Proposal Usaha Tanaman Hias [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Proposal Usaha Tanaman Hias - Aglaonema Maret 15, 2017



PROPOSAL USAHA TANAMAN HIAS "AGLAONEMA" oleh : ARIANI SMA NEGERI 5 KENDARI SULAWESI TENGGARA, INDOENSIA   BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Aglaonema, sri rezeki, atau chinese evergreen merupakan tanaman hias populer dari suku talastalasan atau Araceae. Genus Aglaonema memiliki sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki akar serabut serta batang yang tidak berkambium (Berkayu).Daun Menyirip serta memiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem yang tersusun secara acak. Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami. Orang indonesia menamakan tanaman ini dengan nama SRI REJEKI karena tanaman ini setelah di tanam dan hidup dan mengluarkan tunas baru maka orang yang menanam terserbut akan mendapat rejeki yang banyak ini mitos orang indonesia. Yang jelas kalau kita berkerja maka akan mendapat rejeki dan sebaliknya.



Ini yang menakutkan teryata tanaman hias sri rejeki beracun yang lumayan mematikan, karena getahnya mengandung kristal oksalat  yang bentuknya seperti jarum tapi harus mengunakan mikroskop untuk bisa melihatnya. Maka tanaman hias ini sangat berbahaya apa lagi kalau sampai kena mulut, lidah, tengorokan bisa bengkak apa lagi yang terkena daerah tengorokan yang luka bisa sesak napas dan berakhir dengan kematian bila pertolongan telat.



Tanaman sri rejeki atau aglaonema sangat berbaya untuk anak kecil apa bila sampai tertelan,  biasanya anak – anak kecil yang baru bisa berjalan yang dimana yang namanya anak – anak tidak tahu apa- apa dan suka mencoba hal – hal baru dan pengawasan ibu yang kurang, sebaiknya bila mempunyai anak – anak untuk tanaman jenis ini bisa di letakan agak jauh dari tempat bermain anak – anak atau bisa di letakan yang dimana anak – anak tidak bisa menjangkau. Tanaman ini juga bahaya buat orang dewasa bukan hanya anak kecil saja maksutnya untuk orang dewasa tingkat kekebalan kesehatan tubuh sudah kuat tapi tidak menutup kemungkinan bisa berujung kematian bila tidak di tindak lanjuti secara cepat dan tepat. Sifat dari tanaman aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang harus ternaungi, sebagian aglaonema dapat hidup ditempat lembab dan sebagian lagi ditempat sedikit kering, tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat dan cocok dijadikan tanaman indoor, apalagi aglaonema terkenal dengan motif daunnya yang indah. Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema yang optimal adalah lokasi, cahaya, kelembaban dan suhu. Lokasi yang ideal untuk merawat sri rejeki adalah daerah yang berketinggian 300-400 m diatas permukaan laut, namun tidak menutup kemungkinan juga dapat tumbuh baik di dataran rendah, sesuai habitatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas, intensitas sinar matahari berkisar antara 10-30%. Kelembapan yang cocok untuk merawat aglaonema adalah 50-70%, di kisaran itu tanaman tumbuh baik, lebih dari 75% dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan pada media tanam, selain itu juga sisa suhu menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu 28-30 C pada siang hari dan 20-22 C malam hari dan dibantu juga dengan sirkulasi udara yang baik. Untuk memiliki tanaman aglaonema yang tumbuh  sehat dan baik diantaranya adalah dengan menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat keasaman/pH dan porotisitas (Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuahn aglaonema, media tanam aglaonema juga harus steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur karen air, mudah diperoleh dan harganya terjangkau, aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada media denagn pH 7 atau disebut juga pH netral yang kaya akan zat hara, angka pH dengan selisih 0,5-1 masih dianggap pH ideal. Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porotisitas yang dibutuhkan pada media tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian dan hujan rendah, media tanam sebaiknya  harus bisa menahan air sehingga media tidak kekeringan, sebaliknya didataran tinggi yang umumny sering hujan sebaiknya menggunakan media dengan porositas tinggi agar kelebihan air mudah dikeluarkan. Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam sri rejeki, yang tentunya dengan tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan kelebihan masing-masing,



kombinasi beberapa unsure media dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan factor lingkungan :     



Pakis, sekam bakar, pasir malang, humus (1;1;1;1) Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1) Pakis, sekam bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1) Cocopeat, sekam bakar kompos organic (5;3;2) Pakis, pasir malang, kaliandra (3;2;1).



Jenis unsur media tanam Pakis Pakis dapat menyimpan air dengan baik dan  memiliki drainase yang bagus, akar dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidka mudah lapuk dan memilki daya tahan cukup tinggi. Sekam bakar Sekam bakar memiliki kelebihan unsure yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya tahannya mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya serapnya terhadap air kurang baik, sehingga harus dicampur dengan unsure yang dapat menyerap air. Pasir malang Pasir malang unsure media yang tingkat porotisitasnya cukup baik, karena itu penggunaannya digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air yang menggenang. Cocopeat Cocopeat adalah  sabut kelapa hasil olahan, unsure ini sangat cocok digunakan bial menginginkan media ynag cukup lembab untuk aglaonem khususnya didaerah yang kering dan panas, cocopeat dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk. Kaliandra Kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas, media ini cenderung cepat lembab sehingga rawan terjangkit cendawan pengganggu, sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan 4-6 bulan. Penyiraman Sri rejeki termasuk tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah cukup, jadi penyiraman hal penting yang mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tepi tidak sampai mengegnagi medianya, frekuensi dan dosis penyiaraman perlu diatur sesuai dengan kondisi media dan lingkungan setempat. Pemupukan Untuk menunjang pertumbuhan tanaman sri rejeki, kebutuhan nutrisi sangat penting, beragam merek pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah



banyak beredar pupuk khusus aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan dosis pemberiannya, pemberian pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan menghasilkan tanaman kualitas baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi. Mengganti emdia tanam/repotting Untuk menjaga agar kulaitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media tanam yang baik akan membuat aglaonem tumbuh dengan sehat, penggantian media tanam/repotting aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah terlalu besar sehingga tidak sebanding lagi dengan ukuran pot. Sri rejeki dapat dibudidayakan dengan menanam bonggolnya. Dari satu bonggol bisa didapatkan 2-3 anakan baru.setelah 6 bulan, pisahkan anakan baru tersebut dari induknya. Aglaonema bisa dikembangbiakkan dengan  lebih cepat dengan cara memotong pucuk. Dengan cara ini, tanaman induk akan terangsang untuk mengeluarkan tunas baru. Dari satu potongan pucuk, bisa didapatkan 2-3 anakan baru lagi. Anakan dari potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit setelah memiliki 5-7 helai daun. Jika anda menggunakan dua metode ini sekaligus, dari satu tanaman saja bisa didapatkan 5-6 anakan sri rejeki baru. Metode memotong pucuk bisa lebih optimal hasil jika metode ini dilakukan pada aglaonema dewasa yang memiliki 8-10 helai daun. Namun, kondisi tanaman induk harus diperhatikan. Pilihlah induk yang sehat, daun dewasa yang segar dan kokoh atau daun muda tidak mengecil. Akarnya juga harus kuat dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk. Sebelum melakukan pemotongan pucuk, sebaiknya benamkan bagian batang lebih dalam ke tanah hingga 8-10 cm. Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan 2-3 minggu sebelum pemotongan pucuk. Jika biasanya pemberian pupuk dilakukan 1 x seminggu, sebelum pemotongan digandakan menjadi 2 x seminggu. Cara melakukan pemotongan pucuk adalah sebagai berikut:      



Siapkan pisau dan alat pengorek Korek media untuk melihat kondisi akar (ingat kriteria akar yang kuat) Potong batang aglaonema dan sisakan satu daun pada bonggol tanaman induk, yang dimaksudkan agar tanaman induk dapat berfotosintesis menghasilkan makanan, sehingga tunas baru yang muncul nanti akan besar-besar. Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada potongan pucuk, olesi antiseptic (betadine atau campuran pinang + sirih) untuk menutup luka. Tanam potongan pucuk  dalam media berupa campuran tanah sekam, pasir malang, humus andam, dan pakis (rasio berturut-turut 1:5:2:2). Siram secara teratur, dan letakkan ditempat yang teduh







Tunas baru akan muncul dalam waktu 1 bulan.



Anakan yang anda dapatkan dari hasil pemotongan pucuk belum tentu memiliki akar. Ketika anda memindahkan anakan aglaonema yang belum memiliki akar yang kuat maka gunakan metode bungkus plastic. Tanam anakan baru tersebut  dalam pot, kemudian membuat sungkup dari plastic bening. Dengan demikian, kelembaban dalam sungkup tinggi (mencapai 80%), suhu tetap stabil. Hal tersebut emmungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolism sehingga akar lebih cepat tumbuh.a kar akan muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan ke luar. Sungkup plastik being dan dapat juga diganti denagn tabung transparan dari bahan plastic jika memungkinkan. Tabung plastik lebih daripada plastik bening bisa karena tidak akan sobek. 1.2. Visi Dan Misi Usaha 1.2.1.  Visi Adapun rumusan visi adalah sebagai berikut: Menjadikan usaha pembudidayaan tanaman sri rejeki, sebagai slah satu usaha yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Sulawesi tenggara. Serta menjadi alternative dalam menambah penghasilan daerah dan sesuatu yang bermaanfaat mengurangi polusi pada lingkungan.  1.2.2. Misi Adapun rumusan misinya adalah : Menambah alternative penghasilan daerah, sekaligus dapat mengurangi polusi yang sangat bermanfaat bagi lingkungan. Serta menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan siswa-siswi. 1.3. Tujuan Usaha Adapun tujuan usaha ini adalah 1.      Meningkatkan taraf hidup masyarakat 2.      Media penyaluran hobi bercocok tanam yang positive 3.      Melatih kewirausahaan 4.      Melatih kemandirian 1.4. Manfaat Usaha Adapun manfaat dari usaha ini adalah 1.      Menambah sumber pendapatan 2.      Menciptakan lapangan pekerjaan 3.      Mengatasi polusi pada lingkungan



4.      Mampu memenuhi kebutuhan pasar akan tanaman tersebut 1.5. Deskripsi Usaha             Jenis usaha yang akan kami lakukan bergerak dibidang budidaya. Dalam hal ini yang kami budidayakan adalah tanaman sri rejeki, yang kami lakukan dengan beberapa cara misalnya stek. Kami memilih membudidayakan tanaman karena lebih mudah dan manfaat yang di hasilkannya pun besar. Serta di kalangan pelajar seperti kami, masih terbilang cukup murah dan tidak membutuhkan biaya besar dalam proses budidaya awalnya.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pra-Produksi 2.1.1 Manfaat Tanaman Sri Rejeki 1.      Menyerap Polutan dari udara 2.      Sebagai lahan bisnis yang sukses 3.      Penghias taman 2.1.2 Sarana dan Teknik Penanaman



Untuk membudidayakan tanaman Sri Rejeki Kami Menggunakan cara pertunasan yaitu menanam



anakan



Sri



Rejeki



yang



tumbuh



dari



induknya.



