PTK PBL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS



PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH BAGI PESERTA DIDIK KELAS X MA HIDAYATUL QUR’AN TAHUN PELAJARAN 2022/2023



Di susun oleh : Nama



: Muhamad Agus Muttaqin



NIP



:-



MA HIDAYATUL QUR’AN NGEPREH DESA SAYUNG KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2021



LEMBARAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Judul PTK



:



PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH BAGI PESERTA DIDIK KELAS X MA HIDAYATUL QUR’AN TAHUN PELAJARAN 2022/2023



Nama



:



MUHAMAD AGUS MUTTAQIN



NIP.



:



-



Tempat Penelitian



:



MA Hidayatul Qur’an Ngepreh RT 04 RW 06 Desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak



Demak, September 2021 Kepala MA Hidayatul Qur’an



Muhamad Agus Muttaqin, S.H.I NIP. -



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH BAGI PESERTA DIDIK KELAS X MA HIDAYATUL QUR’AN TAHUN PELAJARAN 2022/2023”



Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menghantarkan kita sebagai umat yang mampu mencapai kepada peradaban manusia yang berbasis iman dan teknologi seperti sekarang ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu mulai dari persiapan sampai selesainya penelitian ini, ucapan terima kasih penulis tujukan kepada: 1.



Bapak Prof. Dr. H. KRH Mudhofir Widyanagoro, S.Ag., M.Pd selaku Rektor IAIN Raden Mas Said.



2.



Bapak Dr. Suyatman, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I



3.



Ibu Endah Winarmi, M.Pd selaku guru Dosen Pembimbing 2



4.



Bapak Dr. H. Muhammad Munadi, S.Pd., M.Pd.



5.



Bapak Ibu Dosen IAIN Raden Mas Said yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan membimbing saya mulai dari modul 1 sampai sekarang



6.



Dewan Guru MA Hidayatul Qur’an Ngepreh Sayung Demak



7.



Peserta didik kelas X MA Hidayatul Qur’an Ngepreh Sayung Demak



8.



Istri saya tercinta Suparmi yang telah mendukung dan memberikan motivasi dalam mengikuti PPG



9.



Anak-anaku Ahmad Fadlan Nur dan Ahmad Nur Falah yang senantiasa menjadi obat diwaktu jenuh dengan berbagai tugas PPG. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas



ini masih jauh dari sempurna. Oleh karen itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan Penelitian Tindakan Kelas bermanfaat



iii



bagi pembaca, khususnya bagi calon atau guru-guru yang lain dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.



Demak,



September 2021



Penulis



iv



ABSTRAK Muttaqin, Muhamad Agus. 2022. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Bagi Peserta Didik Kelas X Ma Hidayatul Qur’an Tahun Pelajaran 2022/2023, Penelitian Tindakan Kelas. Program Studi Pendidikan Profesi Guru Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. Pembimbing: Dr. Suyatman, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belaja; Model PBL; Pengurusan jenazah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi Pengurusan jenazah kelas X MA Hidayatul Qur’an melalui model pembelajaran Problem Based Learning. Permasalahan yang melatar belakangi masalah ini antara lain kondisi peserta didik yang individualis, tidak mau berbaur dengan temannya ketika kegiatan diskusi berlangsung, peserta didik yang kurang merespon ketika diberi stimulus pertanyaan, peserta didik malu untuk mengungkapkkan pendapatnya sehingga berdampak pada kondisi kelas yang senyap ketika kegiatan pembelajaran karena kegiatan pembelajaran terjadi satu arah. Siswa kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tahapan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui tes tertulis, LKPD, observasi guru dan siswa, angket, dan dokumentasi. Hasil analisis penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa materi Pengurusan jenazah kelas X MA Hidayatul Qur’an melalui model pembelajaran Problem Based Learning. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui melalui nilai hasil belajar siswa pada siklus 1 terdapat 13 siswa yang tuntas dengan persentase 67% dan 5 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 33% dan rata-rata nilai hasil belajar pada siklus 1 adalah 78,6. Pada siklus 2 mengalami peningkatan hasil belajar yaitu 16 siswa yang tuntas dengan persentase 89% dan 2 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 11%, serta rata-rata nilai hasil belajar 72. Sedangkan pada siklus 3 juga mengalami peningkatan, ada 17 siswa yang tuntas belajar dengan persentase 94 % dan 1 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 6%, serta rata-rata nilai 88.6. Selain itu hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa mereka menyukai model pembelajaran Problem Based Learning untuk digunakan dalam pembelajaran materi Pengurusan jenazah dengan hasil persentase respon siswa 84%.



v



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL



…………………………………………………..…



i



KATA PENGANTAR



………………………………………………….…..



ii



ABSTRAK



………………………………………………………



iv



DAFTAR ISI



…………………………………...……….……….



v



A. Latar Belakang Masalah …………………………………………….……….



1



B. Masalah Penelitian



……………………………………………………...



3



C. Tujuan Penelitian



………………………………………………………



3



D. Manfaat Penelitian



………………………………………………………



4



1. Manfaat Teoritis



………………………………………………………



4



2. Manfaat Praktis



…………..………………………………………….



4



…………..………………………………………….



4



BAB I PENDAHULUAN



E. Definisi Operasional



BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori



…………...…………………………………………



8



B. Hasil belajar



…………….…………………………………….…



15



C. Fiqih



………..……………………………………………



18



D. PENELITIAN TERDAHULU ………………………………………………



27



…………………………………………………



28



E. HIPOTESIS TINDAKAN



BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Jenis Penelitian



….…………………………….……….……………



29



B. Variabel penelitian



………..……………………………………………



29



C. Subyek, Lokasi Dan Waktu Penelitian…………………………………………..



30



……………………………………………….…



30



E. Teknik pengumpulan data …………………………………………………..



35



…………………………………………………



36



D. Prosedur penelitian



F. Indikator Keberhasilan



BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Penelitian Persiklus



………………………...……………..



37



1. Hasil Pelaksanaa Siklus 1



………………………………….….



38



2. Hasil Pelaksanaa Siklus 2



……….………………………….…



43



3. Hasil Pelaksanaa Siklus 3



………………………………….



47



………………………………………



48



…………………………………………………..



56



B. SARAN



……….……………………………………………



56



DAFTAR PUSTAKA



……………………………………...……………...



58



……………………………………………………



59



B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. SIMPULAN



LAMPIRAN-LAMPIRAN



vii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta ras tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan merupakan sebuah proses dinamis dan berkelanjutan. Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan minat peserta didik, memperluas dan mengembangkan horizon keilmuan peserta didik dan membantu peserta didik agar mampu menjawab tantangan dan gagasan baru pada masa mendatang. Pendidikan Islam adalah usaha merubah tingkah laku individu di dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan dalam alam sekitar melalui proses Pendidikan (Sudarto, 2016: 60). Peran dan fungsi guru dalam proses pembelajaran sangatlah menentukan terhadap berhasil tidaknya proses pembelajaran. Tugas guru dalam dunia pendidikan dituntut tidak hanya memberikan materi kepada peserta didik tetapi juga harus bisa memberikan contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya. Proses pendidikan di sekolahan merupakan proses yang terencana dan mempunyai tujuan sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan peserta didik diarahkan pada pencapaian tujuan pembelajaran. Proses pendidikan yang terencana itu diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang kondusif serta proses belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, dalam Pendidikan antara proses dan hasil belajar harus berjalan seimbang. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pelaksanaan pembelajaran pada aspek afektif atau perubahan perilaku dan kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan



pengetahuan, juga cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Dalam Kurikulum 2013, kompetensi dikembangkan melalui: Mata pelajaran, dan menggunakan pendekatan saintifik, dengan melakukan kegiatan utama yang dikenal dengan istilah 5 M . Kegiatan utama 5M di dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, yaitu: 1) Mengamati: Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. 2) Menanya: Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual, dan prosedural, hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas. 3) Mencoba yaitu Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar. 4) Mengasosiasi: Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi.



5)



Mengkomunikasikan



adalah



sarana



untuk



menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan, atau unjuk kerja. Dengan melihat beberapa indikasi seperti hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Fiqh belum memuaskan, banyak siswa yang pasif dan mereka masih takut untuk bertanya kepada guru apabila ada hal yang belum dimengerti, juga keberanian siswa untuk berbicara masih kurang, karena guru tidak membiasakan siswa untuk berusaha mencari jawaban dan bertanya. Terkait indikasi tersebut di atas, penulis berpendapat model memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar karena berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh model yang efektif pada suatu lembaga. Guru di kelas masih berperan sebagai pusat pembelajaran dan siswa dibiarkan duduk, dengar, catat dan hafal. Siswa di kelas tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif. Guru belum maksimal dalam menggunakan model yang tepat untuk



2



melibatkan siswa secara langsung, sehingga siswa terbiasa diam, takut mengeluarkan ide atau pendapat dan tidak berani bertanya. Aktivitas belajar siswa yang rendah tersebut berpengaruh terhadap hasil belajarnya yang cenderung rendah. Untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan salah satu model pembelajaran inovatif, yaitu model pembelajaran Problem Based Learning. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap model ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Oleh sebab itu, peneliti sebagai guru ingin menyelesaikan masalah rendahnya hasil belajar fikih peserta didik dalam sebuah penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH BAGI PESERTA DIDIK KELAS X MA HIDAYATUL QUR’AN TAHUN PELAJARAN 2022/2023“



B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka secara spesifik masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah Penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar fikih bagi Peserta Didik Kelas X MA Hidayatul Qur’an Tahun Pelajaran 2022/2023?”



C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk



3



mengetahui penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar fikih materi penyelenggaraan jenazah bagi Peserta Didik Kelas X MA Hidayatul Qur’an Tahun Pelajaran 2022/2023.



D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoristis Manfaat teoritis: Hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan perkembangan keterampilan belajar Pendidikan Agama Islam sepanjang hayat dalam pola fikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif. 2. Manfaat Praktis, manfaat penelitian adalah sebagai berikut ; a. Bagi siswa: Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat merangsang keinginan siswa untuk membangun pengetahuannya secara mandiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Bagi guru Pendidikan Agama Islam: Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pendekatan yang inovatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu hasil penelitian ini dapat memotivasi guruguru Pendidikan Agama Islam untuk mengembangkan proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah.



E. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional berisikan penjelasan tentang pengertian variabel yang ditelitisehingga dapat diamati dan diukur. Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikanarahan pada pelaksanaan pengukuran variabel tergantung dan pelaksanaan perlakuan. Definisi operasional merupakan cara peneliti dalam menguraikan variabel yang sedang atau akan diteliti. Pada umumnya terdapat berbagai alternatif dalam pengukuran variabel. Saat peneliti telah menentukan metode yang akan dilaksanakan dalam penelitian, maka pada saat dirumuskan pada sebuah narasi akan berubah menjadi definisioperasional.



4



Pada penelitian, menentukan variabel penelitian merupakan hal yang sangat penting. Variabel penelitian merupakan obyek dalam penelitian sehingga menjadi titik perhatian dalam penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini antaralain: 1. Model Pembelajaran Based Learning Langkah-langkah dalam pembelajaran model Pembelajaran Based Kearning terdiri dari 5 fase, yaitu; a. Fase Pertama Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, 8 Orientasi siswa kepada masalah mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik penting dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah Fase b. Fase kedua, Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut c. Fase ketiga, Membimbing penyelidikan indiXdual dan kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan



eksperimen,



untuk



mendapatkan



penjelasan



dan



pemecahan masalahnya d. Fase empat, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, Xdeo dan model serta membantu mereka berbagi tugas dengan temannya. e. Fase lima, Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. 2. Hasil Belajar Hasil Belajar adalah bukti kebenaran keberhasilan usaha yang dicapai. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak masih bayi hingga ke lianglahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebutmenyangkut baik 5



perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Jadi, prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapaioleh peserta didik sebagai belajarnya, baik berupa angka, huruf atau tindakan yang mencerminkan hasil belajar mata pelajaran fikih yang telah dicapai masing-masing peserta didik dalam periode tertentu. Hasil belajar terdiri dari beberapa macam, diantaranya: a. Nilai Harian b. Nilai Ulangan Umum c. Nilai Tugas-tugas d. Cara menjawab pertanyaan dikelas



Untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan termasuk didalamnya prestasi belajar peserta didik, maka ada kriteria untuk menentukan tingkat keberhasilan atau prestasi belajar peserta didik. Ada duakriteria yang dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan hasil belajar yaitu : a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya ( by process ) b. Kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapai ( by product )



Kriteria dari sudut proses menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis sehingga peserta didik sebagai subyek yang belajar mampu mengembangkan potensinya secara efektif. Sedangkan kriteria dari segi hasil atau produk menekankan kepada tingkat penguasaan tujuan oleh peserta didik baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kedua kriteria tadi tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus merupakan pengajaran bukan hanya mengejar hasil yang setinggi-tingginya sambil mengabaikan proses tetapi keduanya ada dalam keseimbangan. Dengan kata lain pengajaran tidak semata-mata out oriented tetapi juga process oriented. Hasil belajar ini biasanya berupa nilai yang diperoleh peserta didik melalui 6



tes yang kemudian dimasukkan ke dalam buku raport. Dalam pengisian raport tidaklah dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu mengadakan pengukuran prestasi belajar peserta didik.



7



BAB II KAJIAN TEORI



A. LANDASAN TEORI 1. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) a. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL) Model Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, proses dimana siswa melaksanakan kerja kelompok, umpan balik, diskusi, yang dapat berfungsi untuk menambahkan kecakapan dalam analisis, inisiatif dan kritis yang nantinya akan terbenam pada pola piker siswa. Boud dan Feletti dalam Rusman (2010) mengemukakan bahwa Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan. Margetson dalam Rusman (2010) mengatakan bahwa Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) membantu untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif, serta memfasilitasi keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik dibanding model lain. Agus Suprijono (2011: 74). Menurut Jhonson, Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor) dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Khusus kemampuan berfikir tingkat tinggi selama ini belum ditangani dengan baik. PBL merupakan salah satu pendekatan kontekstual Contextual Teaching and Learning (CTL). Pendekatan ini merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata yang mendorong siswa membuat hubungannya antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan



mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat dengan memunculkan problem yang dihadapi bersama, di mana siswa ditantang untuk berfikir kritis untuk memecahkannya dan akan membawa makna personal dan sosial bagi siswa, sebagaimana dikutip Leni Herlina. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang didasarkan pada masalahmasalah yang dihadapi siswa terkait materi yang sedang dipelajari. Masalah yang dimaksud bersifat nyata. Dengan penerapan model pembelajaran berbasis



masalah,



siswa



dapat



mengembangkan



pemahaman



dan



keterampilannya dalam memecahkan masalah, baik yang berkaitan dengan akademik ataupun kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini karena dalam proses pembelajaran berbasis masalah, siswa diberikan kesempatan untuk berfikir aktif dan mandiri. Pembelajaran berbasis masalah juga mendorong siswa untuk belajar bekerjasama dengan temannya untuk memecahkan masalah. Karena dalam pelaksanaan model tersebut mereka tidak lepas dari kegiatan sumbang saran antara siswa yang satu dengan yang lainnya.



b. Ciri-ciri Pembelajaran Based Learning (PBL) 1. Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya. 2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran. 3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara



9



sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas. c. Komponen-komponen Pembelajaran Based Learning Komponen-komponen pembelajaran berbasis masalah dikemukakan oleh Arends, diantaranya adalah: 1. Permasalahan



autentik.



Model



pembelajaran



berbasis



masalah



mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial dan bermanfaat bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam dunia nyata tidak dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana. 2. Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir struktural dan belajar menggunakan berbagai perspektif keilmuan. 3. Pengamatan autentik. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan solusi yang nyata. Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan masalahnya,



mengembangkan



hipotesis



dan



membuat



prediksi,



mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen, membuat inferensi, dan menarik kesimpulan. d. Langkah-Langkah Pembelajaran Problem Based Learning Secara umum pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: 1) Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan guru harus memerhatikan hal-hal berikut. a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. b) Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. c) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. d) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. e) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan 10



sesuai silabus. 2) Kegiatan Inti Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, dan menyenangkan serta memberiakn ruang yang cukup bagi kreatiXtas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi a) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi guru harus memerhatikan halhal berikut. (1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik atau tema materi yang akan dipelajari. (2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain. (3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar. (4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. (5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan laboratorium, studio, atau lapangan. b) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi guru harus memerhatikan hal1hal berikut. (1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu. (2) Memberikan



kesempatan



untuk



berfikir,



menganalaisis,



menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. (3) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. (4) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang



11



dilakukan baik lisan maupun tulisan, secara indiXdual maupun kelompok. (5) Memfasilitasi



peserta



didik



melakukan



kegiatan



yang



menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. c) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi guru harus memerhatikan hal-hal berikut. (1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. (2) Memfasilitasi pesera didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. (3) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. (4) Guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar. (5) Membantu peserta didik menyelesaikan masalah. (6) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum aktif. 3) Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru harus memerhatikan hal-hal berikut. a) Bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran. b) Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, progrm pengayaan atau memberikan tugas indiXdu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. e) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.



