Prosedur Uji Dan Pemeriksaan Overhead Crane [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSEDUR UJI BEBAN DAN PEMERIKSAAN TERHADAP OVERHEAD CRANE



1.0



PENDAHULUAN



1.1



Prosedur ini dibuat untuk memberikan petunjuk pengujian dan pemeriksaan pesawat angkat milik …... Tujuan dibuatnya prosedur ini adalah untuk memberikan petunjuk yang harus dilakukan oleh inspektur pada waktu memeriksa pesawat angkat jenis overhead crane. Prosedur pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa pesawat angkat yang akan disertifikasi ulang atau pun yang di sertifikasi. Prosedur pemeriksaan ini tidak berlaku unuk pesawat angkat yang dimodifikasi atau yang mengalami perbaikan.



1.2.



Tugas seorang inspektur pesawat angkat adalah melaksanakan semua inspeksi dan pengujian yang dispesifikasi oleh prosedur PT. PJ-TEK MANDIRI dan standart.



2.0



REFERENSI 2.1. Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi No. 84 K/38/DJM/1998 2.2. Spesifikasi Pemilik 2.3. ASME/ANSI B 30.2. : Overhead & Gantry Cranes 2.4. ASME/ANSI B 30.11. : Monorail System and Underhung Crane 2.5. ASME/ANSI B-30.1 6. : Overhead Hoist 2.6. ASME/ANSI B 30.17. : Single Girder Top Running Cranes 2.7. API SPEC 9A / 9B : Wire Rope / Application, Care and Use. 2.8. AWS D1.1. : Structur Welding Code 2.9. ASME B. 30.10 : Hook



3.0.



REVIEW DOKUMEN Pemeriksaan data sangat penting dilakukan sebelum melangkah pada tahap pemeriksaan yang lain, antara lain : a. Type / Model b. Tahun Pembuatan / Pemakaian c. Nama dan Negara Pabrik asal d. Kapasitas Pesawat Angkat e. Daftar Beban Aman (Load Chart) f. Buku Catalog g. Spesifkasi Teknis Pemilik pesawat angkat sebaiknya menyerahkan data – data tersebut sebelum pemeriksaan visual dilakukan.



PROSEDUR UJI BEBAN DAN PEMERIKSAAN TERHADAP OVERHEAD CRANE



4.0.



PEMERIKSAAN VISUAL - VIRIFIKASI



4.1.A. Struktur 1. Girder, pemeriksaan meliputi :  Ukuran yang terpasang sesuai dengan data-data yang ada  Kondisi girder, Pemeriksaan terhadap retakan, bengkok (dent) dan cacat lainnya 2. Gantry, Railway & Rel, Pemeriksaannya meliputi (Crane Hand Book)  Ukuran yang terpasang sesuai dengan data-data yang ada  Kondisi Gantry, Railway & Rel Pemeriksaan terhadap retakan, bengkok (dent) dan cacat lainnya  Kondisi Re] harus bersih & bebas dari cat, olie dan gemuk (grease), karena akan menyebabkan slip atau meluncurnya roda.  Elevasi antara rel, kelonggaran yang diizinkan adalah 1/8 Inch  Kelurusan dari rel, kelonggaran yang diizinkan adalah 1/8 Inch 4.1.B. Mesin Derek (Winch) 1. Drum, pemeriksaannya meliputi ...........(A Guide for Riggers)  Diameter minimum drum : - Untuk drum penggulung tali kawat baja pengangkat/penurunan beban, diameter minimum yang diperbolehkan adalah 15 x diameter tali kawat baja yang digunakan.  Selisih tinggi minimum yang diperbolehkan antara gulungan maksimum tali kawat baja dengan flange drum adalah 2 x diameter rope yang digunakan. 2. Rem pada drum...............(Crane Hand Book)  Untuk kerja rein pada drum Rem dikatakan baik apabila mampu mengangkat beban sebesar 100 % x SWL setinggi 6 feet, kemudian ditahan selama 10 menit tanpa terjadi penurunan beban. 4.1.C. Tali Kawat Baja ; Pancing (Hook) & Alat Bantu Angkat. 1. Tali Kawat Baja (Wire Rope)............(ASME/ANSI B 30.2 / API RP 2D)  Ukuran panjang dan jenis yang terpasang dibandingkan dengan data-data yang ada  Kondisi pelumasan  Kebenaran pemasangan clamp  Tali kawat baja (wire rope) dan harus diganti apabila : - Pada wire rope yang bergerak terdapat 6 kawat putus didalam 1 lay atau 3 lay kawat putus didalam strand dan 1 lay. - Pengurangan diameter lebih besar dari : 1/64” untuk diameter 0- 5/16” 1/32” untuk diameter 5/16 - 1/2” 3/64” untuk diameter 1/2 - 3/4”



