PT Unilever Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Supply Chain Management PT Unilever Indonesia



Gambar 1 Logo PT Unilever Indonesia Unilever Indonesia merupakan salah satu perseroan terdepan untuk kategori Fast Moving Consumer Goods di Indonesia yang berdiri pada 5 Desember 1933. Unilever Indonesia awalnya bernama Zeepfabireken, N.V. Lever. lalu pada 22 juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia, dan pada 30 Juli 1997, nama perusahaan kembali diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk sampai saat ini. Visi Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya. Misi 1.



Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.



2.



Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.



3.



Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.



4.



Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambal mengurangi dampak terhadap lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial.



2



Struktur Organisasi Berikut merupakan struktur organisasi dari PT Unilever Indonesia yang dapat dilihat pada Gambar 2.



Gambar 2 Struktur Organisasi Bisa dilihat dari bagan struktur organisasi PT Unilever Indonesia diatas, dapat disimpulkan bahwa pembagian divisi berdasarkan dari fungsional dan produk yang dihasilkan oleh masing-masing divisi. Job Description : 1. Direktur Utama Direktur utama bertindak sebagai pimpinan tertinggi dan menjalankan kegiatan usaha sehari-hari perusahaan. Adapun tugas dari Direktur Utama adalah sebagai berikut: a) Mengarahkan dan mengevaluasi direktur yang ada dibawahnya. b) Mengambil keputusan penting sehubungan dengan direktur yang ada dibawahnya. c) Mengawasi pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan. 3



d) Menerima setiap laporan. 2. Chief Financial Officer Bagian



yang



bertugas



mengatur



segala



kegiatan



yang



berkaitan



dengan



keuangan, keputusan investasi dan pembiayaan perusahaan yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan perusahaan.Peran Finance dibagi menjadi: o



Finance Business Partner bekerja sama dengan departemen untuk membantu mereka membuat keputusan keuangan yang sehat dan inisiatif drive.



o



Controller menerapkan proses informasi manajemen untuk menciptakan nilai bagi bisnis.



o



Expertise Services bekerja di segala bidang mulai dari asuransi dan risiko, audit internal, treasury sampai ke hubungan investor dan pensiun. Dengan mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai strategi yang mendorong pertumbuhan dan profitabilitas, anda akan berada di garis depan dalam evolusi perusahaan untuk memenuhi tujuan.



3. Director Personal Care Bagian yang bertugas mengurus semua yang ada di dalam perusahaan yang berkaitan dengan para pegawai perusahaan. Usaha divisi personal produk , dimulai dengan pengakuisikan pabrik Dralle di Surabaya Colliri alat perusahaan hanya memproduksi pasta gigi dengan merek Pepsodent dan berminat untuk meluaskan usahanya dengan memproduksi produk-produk importdari inggris. Setelah tahun 1977, kemampuan daya beli masyarakat meningkat. Dan perusahaan melihat bahwa produk yang dianggap saat itu masih semi mewah, seperti produk kecantikan dan Shampo dapat terjangkau oleh kemampuan masyarakat. Mulai saat itu perusahaan meluncurkan produk-produk kecantikan lainnya yang dibagi menjadi tiga divisi, yaitu: a. Sub Divisi Dental, dengan produknya Pepsodent dan Close Up. b. Subvisi Hair, dengan prodaknya Sunsilk, Clear, Pond’s, Dimenstion, dan Briks c. Divisi Skin, dengan produknya Axe, Citra, pond’s, Vaseline, Vinolia, Impulse 4. Director Home Care Bagian yang bertugas mengurus segala urusan yang berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga. Seperti : detergen, sabun cuci piring, dll. Sampai sekarng Detergent 4



