PTK PKN Kelas VI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK



PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN DAN DESIMAL MATEMATIKA KELAS VI SDN SUKADANA II KEC. TUKDANA INDRAMAYU



Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini disusun untuk memenuhi persyaratan Penilaian Angka Kredit Tahunan dan Kenaikan Pangkat



DISUSUN OLEH : KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIP. 197909192006042023



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYU UPTD PENDIDIKAN TUKDANA SD NEGERI SUKADANA II 2011



i



LEMBAR PENGESAHAN Upaya guru meningkatkan prestasi peserta didik dengan penerapan model kooperatif student teams achievement division (STAD) pada materi bilangan pecahan dan desimal pada mata pelajaran matematika kelas VI SDN Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Bidang Kajian : Materi materi bilangan pecahan dan desimal Menggunakan model kooperatif student teams achievement division (STAD pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Identitas peneliti



:



Nama Mahasiswa



: KENAH NURKHAENAH, S. Pd



NIP



: 197909192006042023



Jabatan Tempat mengajar



: Guru Kelas : SD Negeri Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu



Mata Pelajaran



: Matematika



Tempat Penelitian



: SD Negeri Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu



Lama Penelitian



: 3 Bulan (Tanggal 02 Februari s/d 22 Maret 2011). Sukadana, 22 Maret 2011 Peneliti,



Mengetahui : Kepala SD Negeri Sukadana II,



ASYAROH, S.Pd.I NIP. 196006151981092005



KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIP. 197909192006042023



Mengetahui : Pengawas Sekolah



WASDI SUMARYO, S.Pd.,M.M NIP. 196608041986101003 ii



KATA PENGANTAR Berkat karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Penerapan model kooperatif student teams achievement division (STAD) dapat meningkatkan prestasi siswa pada materi bilangan pecahan dan desimal pada mata pelajaran matematika kelas VI SDN Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu”. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan Penilaian Angka Kredit Tahunan dan Kenaikan Pangkat. Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam penulisan isi maupun tata bahasa. Hal ini karena keterbatasan kemampuan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki. Untuk itu dengan hati yang lapang peneliti menerima kritik dan saran yang menuju kearah perbaikan. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih atas segala bimbingannya kepada : 1. Bapak. Wasdi Sumaryo, S.Pd.,M.M. selaku Pengawas Sekolah, yang senantiasa memberikan Pembinaan kepada Guru-guru binaan. 2. Ibu. Asyaroh, S.Pd.I Kepala Sekolah Dasar Negeri Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu yang telah meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis. 3. Ibu, IAH WATIAH, S.Pd.SD. Guru Sekolah Dasar Negeri Sukadana II yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi teman sejawat. 4. Semua pihak yang telah membantu kelancaran, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan referensi untuk membuat laporan sejenis serta dapat memenuhi harapan. Amiiin. Sukadana, 22 Maret 2011 Peneliti, KENAH NURKHAENAH. S.Pd NIP. 197909192006042023 iii



ABSTRAK



Berdasarkan temuan-temuan dilapangan terdapat sejumlah masalah yang dapat dapat diidentifikasi penulis khususnya pada mata pelajaran Matematika tentang Bilangan Pecahan dan Desimal di Kelas VI SD Negeri Sukadana II, diantaranya sebagian besar peserta didik sangat kurang memahami operasi Bilangan Pecahan dan Desimal karena kurang tepatnya pemilihan model pembelajaran, hal ini mengakibatkan peserta didik kurang aktif, kurang antusias dan tingkat pemahaman terhadap materi sangat kurang karena dalam proses pembelajaran yang berlangsung guru kurang cermat menjelaskan karena tidak dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan penulis dengan cara memotivasi peserta didik pada saat pembelajaran, memberikan apersepsi dengan cara mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, selanjutnya mengoptimalkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD dengan cara partisipasi aktif peserta didik agar peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pesan / audiens akan tetapi peserta didikpun dapat bertindak sebagai penyampai pesan. Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan perbaikan agar mendapatkan hasil yang diharapkan, dalam percobaan pertama peserta didik belum terlihat perkembangan meyeluruh terhadap pembelajaran, pada percobaan kedua sudah terlihat perkembangan, hampir seluruh peserta didik antusias dan aktif dalam pembelajaran, pada percobaan pertemuan ketiga peserta didik belum sepenuhnya mencapai target yang diinginkan masih perlu mendapat perbaikan akan tetapi tingkat keberhasilannya lebih tinggi dari percobaan-percobaan sebelumnya. Dalam membimbing peserta didik memang banyak kendala yang dihadapi harus diperlukan kesabaran, ketekunan dan kejelian guru dalam menggunakan alat peraga dan memilih metode pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dan juga dalam pelaksanaan pembelajaran perlu adanya media pembelajaran agar pemahaman dan pemaknaan peserta didik dapat tercapai semaksimal



iv



mungkin. Masih banyak hal yang memerlukan perhatian khusus sehubungan dengan timbulnya masalah-masalah baru pada proses pembelajaran, yang telah dicapai baik harus dipertahankan dan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kembali untuk hal yang belum ditemukan.



v



DAFTAR ISI COVER........................................................................................................................... i IDENTITAS DAN LEMBAR PENGESAHAN ............................................................ ii KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii ABSTRAK ..................................................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Pembatasan Masalah ................................................................................... 2 C. Perumusan dan Pemecahan Masalah .......................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4 E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................ 4 A. Deskripsi Teoritis ................................................................................................................ ................................................................................................................ 5 1. Hakekat



Pembelajaran



Matematika



5



vi



a. Pengertian Matematika ........................................................................................................... ........................................................................................................... 5 b. Karakteristik Matematika ........................................................................................................... ........................................................................................................... 5 c. Ruang Lingkup Matematika ........................................................................................................... ........................................................................................................... 6 2. Student



Teams



Achievement



Divisions



(STAD)



7 a. Pengertian STAD ........................................................................................................... ........................................................................................................... 7 b. Sintas Strategi Pembelajaran tipe STAD ........................................................................................................... ........................................................................................................... 8 c. Kelebihan Strategi Pembelajaran tipe STAD ........................................................................................................... ........................................................................................................... 8 d. Kekurangan Strategi Pembelajaran tipe STAD ........................................................................................................... ........................................................................................................... 8 3. Tinjauan



Tentang



Prestasi



Belajar



9 a. Pengertian ........................................................................................................... ........................................................................................................... 9



vii



b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........................................................................................................... ........................................................................................................... 10 B. Kerangka



Berfikir



10 C. Hipotesis



Tindakan



11 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................... 12 A. Setting Penelitian ........................................................................................ 12 B. Waktu Penelitian ......................................................................................... 12 C. Variabel Yang diselidiki .............................................................................. 13 D. Rencana Tindakan ....................................................................................... 13 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 17 A. Deskripsi per Siklus .................................................................................... 17 B. Pembahasan Dari Setiap Siklus ................................................................... 18 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 27 A. Kesimpulan ................................................................................................. 27 B. Saran ............................................................................................................ 27



viii



DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 28 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................ 29



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Karena itu seharusnya ix



pembelajaran matematika dapat mengantarkan anak didik memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Namun kenyataannya sampai saat ini kelas VI SDN Sukadana II banyak anak yang belum mahir mengerjakan operasi bilangan pada pecahan dengan benar. Hal ini diketahui setelah memberikan evaluasi kepada siswa. Terlihat dari hasil tes formatif siswa yang dicapai masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65. Dari seluruh siswa kelas VI yang berjumlah 22 siswa, yang telah mencapai KKM berjumlah 12 siswa sedangkan yang masih di bawah KKM berjumlah 10 siswa. Artinya ketuntasan yang dicapai hanya 55% sedangkan yang masih di bawah tingkat keberhasilan masih 45 %. Berdasarkan refleksi pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung di kelas, tampaknya situasi pembelajaran berjalan kurang kondusif. Guru tampak mendominasi kelas dengan metode ceramah yang diselingi dengan metode tanya jawab. Akibatnya adalah sebagian besar siswa kurang bergairah dan tidak termotivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas mereka ketika ada pelajaran matematika, sebagian besar siswa terlihat kurang aktif, bertanya atau memberi pendapat. Jelaslah bahwa penggunan metode ini hanya bermanfaat bagi siswa yang memiliki keberanian untuk bertanya dan berpendapat dan mereka yang memiliki daya serap yang lebih cepat, sedangkan siswa yang daya serapnya kurang menjadi pasif. Kondisi ini berdampak pula terhadap perolehan hasil belajar matematika, dan dapat diprediksi bahwa prestasi belajar pada mata pelajaran lainnya juga akan kurang menggembirakan. Mestinya model pembelajaran hendaklah mampu menciptakan interaksi antar siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan guru. Dengan demikian, siswa tidak takut dan tidak malu untuk bertanya dan berpendapat, sehingga mereka bisa saling berbagi pengetahuan antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran penekanan aspek ini dapat diterapkan dengan kegiatan pembelajaran kooperatif salah satunya adalah STAD. Strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division merupakan salah satu tipe strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan x



kelompok-kelompok kecil heterogen yaitu berdasarkan kemampuan akademis berbeda, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Guru mengawali pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran, pelaksanaan kuis, dan penghargaan kelompok. Gagasan utama strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division yakni memotivasi peserta didik dan membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan uraian diatas, akan dilakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas) siswa kelas VI SD Negeri Sukadana II sebagai upaya peningkatan keberhasilan siswa dan guru dalam pembelajaran. B. Pembatasan Masalah Agar pelaksanan penelitian ini lebih terarah, sesuai dengan yang diteliti, maka batasan masalah sangat diperlukan antara lain: 1. Dalam penelitian ini Standar Kompetensi yang akan di PTK kan adalah melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasarnya adalah melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan. 2. Kegiatan PTK akan dilaksanakan di kelas VI semester II. 3. Prestasi belajar siswa pada penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari skor siswa setelah mengerjakan tes hasil belajar. 4. Model Pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran ini adalah model pembelajaran kooperatif STAD yaitu salah satu tipe strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil heterogen yaitu berdasarkan kemampuan akademis berbeda, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Guru mengawali pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran, pelaksanaan kuis, dan penghargaan kelompok. C. Perumusan dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah Berdasarkan analisis di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI pada pelajaran matematka di SDN. Sukadana II?” xi



2.



