PTK Seni Musik-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENERAPAN KONSEP EKSPRESI DAN KREASI DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2020/2021



Penelitian Tindakan Kelas



Oleh: RIMA KARTINA S.Pd, M.Sn NIP. 19711008 201001 2 006



DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA SMA NEGERI 1 KOTA PEMATANGSIANTAR SUMATERA UTARA 2020



LEMBAR PENGESAHAN



LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS



PENERAPAN KONSEP EKSPRESI DAN KREASI DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2020/2021



OLEH:



RIMA KARTINA S.Pd, M.Sn NIP. 19711008 201001 2 006



PematangSiantar,



Oktober 2020



KEPALA SMA NEGERI 1 KOTA PEMATANGSIANTAR



BONA SIHOMBING, M.Pd. NIP. 19650310 198811 1 002



i



ABSTRAK PENERAPAN KONSEP EKSPRESI DAN KREASI DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2020/2021 RIMA KARTINA S.Pd, M.Sn NIP. 19711008 201001 2 006 SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar adalah sekolah swasta unggulan di Kota PematangSiantar. Keunggulan sekolah ini tampak dari jumlah peminat, prestasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta pengelolaan dan pemanfaatannya. Dengan potensi yang yang dimilikinya, SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar mampu menyelenggarakan pembelajaran yang unggul. Termasuk dalam penyelenggaraan mata pelajaran seni musik yang mencakupi standar kompetensi apresiasi, ekspresi dan kreasi. Penelitian menggunakan konsep kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi konsep ekspresi dan kreasi dalam pembelajaran seni musik dilaksanakan secara terpadu. Guru tidak memisahkan konsep ekspresi dan kreasi pada pembelajaran seni musik yang dijabarkan dalam materi, proses dan penilaian. Implementasi konsep ekspresi dan kreasi dalam pembelajaran seni musik di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar dilakukan dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan dan kegiatan pembelajaran dilakukan secara learning by doing yaitu pembelajaran musik melalui pengalaman musik. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkarya dan berkreasi melalui aktivitas musikal. .



Kata Kunci: Penerapan, Konsep Ekspresi dan Kreasi, Seni Musik.



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt., atas segala hidayah dan karunia-Nya sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat penulis susun sebagai salah satu tugas profesi guru. Shalawat dan salam tidak lupa penulis hadiahkan kepada Rasulullah saw., yang membawa ummatnya menuju kebahagian hidup dunia dan akhirat. Penyusunan karya ilmiah ini tentunya tidak lepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis ucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara. 2. Kepala SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. 3. Dewan guru dan siswa SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. 4. Bapak/Ibu Guru serta seluruh staf di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. Semoga bantuan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan guna kelengkapan dan kesempurnaan karya-karya berikutnya.



PematangSiantar, Oktober 2020 Peneliti/ Penulis



RIMA KARTINA S.Pd, M.Sn, NIP. 19711008 201001 2 006



iii



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i ABSTRAK................................................................................................................ii KATA PENGANTAR..............................................................................................iii DAFTAR ISI.............................................................................................................iv DAFTAR TABEL....................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR................................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................................. viii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah................................................................................1 B. Rumusan Masalah..........................................................................................3 C. Tujuan Penelitian...........................................................................................4 D. Manfaat Penelitian.........................................................................................4 BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................5 A. Kajian Teori...................................................................................................5 B. Kerangka Berpikir..........................................................................................12 C. Hipotesis Tindakan........................................................................................13 BAB III KONSEP PENELITIAN..........................................................................15 A. Tempat Dan Waktu Penelitian ......................................................................15 B. Subjek Dan Objek Penelitian.........................................................................16 C. Data Dan Sumber Data..................................................................................16 D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................16 E. Uji Validitas Data..........................................................................................17 F. Teknik Analisis Data......................................................................................17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................19 A. Deskripsi Awal..............................................................................................19 B. Pelaksanaan Hasil Penelitian.........................................................................19 C. Pembahasan...................................................................................................22



iv



BAB V KESIMPULAN...........................................................................................25 A. Kesimpulan....................................................................................................25 B. Saran..............................................................................................................26 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................27 LAMPIRAN..............................................................................................................29



v



DAFTAR TABEL Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian.............................16 Tabel 2. Subjek Penelitian.........................................................................................19



vi



DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Berpikir....................................................................................15



vii



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 01. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran....................................................30 Lampiran 02. Dokumentasi........................................................................................32



viii



1



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu



negara. Dalam



sekolah yang melibatkan guru sebagai



penyelenggaraan pendidikan di



pendidik dan siswa sebagai peserta



didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran.



Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem



pendidikan nasional



yang diatur dalam Undang-Undang RI No.2 Tahun 1989.



dalam Undang-Undang itu telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional sebagai suatu cita-cita bagi segenap



bangsa



Indonesia. Intisari dari tujuan nasional



Indonesia adalah untuk membentuk manusia Indone- sia yang selaras, serasi, dan seimbang dalam pengem- bangan jasmani dan rohani. Tujuan pendidikan yang telah dirumuskan itu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Salah Pendidikan



Nasional



yang akan



dan



harus



dicapai



satu tujuan



Bangsa Indonesia



seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 ada- lah mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satunya dap- at terlaksana melalui pendidikan. Konsep pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan (Ismail,2008: 8). Proses



pembelajaran yang



dilakukan oleh



banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep



bukan pada



pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Ketika teori



behaviorism mendominasi



pembelajaran di sekolah kita, model pembelajaran teacher centered yang cenderung menganggap siswa bagai- kan kertas putih menjadi ciri utama. Dalam penyam- paian materi, biasanya guru menggunakan konsep ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit 1