merupakan produk terbesar perusahaan dan sampai saatini sabun pencuci pertama di Indonesia yang menggunakan bahan NSD (Non Stop Detergent) berhasil menjadi nomor satu di pasaran yaitu Rinso, adapun jenis yang dihasilkandari divisi ini adalah Sunlight, Surf, Vim, Lifeboy, Wipol, Superpol, Vixal, dll. 5. Supply Chain Bagian yang bertugas untuk mengatasi bagian permasalahan bahan baku. Sistem distributor saat inidisebut juga Supply Chain Depertemen, yang terdiri dari divisi-divisi : Buying, faktor, Factory Planning, Material management, Distribution Operation Central ware House, Brand Accountant, Informasi Technology User, Distribution Controlles, Logistic Operation dan sales Forecasting / distributor planning. Sistem ini juga didukung dengan Team Supply Chain Project. 6. Costumer Development Bagian yang bertugas untuk mengatasi masalah kostumer dan bertugas merangkul kostumer sebanyak-banyaknya. Baik itu manajemen kategori, mengembangkan dan menerapkan solusi dan aktivasi brand / kategori, atau manajemen account yang berfokus pada omset, keuntungan dan pangsa pasar, peran Customer Development di Unilever akan mengarahkan anda untuk menyediakan keunggulan pada tren, kebiasaan dan perilaku pembelanja (shopper). 7. Human Resources and Corporate Relation a. Business Partner Bekerja sama dengan para pemimpin bisnis untuk memberikan agenda bisnis melalui strategi terintegrasi. Mereka memastikan bahwa bakat, organisasi, keterampilan, kemampuan dan budaya yang tepat terbangun untuk membina hubungan kerja yang positif. b. Expertise Team Sumber solusi HR & saran (kebijakan, proses, sistem dan alat-alat) di bidang kepemimpinan, pengembangan efektivitas, pembelajaran organisasi dan reward. Expertise Team menjadi bagian dari pengembangan solusi baru, sistem dan Best Practices yang akan diluncurkan dalam wilayah, negara, atau bahkan global. c. HR Services Menyampaikan dan terus meningkatkan proses end-to-end HR seperti rekrutmen, learning, reward, dan administrasi tenaga kerja. mereka juga melacak, memantau dan secara aggresive mengelola kinerja pelayanan untuk memastikan



5



bahwa pelayanan disampaikan dengan kualitas yang ditentukan dan dengan biaya yang optimal. 8. Director Food Bagian yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk makanan yang dihasilkan oleh Unilever. Dimulai tahun 1937 perusahaan mulai mempreduksi margarine dengan merek Blue Band dan memutuskan untuk menjadikannya produk margarine nomor satu. Sejak itulah merek tersebut merupakan awal dari usaha perusahaan memproduksi makanan. Adapun jenis makanan lainnya antara lain Reyco, wall’s,Tara Nasiku, Sari Wangi, Lipton, Lee Tea, dan lain-lain. 9. Director Es krim Bagian yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk Es krim yang dihasilkan oleh Unilever.



Gambar 3 Logo es krim Wall’s Wall’Wall's adalah merek makanan asal Inggris yang mencakup produksi daging dan es krim yang dimiliki oleh Unilever. Perusahan ini didirikan di London pada tahun 1786 oleh Terence Banyard, diakuisisi pada tahun 1922 oleh Lever Brothers, yang menjadi bagian dari Unilever pada tahun 1930. Pada suatu musim panas, demi menghindari PHK akibat pelemahan pangsa pasar daging sebagai produk intinya, Wall's memproduksi berbagai es krim pada tahun 1922 sampai saat ini.



Visi Mengetahui sebagaimana yang kita semua telah ketahui sekarang. Es krim membuat semua orang bahagia. Sihirnya membawa kebersamaan dan melelehkan penghalang di antara kita.



6



Misi Membuat orang banyak bisa tersenyum. Kami sudah melakukannya hampir 100 tahun sekarang. Dan kami pun berharap untuk melakukannya lebih dari 100 tahun lagi. Produk es krim Wall’s Berikut ini merupakan produk-produk yang diproduksi oleh Wall’s PT Unilever Indonesia



Es krim Wall’s yang diproduksi tersedia dalam beberapa varian, ukuran dan rasa. Dengan kata lain, Wall’s selalu melakukan inovasi dari tahun ke tahun mengikuti dengan perkembangan zaman dan keinginan konsumen sehingga produk es krim Wall’s dapat bertahan di kalangan masyarakat Indonesia.



Proses produksi es krim Berikut ini merupakan skema proses produksi hulu hingga hilir yang dapat dilihat pada Gambar 4 Penerimaan bahan dari supplier



Persiapan bahan baku



Penimbangan bahan baku



Pencampuran



Aging



Pendinginan



Homogenisasi



Pasteurisasi



Pembekuan



Pengisian



Pengerasan



Pengemasan



Distribusi



Penyimpanan



Supply chain internal Supply chain eksternal



Gambar 4 Skema proses produksi 7



1. Persiapan bahan baku Pada tahap ini dilakukan proses persiapan bahan-bahan pembuat es krim. Bahan-bahan tersebut didapatkan dari berbagai macam pabrik dan distributor, seperti : pabrik susu, distributor, pabrik gula, pabrik garam, pabrik coklat, pabrik kacang, pabrik plastik, pabrik biscuit, pabrik pewarna makanan dan pabrik perisa buah. Bahan baku yang didapatkan dari pabrik maupun supplier harus melewati proses quality control terlebih dahulu. Proses quality control bertujuan untuk menjaga kualitas es krim sehingga rasa dari es krim tidak mengalami perubahan.



