Psikologi Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Rona Badya Asnandari



NPM



: 2131060207



Program Studi : Psikologi Islam Semester/Kelas : 2/B Mata Kuliah



: Psikologi Sosial REVIEW HALAMAN 1-16



A. Pengertian psikologi sosial Setiap pribadi memiliki sifat, keinginan, pikiran emosi yang berbeda beda. Konflik dapat terjadi karena mereka berinteraksi satu sama lain, tapi sebagai makhluk sosial setiap pribadi juga sadar kebutuhannya akan kehadiran orang lain. Kesadaran inilah yang membentuk berbagai upaya, kompromi dan adaptasi. Dinamika sosial pasti terjadi di sepanjang sejarah sosial baik berupa integrasi dan disintegrasi, Kohesi, perpecahan, perdamaian dan peperangan. Realitas sosial tersebut dari berbagai disiplin ilmu salah satunya adalah seperti yang dikemukakan oleh G.mayers pada tahun 2012, yaitu “Social psychology study attitudes and beliefs, conformity and independence, love and hate. To put it formally, social psychology is the scientific study of how people think about, influence, and relate to one another”. Dari pendapat tersebut kita dapat mengambil sebuah gambaran umum mengenai pisikologi sosial bahwasannya psikologi sosial adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana individu memikirkan mempengaruhi dan berhubungan satu sama lain dan ada beberapa hal yang dipelajari dalam psikologi sosial adalah perilaku dan kepercayaan konformitas dan kemandirian serta rasa cinta dan rasa benci. Psikologi sosial pada awalnya memang merupakan Common sense. Namun dalam perkembangan selanjutnya pisikologi sosial tumbuh menjadi sebuah disiplin ilmu dengan landasan metodologi penelitian akademik yang dapat dipertanggung jawabkan objektivitas nya. Psikologi sosial pada kenyataannya mampu memberikan wawasan akademik yang lebih komprehensif dalam memahami aneka peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Psikologi sosial lebih melihat bagaimana individu berinteraksi dan berhubungan satu sama lain dalam konteks sosial nya karena apa psikologi sosial menawarkan perspektif yang lebih luas terhadap perilaku manusia dari pada cabang psikologi lainnya.



Dengan kata lain, Psikologi sosial adalah studi ilmiah terhadap perilaku individu dalam setting sosial budayanya. Psikologi sosial lebih menekankan perilaku sosial manusia. B. Perbedaan dan Irisan Psikologi Sosial dengan Disiplin Ilmu lain •



Psikologi Sosial dan Sosiologi Sosiolog dan Psikolog sosial memang berbagi minat dalam banyak isu, contohnya kekerasan, prasangka, perbedaan budaya, perkawinan dan terorisme. terdapat perbedaan yang sangat jelas di antara kedua disiplin ilmu ini misalnya, sosiologi cenderung berfokus pada tingkat kelompok (group level), sementara itu Psikologi sosial lebih berfokus pada tingkat individu (individual level).







Psikologi Sosial dan Psikologi Klinis Psikologi klinis adalah bidang ilmu ke psikologi yang membahas dan mempelajari kesulitan-kesulitan serta rintangan rintangan emosional pada manusia tidak memandang apakah dia abnormal atau subnormal, utamanya psikolog klinis tertuju pada gangguan-gangguan kejiwaan yang dialami individu, sedangkan psikolog sosial tidak berfokus pada gangguan pisikologis tetapi mereka melihat hal-hal yang lebih spesifik seperti bagaimana individu berpikir, merasa, berperilaku dan saling memengaruhi satu sama lain.







Psikologi Sosial dan Psikologi Kepribadian Psikologi kepribadian adalah ilmu yang mencakup upaya sistematis untuk mengungkapkan dan menjelaskan pola pikir, perasaan dan perilaku individu yang mempengaruhi kehidupannya sehari-hari bidang ini menekankan perlunya memahami perbedaan antar individu. Meskipun begitu, psikologi kepribadian sama sama menaruh perhatian besar terhadap pikiran, perasaan dan perilaku individu. Namun, psikologi kepribadian berusaha untuk memahami perbedaan perbedaan individu yang relatif menetap dan stabil di berbagai situasi.