2



kondusif sehingga siswa menjadi pasif. Guru sangat memonopoli proses pembelajaran sehingga siswa tidak tumbuh dan berkembang kreatiftasnya. Padahal pengembangan pembelajaran seimbang antara belahan otak kiri dan otak kanan harus dilakukan secara terpadu dan menyeluh. Apalagi, kerap kita ketahui bahwa



mata pelajaran seni budaya menuntut guru dan murid untuk aktif baik



dalam teori dan praktek. Fakta di lapangan, dalam proses pembelajaran di kelas ternyata tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang kita kehendaki, tidak berjalan lancar, bah- kan bisa dikatakan menemukan kegagalan. Banyak hal yang menyebabkan proses aktifitas pembelajaran gagal. Hal ini bisa jadi karena ketidakoptimalan guru dalam penyampaian pembelajaran. Salah satu indikator ketidakefektifan atau kegagalan aktifitas pem- belajaran seni musik, yakni siswa kurang memahami dengan materi yang disampaikan olch guru. Kemung- kinan besar hal ini terjadi oleh karena siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti materi pembelajaran sehingga mereka tidak bisa menerima dan mencerna materi



yang



disampaikan oleh guru. Oleh karena dari kurangnya konsentrasi itu pula yang berakibat prilaku siswa di kelas menjadi



pasif, tidak aktif, bah- kan apatis.



Seharusnya justru siswa bersemangat dan mempunyai minat yang besar untuk mengikuti proses pembelajaran seni musik. Ketidakefektifan atau kegagalan pembelajaran seni musik ini tidak bisa dilihat dari aspek siswa saja, melainkan ada peran guru yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses pembelajaran seni musik di kelas. Kemungkinan besar dalam penyampaian materi pembelajaran seni musik guru kurang optimal, monoton, dan tidak variatif, hal ini oleh



karena



sehingga



guru tidak siap dalam siswa



menjadi



melaksanakan skenario



pembelajaran



bo- san, apatis dalam mengikuti aktifitas



pembelajaran. Dalam konteks ke depan hal tersebut tentunya sangat berdampak buruk pada kualitas pembelajaran seni musik. Salah satu Sekolah Menengah Atas yang mengajarkan mata pelajaran seni musik adalah SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. SMA Negeri 1 Kota Pematangsiantar adalah sekolah negeri dan termasuk sekolah unggulan di Kota PematangSiantar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah peminat serta prestasi yang dihasilkan melalui kegiatan intra maupun ekstra kurikuler yang



3



diselenggarakan di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. Selain itu, keunikan dari proses pembelajaran menggunakan sistem moving class pada setiap mata pelajarannya sehingga membutuhkan konsekuensi yang tinggi dalam pengelolaan kelas, dalam pembelajaran seni musik di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar berdasar informasi awal



di



lapangan, sarana



prasarana



sangat memadai.



Tegasnya, SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar tidak mempunyai kendala baik berupa sarana dan kompetensi guru dalam pembelajaran seni musik. Namun, berdasarkan indikasi tersebut tidak berarti SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar berhasil didalam mengimplementasikan pembelajaran seni musik. Oleh karena itu, sesuai dengan tujuan pendidikan seni budaya, muncul berbagai pertanyaan tentang perwujudan implementasi konsep apresiasi, kreasi dan ekspresi dalam pembelajaran seni musik di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. Apakah hanya dengan ketersediaan sarana prasarana, implementasi konsep apresiasi, kreasi dan ekspresi dapat terwujud, bagaimana strategi guru dalam memberikan pelajaran seni budaya khususnya seni musik yang dijabarkan melalui kurikulum pembelajaran, bagaimana proses kegiatan pembelajaran seni musik di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. Kenyataan tersebut menginspirasi peneliti untuk melakukan sebuah penelitian dengan fokus kajian “ Penerapan Konsep Ekspresi Dan Kreasi Dalam Pembelajaran Seni Musik Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar Tahun Ajaran 2020/2021”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah penerapan konsep ekspresi dan kreasi dalam pembelajaran seni musik dapat diterapkan pada siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar Tahun Ajaran 2020/2021? C. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah penerapan konsep ekspresi dan kreasi dalam pembelajaran seni musik dapat diterapkan pada siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar Tahun Ajaran 2020/2021.



4



D. Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan yang berhubungan dengan penerapan konsep ekspresi dan kreasi dalam pembelajaran seni musik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, untuk dapat menangani permasalahan yang dihadapi siswa dalam mempelajari seni music. b. Bagi siswa, dapat tertangani secara professional dalam menghadapi poersoalan terkait.



5



BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Seni Musik a. Pengertian Seni Musik Para pakar telah banyak mengemukakan pengertian atau defenisi tentang seni musik menurut pemahaman mereka, akan tetapi pada modul ini diharapkan mahasiswa dapat membuat pengertian atau defenisi menurut pemikiran sendiri dengan mengacu kepada pendapat yang telah dikemukakan oleh para pakar. Sudarsono (1992:1) Seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyibunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya. Rien (1999:1) Suatu hasil karya dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu, dan ekspresi. Jamalus (1991:1) Suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur  musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Lagu atau komposisi musik baru itu merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan dengan menggunakan suara (nyanyian) atau dengan alat-alat musik. Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan



yang membantu



pengungkapan ide/gagasan



seseorang



yang



ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan b. Karakteristik Seni Musik Pendidikan seni musik lebih menekankan pada pemberian pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan  di sekolah 5