Pemecahan Masalah Untuk mngatasi



permasalah



rendahnya



prestasi



belajar



Matematika kelas VI khususnya pada materi operasi pecahan adalah dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif STAD, dengan tahapan sebagai berikut: a. Guru membentuk kelompok dengan anggota empat siswa yang b. c.



heterogen. Guru menyajikan pelajaran. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-



d.



anggota kelompok. Peserta didik yang dapat mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok



e.



itu mengerti. Guru member kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat



f.



menjawab kuis/pertanyaan peserta didik tidak boleh saling membantu. Guru memberi penghargaan (rewards) kepada kelompok yang



g.



memiliki nilai/poin tertinggi. Guru memberikan evaluasi.



D. Tujuan Penelitian Mengacu pada uraian di atas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas VI SDN Sukadana II kecamatan TukdanaKab. Indramayu tahun pelajaran 2010/2011 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru murid dan sekolah yang diteliti. 1. Bagi Guru 1.1 Membantu guru memperbaiki pembelajaran. 1.2 Meningkatkan kualitas pembelajaran. 1.3 Meningkatkan rasa percaya diri. 1.4 Membantu guru berkembang secara professional 2. Bagi Siswa 2.1 Meningkatkan motivasi belajar. 2.2 Meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran. 2.3 Meningkatkan prestasi belajar. 3. Bagi Sekolah 3.1 Meningkatkan eksistensi sekolah sebagai pusat pendidikan. 3.2 Membantu sekolah untuk berkembang lebih baik. xii



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Hakekat Pembelajaran Matematika a. Pengertian Matematika Belajar matematika pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan mental (Hudoyo, 1990). Dalam pembelajaran matematika seseorang dituntut memperdiapkan mental dalam proses penerimaan pengetahuan baru. Oleh karena itu dalam mengajar matematika guru hendaknya



dapat



menciptakan



suasana



yang



menyenangkan



sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan. Menurut Soedjadi (1995: 1) matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorentasi pada pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang



telah



dipilah-pilah



dan



disesuaikan



dengan



tahap



perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa. Pelaksanaan pembelajaran matematika juga dimulai dari yang sederhana ke kompleks. Menurut Karso (1993: 124) matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan. Konsep-konsep matematika tersusun secara



xiii



hirarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. b. Karakteristik Matematika Telah disepakati bahwa karakteristik matematika diantaranya adalah: 1. Memiliki objek abstrak. 2. Bertumpu pada kesepakatan. 3. Berpola pikir deduktif. 4. Memiliki simbol yang kosong dari arti. 5. Memperhatikan semesta pembicaraan. 6.



Konsisten dalam sistemnya. (Departemen Pendidikan Nasional, 2004) Keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu



fakta konsep, operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk di pelajari dan pada akhirnya banyak siswa kurang tertarik terhadap matematika(masih lebih untuk dari pada membenci atau alergi terhadap matematika. Ini berarti perlu “jembatan yang menghubungkan keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami (Soedjadi, 1999: 1.2) Matematika berdasarkan etimologi, berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan bernalar. Bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio, sedangkan ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran. Disisi lain matematika dianggap sebagai ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya dan terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Namun ada kelompok lain yang menganggap ilmu komputer dan statistika bukan bagian dari matematika (Materi PTBK Modul MTK-22). c. Ruang Lingkup Matematika



xiv



Berdasarkan hal tersebut dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep



selanjutnya.



Dengan



demikian



dalam



mempelajari



matematika, konsep sebelumnya harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami konsep-konsep selanjutnya. Hal ini tentu saja membawa akibat kepada bagaimana terjadinya proses belajar mengajar atau pembelajaran matematika. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika tidak dapat dilakukan secara melompatlompat tetapi harus tahap demi tahap, dimulai dengan pemahaman ide dan konsep yang sederhana sampai kejenjang yang lebih kompleks. Seseorang tidak mungkin mempelajari konsep lebih tinggi sebelum ia menguasai atau memahami konsep yang lebih rendah. Berdasarkan hal tersebut mengakibatkan pembelajaran berkembang dari yang mudah ke yang sukar, sehingga dalam memberikan contoh guru juga harus memperhatikan tentang tingkat kesukaran dari materi yang disampaikan, dengan demikian dalam pembelajaran matematika contoh-contoh yang diberikan harus bervariasi dan tidak cukup hanya satu contoh. 2.



Student Teams Achievement Divisions (STAD). a. Pengertian Strategi pembelajaran student teams achievement division merupakan salah satu tipe strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan



kelompok-kelompok



kecil



heterogen



yaitu



berdasarkan kemampuan akademis berbeda, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Guru mengawali pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran, pelaksanaan kuis, dan penghargaan kelompok. Gagasan utama strategi pembelajaran student teams achievement division yakni memotifasi peserta didik dan membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Jika peserta didik ingin memperoleh penghargaan kelompok, maka peserta didik dalam setiap kelompok harus membantu peserta didik lain untuk mempelajari materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Peserta didik dalam kelompok yang sama diharapkan



xv



berusaha memperoleh skor terbaik diantara skor anggota kelompok yang lain. Peserta didik di dalam kelompok bekerja sama, membandingkan jawaban, berdiskusi jika terdapat ketidaksamaan pendapat/jawaban dari setiap masalah, dan saling membantu sesama anggota kelompok terhadap materi pembelajaran yang tidak/sulit dimengerti (Slavin, 1995). Walaupun peserta didik belajar bersama dalam kelompok, tetapi pada saat pelaksanaan kuis harus dikerjakan sendiri oleh setiap anggota



kelompok.Strategi



pembelajaran



STAD



merupakan



pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.Ciri utama strategi pembelajaran ini yakni pemberian penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai kuis tertinggi. Strategi pembelajaran STAD merupakan salah satu alternatif pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik (Chotimah, 2004). b. Sintaks Strategi Pembelajaran Tipe STAD 1. Guru membentuk kelompok dengan anggota empat siswa yang heterogen 2. Guru menyajikan pelajaran 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota kelompok 4. Peserta didik yang dapat mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti 5. Guru member kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis/pertanyaan peserta didik tidak boleh saling membantu 6. Guru memberi penghargaan (rewards) kepada kelompok yang memiliki nilai/poin tertinggi 7. Guru memberikan evaluasi 8. Penutup. c. Kelebihan Strategi Pembelajaran Tipe STAD 1. Pembelajaran strategi pembelajaran student teams achievement division cukup sederhana. 2. Seluruh peserta didik menjadi lebih siap belajar. 3. Melatih kerjasama peserta didik dengan baik. d. Kekurangan Strategi Pembelajaran Tipe STAD



xvi



3.



1.



Jika semua anggota kelompok mengalami kesulitan maka tidak



2.



diketahui oleh guru. Guru kesulitan membedakan peserta didik yang kesulitan



mempelajari topik pembelajaran dan yang tidak. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar a. Pengertian Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, prestasi belajar memegang peranan penting. Prestasi belajar merupakan gambaran keberhasilan seorang guru dalam mengajar dan juga gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Dalam kaitan ini, Sudjana (1990: 22) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki setelah menerima pengalaman belajar. Prestasi belajar merupakan gambaran dan keberhasilan suatu proses belajar mengajar secara keseluruhan. Dengan demikian prestasi belajar merupakan perubahan-perubahan yang dicapai oleh seseorang. Perubahan-perubahan tersebut kemudian diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan. Djamarah (1994: 23) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan dan percakapan! Keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penialaian. Penilaian tersebut dilakukan dengan evaluasi. Setelah menelusuri pengertian prestasi belajar di atas, maka dapat diambil pengertian yang cukup sederhana mengenai prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesankesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dan suatu aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar merupakan suatu penghargaan yang diberikan di bidang akademik sebagai kebutuhan siswa sehingga siswa berusaha



belajar seoptimal



mungkin untuk memperoleh penghargaan berupa penilaian yang dapat dinyatakan dalam angka atau pernyataan.



b.



Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.



xvii



Menurut



Slameto



(2003:54),



faktor-faktor



yang



mempengaruhi prestasi belajar di bagi menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor-faktor internal yaitu: 1.



Faktor Jasmaniah yang terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.