Anakan



ini



ditumbuhkambangkan di Polybag sampai siap untuk ditanam dalam pot. 2.1.3 Aspek Produk 1.      Jenis Produk Produk yang akan diproduksi dan dijual dalam usaha ini adalah Tanaman Sri Rejeki dalam bentuk bibit siap tanam. 2.       Jumlah produk Jumlah tanaman yang akan dibudidayakan dalam usaha ini sebanyak 60 tanaman 3.      Waktu Kegiatan dan tempat Produksi Waktu kegiatan produksi tanaman Sri Rejeki adalah Selama Semester Genap dari Bulan Januari 2017 sampai Mei 2017. Adapun tempat yang digunakan yaitu Greenhouse SMA Negeri 5 Kendari 4.      Bahan dan Perlengakapan yang digunakan Bahan : Bibit tanaman Sri Rejeki Perlengkapan : Ember Kos Tangan Sungkup Polybag Paku 2.2  Proses Produksi 1.      Penyediaan media tanam Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek.  Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar.  Namun, Anda juga boleh mencoba media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur sedikit kompos daun dan tambahan choco chips. Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah lempung, dan pasir malang dengan rasio perbandingan 2:2:1.  Jika bibit Aglaonema yang Anda miliki masih sangat muda, maka tanamlah bibit tersebut dalam media tanah campuran



sekam



bakar,



pasir



malang,



cocopeat,



dan



dolomite



(rasio



perbandingan



70:12,5:12,5:5).  Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi sebagai penetralisir pH.  Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan hormon, bakterisid, dan fungisid.  Untuk siraman selanjutnya, silahkan gunakan air biasa. 2.      Teknik penanaman Alat yang Anda butuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan karet, gunting tanaman, pot, media tanah, dan pupuk.  Sarung tangan karet dapat diganti dengan plastik.  Penggunaan sarung tangan cukup penting karena getah Aglaonema dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.  Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang baik.  Bibit sri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun muda yang baru tumbuh.  Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar, bukan hijau muda yang layu.  Jangan lupa juga periksa kondisi perakaran bibit muda Anda. Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong / merapikannya dengan gunting tanaman.  Langkah selanjutnya adalah membelah bibit menjadi empat bagian agar Anda memiliki banyak Aglaonema.  Langkah ini opsional, tidak wajib, tapi jika Anda ingin melakukannya maka buat potongan membujur dari bagian batang ke arah akar, membagi dua bibit Anda.  Kemudian, belah lagi tiap potongan sebelumnya sehingga Anda mendapatkan 4 belahan bibit. Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang.  Isi pot yang telah Anda sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1, campur rata.  Benamkan bibit Anda hingga hanya sedikit pucuk yang terlihat mencuat di permukaan tanah.  Siram bibit dengan air, hingga air mengalir dari lubang-lubag di bawah pot Anda.  Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot tersebut di dalam rumah pada tempat yang teduh, misalnya pada ambang jendela 3.      Teknik Pemeliharaan Tanaman sri rejeki harus dirawat dengan baik dengan penyiraman teratur pagi dan sore. Tanahnya tidak boleh dibiarkan terlalu lembap ataupun mengering. 2.3  Aspek Pemasaran 2.3.1 Segmen Pasar



Target Konsumen adalah Seluruh masyarakat di sekitar SMA Negeri 5 Kendari.



2.3.2 Strategi Pemasaran Dalam menyukseskan usaha Tanaman hias ini, ada beberapa strategi yang kami gunakan, yaitu : 1.      Menetapkan harga yang relatif murah 2.      Menyediakan tanaman yang subur dan sehat 3.      Tempat penjualan strategis 4.      Memberikan Potongan harga kepada konsumen yang membeli dengan jumlah yang banyak. 2.3.3 Penetapan Harga Jual Harga Jual tanaman sri rejeki di Pasaran sekitar Rp 40.000,-/bibit, Namun untuk menarik konsumen maka kami menetapkan harga jual sebesar Rp 30.000,-/bibit. 2.3.5 Analisis SWOT 1.      Strengt Memberikan kualitas yang baik Menyediakan bibit unggul            Menyediakan tanaman yang inovatif, bervariasi dan mengikuti trend pasaran Menyediakan paket penjualan dan penyewaan tanaman hias Menyediakan jasa dekorasi taman dan pembuatan taman 2.      Weakness Kurangnya link dengan perusahaan besar akan kurang dikenal oleh masyarakat penggunaan nama di pasaran untuk menarik minat                      Kurang dalam bentuk financial, modal yang digunakan cukup besar 3.      Opportunity Peluang usaha yang lain yang dapat dikembangkan selain usaha tanaman hias ini adalah usaha wisata alam, dapat bekerjasama dengan pihak wisata alam. Sebagai investor tanaman.  Peluang lain yang ditawarkan adalah decoration organizer untuk pembuatan taman atau juga dekarasi taman pernikahan Penjualan bunga rangkai 4.      4. Threaten



Threaten adalah apa saja yang dapat mengancam dan membahayakan kegiatan usaha. Berikut ini threaten dari usaha tanaman hias. Pesaing yang memiliki kerjasama dengan perusahaan besar lain Fasilitas yang harus dipenuhi 2.3.6  Analisis Usaha 1.      Sumber Modal Sumber Modal dari usaha ini berasal dari Kas kelompok 1 2.      Biaya Biaya merupakan sejumlah pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk memperoleh tanaman sri rejeki siap tanam. Biaya yang diperlukan oleh usaha ini yaitu biaya investasi, biaya tetap, dan biaya tidak tetap. a.      Biaya Investasi Paku                                  Rp 5.000,Sekop tanah                      Rp 25.000,Ember                               Rp 15.000,Kos Tangan 5 pasang          Rp 25.000,Total                                 Rp 70.000,b.      Biaya Tetap Penyusutan Pertahun sekitar 10%      Rp 8.000,Transportasi                                         Rp 10.000,Total                                                     Rp 18.000,-



c.       Biaya tidak tetap Anakan bunga sri rejeki Rp 10.000,-x @60          Rp 600.000,Polybag 1 Pack                                                      Rp 10.000,Label                                                                     Rp 5.000,Sekam                                                                   Rp 10.000,Perangsang akar                                                   Rp 5.000,Tanah Subur                                                          Rp10.000,-



Total                                                                     Rp 640.000,Dengan demikian, total biaya produksi tanaman pucuk merah dengan cara anakan dapat dhitung sebagi berikut : Total biaya produksi         = biaya tetap + biaya tidak tetap                                           Rp 18.000,- + Rp 640.000,                                           =  Rp 658.000,3.      Pendapatan dan keuntungan Pendapatan : 1 tanaman seharga Rp 30.000,60 x Rp 30.000,-          Rp 1.800.000,Total Keuntungan Keuntungan = Pendapatan-Total biaya produksi                        =  Rp 1.800.00,00 – Rp 658.000,00                         = Rp 1.142.000,-



2.3.7 Analisis Kelayakan Usaha 1.      Break Even Point BEP      =                      =              =   21.93 tanaman/produksi Hasil Perhitungan BEP menunjukkan bahwa produsen akan mencapai titik impas apabila dapat menjual 21.93 tanaman/produksi seharga Rp 30.000,2.      BIC Ratio BIC       =             =             =  2.74



Perhitungan BIC ratio ini menunjukkan bahwa dari setiap modal yang diusahakan akan memberikan keuntungan sebesar 2.74 kali lipatnya. 3.      Return Of Investment ROI                  =  x 100 %                      =  x 100 %                       = 1,74 % Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari setiap biaya yang dikeluarkan Rp 100 akan memberikan keuntungan sebesar 1,74. 4.      Pay Back Period (PBP) Pay



Back



Period



adalah



waktu



yang



diperhitungkan



oleh



perusahaanuntuk



mengembalikan modal yang pernah ditanam. PDP      =                 =        =  3.68 kali tanaman



BAB III PENUTUP Tingkatan usaha yang dibahas dalam proposal merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang penjualan tanaman hias Sri Rejeki. Meskipun usaha ini termasuk usaha kecil dan menengah namun usaha ini telah membuka lapangan kerja di daerah sekitar pemasaran baik itu karyawan tetap maupun pekerja kontrak.Usaha ini ingin mengembangkan usahanya mulai dari peragaman jenis tanaman, peningkatan mutu barang, peningkatan pelayanan, peningkatan cabang toko atau perluasan pasar dan peningkatan promosi. Oleh sebab itu usaha ini membutuhkan modal usaha yang nantinya akan digunakan sebagai pendukung dalam pengembangan



usaha. Dengan modal tersebut insyaAllah usaha ini akan memanfaatkan dengan seoptimal



mungkin



dalam



pengembangan



dan



peningkatan



usaha.