6



karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” 1. Pendekatan “Belajar dengan Seni” Pendekatan



ini



menekankan



pada



proses



pemerolehan



dan



pemahaman pengetahuan yang didapatkan dengan kegiatan seni musik misalnya siswa belajar menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka dengan mempelajari lagu tersebut siswa dapat mengetahui dan memahami sikap apa yang terdapat pada lagu. Siswa seharusnya tahu tentang apa yang diceritakan lagu, dan dari pengetahuan tersebut mereka bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa lagu Indonesia Raya mengingikan terwujudnya sikap cinta tanah air, kebanggaa terhadap tanah air, dan sikap mempertahankan tanah air, serta menanamkan jiwa patriotis. 2. Pendekatan “Belajar Melalui Seni” Pendekatan ini menekankan pada pemahaman emosional yang tercermin ke dalam penanaman nilai-nilai atau sikap yang terbentuk melalui kegiatan berkesenian. Seperti dalam menyanyikan sebuah lagu, dituntut untuk membuat keteraturan tempo/ketukan. Apabila kita tidak bisa mengikuti tempo tersebut, maka lagu yang dibawakan menjadi kacau atau tidak teratur. Jadi melalui bernyanyi akan tertanam sikap disiplin yang tinggi untuk membuat keteraturan. 3. Pendekatan Belajar tentang Seni” Penekanan ini lebih menekankan pada pembelajaran tentang penguasaan materi seni musik yang tergambar pada unsur-unsurnya seperti irama, birama, notasi, melodi, tangga nada, bentuk/struktur lagu, ekspresi (tempo, dinamik, dan warna).    c. Konsep dan Pentingnya Seni Musik Depdiknas, (2006:611) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengemukakan tentang SK dan KD pendidikan seni, budaya, dan keterampilan menjelaskan bahwa pendidikan seni musik sifat multilingual, multidimensional,



7



dan multikultural.  Pada bahasan ini dikaitkan dengan pendidikan seni musik. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.  Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara.  Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk. Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang memberikan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, sikap demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional. d. Pembelajaran Seni Musik Pembelajaran menurut Undang-undang RI Nomor



20 Tahun 2003,



Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (2009: 63) Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran seni musik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berekspresi, berapresiasi, berkreasi, membentuk harmoni, dan menciptakan keindahan. Dengan demikian, mereka dapat membekali diri dengan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dapat mereka gunakan untuk membantu memecahkan



permasalah



hidup



sehari-hari.



Menurut



Rien



(1999:1)



mengemukakan tentang pendapat para pakar pendidikan yang menyatakan bahwa seni musik mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seorang siswa. Siswa



yang



berpartisipasi



dalam



kegiatan



seni



musik,



selain



dapat



8



mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka. Pendidik dapat membentuk kelompok dalam performan terhadap lagu daerah, sehingga akan membantu peserta didik untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan menumbuhkan sikap toleransi sesama mereka. Strategi ini dapat memberikan pengalaman dan kesadaran, serta kepedulian peserta didik akan keberagaman kultur, dan akhirnya akan mengurangi prasangka terhadap etnis sesama peserta didik atau etnis kelompok lain. Sehingga dengan pengurangan prasangka justru akan menumbuhkan sikap terbuka dan terjalinnya kerjasama, serta iklim kultur yang positif. e. Tujuan Pembelajaran Musik di Sekolah Tujuan pendidikan musik di sekolah menurut Banoe (2013: 12) pada umumnya harus berusaha mengembangkan dan membangkitkan rasa serta minat musikal pada anak-anak, sehingga mereka kelak dapat bernyanyi dengan sopan dan sebagai pendengar



musik



dapat



mendengarkan



musik



dalam



bentuk-bentuknya yang sangat bervariasi. Sedangkan pembelajaran musik di sekolah menurut Jamalus (1998 : 91) mempunyai tujuan untuk: (1) memupuk rasa seni pada tingkat tertentu dalam diri tiap anak melalui perkembangan kesadaran musik, tanggapan terhadap musik, kemampuan mengungkapkan dirinya melalui musik, sehingga memungkinkan anak mengembangkan kepekaan terhadap dunia sekelilingnya (2) mengembangkan kemampuan menilai musik melalui intelektual dan artistik sesuai dengan budaya bangsanya (3) dapat dijadikan bekal untuk melanjutkan studi ke pembelajaran musik yang lebih tinggi. Musik tidak hanya sebagai media interaksi sosial buat anak, ruang bebas resiko untuk mengeksplorasi perilaku sosial, tetapi juga dapat menimbulkan akibat yang baik berupa potensi aksi dan transaksi sehingga dapat menimbulkan manfaat (Djohan,2009: 50).



9



2. Konsep Kreasi a. Pengertian Kreasi Menurut J.S Badudu dan Sultan Mohammad Zain dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Pustaka Sinar Harapan 1994:723) Kreasi adalah hasil daya cipta manusia baik yang berupa hasil seni maupun hasil otak ataupun pikiran. Masih dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Berkreasi adalah mencipta, menghasilkan sesuatu sebagai olah cipta. Dalam



Kamus



Besar



Bahasa



Indonesia (PT Gramedia Pustaka Utama 2008:739) Kreasi adalah; 1 hasil daya cipta, hasil daya khayal (penyair, komponis, pelukis, dan sebagainya); 2 ciptaan buah pikiran atau kecerdasan akal manusia. b. Pengertian Seni Musik Kreasi Secara umum musik kreasi merupakan hasil pengolahan suara, melodi, harmoni, ritme, vokal dan tempo yang dikemas menjadi sebuah musik. Musik kreasi dapat dipertunjukkan melalui media vokal, media instrumen, maupun media campuran dalam seluruh kelompok masyarakat di dunia. Menurut Adjie Esa Poetra menyatakan bahwa Musik ialah sebuah bunyi yang teratur, bukan saja bersifat moral normatif, yang melainkan juga diakui selaras yang berdasarkan penghitungan para ahli ilmu fisika. Menurut Banoe menyatakan bahwa kata musik berasal dari kata muse yakni salah satu dewa dalam suatu mitologi Yunani kuno bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan Selain itu, beliau juga mengungkapkan bahwa musik ialah suatu cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam suatu pola-pola yang bisa dimengerti dan dipahami oleh manusia. Menurut Jamalus menyatakan bahwa musik ialah sebuah hasil karya seni berupa bunyi dalam suatu bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan sebuah pikiran dan perasaan penciptanya melalui suatu unsur-unsur pokok musik yakni irama, melodi, harmoni, dan suatu bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan.