2. Faktor Psikologi yang terdiri dari: -



Intelegensi



-



Perhatian



-



Minat



-



Bakat



-



Kematangan



-



Kesiapan



-



Sikap terhadap belajar



-



Motivasi belajar



-



Konsentrasi belajar



b.



Faktor-faktor Eksternal yaitu: 1. Faktor keluarga yang terdiri dari : - Cara orang tua mendidik. - Suasana rumah - Keadaan ekonomi keluarga 2. Faktor sekolah yang terdiri dari : -



Guru sebagai pembina siswa belajar



-



Sarana dan prasarana



-



Metode dan model mengajar



-



Kurikulum



3. Faktor Masyarakat B. Kerangka Berfikir Hasil belajar seseorang dipengaruhi oleh berbagai komponen baik yang bersifat internal maupun eksternal, yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran maupun yang tidak langsung. Kondisi internal dan eksternal inilah yang dikelola oleh guru dalam merancang suatu metode xviii



pembelajaran sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswanya. Perencanaan dan pengelolaan metode pembelajaran ini dimaksudkan untuk mengakomodasi berbagai pola tipe belajar siswa dan memberikan solusi terhadap kejenuhan dan ketidak efektifan pembelajaran. Penerapan salah satu model pembelajaran harus memberikan jawaban terhadap kesesuaian dengan karakter materi pembelajaran, kemampuan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan dan menciptakan suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah dikemukakan terdahulu, model pembelajaran kooperatif STAD dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif STAD



dalam pembelajaran matematika memberikan kesempatan kepada



siswa untuk aktif secara fisik maupun mental dalam proses kelompok sehingga memungkinkan mereka merasa bebas dari perasaan tertekan. Berdasarkan pemahaman tersebut maka dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif STAD pada mata pelajaran Matematika akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut: "Apabila digunakan model pembelajaran kooperatif



STAD



dalam pembelajaran



matematika, maka hasil belajar siswa kelas VI SDN Sukadana II akan meningkat.



xix



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas VI SDN. Sukadana II. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Menurut peneliti, penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas dimana melalui proses ini guru dan siswa menginginkan terjadinya perbaikan dan peningkatan dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Dalam penelitian ini, peneliti akan terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari awal sampai akhir proses kegiatan penelitian dengan cara mengajar di kelas. Pada proses kegiatan belajar mengajar, peneliti langsung sebagai pengajar dan seorang guru sebagai observer (H. Ahmad Busairi, S.Pd.) selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya mengenai aktivitas dan hasil belajar siswa. Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Sukadana II, sebanyak 22 orang yang terdiri dari 13 orang lakilaki dan 9 orang perempuan. Pemilihan subjek penelitian ditentukan sendiri dengan memilih kelas berdasarkan permasalahan yang dirasakan oleh peneliti untuk segera diatasi.



B. Waktu Penelitian xx



Penelitian dilaksanakan selama I semester dengan (3) tiga bulan efektif, dari bulan pebruari sampai dengan bulan april 2011, pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. C. Variabel yang Diselidiki Variabel tersebut berupa: 1) Variabel Tindakan: Penerapan model pembelajaran koopratif



STAD



dalam pembelajaran Matematika. 2) Variabel Harapan: Meningkatkan Prestasi belajar Matematika siswa kelas VI SDN Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu Tahun Pelajaran 2010/2011. D. Rencana Tindakan Rencana tindakan pada dasarnya merupakan keseluruhan pemikiran dan penentu yang matang tentang hal-hal yang dilakukan. Menurut Suharsimi penelitian tindakan kelas adalah ”suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar pada bidang studi Mateatika kelas VI di SDN Sukadana II tahun pelajaran 2010/2011. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Materi dalam penelitian ini adalah materi pokok opersi hitung pecahan. Materi siklus I meliputi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Materi siklus II meliputi perkalian dan pemagian pecahan. Banyaknya jam pelajaran untuk masing-masing siklus adalah tiga jam pelajaran dengan satu kali pertemuan. Masing-masing pelaksanaan siklus dibagi menjadi empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan evaluasi, serta tahap refleksi. Adapun kegiatan dalam tiap tahap untuk masing-masing siklus adalah sebagai berikut :



1. Perencanaan



xxi



Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model Kemmis dan Taggart (1988) yang terdiri dari II siklus atau putaran. Setiap siklusnya terdiri dari: 1. Perencanaan atau Planning 2. Tindakan atau Acting 3. Pengamatan atau Observing 4. Refleksi atau Reflecting. 2. Langkah-langkah penelitian 1. Perencanaan Tindakan Pada tahap ini dilaksanakan sebagai berikut: a) Membuat RPP b) Membuat skenario pembelajaran c) Menyusun lembar observasi d) Menyiapkan Lembaran Kerja Siswa (LKS), kuis, dan ABP. e) Menyusun tes hasil belajar 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan seoptimal mungkin hal-hal yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan dan menerapkan skenario pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD pada operasi hitung pecahan. 3. Observasi Kegiatan pada tahap ini adalah melakukan observasi secara kontinu setiap



berlangsungnya



pelaksanaan



tindakan



dengan



mengamati



pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, apakah sesuai dengan skenario pembelajaran. Tahap evaluasi dilakukan setelah akhir setiap siklus dengan memberikan tes berbetuk isian. 4. Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru pengamat mengkaji kekurangan dan hambatan yang ditemukan ketika berlangsungnya proses belajar mengajar, sehingga diperoleh alternatif pemecahan masalah pada setiap proses belajar mengajar yang dapat direkomendasikan sebagai usaha perbaikan dalam siklus selanjutnya.



xxii



Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai reperensi untuk merencanakan tindakan pada siklus II. E. Data dan Cara Pengumpulannya 1.



Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah : kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari : a. Data hasil belajar ( kuantitatif) b. Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran (kualitatif)



2.



Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dalam pelaksanaan penelitian ini adalah : a. Data hasil belajar diperoleh dengan cara memberikan test evaluasi atau ulangan pada siswa. Test dilakukan pada setiap akhir pelaksanakan. b. Data tentang situasi belajar mengajar didapat dari lembar observasi yaitu berisikan deskriptor –deskriptor perilaku yang diamati selama berlangsungnya proses pembelajaran.



3.



Instrumen penilaian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah a.



Lembar observasi Observasi adalah suatu alat penilaian yang digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar dan tingkah laku guru pada waktu mengajar (Sudjana, 2001 : 84)



b.



Tes hasil belajar Untuk mengetahui hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen test. Test adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan maupun dengan perbuatan (Sudjana, 1989: 100)



4.



Analisis data a. Data hasil observasi



xxiii



Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan rumus: X=



A x100% B



X = Persentase keterlaksanaan A = Jumlah langkah pembelajaran yang terlaksana B = Jumlah langkah pembelajaran seluruhnya b. Data hasil belajar -



Secara individu dianalisis dengan menggunakan rumus: Skor perolehan



X = Skor maksimal x100 X = Nilai -



Secara klasikal dianalisis dengan menggunakan rumus: % KK = KK = Kinerja kalsikal X



= Jumlah siswa yang mencapai KKM



N



= Jumlah siswa seluruhnya



F. Indikator Kinerja 1. Secara Individu bila hasil belajar siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥ 65. 2. Secara klasikal bila hasil belajar 75% siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥ 65



xxiv



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab Hasil Penelitian ini akan diuraikan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan pada siklus 1 dan perbaikannya pada siklus 2. Dalam hal ini indikator hasil yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Kesesuaian pelaksanaan dengan rancangan pembelajaran, (2) Pelaksanaan Observasi dan kecermatan pencatatan, (3) Pencapaian ketuntasan setelah pembelajaran dilaksanakan Ketiga aspek tersebut akan diuraikan satu persatu secara teknis berdasarkan pengalaman empirik. A. Hasil Penelitian Siklus 1 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini Penulis menyiapkan beberapa komponen perangkat pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif STAD dan penciptaan prakondisi agar siswa siap melaksanakan pembelajaran dengan tehnik ini. Perencanaan perangkat pembelajaran terdiri dari komponen: Rencana Pembelajaran, Alat Bantu Pembelajaran, Alat Bantu Observasi dan Alat Evaluasi dalam bentuk tes. Persiapan prakondisi pembelajaran yang dilakukan adalah pemberian hand out tentang cara pelaksanaan pembelajaran dan pembuatan kelompok dalam proses pembelajaran dengan mempertimbangkan karakter siswa. Secara teknis langkah persiapan ini diupayakan secara maksimal mampu menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan mempertimbangkan siswa sebagai subyek utama. Namun demikian masih dirasakan ada beberapa kendala seperti: (1) siswa tidak dapat sepenuhnya memahami handout yang telah disiapkan sehingga perlu penjelasan tambahan, (2) dalam pengelompokan siswa masih beberapa siswa yang belum sesuai penempatannya berdasarkan perimbangan karakter kelompok.



25



2. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I model pembelajaran kooperatif STAD di kelas VI SDN Sukadana II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Pebruari 2011 jam pelajaran ke I dengan materi pokok opersi hitung pecahan berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan (lampiran I) dengan alur sebagai berikut: 1. Pra Kegiatan Awal Kegiatan Awal  Memeriksa kesiapan siswa dan ruangan  Mengabsensi  Menyiapkan alat bantu pelajaran (ABP) Apersepsi 



Menanyakan hubungan materi yang akan disampaikan.







Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan.



2. Kegiatan Inti  Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. 



Menginformasikan materi secara global tentang operasi pecahan.







Mengadakan tanya jawab.







Guru memberi tugas kepada ketua kelompok untuk dikerjakan oleh anggota – anggota kelompoknya







Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompoknya itu mengerti.







Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa, pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu satu sama lain.



3. Kegiatan Akhir 



Tes Individu: Pertanyaan dalam topik tersebut. 26







Penguatan/ kesimpulan dan pesan moral.







Repleksi dan pemajangan hasil belajar siswa.







Tindak lanjut dengan memberikan PR. Pada



tahap



pelaksanaan



tindakan,



dilaksanakan



proses



pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah ditetapkan dan melaksanakan pengamatan proses dengan menggunakan format observasi dan membuat catatan-catatan terhadap peristiwa penting yang tidak terakomodasi dalam format observasi. 3. Observasi Observasi pada siklus 1 dilakukan selama proses pembelajaran dengan memperhatikan keseluruhan aspek aktivitas siswa dan efektivitas pelaksanaan proses serta penggunaan perangkat pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari format observasi yang merupakan data kualitatif yang diukur secara kuantitatif dengan tujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data. Data yang diperoleh dari siklus selanjutnya dianalisis secara kuantitatif sederhana namun terdapat beberapa catatan tentang aspek-aspek yang masih lemah antara lain sebagai berikut: 1. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam penguasaan prosedur pembelajaran. 2. Interaksi antar siswa masih kurang. 3. Keterbatasan waktu untuk melakukan kegiatan eksplorasi. 4. Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan kegiatan masih kurang. 5. Tidak semua siswa dalam kelompoknya memahami materi pelajaran. 6. Ketelitian siswa dalam menyelesaikan evaluasi masih kurang. Catatan khusus 



Materi pelajaran terlalu padat sehingga banyak siswa yang kurang mengerti.







Keterbatasan waktu,sehingga konsepnya tidak sampai selesai pada tiga jam pelajaran saja.



27



Evaluasi dan Pencapaian Ketuntasan Hasil siklus I menunjukkan bahwa dari 22 orang siswa terdapat 7 orang dengan persentase 31,8% yang memperoleh skor di bawah 65, dan terdapat 15 orang dengan persentase 68,2% yang memperoleh skor 65 ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan karena penelitian ini dikatakan berhasil jika terdapat minimal 75% siswa memperoleh skor 65. Hasil belajar siswa pada siklus I secara umum disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Parameter Banyak siswa Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Presentase jumlah siswa yang tuntas Presentase jumlah siswa yang belum tuntas



Siklus I 22 69,5 15 7 68,2 % 31,8 %



Dari data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai KKM yang sudah ditetapkan baru 15 orang atau 68,2% yang belum mencapai KKM ada 7 orang atau 31,8% dan rata-rata kelasnya adalah 69,5. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10. Gambar 4.1 Diagram Nilai Siswa Siklus I Jumlah Siswa 10 9 8 7 6 5 4 3 2



28



1 0



Nilai 1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



4. Refleksi Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus 1, Penulis melakukan pengkajian terhadap proses pembelajaran dan hasil yang dicapai sebagai bahan perbaikan untuk pelaksanaan siklus 2. Beberapa kelemahan yang terjadi pada siklus 1 yang akan disempurnakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut: a. Alokasi waktu b. Kepadatan materi c. Keterbatasan refrensi. Sehubungan dengan permasalahan pada siklus 1 tersebut, maka pada siklus 2 dilakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut: a. Menggunakan alokasi waktu sebaik-baiknya b. Memberikan informasi tentang materi yang belum jelas . c. Menjelaskan kembali prossedur pembelajaran dengan menggunakan metode ini pada siswa. B. Hasil Penelitian Siklus 2 1. Perencanaan Perencanaan pada siklus 2 disusun berdasarkan hasil refleksi dan diskusi pada siklus 1 untuk menyempurnakan kelemahan-kelemahan pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam siklus 2 ini antara lain, pemahaman siswa tentang skenario pembelajaran Kooperatif STAD menggali pengetahuan dalam proses pembelajaran. Dalam siklus 2 ini juga Peneliti menata kembali beberapa kelompok yang masih kurang dinamis dalam proses pembelajaran.. Alat observasi pada siklus 2 masih menggunakan instrumen yang sama, sedangkan alat evaluasi disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai. 29



2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II model pembelajaran kooperatif STAD di kelas VI SDN Sukadana II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1 Maret 2011 jam pelajaran ke I dengan materi pokok opersi hitung pecahan berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Dalam pelaksanaan Tindakan, dilakukan proses pembelajaran berdasarkan skenario yang telah disiapkan dan disempurnakan berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi. 3. Observasi Secara keseluruhan, proses pembelajaran Kooperatif STAD pada siklus 2 ini berjalan lebih baik dari siklus 1 baik dari keaktipan siswa, dinamika



kelas



maupun



intensitas



kesungguhan



siswa



dalam



memanfaatkan pengalaman belajar. Berdasarkan hasil analisis data dari format observasi diperoleh nilai rata-rata 3,74 dan mingkat dibandingkan dengan siklus 1 dengan nilai rata-rata 3,52 Namun demikian masih dicatat beberapa kelemahan sebagai berikut : -



Masih ada siswa yang belum tuntas



-



Kemampuan perkalian dan pembagian masih kurang.



Evaluasi dan Pencapaian Ketuntasan Berdasarkan tabel terlampir dapat dilihat bahwa terdapat 19 siswa yang memiliki nilai 65 ke atas, sehingga nilai rata-rata kelas menunjukkan pencapaian ketuntasan penguasaan materi pembelajaran secara individu yaitu berada di atas 86,4 %, dan presentase ketuntasan menunjukkan pencapaian ketuntasan secara klasikal berada di atas 75%. Hasil belajar siswa pada siklus II secara umum disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5.



Parameter Banyak siswa Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Presentase jumlah siswa yang tuntas



Siklus I 22



77,2 19 3



86,4% 30



6.



Presentase jumlah siswa yang belum tuntas



13,6 %



Dari data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai KKM yang sudah ditetapkan baru 19 orang atau 86,4% yang belum mencapai KKM ada 3 orang atau 13,6 % dan rata-rata kelasnya adalah 77,2. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. Gambar 4.2 Diagram Nilai Siswa Siklus II Jumlah Siswa 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0



Nilai 1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



4. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 2, dan hasil belajar yang diperoleh dari tes atau evaluasi maka dapat dicatat beberapa hal sebagai berikut : a. Motivasi siswa akan terbangun karena pengalaman yang pernah dilakukan. b. Pembelajaran akan terlaksana dengan efektif jika direncanakan dan dikelola dengan baik. c. Perbedaan individu siswa akan saling menunjang jika dapat dikenal dan dimanfaatkan dengan baik. Adanya anak-anak yang tidak tuntas



31



dalam pembelajaran karena perbedaan tempo dan irama pembelajaran, bukan karena perbedaan kemampuan.



32



C. Pembahasan Indikator utama keberhasilan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah pencapaian ketuntasan belajar siswa yang tercermin pada hasil evaluasi. Pembandingan antara siklus 1 dan siklus 2 dilakukan untuk menilai intensitas pencapaian hasil belajar menggunakan pembelajaran Kooperatif STAD yang selanjutnya dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik dan metode yang berbeda, khususnya yang berorientasi pada guru. Jika memperhatikan hasil belajar pada siklus 1 dengan siklus 2 terdapat peningkatan pencapaian ketuntasan secara individual maupun ketuntasan secatra klasikal. Peningkatan hasil tersebut dicapai karena peningkatan nilai aktivitas siswa berdasarkan hasil observasi. Perbandingan hasil belajar Matematika pada siklus I dan Siklus II, tampak dalam tabel berikut ini : Tabel 4.3 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I dan II No 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Parameter Banyak Siswa Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Presentase jumlah siswa yang tuntas Presentase jumlah siswa yang belum tuntas



Siklus I 22 69,5 15 7 68,2% 31,8 %



Siklus II 22 77,2 19 3 86,4% 13,6 %



Lebih rendahnya hasil belajar pada siklus 1 disebabkan karena penguasaan anak terhadap proses pembelajaran yang belum maksimal yang menyebabkan terbaginya konsentrasi dalam pembelajaran. Konsentrasi siswa terbagi untuk memahami proses, memahami maksud tugas, menyesuaikan diri dalam kelompok dan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Namun demikian, tampak dinamika kelas maupun dinamika kelompok meningkat jika dibandingkan dengan proses pembelajaran sebelumnya yang dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang.