12



Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik yang Dihubungkan dengan Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning. No



Langkah-langkah



AktiXtas Guru dan Siswa



1



Mengamati,



Guru



mengorientasikan siswa



melakukan kegiatan pengamatan



terhadap masalah



terhadap



meminta



siswa



fenomena



untuk



tertentu,



terkait dengan KD yang akan dikembangkannya 2



Menanya,



Guru mendorong siswa untuk



memunculkan



merumuskan



permasalahan



terkait dengan fenomena yang



suatu



diamatinya,



masalah



masalah



itu



dirumuskan berupa pertanyaan yang bersifat problematis 3



Menalar,



Guru



mendorong



siswa



mengumpulkan data



mengumpulkan informasi (data) dalam rangka menyelesaikan masalah, baik secara indiXdu ataupun berkelompok, dengan membaca



berbagai



pengamatan



referensi, lapangan,



wawancara, dan sebagainya. 4



Mengasosiasi,



Guru



meminta



merumuskan jawaban



melakukan analisis data dan merumuskan



siswa



jawaban



untuk



terkait



dengan masalah yang mereka ajukan sebelumnya. 5



Mengkomunikasikan



Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan jawaban atas permasalahan



13



yang



mereka



rumuskan juga



sebelumnya. membantu



Guru siswa



melakukan refleksi atau evaluasi terhadap



proses



pemecahan



masalah yang dilakukan



Langkah pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran berbasis masalah yang lebih dipentingkan adalah proses bukan hasil belajar yang diperoleh. Apabila proses belajar dapat berlangsung secara maksimal maka kemungkinan besar hasil belajar yang diperoleh juga akan optimal.



e. Keunggulan dan Kelemahan Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaram berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan, yaitu sebagai berikut: 1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. 2) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. 3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktiXtas pembelajaran siswa Disamping keunggulannya, model ini juga mempunyai kelemahan yaitu sebagai berikut: 1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. 2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui pembelajarn berbasis masalah membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari



14



2. Hasil Belajar 1) Definisi Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan sikap yang terjadi setelah seseorang belajar dari suatu hal. Belajar yang tercapai apabila seminimalnya dapat merubah pandangan terhadap suatu hal. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Adapun Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah (Permendikbud No 23 2016 pasal 1) dan Menurut Nasution berpendapat bahwa: Hasil belajar adalah kemampuan anak didik berdasarkan hasil dari pengalaman atau pelajaran setelah mengikuti program belajar secara periodik, dengan selesainya proses. Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku indiXdu yang mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.Hasil belajar juga merupakan suatu perubahan tingkah laku dari belum bisa menjadi bisa dan yang belum tahu menjadi tahu.



2) Prinsip Hasil Belajar Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah didasarkan Menurut Permendikbud No. 53 Tahun 2015, prinsip- prinsipnya adalah sebagai berikut : a. Sahih berarti penilaian didasarkan pada data yang mencermikan kemampuan yang diukur. b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,tidak dipengaruhi subjektiXtas penilai. c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.



15



d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, krteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian



yang sesuai,



untuk



memantau



perkembangan



kemampuan pesertadidik. g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan, dan i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Adapun



menurut



Sudirman,



penilaian



hasil



belajar



dalam



pendidikan dilaksanaan atas dasar prinsip- prinsip yang jelas sebagai landasan pijak. Prinsip dalam hal iniberarti rambu-rambu atau pedoman yang perlu dipegangi dalam melaksanakan kegiatan penilaian hasil belajar. Untuk itu, dalam pelaksanaan penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut: a. Valid, penilaian hasil belajar harus mengukut apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes yang terpercaya atau sahih. Artinya, adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran. Apabila alat ukur tidak memiliki kesahihan yang dapat dipertaggungjawabkan, maka data yang masuk juga salah dan kesimpulanyang ditarik juga menjadi salah. b. Mendidik, penilaian hasil belajar harus memberikan sumbangan positif pada pencapaian hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, PBK harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan untuk memotivasi peserta didik yang berhasil dan sebagai pemicu semangat untuk meningkatkan hasil belajar bagi yang kurang berhasil, sehingga 16



keberhasilan dan kegagalan peserta didik harus tetap diapresiasi dalam penilaian. c. Berorientasi pada kompetensi. Penilaian hasil belajar harus menilai pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seperangkat pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai yang terefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan berpijak pada kompetensi ini, maka ukuran-ukuran keberhasilan pembelajaran akan dapat diketahui secara jelas dan terarah. d. Adil dan objektif, penilaian hasil belajar harus mempertimbangkan keadilan dan objektifitas peserta didik, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakang budaya, dan berbagai hal yang memberikan kontribusi pada pembelajaran. sebab ketidakadilan dalam penilaian, dapat menyebabkan menururnnya motivasi belajar peserta didik, karena mereka meraka dianaktirikan. e. Terbuka, penilaian hasil belajar hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan, sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentinan, tanpa ada rekayasa atau sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan semua pihak. f.



Berkesinambungan, Penilaian hasil belajar harus dilakukan secara terusmenerus atau berkesinambungan dari waktu ke waktu, untuk mengetahi secara menyeluruh perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat dipantau melalui penilaian.



g. Menyeluruh, penilaian hasil belajar harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor serta berdasarkan pada strategi dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik yang dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak. h. Bermakna, penialian hasil belajar diharapkan mempunyai makna yang siginifikan bagi semua pihak. Untuk itu, PBK hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak berkepentingan. Hasil penilaian hendaknya mencermikan gambaran yang utuh tentang



17



prestasi peserta didik yang mengandung informasi keunggulan dan kelemahan, minat dantingkatpenguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat para ahli, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip penilaian hasil belajar tidak bisa terlepas dari valid/sahih yaitu penilaian menggunakan standar kompetensi dasar. Selain itu penilaian hasil belajar juga harus objektif yang tidak memihak siapapun, transparan atau terbuka untuk setiap poin penilaian yang dilakukan dengan jelas tanpa manipulasi, adil yaitu tidak memihak manapun. Jadi penilaian dilakukan kepada semua pihak secara adil tanpa terkecuali, menyeluruh, berkesinambungan, terpadu, sistematis atau berurutan, akuntabel, dan juga mengacu pada kriteria pembelajaran



3) Karakteristik Hasil Belajar Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik.Karakteristik perilaku belajar ini



dalam



beberapa



pustaka



rjukan, antara lain Psikologi Pendidikan oleh Surya , disebut juga sebagai prinsip-prinsip belajar. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah: a. Perubahan itu intensional b. Perubahan itu positif dan aktif c. Perubahan itu efektif dan fungsional. 3. Fikih 1) Pembelajaran Fiqh Pengertian Pembelajaran Fiqih Pada tingkatan Madrasah Aliah (MA), mata pelajaran fiqih merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar mereka bisa mengenal, memahami dan mengamalkan syariat Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya dalam bermasyarakat.



18



Secara etimologi, “fiqih berarti paham yang mendalam.” Dengan definisi lain dalam buku Zakiah Daradjat, “fiqih artinya faham atau tahu.” Dan dalam firman Allah SWT surat at-Taubah ayat 122 dijelaskan:  “tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” Tahu atau paham yang dimaksud di atas adalah tahu dan paham tentang masalah-masalah agama. Pengertian fiqih seperti tergambar pada ayat di atas merupakan pengertian yang sebenarnya. Pengertian tersebut pada perkembangan selanjutnya mengalami penyempitan makna. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Quraisy Shihab bahwa “fiqih yang mulanya dimaksudkan sebagai pengetahuan yang menyeluruh tentang agama, mencakup hukum, keimanan, akhlak, al-Qur’an dan hadits.” Tetapi istilah itu kemudian dipakai khusus menyangkut pengetahuan tentang hukum agama saja. Sedangkan menurut istilah yang digunakan para ahli fiqih (fuqaha), fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syariat Islam yang diambil dari dalil-dalilnya yang terperinci. Dilihat dari segi ilmu pengetahuan yang berkembang dalam kalangan ulama Islam, fiqih itu ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan, membahas, memuat hukumhukum Islam yang bersumber pada al-Qur’an, sunah dan dalil-dalil syar’i yang lain, setelah diformulasikan oleh para ulama dengan mempergunakan kaidahkaidah ushul fiqih. Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud fiqih yaitu ilmu yang menerangkan segala hukum-hukum yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci. Adapun pengertian mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Aliyah adalah:



19



a. Mata pelajaran fiqih adalah bimbingan untuk mengetahui ketentuanketentuan syari’at Islam. Materi yang sifatnya memahami, menghayati dan mengamalkan pelaksanaan syariat tersebut yang kemudian menjadi dasar pandangan dalam kehidupannya, keluarga dan masyarakat lingkungannya. b.



Bentuk bimbingan tersebut tidak terbatas pada pemberian pengetahuan, tetapi lebih jauh seorang guru dapat menjadi contoh dan tauladan bagi siswa dan masyarakat lingkungannya. Dengan keteladanan guru diharapkan para orang tua dan masyarakat membantu secara aktif pelaksanaan



fiqih



di



dalam



rumah



tangga



dan



masyarakat



lingkungannya. Dari penjelasan diatas, dapat penulis pahami tentang pengertian mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Aliyah yaitu mata pelajaran yang diarahkan untuk memberikan pegetahuan, pemahaman dan bimbingan kepada siswa mengenai ketentuanketentuan syariat Islam untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih Fiqih sebagai bagian dari syari’at Islam, maka sudah barang tentu tujuannya identik dengan tujuan syari’at Islam itu sendiri. Hanya saja tujuan ilmu fiqih lebih terinci dan tegas daripada tujuan syari’at, karena objeknya adalah segala perbuatan orang-orang mukallaf dalam melakukan segala aktifitasnya untuk mendidik rohani dan jiwanya. Diantara tujuannya yaitu: a. Melaksanakan ibadah shalat dengan baik lengkap dengan rukun dan sifatsifatnya, dapat mendidik rohani dan membersihkan jiwa sehingga mampu menjadi sumber kebaikan bagi dirinya sendiri. b. Melaksanakan ibadah zakat dengan ikhlas, dapat melatih diri bersifat sosial dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir serta untuk memperbaiki hubungan antara si kaya dan si miskin. c. Melaksanakan ibadah puasa dengan ikhlas, dapat meningkatkan kesadaran untuk mencapai takwa yang merupakan kunci segala kebahagiaan.



20



d. Melaksanakan ibadah haji dengan ikhlas, dapat memberikan pengalaman dan wawasan yang lebih luas, tentang kebesaran dan kekuasaan Allah, pencipta berbagai bangsa manusia dan alam. e. Melaksanakan muamalah; jual beli, sewa menyewa, gadai, titipan dan sebagainya penuh dengan amanah (kejujuran) dan menjauhi segala perbuatan yang dapat merugikan sesama manusia. f. Melaksanakan munakahat dengan baik, sebagai suatu lembaga pembentukan dan pembinaan masyarakat yang baik dan dari masyarakat yang baik inilah yang dapat menjadi masyarakat yang adil dan makmur. Adapaun tujuan pembelajaran fiqih di Madrasah Aliyah untuk membekali peserta didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah. (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat



memahami



pokok-pokok



hukum



Islam



dan



tata



cara



pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna). Dapat disimpulkan bahwa tujuan mempelajari fiqih yaitu selain mengetahui hukum-hukum yang telah ditetapkan syari’at Islam juga didalamnya terdapat nilai-nilai spiritual yang menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial serta dapat menimbulkan kedisiplinan yang tinggi. 3) Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih



21



Para penulis kitab-kitab fiqih Syafi’iyah membagi pembahasan fiqih kepada empat bagian, yaitu: a. Aspek ibadah meliputi masalah-masalah yang dapat dikelompokkan ke dalam kelompok thaharah, sholat, puasa, zakat, haji, qurban, jenazah serta aqiqah. b. Aspek mua’amalat meliputi masalah-masalah yang dikelompokkan ke dalam kelompok persoalan harta kekayaan, harta milik, harta kebutuhan, cara mendapatkannya dan menggunakannya seperti jual beli, khiyar, gadai, jaminan dan lain-lainnya. c. Aspek munakahat yang meliputi masalah-masalah yang dikelompokkan dalam kelompok persoalan pernikahan. d. Aspek jinayat yang meliputi masalah-masalah yang dikelompokkan dalam kelompok persoalan pelanggaran, kejahatan, pembalasan, hukuman dan sebagainnya. Adapun ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Aliyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Aliyah meliputi: a. Aspek fiqih ibadah meliputi: ketentuan dan tata cara taharah, shalat fardu, shalat sunnah dan shalat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah, berzikir dan berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur. b. Aspek fiqih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad, riba, pinjam-meminjam, utang piutang, gadai, dan upah. 4. Materi Ajar Perawatan Jenazah Perawatan jenazah muslim /muslimat yaitu dimulai dari cara memandikan, mengkafani, menshalatkan, sampai menguburkan. Dalam pelaksanaan perawatan jenazah ini ada tata cara atau kaifiyah yang harus diperhatikan oleh kaum muslim. a. Memandikan jenazah Tahap pertama yang harus dilakukan seorang muslim terhadap jenazah 22



yaitu memandikan jenazah. Memandikan jenazah harus sesuai dengan yang dicontohkan Rasullullah saw. Secara umum, jenazah yang wajib dimandikan yaitu : 1) Jenazah itu orang Islam. Artinya, bila jenazah bukan muslim maka dia diserahkan kepada tata cara yang ditentukan oleh agama si jenazah itu sendiri. 2) Didapati tubuhnya walaupun sedikit. Syarat ini menerangkan bahwa memandikan jenazah tidak berarti harus jenazah yang utuh. Kendati jenazah tersebut hanya tersisa sebagian dari tubuhnya, misalnya karena kecelakaan, maka jenazah tersebut masih memiliki hak untuk dimandikan secara rapih. 3) Status jenazah bukan mati syahid. Ketentuan mati syahid atau tidaknya seseorang, dapat dilakukan dengan merujuk pendapat ulama yang berwenang. Selain syarat umum tersebut, ada syarat khusus dalam pelaksanaan memandikan jenazah. Jika jenazah itu laki– laki maka yang memandikannya adalah laki–laki atau boleh istrinya atau mahramnya. Sebaliknya jika jenazah itu perempuan dimandikan oleh perempuan atau suaminya atau mahramnya. Seorang laki-laki tidak boleh memandikan jenazah perempuan yang bukan istri atau muhrimnya. Begitu pula sebaliknya, seorang perempuan tidak boleh memandikan jenazah lakilaki yang bukan suaminya atau bukan muhrimnya. Terkecuali bila jenazah yang dimaksud itu adalah jenazah bati atau kanakkanak, maka yang memandikannya boleh berlawanan jenis kelamin dengan jenazah. Hanya saja, perlu diingat bahwa yang paling berhak memandikan jenazah adalah keluarga terdekatnya teapi itu juga kalau keluarga dekatnya berhalangan, maka haknya boleh berpindah kepada orang yang bersifat amanah. Tata Cara Memandikan Jenazah, antara lain : 1) Jenazah dibaringkan di tempat yang tinggi seperti ranjang. 2) Jenazah dimandikan di tempat yang tertutup.



23



3) Jenazah hendaknya dipakiakan kain basahan untuk menutupi aurat saat dimandikan 4) Jenazah dibersihkan dari najis. 5) Seluruh tubuhnya dibersihkan dari najis dimulai dari gigi, mulut dengan air sabun lalu tubuhnya dari rambut sampai telapak kaki dimandikan sampai bersih. 6) Setelah dimandikan, jenazah dirapikan rambutnya dan diwudukan seperti wudhu biasa. Tubuhnya dikeringkan dengan handuk. b. Mengkafani jenazah Mengkafani jenazah maksudnya yaitu membungkus jenazah dengan kain kafan. Kewajiban mengkafani jenazah status hukumnya yaitu fardu kifayah bagi orang Islam yang masih hidup. Anggota keluarga yang ditinggalkan memiliki kewajiban untuk menyediakan kain kafan bagi jenazah. Bila keadaan ekonomi keluarga yang berkabung tidak sanggup menyediakan kain kafan, persediaan kain kafan disediakan oleh baitul mal. Sementara bila baitul mal tidak ada, maka orang Islam yang mampu berkewajiban untuk menyediakan kain kafan. Kain kafan hendaknya kain yang bersih, berwarna purtih, sederhana, yakni tidak mahal. Ketentuan dalam mengkafani jenazah : 1) Jenazah laki-laki dibungkus oleh tiga helai kain kafan yang menutupi tubuhnya sedangkan bagi jenazah perempuan dilapisi lima lembar kain kafan yaitu kain basahan (kain mandi), baju, tutup kepala, kerudung dan kain kafan yang menutupi tubuhnya. 2) Cara memakaikan kain kafan : a) Hamparkan selembar tikar dan bentangkan 4 utas tali diatasnya yang letaknya dari tempat kepala sampai mata kaki jenazah. b) Setiap helaian kain kafan diberikan harum-haruman. c) Jenazah hendaknya diolesi kapur barus wangi dan diletakan diatas kain kafan.