Dengan



peningkatan produktivitas usaha diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak serta dapat bersaing dengan para pesaing.  Tanaman Hias Supplier Tanaman Hias merupakan salah satu aplikasi penjual tanaman hias secara online. Aplikasi ini  dibuat dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam menyediakan berbagai jenis tanaman hias. Tanaman Hias Bunga Mawar



Tanaman Hias Bunga Krisan



A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memang telah menjadi kebutuhan dihampir semua aspek kehidupan, hal ini ditandai dengan berkembangnya penggunaan komputer dan internet di berbagai bidang, seiring dengan berjalannya waktu, peradaban manusia yang semakin tinggi serta teknologi yang terus berkembang menuntut kita untuk terus maju. Salah satunya adalah dalam bidang perdagangan. Teknologi yang canggih ini memungkinkan kita untuk menembus batas jarak, ruang dan waktu. Terobosan ini membuat kita dapat melakukan bisnis melalui dunia internet. Salah satu contoh adalah penjualan produk secara online melalui internet. Hingga saat ini ada banyak situs-situs yang menyediakan jasa penjualan secara online, seperti zalora.com, berniaga.com, olx.co.id, kutubuku.com, dan sebagainya. Dalam bisnis ini, dukungan dan pelayanan terhadap konsumen menggunakan website, e-mail, BlackBerry Messenger, Facebook, dsb. Dan dalam perkembangan zaman saat ini, fenomena jual beli online ini sangat menjamur di tengah-tengah kehidupan kita sehari-hari. E-commerce merupakan sistem baru bagi pelaku bisnis untuk memanfaatkan teknologi agar lebih efektif dan efisien dalam bertransaksi secara online dengan website sebagai medianya. E-commerce bukan sekedar mekanisme menjual barang atau jasa tapi merupakan transformasi bisnis yang mengubah cara perusahaan dalam melakukan aktifitasnya misalnya dalam bidang pertanian.Salah satu srategi yang dapat meningkatkan penghasilan adalah melalui internet. Melalui jaringan internet para pelaku bisnis dapat melakukan transaksi bisnisnya secara online kapanpun dan dimanapun. Keuntungan melakukan transaksi dari jaringan internet diantaranya hemat waktu, hemat tenaga dan hemat biaya. Oleh karena itu keuntungan inilah maka pengguna bisnis online diyakini akan terus berkembang baik dari segi jangkauan maupun pemakaiannya. Melihat permasalahan tersebut, penulis mencoba membangun sebuah toko online berbasis web dengan nama Supplier Tanaman Hias yang menjual berbagai macam tanaman hias. Dengan adanya toko online berbasis web ini diharapkan dapat memberikan kemudahan khususnya bagi para pecinta tanaman hias. B. Potensi Pasar Tanaman hias tentu akan membuat setiap yang memandangnya akan suka dan bahagia. Daya tarik tanaman hias memang terpikat akan keindahan yang disuguhkannya. Hampir di tiaptiap rumah selalu dipenuhi tanaman hias agar yang menghuninya kerasan dan betah. Keindahan rumah memang akan terasa lengkap dengan adanya tanaman hias. Tanaman hias sendiri mencakup semua tumbuhan baik berupa pohon, merambat, terna, perdu atau semak.  Jumlah pecinta tanaman hias memang jumlahnya sangat meningkat dari waktu ke waktu. Sepertihalnya di Indonesia yang dari ke hari banyak yang mencari tanaman hias. Hal inipun menjadikan peluang usaha tanaman hias menjadi sangat cemerlang. Bisnis tanaman hias memang bukan jenis baru namun bisnis ini memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Usaha tanaman hias bukanlah jenis bisnis baru namun bisnis ini hingga kini semakin berkembang dan laba yang di dapatkan makin besar. Makin banyaknya rumah-rumah penduduk dan juga taman kota membuat permintaan tanaman hias kian tinggi. C. Strategi Pemasaran Online



Dalam membangun usaha bisnis pastilah dibutuhkan suatu produk/jasa yang ditawarkan. Selain itu dibutuhkan juga pelanggan yang menggunakan produk/jasa kita. Namun bagaimana cara atau strategi kita agar bisnis kita mendapat pelanggan yang banyak. Untuk  itu, pertamatama kita membutuhkan tips pemasaran bisnis online yang efektif dan efisien yaitu dengan menggunakan strategi sebagai berikut : a) Tentukan target pasar, pertama-tama hal yang dapat kita lakukan yaitu menentukan target dari produk/jasa kita. b) Membangun/membuat website, langkah kedua yaitu kita bisa membangun website, sehingga pelanggan tidak hanya mengenal toko kita secara langsung tapi secara online juga. c) Membuat rencana pemasaran, setelah memiliki website pikirkan bagaimana cara harus dilakukan agar website kita diketahui oleh orang banyak. d) Menggunakan jasa digital marketing, untuk masalah pemasaran online kita bisa menggunakan jasa marketing. 1.      Jenis E-Commerce yang akan digunakan adalah Buisness-to-Consumer (B2C) B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. B2C adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung  kepada konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah tercantum. 2.      Kanal Pemasaran Untuk kanal pemasaran itu sendiri kita dapat memasarkannya secara langsung, menjual produk langsung dari produen ke pengguna akhir, atau konsumen. 3.      Media Pemasaran Untuk media pemasarannya kita bisa menggunakan cara seperti: Melalui media cetak : brosur, pamphlet. Melalui media elektronik : Internet, seperti penggunaan media sosial yaitu: WA, FB, INSTAGRAM, TWITTER, TOKOPEDIA dan lain lain. Melalui media sales promotion : menawarkan langsung pada konsumen, pendekatan dengan konsumen. 4.      Promosi yang Disiapkan Untuk mempromosikan produk adalah dengan menggunakan melalui media cetak seperti brosur dan pamphlet, melaui media elektronik seperti internet (media sosial), dan melalui media sales promotion yaitu menawarkan langsung pada konsumen, pendekatan dengan konsumen.



Tanaman Hias lainnya : Tanaman Hias Bunga Bougenvill



Tanaman Hias Bunga Krokot



Makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias Oleh Keyra Decequeen



KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman



Hias ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Indonesia, November 2020 Penyusun



DAFTAR ISI







KATA PENGANTAR







DAFTAR ISI







BAB I PENDAHULUAN 



A. Latar Belakang







B. Rumusan Masalah







C. Tujuan Penulisan







BAB II PEMBAHASAN 



A. Proses Produksi Budidaya Tanaman Hias







1. Persiapan Lahan atau Media Tanam







2. Pembibitan 



a. Stek







b. Perundukan







c. Penyambungan (Grafting)







3. Penanaman







4. Pemupukan







5. Pemeliharaan







6. Pengendalian OPT







7. Panen dan Pascapanen







B. Perhitungan Harga Budidaya Tanaman Hias 



1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)







2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)







3. Pendekatan Pasar (Market Approach)







C. Pemasaran Langsung Budidaya Tanaman Hias 



1. Strategi Pemasaran Langsung 



a. Product (Produk)







b. Price (Harga)







c. Place (tempat)







 



d. Promotion (Promosi)







2. Saluran Pemasaran Langsung







3. Media Promosi Pemasaran Langsung 



a. Pertemuan Rutin







b. Pameran atau Bazar







c. Media Sosial D. Perumusan Hasil Kegiatan Usaha untuk Budidaya Tanaman Hias



BAB III PENUTUP 



A. Kesimpulan







B. Saran







DAFTAR PUSTAKA







Download Contoh Makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias.docx



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya tanaman adalah kegiatan untuk memproduksi tanaman atau bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pengelolaan tanaman dan lingkungan tumbuhnya, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Dalam budidaya tanaman, hasil yang maksimal dapat dicapai jika tanaman dipelihara dan lingkungan tumbuh tanaman dapat dikendalikan dengan baik. Hasil budidaya tanaman dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau sebagian dipasarkan sehingga usaha budidaya tanaman dapat menjadi mata pencaharian masyarakat. Budidaya tanaman harus dilakukan dengan cara yang baik agar menghasilkan produk budidaya bermutu sehingga dapat diterima oleh konsumen. Permintaan masyarakat terhadap produk budidaya tanaman pangan lebih stabil karena pangan adalah kebutuhan pokok bagi manusia. Tidak demikian halnya dengan permintaan masyarakat terhadap tanaman hias yang sangat



fluktuatif karena dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan selera konsumen. Selain itu, sifat tanaman hias merupakan kebutuhan tersier bagi masyarakat. Karena peningkatan pendapatan perubahan gaya hidup masyarakat menyebabkan peningkatan permintaan terhadap tanaman hias. Secara umum, di Indonesia permintaan akan tanaman hias lebih tinggi pada bulan Juli-Desember. Namun, di luar bulan-bulan tersebut, permintaan tanaman hias tetap ada. Dalam wirausaha di bidang budidaya hias, harus jeli dalam mendesain budidaya yang akan dilakukan, terutama ketika memilih jenis tanaman yang akan dibudidayakan serta merencanakan waktu panen. Dalam memilih jenis tanaman hias yang akan dibudidayakan, perlu dipertimbangkan selera konsumen karena konsumen akan menyenangi tanaman hias yang saat itu menjadi primadona. Perencanaan waktu panen yang tepat berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Permintaan tanaman hias akan meningkat pada waktu-waktu tertentu, misal pada perayaan hari keagamaan. Hobi dalam budidaya tanaman dapat dijadikan peluang wirausaha yang menguntungkan. Wirausaha budidaya tanaman dapat dimulai dari skala rumahan dengan modal kecil. Wirausaha di bidang budidaya tanaman hias dapat juga dikombinasikan dengan usaha penyewaan dan pemeliharaan tanaman hias. Banyak pilihan wirausaha di bidang tanaman hias. Hal penting lainnya yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenis tanaman yang dibudidaya adalah kesesuaian tanaman hias dengan kondisi lingkungan budidaya akan dilakukan.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.



Bagaimana proses produksi budidaya tanaman hias? Bagaimana perhitungan harga budidaya tanaman hias? Bagaimana cara pemasaran langsung budidaya tanaman hias? Bagaimana perumusan hasil kegiatan usaha untuk budidaya tanaman hias?



C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini adalah sebagai berikut: 1.