33



Peningkatan hasil belajar pada siklus 2 mencapai 86,4% dibandingkan dengan siklus 1 merupakan kontribusi atau sumbangan dari peningkatan ratarata aktivitas siswa yang juga meningkat dari 3,5 pada siklus 1 dan 3,7 pada siklus 2. Peningkatan ini tampak pada aspek-aspek kesungguhan anak dalam berproses,



dinamika



pembelajaran.



kelompok



dan



penguasaan



terhadap



skenario



Dengan tidak meniadakan sama sekali pengaruh aspek



penunjang, seperti ketersediaan materi pembelajaran, arahan yang jelas, kondisi anak dll iklim pembelajaran yang dilaksanakan dalam dinamika kelompok lebih menyenangkan dan suasana menyenangkan itu berdampak terhadap keterlibatan anak secara penuh dalam pembelajaran. Penyempurnaan



pembelajaran



pada



siklus



2



pada



dasarnya



diorientasikan pada pengelolaan kelas dan pengelolaan kelompok karena skenario pembelajaran yang diterapkan sama yaitu Pembelajaran Kooperatif STAD. Hal ini tentu berlaku untuk semua metode pembelajaran. Jika suatu pembelajaran untuk materi tertentu memilih metode dan teknik yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran dan dikelola dengan baik akan menghasilkan suasana belajar yang baik dan hasil yang baik pula. Dalam konteks penelitian ini, penggunaan Pembelajaran Kooperatif STAD sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai dan materi pembelajaran yang diajarkan. Hal ini berarti keberhasilan pembelajaran dalam Penelitian ini juga didukung oleh ketepatan memilih metode dan teknik untuk materi yang diajarkan. Hal ini memungkinkan banyak aspek yang bisa dikembangkan, baik aspek pengetahuan, sikap dan psikomotorik atau penerapan. Dalam hal ini proses pembelajaran sendiri sudah merupakan materi pembelajaran untuk aspek sikap dan perilaku, materi yang dikaji siswa merupakan aspek pengetahuan atau kognitif. Secara keseluruhan Peneliti berkesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan telah berhasil membuktikan bahwa proses pembelajaran yang dirancang dengan pertimbangan tertentu, dikelola dengan



34



manajemen pembelajaran yang efektif akan menghasilkan iklim pembelajaran yang menyenangkan dan peningkatan prestasi yang signifikan.



35



BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaraan Kooperatif STAD dalam pembelajaran Matematika di kelas VI SDN Sukadana II dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari skor rata-rata siswa 69,5 pada siklus 1 meningkat menjadi 77,2 pada siklus 2, dan ketuntasan belajar dari 68,2% pada siklus 1 meningkat menjadi 86,4% pada siklus 2. B. Saran-saran 1. Kepada guru model pembelajaran Kooperatif STAD dapat digunakan untuk mendinamisir kelas dan meningkatkan prestasi belajar siswa untuk materi yang relevan dan diorganisir dengan baik 2. Guru lebih berani mengembangkan pembelajaran Kooperatif STAD dalam pembelajaran Matematika di sekolah.



36



DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2006. Pengembangan silabus dan Program Pembelajaran KTSP Sekolah dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI). Arikunto, 2002. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Aunurrahman,



dkk,



2010.



Penelitian



Pendidikan



SD.



Direktorat



Jenderal



Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Dimyati dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djamarah, B.S. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Lie, 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Usman Muhammad, 1999. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nasution, 1995. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nuryati, 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatife Tipe Learning Together Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Di Kelas IV SDN 3 Sila Bima Tahun Pelajaran 2009/2010 Laporan Hasil Penelitian (PTK). Program Peningkatan Kualifikasi Guru SD. FKIP UNRAM. Riyanto, 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC Sardiman, 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Soemanto, 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Subagyo, 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sudjana, 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru



37



Lampiran 1 Daftar nama-nama siswa kelas VI SDN Sukadana II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



NISN 0030299426 0047239111 0048182195 0030299420 0023813676 0022864954 0047468278 0046212122 0036568141 0023813678 0045523126 0039640294 0034660159 0033337550 0033747838 0048420465 0016469089 0031411281 0021849109 0030299429 0022303723 0049334447



Mengetahui Kepala Sekolah



ASYAROH, S. Pd. I NIP: 196006151980032004



Nama Siswa YOGAS HERYANTO YUSUP ADIP VIYANTO AGUNG PUTRA CANDRA CITRA DEWI DINTA APRILIYYAH EKA NURJANAH FAISAL MARJUKI NOVITA ZAELITA SARI RENITA SARIPUDN SITI NURAISYAH SRI WULAN TANTRI TARA TIARA SYIPA DWIANTO WALID AGUNG PERMANA WARNIKA WITRI WULANDARI TUNISAH



Indramayu,22 Pebruari 2011 Peneliti



KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIP. 197909192006042023



38



Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari / tanggal



: Selasa, 22 Pebruari 2011



Mata Pelajaran



: Matematika



Kelas/ Semester



: VI/ 2



Alokasi Waktu



: 3 x 35 Menit



Tempat I.



: SDN. Sukadana II



Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah



II.



Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan



III.



Indikator Menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian berbagai bentuk pecahan.



IV Tujuan pembelajaran 1. Siswa dapat menentukan hasil penjumlahan berbagai bentuk pecahan. 2. Siswa dapat menentukan hasil pengurangan berbagai bentuk pecahan. V. Materi Pokok Pembelajaran Operasi hitung pecahan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa dan Campuran Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal VI Alat Bantu dan Media  Alat bantu



: - Model-model pecahan - Puspin/paku payung



 Media



: - KTSP 2006 - Gemar Matematika untuk kelas VI SD/MI (hal 103 107) - Buku pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar 39



Kelas VI (hal 107-115) - Buku Penunjang VII Model, pendekatan dan metode  Model pembelajaran



:- Pembelajaran tak langsung



 Pendekatan



:- Student Team Achievement Division (STAD)



 Metode



:- Ceramah, - Tanya Jawab, - Diskusi, dan - Pemberian Tugas



A. Skenario Pembelajaran



Pengkondisian kelas dan motivasi dengan cara menayakan kembali tentang bilangan pecahan.



Guru menjelaskan



Mengadakan



materi secara global



diskusi kelompok



tentang operasi hitung



untuk mengerjakan



pecahan



LKS (terlampir)



Penutup



Mengadakan evaluasi yaitu



Memberikan kuis



- Tindak lanjut.



menyelesaikan soal-soal tes



untuk dijawab



Memotivasi siswa



secara tertulis.



secara individu .



VIII Kegiatan Pembelajaran Tahap pembelajaran Pendahuluan



Uraian kegiatan pembelajaran 1.Pra Kegiatan Awal a) Kegiatan Awal  Memeriksa



Alat dan Media pembelajaran



Mempersiapkan kesiapan ABP



Estimasi Waktu (5 Menit )



40



Kegiatan Inti



Penutup



siswa dan ruangan  Mengabsensi  Menyiapkan alat bantu pelajaran (ABP) b) Apersepsi  Menanyakan hubungan materi yang akan disampaikan.  Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yan dilakukan 2. Kegiatan Inti  Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang.  Menginformasikan materi secara global tentang operasi pecahan.  Mengadakan tanya jawab.  Guru memberi tugas kepada ketua kelompok untuk dikerjakan oleh anggota – anggota kelompoknya  Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompoknya itu mengerti.  Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa, pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu satu sama lain. Kegiatan Akhir  Tes Individu : Pertanyaan dalam topik tersebut.  Penguatan / kesimpulan dan pesan moral.



Berupa soal



Tulisan Tujuan Pembelajaran



( 10 menit ) (55 Menit)



Nama Kelompok Diskusi Informasi



LKS



Hasil diskusi (LKS)



(35 Menit) Teks Soal



41



 Repleksi dan pemajangan hasil belajar siswa.  Tindak lanjut dengan memberikan PR. IX. Evaluasi  Penilaian Proses  Penilaian unjuk kerja  Penilaian hasil  Prosedur Tes 1) Jenis Tes



: Isian



2) Bentuk Tes



: Tulisan



3) Soal Tes



:



Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 3 1  2  .... 5 4



1.



2. 2



2 3  1  .... 3 5



3. 2



3 2  1  .... 5 7



4. 5



3 1  2  .... 4 6



5. 5



1 5  3  .... 9 6



6. 0,38  0,15  .... 7. 0,78  0,34  .... 8. 0,45  0,18  .... 9. 0,41  0,35  .... 10. 0,58  0,27  .... Penskoran: 1. Banyak soal 10 2. Setiap soal dijawab benar nilainya 1 3. Setiap soal dijawab salah nilainya 0 42



4. Skor maksimum 10 skor minimum 0 Skor Perolehan



5. Nilai akhir (NA)  Skor maksimum  100 8  100 10  80 



a. Penilaian proses Asfek yang dinilai No



Nama



Keaktifan A



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



YOGAS HERYANTO YUSUP ADIP VIYANTO AGUNG PUTRA CANDRA CITRA DEWI DINTA APRILIYYAH EKA NURJANAH FAISAL MARJUKI NOVITA ZAELITA S. RENITA SARIPUDN SITI NURAISYAH SRI WULAN TANTRI TARA TIARA SYIPA D. WALID AGUNG P WARNIKA WITRI WULANDARI TUNISAH



Keterangan: Keaktifan: A = Aktif K A = kurang aktif T A = tidak aktif Konversi nilai: A =4



KA



TA



Kerja sama



Ketepatan Waktu



A



T







B



C







√ √ √ √ √ √ √



√ √ √ √ √ √ √ √







√ √ √



√ √



√ √ √ √



√ √ √



√ √ √



√ √ √ √ √



√ √ √ √







√ √ √



√ √ √



Skor



9 12 12 12 11 12 12 11 9 11 11 10 11 12 10 12 19 12 9 12 12 12



75 100 100 100 92 100 100 92 75 92 92 83 92 100 83 100 83 100 75 100 100 100



TT



√ √ √







√ √ √ √ √ √ √ √ √



KT



Jml



√ √ √ √



Kerjasama : A = bagus B = cukup C = kurang



Ketepatan waktu : T = tepat KT = kurang tepat TT = tidak tepat



A



T



=4



=4 43



KA TA



=3 =2



B C



=3 =2



Nilai akhir =



KT TT



=3 =2



X 100



Mengetahui Teman Sejawat



Indramayu, 18 Pebruari 2011 Peneliti,



IAH WATIAH, S. Pd.SD NIP.19790902 200701 2 007



KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIP.197909192006042023



Mengetahui Kepala SDN Sukadana II



ASYAROH, S. Pd. I NIP. 196006151980032004



Kunci Jawaban 1.