24



d) Kedua tangan diletakan diatas dada dengan letak tangan kanak diatas tangan kiri. e) Seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan dan empat utas f) tali untuk bagian kepala, lengan,lutut dan mata kakinya. c. Menyalatkan jenazah Setelah dimandikan dan dikafani, jenazah hendaknya disalatkan dan hukumnya fardu kifayah bagi orang muslim yang masih hidup. Keluarga dekat jenazah anak yang saleh/salehah boleh ikut menyalatkan orang tuanya yang sudah meninnggal. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam syarat sahnya salat jenazah : 1) Suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian jauh dari najis, menutup aurat dan menghadap kiblat 2) Shalat dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani 3) Letak jenazah disebelah orang yang menyalatkan. Adapun rukun shalat jenazah 1) Salat jenazah dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah Ta’ala. 2) Takbir empat kali. 3) Membaca surah Al-Fatihah sesudah takbir pertama 4) Membaca salawat Nabi Muhammad saw setelah takbir kedua 5) Membaca doa setelah takbir ketiga. 6) Berdoa setelah takbir keempat. 7) Berdiri jika kuasa 8) Mengucapkan salam. Adapun sunah-sunah shalat jenazah: 1) Mengangkat tangan Ketika mengucapkan empat kali takbir . 2) Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat. 3) Membaca taawwuz. Beberapa hal tentang salat jenazah 1) Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid tetapi sebaiknya dilakukan secara berjamaah. 2) Wanita muslimah boleh dan sah mensalatkan jenazah



25



3) Jenazah diletakan didepan orang yang menyalatkan dengan posisi kepala jenazah di utara, badan dan kaki lurus kearah selatan. 4) Bila jenazah laki–laki maka imam hendaknya berdiri menghadap dan sejajar dengan jenazah. 5) Jika jenazah banyak baik laki-laki maupun perempuan hendakanya dishalatkan sekaligus. 6) Salat jenazah gaib apabila jenazahnya tidak ada ditempat shalat 7) Menyalatkan jenazah diatas kuburnya dan hukumnya boleh d. Menguburkan jenazah Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukumnya fardu kifayah bagi orang muslim yang masih hidup dan menguburkan jenazah harus segera dilaksanakan. Tempat penguburan adalah tempat penguburan khusus kaum muslimin, terpisah dari kuburan bukan muslim, dan karena diutamakan pelaksanaan penyelesaian Jenazah sesegera mungkin, maka cukup dikubur di tempat yang tersedia dan yang terdekat, dengan pengertian tidak selalu di tempat kuburan keluarga. Persiapan Penguburan 1) Pembuatan liang lahat sekurang-kurangnya jangan sampai bau busuk mayit dapat keluar, dan sampai dapat dibongkar oleh binatang. 2) Pilih tempat yang cukup kuat tanahnya, dari penggalian binatang buas, cukup jauh dari arus air,tidak mudah longsor dan hanyut tergusur aliran air. 3) Penutup lubang lahat harus cukup kuat dan rapat, supaya tidak mudah longsor ke bawah. 4) Keranda Janazah hendaknya tertutup rapat dan sesederhana mungkin. Tata cara Penguburan : 1) Letakkan usungan keranda Janazah di sebelah liang kubur yang longggar. 2) Dibuka tutup keranda dan selubung jenazah.



26



3) Dua/tiga orang lelaki, dari keluarga jenazah terdekat dan diutamakan yang tidak junub pada malam hari, sebelumnya masuk dalam liang kubur dengan berdiri, menyiapkan diri menerima jenazah. 4) Masukkan jenazah dari arah kaki, didahulukan kepalanya dimasukkan (dari arah selatan) 5) Letakkan jenazah secara membujur, arah kepala di sebelah barat, dan badan jasadnya dihadapkan miring/serong, mukanya menghadap kiblat. 6) Lepaskan semua ikatan tali, serta dilonggarkan kain kafannya (pipi pelipis tidak harus meneyentuh tanah). 7) Letakkkan gumpalan tanah sebagai penyangga di bagian belakang badan, kepala, pinggang, perut, kaki, agar jasad tidak terlentang. 8) Tutuplah rongga dengan rapat dengan kayu atau batu untuk kemudian ditimbuni tanah yang cukup padat dan rapat. 9) Buatlah gundukan tanah asal tidak melebihi sejengkal tangan tingginya. 10) Para pelayat diutamakan turut serta menimbuni tanah dengan tiga kali taburan tanah. B. PENELITIAN TERDAHULU 1. Skripsi Ruwaida Sholihah dengan judul “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada Mata Pelajaran Fiqih di kelas XII MTs Al-Husainy Kota Bima Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah yang dilakukan guru tidak secara rinci dan belum sempurna dilakukan. Dalam merumuskan masalah guru belum secara menyeluruh dalam meninjau masalah secara kritis sehingga hanya sebagian siswa yang dapat menganalisis masalah secara benar. 2. Skripsi BQ. Zuhaeriyah dengan judul “Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Kelas III pada Bidang Studi Qur’an Hadist di MIN Model Sesela Tahun Pelajaran 2013/2014”. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kendala-kendala dalam pelaksanaan startegi pembelajaran Qur’an Hadist dapat dilihat dari masalah buku-buku pelajaran, metode guru dalam mengajar dan masalah sarana dan 27



prasarana yang dimiliki. 3. Skripsi Marzuki dengan judul “Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam Memotivasi Siswa Belajar Akidah Akhlak di Kelas XI MTs Ta’limussahiyan Sangkong Bonder Tahun Pelajaran 2014/2015”. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam memotivasi siswa belajar Aqidah Akhlak di kelas XI terdiri dari tiga tahapan yaitu dimulai dari perencanaan penyusunan RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan proses evaluasi. Terdapat kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam belajar Akidah Ahklak di kelas XI yaitu kurangnya sumber belajar dan upaya yang dilakukan guru terhadap kendala yang dihadapinya yaitu guru menambahkan sumber belajar seperti mengadakan buku paket atau memperbanyak referensi yang berkaitan dengan pembelajaran PAI.



C. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Based Learning dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas X MA Hidayatul Qur’an Tahun Pelajaran 2022 / 2023.



28



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



A. JENIS PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan (Action Research), yaitu dengan melakukan pembelajaran di kelas dan observasi secara langsung dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. 2. Pendekatan Penelitian Penelitian



ini



menggunakan



pendekatan



kuantitatif.



Pendekatan



kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik9



B. VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadikan titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) merupakan variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning 2. Variabel Terikat Variabel terikat (variabel yang dipengaruhi) merupakan variabel yang memberikan reaksi jika dihubungkan dengan variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik.



C. SUBYEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Subyek Penelitian Adapun subyek penelitian pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X MA Hidayatul Qur’an Ngepreh yang berjumlah 21 orang , yaitu 12 orang peserta didik laki-laki dan9 orang peserta didik perempuan. Peserta didik kelas X berumur rata-rata antara 16 tahun sampai 17 tahun. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini bertempat di MA Hidayatul Qur’an Ngepreh Sayung Demak.



3. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai tanggal 2 – 3



September 2022 dengan



menyesuaikan jadwal PPL yang telah ditentukan.



D. PROSEDUR PENELITIAN Adapun rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) penelitian ini dilakukan dalambeberapa siklus atau 2 (tiga) siklus. Masing-masing siklus ada 2 kali pertemuan sehinggakeseluruhannya berjumlah 6 pertemuan dalam 3 siklus. Dalam siklus penelitian inidengan catatan apabila siklus I berhasil sesuai kriteria yang diinginkan, maka tetap dilakukan siklus II dan III untuk pemantapan, tetapi kalau siklus I tidak berhasil, maka dilakukan siklus II. Apabila dalam skilus II belum berhasil, maka dilakukan siklus III dengan cara menyederhanakan materi. Secara rinci prosedur pelaksanaan rancangan penelitian tindakan kelas untuk setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini observer merumuskan dan mempersiapkan : 1. Rencana jadwal pelaksanaan tindakan, rencana pelaksanaan pembelajaran,



30



materi atau bahan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan, lembar tugas pesertadidik, lembar penilaian hasil belajar, instrumen lembar observasi, dan mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data. 2. Guru dan observer berkolaborator menyusun skenario pembelajaran yang berkaitan dengan penerapan multimedia powerpoint dengan metode drill dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan dengan setting tindakan yang telahditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yakni terdiri dari : 1. Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas, dan penuh suasana kehangatan. 2. Guru menyajikan materi pelajaran fikih . 3. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning sedangkan observer mengamati, menilai melalui lembar observasi atau pengamatan berkaitan dengan keaktifan belajar didalam kelas serta mencatat apa yang terjadi didalam kelas terkait dengan pelaksanaan pembelajaran Fikih dengan metode drill. 4. Guru menerapkan komponen pembelajaran metode Problem Based Learningdalam matapelajaran Fikih disetiap materi pelajaran. 5. Untuk menghemat waktu pembelajaran didalam kelas terkait dengan komponen pembelajaran



metode



Problem



Based



Learningyaitu



pembentukan kelompok dilakukan diluar jam pelajaran yang kemudian diumumkan pada waktu pembelajaran. 6. Guru memberikan soal yang dijawab dan didiskusikan melalui kelompok sedangkan peneliti menilai bagaimana aktiXtas peserta didik dalam kelompok tersebut melalui diskusi antar kelompok diharapkan peserta



31



didik dapat menuangkan ide berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang dibahas. 7. Memberikan evaluasi indiXdual pada akhir pembelajaran.



c. Pengamatan (Observasi) Pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan observer terhadap perilaku peserta didik. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sikap dan perilaku peserta didik terhadap materi pembelajaran pelajaran fikih.



Pelaksanaan



pengamatan



mulai



awal



pembelajaran ketika guru melakukan apersepsi sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan. d. Refleksi Refeksi merupakan kegiatan menganalisis semua data atau informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran yang dilaksanakan, sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan. Disini Peneliti dan observer mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan peneliti.



2. Siklus II Berdasarkan refleksi pada siklus I, diadakan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki rencana dan tindakan yang telah dilakukan. Langkah-langkah kegiatanpada siklus II pada dasarnya sama seperti langkah-langkah pada siklus I, tetapi ada beberapa perbedaan kegiatan pembelajaran pada siklus II seperti di bawah ini.



32



a. Perencanaan Perencanaan sebagai tindak lanjut siklus I, dalam siklus II dilakukan perbaikan. Peneliti mencari kekurangan dan kelebihan pada pembelajaran membuat ringkasan wacana pada siklus I. Kelebihan yang ada pada siklus I dipertahankan pada siklus II, sedangkan kekurangannya diperbaiki. Peneliti memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan siklus I. peneliti juga menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kemampuan peserta didik memahami materi pelaran fikih dengan metode demonstrasi. b. Pelaksanaan Tindakan Proses tindakan pada siklus II dengan melaksanakan proses pembelajaranberdasarkan pada pengalaman hasil dari siklus I. Dalam tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan Tindakan pada siklus I, perbedaannya adalah pada siklus II dilaksanakan dengan cara menyederhanakan materi pembelajaran. c. Pengamatan Adapun yang diobservasi pada siklus II sama seperti siklus I, meliputi: hasil tes dan nontes. Pedoman pengamatan pada siklus II memperhatikan instrumen serta kriteria seperti yang terdapat pada siklus I. d. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan menganalisis semua data atau informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II dengan tujuan yang diharapkan.



3. Siklus III Berdasarkan refleksi pada siklus II, diadakan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki rencana dan tindakan yang telah dilakukan. Langkah-langkah kegiatanpada siklus III pada dasarnya sama seperti langkah-langkah pada siklus



33



II, tetapi adabeberapa perbedaan kegiatan pembelajaran pada siklus III seperti di bawah ini. a. Perencanaan Perencanaan sebagai tindak lanjut siklus II, dalam siklus III dilakukan perbaikan. Peneliti mencari kekurangan dan kelebihan pada pembelajaran membuat ringkasan wacana pada siklus II. Kelebihan yang ada pada siklus II dipertahankan pada siklus III, sedangkan kekurangannya diperbaiki. Peneliti memperbaiki



rencana



pelaksanaan



pembelajaran



berdasarkan siklus II. peneliti juga menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kemampuan peserta didik memahami materi pelaran fikih dengan metode demonstrasi. b. Pelaksanaan Tindakan Proses tindakan pada siklus III dengan melaksanakan proses pembelajaranberdasarkan pada pengalaman hasil dari siklus II. Dalam tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan Tindakan pada siklus II, perbedaannya adalah pada siklus III dilaksanakan dengan cara menyederhanakanmateri pembelajaran. c. Pengamatan Adapun yang diobservasi pada siklus III sama seperti siklus II, meliputi: hasil tes dan nontes. Pedoman pengamatan pada siklus III memperhatikan instrumen serta kriteria seperti yang terdapat pada siklus II. d. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan menganalisis semua data atau informasi yangdikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, sehingga dapat diketahuiberhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus III dengan tujuan yang diharapkan.



34



Untuk lebih jelasnya akan peneliti sajikan bagan dibawah ini : Perencanaan



Refleksi



SIKLUS I



Pelaksanaan



Pengamatan



Refleksi



SIKLUS II



Pelaksanaan



Pengamatan



E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakanmetode-metode sebagai berikut :



1. Metode Observasi Metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan dengan sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki.11 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar mata pelajaran fikih dan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. 35



2. Metode InterXew Metode interXew adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan kepada responden secara lisan. Metode ini digunakan untuk menggali data tentang respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam proses pembelajaran. 3. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode untuk mendapatkan data berupa dokumen atau barang tertulis.13 Metode ini digunakan untuk mengetahui pelaksanaan penelitiandan gambaran umum MA Hidayatul Qur’an Ngepreh. 4. Metode Tes / Evaluasi Metode tes / evaluasi adalah suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan yang menggunakan soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan. Metode ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. F. INDIKATOR KEBERHASILAN Suatu program atau tindakan dikatakan berhasil apabila mampu mencapai kriteria yang telah ditentukan. Kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini mengacu pada pendapat Muhamad Agus Muttaqin dan diterapkan pada hasil observasi aktiXtas belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik. Kriteria keberhasilan tindakan tersebut yaitu: 1. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata persentase tiap indikator aktiXtas peserta didik mencapai 75% 2. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila peningkatan hasil belajar peserta didik hingga75% peserta didik dikelas memenuhi ketuntasan minimal yakni 70 Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan peserta didik mampu meningkatkanhasil belajar mata pelajaran fikih kelas X MA Hidayatul Qur’an Ngepreh dengan penerapan modelpembelajaran Problem Based Learning.



36



BAB IV METODE PENELITIAN



A. Deskripsi Data Persiklus Berdasarkan hasil penelitian dapat deskripsikan bahwa pada awal pembelajaran pra siklus proses pembelajaran belum maksimal, sehingga masih banyak siswa yang belum tuntas belajar. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus. Pada pembahasan ini akan diuraikan hasil pembelajaran mulai dari Pra siklus sampai pada siklus III



1. Pra Siklus Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan kelas ( PTK ) denganmenerapkan metode problem based learning, terlebih dulu peneliti melakukan observasi awal melakukan pra siklus untuk mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada pada saat berlangsungnya proses pembelajaran fikih kelas X MA Hidayatul Qur’an Ngepreh Sayung Demak tahun pelajaran 2022 - 2023. Observasi dilaksanakan dengan memperhatikan guru mengajar, keaktifan siswa dan hasil belajar fikih siswa. Temuan awal hasil belajar siswa pada rencana pembelajaran dapat dilihat pada tabel nilai dibawah ini. Tabel 1



No 1



Jumlah



KKM



siswa



Tuntas



18 siswa



8



10



75



44 %



56%



100 %



Presentase



Tidak tuntas



Madrasah



Keterangan : Data Terlampir Dari Hasil data siswa yang memperoleh nilai 75 keatas sebanyak12 siswa, dengan persentase 44%. Hasil tersebut belum mencapai standar ketuntasan belajar secara klasikal, maka peneliti akan melakukan rencana perbaikan hasil evaluasi pembelajaran dengan mengunakan metode problem based learning pada pembelajaran fikih kelas X MA hidayatul Qur’an. Tahun pelajaran 2022- 2023.