10



c. Fungsi Seni Musik Kreasi Adapun fungsi dari musik kreasi, sebagai berikut: 



Mengungkapkan emosi







Sebagai salah satu ritual







Sebagai sarana hiburan







Untuk meningkatkan kecerdasan







Untuk mengobati orang dengan musik







Mempengaruhi penonton juga ikut menari







Melambangkan sesuatu







Sebagai pengiring pertunjukan







Sebagai pengiring olahraga







Meramaikan suasana







Untuk menenangkan jiwa







Untuk menyambut tamu







Sebagai sarana bisnis







Sebagai sarana pendidikan



3. Konsep Ekspresi a. Pengertian Ekspresi Ekspresi merupakan sesuatu sifat dari ungkapan yang berbagai macam kombinasi dari bahasa tubuh. Ekspresi ini dapat ditemukan dalam keadaan tidur, makan, senang, sedih, jahat, cinta, nakal, dan lain-lain. Semua keadaan tersebut tentunya sangat identik dengan diri anda dan sudah pernah anda alami. Ekspresi ini biasanya juga berkaitan dengan suatu mimik wajah, tutur bahasa, atau ungkapan lainnya yang mengisyaratkan adanya suatu respon terhadap sebuah aksi atau kejadian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ekspresi yakni sebuah proses yang menyatakan atau mengungkapkan maksud baik itu perasaan, gagasan, dan lain sebagainya yang dapat dilakukan oleh seseorang. Ekspresi ini dapat terjadi saat seseorang bersinggungan dengan keadaan perasaan tertentu dan juga  memberikan reaksi terhadapnya. Terdapat beberapa faktor kausal dalam diri



11



masing-masing



individu



sehingga



individu



tersebut



akan



berperilaku



mengeluarkan sebuah ekspresi. Secara Terminologinya, pengertian Ekspresi yaitu suatu proses komunikasi yang dilalui pada suatu media yang ditujukan untuk dapat membangun adanya kesamaan persepsi akan pesan yang dikomunikasikan. Sedangkan menurut Disiplin Ilmu Arsitektur, Ekspresi ini mencakup adanya 3 komponen. Adapun jenis-jenis komponen itu yakni seperti pada pesan, media dan penerima. b. Ekspresi dalam Musik Dalam memainkan sebuah karya musik dibutuhkan perasaan dalam memainkannya hal itu biasa disebut ekspresi. Menurut Harry Suwarto dkk (1996: 22) ekspresi merupakan semacam „tema‟ emosi dari sebuah lagu. Sedangkan Menurut Jamalus (1988: 38) ekspresi dalam musik adalah unkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik dan warna nada dari unsur-unsur



pokok



musik.



Berikut



ini adalah yang merupakan



unsur-unsur ekspresi yaitu: 1) Tempo Tempo adalah tingkatan kecepatan sebuah komposisi dimainkan dalam beat atau



ketukan per menit (Kristianto,



2007: 114). Sedangkan



menurut



Soeharto (1992: 34) tempo adalah cepat lambatnya suatu karya musik. Dari



kedua



penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tempo adalah



cepat atau lambatnya sebuah komposisi dimainkan per menit. Sebagian tanda tempo menggunakan istilah dari bahasa Itali dan merupakan istilah resmi yang dipakai secara umum. Disamping itu terdapat istilah-istilah lain yang



khusus



menyatakan



suatu



lagu. Istilah-istilah



perubahan- perubahan



kecepatan



dalam



tersebut diantaranya ritardando artinya makin



lama makin lambat dan accelerando artinya makin lama makin cepat. 2) Dinamik Menurut



Mudjilah (2004:



65) tanda dinamik



menentukan keras lembutnya



adalah



tanda



untuk



suatu bagian/ phrase kalimat musik.



Sedangkan menurut Jamalus (1988:



39)



dinamik



adalah



keras



12



lembutnya



volume



suara



dalam



permainan musik.



Dinamik



dinyatakan dengan istilah-istilah dalam bahasa Latin. Secara garis besar dinamik dibagi menjadi dua macam yaitu keras dan lunak. Disamping itu terdapat suatu



istilah-istilah lagu.



yang menyatakan



Istilah-istilah



tersebut



perubahan dinamik dalam



diantaranya crescendo



artinya



makin lama makin keras dan decrescendo artinya makin lama makin lembut. 3) Warna Nada Warna nada merupakan ciri khas bunyi yang terdengar bermacammacam



melalui



sumber



bunyi



yang



berbeda-beda.



Istilah



untuk



menunjukkan warna nada adalah timbre. Faktor lain untuk menghasilkan warna



nada



diinginkannya



pada



instrument



adalah



cara



musik



sesuai



memproduksinya.



dengan



apa



yang



Dan



warna



nada



dipengaruhi juga oleh teknik memproduksinya seperti legato, staccato, sporzando, arpeggio, glissando, dan vibrato. Perbedaan warna nada inilah yang menghasilkan keindahan dalam suatu permainan musik. Menurut teori diatas unsur-unsur pokok musik mencakup melodi, irama/ritme, harmoni, bentuk/struktur



dan ekspresi. Namun dalam pelaksaanaan pembelajaran



musik di SMP Negeri 3 Cicurug tidak semua hanya beberapa saja, antara lain melodi, ekspresi.



Hal



unsur



irama/ritme,



musik diberikan harmoni



dan



ini mengingat bahwa tujuan pembelajaran musik di SMP



hanya sebatas pengenalan untuk membantu pengekspresian siswa melalui pembelajaran musik B. Kerangka Berpikir Pada eraglobalisasi dan informasi teknologi yang semakin meningkat dapat berdampak positif dan negatif bagi semua kalangan baik dari masa anakanak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Masa remaja terutama tingkat SMA merupakan masa yang rawan dengan pengaruh lingkungan baik dari internal maupun eksternal, karena masa tersebut masih labil selalu mengikuti arus perkembangan teknologi modern. Hal ini dapat terlihat pada anak-anak remaja sekarang yang selalu aktif menggunakan teknologi terutama alat komunikasi atau Hand Phone (HP) untuk berbagai keperluan. Salah satunya untuk melihat dan