3 1 12 5 17 2  2 2 5 4 20 20 20



44



2.



2 3  2 3 2  1   2  1     3 5  3 5 19 4 4  10 9   3    3   3 1  4 15 15 15 15 15  



3.



3 2 13 9 2 1   5 7 5 7 91 45   35 35 46 11  1 35 35



4.



5



5.



5



3 1 23 13 2   4 6 4 6 69 26   12 12 43 7  3 12 12 1 5 46 23 3   9 6 9 6 92 69   18 18 23 5  1 18 18



38 15 23    0,23 100 100 100 0,38  0,15  0,23



6.



0,38  0,15 



. 7.



78 34 44    0,44 100 100 100 0,78  0,34  0,44



0,78  0,34 



45



45 18 63    0,63 100 100 100 0,45  0,18  0,63



8.



0,45  0,18 



9.



0,41  0,35 



10.



0,58  0,27 



41 35 76    0,76 100 100 100 0,41  0,35  0,76 58 27 85    0,85 100 100 100 0,58  0,27  0,85



46



LEMBAR KEGIATAN SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar ! A. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa dan Campuran 1.



2 2 6 8 ... ... ... 1  1  ...  ...  ... 4 3 12 12 12 12 ...



2.



1 1  1 1 1  2  1  2     2 3  2 3 ... ...  ... ...   ...      ...   ... ... ...  ... ... 



3.



1 1  ... ...  2  3   ...  ...     6 9  ... ...  ... ...  ... ...   ...      ...   ... ... ... ... ...  



4.



4



5.



6



1 4 ... ... 2   3 9 ... ... ... ...   ... ... ... ...   ... ... ... 2 3 ... ... 3   5 8 ... ... ... ...   ... ... ... ...   ... ... ...



47



B. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal 19 12 7    ... 100 100 100 0,19  0,12  ...



1.



0,19  0,12 



2.



0,25  0,13 



3.



0,40  0,27 



4.



0,28  0,62 



5.



0,37  0,48 



... ... ...    ... ... ... ... 0,25  0,13  ... ... ... ...    ... ... ... ... 0,40  0,27  ...



28 62 ...    ... 100 100 ... 0,28  0,62  ... ... ... ...    ... ... ... ... 0,37  0,48  ...



Anggota kelompok: 1. 2. 3. 4. 5.



Selamat Bekerja



48



Kunci LKS 1.



2



2 2 6 8 14 2 1 1  1  1  2 2 4 3 12 12 12 12 6 1 1  1 1 1  2  1  2      2 3  2 3 5 5  3 2    3  3 6 6  6 6



 3



3.



1 1  1 1 2  3   2  3     6 9  6 9 5 5  3 2  5   5  5 18 18 18 18  



4.



4



5.



1 4 13 22 2   3 9 3 9 39 22   9 9 17 8  1 9 9



2 3 22 27 6 3   5 8 5 8 256 135   40 40 121 1  3 40 40



6. 0,19  0,12  19  12  7  0,07 100 100 0,19  0,12  0,07



100



25 13 12    0,12 100 100 100 0,25  0,13  0,12



7. 0,25  0,13 



49



40 27 13    0,13 100 100 100 0,40  0,27  0,13



8.



0,40  0,27 



9.



0,28  0,62 



10.



0,37  0,48 



28 62 90    0,90 100 100 100 0,28  0,62  0,90 37 48 85    0,85 100 100 100 0,37  0,48  0,85



50



Pertanyaan Kuis 1. Berapakah KPK dari 3dan 4 (12) 2. Berapakah KPK dari 2dan 3 (6) 3. Berapakah KPK dari 6dan 9 (18) 4. Berapakah KPK dari 3dan 9 (9) 5. Berapakah KPK dari 5 dan 8 (40) 6. Pecahan biasa dari 0,19 19/100 7. Pecahan biasa dari 0,13 13/100 8. Pecahan biasa dari 0,40 40/100 9. Pecahan biasa dari 0,62 62/100 10. Pecahan biasa dari 0,37 37/100 11. Pecahan desimal dari 12/100 adalah 0,12 12. Pecahan desimal dari 25/100 adalah 0,25 13. Pecahan desimal dari 27/100 adalah 0,27 14. Pecahan desimal dari 28/100 adalah 0,28 15. Pecahan desimal dari 48/100 adalah 0,48



51



Ulangan Harian Hari/tanggal



:



Nama :



Pelajaran



:



Kelas :



Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1.



3 1  2  .... 5 4



2. 2



2 3  1  .... 3 5



3. 2



3 2  1  .... 5 7



4. 5



3 1  2  .... 4 6



5. 5



1 5  3  .... 9 6



6. 0,38  0,15  .... 7. 0,78  0,34  .... 8. 0,45  0,18  .... 9. 0,41  0,35  .... 10. 0,58  0,27  ....



Selamat Bekerja



52



Daftar Nilai SDN Sukadana II (Siklus I) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



Nama Siswa YOGAS HERYANTO YUSUP ADIP VIYANTO AGUNG PUTRA CANDRA CITRA DEWI DINTA APRILIYYAH EKA NURJANAH FAISAL MARJUKI NOVITA ZAELITA SARI RENITA SARIPUDN SITI NURAISYAH SRI WULAN TANTRI TARA TIARA SYIPA DWIANTO WALID AGUNG PERMANA WARNIKA WITRI WULANDARI TUNISAH



Jumlah Rata-rata % Ketuntasan



Mengetahui Kepala Sekolah



ASYAROH, S. Pd. I NIP: 196006151980032004



L/P L P P P L L P L L L L L L L L P P P P P L P



Kelompok 80 80 90 80 90 80 90 80 80 80 80 70 70 80 70 80 70 90 80 80 80 90 1770 80,45



Individu 60 70 80 70 90 70 80 60 80 50 50 80 60 90 50 70 70 80 70 70 60 70



1530 69,54 68,2%



Indramayu,22 Pebruari 2011 Peneliti



KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIP. 197909192006042023



53



Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Hari / tanggal



: Selasa, 1 Maret 2011



Mata Pelajaran



: Matematika



Kelas/ Semester



: VI/ 2



Alokasi Waktu



: 3 x 35 Menit



Tempat I.



: SDN. Sukadana II



Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah



II.



Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan



III. Indikator Menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian berbagai bentuk pecahan. IV Tujuan pembelajaran Siswa dapat menentukan hasil perkalian berbagai



 bentuk pecahan.



Siswa







dapat



menentukan



hasil



pembagian



berbagai bentuk pecahan. V. Materi Pokok Pembelajaran Operasi hitung pecahan Perkalian dan Pembagian Pecahan Perkalian dan Pembagian Pecahan Biasa dan Campuran Perkalian dan Pembagian Pecahan Desimal VI



Alat Bantu dan Media  Alat bantu



: - Model-model pecahan - Puspin/paku payung



 Media



: - KTSP 2006 54



- Gemar Matematika untuk kelas VI SD/MI (hal 103107) - Buku pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas VI (hal 107-115) - Buku Penunjang VII Model, pendekatan, dan metode  Model pembelajaran



:- Pembelajaran tak langsung



 Pendekatan



:- Student Team Achievement Division (STAD)



 Metode



:- Ceramah, - Tanya Jawab, - Diskusi, dan - Pemberian Tugas



B. Skenario Pembelajaran



Pengkondisian kelas dan



Guru menjelaskan



Mengadakan



motivasi dengan cara



materi secara global



diskusi kelompok



menayakan kembali



tentang operasi hitung



untuk mengerjakan



tentang bilangan



pecahan



LKS (terlampir)



pecahan. Penutup



Mengadakan evaluasi yaitu



Memberikan kuis



- Tindak lanjut.



menyelesaikan soal-soal tes



untuk dijawab



Memotivasi siswa



secara tertulis.



secara individu .



