Proposal Usaha Budidaya Ikan Nila Oleh Cahaya Andam Suri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MEMBUDIDAYAKAN PEMBENIHAN IKAN KONSUMSI SEBAGAI BAHAN MAKANAN POKOK PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKWU XI yang dibina oleh Bpk. Muhammad Idris Afandi



Oleh : Cahaya Andam Suri / XI OTKP 2 / 16863



SMK NEGERI 1 PURBALINGGA Jl. Mayor Jend. Sungkono No. 34



AGUSTUS 2021



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Usaha Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman atau abu-abu. Ikan nila berasal dari Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis seperti Indonesia. Namun ikan nilai tidak dapat hidup dengan baik di wilayah yang memiliki iklim dingin. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan. Peluang usaha Budi Daya Ikan Nila masih terbuka lebar. Saat ini kecenderungan masyarakat dunia mulai mengurangi konsumsi daging hewan seperti sapi karena beberapa alasan seperti mahalnya harga yang di tawarkan dan mulai beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Salah satu sumber protein asal hewan air yang paling diminati pasar dunia adalah ikan nila. Selain itu, ikan juga banyak mengandung vitamin B12, fosfor, selenium, dan kalium. Dalam 100 gram ikan nila, terdapat sekitar 128 kalori, 0 gram karbohidrat, 26 gram protein, 3 gram lemak, serta sejumlah vitamin B3, B12, kalium, fosfor, serta selenium sehingga ikan nilai menjadi salah satu pilihan untuk menjadikan ikan nilai ini sebagai pengganti daging. Minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang ukuran bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih mungkin dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi, ikan nila memiliki harga yang cukup terjangkau pasar. Ikan Nila dapat dipasarkan melalui pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.



B. Visi dan Misi Usaha Visi usaha ini adalah menjadi pengusaha budidaya ikan nila terbesar di Jawa Tengah dan  menjadikan usaha yang mampu bersaing dan tumbuh berkembang dengan sehat serta mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Misi usaha ini adalah 1) membuka peluang budidaya ikan nila agar semakin luas dikenal masyarakat, 2) menjadikan ikan nila sebagai pengganti protein daging, 3) menjaga kelokaan ikan nila supaya bisa bersaing dipasar mancanegara, 4) menjadikan ikan nila sebagai pemasok bagi usaha-usaha yang membuntuhkan keberadaan ikan nila ini seperti lestaurant dan semacamnya. C. Jenis dan Tujuan Usaha Jenis produk yang akan dikembangkan adalah budidaya ikan nila yang siap di pasarkan, ke berbagai kolam pemancingan, rumah makan, pedagang ikan dan lainlain. Karena, pada saat ini produk ikan nila banyak di nikmati oleh kalangan masyarakat, tetapi pemasokkan kurang. Tujuan usaha ini adalah 1) memperoleh keuntungan sebanyak-anyaknya, 2) menjadi pemasok ikan nila nomer satu di Jawa Tengah, 3) memberikan peluang pekerjaan kepada orang lain, 4) menarik konsumen dengan makanan yang bergizi sehat serta harga yang ekonomis.



BAB II ANALISIS USAHA A. Peluang Usaha Peluang usaha yang muncul adalah 1) dapat mengembangbiakan bibit-bibit unggul ikan nila, 2) ikan nilai yang sedang digandrungi oleh masyarakat untuk pengganti daging, 3) banayaknya tempat makan yang mengolah ikan nila sebagai menu sepesial, 4) cara promosi dan penjualan yang sederhana 5) pangsa pasar yang luas dan sangat dibutuhkan, 6) keuntungan yang diperoleh cukup tinggi. B. Tantangan Usaha Tantangan yang harus dihadapi 1) hama/penyakit yang diderita ikan nila, 2) cuaca yang tidak stabil untuk membudidayakan ikan nila, 3) pemilian bibit-bibot yang tepat agar hasil budidaya memuaskan, 4) pengiriman luar kota yang masih harus dipikirkan.



C. Potensi Usaha Potensi usaha yang muncul adalah 1) banyaknya sumber daya manusia yang menunjang pembudidayaan ikan nila, 2) Indonesia yang beriklim tropis baik untuk pembudidayaan ikan nila, 3) maraknya lestaurant yang menjadikan ikan nila sebagai menu utama yang banyak diminati konsumen, 4) tingginya keinginan untuk menganti protein daging menjadi ikan.



BAB III ASPEK BUDIDAYA A. Tempat/Lingkungan Budidaya Tempat budidaya ikan nila akan dilakukan di Jalan Letnan Kusni Nomor 45 Kota Purbalingga. Kami memilih lingkungan usaha yang ramai penduduk, dengan tingkat perekonomian yang memadai. Dengan kondisi lingkungan yang seperti ini memungkinkan untuk menjual usaha akan sukses. Lingkungan yang bersih dan bebas dengan preman dan anaka brandalan akan lebih memudahkan kita di dalam menjalankan usaha. Sehingga kita juga dapat berbaur dengan lingkungan sekitar. Menjalin hubungan bisnis yang sehat. Ini akan menimbulakan dampak yang sangat positif demi perkembangan usaha kedepan nya. B. Penetapan Harga Harga yang saya tetapkan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya saya tetapkan sebagai harga yang saya tawarkan agak murah dari harga umum di pasaran . Jika di pasaran harga perkilo ikan nila di jual dengan harga 30.000-35.000, maka saya akan menjual ikan nila yang saya produksi dengan harga kisaran 20.000-25.000 perkilo. Harga itu pun akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya. C. Fasilitas dan Peralatan Budidaya Tempat pembenihan nila unggul dapat berupa kolam atau bak, keramba dan kolam sawah (mina ikan). Wadah pemeliharaan di kolam, bak atau karamba berbentuk empat persegi panjang atau  bujur sangkar, relatif luas, cukup dalam, dan tertutup. Luas kolam menyesuaikan dengan tingkat kepadatan ikan yang merupakan