Menghayati bahwa begitu banyak keanekaragaman tanaman hias di Indonesia, setiap daerah mempunyai ciri dan cita rasa yang khas. 2. Menghayati, percaya diri, tanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membuat analisis kebutuhan akan adanya teknologi produksi yang baik dan tepat untuk setiap usaha dalam bidang budidaya tanaman hias. 3. Menyajikan simulasi wirausaha budidaya tanaman hias, sesuai dengan jenis tanaman hias yang ada di daerahnya masing-masing, berdasarkan analisis keberadaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.



4.



Mengidentifikasi dan memproduksi, budidaya tanaman hias, sesuai dengan jenis yang ada di daerahnya masing-masing, meliputi: teknik produksi, perhitungan biaya, sistem pemasaran, model promosi. 5. Mempresentasikan peluang dan perencanaan usaha sesuai pilihan budidaya tanaman hias yang dipilihnya dengan sungguh-sungguh dan percaya diri. 6. Pengembangan bisnis budidaya tanaman hias, meliputi teknik produksi, perhitungan harga, promosi dan pemasaran, sesuai dengan produk yang dipilihnya.



BAB II PEMBAHASAN A. Proses Produksi Budidaya Tanaman Hias Secara umum, teknik budidaya tanaman hias hampir sama dengan teknik budidaya tanaman pangan. Teknik budidaya yang baik menentukan kualitas produk tanaman hias yang dihasilkan. Sarana produksi yang diperlukan dalam budidaya tanaman hias hampir sama dengan tanaman pangan. Tanaman pangan umumnya dibudidayakan dalam lahan yang terhampar, sedangkan tanaman hias dapat juga dibudidayakan dalam pot atau polybag di tempat terbuka atau ternaungi di pekarangan. Media tanam pot dapat berupa tanah yang dicampur dengan pupuk kandang atau berbagai media tanam siap pakai yang tersedia di toko sarana produksi pertanian. Berikut adalah bahan untuk budidaya tanaman hias. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Benih atau bibit. Media tanam. Zat pengatur tumbuh. Mulsa plastik (plastik penutup media tanam). Sungkup (plastik penutup bunga atau daun). Polybag atau pot. Secara umum, teknik budidaya tanaman hias hampir sama dengan teknik budidaya tanaman pangan. Berikut ini adalah teknik budidaya untuk tanaman hias. 1. Persiapan Lahan atau Media Tanam



Budidaya tanaman hias dapat dilakukan di dalam pot (polybag) atau dalam hamparan lahan. Persiapan lahan atau media tanam dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai untuk setiap tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk budidaya tanaman. Jika diperlukan, lahan tanam dapat diberi tambahan pupuk kandang. Kadang-kadang, budidaya tanaman hias dilakukan di tempat yang dinaungi dengan paranet atau plastik.



2. Pembibitan



Persiapan benih atau bibit merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman hias. Perbanyakan bahan tanaman hias dapat dilakukan melalui perbanyakan seksual dengan menggunakan biji dan perbanyakan vegetatif dengan menggunakan organ vegetatif. Perbanyakan seksual dilakukan melalui biji yang merupakan hasil pembuahan gamet betina oleh gamet jantan yang didahului oleh penyerbukan. Biji yang akan dijadikan benih sebaiknya dipanen dari induk yang sehat. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu. Penyemaian dilakukan di lahan yang berbentuk bedengan. Lahan untuk persemaian juga harus diolah agar gembur sehingga memudahkan perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di tempat yang agak terlindung dari panas matahari atau dapat diberikan naungan paranet. Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik, tray atau pot plastik. Media semai yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2: 1 atau dua bagian tanah dan satu bagian pupuk kandang. Media semai juga dapat diganti dengan media siap pakai yang dibeli di toko pertanian, seperti arang sekam atau cocopeat. Selama persemaian, media semai dijaga kelembabannya dengan melakukan penyiraman. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan benih adalah Anthurium dan Adenium. Perbanyakan vegetatif menggunakan organ-organ vegetatif. Keuntungan perbanyakan vegetatif adalah dapat menghasilkan bibit yang seragam dalam jumlah banyak. Perbanyakan vegetatif dapat terjadi secara alami maupun buatan. Perbanyakan vegetatif dapat dengan menggunakan organ akar, batang, daun, tunas, sulur, dan umbi. Contoh tanaman hias yang membiak secara vegetatif alami adalah bunga lili, gladiol, dan kanna. Perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias dapat dilakukan melalui stek, perundukan, okulasi, dan penyambungan. Berikut adalah contoh perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias. a. Stek



Perbanyakan dengan menggunakan bagian akar, batang, dan daun. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan stek di antaranya adalah cocor bebek, begonia, sirih, mawar dan puring. b. Perundukan



Perbanyakan dengan cara merundukkan bagian tanaman ke tanah sehingga menginduksi munculnya akar. Perundukan dapat dilakukan misalnya pada tanaman melati dan alamanda. c. Penyambungan (Grafting)



Penyambungan merupakan penggabungan dua tanaman yang berlainan sehingga tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan penyambungan adalah mawar atau adenium.



3. Penanaman



Penanaman dilakukan jika lahan tanam sudah gembur. Jika terlalu kering, lahan dapat disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Jika diperbanyak dengan benih, benih dapat ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu sehingga tumbuh menjadi bibit siap tanam. Bibit ditanam dalam lubang tanam dengan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jenis tanaman hias. 4. Pemupukan



Pemupukan adalah penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Pupuk dapat diberikan ke media atau disemprot langsung ke tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau anorganik. 5. Pemeliharaan



a.



Penyulaman, yaitu menanam kembali tanaman yang mati, rusak atau pertumbuhan tidak normal. b. Penyiraman, disesuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan setiap hari. c. Pembumbunan, dilakukan untuk memperbaiki aerasi tanah (udara dalam tanah bergantian dengan udara di atmosfer) serta menutup pangkal tanaman atau bagian tanaman yang berada di dalam tanah. d. Penyiangan, membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman. 6. Pengendalian OPT



Pengendalian organisme pengganggu dilakukan untuk mencegah mengendalikan organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi dan kualitas hasil tanaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida atau secara manual dengan mencabut atau membuang tanaman yang terserang serta memungut hama pengganggu tanaman. Saat ini sudah banyak tersedia pestisida alami. 7. Panen dan Pascapanen



Panen dan pascapanen harus dilakukan dengan hati-hati agar kehilangan hasil dan penurunan kualitas hasil panen dapat dihindari. Panen dilakukan pada pagi atau sore hari. Pascapanen tanaman hias disesuaikan dengan produk budidayanya. a. b. c.



Tanaman hias daun. Bunga potong. Tanaman dalam pot. Sebelum memulai kegiatan budidaya, perlu diperhatikan kesesuaian wilayah untuk tanaman yang akan dibudidayakan. Misalnya, jika memilih adenium, ketahuilah bahwa adenium sesuai ditanam untuk wilayah dengan ketinggian maksimal 700 m dpl dengan suhu 25-30 oC. Adenium lebih senang hidup di lingkungan panas, kering dan bersuhu tinggi. Adenium memerlukan



sinar matahari langsung sekitar 5-12 jam per hari untuk pertumbuhan batang, memunculkan bunga, dan memicu pertumbuhan akar dan membuat cabang menjadi besar dan kokoh. Pertimbangan lain dalam merancang budidaya tanaman hias adalah lamanya masa tanam, dari tahap persiapan lahan atau medium hingga panen, pasar sasaran ke mana produk hasil panen tersebut akan dijual, atau peluang trend produk hasil budidaya tanaman hias. Adanya trend pasar yang meningkat terhadap tanaman hias jenis daun, akan membuka peluang budidaya tanaman hias daun. Keputusan pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidaya dibuat setelah dilakukan penelitian tentang kondisi tanah, iklim, potensi tanaman hias di daerah tersebut, peluang pasar dan peluang pengolahannya. Tahap selanjutnya adalah membuat rancangan proses budidaya yang akan dilakukan, dimulai dengan persiapan lahan hingga panen. Buatlah perancangan secara mendetail meliputi waktu, sarana dan proses yang harus dilakukan. Pelaksanaan budidaya tanaman hias dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Lakukan pengamatan dan pencatatan secara berkala tentang proses pertumbuhan tanaman. Lakukan pula evaluasi pada setiap tahapan hingga panen. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk perbaikan perancangan budidaya berikutnya. Produk hasil budidaya tanaman hias dapat dikelompokkan sebagai tanaman hias pot (pot plant) dan tanaman hias potong (cut flower). berupa daun dan bunga, tanaman hias taman, serta bunga tabur dan bunga ronce, hias daun dan tanaman hias bunga. Pengemasan produk hasil budidaya tanaman hias dapat memengaruhi kehilangan hasil dan stabilitas produk selama pengangkutan maupun dalam pemasaran. Pengemasan juga memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil budidaya tanaman hias. Pemilihan kemasan yang sesuai dengan produk budidaya tanaman hias menjadi sangat penting. Misalnya, untuk tanaman hias dalam pot, penggunaan pot menarik dan sesuai dengan selera konsumen akan meningkatkan nilai jual produk. Penggunaan kemasan kertas atau plastik pada bunga potong mempertahankan kualitas produk. Pengemasan bunga potong untuk pengiriman jarang jauh harus dapat memastikan bunga dalam keadaan segar setibanya di tempat. Cara yang biasa digunakan adalah memasukkan pangkal tangkai bunga potongan ke dalam tube berisi cairan pengawet atau dibungkus dengan kapas kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet, lalu dikemas dalam kotak karton atau kemasan lain yang sesuai. Bunga melati untuk tujuan ekspor, setelah disortir, direndam di dalam air es agar keras, tampak bersih dan segar lalu dikemas dengan kotak styrofoam untuk mempertahankan suhu yang sejuk. Pada bagian luar kemasan, diberi keterangan nama barang atau varietas bunga, jenis mutu (grade), nama atau kode produsen atau eksportir, jumlah isi, negara atau tempat tujuan dan produksi Indonesia.