Tabel 2



Jumlah siswa 18



2. Hasil Pelaksanaan Siklus 1 1) Perencanaan Perencanaan tindakan terdiri dari: a. Menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) yang sudah ada, namun dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan yaitu memasukkan metode Problem Based Learning b. Menyiapkan media pembelajaran berupa power point yang berisi tentang orientasi masalah pada peserta didik dan materi pembelajaran memandikan jenazah kemudian peserta didik diminta untuk mendiskusikannya dengan menggunakan bantuan LKPD yang disediakan guru dengan tujuan peserta didik dapat Menelaah pengertian memandikan jenazah, dasar hukum memandikan jenazah, syarat memandikan jenazah bagi mayit laki-laki dan perempuan, hikmah dari pengurusan jenazah.. c. Menyiapkan permasalahan untuk dipecahkan dalam diskusi supaya pembelajaran menjadi lebih menarik d. Menyiapkan lembar observasi aktifitas kelompok peserta didik dalam proses pembelajaran, Lembar Kerja Diskusi, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) e. Menyiapkan laptop dan proyektor untuk menyajikan media pembelajaran, serta alat perekam/dokumentasi untuk merekam semua peristiwa kejadian yang berlangsung selama proses pembelajara f.



Untuk mengkondisikan kelas X, peneliti mengatur tempat duduk anak



38



dengan dibagi berkelompok sesuai jumlah anak dalam kegiatan diskusi, memastikan persiapan peserta didik berupa buku pelajaran fikih, dan alat tulis lainnya.



2) Pelaksanaan Tindakan PenelitianTindakan Kelas (PTK) Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 September 2022. Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan seluruh tindakan yang telah dipersiapkan. Kegiatan Pendahuluan : a. Guru mengawali pembelajaran dengan pengkondisian kelas kemudian mengucapkan salam, menanyakan kabar dan mengecekkehadiran siswa b. Guru memberikan apersepsidengan mengaitkan materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk mengingatkankembali pelajaran yang telah dipelajari c. Secara komunikatif, guru melakukan tanyajawab kepada peserta didik terkait pelajaran yang akan dipelajari d. Guru menghubungkan atau mengkolaborasikan pelajaran yang Telah dibahas dengan pelajaran yang akan dibahas e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan f.



Guru memberikan acuan tentang metode pembelajaran yang akandilakukan dengan langkah-langyang nya



g. Guru membagi peserta didik kedalam kelompok Kegiatan Inti : a. Melalui Orientasi masalah yang ditayangkan melalui PPT, peserta didik diminta untuk mengamati dan membuat beberapa temuan dan pertanyaan masalah terkait materi tersebut b. Guru memastikan setiap anggota kelompok memahami tugasmasingmasing c. Guru membagi LKPD untuk memecahkan masalah yang telah di temukan dalam materi pembelajaan untuk didiskusikan danpeserta didik siap untuk mendiskusikan maslah tersebut dalam kelompok d. Guru melakukan observasi dan memantau keterlibatan peserta didik untuk ikut mencari referensi dalam menyelesaikan masalah e. Guru membimbing dan mengarahkan saat diskusi saat peserta didik mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah



39



f.



Guru membimbing peserta didikdalam pembuatan laporanuntuk dipresentasikan



g. Guru membimbing tanya jawab saat berdiskusi h. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya kelompok secara bergantian i.



Guru mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja kelompok yang sedang melakukan presentasi



j.



Guru



meminta



peserta



didik



menyimpulkan



kesimpulan



dari



pembelajaran yang baru saja dilakukan, k. Guru mengumpulkan LKPD hasil kerja kelompok untuk penilaian



Kegiatan Penutup : a. Guru memberi penguatan atas materi yang telah di pelajari sebagai tambahan pengetahuan b. Guru memberi evaluasi hasil proses pembelajaran yang telahdilakukan c. Guru merefleksiatas proses pembelajaran yang telah dilakukan d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkansalam. 3) Observasi Observasi terhadap siklus I ditujukan untuk mengamati proses keaktifan berdiskusi masing-masing peserta didik untuk pmecahanmasalah dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode problem based learning . Berikut ini hasil belajar peserta didik di kelas X : a) Penilaian berupa soal Pilihan Ganda berjumlah 5 butir soal, jawaban dari soal harus sesuai dengan teks materi Pengurusan Jenazah yang disajikan b) Berikut ini tabel hasil belajar peserta didik Tabel 3 No



NAMA



NILAI



1



Muhammad Sholahuddin



78



2



Muhammad Khoirudin



70



3



Muhammad Khoiruman



78



4



Muhammad Rio Adriano



68



5



Muhammad Fikhri Arroyan



80



40



KKM Tuntas



Tidak Tuntas



Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas



6



Muhammad Ulin Nuha



75



Tuntas



7



Arif Maulana Rohman



82



Tuntas



8



Puji Agus Nail



72



9



Devi Marlina



86



10



Muhamad Iqbal



74



11



Eka Andrepratama



78



12



Ahmad Atha Uddin Arfin



74



13



Muhamad Sirojudin At Taqwa



90



Tuntas



14



Muzimatul Laili



85



Tuntas



15



Agus Tahta Firmansyah



75



Tuntas



16



Siti Widdiya Putri



85



Tuntas



17



Fatikhatul Layyinah



90



Tuntas



75



Tuntas



Jumlah



1415



13



Nilai rata-rata



78,6



Jumlah tuntas



67%



Jumlah tidak tuntas



33%



Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas



Muhammad Abrori Iqbal 18



Ghufron



Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat dalam bentuk diagramdibawah ini. Tabel 4



Siklus I 100% 80% 60% 40% 20% 0% Siklus I Tuntas



Tidak Tuntas



Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dari 18 peserta didik ada 13 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. artinya ada 67%



41



5



peserta didik telah mampu menelaah Pengurusan Jenazah dengan baik dengan menggunakan metode problem basedlearning. 4) Refleksi Penggunaan metode problem based learning pada pembelajaran materi Pengurusan Jenazah sudah menunjukkan keberhasilan. Akan tetapi, keberhasilan yang dicapai pada penelitian siklus I belum memuaskan. Hasil Belajar peserta didik pada siklus I yang mengukur kemampuan masing-masing peserta didik dalam pembelajaran Pengurusan Jenazah dengan problem based learning masih dapat ditingkatkan lagi dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada beberapa kegiatan. Kegiatan pembelajaran dengan metode problem based learning dilakukan dengan cara berdiskusi secara berkelompok. Hasil refleksi yang terjadi pada siklus I menunjukkkan bahwa dalam diskusi secara berkelompok, hanya beberapa peserta didik yang ikut andil pada pemecahan masalah. Artinya tidak semua peserta didik ikut serta berdiskusi dalam menggali informasi kaitannya dengan pemecahan masalah. Setelah ditelaah, terdapat beberapa hal yang menyebabkan hasil penilaian peserta didik kurang maksimal dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: a. Guru sudah menguasai materi namun masih mendominasi penguasaan kelas b. Guru kurang memotifasi siswa c. Guru memberikan evaluasi dilakukan dengan baik d. peserta didik tidak bertanya pada guru saat mengerjakan tugas pada materi yang belum paham e. peserta didik kurang menunjukkan keaktifan dalam pembelajaran f.



peseta didik kurang percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi pemecahan masalah



g. peserta didik tidak tepat waktu saat menyelesaiakan tugas. Berdasarkan hasil observasi, persentasi hasil belajar pada siklus I mencapai 67 % pesertadidik telah mampu menelaah materi Pengurusan Jenazah dengan baik dengan menggunakan metode problem based learning. Paparan mengenai refleksi terhadap hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan pada beberapa kegiatan selama pelaksanaan siklus I. Hasil refleksi pada siklus I ini akan menjadi landasan untuk melanjutkan penelitian siklus II dengan



perbaikan-perbaikan



pada



42



perencanaan,



pelaksanaan,



maupun



pengamatan, agar siklus II dapat berjalan lebih baik daripada siklus I. 3. Hasil Pelaksanaan Siklus II 1) Perencanaan Perencanaan tindakan terdiri dari: a. Menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) yang sudah ada, namun dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan yaitu memasukkan metode Problem Based Learning b. Menyiapkan media pembelajaran berupa power point yang berisi tentang orientasi masalah pada peserta didik dan materi pembelajaran memandikan jenazah kemudian peserta didik diminta untuk mendiskusikannya dengan menggunakan bantuan LKPD yang disediakan guru dengan tujuan peserta didik dapat Menelaah pengertian menshalatkan jenazah, dasar hukum menshalatkan jenazah, syarat menshalatkan jenazah bagi mayit laki-laki dan perempuan, hikmah dari pengurusan jenazah.. c. Menyiapkan permasalahan untuk dipecahkan dalam diskusi supaya pembelajaran menjadi lebih menarik d. Menyiapkan lembar observasi aktifitas kelompok peserta didik dalam proses pembelajaran, Lembar Kerja Diskusi, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) e. Menyiapkan laptop dan proyektor untuk menyajikan media pembelajaran, serta alat perekam/dokumentasi untuk merekam semua peristiwa kejadian yang berlangsung selama proses pembelajara f.



Untuk mengkondisikan kelas X, peneliti mengatur tempat duduk anak dengan dibagi berkelompok sesuai jumlah anak dalam kegiatan diskusi, memastikan persiapan peserta didik berupa buku pelajaran fikih, dan alat tulis lainnya.



2) Pelaksanaan Tindakan PenelitianTindakan Kelas (PTK) Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 September 2022. Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan seluruh tindakan yang telah dipersiapkan. Kegiatan Pendahuluan : a. Guru mengawali pembelajaran dengan pengkondisian kelas kemudian mengucapkan salam, menanyakan kabar dan mengecekkehadiran siswa b. Guru memberikan apersepsidengan mengaitkan materi yang telah dipelajari



43



sebelumnya untuk mengingatkankembali pelajaran yang telah dipelajari c. Secara komunikatif, guru melakukan tanyajawab kepada peserta didik terkait pelajaran yang akan dipelajari d. Guru menghubungkan atau mengkolaborasikan pelajaran yang Telah dibahas dengan pelajaran yang akan dibahas e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan f.



Guru memberikan acuan tentang metode pembelajaran yang akandilakukan dengan langkah-langyang nya



g. Guru membagi peserta didik kedalam kelompok Kegiatan Inti : a. Melalui Orientasi masalah yang ditayangkan melalui PPT, peserta didik diminta untuk mengamati dan membuat beberapa temuan dan pertanyaan masalah terkait materi tersebut b. Guru memastikan setiap anggota kelompok memahami tugasmasing-masing c. Guru membagi LKPD untuk memecahkan masalah yang telah di temukan dalam materi



pembelajaan untuk didiskusikan



danpeserta



didik siap



untuk



mendiskusikan maslah tersebut dalam kelompok d. Guru melakukan observasi dan memantau keterlibatan peserta didik untuk ikut mencari referensi dalam menyelesaikan masalah e. Guru membimbing dan mengarahkan saat diskusi saat peserta didik mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah f.



Guru membimbing peserta didikdalam pembuatan laporanuntuk dipresentasikan



g. Guru membimbing tanya jawab saat berdiskusi h. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya kelompok secara bergantian i.



Guru mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja kelompok yang sedang melakukan presentasi



j.



Guru meminta peserta didik menyimpulkan kesimpulan dari pembelajaran yang baru saja dilakukan,



k. Guru mengumpulkan LKPD hasil kerja kelompok untuk penilaian



Kegiatan Penutup : a. Guru memberi penguatan atas materi yang telah di pelajari sebagai tambahan



44



pengetahuan b. Guru memberi evaluasi hasil proses pembelajaran yang telahdilakukan c. Guru merefleksiatas proses pembelajaran yang telah dilakukan d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkansalam. 3) Observasi Observasi terhadap siklus II ditujukan untuk mengamati proses keaktifan berdiskusi masing-masing peserta didik untuk pmecahanmasalah dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode problem based learning . Berikut ini hasil belajar peserta didik di kelas X : a. Penilaian berupa soal Pilihan Ganda berjumlah 5 butir soal, jawaban dari soal harus sesuai dengan teks materi Pengurusan Jenazah yang disajikan b. Berikut ini tabel hasil belajar peserta didik Tabel 5 No



NAMA



NILAI



KKM Tuntas



1



Muhammad Sholahuddin



85



Tuntas



2



Muhammad Khoirudin



86



Tuntas



3



Muhammad Khoiruman



85



Tuntas



4



Muhammad Rio Adriano



85



Tuntas



5



Muhammad Fikhri Arroyan



90



Tuntas



6



Muhammad Ulin Nuha



90



Tuntas



7



Arif Maulana Rohman



95



Tuntas



8



Puji Agus Nail



80



Tuntas



9



Devi Marlina



86



Tuntas



10



Muhamad Iqbal



85



Tuntas



11



Eka Andrepratama



78



Tuntas



12



Ahmad Atha Uddin Arfin



73



13



Muhamad Sirojudin At Taqwa



90



Tuntas



14



Muzimatul Laili



86



Tuntas



15



Agus Tahta Firmansyah



74



16



Siti Widdiya Putri



85



45



Tidak Tuntas



Tidak Tuntas



Tidak Tuntas Tuntas



Fatikhatul Layyinah



17



90



Tuntas



85



Tuntas



Jumlah



1443



16



Nilai rata-rata



84.6



Jumlah tuntas



89%



Jumlah tidak tuntas



11%



Muhammad Abrori Iqbal 18



Ghufron



Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat dalam bentuk diagramdibawah ini. Tabel 6



Siklus II 100% 80% 60% 40% 20% 0% Siklus I Tuntas



Tidak Tuntas



Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dari 18 peserta didik ada 13 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. artinya ada 89% peserta didik telah mampu menelaah Pengurusan Jenazah dengan baik dengan menggunakan metode problem basedlearning. 4) Refleksi Penggunaan metode problem based learning pada pembelajaran materi Pengurusan Jenazah sudah menunjukkan keberhasilan. Akan tetapi, keberhasilan yang dicapai pada penelitian siklus II sudah memuaskan. Hasil Belajar peserta didik pada siklus I yang mengukur kemampuan masing-masing peserta didik dalam pembelajaran Pengurusan Jenazah dengan problem based learning masih dapat ditingkatkan lagi dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada beberapa kegiatan. Kegiatan pembelajaran dengan metode problem based learning dilakukan dengan cara berdiskusi secara berkelompok. Hasil refleksi yang terjadi pada



46



2



siklus II menunjukkkan bahwa dalam diskusi secara berkelompok, hanya beberapa peserta didik yang tidak ikut andil pada pemecahan masalah. Artinya hamper semua peserta didik ikut serta berdiskusi dalam menggali informasi kaitannya dengan pemecahan masalah. Setelah ditelaah, terdapat beberapa hal yang menyebabkan hasil penilaian peserta didik kurang maksimal dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: a. Guru sudah menguasai materi namun masih mendominasi penguasaan kelas b. Guru sudah memotifasi siswa c. Guru memberikan evaluasi dilakukan dengan baik d. Peserta didik bertanya pada guru saat mengerjakan tugas pada materi yang belum paham e. Peserta didik sudah menunjukkan keaktifan dalam pembelajaran f.



Peseta didik kurang percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi pemecahan masalah



g. Peserta didik tidak tepat waktu saat menyelesaiakan tugas. Berdasarkan hasil observasi, persentasi hasil belajar pada siklus II mencapai 89 % pesertadidik telah mampu menelaah materi Pengurusan Jenazah dengan baik dengan menggunakan metode problem based learning. Paparan mengenai refleksi terhadap hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan pada beberapa kegiatan selama pelaksanaan siklus II. Hasil refleksi pada siklus II ini akan menjadi landasan untuk melanjutkan penelitian siklus III dengan



perbaikan-perbaikan



pada



perencanaan,



pelaksanaan,



maupun



pengamatan, agar siklus III dapat berjalan lebih baik daripada siklus II. 3. Hasil Pelaksanaan Siklus III 1) Perencanaan Perencanaan tindakan terdiri dari: a. Menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) yang sudah ada, namun dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan yaitu memasukkan metode Problem Based Learning b. Menyiapkan media pembelajaran berupa power point yang berisi tentang orientasi masalah pada peserta didik dan materi pembelajaran memandikan jenazah kemudian peserta didik diminta untuk mendiskusikannya dengan menggunakan bantuan LKPD yang disediakan guru dengan tujuan peserta didik dapat Menelaah pengertian menshalatkan jenazah, dasar hukum



47



menshalatkan jenazah, syarat menshalatkan jenazah bagi mayit laki-laki dan perempuan, hikmah dari pengurusan jenazah.. c. Menyiapkan permasalahan untuk dipecahkan dalam diskusi supaya pembelajaran menjadi lebih menarik d. Menyiapkan lembar observasi aktifitas kelompok peserta didik dalam proses pembelajaran, Lembar Kerja Diskusi, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) e. Menyiapkan laptop dan proyektor untuk menyajikan media pembelajaran, serta alat perekam/dokumentasi untuk merekam semua peristiwa kejadian yang berlangsung selama proses pembelajara f.