VIII Kegiatan Pembelajaran Tahap pembelajaran Pendahuluan



Uraian kegiatan pembelajaran



Alat dan Media pembelajaran



Estimasi Waktu



1.Pra Kegiatan Awal 55



Kegiatan Inti



Penutup



b) Kegiatan Awal  Memeriksa kesiapan siswa dan ruangan  Mengabsensi  Menyiapkan alat bantu pelajaran (ABP) b) Apersepsi  Menanyakan hubungan materi yang akan disampaikan.  Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan 2. Kegiatan Inti  Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang.  Menginformasikan materi secara global tentang operasi pecahan.  Mengadakan tanya jawab.  Guru memberi tugas kepada ketua kelompok untuk dikerjakan oleh anggota – anggota kelompoknya  Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompoknya itu mengerti.  Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa ,pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu satu sama lain. Kegiatan Akhir  Tes Individu: Pertanyaan



Mempersiapkan ABP



(5 Menit )



Berupa soal ( 10 menit ) Tulisan Tujuan Pembelajaran (55 Menit) Nama Kelompok Diskusi Informasi



LKS



Hasil diskusi (LKS)



(35 Menit) Teks Soal 56



dalam topik tersebut.  Penguatan / kesimpulan dan pesan moral.  Repleksi dan pemajangan hasil belajar siswa.  Tindak lanjut dengan memberikan PR. IX. Evaluasi Penilaian Proses Penilaian unjuk kerja Penilaian hasil Prosedur Tes 1) Jenis Tes : Isian 2) Bentuk Tes : Tulisan 3) Soal Tes : Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!    



1.



3 1  2  .... 4 3



1.



3 1  3  .... 7 5



1.



3 1  2  .... 4 2



1.



5 1  3  .... 6 3



1.



4 1  1  .... 9 5



1. 0,6  0,8  .... 1. 0,9  0,6  .... 1. 0,12  0,7  .... 1. 0,45  0,15  .... 1. 0,58  0,29  .... Penskoran: 1. Banyak soal 10 2. Setiap soal dijawab benar nilainya 1 57



3. Setiap soal dijawab salah nilainya 0 4. Skor maksimum 10 skor minimum 0 Skor Perolehan



Nilai akhir (NA)  Skor maksimum  100 8  100 10  80 



b. Penilaian proses Asfek yang dinilai No



Keaktifan



Nama



A



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



YOGAS HERYANTO YUSUP ADIP VIYANTO AGUNG PUTRA CANDRA CITRA DEWI DINTA APRILIYYAH EKA NURJANAH FAISAL MARJUKI NOVITA ZAELITA S. RENITA SARIPUDN SITI NURAISYAH SRI WULAN TANTRI TARA TIARA SYIPA D. WALID AGUNG P. WARNIKA WITRI WULANDARI TUNISAH



Keterangan: Keaktifan: A = Aktif K A = kurang aktif T A = tidak aktif



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



KA



TA



Kerja sama



Ketepatan Waktu



A



T



B



C



√ √ √ √ √ √ √ √



√ √ √ √ √ √ √ √ √



√ √ √



√ √ √



√ √



√ √ √



√ √ √ √



√ √ √ √



√ √ √ √



Kerjasama : A = bagus B = cukup C = kurang



KT



√ √ √ √



Jml



Skor



10 12 12 12 11 12 12 11 10 11 11 10 11 12 10 12 19 12 10 12 12 12



83 100 100 100 92 100 100 92 83 92 92 83 92 100 83 100 83 100 83 100 100 100



TT



Ketepatan waktu : T = tepat KT = kurang tepat TT = tidak tepat 58



Konversi nilai: A =4 KA =3 TA =2



A B C



=4 =3 =2



Mengetahui Teman Sejawat



T KT TT



=4 =3 =2



Indramayu, 28 Pebruari 2011 Mahasiswa,



H. Ahmad Busairi, SPd NIP.19671231 198906 1 029



KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIM. E1E108058



Mengetahui Kepala SDN Sukadana II



ASYAROH, S. Pd. I NIP197909192006042023



Kunci Jawaban. 1. 1 9  1 3 12



4



2. 48  1 13 35



35



3. 6  3 20



4.



10



15 1  60 4



59



5. 6.



20 10  54 27 0,48



7. 0,54



8. 0,84



9.



3



10.



2



60



LEMBAR KEGIATAN SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar ! A. Perkalian dan Pembagian Pecahan Biasa dan Campuran 1)



3)



2 1 1 3 2



.... .... 2 2 .... .... 2)  2   .... .... 5 3 .... .... .... ....   ....   .... .... .... 2 1 2 2 1 1 Jadi,  1  .... Jadi,  2  ……… 3 2 5 3 15 4 1 .... .... .... 1     .... 5 4 .... .... ....



Jadi,



4) 



3 1 :1 8 4







4 1  1  .... 5 4 3 .... .... .... :   8 .... .... ....5)



7 1 :2 8 3



.... .... : .... .... .... ....  .... .... 3 1 .... Jadi, : 1  8 4 .... 



.... .... ....   .... .... .... 7 1 .... Jadi, : 2  8 3 .... 



B. Perkalian dan Pembagian Pecahan Desimal 1. 2.



15 9 ....    .... 100 10 1000 .... .... .... 0,8  1,5     .... .... .... ....



0,15  0,9 



61



3. 4. 5.



72 9 .... 10 .... :     .... .... .... 10 .... .... .... .... .... ... .... 12,1 : 1,1  :     .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... 12,5 : 0,5  :     .... .... .... .... .... .... 7,2 : 0,9 



Anggota kelompok: 1. 2. 3. 4. 5.



Selamat Bekerja



62



Kunci LKS 1).



3).



4).



6). 7). 8). 9). 10).



2 1 2 3 2). 1   3 2 3 2 6  1 6 2 1 Jadi,  1  1 3 2 4 1 4 5 20 1    1 5 4 5 4 20 4 1 Jadi,  1  1 5 4 3 1 3 5 3 4 :1  :   8 4 8 4 8 5 12 3   40 10 3 1 3 Jadi, : 1  8 4 10 15 9 135 0,15  0,9     0,135 100 10 1000 8 15 120 0,8  1,5     1,20 10 10 100 72 9 72 10 720 7,2 : 0,9  :    8 10 10 10 9 90 121 11 121 10 1210 12,1 : 1,1  :    10 10 10 11 110 125 5 125 10 1250 12,5 : 0,5  :    10 10 10 5 50



2 2 2 8 2   5 3 5 3 16 1  1 15 15 2 2 1 Jadi,  2  1 5 3 15



7



1



7 7



5). 8 : 2 3  8 : 3 7 3 3   8 7 8 7 1 3 Jadi, : 2  8 3 8 



 11  25



63



Pertanyaan Kuis 1. Pecahan biasa dari 1



1 3 adalah ( ) 2 2



2. Pecahan biasa dari 2



2 8 adalah ( ) 3 3



3. Pecahan biasa dari 1



1 5 adalah ( ) 4 4



4. Pecahan biasa dari 1



1 4 adalah ( ) 3 3



5. Pecahan biasa dari 3



2 17 adalah ( ) 5 5



6. Kebalikan dari



4 5 adalah 5 4



7. Kebalikan dari



6 4 adalah 4 6



8. Kebalikan dari



7 3 adalah 3 7



9. Kebalikan dari



3 5 adalah 5 3



10. Kebalikan dari



5 8 adalah 8 5



11. Pecahan biasa dari 0,15 15/100 12. Pecahan biasa dari 1,5 15/10 13. Pecahan biasa dari 7,2 72/10 14. Pecahan biasa dari 1,1 11/10 15. Pecahan biasa dari 12,5 125/10



Ulangan Harian 64



Hari/tanggal



:



Nama :



Pelajaran



:



Kelas :



Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1.



3 1  2  .... 4 3



2.



3 1  3  .... 7 5



3.



3 1  2  .... 4 2



4.



5 1  3  .... 6 3



5.



4 1  1  .... 9 5



6. 0,6  0,8  .... 7. 0,9  0,6  .... 8. 0,12  0,7  .... 9. 0,45  0,15  .... 10. 0,58  0,29  ....



Selamat Bekerja



Daftar Nilai SDN Sukadana II (Siklus II) No Nama Siswa YOGAS HERYANTO 1 YUSUP 2



L/P L P



Kelompok 80 80



Individu 60 70



65



3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



ADIP VIYANTO AGUNG PUTRA CANDRA CITRA DEWI DINTA APRILIYYAH EKA NURJANAH FAISAL MARJUKI NOVITA ZAELITA SARI RENITA SARIPUDN SITI NURAISYAH SRI WULAN TANTRI TARA TIARA SYIPA DWIANTO WALID AGUNG PERMANA WARNIKA WITRI WULANDARI TUNISAH



P P L L P L L L L L L L L P P P P P L P



90 80 100 80 90 90 100 90 90 90 100 80 80 80 90 100 90 80 90 90 1940 88,18



Jumlah Rata-rata % Ketuntasan



80 80 90 70 100 80 70 60 70 80 70 90 60 90 70 100 70 80 90 70



1700 77,27 86,4%



Mengetahui Kepala Sekolah



I ndramayu,1 Maret 2011 Peneliti



ASYAROH, S. Pd. I NIP: 196006151980032004



KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIP. 197909192006042023



LEMBAR KEGIATAN SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar ! 66



A. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa dan Campuran 1.



2 2 6 8 ... ... ... 1  1  ...  ...  ... 4 3 12 12 12 12 ...



2.



1 1  1 1 1  2  1  2     2 3  2 3 ... ...  ... ...   ...      ...   ... ... ...  ... ... 



3.



1 1  ... ...  2  3   ...  ...     6 9  ... ...  ... ...  ... ...     ...   ... ... ...  ... ... 



 ...  



1 4 ... ... 2   3 9 ... ... ... ...   ... ... ... ...   ... ... ...



4.



4



5.