2. Preparasi penimbangan bahan Dalam pembuatan es krim skala industri, sistem produksi yang digunakan adalah sistem batch/ kelompok. Penimbangan bahan dilakukan secara manual sesuai dengan jenis es krim yang akan diproduksi semisal vanilla 4x, material yang harus ditimbang berarti 4x resep/batch.



3. Pencampuran ( mixing ) Setelah ditimbang bahan baku dicampur menjadi satu di dalam satu tangki pencampuran/ mixing tank. Seluruh bahan baku ini dipanaskan dan dicampur dalam tangki pencampuran menjadi suatu campuran yang homogen, yang kemudian di pasteurisasi dan dihomogenesasi. Jadi proses pencampuran ini juga berfungsi untuk melakukan pre-heating sebelum mix dipasteurisasi. Proses pencampuran dilakukan pada suhu 60°C selama 15 menit. Penambahan bahan-bahan bubuk selama pencampuran dilakukan sedikit demi sedikit agar tercampur rata dan tidak menggumpal. Pada proses pencampuran, untuk mencapai suhu 60°C, mix dipanaskan dengan sistem sirkulasi ( close loop system ) di PHE. Perhitungan waktu 15 menit mulai dilakukan pada saat mix tepat mencapai suhu 60°C. Bahan-bahan lain seperti gula, skim milk powder, buttermilk, coklat bubuk dan air dimasukan kecorong dan diteruskan ke tangki pencampuran melalui pompa hisap atau suction pump yang menggunakan air panas sebagai media pemanas.



8



4. Pasteurisasi Mix yang sudah mencapai suhu 600,selama 15 menit dipasteurisasikan pada suhu 800-850 °C selama 15 detik ( holding ). Proses pasteurisasi dilakukan dengan menggunakan PHE. Pasteurisasi ditujukan untuk membunuh bakteri pathogen ( bakteri yang merugikan ) yang mungkin terdapat pada mix.setelah pasteurisasi dilanjutkan pada proses homogenisasi. 5. Homogenisasi Homogenisasi adalah proses pemecahan glokula lemak menjadi bentuk yang lebih kecil sehingga dihasilkan produk yang homogen. Homogenisasi dilakukan dengan mengalirkan mix melalui celah yang sangat kecil dengan tekanan (pressure) yang sangat besar. Setelah melewati celah tersebut partikel-partikel lemak dan air dari mix akan tampak homogen. Semakin tinggi kadar lemak, semakin rendah tekanan yang diperlukan. Untuk produk water ice, proses homogenisasi dilakukan tanpa pemberian tekanan (hanya dilewatkan) karena kandungan lemaknya tidak ada. 6. Pendinganan (cooling/chilling) Proses pendinginan dilakukan pada temperatur -4 sampai -60°C dengan tujuan “heat shock” untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Proses pendinginan dilakukan dengan mengalirkan mix dalam PHE yang dilalui air pendingin (chiller) bersuhu -3 sampai -4 °C sebagai media pendingin.suhu mix setelah pendinginan (sebelum masuk tahap aging) diharapkan sekitar -4 sampai -60°C tapi suhu pendinginan aktual yang terjadi bisa - sampai -10°C dan tidak pernah menyebabkan masalah. Proses pasteurisasi, homogenisasi, dan pendinginan dilakukan selama 1jam 10 menit. Mix yang sudah mengalami PHC dimasukan kedalam tangki aging untuk mengalami proses aging. 7. Aging Didalam tangki aging dipertahankan suhu -4 sampai -60°C.Proses aging dilakukan dengan cara mendiamkan mix aging selama 4-12 jam dengan tujuan mengoptimalkan kerja