Untuk mengkondisikan kelas X, peneliti mengatur tempat duduk anak dengan dibagi berkelompok sesuai jumlah anak dalam kegiatan diskusi, memastikan persiapan peserta didik berupa buku pelajaran fikih, dan alat tulis lainnya.



2) Pelaksanaan Tindakan PenelitianTindakan Kelas (PTK) Siklus III dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 Oktober 2022. Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan seluruh tindakan yang telah dipersiapkan. Kegiatan Pendahuluan : 1. Guru mengawali pembelajaran dengan pengkondisian kelas kemudian mengucapkan salam, menanyakan kabar dan mengecekkehadiran siswa 2. Guru memberikan apersepsidengan mengaitkan materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk mengingatkan kembali pelajaran yang telah dipelajari 3. Secara komunikatif, guru melakukan tanyajawab kepada peserta didik terkait pelajaran yang akan dipelajari 4. Guru menghubungkan atau mengkolaborasikan pelajaran yang Telah dibahas dengan pelajaran yang akan dibahas 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan 6. Guru memberikan acuan tentang metode pembelajaran yang akandilakukan dengan langkah-langyang nya 7. Guru membagi peserta didik kedalam kelompok Kegiatan Inti : a. Melalui Orientasi masalah yang ditayangkan melalui video dan PPT, peserta didik diminta untuk mengamati dan membuat beberapa temuan dan pertanyaan



48



masalah terkait materi tersebut b. Guru memastikan setiap anggota kelompok memahami tugasmasing-masing c. Guru membagi LKPD untuk memecahkan masalah yang telah di temukan dalam materi



pembelajaan untuk didiskusikan



danpeserta



didik siap



untuk



mendiskusikan maslah tersebut dalam kelompok d. Guru melakukan observasi dan memantau keterlibatan peserta didik untuk ikut mencari referensi dalam menyelesaikan masalah e. Guru membimbing dan mengarahkan saat diskusi saat peserta didik mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah f.



Guru membimbing peserta didikdalam pembuatan laporanuntuk dipresentasikan



g. Guru membimbing tanya jawab saat berdiskusi h. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya kelompok secara bergantian i.



Guru mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja kelompok yang sedang melakukan presentasi



j.



Guru meminta peserta didik menyimpulkan kesimpulan dari pembelajaran yang baru saja dilakukan,



k. Guru mengumpulkan LKPD hasil kerja kelompok untuk penilaian



Kegiatan Penutup : a. Guru memberi penguatan atas materi yang telah di pelajari sebagai tambahan pengetahuan b. Guru memberi evaluasi hasil proses pembelajaran yang telahdilakukan c. Guru merefleksiatas proses pembelajaran yang telah dilakukan d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkansalam. 3) Observasi Observasi terhadap siklus II ditujukan untuk mengamati proses keaktifan berdiskusi masing-masing peserta didik untuk pmecahanmasalah dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode problem based learning . Berikut ini hasil belajar peserta didik di kelas X :



a. Penilaian berupa soal Pilihan Ganda berjumlah 5 butir soal, jawaban dari soal harus sesuai dengan teks materi Pengurusan Jenazah yang disajikan



49



b. Berikut ini tabel hasil belajar peserta didik Tabel 7



No



NAMA



NILAI



KKM Tuntas



1



Muhammad Sholahuddin



85



Tuntas



2



Muhammad Khoirudin



86



Tuntas



3



Muhammad Khoiruman



85



Tuntas



4



Muhammad Rio Adriano



85



Tuntas



5



Muhammad Fikhri Arroyan



90



Tuntas



6



Muhammad Ulin Nuha



90



Tuntas



7



Arif Maulana Rohman



95



Tuntas



8



Puji Agus Nail



80



Tuntas



9



Devi Marlina



86



Tuntas



10



Muhamad Iqbal



85



Tuntas



11



Eka Andrepratama



80



Tuntas



12



Ahmad Atha Uddin Arfin



73



13



Muhamad Sirojudin At Taqwa



90



Tuntas



14



Muzimatul Laili



86



Tuntas



15



Agus Tahta Firmansyah



90



Tuntas



16



Siti Widdiya Putri



85



Tuntas



17



Fatikhatul Layyinah



90



Tuntas



85



Tuntas



Jumlah



1546



17



Nilai rata-rata



86



Jumlah tuntas



94%



Jumlah tidak tuntas



6%



Tidak Tuntas



Tidak Tuntas



Muhammad Abrori Iqbal 18



Ghufron



50



1



Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat dalam bentuk diagramdibawah ini. Tabel 8



Axis Title



Siklus II 100% 80% 60% 40% 20% 0%



94%



6% Siklus I



Axis Title Tuntas



Tidak Tuntas



Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dari 18 peserta didik ada 17 siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. artinya ada 94 % peserta didik telah mampu menelaah Pengurusan Jenazah dengan baik dengan menggunakan metode problem basedlearning. 4) Refleksi Penggunaan metode problem based learning pada pembelajaran materi Pengurusan Jenazah sudah menunjukkan keberhasilan. Akan tetapi, keberhasilan yang dicapai pada penelitian siklus II sudah memuaskan. Hasil Belajar peserta didik pada siklus II yang mengukur kemampuan masing-masing peserta didik dalam pembelajaran Pengurusan Jenazah dengan problem based learning sudah sudah mencapai kriteria KKM.. Kegiatan pembelajaran dengan metode problem based learning dilakukan dengan cara berdiskusi secara berkelompok. Hasil refleksi yang terjadi pada siklus III menunjukkkan bahwa dalam diskusi secara berkelompok, semua peserta didik ikut andil pada pemecahan masalah. Artinya semua peserta didik ikut serta berdiskusi dalam menggali informasi kaitannya dengan pemecahan masalah. Setelah ditelaah, hasil penilaian peserta didik bisa dikatakan sudah maksimal dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: 1) Guru sudah menguasai materi namun masih mendominasi penguasaan kelas



51



2) Guru sudah memotifasi siswa 3) Guru memberikan evaluasi dilakukan dengan baik 4) Peserta didik bertanya pada guru saat mengerjakan tugas pada materi yang belum paham 5) Peserta didik sudah menunjukkan keaktifan dalam pembelajaran 6) Peseta didik menjadi percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi pemecahan masalah 7) Peserta didik tepat waktu saat menyelesaiakan tugas. Berdasarkan hasil observasi, persentasi hasil belajar pada siklus III mencapai 94 % pesertadidik telah mampu menelaah materi Pengurusan Jenazah dengan baik dengan menggunakan metode problem based learning. Paparan mengenai refleksi terhadap hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan pada beberapa kegiatan selama pelaksanaan siklus III. Hasil refleksi pada siklus III ini akan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajar PBL pada mata pelajaran Pengurusan jenazah kelas X MA Hidayatul Qur’an.



B. Pembahasan Hasil Penelitian Peran perencanaan kegiatan pembelajaran sangat penting guna mencapai keberhasilan belajar. Kegiatan pembelajaran tak lepas dari aktivitas guru dan siswa yang saling berinteraksi, serta keterlibatan anatara siswa yang satu dengan siswa yang lain sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang aktif dan suasana kelas tampak hidup. Guru dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang materi pembelajaran dan harus memiliki kemampuan dalam mengelola kelas. Namun faktannya sering ditemukan bahwa guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional selama mengajar dan tidak ada variasi dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terfokus kepada guru sehingga siswa menjadi bosan saat di kelas. Selain itu sangat minim interaksi maupun kerja sama dengan siswa lain sedangkan sejatinya siswa merupakan makhluk sosial yang memerlukan kerja sama dengan orang lain untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, serta menerapkan hal-hal yang telah dipelajari. Permasalahan yang telah disebutkan di atas perlu ditemukan solusi penyelesaiannya. Penentuan solusi harus sesuai dengan kondisi yang ada



52



sehingga dapat menyelesaikan permasalahan. Solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Merujuk pendapat Kamdi (2007:77) bahwa model pembelajaran Problem Based Learning diartikan



sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memilki keterampilan dalam memecahkan masalah. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga diharapkan mampu menunjang hasil belajar yang maksimal. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada penelitian siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi Pengurusan Jenazahkelas X MA Hidayatul Qur’an. hal ini dapat dilihat pada



gambar 4.10 bahwa persentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan yang signifikan. Kriteria ketuntasan yang penulis jadikan acuan dalam penelitian ini adalah apabila siswa mendapatkan nilai ≥ 75 maka dinyatakan tuntas. Sedangkan indikator keberhasilan klasikal dapat dicapai apabila nilai rata-rata 75 dan ≥ 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan maka siklus dapat dihentikan dan dinyatakan berhasil. Pada siklus 1 terdapat 13 siswa yang dinyatakan tuntas dan 5 siswa dinyatakan tidak tuntas. Persentase siswa yang tuntas mencapai KKM adalah 73%. Pada siklus 2 mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas yakni 16 siswa dan 2 siswa yang tidak tuntas. Persentase siswa yang tuntas mencapai KKM adalah 89%. Pada siklus 3 mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas yaitu 17 siswa dan 1 siswa yang tidak tuntas. Persentase siswa yang tuntas mencapai KKM adalah 94%. Karena pada siklus 3 persentase siswa yang tuntas mencapai 94% yang artinya sudah melampaui kriteria ketuntasan klasikal. Dengan demikian siklus dapat dihentikan dan berakhir pada siklus 3. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut telah menunjukkan bahwa



53



penerapan model pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa materi Pengurusan Jenazahkelas X MA HIDAYATUL QUR’AN. Dari yang semula siswa mendapatkan hasil belajar di bawah nilai KKM menjadi sebagian besar siswa tuntas dan rata-rata hasil belajar mencapai 80. Ketika kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning telah selesai, penulis menyebarkan angket mengenai respon siswa sesuai yang mereka rasakan selama kegiatan pembelajaran materi Pengurusan Jenazahmenggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Angket tersebut menghasilkan data 84% atau dalam kategori baik/setuju/suka



dengan



kegiatan



pembelajaran



menggunakan



model



pembelajaran Problem Based Learning. Hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan judul Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Bagi Peserta Didik Kelas X Ma Hidayatul Qur’an Tahun Pelajaran 2022/2023, dapat dinyatakan relevan dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan Andini (2022) dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA” memperlihatkan bahwa pada hasil penelitian menunjukkan perolehan nilai rata-rata peserta didik pada siklus I adalah 75 dengan ketuntasan 63%, meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 85 dengan ketuntasan sebesar 81%. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar dengan adanya tindakan melalui model Problem Based Learning (PBL). Penelitian lain juga masih relevan dengan dilakukan oleh Arofah (2022) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi IPA Listrik Sederhana Kelas V1 SD/MI ALABROR” menunjukkan bahwa penggunaan metode ini mampu memberikan stimulus semangat dalam belajar kepada peserta didik dalam memperoleh materi yang didapatkan. Dengan metode ini peserta didik mampu memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran. Selain itu, penelitian lain yang masih relevan dilakukan oleh Nurwahidah (2021) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas IV SDN Lembaya Kecamatan Tompobulu Kabupaten



54



Gowa” menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPA diketahui dengan hasil tes pada Siklus I dan Siklus II yang menunjukkan peningkatan nilai rata- rata dan persentase ketuntasan secara klasikal. Rata- rata nilai siswa materi gaya pada kondisi awal (prasiklus) 69 dengan ketuntasan klasikal sebesar 40% (8 siswa) dari 20 siswa yang mencapai nilai ≥ 75 (nilai KKM). Siklus I sebesar 74 dengan ketuntasan klasikal sebesar 60% (12 siswa) yang mencapai nilai ≥ 75 (nilai KKM). Siklus II sebesar 81 dengan ketuntasan klasikal 80% (18 siswa) yang mencapai nilai ≥ 75 (nilai KKM).



55



BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi Pengurusan jenazah kelas X MA HIDAYATUL QUR’AN Peningkatan ini dapat dilihat melalui nilai hasil belajar siswa pada siklus 1 terdapat 13 siswa yang tuntas dengan persentase 72% dan 5 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 33% dan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus 1 adalah 78. Pada siklus 2 mengalami peningkatan hasil belajar yaitu 16 siswa yang tuntas dengan persentase 89% dan 2 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 11%, serta nilai rata-rata hasil belajar 84. Sedangkan pada siklus 3 juga mengalami peningkatan, ada 17 siswa yang tuntas belajar dengan persentase 94% dan 1 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 6%, serta nilai rata-rata 86. Selain itu hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa mereka menyukai model pembelajaran Problem Based Learning untuk digunakan dalam pembelajaran materi Pengurusan jenazah dengan hasil persentase respon siswa 84%. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, penulis memberikan beberapa saran sebagai masukan kedepannya sebagi berikut: 1. Kepala Sekolah



Sebagai pemimpin yang memandu keberlangsungan pembelajaran di MA Hidayatul Qur’an, alangkah baiknya jika secara berkala memantau kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, kepala madrasah juga bisa memberikan wawasan tambahan kepada guru dan siswa untuk menggunakan model pembelajaran aktif atau memilih model pembelajaran aktif yang sesuai dengan karakteristik siswa MA Hidayatul Qur’an. 2. Guru



Guru dapat meningkatan kreativitas pengelolaan kelas dengan mencoba



56



menggunakan model pembelajaran aktif yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif, kreatif dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Penting bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri dalam melaksanakan pembelajaran di kelas mengingat bahwa setiap kelas memiliki karakter siswa yang berbeda dan beragam. 3. Peneliti



Peneliti dapat mengembangkan lebih luas mengenai penelitian tindakan kelas secara mendalam sesuai dengan langkah-langkah penelitian yang ada sehingga akan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan menunjang kemajuan mutu pendidikan di Indonesia. 4. Siswa



Alangkah baiknya siswa dapat memanfaatkan kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang potensi yang ada pada diri mereka.



57



DAFTAR PUSTAKA



Anita Lie, 2008, Cooperatve Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruangKelas, Jakarta : PT. Grasindo Arend, I Richard, 2007, Learning to Teach ( Seventh Edition), New York : The McGrraw-HillCompanies Hadi, Sutrisno, 2003, Metode Research, Yogyakarta: Andi Offset http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/IJSME/article/view/4366 https://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/article/download/3263/2316 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/view/36230 https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/lantanida/article/view/4440 Sanjaya,Wina, 2008, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana Sarwono, Jonathan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu Subagyo, P. Joko, 2004, Metode Penelitian dalam Penelitian dan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta Sudirman, 2012, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Sudrajat, Akhmad , 2008, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran, Bandung: Sinar Baru Algasindo Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Cet. 5, Jakarta: CV.Alfabeta Pers Suprijono, Agus, 2010, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: PustakaPelajar Trianto, 2010, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasinya dalamKTSP, Jakarta: Bumi Aksara Tukiran, Tanirejdja,dkk, 2011, Model-model Pembelajaran Inovatif, Bandung: Alfabeta



LAMPIRAAN-LAMPIRAN



Lampiran 1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP



Nama



: Muhamad Agus Muttaqin



Tempat, Tanggal Lahir



: Demak, 24 Maret 1982



Jenis Kelamin



: laki-laki



Pekerjaan



: Guru Swasta



Agama



: Islam



Alamat



: Ngablaksari RT 01 RW 08 Sayung Demak Jawa Tengah



No. HP



: 082227079400



Email



: [email protected]



Pendidikan Terakhir



: S1



Riwayat Pendidikan Jenjang



Nama Sekolah/Instansi



Tahun Lulus



SD



SD Karangroto



1996



SMP



MTs Hidayatus Syuban



1999



SMA



MA Wali Songo Jepara



2003



Perguruan Tinggi



UNISNU Jepara



2017



60



Lapiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (LURING) Sekolah : MA HIDAYATUL QUR’AN Kelas/ Semester : X/ Ganjil Tema : JENAZAH Sub Tema : Memandikan Jenazah Pembelajaran Ke- : 1 Alokasi Waktu : 2 JP ( pertemuan 1)



A. Kompetensi Inti KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang di pelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 1.2 Meyakini syari’at Islam tentang 1.2.1 Menjelaskan kewajiban umat Islam kewajiban penyelenggaraan jenazah terhadap orang yang meninggal . 2.2 Memiliki rasa tanggung jawab 3.2.1 Menjelaskan tata cara memandikan jenazah. melalui materi penyelenggaraan 3.2.2 Menjelaskan Hikmah pengurusan jenazah jenazah 3.2 Menjelaskan tata cara pengurusan 4.2.1 Mempraktikkan pengurusan jenazah jenazah dan hikmahnya 4.2. Memperagakan tata penyelenggaraan jenazah



cara



C. Tujuan Pembelajaran Setelah siswa mempelajari materi tentang pengurusan jenazah maka diharapkan siswa mampu: 1.2.1 Menjelaskan kewajiban umat islam terhadap orang yang meninggal dengan benar 3.2.1 Menjelaskan tata cara memandikan jenazah dengan benar. 3.2.2 Menjelaskan hikmah pengurusan jenazah 4.2.1 Memperagakan tata cara pengurusan jenazah dengan baik dan benar Penguatan Pendidikan karakter a. Bertanggung jawab b. Disiplin c. Rasa ingin tahu d. Kerja keras e. Percaya diri 61



f.