B. Perhitungan Harga Budidaya Tanaman Hias Perencanaan bisnis yang baik sangat diperlukan agar usaha yang dijalankan bisa berhasil dengan baik. Dimulai dengan pencarian ide, penentuan jenis usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target pasar, sampai strategi pemasarannya. Satu hal yang juga tidak kalah penting adalah masalah pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya perhitungan dari besaran biaya investasi dan operasional, sampai ketemu harga pokok produksinya, kemudian penentuan besaran margin, sehingga bisa ditentukan berapa harga jualnya. Perhitungan biaya produksi produk pada dasarnya sama untuk jenis apa pun, begitu pula dengan budidaya tanaman hias. Hanya sedikit perbedaannya. Biasanya kalau budidaya tanaman hias pengambilan marginnya lebih besar karena biaya operasional dan risikonya juga lebih besar. Biaya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga pokok produksi yaitu biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat atau gedung, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan maupun bahan kemasan. Semua biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga pokok produksi suatu produk. Kuantitas produk sangat memengaruhi harga pokok produksi, semakin besar kuantitasnya maka efisiensi akan semakin bisa ditekan, dan harga pokok produksi yang didapatkan akan makin kecil. Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harga Jual Produk (HJP) diawali dengan penetapan HPP atau unit dari setiap produk yang dibuat. HPP atau unit adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya, pada satu kali produksi tanaman hias dengan HPP Rp.3.000.000,- dihasilkan 6.000 tangkai bunga, HPP atau tangkai adalah Rp.3.000.000,- dibagi dengan 6.000 yaitu Rp 500,-. Harga jual adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Jika misalnya ditentukan margin keuntungan 100%, harga jualnya adalah HPP + 0,5 (HPP), jadi harga jualnya adalah Rp1.000,- per tangkai bunga. Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, berikut. 1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)



Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.\ 2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)



Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.



3. Pendekatan Pasar (Market Approach)



Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain. Setelah dapat ditentukan harga pokok produksi (HPP), bisa ditentukan harga jual. Harga jual ini ditentukan dengan mempertimbangkan juga harga kompetitor dan besaran margin yang ingin diraih oleh perusahaan. Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan promosi.



C. Pemasaran Langsung Budidaya Tanaman Hias 1. Strategi Pemasaran Langsung



Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan pemasaran dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti: harga jual, kualitas dan kemasannya. Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu strategi pemasaran yang bisa digunakan untuk produk makanan awetan dari bahan hewan adalah 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). a. Product (Produk)



Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah:     



Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen. Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar. Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen. Penciptaan nilai tambah pada produk. Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle) panjang (jangan cuma booming sesaat). Pengembangan produk budidaya tanaman hias yang telah diperkenalkan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadi produk tanaman hias yang lebih baik dan banyak diminati oleh konsumen. b. Price (Harga)



Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan di antaranya, yaitu:  



Mempertimbangkan harga pokok produksi. Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik.







Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar. c. Place (tempat)



Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk bisa dilakukan sebagai berikut:   



Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen. Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen. Lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep “one stop shopping”. d. Promotion (Promosi)



Beberapa saluran promosi yang bisa digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, bisa melalui media sosial, blog atau website. Juga bisa dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak dilakukan berbagai instansi atau organisasi di lingkungan sekitar. 2. Saluran Pemasaran Langsung



Bentuk pemasaran bisa langsung atau tidak langsung, disesuaikan kebutuhan dan kondisi. Pemasaran langsung menurut Direct Marketing Association adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Pemasaran langsung biasanya menggunakan saluran langsung ke konsumen (consumer direct) untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Pemasaran langsung untuk produk budidaya tanaman hias dapat menggunakan berbagai saluran untuk menjangkau calon pembeli dan pelanggan. Saluran itu seperti berikut. a. b.



c. d. e. f. g.



Penjualan tatap muka, adalah kunjungan penjualan lapangan. Pemasaran surat langsung, terdiri atas pengiriman tawaran, pemberitahuan, pengingat, atau barang-barang lain kepada seseorang di alamat tertentu. Pengiriman surat bisa berupa: fax mail, e-mail, dan voice mail. Pemasaran melalui katalog, terjadi ketika perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih. Telemarketing, menggambarkan penggunaan operator telepon untuk pelanggan baru, untuk berkontak dengan pelanggan yang ada guna mengetahui dengan pasti level kepuasan pelanggan, atau untuk mengambil pesanan. TV dan media dengan tanggapan langsung antara lain, iklan tanggapan langsung, saluran belanja di rumah, dan videotxt dan TV interaktif. Pemasaran melalui kios, berupa mesin penerima pesanan pelanggan. Saluran online, saluran terbaru dari pemasaran langsung adalah saluran elektronik. Istilah perdagangan elektronik (e-commerce) menggambarkan satu varietas luas dari perangkat lunak atau sistem komputer elektronik, seperti pengiriman pesanan pembelian kepada pemasok melalui elektronik data



interchange (EDI), penggunaan faks dan e-mail untuk melakukan transaksi; penggunaan ATM, kartu smart untuk memudahkan pembayaran dan mendapatkan uang tunai secara digital; dan penggunaan internet dan layanan online. 3. Media Promosi Pemasaran Langsung



Budidaya tanaman hias tentu memerlukan media yang tepat untuk sarana promosi produknya. Media promosi yang bisa digunakan untuk pemasaran produk khas daerah ini di antaranya adalah sebagai berikut. a. Pertemuan Rutin



Pertemuan rutin pada area paling kecil, misanya RT atau RW atau komplek perumahan bisa dijadikan media promosi tanaman hias yang efektif. Jadi, bisa dilakukan izin promosi pada pertemuan tersebut. Pertemuan rutin itu bisa pertemuan PKK, dharma wanita, arisan, dan lainnya. b. Pameran atau Bazar



Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran atau bazar, baik oleh instansi atau departemen tertentu, maupun pihak swasta dan perorangan. Ajang ini bisa digunakan untuk media promosi tanaman hias yang baik. Biaya yang dikeluarkan juga biasanya tidak terlalu besar, masih sangat terjangkau oleh skala usaha kecil dan menengah (UMKM). c. Media Sosial



Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, di mana berbagai kalangan sudah sangat familier dengan Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk media promosi yang efektif dan efisien.



D. Perumusan Hasil Kegiatan Usaha untuk Budidaya Tanaman Hias Pemaparan materi tentang wirausaha budidaya tanaman hias, sudah diberikan dengan lengkap, yang didukung oleh hasil pengerjaan tugas dari setiap kelompok. Presentasi kelompok akan produk budidaya tanaman hias juga memberikan khazanah kekayaan keilmuan dan pengalaman pada temantemannya di kelompok lain. Setelah melewati rangkaian pembelajaran sebelumnya, diharapkan semua peserta didik memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan budidaya tanaman hias, dan meyakini peluang akan usaha ini yang cukup baik. Setiap kelompok sudah mempunyai produk unggulan yang akan dijadikan tonggak sejarah memulai masuk dunia wirausaha. Setiap kelompok sudah sangat mengetahui dan menguasai produknya masing-masing, sudah membuat perencanaan usahanya dengan baik, sudah memilih sistem pengolahan yang tepat, dan sudah melakukan perhitungan biaya yang lengkap. Selain itu juga, setiap kelompok sudah mempunyai strategi pemasaran yang terpilih. Strategi pemasaran ini tidak bisa dipisahkan dari pemilihan model distribusi produk karena salah satu bagian penting dari sistem pemasaran



produk. Pemilihan model distribusi produk yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan penjualan produk ke pasaran. Saluran distribusi menjadi bagian penting dalam proses penyampaian produk dari produsen kepada konsumen akhir. Sebagus apa pun produknya dan segencar apa pun promosinya, tanpa pemilihan saluran distribusi yang tepat, tidak akan membuat produk tersebut bisa sampai pada konsumen dan diterima dengan baik oleh konsumen. Saluran distribusi terdiri atas beberapa rantai yang saling terkait dan memengaruhi. Beberapa rantai tersebut antara lain adalah supplier, manufacturer, distributor dan retailer serta pelanggan. Saat ini, rantai dan saluran distribusi tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya, tetapi lebih dari itu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga bisa dipastikan produk terdistribusikan dengan baik sampai di tangan konsumen yang ditargetkan. Rantai distribusi merupakan suatu jaringan dari organisasi value chain yang menjalankan fungsi menghubungkan produsen dan konsumen. Kegiatan yang dilakukan oleh para penyalur ini pada prinsipnya akan mengurangi hubungan langsung antara produsen dan konsumen, yang secara tidak langsung juga membagi tugas sehingga masing-masing fokus pada tugasnya.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Produk budi daya tanaman hias sangat bervariasi sehingga pelaku usaha budi daya tanaman hias jeli melihat peluang usaha budi daya yang akan menguntung. Penetapan desain budidaya tanaman hias dapat disesuaikan dengan target produk budi daya yang akan dihasilkan dan peluang pasar yang menguntungkan. cara menentukan harga pokok produksi dan harga jual, komponen tersebut bisa dimasukkan ke dalam sebuah proposal lengkap suatu usaha, atau biasa disebut proposal bisnis (business plan). Pengembangan produk budidaya tanaman hias yang telah diperkenalkan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadi produk tanaman hias yang lebih baik dan banyak diminati oleh konsumen. Konsep pemasaran langsung adalah konsep yang pertama akan dijalankan, saat usaha baru dimulai karena pemasaran langsung merupakan model yang cukup sederhana dan aman, serta tidak membutuhkan waktu dan modal yang banyak. Perputaran keuangan juga bisa cepat dengan sistem ini karena tidak terjadi penumpukan tagihan dan administrasi yang rumit. Untuk para pengusaha pemula, pengaturan keuangan yang baik adalah kunci keberhasilan, agar keuangan yang terbatas bisa terus berputar. Setelah berkembang, untuk produk



budidaya tanaman hias ini, baru bisa dicobakan sistem pemasaran lainnya, sehingga jangkauan pasarnya akan semakin luas, dan semakin berkembang.



B. Saran Budidaya tanaman harus dilakukan dengan cara yang baik agar menghasilkan produk budidaya bermutu sehingga dapat diterima oleh konsumen.