9



penstabil (ada waktu yang cukup bagi penstabil untuk mengikat air bebas) dan mempermudah pembekuan. 8. Pembekuan Setelah proses aging, mix dialirkan ke continuous freezer (CF) untuk dibekukan. Pada saat yang sama dialirkan udara kedalam mix yang terdapat dalam silinder continuous freezer terjadi proses pembekuan sebagian air dalam mix (40-45%) sehingga didapatkan soft es krim dengan temperature -4 sampai -60°C. Jumlah udara yang ditambahkan pada saat pembekuan disebut overrun. 9. Pengisian Ada beberapa jenis mesin filling (pengisian): roll, cup, hoyer. Seluruh mesin pengisian tersebut menjalankan proses pengisian secara otomatis. Untuk beberapa produk perlu penambahan aksesoris lain pada saat pengisian, misalnya buah, kacang, topping, crinkle, dan lain-lain. Hal ini dilakukan dengan menggunakan mesin fruit feeder. 10. Pengerasan Soft ice yang dihasilkan pada saat pembekuan tidak tahan terhadap kelumeran/ melting selama pengemasan bila tidak dikeraskan terlebih dahulu. Proses hardening bertujuan untuk membekukan es krim pada suhu -35°C sampai -40°C selama 30-45 menit. Tiga metode pengerasan yang digunakan saat ini : 1) pengerasan aliran udara (cold air steam hardening) dingin pada -35°C hingga 40°C, yang sangat baik dengan memandang bentuk dari objek, tapi tidakefisien dari sudut pandang keteknikan karena panas yang dihasilkan dari fan berukuran besar diperlukan 2) pengerasan pada plat (plate hardening) cocok khususnya untuk kemasan datar berbentuk segi empat, dimana kemasan ditahan dalam kontak yang dekat dengan plat logam yang didinginkan.



10



3) kontak langsung dengan cairan terefrigersi yang mendidih seperti nitrogen cair. Prosedur terakhir ini secara thermal efisien tapi lebih mungkin membawa pada kerusakan permukaanndan penyusutan dari produk. Hasil yang memuaskan telah dilporkan dari waktu kontak yang relatif singkat dengan nitrogen cair diikuti dengan penyimpanan dingin (cold storage). Rata-rata ukuran kristal es agak meningkat selama hardening pada -30°C dan agak meningkat kembali selama 7 minggu awal penyimpanan pada -20°C, tapi kemudin ternyata menjadi stabil. Setelah pengerasan,, eskrim normalnya disimpan pada temperatur -17°C dan kemudian stabil tanpa perubahan-perubahan lebih lanjut dalam struktur untuk beberapa bulan. Untuk beberapa produk dilakukan pengerasan langsung dengan menggunakan cold brine pada temperatur -35°C selama ± 5 menit sehingga es tidak lumer saat pengemasan dan ditransportasikan ke cold storage. 10. Pengemasan Es krim yang sudah keras siap dikemas. Sebagian besar produk es krim dikemas sampai dengan kemasan sekunder . Kemasan primer adalah etiket/ bungkus plastik, cup, atau cone sedangkan kemasan sekunder adalah kotak kertas karton/ kardus namun pada beberapa produk kemasan sekunder berupa heat-shrink plastik/ plastik string. Pada kemasan sekunder/ tersier (kardus) dicantumkan kode produksi (tanggal/bulan/tahun produksi – jam produksi – kode produk – shift). Selain itu dicantumkan pula nama produk es krim yang dikemas, jumlah tumpukan karton maksimum, dan advertising. 11. Penyimpanan Es krim yang sudah dikeraskan dan dikemas segera disimpan ruang pembeku (freezing room) yang bersuhu -25°C kemudian siap dipasarkan setelah disimpan selama kurang lebih 24 jam. 12. Distribusi Proses distribusi merupakan proses penyaluran produk jadi dari produsen ke konsumen. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: retail, toko, pengecer, grosir, dll. 11



12



Berikut ini merupakan pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen rantai pasok Wall’s PT Unilever Indonesia. 1. Peternak telur Peternak telur yang dicari adalah peternak yang memiliki ayam yang sehat sehingga dapat memproduksi telur ayam yang baik. Peternak telur ini melakukan ternak ayam secara langsung (bukan menjadi pihak kedua). Peternak telur ini akan mendistribusikan telur ayam kepada distributor telur ayam sehingga telur ayam dapat didistribusikan dalam lingkup yang lebih luas.