Psikologi Sosial dan Psikologi Kognitif Kognisi



adalah



kegiatan



seseorang



untuk



mengetahui,



memperoleh,



mengorganisasikan dan menggunakan pengetahuan. Psikologi kognitif



merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari proses mental seperti berpikir, belajar, mengingat, dan menalar. Psikologi sosial seringkali juga tertarik dengan proses-proses tersebut. Namun, psikolog sosial lebih tertarik pada bagaimana individu berpikir, belajar, mengingat dan bernalar dalam konteks sosial nya serta bagaimana proses ini berkaitan dengan tingkah laku sosial individu. C. Ruang Lingkup psikologi Sosial Shaw dan Costanzo (1970), Membagi ruang lingkup psikologi sosial ke dalam tiga wilayah studi yaitu: 1. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, dan atribusi (sifat). 2. Studi tentang proses proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru (imitasi), dan lainnya. 3. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama, persaingan, dan konflik. Ruang Lingkup Psikologi Sosial menurut Michener dan Delamater (1986) diantaranya: 1. Pengaruh individu terhadap orang lain; 2. pengaruh kelompok terhadap anggotanya; 3. pengaruh anggota kelompok terhadap kelompok nya sendiri; 4. pengaruh kelompok terhadap kelompok lainnya. Myers (2012) Menerangkan wilayah studi psikologi sosial sebagai berikut: 1. Pikiran sosial, yang meliputi cara individu mempersiapkan diri sendiri dan orang lain, apa yang diyakini individu, penilaian yang dibuat individu dan sikap yang dimiliki individu. 2. Pengaruh sosial, yang meliputi budaya, tekanan konformitas, persuasi, dari kelompok kelompok sosial. 3. Hubungan sosial, yang meliputi prasangka, agresi, ketertarikan dan keintiman, serta bantuan.



D. Sejarah Psikologi Sosial Psikologi Sosial Sudah ada kurang lebih satu abad ini. Wilhelm Wundt (1832-1921) Adalah pendiri Psikologi, yang memiliki Andil penting dalam perkembangan psikologi sosial. Pada tahun 1862, Wundt mengusulkan 2 cabang Psikologi yaitu Psikologi fisiologis dan Psikologi rakyat atau Psikologi sosial (Volkerpshychologie). Lalu pada tahun 1900-an



tercatat tidak kurang dari 200 artikel terkait psikologi sosial



dipublikasikan per tahunnya. Meskipun pengaruh Wundt sangat terasa di Eropa, tetapi tidak demikian di Amerika. Bukan saja karena karya karya Wundt tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, tetapi juga karena pandangan Wundt terhadap psikologi yang lebih bersifat kognitif. Wundt memiliki konsep bahwa psikologi adalah “ilmu pikiran”. Hal ini tidak sesuai dengan pandangan ilmuwan Amerika yang umumnya merupakan Behavioris. Dalam pandangan Behaviorisme, yang didasari oleh filsafat positivisme logis, pengetahuan harus dinyatakan dalam istilah yang dapat diverifikasi secara empiris atau melalui pengamatan langsung. Norman Triplett, seorang Psikolog Amerika di Indiana University, Dianggap sebagai orang pertama yang melakukan penelitian psikologi sosial secara empiris. Tokoh lain yang pertama kali menulis buku yang menjadi cikal bakal bidang psikologi sosial adalah psikolog Inggris William McDougalldan Sosiolog Amerika Edward Ross, yang menerbitkan bukunya secara terpisah pada tahun 1908. McDougall menyatakan, manusia berperilaku sosial karena nalurinya. Sementara itu, Ross menerangkan perilaku sosial dengan teori struktur sosial. Menurut Ross, Manusia berperilaku sosial dikarenakan tata aturan dalam masyarakat yang harus mereka ikuti. Kemudian, Floyd Henry Allport (1924) Mengajukan teori yang berbeda tentang perilaku sosial. Menurutnya perilaku sosial tidak semata muncul karena dorongan insting dan bukan juga karena pengaruh struktur sosial. Perilaku sosial menurut Allport, terjadi karena berbagai macam faktor. Pada masa masa selanjutnya, perkembangan psikologi sosial lebih bercirikan penelitian kognisi dan penerapannya yang semakin mutakhir dengan menggunakan perspektif kultural yang multidimensi.