DAFTAR PUSTAKA Assauri. 1990. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers. Balithi. 2004. Panduan Karakterisasi Anggrek dan Anturium. Departemen Pertanian. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bank Indonesia. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil Industri Tanaman Hias. Jakarta: Bank Indonesia. Deptan. 2008. Buku Pedoman Budidaya Tanaman Hias yang Baik dan Benar (Good Agricultural Practices). Direktorat Budidaya Tanaman Hias, Direktorat Jenderal Hortikultura. Mattjik, NA. 2010. Budidaya Bunga Potong dan Tanaman Hias. Bogor: IPB Press. Tim Primatani Jakarta Barat. 2010. Budidaya Adenium. Jakarta. Departemen Pertanian



Makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias Oleh Keyra Decequeen



KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak



kekurangan dalam penulisan makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Indonesia, November 2020 Penyusun



DAFTAR ISI







KATA PENGANTAR







DAFTAR ISI







BAB I PENDAHULUAN 



A. Latar Belakang







B. Rumusan Masalah







C. Tujuan Penulisan







BAB II PEMBAHASAN 



A. Proses Produksi Budidaya Tanaman Hias 



1. Persiapan Lahan atau Media Tanam







2. Pembibitan











a. Stek







b. Perundukan







c. Penyambungan (Grafting) 3. Penanaman







4. Pemupukan







5. Pemeliharaan







6. Pengendalian OPT







7. Panen dan Pascapanen







B. Perhitungan Harga Budidaya Tanaman Hias 



1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)







2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)







3. Pendekatan Pasar (Market Approach)







C. Pemasaran Langsung Budidaya Tanaman Hias 



1. Strategi Pemasaran Langsung 



a. Product (Produk)







b. Price (Harga)







c. Place (tempat)







d. Promotion (Promosi)







2. Saluran Pemasaran Langsung







3. Media Promosi Pemasaran Langsung 



a. Pertemuan Rutin







b. Pameran atau Bazar







c. Media Sosial



 



D. Perumusan Hasil Kegiatan Usaha untuk Budidaya Tanaman Hias BAB III PENUTUP







A. Kesimpulan







B. Saran







DAFTAR PUSTAKA







Download Contoh Makalah Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias.docx



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya tanaman adalah kegiatan untuk memproduksi tanaman atau bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pengelolaan tanaman dan lingkungan tumbuhnya, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Dalam budidaya tanaman, hasil yang maksimal dapat dicapai jika tanaman dipelihara dan lingkungan tumbuh tanaman dapat dikendalikan dengan baik. Hasil budidaya tanaman dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau sebagian dipasarkan sehingga usaha budidaya tanaman dapat menjadi mata pencaharian masyarakat. Budidaya tanaman harus dilakukan dengan cara yang baik agar menghasilkan produk budidaya bermutu sehingga dapat diterima oleh konsumen. Permintaan masyarakat terhadap produk budidaya tanaman pangan lebih stabil karena pangan adalah kebutuhan pokok bagi manusia. Tidak demikian halnya dengan permintaan masyarakat terhadap tanaman hias yang sangat fluktuatif karena dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan selera konsumen. Selain itu, sifat tanaman hias merupakan kebutuhan tersier bagi masyarakat. Karena peningkatan pendapatan perubahan gaya hidup masyarakat menyebabkan peningkatan permintaan terhadap tanaman hias. Secara umum, di Indonesia permintaan akan tanaman hias lebih tinggi pada bulan Juli-Desember. Namun, di luar bulan-bulan tersebut, permintaan tanaman hias tetap ada. Dalam wirausaha di bidang budidaya hias, harus jeli dalam mendesain budidaya yang akan dilakukan, terutama ketika memilih jenis tanaman yang akan dibudidayakan serta merencanakan waktu panen. Dalam memilih jenis tanaman hias yang akan dibudidayakan, perlu dipertimbangkan selera konsumen karena konsumen akan menyenangi tanaman hias yang saat itu menjadi primadona. Perencanaan waktu panen yang tepat berhubungan dengan



pemenuhan kebutuhan konsumen. Permintaan tanaman hias akan meningkat pada waktu-waktu tertentu, misal pada perayaan hari keagamaan. Hobi dalam budidaya tanaman dapat dijadikan peluang wirausaha yang menguntungkan. Wirausaha budidaya tanaman dapat dimulai dari skala rumahan dengan modal kecil. Wirausaha di bidang budidaya tanaman hias dapat juga dikombinasikan dengan usaha penyewaan dan pemeliharaan tanaman hias. Banyak pilihan wirausaha di bidang tanaman hias. Hal penting lainnya yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenis tanaman yang dibudidaya adalah kesesuaian tanaman hias dengan kondisi lingkungan budidaya akan dilakukan.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.



Bagaimana proses produksi budidaya tanaman hias? Bagaimana perhitungan harga budidaya tanaman hias? Bagaimana cara pemasaran langsung budidaya tanaman hias? Bagaimana perumusan hasil kegiatan usaha untuk budidaya tanaman hias?



C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Menghayati bahwa begitu banyak keanekaragaman tanaman hias di Indonesia, setiap daerah mempunyai ciri dan cita rasa yang khas. Menghayati, percaya diri, tanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membuat analisis kebutuhan akan adanya teknologi produksi yang baik dan tepat untuk setiap usaha dalam bidang budidaya tanaman hias. Menyajikan simulasi wirausaha budidaya tanaman hias, sesuai dengan jenis tanaman hias yang ada di daerahnya masing-masing, berdasarkan analisis keberadaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar. Mengidentifikasi dan memproduksi, budidaya tanaman hias, sesuai dengan jenis yang ada di daerahnya masing-masing, meliputi: teknik produksi, perhitungan biaya, sistem pemasaran, model promosi. Mempresentasikan peluang dan perencanaan usaha sesuai pilihan budidaya tanaman hias yang dipilihnya dengan sungguh-sungguh dan percaya diri. Pengembangan bisnis budidaya tanaman hias, meliputi teknik produksi, perhitungan harga, promosi dan pemasaran, sesuai dengan produk yang dipilihnya.



BAB II PEMBAHASAN A. Proses Produksi Budidaya Tanaman Hias Secara umum, teknik budidaya tanaman hias hampir sama dengan teknik budidaya tanaman pangan. Teknik budidaya yang baik menentukan kualitas produk tanaman hias yang dihasilkan. Sarana produksi yang diperlukan dalam budidaya tanaman hias hampir sama dengan tanaman pangan. Tanaman pangan umumnya dibudidayakan dalam lahan yang terhampar, sedangkan tanaman hias dapat juga dibudidayakan dalam pot atau polybag di tempat terbuka atau ternaungi di pekarangan. Media tanam pot dapat berupa tanah yang dicampur dengan pupuk kandang atau berbagai media tanam siap pakai yang tersedia di toko sarana produksi pertanian. Berikut adalah bahan untuk budidaya tanaman hias. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Benih atau bibit. Media tanam. Zat pengatur tumbuh. Mulsa plastik (plastik penutup media tanam). Sungkup (plastik penutup bunga atau daun). Polybag atau pot. Secara umum, teknik budidaya tanaman hias hampir sama dengan teknik budidaya tanaman pangan. Berikut ini adalah teknik budidaya untuk tanaman hias. 1. Persiapan Lahan atau Media Tanam



Budidaya tanaman hias dapat dilakukan di dalam pot (polybag) atau dalam hamparan lahan. Persiapan lahan atau media tanam dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai untuk setiap tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk budidaya tanaman. Jika diperlukan, lahan tanam dapat diberi tambahan pupuk kandang. Kadang-kadang, budidaya tanaman hias dilakukan di tempat yang dinaungi dengan paranet atau plastik. 2. Pembibitan



Persiapan benih atau bibit merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman hias. Perbanyakan bahan tanaman hias dapat dilakukan melalui perbanyakan seksual dengan menggunakan biji dan perbanyakan vegetatif dengan menggunakan organ vegetatif. Perbanyakan seksual dilakukan melalui biji yang merupakan hasil pembuahan gamet betina oleh gamet jantan yang didahului oleh penyerbukan. Biji yang akan dijadikan benih sebaiknya dipanen dari induk yang sehat. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu. Penyemaian dilakukan di lahan yang berbentuk bedengan. Lahan untuk persemaian juga harus diolah agar gembur sehingga memudahkan



perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di tempat yang agak terlindung dari panas matahari atau dapat diberikan naungan paranet. Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik, tray atau pot plastik. Media semai yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2: 1 atau dua bagian tanah dan satu bagian pupuk kandang. Media semai juga dapat diganti dengan media siap pakai yang dibeli di toko pertanian, seperti arang sekam atau cocopeat. Selama persemaian, media semai dijaga kelembabannya dengan melakukan penyiraman. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan benih adalah Anthurium dan Adenium. Perbanyakan vegetatif menggunakan organ-organ vegetatif. Keuntungan perbanyakan vegetatif adalah dapat menghasilkan bibit yang seragam dalam jumlah banyak. Perbanyakan vegetatif dapat terjadi secara alami maupun buatan. Perbanyakan vegetatif dapat dengan menggunakan organ akar, batang, daun, tunas, sulur, dan umbi. Contoh tanaman hias yang membiak secara vegetatif alami adalah bunga lili, gladiol, dan kanna. Perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias dapat dilakukan melalui stek, perundukan, okulasi, dan penyambungan. Berikut adalah contoh perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias. a. Stek



Perbanyakan dengan menggunakan bagian akar, batang, dan daun. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan stek di antaranya adalah cocor bebek, begonia, sirih, mawar dan puring. b. Perundukan



Perbanyakan dengan cara merundukkan bagian tanaman ke tanah sehingga menginduksi munculnya akar. Perundukan dapat dilakukan misalnya pada tanaman melati dan alamanda. c. Penyambungan (Grafting)



Penyambungan merupakan penggabungan dua tanaman yang berlainan sehingga tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan penyambungan adalah mawar atau adenium. 3. Penanaman



Penanaman dilakukan jika lahan tanam sudah gembur. Jika terlalu kering, lahan dapat disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Jika diperbanyak dengan benih, benih dapat ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu sehingga tumbuh menjadi bibit siap tanam. Bibit ditanam dalam lubang tanam dengan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jenis tanaman hias. 4. Pemupukan



Pemupukan adalah penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Pupuk dapat diberikan ke media atau disemprot langsung ke tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau anorganik.