2. Peternak sapi Peternak sapi merupakan pihak yang bertanggungjawab dalam kualitas susu sapi yang dihasilkan. Peternak sapi harus memastikan bahwa kondisi sapi dalam keadaan baik agar dapat memproduksi susu sapi dengan kualitas terbaik. Selain itu, proses produksi susu sapi harus dipastikan steril karena rentan akan bakteri. Kemasan yang digunakan sebagai wadah susu sapi juga harus diperhatikan karena dapat menyebabkan susu sapi bocor ataupun tumpah.



3. Penghasil tebu Penghasil tebu merupakan pihak yang bertanggungjawab menghasilkan tebu dengan kualitas yang baik. Tebu yang dihasilkan nantinya akan menjadi bahan baku pembuatan gula. Penghasil tebu akan mengirimkan tebu dalam bentuk utuh ke pabrik gula. Jumlah tebu yang akan dikirimkan ke pabrik gula beragam, sesuai dengan permintaan dari pihak pabrik.



4. Penghasil garam Penghasil garam merupakan pihak yang bertanggungjawab menghasilkan garam. Kualitas dari garam belum cukup baik karena penghasil hanya mendapatkan garam dengan cara yang sangat sederhana sehingga kualitas yang dihasilkan belum cukup baik. Penghasil garam biasanya bermukim di daerah-daerah dekat dengan pantai. Hal ini bertujuan agar mobilisasi dapat berjalan dengan lancar dan meminimasi biaya distribusi. Garam yang telah diproduksi dengan cara yang konvensional nantinya akan didistribusikan kepada 13



pabrik garam. Distribusi garam biasanya melibatkan dua pihak, yaitu pihak penghasil garam dan pihak pabrik. Kedua pihak tersebut nantinya akan berkompromi mengenai cara distribusi garam.



5. Petani coklat Petani coklat bertugas sebagai pihak pengadaan coklat. Petani coklat memiliki kebun sendiri untuk melakukan tani coklat dan petani coklat biasanya melakukan pengolahan secara mandiri. Coklat yang diproduksi masih dalam bentuk bijih coklat sehingga rasa yang diberikan masih cukup pahit. Bijih coklat tersebut nantinya akan didistribusikan ke pabrik coklat dan ditangani lebih lanjut.



6. Penghasil kacang Petani kacang bertugas sebagai pihak pengadaan kacang. Petani kacang memiliki kebun sendiri untuk melakukan tani kacang. Kacang yang diproduksi sangatlah bervariasi tergantung dari permintaan pabrik. Kacang nantinya akan didistribusikan ke pabrik kacang dan dilakukan proses lebih lanjut.



7. Supplier bahan baku plastik Supplier bahan baku plastik bertugas sebagai pihak pengadaan bahan baku plastik. Plastik yang nantinya akan didistribusikan ke pabrik plastik masih dalam berbentuk plastik utuh, seperti: plastik bekas botol minum. Setelah didistribusikan, maka plastik-plastik bekas akan mendapatkan perilaku khusus di pabrik plastik.



8. Supplier bahan baku biskuit Supplier bahan baku biskuit bertugas sebagai pihak pengadaan bahan baku biskuit. Bahan baku yang dibutuhkan dalam memproduksi biscuit adalah gandum, tepung, dll. Bahan baku biscuit yang nantinya akan didistribusikan ke pabrik biskuit masih dalam bentuk yang terpisah. Kumpulan bahan baku pembuat biscuit tersebut baru akan dicampurkan di pabrik biskuit.



9. Supplier perasa bahan kimia 14



Supplier bahan kimia bertugas sebagai pihak pengadaan bahan kimia. Bahan kimia yang dibutuhkan dalam memproduksi perasa makanan terdiri dari beberapa jenis bahan kimis. Bahan kimia yang nantinya akan didistribusikan ke pabrik bahan kimia masih dalam bentuk yang terpisah. Kumpulan bahan kimia tersebut harus dipastikan aman untuk dikonsumsi.



10. Supplier warna bahan kimia Supplier bahan kimia bertugas sebagai pihak pengadaan bahan kimia. Bahan kimia yang dibutuhkan dalam memproduksi pewarna makanan terdiri dari beberapa jenis bahan kimis. Bahan kimia yang nantinya akan didistribusikan ke pabrik bahan kimia masih dalam bentuk yang terpisah. Kumpulan bahan kimia tersebut harus dipastikan aman untuk dikonsumsi.



