Proposal Usaha Teh Herbal KLP 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL USAHA TEH HERBAL



D I S U S U N



Oleh :



Nama: AYU ANJANI



2043700070



NUR AISYAH NASARUDDIN



2043700056



HORLINA BONTEA



2043700054



RIFANI DWI PUTRI



2043700058



FAUSTINA VIANYE WAI



2043700219



WAHYUNI MILIANSARI



2043700154



PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 2021



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hyperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, ganggguan aktivitas atau keduanya ((American Diabetes Association (ADA), 2004 dalam Smeltzer et al., 2008). Angka penderita diabetes yang didapatkan di Asia tenggara yaitu Singapura 12,8%, Thailand 8%, Malaysia 16,6% dan Indonesia 6,2% (Tandra, 2015). Pada tahun 2015 Indonesia berada pada urutan tujuh sebagai negara dengan jumlah pasien diabetes melitus terbanyak didunia, pada tahun 2040 di perkirakan Indonesia akan naik ke urutan enam terbanyak (Tandra, 2015). Menurut PERKENI pada tahun 2015 prevalensi diabetes melitus di Provinsi Papua berada pada urutan ke empat yaitu sekitar 1,7% dari provinsi Kalimatan Barat 11%, Riau 10,4%, dan Nanggro Aceh Darussalam 8,5%. Pengelolaan DM terdiri dari beberapa pilar, yaitu penyuluhan, edukasi perencanaan makan, aktivitas fisik, dan intervensi farmakologis (Yunir, 2006). Fakta yang ada kebanyakan masyarakat tidak melakukan pilar-pilar tersebut, mereka beranggapan jika dirinya menderita diabetes melitus maka mereka harus menghindari makanan yang mengandung gula saja tanpa memperhatikan beberapa pilar tersebut, oleh karena itu penderita DM susah sekali untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal. Penderita DM mayoritas mengatasi penyakitnya dengan menggunakan insulin dan antidiabetik oral. Antidiabetik oral bekerja melalui beberapa cara untuk menurunkan kadar glukosa darah. Terdapat beberapa macam antidiabetik oral untuk mengendalikan glukosa darah penderita DM salah satunya adalah Acarbose. Mahalnya obat sintetis, membuat masyarakat beralih menggunakan obat tradisional sebagai alternatif dalam pengobatan. Penderita DM lebih banyak menyukai pemakaian obat tradisional dan obat-obatan dari tumbuhan daripada obat-obatan sintetis (Dalimartha, 2008). Kersen merupakan salah satu tumbuhan yang diduga mengandung bahan aktif yang berkhasiat sebagai penurun gula dalam darah. Pada penelitian yang dilakukan Sadli et al., (2015) menyatakan bahwa metabolit sekunder yang positif terkandung dalam fraksil etil asetat daun kersen (Muntingia calabura L.) yaitu flavonoid, saponin dan tanin. Pada masyarakat umumnya diketahui cara membuat obat tradisional adalah dengan cara direbus. Strategi pengembangan teh yang memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia harus dikembangkan lebih lanjut. Banyakanya varietas tumbuhan yang ada di Indonesia yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia dapat dijadikan sebagai sumber bahan untuk pembuatan teh. Namun kurangnya pengetahuan serta pengembangan pemanfaatan sumber daya alam potensial pada sector ini belum maksimal. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah daun kersen dapat dibuat produk teh ? 2. Apakah daun kersen dapat dijadikan peluang usaha? C. TUJUAN



1. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan variasi produk yang lebih bermanfaat, ekonomis, dan praktis berbahan daun kersen. 2. Memanfaatkan daun kersen sebagai alternatif bahan pembuatan teh. 3. Mengembangkan peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi enterpreneur muda. D. Luaran Yang Diharapkan Luaran yang kami inginkan dalam program kreativitas ini sangat besar, kami sangat berharap kedepannya nanti bahwa produk yang kami buat ini dapat diterima oleh masyarakat dan dapat menjadi produk yang unggul untuk menjadi minuman yang sangat bermanfaat.Dan kami juga berharap semoga produk yang kami buat ini dapat tercapai dan diterima oleh masyarakat dengan baik. E. Kegunaan Kegunaan yang dapat diambil dari program ini adalah :



1. Bagi Kami (Mahasiswa) : a. Mengasah kemampuan mahasiswa untuk dapat menciptakan program kreativitas yang nantinya sangat bermanfaat untuk mahasiswa tersebut b. Membantu Mahasiswa mewujudkan ide-idenya untuk membuat produk sendiri dan memiliki kemandirian finansial kedepannya; Meningkatkan kemampuan kerja tim 2. Bagi Konsumen : Dapat membantu menurunkan glukosa darah bagi penderita.