5. Pemeliharaan



a.



Penyulaman, yaitu menanam kembali tanaman yang mati, rusak atau pertumbuhan tidak normal. b. Penyiraman, disesuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan setiap hari. c. Pembumbunan, dilakukan untuk memperbaiki aerasi tanah (udara dalam tanah bergantian dengan udara di atmosfer) serta menutup pangkal tanaman atau bagian tanaman yang berada di dalam tanah. d. Penyiangan, membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman. 6. Pengendalian OPT



Pengendalian organisme pengganggu dilakukan untuk mencegah mengendalikan organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi dan kualitas hasil tanaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida atau secara manual dengan mencabut atau membuang tanaman yang terserang serta memungut hama pengganggu tanaman. Saat ini sudah banyak tersedia pestisida alami. 7. Panen dan Pascapanen



Panen dan pascapanen harus dilakukan dengan hati-hati agar kehilangan hasil dan penurunan kualitas hasil panen dapat dihindari. Panen dilakukan pada pagi atau sore hari. Pascapanen tanaman hias disesuaikan dengan produk budidayanya. a. b. c.



Tanaman hias daun. Bunga potong. Tanaman dalam pot. Sebelum memulai kegiatan budidaya, perlu diperhatikan kesesuaian wilayah untuk tanaman yang akan dibudidayakan. Misalnya, jika memilih adenium, ketahuilah bahwa adenium sesuai ditanam untuk wilayah dengan ketinggian maksimal 700 m dpl dengan suhu 25-30 oC. Adenium lebih senang hidup di lingkungan panas, kering dan bersuhu tinggi. Adenium memerlukan sinar matahari langsung sekitar 5-12 jam per hari untuk pertumbuhan batang, memunculkan bunga, dan memicu pertumbuhan akar dan membuat cabang menjadi besar dan kokoh. Pertimbangan lain dalam merancang budidaya tanaman hias adalah lamanya masa tanam, dari tahap persiapan lahan atau medium hingga panen, pasar sasaran ke mana produk hasil panen tersebut akan dijual, atau peluang trend produk hasil budidaya tanaman hias. Adanya trend pasar yang meningkat terhadap tanaman hias jenis daun, akan membuka peluang budidaya tanaman hias daun. Keputusan pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidaya dibuat setelah dilakukan penelitian tentang kondisi tanah, iklim, potensi tanaman hias di



daerah tersebut, peluang pasar dan peluang pengolahannya. Tahap selanjutnya adalah membuat rancangan proses budidaya yang akan dilakukan, dimulai dengan persiapan lahan hingga panen. Buatlah perancangan secara mendetail meliputi waktu, sarana dan proses yang harus dilakukan. Pelaksanaan budidaya tanaman hias dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Lakukan pengamatan dan pencatatan secara berkala tentang proses pertumbuhan tanaman. Lakukan pula evaluasi pada setiap tahapan hingga panen. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk perbaikan perancangan budidaya berikutnya. Produk hasil budidaya tanaman hias dapat dikelompokkan sebagai tanaman hias pot (pot plant) dan tanaman hias potong (cut flower). berupa daun dan bunga, tanaman hias taman, serta bunga tabur dan bunga ronce, hias daun dan tanaman hias bunga. Pengemasan produk hasil budidaya tanaman hias dapat memengaruhi kehilangan hasil dan stabilitas produk selama pengangkutan maupun dalam pemasaran. Pengemasan juga memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil budidaya tanaman hias. Pemilihan kemasan yang sesuai dengan produk budidaya tanaman hias menjadi sangat penting. Misalnya, untuk tanaman hias dalam pot, penggunaan pot menarik dan sesuai dengan selera konsumen akan meningkatkan nilai jual produk. Penggunaan kemasan kertas atau plastik pada bunga potong mempertahankan kualitas produk. Pengemasan bunga potong untuk pengiriman jarang jauh harus dapat memastikan bunga dalam keadaan segar setibanya di tempat. Cara yang biasa digunakan adalah memasukkan pangkal tangkai bunga potongan ke dalam tube berisi cairan pengawet atau dibungkus dengan kapas kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet, lalu dikemas dalam kotak karton atau kemasan lain yang sesuai. Bunga melati untuk tujuan ekspor, setelah disortir, direndam di dalam air es agar keras, tampak bersih dan segar lalu dikemas dengan kotak styrofoam untuk mempertahankan suhu yang sejuk. Pada bagian luar kemasan, diberi keterangan nama barang atau varietas bunga, jenis mutu (grade), nama atau kode produsen atau eksportir, jumlah isi, negara atau tempat tujuan dan produksi Indonesia.



B. Perhitungan Harga Budidaya Tanaman Hias Perencanaan bisnis yang baik sangat diperlukan agar usaha yang dijalankan bisa berhasil dengan baik. Dimulai dengan pencarian ide, penentuan jenis usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target pasar, sampai strategi pemasarannya. Satu hal yang juga tidak kalah penting adalah masalah pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya perhitungan dari besaran biaya investasi dan operasional, sampai ketemu harga pokok produksinya, kemudian penentuan besaran margin, sehingga bisa ditentukan berapa harga jualnya. Perhitungan biaya produksi produk pada dasarnya sama untuk jenis apa pun, begitu pula dengan budidaya tanaman hias. Hanya sedikit perbedaannya. Biasanya kalau budidaya tanaman hias pengambilan marginnya lebih besar



karena biaya operasional dan risikonya juga lebih besar. Biaya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga pokok produksi yaitu biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat atau gedung, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan maupun bahan kemasan. Semua biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga pokok produksi suatu produk. Kuantitas produk sangat memengaruhi harga pokok produksi, semakin besar kuantitasnya maka efisiensi akan semakin bisa ditekan, dan harga pokok produksi yang didapatkan akan makin kecil. Harga Pokok Produksi (HPP) dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harga Jual Produk (HJP) diawali dengan penetapan HPP atau unit dari setiap produk yang dibuat. HPP atau unit adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya, pada satu kali produksi tanaman hias dengan HPP Rp.3.000.000,- dihasilkan 6.000 tangkai bunga, HPP atau tangkai adalah Rp.3.000.000,- dibagi dengan 6.000 yaitu Rp 500,-. Harga jual adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Jika misalnya ditentukan margin keuntungan 100%, harga jualnya adalah HPP + 0,5 (HPP), jadi harga jualnya adalah Rp1.000,- per tangkai bunga. Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, berikut. 1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)



Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.\ 2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)



Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis. 3. Pendekatan Pasar (Market Approach)



Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain. Setelah dapat ditentukan harga pokok produksi (HPP), bisa ditentukan harga jual. Harga jual ini ditentukan dengan mempertimbangkan juga harga kompetitor dan besaran margin yang ingin diraih oleh perusahaan. Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan promosi.



C. Pemasaran Langsung Budidaya Tanaman Hias



1. Strategi Pemasaran Langsung



Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan pemasaran dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti: harga jual, kualitas dan kemasannya. Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu strategi pemasaran yang bisa digunakan untuk produk makanan awetan dari bahan hewan adalah 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). a. Product (Produk)



Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah:     



Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen. Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar. Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen. Penciptaan nilai tambah pada produk. Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle) panjang (jangan cuma booming sesaat). Pengembangan produk budidaya tanaman hias yang telah diperkenalkan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadi produk tanaman hias yang lebih baik dan banyak diminati oleh konsumen. b. Price (Harga)



Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan di antaranya, yaitu:   



Mempertimbangkan harga pokok produksi. Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik. Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar. c. Place (tempat)



Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk bisa dilakukan sebagai berikut:   



Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen. Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen. Lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep “one stop shopping”. d. Promotion (Promosi)



Beberapa saluran promosi yang bisa digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, bisa melalui media sosial, blog atau website.



Juga bisa dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak dilakukan berbagai instansi atau organisasi di lingkungan sekitar. 2. Saluran Pemasaran Langsung



Bentuk pemasaran bisa langsung atau tidak langsung, disesuaikan kebutuhan dan kondisi. Pemasaran langsung menurut Direct Marketing Association adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Pemasaran langsung biasanya menggunakan saluran langsung ke konsumen (consumer direct) untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Pemasaran langsung untuk produk budidaya tanaman hias dapat menggunakan berbagai saluran untuk menjangkau calon pembeli dan pelanggan. Saluran itu seperti berikut. a. b.



c. d. e. f. g.



Penjualan tatap muka, adalah kunjungan penjualan lapangan. Pemasaran surat langsung, terdiri atas pengiriman tawaran, pemberitahuan, pengingat, atau barang-barang lain kepada seseorang di alamat tertentu. Pengiriman surat bisa berupa: fax mail, e-mail, dan voice mail. Pemasaran melalui katalog, terjadi ketika perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih. Telemarketing, menggambarkan penggunaan operator telepon untuk pelanggan baru, untuk berkontak dengan pelanggan yang ada guna mengetahui dengan pasti level kepuasan pelanggan, atau untuk mengambil pesanan. TV dan media dengan tanggapan langsung antara lain, iklan tanggapan langsung, saluran belanja di rumah, dan videotxt dan TV interaktif. Pemasaran melalui kios, berupa mesin penerima pesanan pelanggan. Saluran online, saluran terbaru dari pemasaran langsung adalah saluran elektronik. Istilah perdagangan elektronik (e-commerce) menggambarkan satu varietas luas dari perangkat lunak atau sistem komputer elektronik, seperti pengiriman pesanan pembelian kepada pemasok melalui elektronik data interchange (EDI), penggunaan faks dan e-mail untuk melakukan transaksi; penggunaan ATM, kartu smart untuk memudahkan pembayaran dan mendapatkan uang tunai secara digital; dan penggunaan internet dan layanan online.



