PTMK BAB V Menghitung Ongkos Alat Mekanis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



BAB V MENGHITUNG ONGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATION COST)



Dalam menganalisa peralatan berat/peralatan PTM (heavy equipment), juga dalam mengukur kemampuan alat (equipment perpormance), maka sangatlah penting memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk memperkerjakan suatu peralatan (cost of the job), dengan demikian untuk mengetahui efisien dan tidaknya dari segi “cost” kita harus meninjau “cost factor” dari suatu alat PTM yang diestimasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi “cost” atau “cost factor” ialah : 1. Biaya pemilikan (Ownership Cost) 2. Biaya operasi (Operating Cost) 3. Biaya tak langsung (Indirect Cost) Ketiga faktor itu sangat menentukan apakah suatu alat PTM efisien atau tidak dari segi ekonomisnya dalam melakukan “equipment perpormance” 1.



BIAYA PEMILIKAN (OWNERSHIP COST) Ialah biaya/ongkos yang harus dikeluarkan untuk memiliki suatu alat dan memelihara segala peralatan itu baik dari segi keausan maupun dari segi kepajakkan (perpanjangan). Dengan demikian “ownership cost” merupakan “fixed cost” dan “variable cost”. “fixed cost” ialah biaya tetap. “variable cost” ialah biaya yang harus dikeluarkan, besar kecilnya biaya berubah-ubah sesuai dengan lama atau tidaknya alat beroperasi. “ownership Cost” terdiri dari beberapa item : Item 1. “Total Initial Investment” Item 2. “Economic Life” Item 3. “Average Investment” Item 4. “Depreciation” Item 5. “interest, Taxes, Insurance, Storage” Item 6. “Total Fixed Cost”



1.1. Total Initial Investment (Item 1) Ini merupakan jumlah dari : ™ “Factory cost” ™ “Freight charges” ™ “Ballast” ™ Tire and tube cost” ™ Unloading and Erecting cost” ™ Moving to job” “Factory Cost” Adalah cost yang ditunjukkan pada f.o.b (free on board) “factory list price”. Jadi ini merupakan harga alat PTM pada pelabuhan. “Freight Charges” Adalah tarif yang harus dibayar untuk mengangkut alat PTM yang kita beli dari pelabuhan tersebut sampai ke tempat kerja. Oleh karena itu tinggi rendahnya tarip bergantung pada : - Jarak pengangkutan - Macam dari alat PTM yang akan diangkut sehubungan dengan peraturan dari DLLAJR (dinas lalu lintas angkutan jalan raya). Bila taripnya tak diketahui, maka agar perhitungan “total initial invesment” tak macet, kita tentukan sendiri taripnya, yaitu besarnya antara $1.10 sampai $6.00 per cwt (per hundred pounds of weight ).



2



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



“Ballast” Adalah ongkos pengepakan, ini maksudnya agar diperoleh “safety” sewaktu pengangkutan dari tempat pembelian alat PTM ke tempat kerja. “Tire and tube cost” Karena umur ban yang dipakai oleh alat PTM lebih singkat dari pada umur “ equipment” maka perhitungan harga ban sebaiknya dimasukkan dalam “operating expense” (Biaya-biaya untuk operasi). Jadi harga ban merupakan faktor pengurang pada perhitungan “total initial investment”. “Unloading and Erecting Coast” Adalah merupakan tarip yang harus dibayar untuk keperluan pembongkaran dari bungkusan alat PTM yang dipak kemudian di “Assembling” lagi di tempat dimana alat PTM tersebut akan digunakan. “Moving to the Job” Adalah segala pengeluaran uang yang dibutuhkan untuk menjalankan atau menempatkan alat dari tempat “Assembling” (garage) ke medan kerja. Misal untuk itu diperlukan ongkos-ongkos untuk “clearing” atau membabati alang-alang pada jalan yang akan dilewati alat PTM tersebut. 1.2. Economic Life (Item 2) Adalah untuk mengetahui berapa umur suatu alat PTM masih menguntungkan bila dipakai. “Economic Live” ini dipengaruhi oleh : ™ Macam dan jenis dari alat PTM ™ Ukuran alat PTM ™ Kondisi kerja dimana alat PTM tersebut akan dipekerjakan ™ Berapa shift alat PTM tersebut akan dipakai dalam sehari Untuk “economic life” dari alat PTM yang dipakai selama 1 shift per hari, maka harga “economic life”nya diberikan pada tabel 7. Jam kerja selama 1 tahun untuk 1 shift ialah 2,000 jam. Jadi 1 shift → 2,000 jam/tahun Dasarnya → 1 minggu = 40 jam kerja Kalau 1 tahun = 40 jam/minggu × 50 minggu /tahun = 2,000 jam/tahun. Misal : suatu alat umur pakainya secara ekonomi adalah 4,000 jam, maka kalau dipakai 1 shift kerja/hari, umur alat tersebut adalah :