11. Distributor telur Para pihak penyalur telur secara langsung dari para produsen kepada para agen, toko-toko dan ritel modern dan tradisional. Telur yang telah dibeli tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar. Sebelum kegiatan penyaluran dilakukan, distributor telur memeriksa kualitas dari telur yang akan disalurkan, apakah ada yang pecah atau tidak, ukuran nya terlalu kecil atau tidak dan sebagainya.



12. Pabrik susu Pabrik susu merupakan pihak yang memproduksi susu yang berasal dari peternak susu sapi. Pada pabrik ini, dilakukan berbagai macam proses produksi untuk menghasilkan susu dengan kualitas terbaik. Susu yang berhasil diproduksi nantinya akan dijadikan bahan baku utama dalam pembuatan es krim. Susu yang digunakan sebagai bahan baku adalah susu sapi. Pada pabrik susu juga dilakukan kegiatan quality control untuk memastikan susu yang diproduksi telah sesuai standardisasi pabrik es krim.



13. Pabrik gula 15



Pabrik gula merupakan pihak yang memproduksi gula yang berasal dari peternak tebu. Tebu yang diperoleh dari petani nantinya akan digiling terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke proses selanjutnya. Pada pabrik ini, dilakukan berbagai macam proses produksi untuk menghasilkan gula dengan kualitas terbaik. Gula yang berhasil diproduksi nantinya akan dijadikan bahan baku tambahan dalam pembuatan es krim. Pada pabrik gula juga dilakukan kegiatan quality control untuk memastikan gula yang diproduksi telah sesuai standardisasi pabrik es krim.



14. Pabrik garam Pabrik garam merupakan pihak yang memproduksi garam yang berasal dari penghasil garam. Garam yang diperoleh pabrik masih dalam berbentuk bongkahan-bongkahan garam. Pada pabrik ini, dilakukan berbagai macam proses produksi untuk menghasilkan garam dengan kualitas terbaik. Mesin-mesin yang digunakan lebih modern daripada penghasil garam. Garam yang berhasil diproduksi nantinya akan dijadikan bahan baku tambahan dalam pembuatan es krim. Pada pabrik garam juga dilakukan kegiatan quality control untuk memastikan garam yang diproduksi telah sesuai standardisasi pabrik es krim.



15. Pabrik coklat Pabrik coklat merupakan pihak yang memproduksi coklat yang berasal dari petani. Coklat yang diperoleh dari petani masih dalam bentuk coklat utuh (kakao) dan rasa yang ditimbulkan masih pahit sehingga masih membutuhkan proses lanjutan. Pada pabrik ini, dilakukan berbagai macam proses produksi untuk menghasilkan coklat dengan kualitas terbaik. Coklat yang berhasil diproduksi nantinya akan dijadikan bahan baku utama dalam pembuatan es krim. Pada pabrik coklat juga dilakukan kegiatan quality control untuk memastikan coklat yang diproduksi telah sesuai standardisasi pabrik es krim.



16. Pabrik kacang Pabrik kacang merupakan pihak yang memproduksi kacang yang berasal dari petani kacang. Kacang yang diperoleh dari petani nantinya akan digiling terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke proses selanjutnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan kulit dari kacang sudah halus. Jenis kacang yang digunakan sebagai bahan baku es krim adalah kacang mede, 16



dan kacang almond. Kacang yang berhasil diproduksi nantinya akan dijadikan bahan baku tambahan dalam pembuatan es krim. Pada pabrik gula juga dilakukan kegiatan quality control untuk memastikan kacang yang diproduksi telah sesuai standardisasi pabrik es krim.



17. Pabrik plastik Pabrik plastik merupakan pihak yang memproduksi plastik yang berasal dari penghasil plastik. Plastik yang diperoleh dari penghasil masih dalam bentuk bijih plastik dan plastik bekas nantinya akan digiling terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke proses selanjutnya. Pada pabrik ini, dilakukan berbagai macam proses produksi untuk menghasilkan plastik dengan kualitas terbaik. Plastik yang berhasil diproduksi nantinya akan dijadikan bahan baku kemasan es krim. Plastik yang dihasilkan terdiri dari berbagai macam bentuk. Pada pabrik plastik juga dilakukan kegiatan quality control untuk memastikan plastik yang diproduksi telah sesuai standardisasi pabrik es krim.