3. Media Promosi Pemasaran Langsung



Budidaya tanaman hias tentu memerlukan media yang tepat untuk sarana promosi produknya. Media promosi yang bisa digunakan untuk pemasaran produk khas daerah ini di antaranya adalah sebagai berikut. a. Pertemuan Rutin



Pertemuan rutin pada area paling kecil, misanya RT atau RW atau komplek perumahan bisa dijadikan media promosi tanaman hias yang efektif. Jadi, bisa



dilakukan izin promosi pada pertemuan tersebut. Pertemuan rutin itu bisa pertemuan PKK, dharma wanita, arisan, dan lainnya. b. Pameran atau Bazar



Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran atau bazar, baik oleh instansi atau departemen tertentu, maupun pihak swasta dan perorangan. Ajang ini bisa digunakan untuk media promosi tanaman hias yang baik. Biaya yang dikeluarkan juga biasanya tidak terlalu besar, masih sangat terjangkau oleh skala usaha kecil dan menengah (UMKM). c. Media Sosial



Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, di mana berbagai kalangan sudah sangat familier dengan Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk media promosi yang efektif dan efisien.



D. Perumusan Hasil Kegiatan Usaha untuk Budidaya Tanaman Hias Pemaparan materi tentang wirausaha budidaya tanaman hias, sudah diberikan dengan lengkap, yang didukung oleh hasil pengerjaan tugas dari setiap kelompok. Presentasi kelompok akan produk budidaya tanaman hias juga memberikan khazanah kekayaan keilmuan dan pengalaman pada temantemannya di kelompok lain. Setelah melewati rangkaian pembelajaran sebelumnya, diharapkan semua peserta didik memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan budidaya tanaman hias, dan meyakini peluang akan usaha ini yang cukup baik. Setiap kelompok sudah mempunyai produk unggulan yang akan dijadikan tonggak sejarah memulai masuk dunia wirausaha. Setiap kelompok sudah sangat mengetahui dan menguasai produknya masing-masing, sudah membuat perencanaan usahanya dengan baik, sudah memilih sistem pengolahan yang tepat, dan sudah melakukan perhitungan biaya yang lengkap. Selain itu juga, setiap kelompok sudah mempunyai strategi pemasaran yang terpilih. Strategi pemasaran ini tidak bisa dipisahkan dari pemilihan model distribusi produk karena salah satu bagian penting dari sistem pemasaran produk. Pemilihan model distribusi produk yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan penjualan produk ke pasaran. Saluran distribusi menjadi bagian penting dalam proses penyampaian produk dari produsen kepada konsumen akhir. Sebagus apa pun produknya dan segencar apa pun promosinya, tanpa pemilihan saluran distribusi yang tepat, tidak akan membuat produk tersebut bisa sampai pada konsumen dan diterima dengan baik oleh konsumen. Saluran distribusi terdiri atas beberapa rantai yang saling terkait dan memengaruhi. Beberapa rantai tersebut antara lain adalah supplier, manufacturer, distributor dan retailer serta pelanggan. Saat ini, rantai dan saluran distribusi tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya, tetapi lebih dari itu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga bisa



dipastikan produk terdistribusikan dengan baik sampai di tangan konsumen yang ditargetkan. Rantai distribusi merupakan suatu jaringan dari organisasi value chain yang menjalankan fungsi menghubungkan produsen dan konsumen. Kegiatan yang dilakukan oleh para penyalur ini pada prinsipnya akan mengurangi hubungan langsung antara produsen dan konsumen, yang secara tidak langsung juga membagi tugas sehingga masing-masing fokus pada tugasnya.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Produk budi daya tanaman hias sangat bervariasi sehingga pelaku usaha budi daya tanaman hias jeli melihat peluang usaha budi daya yang akan menguntung. Penetapan desain budidaya tanaman hias dapat disesuaikan dengan target produk budi daya yang akan dihasilkan dan peluang pasar yang menguntungkan. cara menentukan harga pokok produksi dan harga jual, komponen tersebut bisa dimasukkan ke dalam sebuah proposal lengkap suatu usaha, atau biasa disebut proposal bisnis (business plan). Pengembangan produk budidaya tanaman hias yang telah diperkenalkan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadi produk tanaman hias yang lebih baik dan banyak diminati oleh konsumen. Konsep pemasaran langsung adalah konsep yang pertama akan dijalankan, saat usaha baru dimulai karena pemasaran langsung merupakan model yang cukup sederhana dan aman, serta tidak membutuhkan waktu dan modal yang banyak. Perputaran keuangan juga bisa cepat dengan sistem ini karena tidak terjadi penumpukan tagihan dan administrasi yang rumit. Untuk para pengusaha pemula, pengaturan keuangan yang baik adalah kunci keberhasilan, agar keuangan yang terbatas bisa terus berputar. Setelah berkembang, untuk produk budidaya tanaman hias ini, baru bisa dicobakan sistem pemasaran lainnya, sehingga jangkauan pasarnya akan semakin luas, dan semakin berkembang.



B. Saran Budidaya tanaman harus dilakukan dengan cara yang baik agar menghasilkan produk budidaya bermutu sehingga dapat diterima oleh konsumen.



DAFTAR PUSTAKA



Assauri. 1990. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers.



Balithi. 2004. Panduan Karakterisasi Anggrek dan Anturium. Departemen Pertanian. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bank Indonesia. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil Industri Tanaman Hias. Jakarta: Bank Indonesia. Deptan. 2008. Buku Pedoman Budidaya Tanaman Hias yang Baik dan Benar (Good Agricultural Practices). Direktorat Budidaya Tanaman Hias, Direktorat Jenderal Hortikultura. Mattjik, NA. 2010. Budidaya Bunga Potong dan Tanaman Hias. Bogor: IPB Press. Tim Primatani Jakarta Barat. 2010. Budidaya Adenium. Jakarta. Departemen Pertanian



1  Bisnis tanaman hias meliputi : 1. Bunga Potong2. Tanaman Pot3. Tanaman Lanskap



2  Bunga potong : Anggrek, Gladiol, Mawar, Aster, Chrysan, Dahlia, Anyelir,Gerbera,Anthurium,Amarylis,Lily,Gladiol,Aster,Dahlia,Sedap malam.



3  Tanaman hias : Masalah budidaya : Kepuasan rohani Konsumsi fisik Bahan baku industriMasalah budidaya :Tanaman introduksi dari daerah musimanMasih banyak yang menganggap kebutuhan sampinganPetani masih mengusahakan sebagai tanaman selaKonstruksi rumah kaca yang tepat untuk daerah tropik masih perlu penelitianInvestasi yang mahal 4  Industri bunga komoditi pokok komoditi penunjangKomoditi pokok bunga potongtanaman potKomoditi penunjang bibitStandar kebutuhan pasar :Volume, jenis, kualitas, konsistensi, kontinuitas penyediaan, transportasiKondisi pasar :Volume output, sesuai dengan jenis, harga penjualan, lokasi, komoditi terkait, organisasi pasar, fasilitas, hukum, promosi 5  Pusat penanganan : Jenis tanaman : Cipanas, Lembang, Sukabumi, Malang, Bengkulu, Bukittinggi, dan BrastagiJenis tanaman :Rosa, Dianthus, Chrysanthemum, Anthurium, Gladiolus, Sedap malam, Amarylis, Gerbera, Heliconia 6  Sasaran negara yang dipasok : Singapura, Brunei, Malaysia, Filipina, dan Timur TengahSaingan berat :Thailand, Taiwan, Singapura, dan IsraelKonsumsi terbesar di dunia :Jerman, Amerika Serikat, dan PerancisPemasok terbesar di dunia :Belanda dan Colombia 7  Pengairan : Penggunaan jenis air : Manual dengan springkle, drip system, dan pengkabutan.Penggunaan jenis air :Air PAM, sumur, kali, selokan, hujan tadahan.Waktu/frekuensi penyiraman dan volume semprot



8  Proteksi terhadap hama dan penyakit : Tehnik penggunaan pestisidaBiopestisidaMasalah tanaman introduksi pembawapatogen :Resistensi dan kepekaanBebas virus tahan cendawan



9  Masalah tanah pegunungan : Tehnik pemupukan :Pupuk daun, pupuk lepas terkendali, pupuk organik, biofertilizer, drip systemMasalah tanah pegunungan :Sangat masam Al, Fe, Mn tinggikahat unsur mikrokahat K, Ca, MgBatuan Alovan Fiksasi fosfat 10  Bentuk usaha skala pembibitan Masalah utama :Penyediaan bibitManipulasi lingkunganPenanganan pasca panenBentuk usaha skala pembibitanSkala industri dirintis oleh pengusaha besar 11  Kendala dalam usaha :Persaingan perusahaan besar yang sudah mapan seperti PT Sriwijaya, PT Pagi, FitotekTenaga terampil yang terdidikProduk yang dihasilkan tidak semua dapat dipakai bibitBahan-bahan kimia yang berkualitas tinggi seperti : kelompok ZPT banyak yang tidak tersedia di dalam negeriPemeliharaan alat-alat listrik yang rutin seperti AC, LFC



12  Tehnik khusus : Perlakuan fisik : Perlakuan kimiawi : Penggunaan rumah kaca, rumah plastik, rumah bambuPelukaan dan pelilitanPengeringanTehnik radiasiPinching dan disbuddingVernalisasi dan stratifikasiPerlakuan kimiawi :Zat Pengatur TumbuhRhizobium dan MicorizaVitamin, enzim, asam amino



13  Tehnik perbanyakan : Konvensional benih dan vegetatif Teknologi maju kultur jaringanPenyediaan bibit dalam jumlah banyakDalam waktu reltif singkatSama dengan induknya



14  Program Pengembangan Sistem Industri Bunga 15  di pasar bunga Rawabelong Jumlah bunga (%) yang diserap oleh tengkulak/pedagang, toko-toko bunga dan konsumen di Jakarta (PT Indulexco 1984)Tengkulak/pedagangdi pasar bunga Rawabelong57 % % %Petani % Toko-toko bunga % Konsumen30 % 16  Jaringan Tata Niaga Bunga Potong Non Anggrek Di Jakarta dan Daerah Jawa Barat PetaniDiJawa BaratPedagangantardaerahPedagangPengumpulDi RawabelongKoperasiBungaPengecerdiluar JakartaPengecer atauToko bungaDi JakartaKonsumenDiJakartaKonsumenDiLuar negeriKonsumendiluar Jakarta