Mandiri



D. Materi Proses Pengurusan Jenazah a. Memandikan Jenazah Memandikan jenazah adalah membersihkan dan menyucikan tubuh mayat dari segala kotoran dan najis yang melekat di badannya. Jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki, jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan, kecuali suami istri atau muhrimnya. E. Media, Alat/Bahan dan Sumber Pembelajaran 1. Media belajar : E-modul ( Bahan ajar), laptop, internet, LCD, Lembar kerja (siswa) 2. Alat/Bahan : Buku tulis/catatan siswa, bolpoint, HP/smartphone 3. Sumber Belajar :  Buku Panduan : Buku Siswa Fikih Kelas X Kemenag, Buku Guru Fikih Kelas X Kemenag.  Multimedia interaktif : Internet  Sumber belajar berbasis penelitian : makalah F. Pendekatan, Model, dan Metode Pendekatan Pembelajaran : Saintifik TPACK Model Pembelajaran : Problem based learning Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, pembelajaran mandiri, dan penugasan



G. Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan  Orientasi(Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)).  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.  Apersepsi  Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya  Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.  Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan  Motivasi  Guru memberi motivasi belajar secara kontekstual tentang Jenazah  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai  Guru mengajukan pertanyaan seputar jenazah  Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.  Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator  Pembagian kelompok belajar  Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.  Guru menyampaikan karakter dan penilaian yang akan dilaksanakan a.



Kegiatan Inti Sintaks



Aktivitas 62



Orientasi peserta didik pada masalahPeserta didik diberi motivasi untuk memusatkan perhatian dengan cara mengamati video/gambar, lembar kerja, pemberian contoh materi dan soal untuk dikembangkan yang berhubungan dengan mengurus Jenazah (TPACK) https://youtu.be/Mp1NWxkbPgE Mengorganisasi peserta didik Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait materi jenazah Membimbing penyelidikan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk individu/kelompok menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan pengamatan dan saling tukar informasi terkait jenazah Mengembangkan dan menyajikan Menyampaikan dan mempresentasikan hasil pengamatan hasil karya dan tukar informasi tentang jenazah Menganalisis dan mengevaluasi Peserta didik menganalisa dan menyimpulkan masukan, proses pemecahan masalah tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang telah dilakukan tentang jenazah b.



Kegiatan Penutup  Peserta didik dengan bimbingan guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran  Guru menginformasikan materi yang akan datang H. Penilaian 1. Teknik Penilaian (terlampir) a. Penilaian Sikap 1) Prosedur : Selama proses pembelajaran dan di luar pembelajaran 2) Teknik : nontes 3) Bentuk : observasi 4) Instrumen : lembar jurnal sikap dan penskoran (terlampir) b. Penilaian Pengetahuan 1) Prosedur : akhir pembelajaran 2) Teknik : tes tertulis 3) Bentuk : pilihan ganda 4) Instrumen : kisi-kisi soal,soal,kunci jawaban, dan penskoran (terlampir) c. Penilaian keterampilan 1) Prosedur : dalam proses pembelajaran 2) Teknik : nontes 3) Bentuk : lembar observasi 4) Instrumen : rubrik dan kunci rubric, dan penskoran (terlampir) 2. Instrumen Penilaian a. Lembar Pengamatan sikap :terlampir b. Lembar Evaluasi :terlampir c. Lembar Pengamatan Keterampilan :terlampir 3. Tindak Lanjut Penilaian a. Pembelajaran Remedial Bagi peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remedial Teaching) terhadap IPK yang belum tuntas kemudian diberikan Tes Sumatif lagi dengan ketentuan : (1) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara 63



b.



(2) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir. (3) Peserta didik lain yang sudah tuntas (>KKM) dipersilahkan untuk ikut bagi yang berminat untuk memberikan keadilan Pembelajaran Pengayaan Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman pemahaman tentang materi. Catatan Guru 1. Masalah : ……….. 2. Ide Baru : ………………..



Mengetahui Kepala Madrasah



Ngepreh, 2022 Guru Mata Pelajaran



Muhamad Agus Muttaqin



Muhamad Agus Muttaqin



64



LAMPIRAN-LAMPIRAN LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI Rubrik: Indikator sikap aktif dalam pembelajaran: 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten. 4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.



No



Nama Siswa



Tanggung Jawab K C B A 1 2 3 4



K 1



Jujur C B 2 3



A 4



K 1



Peduli C B 2 3



A 4



Sikap Kerjasama K C B A 1 2 3 4



K 1



1 2 3 4 5



K : Kurang



C: Cukup



B: Baik



A



65



: Sangat Baik



Santun C B 2 3



A 4



K 1



Percaya diri C B A 2 3 4



K 1



Disi C 2



LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS Kisi Kisi Penulisan Soal Penilaian Harian Kompetensi Lingkup Nomor Bentuk No Level Kognitif Indikator Soal Dasar Materi Soal Soal Pemahaman Menjelaskan (C2) LK1 kewajiban umat 1 PG Islam terhadap orang yang meninggal Penalaran Menelaah dalil 2,3 PG (C4) LK3 Pengurusan Jenazah Pengetahuan Menjelaskan tata cara 4,5 PG (C1) LK1 memandikan jenazah Memahami Menjelaskan tata cara Pengurusan Pemahaman 6 PG 1 (C2) LK1 mengafani jenazah memandikan Jenazah Jenazah Pemahaman Mempraktikkan 7 PG (C2) LK1 pengurusan jenazah Penalaran Menjelaskan tata cara 8 PG (C4) LK3 menshalati jenazah Pengetahuan Menjelaskan tata cara 9 PG (C1) LK1 menguburkan jenazah Pengetahuan Menjelaskan hikmah 10 PG (C1) LK1 pengurusan jenazah SOAL PILIHAN GANDA 1. Arti kata ziarah adalah…. a. Menghibur b. Menghormati c. Mengenang d. Mengunjung e. Melihat 2. Hukum Pengurusan jenazah adalah …. a. Sunah b. Wajib kifayah c. Wajib a’in d. Boleh e. Mubah 3. Hal pertama yang harus dilakukan apabila seorang muslim telah dipastikan meninggal dunia adalah…. a. Melemaskan seluruh persendian si mayat b. Menutup kedua mata si mayat c. Menutup sekujur jasad si mayat dengan kain d. Membagikan harta warisan e. Menguburkan mayat 4. Siapa yang harus memandikan jenazah perempuan..? a. Saudaraa laki-lakinya b. Saudara perempuan c. Semua orang boleh d. Saudara perempuan dan saudara laki-laki e. Semua salah 66



5. Cermati pernyataan berikut ini! 1) Hamparkan di atas tikar kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum-haruman. 2) Jenazah seharusnya diolesi kapur barus halus kemudian di letakkan di atas hamparan kain yang telah disediakan, kemudian kedua tangan di letakkan di atas dada, tangan kanan di atas tangan kiri. 3) Hamparkan selembar tikar di atas lantai lalu bentangkan tali di atasnya, kira-kira letaknya di atas kepala, dada, lutut dan mata kaki jenazah yang akan dikafani. Tata urutan yang benar dalam mengkafani adalah .... a. 1, 2, dan 3 b. 2, 3, dan 1 c. 3, 2, dan 1 d. 3, 1, dan 2 e. 2, 1, dan 3 6. Hamid ikut menshalatkan saudaranya yang meninggal dunia, maka Hamid harus melakukan shalat jenazah dengan benar. Di bawah ini adalah rukun-rukun shalat jenazah. 1) Takbiratul ihram 2) Membaca sholawat Nabi Kemudian Takbir 3) Membaca surat Al fatihah kemudian Takbir 4) Membaca do’a untuk kaum muslimin 5) Membaca do’a untuk mayat Kemudian Takbir 6) Salam Urutan pelaksanaan shalat jenazah yang benar adalah … . a. 1,2,3,4,5 dan 6 b. 1,4,2,3,5 dan 6 c. 1,3,4,2,5 dan 6 d. 2,3,1,4,5 dan 6 e. 1,3,2,5,4 dan 6 7. Perbedaan penangan memandikan jenazah pada laki-laki dan perempuan adalah terletak pada .... a. Tidak ada perbedaan b. Orang yang memandikan. c. Proses memandikannya d. Jumlah air yang digunakan e. Peralatan mandi. 8.



Hadits berikut adalah anjuran untuk ... a. Memandikan jenazah b. Menguburkan jenazah c. mensolatkan jenazah d. Menyegerakan menguburkan jenazah e. Menyegerakan membayar hutang jenazah 9. Firman Allah yang menyatakan bahwa semua makhluk yang bernyawa itu akan mati adalah…. a. Q.S. Ali Imran [3]: 185 b. Q.S. Al Araf [7]: 34 c. Q.S. Al Baqarah [2]: 285 d. Q.S. Yunus [10]: 49 67



e. Q.S. Ali Imran [3]: 187 10. Berikut adalah adab dalam berta'ziyah, kecuali... a. didasari dengan niat ikhlas karena Allah Swt b. memberikan nasihat kepada keluarga jenazah agar bersabar c. Memberikan bantuan uang atau yang lainnya yang diperlukan d. Mengingatkan keluarga jenazah untuk melunasi hutang jenazah e. menagih hutang jenazah kepada keluarga jenazah



68



RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN : MA Hidayatul Qur’an : Fiqih :X/I : Jenazah : Hasil diskusi kelompok



Madrasah Mata Pelajaran Kelas/smt Materi pokok Teknik penilaian



Aspek yang dinilai Aktif dalam diskusi kelompok



Terampil dalam menemukan konsep penyelesaian LKPD



Terampil dalam mengkomunikas ikan hasil diskus



Indikator penilaian aktif memberikan solusi pada diskusi kelompok Mengikuti diskusi dengan aktif dan siap memberikan bantuan tetapi belum bisa memberikan solusi permasalahan Aktif mengikuti diskusi tetapi tidak memberi solusi dan bantuan Kurang tanggap terhadap diskusi kelompok Mampu menyelesaikan langkah awal sampai kesimpulan pada LKPD dan sudah benar Mampu menyelesaikan langkah awal sampai akhir pada LKPD namun ada bagian-bagian yang belum tepat Hanya menyelesaikan langkah yang dipahami saja Belum mampu menyelesaikan langkah awal sampai kesimpulan pada LKPD Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar dan mampu menjawab pertanyaan Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar tetapi belum mampu menjawab pertanyaan. Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, namun hasilnya belum tepat dan belum mampu menjawab pertanyaan. Belum mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar dan belum mampu menjawab pertanyaan.



Nilai 4 3



2 1 4 3 2 1 4



3



2



1



30



Pedoman Penilaian Nilai =



Jumlah Skor yang Diperoleh Skor Maksimum



X 100



Kriteria Penilaian : A : Sangat baik : apabila mendapat nilai 92-100 B : Baik : apabila mendapat nilai 84-91 C : Cukup : apabila mendapat nilai 76-83 D : Kurang : apabila mendapat nilai kurang dari 75



69



LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN- UNJUK KERJA Nama Kelas No. urut Tanggal Petunjuk : 1. 2.



: : : :



Berilah tanggapan mengenai hal hal berikut menurut kemampuanmu Tulislah tanggapan tersebut pada lembar kertas, dan kumpulkan pada guru untuk diberikan komentar! Permasalahan Apabilah di tempat jenazah laki-laki hanya ada perempuan yang bukan muhrim, atau pada jenazah perempuan hanya ada laki-laki, maka jenazah itu tidak dimandikan, cukup ditayamumkan saja. Tanggapan Siswa ................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................. ..................................................... Remedial Memberi tugas kepada siswa yang belum menguasai materi untuk mempelajari materi tentang jenazah kepada teman atau kepada guru diluar kelas atau dirumah, dan mengerjakan latihan latihan soal tentang jenazah Pengayaan Memberikan tugas tambahan kepda siswa yang sudah menguasai materi untuk menghafalkan dalil-dalil tentang jenazah, sekaligus menerangkan kandungan dalil tersebut didepan kelas atau menyerahkan langsung ke guru dalam bentuk tulisan,



70



Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (LURING) Sekolah : MA HIDAYATUL QUR’AN Kelas/ Semester : X/ Ganjil Tema : JENAZAH Sub Tema : Mengkafani Jenazah Pembelajaran Ke- : 1 Alokasi Waktu : 2 JP ( pertemuan 2)



I. Kompetensi Inti KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang di pelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kidah keilmuan. J. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 1.2 Meyakini syari’at Islam tentang . kewajiban penyelenggaraan jenazah 3.2.2 Menjelaskan mengafani jenazah. 2.2 Memiliki rasa tanggung jawab 3.2.3 Menjelaskan Hikmah pengurusan jenazah melalui materi penyelenggaraan 4.2.2 Mempraktikkan pengurusan jenazah jenazah 3.2 Menjelaskan tata cara pengurusan jenazah dan hikmahnya 4.2. Memperagakan tata penyelenggaraan jenazah



cara



K. Tujuan Pembelajaran Setelah siswa mempelajari materi tentang pengurusan jenazah maka diharapkan siswa mampu: 3.2.2.2 Menjelaskan tata cara mengafani jenazah dengan benar. 3.2.2.3 Menjelaskan hikmah pengurusan jenazah 4.2.1.1 Memperagakan tata cara pengurusan jenazah dengan baik dan benar Penguatan Pendidikan karakter g. Bertanggung jawab h. Disiplin i. Rasa ingin tahu j. Kerja keras k. Percaya diri l. Mandiri 71



L. Materi a. Mengafani Jenazah Mengafani jenazah harus dilakukan dengan sebik-baiknya. Ketentuan: 1) Kain yang digunakan hendaklah bagus, bersih, dan menutupi seluruh tubuh. 2) Kain kafan hendaklah berwarna putih 3) Jumlah kain kafan bagi laki-laki hendaklah tiga lapis, sedangkan perempuan lima lapis. 4) Sebelum digunakan untuk membungkus, kain kafan hendaknya diberi wangi-wangian. 5) Tidak berlebihan dalam mengafani jenazah. M. Media, Alat/Bahan dan Sumber Pembelajaran 4. Media belajar : E-modul ( Bahan ajar), laptop, internet, LCD, Lembar kerja (siswa) 5. Alat/Bahan : Buku tulis/catatan siswa, bolpoint, HP/smartphone 6. Sumber Belajar :  Buku Panduan : Buku Siswa Fikih Kelas X Kemenag, Buku Guru Fikih Kelas X Kemenag.  Multimedia interaktif : Internet  Sumber belajar berbasis penelitian : makalah N. Pendekatan, Model, dan Metode Pendekatan Pembelajaran : Saintifik TPACK Model Pembelajaran : Problem based learning Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, pembelajaran mandiri, dan penugasan



O. Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran b. Kegiatan Pendahuluan  Orientasi(Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)).  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.  Apersepsi  Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya  Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.  Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan  Motivasi  Guru memberi motivasi belajar secara kontekstual tentang Jenazah  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai  Guru mengajukan pertanyaan seputar jenazah  Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.  Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator  Pembagian kelompok belajar  Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.  Guru menyampaikan karakter dan penilaian yang akan dilaksanakan c.



Kegiatan Inti 72



Sintaks Aktivitas Orientasi peserta didik pada masalahPeserta didik diberi motivasi untuk memusatkan perhatian dengan cara mengamati video/gambar, lembar kerja, pemberian contoh materi dan soal untuk dikembangkan yang berhubungan dengan mengurus Jenazah (TPACK) https://youtu.be/Mp1NWxkbPgE Mengorganisasi peserta didik Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait materi jenazah Membimbing penyelidikan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk individu/kelompok menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan pengamatan dan saling tukar informasi terkait jenazah Mengembangkan dan menyajikan Menyampaikan dan mempresentasikan hasil pengamatan hasil karya dan tukar informasi tentang jenazah Menganalisis dan mengevaluasi Peserta didik menganalisa dan menyimpulkan masukan, proses pemecahan masalah tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang telah dilakukan tentang jenazah d.



Kegiatan Penutup  Peserta didik dengan bimbingan guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran  Guru menginformasikan materi yang akan datang P. Penilaian 4. Teknik Penilaian (terlampir) a. Penilaian Sikap 1) Prosedur : Selama proses pembelajaran dan di luar pembelajaran 2) Teknik : nontes 3) Bentuk : observasi 4) Instrumen : lembar jurnal sikap dan penskoran (terlampir) b. Penilaian Pengetahuan 1) Prosedur : akhir pembelajaran 2) Teknik : tes tertulis 3) Bentuk : pilihan ganda 4) Instrumen : kisi-kisi soal,soal,kunci jawaban, dan penskoran (terlampir) c. Penilaian keterampilan 1) Prosedur : dalam proses pembelajaran 2) Teknik : nontes 3) Bentuk : lembar observasi 4) Instrumen : rubrik dan kunci rubric, dan penskoran (terlampir) 5. Instrumen Penilaian a. Lembar Pengamatan sikap :terlampir b. Lembar Evaluasi :terlampir c. Lembar Pengamatan Keterampilan :terlampir 6. Tindak Lanjut Penilaian a. Pembelajaran Remedial Bagi peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remedial Teaching) terhadap IPK yang belum tuntas kemudian diberikan Tes Sumatif lagi dengan ketentuan : 73



b.