13



mendengarkan lagu-lagu modern seperti; Pop, Jazz, Rock, Reggae dan lain-lain, seperti halnya yang dilakukan siswa SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. Pada umumnya



anak-anak



remaja



sekarang



lebih



menyukai



musik



modern



dibandingkan dengan musik Nusantara/ daerah, oleh karena itu musik Nusantara/ daerah semakin tidak diperhatikan dan kurang diminati oleh generasi muda sekarang. Sesuai dengan perkem- bangan musik yang semakin pesat, siswasiswa tersebut terbawa arus lebih menyukai musik-musik modern terutama populer bahkan musik populer manca-negara. Hal tersebut dapat dilihat pada kondisi kelas disaat proses pembelajaran seni budaya khususnya seni musik yang selalu ramai, saling berbicara dengan sesama teman, mendengarkan musik dengan HP, bahkan keluar masuk kelas pada saat guru menjelaskan dan memberikan contoh ten- tang musik/lagu-lagu Nusantara/daerah baik dari daerah setempat maupun daerah lain. Namun pada kenyataannya silabus yang tertera di kurikulum 2013 pada mata pelajaran seni budaya, khususnya seni musik untuk kelas X mempelajari seni tradisi



daerah setempat dan musik Daerah lain, kelas XI



Musik Nusantara, dan kelas XII musik tradisi mancanegara serta musik modern. Selain itu di dalam silabus juga mepaparkan penampilan musik dari hasil materi pembelajaran, baik secara kelompok maupun individu. Siswa kelas X dalam proses pembelajaran seni budaya khususnya seni musikdi kelas masih dapat dikondisikan dengan baik, karena termasuk siswa baru masa per- alihan untuk beradaptasi dan penyesuaian. Berbeda dengan kelas XI yang dianggap masa rawan untuk tingkat SMA, karena sudah merasa kakak kelas yang sudah beradaptasi dan penyesuaian dengan lingkungan sekolah.



Maka dari itu



diperlukan konsep yang dapat diterapkan di pembelajaran seni musik. Salah satu konsep yang dapat diterapkan adalah konsep ekspresi dan kreasi.



14



Gambar 1. Kerangka Berpikir



Siswa Kelas XI



Pembelajaran Seni Musik



Penerapan Konsep Kreasi dan Ekspresi



Melalui penerapan konsep ekspresi dan kreasi dapat meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran seni musik pada siswa kelas XI



C. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori yang telah di paparkan diatas, maka hipotesis yang digunakan adalah: “Dapat diterapkannya konsep ekspresi dan kreasi dalam pembelajaran seni music pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar tahun ajaran 2020/2021”



15



BAB III KONSEP PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi di mana pengumpulan data dilaksanakan dan diperoleh. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. Tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian dilakukan selama tiga bulan, yakni mulai bulan Agustus sampai bulan Oktober 2020. Berikut tabel rincian kegiatan. Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian N



Kegiatan



O



Waktu Agustus



September



Oktober



Mingggu



Mingggu



Mingggu



1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1



Persiapan awal



2



Perizinan



3



Pengumpula n data



4



Analisis data



5



Pengolahn Data



6



Penyusunan Laporan



B. Subjek dan Objek Penelitian 15



16



Subjek dalam penelitian ini adalah 5 siswa kelas XI- IPA 1 SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. Adapun objek penelitian adalah pembelajaran seni musik tahun ajaran 2020/2021 C. Data dan Sumber Data Ada tiga sumber data penting, yang dijadikan sebagai sasaran penggalian dan pengumpulan data serta informasi dalam penelitian ini. Sumber data tersebut meliputi: 1. Tempat dan peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah berbagai kegiatan pembelajaran seni music yang berlangsung di kelas yang dialami oleh siswa dengan menggunakan alat musik. 2. Informan dalam penelitian ini yaitu 5 siswa kelas XI- IPA 1 SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. 3. Dokumen yang berupa foto kegiatan pembelajaran seni musik, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil wawancara antara peneliti dengan siswa, dan peneliti dengan orang tua siswa, serta hasil observasi peneliti ketika kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.Observasi. Observasi adalah “teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti” (Wina Sanjaya, 2011:86). Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi yang dilakukan secara partisipatif, yaitu peneliti melibatkan diri ditengah-tengah kegiatan subjek dengan berkolaborasi membantu guru memberikan contoh mem praktekkan caracara berpakaian. Observasi partisipan dilakukan peneliti terhadap subjek penelitian saat pembelajaran berlangsung dan peneliti melakukan pengamatan berstruktur. Berpegang pada pedoman observasi yang telah disusun sebelumnya, peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis yang



17



berorientasi pada prosedur/ langkah-langkah kerja yang dilakukan subjek ketika menjalankan pembelajaran dengan menggunakan konsep kreasi dan ekspresi. Lembar observasi berbentuk checklist dan diisi menggunakan tanda cek yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Selain checklist, untuk mengumpulkan data kualititatif peneliti menggunakan lembaran catatan tentang hal-hal yang muncul dan teramati yang perlu dicatat secara narasi deskriptif selama proses penelitian. 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada siswa, dan informan lain untuk menggali data tentang proses pembelajaran seni musik dan konsep yang digunakan dalam pembelajaran seni musik E. Uji Validitas Data Untuk



meningkatkan



validitas



dilakukan



dengan



meminimalkan



subyektivitas melalui trianggulasi. Guru sebagai pelaku PTK dapat menggunakan konsep ganda dan perspektif kolaborator untuk memperoleh gambaran yang lebih objektif. Data dalam penelitian ini diuji validitasnya dengan beberapa teknik triangulasi, yaitu: trianggulasi sumber, trianggulasi konsep, dan trianggulasi teoritis. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data untuk penelitian tindakan kelas menurut Suwandi (2013:70) yang secara garis besarnya dapat penulis ungkapkan sebagai berikut: Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah teknik analisis kritis. Teknik tersebut mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil analisisnya dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya. Berkaitan dengan motivasi siswa dalam belajar seni musik, analisis kritis ini mencakup kegiatan siswa yang dilakukan saat mengikuti pembelajaran seni musik pada saat survei awal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal motivasi belajar siswa. Setelah kondisi awal diketahui, peneliti merencanakan siklus tindakan untuk manangani masalah. Setiap siklus



18



berakhir dianalisis kekurangan dan kelebihannya sehingga dapat diketahui peningkatan motivasi belajar seni musik siswa pada setiap siklusnya.