variable dari umur dan jumlah populasi, yaitu semakin besar ikan semakin banyak populasinya, maka memerlukan kolam yang lebih luas. Kedalaman kolam antara 100 - 150 cm dengan ketinggian muka air antara 70 100 cm sesuai kebutuhan. Dasar kolam dibuat miring dari sisi air masuk ke arah sisi air ke luar dengan kemiringan 0,51%. Ditengah kolam dibuat saluran (caren) yang melebar mendekati pintu air ke luar untuk penangkapan benih (saat panen). Jika melakukan pembenihan di kolam, diperlukan beberapa jenis kolam dengan peruntukan yang berbeda. D. Bahan Baku Budidaya Untuk sumber-sumber bahan baku atau supplier saya mengambil dari pembibitan yang di lakukan oleh pemerintah yaitu di Dinas Perikanan yang sudah terjamin dan terbukti kualitasnya. Dengan harga yang murah sehingga dengan begitu tidak merugikan bagi saya sebagai pelaku budidaya ikan. E. Proses budidaya Penyiapan Sarana dan Peralatan 1.    Kolam Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan nila tergantung dari sistem pemeliharaan dan perawatannya (sistem 1 kolam, 2 kolam dan lain sebagainya). Adapun jenis kolam yang umum dan sering dipergunakan dalam budidaya ikan nila antara lain:             a. Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu: 1) 



Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual.



2) 



 Kolam pembesaran tahap II berfungsi memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter.



3) 



Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.



b) Kolam/tempat pemberokan Pembesaran ikan nila dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan nila. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.



2)   Peralatan           Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.           Peralatan yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan nila antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk



menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).



BAB IV SRATEGI USAHA A. Kondisi Pasar Kondisi pasar banyak yang menjual ikan nila dengan kualitas biasa. Untuk itu budidaya yang akan kami lakukan akan menggocek situasi pasar perikanan dengan hasil budidaya kami yang menghasilkan bibit unggul namun maasih tejaga kelokalannya. B. Sasaran Pemasaran Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli/aspek pasar  saya yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karena harga yang saya berikanpun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Sehingga masyarakat akan senantiasa banyak yang akan membeli produk yang saya tawarkan. Kami juga akan menyasarkan kepada usaha-usaha tempat makan yang banyak menggunakan ikan nila sebagai bahan baku usaha mereka. Peluang kesuksesan pasti akan  semakin jelas kelihatan. Kondisi pasar yang selalu ramai baik dari lingkungan setempat maupun dari luar kota. Tingkat keamanan usaha yang harus terjamin dengan adanya lingkungan yang baik.



BAB V ASPEK KEUANGAN A. Rencana Anggaran 1. Sumber Dana Sumber dana yang digunakan dalam usaha ini berasal dari dan pribadi sebesar 80% dan dana pinjaman sebesar 20% . Rencananya dana tersebut akan dialokasikanuntuk produksi pembudidayaan dan pemasaran. 2. Perencanaa anggaran 1) Modal Awal No 1. 2. 3. 4.



Nama Barang Bibit ikan 3cm Pakan apung Dedak Obat



5.



Jaring tempat Rp. 150.000 penampungan ikan yang siap panen Serok Rp. 30.000 Pembersih Kolam Rp. 100.000



6. 7.



Harga persatuan Rp. 300 Rp. 300.000 Rp. 200.000 Rp. 60.000



Jumlah 6.000 ekor 5 sak 5 sak 2 pak



Total Rp. 1.800.000 Rp. 1.500.000 Rp. 1.000.000 Rp. 120.000



5 gulung



Rp. 750.000



5 buah 10 buah



Rp. 150.000 Rp. 1.000.000



Jumlah Total



Rp. 6.320.000



2) Biaya Lain-lain Simpanan modal berikutnya/bulan        Rp. 1.300.000,Transportasi                                           Rp.    500.000,Pemeliharaan dan peraatan kolam         Rp.    700.000,-   + Jumlah biaya lain-lain                           Rp.  2.500.000,Total seluruh biaya produksi Modal produksi                                        Rp. 6.320.000,Biaya lain-lain                                          Rp. 2.500.000,-    + Total                                                         Rp. 8.820.000



3) Keuntungan Harga konsumsi ikan Nila  Rp.25.000/kg Dengan perkiraan kematian sebesar 10% sehingga menghasilkan 5400 ekor. Perkiraan hasil penghitungan umum selama 5-6 bulan, panen 1kg isi 5 ekor . Jadi 5.400 ekor ikan Nila di bagi 5 ekor = 1.080 kg dikalikan harga konsumsi Rp.25.000/kg =Rp.27.000.000 Pendapatan jual = Rp.27.000.000 di kurangi pengeluaran Rp. 8.820.000,Keuntungan = Rp.18.170.000,00 Pendapatan perbulan = 18.170.000/6 = Rp 3.030.000,-



BAB VI PENUTUP Demikianlah proposal bisnis ini saya buat. Semoga proposal usaha ini  berguna bagi para pembaca. Semoga apa yang telah saya tulis dan rencanakan dapat menjadi inspirasi buat para saya dan para pembaca. Dengan harapan dapat melaksanakan semua rencana-rencana serta tujuan yang telah saya buat. Mohon maaf bila ada kesalahan kata-kata atau pun tulisan. Semua kekurangan datangnya dari saya dan kelebihan datang nya hanya dari Tuhan Yang Maha Esa . saya ucapkan terima kasih.



***