(4) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara (5) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir. (6) Peserta didik lain yang sudah tuntas (>KKM) dipersilahkan untuk ikut bagi yang berminat untuk memberikan keadilan Pembelajaran Pengayaan Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman pemahaman tentang materi. Catatan Guru 3. Masalah : ……….. 4. Ide Baru : ………………..



Mengetahui Kepala Madrasah



Ngepreh, 2022 Guru Mata Pelajaran



Muhamad Agus Muttaqin



Muhamad Agus Muttaqin



74



LAMPIRAN-LAMPIRAN LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI Rubrik: Indikator sikap aktif dalam pembelajaran: 5. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 6. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 7. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 8. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 5. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 6. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 7. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 8. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 5. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 6. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten 7. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten. 8. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.



No



Nama Siswa



Tanggung Jawab K C B A 1 2 3 4



K 1



Jujur C B 2 3



A 4



K 1



Peduli C B 2 3



A 4



Sikap Kerjasama K C B A 1 2 3 4



K 1



1 2 3 4 5



K : Kurang



C: Cukup



B: Baik



A



75



: Sangat Baik



Santun C B 2 3



A 4



K 1



Percaya diri C B A 2 3 4



K 1



Disi C 2



LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS Kisi Kisi Penulisan Soal Penilaian Harian Kompetensi Lingkup Nomor Bentuk No Level Kognitif Indikator Soal Dasar Materi Soal Soal Pemahaman Menjelaskan (C2) LK1 kewajiban umat 1 PG Islam terhadap orang yang meninggal Penalaran Menelaah dalil 2,3 PG (C4) LK3 Jenazah Pengetahuan Menjelaskan tata cara 4,5 PG (C1) LK1 memandikan jenazah Memahami Menjelaskan ketentuan Pengurusan Pemahaman 6 PG 1 (C2) LK1 mengafani jenazah Pengurusan Jenazah Jenazah Pemahaman Mempraktikkan 7 PG (C2) LK1 pengurusan jenazah Penalaran Menjelaskan tata cara 8 PG (C4) LK3 menshalati jenazah Pengetahuan Menjelaskan tata cara 9 PG (C1) LK1 menguburkan jenazah Pengetahuan Menjelaskan hikmah 10 PG (C1) LK1 pengurusan jenazah SOAL PILIHAN GANDA 11. Arti kata ziarah adalah…. a. Menghibur b. Menghormati c. Mengenang d. Mengunjung e. Melihat 12. Hukum Pengurusan jenazah adalah …. a. Sunah b. Wajib kifayah c. Wajib a’in d. Boleh e. Mubah 13. Hal pertama yang harus dilakukan apabila seorang muslim telah dipastikan meninggal dunia adalah…. a. Melemaskan seluruh persendian si mayat b. Menutup kedua mata si mayat c. Menutup sekujur jasad si mayat dengan kain d. Membagikan harta warisan e. Menguburkan mayat 14. Berapa lapis kain kafan untuk jenazah perempuan..? a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6 76



15. Cermati pernyataan berikut ini! 1) Hamparkan di atas tikar kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum-haruman. 2) Jenazah seharusnya diolesi kapur barus halus kemudian di letakkan di atas hamparan kain yang telah disediakan, kemudian kedua tangan di letakkan di atas dada, tangan kanan di atas tangan kiri. 3) Hamparkan selembar tikar di atas lantai lalu bentangkan tali di atasnya, kira-kira letaknya di atas kepala, dada, lutut dan mata kaki jenazah yang akan dikafani. Tata urutan yang benar dalam mengkafani adalah .... a. 1, 2, dan 3 b. 2, 3, dan 1 c. 3, 2, dan 1 d. 3, 1, dan 2 e. 2, 1, dan 3 16. Hamid ikut menshalatkan saudaranya yang meninggal dunia, maka Hamid harus melakukan shalat jenazah dengan benar. Di bawah ini adalah rukun-rukun shalat jenazah. 7) Takbiratul ihram 8) Membaca sholawat Nabi Kemudian Takbir 9) Membaca surat Al fatihah kemudian Takbir 10) Membaca do’a untuk kaum muslimin 11) Membaca do’a untuk mayat Kemudian Takbir 12) Salam Urutan pelaksanaan shalat jenazah yang benar adalah … . a. 1,2,3,4,5 dan 6 b. 1,4,2,3,5 dan 6 c. 1,3,4,2,5 dan 6 d. 2,3,1,4,5 dan 6 e. 1,3,2,5,4 dan 6 17. Perbedaan penangan mengkafani jenazah pada laki-laki dan perempuan adalah.... a. Tidak ada perbedaan b. Jumlah lapisan kain kafan perempuan lebih banyak dari pada laki-laki. c. Warna kain laki-laki dan perempuan berbeda d. Jumlah kain kafan laki-laki lebih banyak dari pada perempuan e. Pemakaian minyak wangi untuk jenazah perempuan saja. 18.



Hadits berikut adalah anjuran untuk ... a. Memandikan jenazah b. Menguburkan jenazah c. mensolatkan jenazah d. Menyegerakan menguburkan jenazah e. Menyegerakan membayar hutang jenazah 19. Firman Allah yang menyatakan bahwa semua makhluk yang bernyawa itu akan mati adalah…. a. Q.S. Ali Imran [3]: 185 b. Q.S. Al Araf [7]: 34 c. Q.S. Al Baqarah [2]: 285 d. Q.S. Yunus [10]: 49 77



e. Q.S. Ali Imran [3]: 187 20. Berikut adalah adab dalam berta'ziyah, kecuali... a. didasari dengan niat ikhlas karena Allah Swt b. memberikan nasihat kepada keluarga jenazah agar bersabar c. Memberikan bantuan uang atau yang lainnya yang diperlukan d. Mengingatkan keluarga jenazah untuk melunasi hutang jenazah e. menagih hutang jenazah kepada keluarga jenazah



78



RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN : MA Hidayatul Qur’an : Fiqih :X/I : Jenazah : Hasil diskusi kelompok



Madrasah Mata Pelajaran Kelas/smt Materi pokok Teknik penilaian



Aspek yang dinilai Aktif dalam diskusi kelompok



Terampil dalam menemukan konsep penyelesaian LKPD



Terampil dalam mengkomunikas ikan hasil diskus



Indikator penilaian aktif memberikan solusi pada diskusi kelompok Mengikuti diskusi dengan aktif dan siap memberikan bantuan tetapi belum bisa memberikan solusi permasalahan Aktif mengikuti diskusi tetapi tidak memberi solusi dan bantuan Kurang tanggap terhadap diskusi kelompok Mampu menyelesaikan langkah awal sampai kesimpulan pada LKPD dan sudah benar Mampu menyelesaikan langkah awal sampai akhir pada LKPD namun ada bagian-bagian yang belum tepat Hanya menyelesaikan langkah yang dipahami saja Belum mampu menyelesaikan langkah awal sampai kesimpulan pada LKPD Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar dan mampu menjawab pertanyaan Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar tetapi belum mampu menjawab pertanyaan. Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, namun hasilnya belum tepat dan belum mampu menjawab pertanyaan. Belum mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar dan belum mampu menjawab pertanyaan.



Nilai 4 3



2 1 4 3 2 1 4



3



2



1



30



Pedoman Penilaian Nilai =



Jumlah Skor yang Diperoleh Skor Maksimum



X 100



Kriteria Penilaian : A : Sangat baik : apabila mendapat nilai 92-100 B : Baik : apabila mendapat nilai 84-91 C : Cukup : apabila mendapat nilai 76-83 D : Kurang : apabila mendapat nilai kurang dari 75



79



LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN- UNJUK KERJA Nama Kelas No. urut Tanggal Petunjuk : 3. 4.



: : : :



Berilah tanggapan mengenai hal hal berikut menurut kemampuanmu Tulislah tanggapan tersebut pada lembar kertas, dan kumpulkan pada guru untuk diberikan komentar! Permasalahan Terdapat korban kecelakaan yang mengakibatkan kondisi tubuh jenazah tidak lengkap bahkan ada beberapa anggota badan yang sudah terlepas atau putuh. Bagaimana proses mengkafani jenazah tersebut. Jelaskan! Tanggapan Siswa ................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................. ..................................................... Remedial Memberi tugas kepada siswa yang belum menguasai materi untuk mempelajari materi tentang jenazah kepada teman atau kepada guru diluar kelas atau dirumah, dan mengerjakan latihan latihan soal tentang jenazah Pengayaan Memberikan tugas tambahan kepda siswa yang sudah menguasai materi untuk menghafalkan dalil-dalil tentang jenazah, sekaligus menerangkan kandungan dalil tersebut didepan kelas atau menyerahkan langsung ke guru dalam bentuk tulisan,



80



Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (LURING) Sekolah : MA HIDAYATUL QUR’AN Kelas/ Semester : X/ Ganjil Tema : JENAZAH Sub Tema : Memandikan, Mengkafani Jenazah Pembelajaran Ke- : 3 Alokasi Waktu : 2 JP ( pertemuan ke 3)



Q. Kompetensi Inti KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang di pelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kidah keilmuan. R. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 1.2 Meyakini syari’at Islam tentang 3.2.3 Menjelaskan tata cara menshalati kewajiban penyelenggaraan jenazah jenazah. hikmah dari 2.2 Memiliki rasa tanggung jawab 3.2.4 Menjelaskan menshalatkan jenazah melalui materi penyelenggaraan 4.2.1 Mempraktikkan shalat jenazah sesuai jenazah dengan syariat Islam 3.2 Menjelaskan tata cara pengurusan jenazah dan hikmahnya 4.2. Memperagakan tata penyelenggaraan jenazah



cara



S. Tujuan Pembelajaran Setelah siswa mempelajari materi tentang pengurusan jenazah maka diharapkan siswa mampu: 3.2.3.3 Menjelaskan tata cara menshalati jenazah dengan benar. 3.2.3.4 Menjelaskan hikmah dari shalat jenazah 4.2.1.1 Memperagakan tata cara menshalatkan jenazah dengan baik dan benar Penguatan Pendidikan karakter m. Bertanggung jawab n. Disiplin o. Rasa ingin tahu p. Kerja keras q. Percaya diri 81



r.



Mandiri



T. Materi a. Menshalatkan Jenazah Islam sangat mengedepankan persaudaraan sehingga sekalipun salah satu kerabat kita sudah meninngaldunia dan sudah di kuburkan akan tetapi nilai persaudaraan itu masih bisa dirasakan diantaranya perintah agar orang-orang Islam yang masih yang masih hidup memohonkan ampun dan rahmat kepada Allah SWT. Bagi yang telah meninggal dunia. Dasar hukum shalat jenazah adalah: Artinya: Shalatkanlah orang-orang yang meninggal dunia antaramu”.(HR Ibnu Majah) Semua syarat wajib dan syarat sahnya shalat fardlu menjadi syarat dalam shalat janazah, kecuali waktu shalat. Setelah berdiri kemudian mulai shalat dengan urutan : takbiratul ihram dan niat, membaca surat Al Fatihah, takbir kedua membaca shalawat atas Nabi, takbir ketiga membaca do’a untuk si mayat, takbir keempat membaca do’a kemudian mengucap salam. Adapun tata cara pelaksanaannya adalah: 1. Membaca niat Jenazah laki-laki: ‫ت ِهلل تعالي‬ ِ ِّ‫ص ِلِّي علي هذا الَمي‬ َ ُ‫ا‬ Jenazah Perempuan:‫ص ِلِّي علي هذه الَميِّتِة ِهلل تعالي‬ َ ُ‫ا‬ 2. Membaca Surat Al Fatihah 3. Membaca Shalawat Nabi 4. Membaca doa setelah takbir ke 3 5. Membaca do ‘a setelah takbir ke 4



U. Media, Alat/Bahan dan Sumber Pembelajaran 7. Media belajar : E-modul ( Bahan ajar), laptop, internet, LCD, Lembar kerja (siswa) 8. Alat/Bahan : Buku tulis/catatan siswa, bolpoint, HP/smartphone 9. Sumber Belajar :  Buku Panduan : Buku Siswa Fikih Kelas X Kemenag, Buku Guru Fikih Kelas X Kemenag.  Multimedia interaktif : Internet  Sumber belajar berbasis penelitian : makalah V. Pendekatan, Model, dan Metode Pendekatan Pembelajaran : Saintifik TPACK Model Pembelajaran : Problem based learning Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, pembelajaran mandiri, dan penugasan



W. Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran (pertemuan ke 3) c. Kegiatan Pendahuluan



82



 Orientasi(Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)).  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.  Apersepsi  Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya  Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.  Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan  Motivasi  Guru memberi motivasi belajar secara kontekstual tentang Shalat dan menguburkan Jenazah  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai  Guru mengajukan pertanyaan seputar menshalatkan dan mengubur jenazah  Pemberian Acuan  Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.  Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator  Pembagian kelompok belajar  Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.  Guru menyampaikan karakter dan penilaian yang akan dilaksanakan e.



f.



Kegiatan Inti Sintaks Aktivitas Orientasi peserta didik pada masalahPeserta didik diberi motivasi untuk memusatkan perhatian dengan cara mengamati video/gambar, lembar kerja, pemberian contoh materi dan soal untuk dikembangkan yang berhubungan dengan Jenazah (TPACK) https://youtu.be/GJ3qewlVpTg Mengorganisasi peserta didik Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait materi jenazah Membimbing penyelidikan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk individu/kelompok menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan pengamatan dan saling tukar informasi terkait jenazah Mengembangkan dan menyajikan Menyampaikan dan mempresentasikan hasil pengamatan hasil karya dan tukar informasi tentang jenazah Menganalisis dan mengevaluasi Peserta didik menganalisa dan menyimpulkan masukan, proses pemecahan masalah tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang telah dilakukan tentang shalat jenazah Kegiatan Penutup  Peserta didik dengan bimbingan guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan  Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran  Guru menginformasikan materi yang akan datang 83



X. Penilaian 7. Teknik Penilaian (terlampir) a. Penilaian Sikap 1) Prosedur : Selama proses pembelajaran dan di luar pembelajaran 2) Teknik : nontes 3) Bentuk : observasi 4) Instrumen : lembar jurnal sikap dan penskoran (terlampir) b. Penilaian Pengetahuan 1) Prosedur : akhir pembelajaran 2) Teknik : tes tertulis 3) Bentuk : pilihan ganda 4) Instrumen : kisi-kisi soal,soal,kunci jawaban, dan penskoran (terlampir) c. Penilaian keterampilan 1) Prosedur : dalam proses pembelajaran 2) Teknik : nontes 3) Bentuk : lembar observasi 4) Instrumen : rubrik dan kunci rubric, dan penskoran (terlampir) 8. Instrumen Penilaian a. Lembar Pengamatan sikap : terlampir b. Lembar Evaluasi : terlampir c. Lembar Pengamatan Keterampilan : terlampir 9. Tindak Lanjut Penilaian a. Pembelajaran Remedial Bagi peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remedial Teaching) terhadap IPK yang belum tuntas kemudian diberikan Tes Sumatif lagi dengan ketentuan : (7) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara (8) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir. (9) Peserta didik lain yang sudah tuntas (>KKM) dipersilahkan untuk ikut bagi yang berminat untuk memberikan keadilan b. Pembelajaran Pengayaan Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman pemahaman tentang materi. Catatan Guru 5. Masalah : ……….. 6. Ide Baru : ………………..



Mengetahui Kepala Madrasah



Ngepreh, 2022 Guru Mata Pelajaran



Muhamad Agus Muttaqin



Muhamad Agus Muttaqin



LAMPIRAN-LAMPIRAN LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI 84



Rubrik: Indikator sikap aktif dalam pembelajaran: 9. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 10. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 11. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 12. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 9. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 10. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 11. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 12. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 9. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 10. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten 11. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten. 12. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.