6



2 3 ... ... 3   5 8 ... ... ... ...   ... ... ... ...   ... ... ...



B. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal



1.



19 12 7    ... 100 100 100 0,19  0,12  ...



0,19  0,12 



67



... ... ...    ... ... ... ... 0,25  0,13  ...



2.



0,25  0,13 



3.



0,40  0,27 



4.



0,28  0,62 



5.



0,37  0,48 



... ... ...    ... ... ... ... 0,40  0,27  ...



28 62 ...    ... 100 100 ... 0,28  0,62  ... ... ... ...    ... ... ... ... 0,37  0,48  ...



Anggota kelompok: 1. 2. 3. 4. 5.



Selamat Bekerja Ulangan Harian Hari/tanggal



:



Nama :



Pelajaran



:



Kelas :



Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 68



1.



3 1  2  .... 5 4



2.



2



2 3  1  .... 3 5



3.



2



3 2  1  .... 5 7



4.



5



3 1  2  .... 4 6



5.



5



1 5  3  .... 9 6



6.



0,38  0,15  ....



7.



0,78  0,34  ....



8.



0,45  0,18  ....



9.



0,41  0,35  ....



10.



0,58  0,27  ....



Evaluasi dan Capaian Ketuntasan Pada siklus 1 diberikan tes dalam bentuk tes esay sebanyak 10 soal dengan hasil sebagai berikut : Pelajaran



: Matematika



Kelas/ Semester



: VI /2



Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar



: Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai



69



bentuk pecahan Materi



: Operasi hitung pecahan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa dan Campuran Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal



Jumlah siswa



: 22 orang %



Nomor soal / skor No



Nama siswa



Jml



Keter



Tunt



Tdk



capaia



as



tuntas



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



Skor



-



-



1



1



1



1



-



1



-



6



60



n 1



YOGAS HERYANTO



1



2



YUSUP



1



1



1



-



1



1



1



-



1



-



7



70







3



ADIP VIYANTO



1



-



1



1



1



1



1



-



1



1



8



80







4



AGUNG PUTRA



1



1



-



1



1



1



1



-



1



1



7



70







5



CANDRA



1



1



-



1



1



1



1



1



1



1



9



90







6



CITRA DEWI



1



-



1



1



1



1



-



1



-



1



7



70







7



DINTA APRILIYYAH



1



1



-



-



1



1



1



1



1



1



8



80







8



EKA NURJANAH



-



-



1



1



1



-



1



1



1



-



6



60



9



FAISAL



1



-



1



1



-



1



1



1



1



1



8



80



10



MARJUKI



1



-



1



-



1



1



1



-



-



-



5



50







11



NOVITA ZAELITA SARI



1



-



-



1



-



1



-



-



1



1



5



50







12



RENITA



1



1



-



1



1



-



1



1



1



1



8



80



13



SARIPUDN



-



1



-



1



-



1



-



1



1



1



6



60



14



SITI NURAISYAH



1



-



1



1



1



1



1



1



1



1



9



90



15



SRI WULAN



1



-



1



-



1



-



1



-



1



-



7



50



16



TANTRI



-



1



-



1



1



1



1



1



1



-



7



70







17



TARA



1



-



1



-



1



-



1



1



1



1



7



70







18



TIARA SYIPA DWIANTO



-



1



1



1



-



1



1



1



1



1



8



80







19



WALID AGUNG PERMANA



1



1



-



1



-



1



-



1



1



1



7



70







20



WARNIKA



-



1



-



1



-



1



1



1



1



1



7



70







21



WITRI WULANDARI



1



-



1



1



-



1



1



1



-



-



6



60



22



TUNISAH



-



1



-



1



1



-



1



1



1



1



7



70



Jumlah skor



16



11



11



17



15



17



18



15



19



15



153



1530



Skor maksimum



22



22



22



22



22



22



22



22



22



22



77



68



77



81



68



86



68



,2



,1



,2



,8



,1



,3



,1



P



P



P



P



P



P



P



Skor ketercapaian(%) Ketuntasan(p/r)



72 ,7 P



50



50



R



R







 



   



 



68,2



31,8%



70



% Rata-rata



6,95



69,54



Keterangan KKM = 65 P



= pengayaan



R



= remedial



KTN



= ketuntasan



Hasil Analisis: Nilai tertinggi



: 90



Ketuntasan belajar individual : 15 orang



Nilai terendah



: 50



Ketuntasan Belajar Klasikal : 68,1 %



Nilai rata-rata



: 70



Kesimpulan: Perlu perbaikan bagi siswa yang belum tuntas no 1,8,11,12,13,15, dan 21. Perlu perbaikan pengajaran untuk butir soal no 2 dan 3. Mengetahui Kepala Sekolah



Indramayu, 22 Februari 2011 Peneliti



ASYAROH, S. Pd. I NIP 196006151981092005



KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIP. 197909192006042023



LEMBAR KEGIATAN SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar ! A. Perkalian dan Pembagian Pecahan Biasa dan Campuran 1)



2 1 1 3 2



.... ....  .... .... ....   .... .... 2 1 Jadi,  1  .... 3 2 



2)



2 2 .... .... 2   5 3 .... .... ....   .... .... 2 2 1 1 Jadi,  2  ……… 5 3 15



71



3)



4 1 1 5 4



Jadi,



4) 



3 1 :1 8 4







.... ....  .... ....







....  .... ....



4 1  1  .... 5 4 3 .... .... .... :   8 .... .... ....5)



7 1 :2 8 3



.... .... : .... .... .... ....  .... .... 3 1 .... Jadi, : 1  8 4 .... 



.... .... ....   .... .... .... 7 1 .... Jadi, : 2  8 3 .... 



B. Perkalian dan Pembagian Pecahan Desimal 1. 2. 3. 4. 5.



15 9 ....    .... 100 10 1000 .... .... .... 0,8  1,5     .... .... .... .... 72 9 .... 10 .... 7,2 : 0,9  :     .... .... .... 10 .... .... .... .... .... ... .... 12,1 : 1,1  :     .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... 12,5 : 0,5  :     .... .... .... .... .... .... 0,15  0,9 



Anggota kelompok: 1. 2. 3. 4. 5.



Selamat Bekerja



72



Ulangan Harian Hari/tanggal



:



Nama :



Pelajaran



:



Kelas :



Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1.



3 1  2  .... 4 3



2.



3 1  3  .... 7 5



3.



3 1  2  .... 4 2



4.



5 1  3  .... 6 3



5.



4 1  1  .... 9 5



6. 0,6  0,8  .... 7. 0,9  0,6  .... 8. 0,12  0,7  .... 9. 0,45  0,15  .... 10. 0,58  0,29  ....



Selamat Bekerja



Evaluasi dan Capaian Ketuntasan 73



Pada siklus 2 diberikan tes dalam bentuk tes esay sebanyak 10 soal dengan hasil sebagai berikut : Pelajaran



: Matematika



Kelas/ Semester



: VI /2



Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar



: Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan



Materi



: Operasi hitung pecahan Perkalian dan Pembagian Pecahan Perkalian dan Pembagian Pecahan Biasa dan Campuran Perkalian dan Pembagian Pecahan Desimal



Jumlah siswa



: 22 orang



Nomor soal / skor



N o



Nama siswa



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



YOGAS HERYANTO YUSUP ADIP VIYANTO AGUNG PUTRA CANDRA CITRA DEWI DINTA APRILIYYAH EKA NURJANAH FAISAL MARJUKI NOVITA ZAELITA S RENITA SARIPUDN SITI NURAISYAH SRI WULAN TANTRI TARA TIARA SYIPA D WALID AGUNG P WARNIKA WITRI WULANDARI TUNISAH



1



2



3



4



5



6



7



8



9



Jml 1 Skor 0



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



6 7 8 8 9 7 10 8 7 6 7 8 7 9 6 9 7 10 7 8 9 7



% Keter capai an 60 70 80 80 90 70 100 80 70 60 70 80 70 90 60 90 70 100 70 80 90 70



Tun Tdk tas tuntas                      



74



Jumlah skor Skor maksimum Skor ketercapaian(%) Ketuntasan(p/r)



1 9 2 2 7 2 , 7



1 3 2 2



P



R



5 9



1 6 2 2 7 2 , 7



1 8 2 2 8 1 , 8



1 7 2 2 7 7 , 2



1 7 2 2 7 7 , 2



1 8 2 2 8 1 , 8



1 5 2 2 6 8 , 1



2 0 2 2 9 0 , 9



1 9 2 2 8 6 , 4



P



P



P



P



P



P



P



P



Rata-rata



170



1700



86, 4% 7,72



13,6 %



77,27



Keterangan KKM = 65 P



= pengayaan



R



= remedial



KTN



= ketuntasan



Hasil Analisis: Nilai tertinggi : 100 Nilai terendah : 60 Nilai rata-rata



Ketuntasan belajar individual : 19 orang Ketuntasan Belajar Klasikal : 86,4 %



: 80



Kesimpulan : Perlu perbaikan bagi siswa yang belum tuntas no 1,10, dan 15 Perlu perbaikan pengajaran untuk butir soal no 2.



Mengetahui Kepala Sekolah



ASYAROH, S. Pd. I NIP 196006151981092005



Indramayu, 1 Maret 2011 Peneliti



KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIP. 197909192006042023



75