19



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar, dimana tempat penelitian ini adalah tempat peneliti mengabdi. dalam pembelajaran seni musik di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar berdasar informasi awal lapangan, sarana



prasarana



di



sangat memadai. Tegasnya, SMA Negeri 1 Kota



PematangSiantar tidak mempunyai kendala baik berupa sarana dan kompetensi guru dalam pembelajaran seni musik. Namun, berdasarkan



indikasi tersebut



tidak berarti SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar



berhasil didalam



mengimplementasikan pembelajaran seni musik. Siswa yang peneliti pilih dalam penelitian ini adalah 5 siswa kelas XI- IPA 1 SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar yang diteliti yaitu: Tabel 2. Subjek Penelitian



B.



No. 1. 2. 3. 4.



Nama Antonius Purba Astri Purba Bella Sianturi Catherina Sitorus



Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan



5.



Checilia Tambunan



Perempuan



Pelaksanaan Hasil Penelitian Dalam penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan pembelajaran seni



musik menggunakan konsep ekspresi dan kreasi. Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan secara rutin setiap sabtu, dimulai pukul 09.00 sampai jam 10.00 WIB. Pelaksanaan pembelajaran seni musik di laksanakan di kelas XI IPA-1 SMA Negeri 1 Kota PemtangSiantar. Dalam penelitian ini peneliti akan membahasa dengan detail tentang pelaksanaan pembelajran seni musik dengan menggunakan konsep ekspresi dan kreasi dari mulai persiapan pembelajaran, proses pembelajaran, penggunaan konsep ekspresi dan kreasi, faktor pendukung 19



27



20



dan penghambat dalam pembelajaran serta evaluasi dalam pembelajaran. Berikut ini adalah proses pembelajaran seni musik menggunakan konsep ekspresi dan kreasi di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar : a. Perencanaan Pembelajaran Setiap pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika ada persiapan dari guru dan siswa. Perencanaan yang baik dalam pembelajaran yaitu mempersiapkan segala perangkat pembelajaran, konsep dan media pembelajaran, sehingga dapat lebih matang dalam memasuki pembelajaran. Selain perencaan guru juga melakukan persiapan kegiatan yaitu yang pertama di lakukan oleh pendidik adalah menyiapkan Media seperti rukuh, sajadah, sarung serta tempat yang rapi tak lupa guru juga mempersiapkan Materi yang akan di sampaikan dengan membawa buku materi. Dari segi persiapan pembelajaran seni musik sudah baik karna perangkat yang harusnya di buat seperti RPP untuk persiapan pembelajran seni musik sudah dibuat guru. Sebelum pembelajaran guru mengkondisikan siswa yang ada di kelas. Dalam persiapan ini guru mengajak siswa melakaukan pemanasan untuk mengerti arahan dari guru. b. Proses Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran seni musik akan ada pembukaan, isi dan penutup. Dalam pembelajaran seni musik ini Guru sebelum pembelajaran dimulai guru membuka dengan salam dan doa bersama, kemudian praktek seni musik beserta materi yang diberikan dilaksanakan di mushala yang di persiapkan sebelumnya. Dalam proses pembelajaran seni musik setelah di buka salam dan doa guru mengawali dengan pertanyaan tentang kabar dan apresiasi , setelah itu sebelum guru mengajari seni musik guru meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan seni musik seperti alat music pianika atau gitar kemudian guru mengajari seni musik dengan gerakan yang detail satu persatu kemudian murid mengikuti dengan baik. Maka guru dengan sabar mengulang-ulang bacaan dan gerakan setiap pertemuan kemudian di akhiri dengan mengulang kembali satu persatu siswa agar mereka dapat terbiasa dalam gerakan serta bacaan seni musik. Dalam proses pembelajaran beberapa siswa dalam mengikuti pembelajaran seni



21



musik, ada beberapa yang masih salah. Dalam menghadapi siswa ketika siswa salah guru langsung membenarkan gerakan dan ketukan kepada murid yang salah dengan kesabaran dan tanpa marah-marah. Kesabaran guru disini sangat mengagumkan karna dengan keadaan kelas dijadikan menjadi satu dan hanya dengan satu guru, guru tetap sabar tanpa emosi jika melihat siswa ada yang salah meski guru merasa kewalahan dalam menghadapinya. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan doa bersama serta tak lupa mengingatkan siswa untuk semangat belajar karna bagi guru belajar di rumah itu sangatlah penting. Dalam proses pembelajaran guru tidak merasa kesulitan di karenakan murid dalam keadaan sudah stabil. Hal ini selaras dengan hasil wawancara dalam keadaan apapun guru tidak boleh marah dan akan tetap mengajar dengan penuh kasih dan sayang jika murid salah guru langsung membenarkan tanpa marah-marah. Hal ini sama dengan hasil observasi yang di lihat peneliti bahwa guru mengajar dengan penuh kasih sayang meski beberapa siswa tidak stabil keadaanya. Pelaksanaan pembelajaran seni musik siswa tunagrahita di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar menggunakan dua konsep ekspresi serta konsep kreasi karena di lihat dari kondisi siswa yang kurang motivasi belajarnya. Selaras dengan pendapat guru dalam observasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan konsep ini guru mengawali dengan memberikan pengertian kemudian guru mulai memainkan alat musik di depan peserta didik setelah itu guru mengulangi satu



demi satu gerakan dan peserta didik



mengikutinya. Dalam pelaksanaan konsep kreasi guru mengulangi di setiap setiap sehingga peserta didik dapat mengingatnya dengan sedikit demi sedikit. Serta menyuruh siswa untuk lebih banyak melakukan improvisasi atau mengaransemen lagu – lagu. Meski dalam prosesnya salah guru tidak membentak karna tau akan kemampuan anak dan mengulanginya sampai bisa meski tidak sempurna akan tetapi konsep ini cukup baik diterapkan pada siswa XI IPA-1. c. Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk mengetahui hasil dalam sebuah pembelajaran . Dalam Evaluasi pembelajaran seni musik SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar ada beberapa evaluasi. Evaluasi ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar



22



kemampuan dan perubahan dalam pembelajaran seni musik. Evaluasi yang dilaksanakan dalam pembelajaran seni musik ada dua evaluasi yaitu pertama evaluasi setiap proses pembelajaran dengan mengulangi satu persatu gerakan pembelajaran seni musik sebelumnya kemudian evaluasi setiap selesai proses pembelajaran seni musik dari awal sampai akhir dengan praktek memainkan alat musik pada setiap siswa di hari yang sama. Pembelajaran bisa dikatakan berhasil apabila siswa mampu untuk menghafal gerakan, not seni musik, serta dapat mengaransement lagu. Dapat terlihat, beberapa anak sudah mampu memainkan alat musik, meski ada beberapa anak yang masih belum bisa memainkan alat musik karena masih belum hafal dengan kunci atau not pada lagu. C. Pembahasan 1. Perencanaan Pembelajaran Seni musik Berdasarkan data-data yang di peroleh oleh peneliti dari hasil penelitian di lapangan, maka peneliti melakukan proses pengolahan data dengan teknik triangulasi.



Dengan



demikian



data



yang



diperoleh



saat



“Pelaksanaan



pembelajaran seni musik dengan menggunakan konsep ekspresi dan kreasi di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar. Terlaksana sesuai jadwal yang telah di tetapkan. Untuk pembelajaran praktek serta teori seni musik di mushala. Dalam perencanaan pembelajaran seni musik persiapan dari guru dan siswa adalah hal yang utama. Keadaan siswa yang berbeda jenjang akan tetap kondusif dengan satu guru yang sabar dan terampil. Mengkondisikan siswa yang berbeda jenjang tidak akan mudah apa lagi keadaan siswa tunagrahita yang sulit untuk mengerti. Semua butuh kesabaran dan ketekunan. Pelaksanaan persiapan pembelajaran seni musik di di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar ini dari materi, konsep dan perlengkapan cukup baik di lihat keadaan guru yang berjumlah sesuai dengan siswa serta keterbatasan mereka. Adanya RPP guru bisa mengajar dengan baik. Sebelum pembelajaran guru sudah memikirkan konsep dan media yang mau di gunakan. Konsep yang di gunakan untuk seni musik adalah konsep demonstrasi dan konsep drill persiapan yang dilakukan oleh guru adalah mempersiapkan strategi pembelajaran dan media belajar untuk proses penggunaan konsep demonstrasi dan drill meski tanpa RPP. Perencanaan dalam pembelajaran seni



23



musik ini sudah baik karena adanya RPP kurikulum 2013. 2. Proses Pembelajaran Seni musik Proses pembelajaran seni musik dapat terlaksanakan dengan sempurna jika ada pembukaan, isi dan penutup. Dalam pembelajaran seni musik siswa di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar di buka dengan salam dan doa kemudian guru melakukan reviuw ulang dari pembelajaran yang telah dilaksanakan kemudian guru masuk isi yaitu materi bacaan dan gerakan seni musik dengan menggunakan konsep ekspresi dan kreasi dengan proses yang sedikit materi dan waktu yang di ulang ulang. Guru tak lupa meminta siswa menggunakan media peralatan seni musik agar lebih efektif. Setelah isi materi tersampaikan secara bertahap tak lupa guru melakukan evaluasi kecil yaitu evaluasi setiap setelah pembelajaran kemudian guru menutup dengan nasihat tentang pentingnya seni musik dan mngingatkan tentang seni musik kemudian di lanjutkan dengan salam dan doa. Dalam proses pembelajaran ini guru telah melaksanakan proses dengan tahap yang baik. Dan dengan penuh kasih sayang dengan keadaan siswa yang luar biasa guru dapat mengkondisikan dengan kesabarannya. Proses pembelajaran guru menggunaaan konsep demonstrasi dan konsep drill konsep merupakan peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Diantara beberapa macam konsep dalam pembelajaran seni musik menekankan konsep ekspresi dan konsep kreasi. Dengan menekankan kedua konsep ini siswa dapat terbiasa dengan gerakan dan bacaan seni musik, karena gabungan kedua konsep ini dianggap efektif untuk keadaan



siswa tunagrahita



dengan



segala



keterbatasan.



mereka



dalam



pembelajaran. Guru menyampaikan materi dengan memberikan contoh gerakan kemudian siswa mengikuti dengan kemampuan masing-masing. Setelah itu guru mengulang-ulang dengan konsep kreasi agar siswa dapat meengaransement lagu dengan kreasi mereka sendir. Selain itu, konsep ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Pelaksanaan konsep dalam penelitian ini sudah sesuai dengan teori. Dalam praktek pembelajaran seni musik ini ketika siswa melakukan kesalahan maka guru langsung membenarkan secara langsung dengan penuh kesabaran. Sehingga siswa



24



dapat mengikuti gerakan yang benar sesuai yang di ajarkan oleh pendidik dalam proses pembelajaran seni musik. 3. Evaluasi Evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses pembelajaran, evaluasi sangat penting dilaksanakan agar mengetahui seberapa besar presentase tercapaianya tujuan pembelajaran. Tanpa adanya evaluasi guru tidak akan mampu mengetahui hasil dari proses pembelajaran. Terlebih pada pembelajaran seni musik bagi siswa kelas XI IPA-1 dalam mengembangkan kreatifitas mereka. Untuk itu maka guru harus mengevaluasi secara bertahap dengan yaitu evaluasi setiap pembelajaran dan evaluasi besar setiap tutup materi pembelajaran. Evaluasi dalam pembelajaran dilaksanakan setiap pertemuan dan evaluasi pembelajaran yang kedua yaitu setiap selesai materi seni musik, siswa diadakan evaluasi besar guna mengerti pemahaman siswa tentang seni musik dari mulai note lagu sampai mengaransement seni musik dari awal samapai akhir. Pelaksaan evaluasi ini agar siswa mampu untuk menggunakan alat musik dengan baik meski butuh proses yang lama. Akan tetapi yang terpenting dalam evaluasi tentang pembelajaran seni musik adalah siswa mampu memainkan alat musik dan mengaransemen lagu. Dari berlangsungnya proses pembelajaran seni musik siswa SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar mendapatkan hasil. Siswa mengikuti gerakan seni musik beserta bacaan seni musik dengan baik dan benar.