No



Nama Siswa



Tanggung Jawab K C B A 1 2 3 4



K 1



Jujur C B 2 3



A 4



K 1



Peduli C B 2 3



A 4



Sikap Kerjasama K C B A 1 2 3 4



K 1



1 2 3 4 5



K : Kurang



C: Cukup



B: Baik



A



85



: Sangat Baik



Santun C B 2 3



A 4



K 1



Percaya diri C B A 2 3 4



K 1



Disi C 2



LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS Kisi Kisi Penulisan Soal Penilaian Harian Kompetensi Lingkup Nomor Bentuk No Level Kognitif Indikator Soal Dasar Materi Soal Soal Pemahaman Menjelaskan (C2) LK1 kewajiban umat 1 PG Islam terhadap orang yang meninggal Penalaran Menelaah dalil 2,3 PG (C4) LK3 pengurusan Jenazah Pengetahuan Menjelaskan tata cara 4,5 PG (C1) LK1 memandikan jenazah Memahami Menjelaskan ketentuan Pengurusan Pemahaman 6 PG 1 (C2) LK1 mengafani jenazah pengurusan Jenazah jenazah Pemahaman Mempraktikkan 7 PG (C2) LK1 pengurusan jenazah Penalaran Menjelaskan tata cara 8 PG (C4) LK3 menshalati jenazah Pengetahuan Menjelaskan tata cara 9 PG (C1) LK1 menguburkan jenazah Pengetahuan Menjelaskan hikmah 10 PG (C1) LK1 pengurusan jenazah SOAL PILIHAN GANDA 21. Jika ada seorang muslim yang meninggal maka mengurus jenazahnya menjadi tanggung jawab orang islam yang masih hidup karena hukumnya adalah …. a. Fardu kifayah



b. Fardhu’ain c. Mubah d. Sunnah muakkad e. Sunnah gairu muakkad 22. Salah satu hal yang disunahkan dalam mengubur jenazah adalah meninggikan tanah dengan tujuan…. a. Kebanyakan tanah b. Agar tidak diinjak-injak orang c. Agar tidak digali binatang buas d. Membedakan bahwa itu adalah kuburan e. Untuk hiasan semata 23. Apakah yang dimaksud fardu Kifayah …. a. Perkara yang wajib dilaksanakan oleh sebahagian anggota masyarakat.



b. c. d. e.



Perkara yang wajib dilaksanakan oleh setuap anggota masyarakat. Perkara yang harus dilaksanakan oleh sebahagian masyarakat yang beriman. Perkara yang harus dilaksanakan oleh sebahagian anggota masyarakat. Perkara yang tidak wajib dilaksanakan oleh sebahagian anggota masyarakat



24. Hal pertama yang harus dilakukan apabila seorang muslim telah dipastikan meninggal dunia adalah…. a. Melemaskan seluruh persendian si mayat b. Menutup kedua mata si mayat c. Menutup sekujur jasad si mayat dengan kain 86



d. Membagikan harta warisan e. Menguburkan mayat 25. Di mana posisi imam shalat apabila jenazah perempuan..? a. di kepala b. di kaki c. di tangan d. di sekitar lambung/perut e. di samping 26. Ahmad ikut menshalatkan saudaranya yang meninggal dunia, maka Hamid harus melakukan shalat jenazah dengan benar. Di bawah ini adalah rukun-rukun shalat jenazah. 13) Takbiratul ihram 14) Membaca sholawat Nabi Kemudian Takbir 15) Membaca surat Al fatihah kemudian Takbir 16) Membaca do’a untuk kaum muslimin 17) Membaca do’a untuk mayat Kemudian Takbir 18) Salam Urutan pelaksanaan shalat jenazah yang benar adalah … . a. 1,2,3,4,5 dan 6 b. 1,4,2,3,5 dan 6 c. 1,3,4,2,5 dan 6 d. 2,3,1,4,5 dan 6 e. 1,3,2,5,4 dan 6 27. "Allahumma la tahrimna ajrohu walaa taftinaa ba'dahu wagfirlanaa walahu" doa tersebut di baca setelah takbir ke.... a. Satu b. Dua c. Tiga d. Empat e. Yang Pertama 28.



Hadits berikut adalah anjuran untuk ... a. Memandikan jenazah b. Menguburkan jenazah c. mensolatkan jenazah d. Menyegerakan menguburkan jenazah e. Menyegerakan membayar hutang jenazah 29. Firman Allah yang menyatakan bahwa semua makhluk yang bernyawa itu akan mati adalah…. a. Q.S. Ali Imran [3]: 185 b. Q.S. Al Araf [7]: 34 c. Q.S. Al Baqarah [2]: 285 d. Q.S. Yunus [10]: 49 e. Q.S. Ali Imran [3]: 187 87



30. Perbedaan sholat jenazah pada mayit laki-laki dan perempuan terletak pada … a. Tidak ada perbedaan b. Posisi imam shalat jenazah terhadapt jenazah c. Jumlah makmum yang shalat jenazah d. Posisi jenazah terhadap makmum



88



RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN : MA Hidayatul Qur’an : Fiqih :X/I : Jenazah : Hasil diskusi kelompok



Madrasah Mata Pelajaran Kelas/smt Materi pokok Teknik penilaian



Aspek yang dinilai Aktif dalam diskusi kelompok



Terampil dalam menemukan konsep penyelesaian LKPD



Terampil dalam mengkomunikas ikan hasil diskus



Indikator penilaian aktif memberikan solusi pada diskusi kelompok Mengikuti diskusi dengan aktif dan siap memberikan bantuan tetapi belum bisa memberikan solusi permasalahan Aktif mengikuti diskusi tetapi tidak memberi solusi dan bantuan Kurang tanggap terhadap diskusi kelompok Mampu menyelesaikan langkah awal sampai kesimpulan pada LKPD dan sudah benar Mampu menyelesaikan langkah awal sampai akhir pada LKPD namun ada bagian-bagian yang belum tepat Hanya menyelesaikan langkah yang dipahami saja Belum mampu menyelesaikan langkah awal sampai kesimpulan pada LKPD Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar dan mampu menjawab pertanyaan Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar tetapi belum mampu menjawab pertanyaan. Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, namun hasilnya belum tepat dan belum mampu menjawab pertanyaan. Belum mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar dan belum mampu menjawab pertanyaan.



Nilai 4 3



2 1 4 3 2 1 4



3



2



1



30



Pedoman Penilaian Nilai =



Jumlah Skor yang Diperoleh Skor Maksimum



X 100



Kriteria Penilaian : A : Sangat baik : apabila mendapat nilai 92-100 B : Baik : apabila mendapat nilai 84-91 C : Cukup : apabila mendapat nilai 76-83 D : Kurang : apabila mendapat nilai kurang dari 75



89



LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN- UNJUK KERJA Nama Kelas No. urut Tanggal Petunjuk : 5. 6.



: : : :



Berilah tanggapan mengenai hal hal berikut menurut kemampuanmu Tulislah tanggapan tersebut pada lembar kertas, dan kumpulkan pada guru untuk diberikan komentar! Permasalahan Ahmad mempunyai saudara yang berada di luar pulau yang Bernama Rahmad. Hari ini ahmad diberi tahukan bah Rahmad meninggal dunia. Karena Ahmad merasa tidak bisa kesana karena kesibukan dan waktu yang sangat terbatas. Bagaimana agar Ahmad tetap bisa menshalatkan Rahmad. Jelaskan! Tanggapan Siswa ................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................. ..................................................... Remedial Memberi tugas kepada siswa yang belum menguasai materi untuk mempelajari materi tentang shalat jenazah kepada teman atau kepada guru diluar kelas atau dirumah, dan mengerjakan latihan latihan soal tentang shalat jenazah Pengayaan Memberikan tugas tambahan kepda siswa yang sudah menguasai materi untuk bacaan atau doa dalam shalat jenazah, sekaligus menerangkan mempraktekkan didepan kelas atau menyerahkan langsung ke guru dalam bentuk tulisan,



90



Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN UNTUK PESERTA DIDIK Petunjuk : Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan aspek yang diamati, dan catatlah hal- hal yang penting dan relevan sehubungan dengan aspek yang diamati dalam kolom keterangan. No 1.



Aspek yang diamati Ya Peserta didik menjawab salam Peserta didik membaca do’a Peserta didik merespon yang ditanyakan guru Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan guru terkait tentang memandikan dan mengkafani Jenazah 5. Peserta didik menjawab pertanyaan guru terkait topik Pengurusan Jenazah sambil menunjukkan video praktek memandikan dan mengkafani jenazah secara langsung 6. Peserta didik dibentuk menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok diberikan tugas untuk mempelajari materi binatang halal 7. Setiap kelompok mendemontrasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas secara bergantian 8. Peserta didik mendengarkan kesimpulan hasil pembelajaran tentang pengurusan jenazah 9. Peserta didik mengikuti tes hasil pembelajaran tentang Jenazah 10. Peserta didik berdoa kemudian menjawab salam.



1. 2. 3. 4.



91



Tidak Keterangan



Lembar Observasi Mata Pelajaran Fikih Kelas X Materi Pengurusan Jenazah



Keterangan No



Aspek yang Di Evaluasi 4



1 Perhatian peserta didik terhadap penjelasan guru a. Mendengarkan dengan baik b. Membaca dan mengamati dengan baik 2 Aktivitas peserta didik dalam kerja kelompok a. Aktif b. Pasif



3 Pemahaman peserta didik dalam memahami materi a. Aktif b. Pasif 4 Keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran



5



Keaktifan peserta didik dalam menggunakan media/ model pembelajaran a. Tepat sesuai sasaran b. Tidak sesuai sasaran



Bentuk Skala Penilaian 4 = Baik Sekali 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang



92



3



2



1



INSTRUMEN WAWANCARA



No



Hari / Tanggal



:



Nama



:



Kelas



:



Pertanyaan



Jawaban



1



Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran fikih di kelas?



2



Apakah ada kesulitan dalam pembelajaran fikih di kelas ?



3



Apa yang kamu ketahui tentang pembelajaran fikih ?



4



Strategi apa yang kamu lakukan untuk meningkatkan hasil belajar ?



5



Pembelajaran seperti yang kamu harapkan agar kegiatan belajar berjalan baik ? Seperti apa pembelajaran yang kamu inginkan ?



6 7 8



Apa yang kamu lakukan ketika guru sedang menyampaikan materi pembelajaran Bagaimana cara kamu mengatasi kesulitan dalam belajar ?



93



INSTRUMEN TES



Hari / Tanggal



:



Nama



:



Kelas



:



Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c, d atau e pada pilihan yang tepat !!! 1. Jika ada seorang muslim yang meninggal maka mengurus jenazahnya menjadi tanggung jawab orang islam yang masih hidup karena hukumnya adalah …. a. Fardu kifayah b. Fardhu’ain c. Mubah d. Sunnah muakkad e. Sunnah gairu muakkad 2. Salah satu hal yang disunahkan dalam mengubur jenazah adalah meninggikan tanah dengan tujuan…. a. Kebanyakan tanah b. Agar tidak diinjak-injak orang c. Agar tidak digali binatang buas d. Membedakan bahwa itu adalah kuburan e. Untuk hiasan semata 3. Apakah yang dimaksud fardu Kifayah …. a. Perkara yang wajib dilaksanakan oleh sebahagian anggota masyarakat. b. Perkara yang wajib dilaksanakan oleh setuap anggota masyarakat. c. Perkara yang harus dilaksanakan oleh sebahagian masyarakat yang beriman. d. Perkara yang harus dilaksanakan oleh sebahagian anggota masyarakat. e. Perkara yang tidak wajib dilaksanakan oleh sebahagian anggota masyarakat 4. Hal pertama yang harus dilakukan apabila seorang muslim telah dipastikan meninggal dunia adalah…. a. Melemaskan seluruh persendian si mayat b. Menutup kedua mata si mayat c. Menutup sekujur jasad si mayat dengan kain d. Membagikan harta warisan e. Menguburkan mayat 5. Di mana posisi imam shalat apabila jenazah perempuan..?



a. b. c. d. e.



di kepala di kaki di tangan di sekitar lambung/perut di samping



6. Ahmad ikut menshalatkan saudaranya yang meninggal dunia, maka Hamid harus melakukan



shalat jenazah dengan benar. Di bawah ini adalah rukun-rukun shalat jenazah. 19) Takbiratul ihram 20) Membaca sholawat Nabi Kemudian Takbir 94



21) Membaca surat Al fatihah kemudian Takbir 22) Membaca do’a untuk kaum muslimin 23) Membaca do’a untuk mayat Kemudian Takbir 24) Salam Urutan pelaksanaan shalat jenazah yang benar adalah … . a. 1,2,3,4,5 dan 6 b. 1,4,2,3,5 dan 6 c. 1,3,4,2,5 dan 6 d. 2,3,1,4,5 dan 6 e. 1,3,2,5,4 dan 6 7. "Allahumma la tahrimna ajrohu walaa taftinaa ba'dahu wagfirlanaa walahu" doa tersebut di



baca setelah takbir ke.... a. Satu b. Dua c. Tiga d. Empat e. Yang Pertama 8.



Hadits berikut adalah anjuran untuk ... a. Memandikan jenazah b. Menguburkan jenazah c. mensolatkan jenazah d. Menyegerakan menguburkan jenazah e. Menyegerakan membayar hutang jenazah 9. Firman Allah yang menyatakan bahwa semua makhluk yang bernyawa itu akan mati



adalah…. a. Q.S. Ali Imran [3]: 185 b. Q.S. Al Araf [7]: 34 c. Q.S. Al Baqarah [2]: 285 d. Q.S. Yunus [10]: 49 e. Q.S. Ali Imran [3]: 187 10. Perhatikan pernyataan berikut ! a. menaburkan kapur baru b. meletakkan mayat diatas kain kafan c. menghamparkan kain kafan helai demi helai d. melipat kedua tangan mayat diatas dada, tangan kanan diatas tangan kiri



mengkafani dengan membungkus mayat mengikatkan 7 tali di bagian persendian tubuh mayat urutan yang benar dalam mengkafani mayat adalah …. a. a,b,c,d,e b. b,a,c,d,e c. c,a,b,d,e d. d,b,a,c,e e. c,d,a,b,e 95



KUNCI JAWABAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



A C A B D E D D A C



96



RUBRIK PENILAIAN TES TULIS Nilai Butir Soal NO



Total



NAMA SISWA 1



1



Muhammad Sholahuddin



2



Muhammad Khoirudin



3



Muhammad Khoiruman



4



Muhammad Rio Adriano



5



Muhammad Fikhri Arroyan



6



Muhammad Ulin Nuha



7



Arif Maulana Rohman



8



Puji Agus Nail



9



Devi Marlina



10



Muhamad Iqbal



11



Eka Andrepratama



12



Ahmad Atha Uddin Arfin



13



Muhamad Sirojudin At Taqwa



14



Muzimatul Laili



15



Agus Tahta Firmansyah



16



Siti Widdiya Putri



17



Fatikhatul Layyinah



18



Muhammad Abrori Iqbal Ghufron



2



3



4



Pedoman penskoran: 1) A = 100



(Baik sekali)



2) B = 90



(Baik)



3) C = 70 - 80



(Cukup)



4) D = 0 - 60



(Kurang)



97



5



6



7



8



9



10



Skor



Ket.



INSTRUMEN ANGKET Bacalah baik-baik pertanyaan dibawah ini, pilih jawaban pada kolom dengan tanda √ sesuai dengan pendapat anda. Hanya boleh mengisi satu kolom saja. Alternatif



No



Pertanyaan



1



5



Dengan pembelajaran model Problem Based Learning, saya dituntut untuk mengemukakan pendapat Pembelajaran fikih seperti ini dapat mengurangi minat belajar saya Setelah diterapkan pembelajaran model Problem Based Learning, saya lebih senang belajar kelompok. Saya menolak belajar bersama karena tidak ada Manfaatnya Pembelajaran seperti ini sangat membosankan



6



Pembelajaran ini menarik dan menyenangkan



7



Proses pembelajaran yang telah diikuti, membeuat saya lebih bersemangat dari sebelumnya Suasana kelas menjadi menyenangkan dengan adanya Diskusi Jika saya disuruh guru tampil didepan untuk mengerjakan soal, saya terima dengan senang hati Dalam diskusi kelompok, saya jadi lebih takut untuk mengemukakan pendapat didepan teman-teman



SS



2 3 4



8 9 10



Keterangan :



SS



: Sangat Setuju



S



: Setuju



TS



: Tidak Setuju



STS



: Sanagat Tidak Setuju



98



S



TS



STS



Lampiran 10 DOKUMENTASI Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus



No



Nama Peserta Didik



Nilai Siklus



Keterangan (Tuntas/Tidak Tuntas)



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18



Muhammad Sholahuddin Muhammad Khoirudin Muhammad Khoiruman Muhammad Rio Adriano Muhammad Fikhri Arroyan Muhammad Ulin Nuha Arif Maulana Rohman Puji Agus Nail Devi Marlina Muhamad Iqbal Eka Andrepratama Ahmad Atha Uddin Arfin Muhamad Sirojudin At Taqwa Muzimatul Laili Agus Tahta Firmansyah Siti Widdiya Putri Fatikhatul Layyinah Muhammad Abrori Iqbal Ghufron



80 80 90 85 80 80 85 75 86 90 78 74 90 85 74 85 90 75



Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas



FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR



Praktek shalat jenazah



Menberikan motivasi kepada peserta didik



100



Video praktek pembelajaran



Memberikan pertanyaan sekilas pemahaman materi pada video



101