E. Manfaat Psikologi Sosial 1. Memberikan gambaran yang lebih ilmiah kepada masyarakat mengenai kiat kiat menjalin kehidupan ideal dalam bermasyarakat dan Berbangsa berdasarkan temuan temuan ilmiah dalam psikologi sosial. 2. Dapat melakukan Deteksi dini dan mengupayakan langkah langkah pencegahan yang lebih akurat terhadap kemungkinan terjadinya konflik di tengah masyarakat. 3. Memberikan solusi tepat mana kala muncul konflik di tengah masyarakat. 4. Sebagai pedoman mengelola perbedaan yang muncul di tengah masyarakat. 5. Mengoptimalkan potensi sosial suatu komunitas untuk memajukan bangsa. F. Perspektif Utama Psikologi Sosial Ada 5 Perspektif utama dalam teori psikologi sosial Menurut Kenrick dkk (2014), yaitu: 1. Perspektif Sosiokultural Perspektif ini menekankan pengaruh kelompok yang lebih besar terhadap kecenderungan perilaku seseorang. 2. Perspektif Evolusioner Perspektif ini menyebut adanya kecenderungan yang diwariskan dari nenek moyang manusia untuk merespon lingkungan sosial. 3. Perspektif Pembelajaran Sosial Perspektif ini disebut pembelajaran sosial karena perilaku sosial diperoleh dari proses belajar yang berkaitan dengan hadiah dan hukuman. 4. Perspektif Fenomenologis Perspektif ini menekankan interprestasi subyektif individu terhadap situasi sosial tertentu. 5. Perspektif Kognitif Sosial Perspektif ini menyangkut apa yang menjadi perhatian individu terhadap situasi sosial tertentu.



G. Metode Penelitian Ada dua penelitian hipotesis, diantaranya:



1. Metode Penelitian Eksperimental Metode penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap obyek penelitian. 2. Metode Penelitian Non-Eksperimental Metode penelitian ini dapat berbentuk survei, metode observasi, atau metode korelasional ( mencari hubungan antara periode satu dengan yang lain). Tidak semua data penelitian dalam psikologi sosial berupa data kuantitatif ada pula data data yang pada saat dasarnya bersifat kualitatif. Jika data kuantitatif berupa sekumpulan angka angka, data kualitatif tidak demikian. Ada juga yang disebut dengan penelitian Partisipatif yakni jenis penelitian yang memandang peran penting aktivitas peserta, baik dalam mengarahkan dan mengidentifikasi tujuan tindakan maupun sebagai unsur yang menentukan ketika mengidentifikasi tindakan alternatif. Ada pula penelitian tindakan yakni intervensi praktis, yang biasanya dilakukan di lingkungan yang sesungguhnya dan dirancang untuk menghasilkan beberapa perubahan dalam suatu organisasi atau lembaga. Selain daripada itu ada juga riwayat hidup yakni metode yang berusaha mengumpulkan-dalam perspektif narasi-informasi tentang seseorang, terutama tentang pengalaman seseorang sepanjang hidupnya.. Metode terakhir adalah analisis wacana yang berusaha mencari bahasa yang digunakan dalam konteks hubungan sosial dan bagaimana struktur diskursif ini dapat membangun, mendekonstruksi, dan merekonstruksi realitas sosial. Dengan kata lain, analisis ini merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara ilmiah, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan terhadap para pengguna sebagai suatu elemen masyarakat. .