18. Pabrik biskuit Pabrik biskuit merupakan pihak yang memproduksi biskuit yang berasal dari berbagai macam supplier bahan baku. Pada pabrik ini, dilakukan berbagai macam proses produksi untuk menghasilkan biskuit dengan kualitas terbaik. Biskuit yang berhasil diproduksi nantinya akan dijadikan bahan baku tambahan (topping) dalam pembuatan es krim. Pada pabrik biskuit juga dilakukan kegiatan quality control untuk memastikan biskuit yang diproduksi telah sesuai standardisasi pabrik es krim.



19. Pabrik perisa buah Pabrik perisa buah merupakan pihak yang memproduksi perisa buah yang berasal dari supplier bahan kimia. Pada pabrik ini, dilakukan berbagai macam proses produksi untuk menghasilkan perisa buah dengan kualitas terbaik. Perisa buah yang berhasil diproduksi nantinya akan dijadikan bahan baku tambahan dalam pembuatan es krim. Pada pabrik perisa buah juga dilakukan kegiatan quality control untuk memastikan perisa buah yang diproduksi telah sesuai standardisasi pabrik es krim dan aman untuk dikonsumsi terutama dikalangan anak-anak. 17



20. Pabrik pewarna makanan Pabrik pewarna makanan merupakan pihak yang memproduksi pewarna makanan yang berasal dari supplier bahan kimia. Pada pabrik ini, dilakukan berbagai macam proses produksi untuk menghasilkan pewarna makanan dengan kualitas terbaik. pewarna makanan yang berhasil diproduksi nantinya akan dijadikan bahan baku tambahan dalam pembuatan es krim. Pada pabrik pewarna makanan juga dilakukan kegiatan quality control untuk memastikan pewarna makanan yang diproduksi telah sesuai standardisasi pabrik es krim dan aman untuk dikonsumsi terutama dikalangan anak-anak. 21. Pabrik es krim Wall’s Pabrik es krim Wall’s merupakan pihak yang memproduksi es krim Wall’s. Bahan baku pembuatan es krim didapat dari berbagai macam supplier dan pabrik. Sebelum bahan baku diproses, bahan baku harus dipastikan dulu kualitasnya melalui uji kualitas yang dilakukan oleh departemen quality control, setelah itu seluruh bahan baku akan diproses sehingga memproduksi es krim dengan kualitas terbaik. Pabrik es krim Wall’s hanya melakukan kontak langsung dengan distributor resmi.



22. Distributor resmi Bekerja sama secara langsung dengan produsen es krim Wall’s. Membeli barang dari produsen dalam jumlah besar dalam sekali transaksi. Sistem pembelian barang bisa dilakukan dengan sistem beli putus atau dengan sistem komisi. Mempunyai cakupan wilayah tertentu. Transaksi penjualan tidak langsung dilakukan dengan konsumen karena penjualannya masih dilakukan dalam jumlah besar. Atau dengan kata lain, distributor menjual barang tersebut kepada agen. Tidak diperbolehkan menjual barang produksi pesaing. Atau dengan kata lain, distributor hanya menjual satu jenis barang dari satu produsen. Memiliki ijin badan usaha baik badan hukum maupun perorangan.



23. Grosir



18



Penjualan es krim kepada pengecer, pengguna bisnis industri, komersial, institusi atau profesional, atau kepada penggrosir lainnya dan jasa terkait. Secara umum, artinya penjualan barang kepada siapa saja selain konsumen biasa. Grosir tidak melakukan kontak langsung kepada konsumen biasa. Hal ini dikarenakan jumlah yang dijual grosir merupakan dalam jumlah yang besar, dan biasanya hanya mengkonsumsi es krim dalam jumlah yang sedikit. Jumlah yang sedikit tersebut biasanya dapat dipenuhi oleh retail, toko, dll.



24. Pengecer Pengecer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun pengimpor baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil. Dengan kata lain, pengecer memungkinkan untuk melakukan penyediaan es krim dalam bentuk satuan. Jika membeli es krim Wall’s pada pengecer maka harganya akan sedikit lebih mahal jika dibandingkan membelinya dalam bentuk grosir (jumlah yang banyak).