BAB 2 GAMBARAN UMUM USAHA 1. Gambaran Unit Bisnis Usaha ini rencananya akan kami dirikan di daerah jakarta, tepatnya akan kami pasarkan dengan cara promosi terlebih dahulu kepada masyarakat , kemudian memasarkan dengan system online. Karena bisnis online lebih efisien dan dapat di akses kapanpun, dimanapun dengan modal minimal serta sebagai usaha sampingan. Proses produksi “Teh herbal” ini dimulai dengan daun kersen yang ditumbuk untuk dijadikan teh. Pembuatan awal yaitu dengan mencuci daun kersen kemudian dikeringkan, setelah dikeringkan bahan tersebut di tumbuk , kemudian dikemas kedalam bungkus teh 50/9gram bungkus, kemudian ditawarkan ke tetangga terlebih dahulu. Untuk pemesanan secara online, proses produksi kami menunggu adanya pemesanan yang banyak, baru akan kami buatkan tehnya, dan kita memproduksikan teh tersebut ke pemasaran online. 2. Peluang Pasar a. Analisis Pasar Teh herbal daun kersen merupakan minuman yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan.Teh ini bermanfaat untuk menurunkan glukosa darah pada seseorang yang menderita diabetes. Memasarkan dengan model dan bentuk yang unik merupakan suatu titik jual utama yang kami tawarkan dalam produk ini 3. Anggaran biaya Berikut merupakan anggaran biaya untuk satu kali produksi:



a. Biaya variabel 1) Produk Teh herbal daun kersen



Bahan Baku Jumlah a. Daun Kersen 30 kg c. Kantong Teh 800 kantong d. Kemasan 30 karton e. Benang Food Grade 1 rol JUMLAH PRODUKSI AWAL (Rp)



b.



Harga (Rp) 2.200.000 800.000 300.000 100.000 3.400.000



Penerimaan kotor Jumlah kemasan 80



Satuan kemasan (Rp) Rp 20.000



Total (Rp) Rp 1.600.000



c.



Pendapatan bersih



1) Produk Teh herbal daun kersen Pendapatan



= Penerimaan kotor – Total biaya = Rp 1.600.000 – Rp 3.400.000 = Rp 1.800.000



Jadi, pendapatan untuk satu kali produksi akan mendapatkan laba sebesar Rp 1.400.000,-



d. BEP (break event point) 1) Produk TEH KERENG a. BEP Produksi total biaya____ = Rp 3.400.000 = 170 biji Harga penjualan Rp 20.000



b. BEP Harga total biaya____ = Rp 3.400.000 = Rp 20.000 Harga penjualan 170



BAB III METODE PELAKSANAAN Setelah disetujui proposal program ini maka akan dilaksanakan: 1. Pembelian Keperluan Produksi Pembelian barang-barang dipasar, dikarenakan bahan-bahan yang kami butuhkan kebanyakan berada disana. 2. riset pasar dan uji rasa Riset pasar dilakukan setelah produksi produksi telah jadi. Riset pasar dilakukan dengan uji percobaan di lingkungan rumah salah satu kelompok kami tentunya riset ini bertujuan untuk mengetahui apakah “Teh herbal ” ini berkhasiat untuk mengurangi glukosa darah 3. Penyablonan merek pada kemasan Penyablon dilakukan di mitra pendukung yaitu usaha percetakan yang sudah ditunjuk.Penyablonan sebanyak kapasitas yang sudah ditetapakan yaitu 10 pcs untuk sekali produksi.Penyablonan merek dilakukan untuk menambah eksklusivitas produk dan membangun citra produk. 4.



Pebuatan pamphlet



Pembuatan pamphlet bertujuan untuk menjadi sarana promosi produk dibeberapa mitra lokasi penjualan produk. Pembuatan pamphlet dilakukan setiap akan produksi, sebanyak 10 pcs 5.



Produksi Produksi “Teh Herbal” dilakukan jika ada pemesanan melalui omline, dan dijual dipasaran



6.



Promosi



Promosi dilakukan dengan metode penyebaran pamfleat, posting produk di facebook dan instragram serta pembagian tester di lingkungan rumah. 7.



Penjualan Produk



Penjualan dilakukan di masyarakat, bisa juga membeli lewat online yakni bisa lewat facebook dan instragram. Kami juga membuka ditempat tempat keramaian seperti di car free day dan bazar. 8.



Evaluasi



Evaluasi dilakukan setiap akhir produksi dan penjualan yang bertujuan untuk menentukan strategi perusahaan kedepan



BAB VI BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A. Anggaran Biaya No. 1. 2. 3.



Jenis Pengeluaran Bahan habis pakai Perlengkapan Jumlah



Biaya Rp. 3.400.000 Rp. 470.000 Rp. 3.870.000



B. Jadwal kegiatan No



Kegiatan



1. 2.



Survei lokasi Persiapan kerja sama dengan toko yang menjadi sasaran penjualan



3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Kontrak kerja Membeli peralatan yang dibutuhkan Proses pembuatan kemasan Proses pembuatan “Teh Herbal” Pemasaran “Teh Herbal” Monitoring dan evaluasi Laporan akhir



Bulan ke1 2



3



4



5



6