PROSEDUR UJI BEBAN DAN PEMERIKSAAN TERHADAP OVERHEAD CRANE







1/16” untuk diameter 3/4 – 1 1/8” 3/32” untuk diameter 1 1/8 - 11/2” - Terjadi pengausan (wear) melebihi 1/3 dari diameter kawat (wire) - Melintir (kinking) & membentuk sarang burung (bird caging) Pemeriksaan wire rope menggunakan alat : Wire rope tester dan dilakukan sebelum dan sesudah pengujian beban.



2. Pancing (Hook) .............(ASME/ANSI B 30.10)  Baut pengikat hook  Retakan  Deformasi : - Bukan pancing (throat opening) tidak boleh lebih 15 % ukuran normal - Puntiran (Twist) tidak boleh lebih dari 10 drajat dari ukuran normal  Kondisi pengaman pancing (Safety latch) 3. Puli (Sheave)...............(ASME B 30.2)  Retakan & pengausan (wear) pada puli  Pelumasan  Ukuran yang digunakan adalah : - Minimum kedalaman alur dari puli 1,5 x diameter wire rope - Diameter dalam puli untuk load block tidak boleh kurang dari 15 x diameter wire rope yang digunakan 4.1.D. Umum 1. Alat Penggerak  Penggerak (Truck) Girder dan Trolley .......(ASME/ANSI B 30.17) - Ukuran roda yang digunakan harus sesuai dengan data yang ada - Kondisi baut-baut pengikat - Sistem pelumasannya - Rem dikatakan baik, jika jarak berhenti dari batas yang telah ditentukan tidak melebihi 10 % x kecepatan 2. Listrik  Motor, Pemeriksaannya meliputi : - Kondisi ikatan pada kabel-kabel dan terminalnya - Kondisi brushes (arang) karena keausan  Kondisi Panel, Pemeriksaannya meliputi : - Kondisi contactor/sakelar - Kondisi kontrol panel, apakah ada tanda atau bekas terbakar - Kondisi ikatan pada kabel  Alat pengontrol dari lantai (Pendant Push Bottom) meliputi : - Alat pengontrol ini dapat bekerja sesuai dengan tanda (marking) yang ada  Test Tatianan Isolasi Kabel : - Phase netral (bumi) ke phase R.S.T pada motor, hasilnya harus lebih besar



PROSEDUR UJI BEBAN DAN PEMERIKSAAN TERHADAP OVERHEAD CRANE



-



-



dari 1 M Ω Pengukuran ampere motor  Unload  50 % Load  100 % Load  125 % Load Phase netral (bumi) ke phase R.S.T pada kontrol sirkuit, hasilnya harus lebih besar dari l M Ω



4.1.E. Kabin Operator (jika ada) 1. Penunjuk Tekanan & Temperatur - Bekerja dengan balk (telah dikalibrasi) - Kaca dan jarum penunjuknya tidak rusak. 2. Tuas & Pedal - Bekerja dengan balk (telah dikalibrasi) - Tidak bengkok atau patah dan markingnya masih dapat dibaca 3. Kabin - Baut-baut dan mur - Fungsi pintu dan jendela 4. Pembatas Beban (Limit Switch) - Pembatas beban ada atau tidak - Berfungsi dengan baik atau tidak 4.2.