25. Konsumen Setiap orang yang mengkonsumsi barang (es krim) yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Konsumen akan melakukan konsumsi langsung terhadap es krim. Konsumen dapat memperoleh barang (es krim) dari berbagai macam pihak, seperti: pengecer, retail, toko, delivery service, dll. Harga es krim yang didapatkan oleh konsumen dapat bervariasi tergantung darimana barang (es krim) tersebut didapatkan. Misalnya saja: Jika konsumen melakukan pemesanan melalui e-commerce, maka konsumen akan mendapatkan harga langsung dari pabrik es krim namun konsumen memiliki kewajiban untuk melakukan transaksi ke bank. Selain itu, konsumen juga diharuskan untuk membayar uang shipping (pengiriman).



26. Retail 19



Membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali dalam jumlah yang kecil., menjual langsung kepada konsumen.Tidak ada ikatan untuk menjual produk tertentu, jadi retailer diperbolehkan



untuk



menjual



berbagai



jenis



barang



dari



bermacam-macam



produsen. Lokasi dari retail biasanya sangat strategis. Dimana lokasi tersebut dapat dengan mudah ditemukan oleh konsumen.



27. Agen Penjualan barang dalam jumlah yang lebih kecil daripada distributor. Wilayah cakupannya tidak terlalu luas jika dibandingkan dengan distributor. Membeli barang dalam jumlah banyak untuk dijual kembali kepada reseller/ toko. Pembelian dari distributor bisa dengan sistem beli putus atau sistem komisi. Tidak melayani pembelian langsung oleh konsumen. Membuka peluang kepada orang lain untuk menjadi reseller. Tidak diperbolehkan menjual barang produksi pesaing. Misalnya pesaing dari Wall’s Es krim adalah Campina, maka agen ini tidak diperbolehkan menjual produk Campina.



28. Toko Toko merupakan tempat penjualan yang didalamnya terjadi kegiatan perdagangan dengan jenis benda yang khusus. Misalnya toko makanan hanya menyediakan makanan. Tetapi, makanan yang dijual dapat bervariasi. Variasi pada toko ini memungkinkan adanya persaingan produk dalam satu tempat. Toko mengambil barang dari agen sehingga harga yang didapatkan toko masih terjangkau.



29. Penjual keliling Penjual keliling mengambil es krim dan menyetorkan hasil dagangannya ke distributor resmi es krim Wall’s. Salah satu cara sederhana untuk bisa menjual es krim dengan cepat adalah dengan menggunakan model gerobak bersepeda. Cara ini merupakan cara yang cukup potensial dan mencuri pasar dari beberapa momen dan kelompok sekaligus. Misalnya: Pedagang keliling bisa menjajakan es krim di beberapa sekolah untuk menjemput konsumen anak-anak. Dalam hal ini penting untuk memastikan porsi dan harga es krim yang akan dijual. Misalnya saja, es krim yang disediakan hanya berkisar harga dibawah Rp. 10.000 hal ini dilakukan untuk menyesuaikan harga kepada anak-anak. 20



30. E-commerce E-commerce merupakan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik. Biasanya pihak yang terlibat langsung dalam proses pembelian dengan cara ini adalah pihak Bank. Misalnya: seorang konsumen ingin membeli es krim Magnum Gold yang jarang dipasarkan, maka konsumen melakukan pembelian online kepada distributor resmi es krim Wall’s. Es krim akan didistribusikan melalui delivery service. Tetapi, syarat didistribusikan es krim tersebut adalah jika konsumen telah melakukan transaksi pembayaran kepada bank yang bersangkutan. Konsumen dari penjualan es krim online ini biasanya konsumen yang sedang mencari es krim yang jarang ada di pasaran dan konsumen yang berada di daerah yang minim penjual es krim.



31. Bank Bank merupakan pihak yang terlibat dalam proses pembelian secara e-commerce. Bank hanya sebagai perantara dari pihak layanan online dengan konsumen. Bank akan melaporkan jika adanya transaksi pembayaran dari konsumen. Transaksi pembayaran tersebut merupakan kunci untuk pihak layanan online melanjutkan proses pengiriman.



32. Delivery service Delivery Service adalah salah satu keistimewaan dari perusahaan es krim Wall’s. Pihak yang melakukan kontak langsung adalah konsumen. Konsumen merasa terbantu dengan sistem pelayanan ini. Cukup duduk santai di rumah, pencet nomor telepon dan dalam beberapa menit layanan pengiriman itu akan datang membawa pesanan. Servis sederhana yang justru mempunyai arti penting dalam menarik hati konsumen. Kegiatan delivery service ini baru akan terlaksana jika distributor resmi telah mendapatkan laporan mengenai pembayaran dari konsumen.



21