35



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran seni musik di SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran seni musik dengan menggunakan konsep demonstrasi dan konsep drill dilaksanakan dengan RPP serta mempersiapkan konsep dan strategi serta memikirkan media yang akan di gunakan dalam pembelajaran seni musik dan menyesuaikan dengan RPP. 2. Proses pembelajaran seni musik ada tiga yaitu pembukaan, isi dan penutup Dalam pembukaan guru membuka dengan salam dan doa selanjutnya guru mulai menggunakan konsep ekspresi dengan memberikan contoh gerakan terlebih dahulu serta guru menggunakan konsep kreasi dengan tidak membatasi kreatifitas ssiwa dalam pembelajaran seni musik. 3. Evaluasi pembelajaran seni musik di bagi menjadi dua yaitu evaluasi setiap pertemuan dalam pembelajaran dengan menunjuk siswa maju kedepan dan mengulang materi yang di sampaikan dalam satu pertemuan. Evaluasi yang kedua yaitu evaluasi besar yang dilaksanakan di akhir materi seni musik telah selesai dengan praktek setiap siswa maju untuk memainkan alat musik dari awal sampai akhir. Dalam evaluasi ini ada beberapa siswa yang masih salah namun guru secara lansgung membenarkan dari note lagu dan memainkan alat musik.



25



26



B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran, di antaranya adalah: 1. Bagi guru a. Konsep ekspresi dan kreasi dapat dijadikan sebagai salah satu konsep belajar yang digunakan untuk kegiatan pengembangan diri dan mata pelajaran lainnya. b. Guru sebaiknya melanjutkan pembelajaran seni musik menggunakan konsep ekspresi dan kreasi. 2. Bagi siswa a. Siswa sebaiknya dapat lebih aktif selama proses pembelajaran dengan memperhatikan penjelasan guru dan mengajukan pertanyaan. b. Siswa diharapkan dapat berlatih lebih giat dalam memainkan alat musik.



27



DAFTAR PUSTAKA



Armstrong, Shona, dkk. (2009). Fun with Clothes. Diunduh dari florida4h.org pada tanggal 22 Desember 2014. Asri Budiningsih. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Uiversitas Negeri Yogyakarta. Badan Standar Nassional Pendidikan (BSNP). (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Diunduh dari www.bsnp-indonesia.org tanggal 2 Agustus 2018. Brown, Matthiew. (2014). Clothing Capers. Diunduh dari www.matbrown.net pada tanggal 22 Agustus 2018. Depdiknas. (2006). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006: Standar Isi. Diunduh dari www.bsnpindonesia.org tanggal 2 September 2018. Donnelly, Gibson. (1996). Organisasi, Prilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Erlangga. Eddie, Flip. (2014). Folding Instructions. Diunduh dari www.flipfold.com tanggal 2 September 2018. Astati dkk. (2003). Pendidikan dan Pembinaan karier



penyandangan



Tunagrahita dewasa. Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan. Heri Rahyubi. (2012). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka. Referens. M. Ngalim Purwanto. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Maman Abdurahman Saepul. R. (2012). Panduan Model Pengembangan Diri untuk



Satuan



Pendidikan



Dasar



dan



Menengah.



Diunduh



dari



www.file.upi.edu tanggal 2 September 2018. S. Margono. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineke Cipta. Asmani, Jamal., (2009). Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif Yogyakarta: Diva Press



28



Miller, H.M. 1990. Pengantar Apresiasi Musik (terjemahan Triyono Bramanto, P.S). Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Mack,



D.



1995.



Apresiasi Musik Populer.



Bandung: UPI Press Slamet Suyanto. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Smith, Deborah Deutsch dan Naomi Chowdhuri Tyler. (2010). Introduction to Special Education: Making Diference. New Jersey: Pearson Education, Inc. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Stoner, J.A.F, dan Freeman, R. E. (1996). Manajemen. Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: Prehalindo.



29



LAMPIRAN



30



Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



Sekolah



: SMA Negeri 1 Kota PematangSinatar



Mata Pelajaran



: Seni Budaya (Musik)



Kelas/Semester



: XI / Ganjil



Materi Pokok



: Konsep Musik Barat



Alokasi Waktu



: 45 Menit ( 4 x pertemuan)



A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu: • • •



Membedakan karakteristik musik modal dan tonal secara auditif Membedakan karakteristik musik tonal dan atonal secara auditif Mendeskripsikan perkembangan konsep musik Barat



B. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi : Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh, KegiatanInti ( 90 Menit ) Kegiatan Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk Literasi memusatkan perhatian pada topik materi Konsep Musik Barat dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan. Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk Thinking mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Konsep Musik Barat.



31



Collaboration



Communication



Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi didik mengenai Konsep Musik Barat Peserta mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan



Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal Creativity yang telah dipelajari terkait Konsep Musik Barat. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali halhalMenit) yang belum dipahami KegiatanPenutup (15 • Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran. • Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran. • Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya. • Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa. C. Penilaian Hasil Pembelajaran • • •



Penilaian Sikap: Observasi dalam proses pembelajaran Penilaian Pengetahuan: Tes lesan dan tes tulis bentuk uraian Penilaian Keterampilan: Praktek PematangSiantar,



Agustus 2020



Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Kota PematangSiantar



Guru Mata Pelajaran



BONA SIHOMBING, M.Pd. NIP. 19650310 198811 1 002



RIMA KARTINA S.Pd, M.Sn, NIP. 19711008 201001 2 006