Pemeriksaan dengan Uji Tanpa Rusak ( NDT Pemeriksaan dengan NDT dilakukan oleh perusahaan NDT, inspektur hanya witnessed A. Pemeriksaan dengan metode Partikel/magnetik Penetrant Cair pada Gantry Runway, Girder, Flook dan Drum. B. Hanspy Cable untuk memeriksa seluruh kawat baja (wire rope) yang digunakan pada pesawat angkat



4.3.



Pengujian Kemampuan Kerja



4.3.A. Uji Tanpa Beban Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui dan memastikan apakah semua alat Pengaman pada pesawat angkat ini dapat bekerja dengan baik. Pengujian ini meliputi : 1. Uji Kecepatan Untuk mengetahui dan memastikan kecepatan hoisting dan lowering serta berjalan (travelling) sesuai dengan data yang ada 2. Uji Alat Pengaman & Penunjuk Untuk mengetahui dan memastikan fungsi dari : - Limit Switch - Penunjuk tekanan & temperatur - Rein hoisting & lowering rein berjalan (travelling)



PROSEDUR UJI BEBAN DAN PEMERIKSAAN TERHADAP OVERHEAD CRANE



4.3.B. Uji dengan Beban 1. Uji Dynamis Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui dan memastikan semua alat pengamannya Tetap bekerja dengan baik pada saat mengangkat beban. Pengujian ini dilaksanakan sewaktu pesawat angkat sedang menaikan, menurunkan atau mengangkat dan memindahkan beban/barang dengan beban sebesar 25%, 50% dan 100% dan beban kerja aman. 2. Uji Statis Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui dan memastikan kekuatan struktur pesawat angkat aman. Untuk jenis pesawat angkat atas kepala (overhead crane) besar beban maksimum 125% x beban aman. Pada pengujian statis beban ditempatkan ditengah girder dan defleksi maksimum Yang terjadi tidak boleh lebih besar dari 1/800 x panjang girder (span) Pengujian yang tersebut pada point 1 dan 2 harus menggunakan Load Cell Shackle Beban untuk pengujian tersebut menggunakan Water bag, Concreate atau Pipa. 4.4.



Pemeriksaan Akhir Tujuan pemeriksaan akhir adalah untuk mengetahui dan memastikan kondisi pesawat angkat setelah dilakukan uji dengan beban



4.4.A. Pemeriksaan Visual : A. Struktur 1. Kondisi runway & rel 2. Kondisi gantry 3. Kondisi girder B. Tali Kawat Baja (Wire Rope) Periksa semua tall kawat baja yang digunakan pada pesawat angkat ini. C. Mesin Derek (Winch) 1. Kondisi drum 2. Kondisi rem dan drum D. Pancing (Hook) 4.4.B. Pemeriksaan Uji Tanpa Rusak (NDT) Untuk memeriksa bagiaii-bagian yang mengalami deformasi setelah dilakukan pengujian beban



PROSEDUR UJI BEBAN DAN PEMERIKSAAN TERHADAP OVERHEAD CRANE



5.0. LAPORAN Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian serta saran saran mengenai keadaan pesawat angkat sebagai dasar Migas menerbitkan Surat Kelayakan Penggunaan Pesawat Angkat. Laporan Terdiri dari: a. b. c. d. e. f. g.



Laporan pemeriksaan PT .PJ-TEK MANDIRI Laporan Uji Tanpa Rusak Catatan pengujian beban. Check List Gambar pesawat angkat (as built drawing) Log book / history card (buku catatan perawatan dan penggantian komponen) Laporan pengujian Migas.