instruksi kepada anak untuk mencontoh jarinya di kertas. 3. Mendiskusikan kepada anak-anak tentang apa yang bisa dilakukan terhadap gambar tangan tersebut. 4. Menuliskan kata pada setiap jari kegiatan yang disukai anak. 5. Menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar burung.



C. PESERTA Kegiatan Bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut: 1. Kriteria Inklusi: a. Anak usia 5-10 tahun b. Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh c. Tidak terpasang alat-alat invasif (NGT, Kateter) d. Tidak Bedrest e. Tidak Infeksi 2. Kriteria Eksklusi: a. Suhu tubuh meningkat (> 380C) b. Terpasang alat-alat invasif c. Bedrest d. Infeksi D. SETTING TEMPAT



MEJA



Keterangan:



: Peserta



: Fasilitator



: Observer



: Leader



Hari / Tanggal



: Jumat, 20 juli 2018



Waktu



: 15.00 wib



Tempat



: Ruang Terapi Bermain Anak



F. PENGORGANISASIAN 1.



Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua



2.



Mengunpulkan anak pada ruangan terapi bermain



3.



Menyiapkan alat yang diperlukan



4.



Kegiatan dipimpin oleh Leader dibantu dengan fasilitator dan observer



5.



Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung







Leader: Rustam Effendi



Tugas: 1.



Membuka Acara



2.



Membaca peraturan bermain



3.



Memimpin Jalannya permainan



4.



Memberi semangat kepada peserta



5.



Menciptakan suasana menjadi meriah



6.



Mengambil Keputusan



7.



Memberikan Reward







Fasilitator: Siti Triastuti, Wawan eka Sutriana dan Nawiyah Fauziah



Tugas: 1.



Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung



2.



Mendampingi anak selama bermainan



3.



Memberikan semangat dan motivasi







Observer: Endang Megawati



Tugas: 1.



Mengamati dan mengevaluasi permainan



2.



Mengamati tingkah laku anak



3.



Memberikan kritik dan saran



E. RENCANA PELAKSANAAN No 1



Kegiatan



Waktu



Respon



Persiapan: 1. Menyiapkan ruangan



5 menit



2. Menyiapkan Alat 3. Menyiapkan anak dengan keluarga Proses: 2



 Membuka proses terapi bermain dengan mengucap salam, do’a,



5 menit



Menjawab salam Memperkenalkan diri



memperkenalkan diri, Kontrak waktu  Menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang tujuan dan



5 menit



Memperkenalkan



10 menit



Anak mau bermain



manfaat bermain  Menjelaskan bermain  Memberi kesempatan untuk bertanya/klarifikasi



dengan antusias



 Mengajak anak bermain



bersama teman-



 Mengevaluasi respon anak dan



keluarga (perasaan)



20 menit



temanny



5 menit



Memperhatikan



5 menit



Menjawab salam



 Menyimpulkan (reward/reinforcement positif) 1. do’a 2. Penutup: 3



3. Menyimpulkan 4. Mengucapkan salam



F. KRITERIA EVALUASI 1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain 2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai 3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader 4. Kebutuhan anak terpenuhi 5. Anak bersosialisasi dengan temannya 6. Anak mengikuti instruksi yang diberikan 7. Anak berperan aktif dalam permainan 8. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri 9. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai 10. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang dirawat di ruang kenanga 11. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain



Nama Peserta Terapi Bermain



No



Nama Peserta



Umur



DAFTAR PUSTAKA Anggani, Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia Dini. 2009. Grafindo: Jakarta Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 2007. EGC: Jakarta Donna L. Wong, Pedoman Klinis Keperawatan Anak. 2004. EGC: Jakarta Widyasari. 2009 Http:// www. Terapibermain.wordpress.com Suswati, Alifatin. 2007 Http://www. Pengaruh bermain terhadap pemasangan infus pada anak. Wordpress.com