4,000 jam = 2 tahun 2,000 jam / tahun Umur suatu alat 10.000 jam Kalau dipakai 1 shift/hari =



10,000 jam = 5 tahun (economic life alat ) 2,000 jam / tahun



Sekarang, persoalannya kalau alat tersebut akan dipekerjakan lebih dari 1 shift/hari. Perhitungan “economic life”nya bagaimana ? Untuk 2 shift/hari = (2,000 + ½ . 2,000) jam/tahun = 3,000 jam/tahun. Untuk 3 shift/hari = (3,000 jam + ¼ . 2,000) jam/tahun = 3,500 jam/tahun umur pakai alat secara eknomis (economic life) diperhitungkan hanya sampai 3 shift/hari, sebab maksimum depresiasi yang diperkenankan dipajaki ialah sampai 2,800 jamkerja/tahun. Jadi misal suatu alat untuk 1 shift/hari mempunyai “economic life” 10,000 jam, berapa tahun umur alat itu (yang masih menguntungkan) bila akan dipakai untuk 3 shift/hari. Jawab : Umur alat jika dipakai 3 shift/hari ialah :



3



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



=



10,000 jam = 2.86tahun 3,500 jam / tahun



1.3. Average investment (Item 3 ) Untuk kepentingan terhadap apa, prosenan dari “interest”, “taxes”, “insurance”, “storage” kita bebankan, maka dihitung dulu “average investment”. “Average investment” ialah penanaman modal rata (tiap tahunnya yang nilainya sama) selama dipakainya alat PTM sebagai modal kerja , cara menghitung “average investment” ada 3 cara : 1) Dengan “cumulative depreciation” dari “straight line” 2) Dengan menghitung “% of total investment” 3) Dengan rumus “average annual investment”, yaitu



⎧ (n + 1) ⎫ =⎨ × 100⎬% of total initial investment ⎩ 2n ⎭ (1) Dengan “cumulative depreciation” dari “straight line” Beginning of Year 1 2 3 4 5 6



Cumulative Depreciation $ 0.$ 5,000.$ 10,000.$ 15,000.$ 20,000.$ 25,000.-



Value of Equipment $ 25,000.$ 20,000.$ 15,000.$ 10,000.$ 5,000.$ 0.$ 75. 000.-



“Straight line depreciation” umur alat “total value” pada kolom 3



$ 25,000.= $ 5,000.-/tahun usefullife (5tahun)



= $ 75,000.-



“Average value” =



$ 75,000.= $ 15,000.5 jadi nilai rata-rata dari pada barang (average value as % of total initial investment) : = $ 15,000.- × 100 % = 60 % $ 25,000.jadi kalau alat PTM kita beli $ 25,000.- (sebagai initial investment), maka setelah dihitung diatas mempunyai “avrage investment” = 60 % sehingga, = 60 % × $ 25,000.= $ 15,000.(2) Dengan menghitung “% of Total Investment” Cara ini dipakai bila tidak diketahui harga belinya (total initial investment). Misal : suatu alat PTM mempunyai umur pakai 5 tahun, maka Year 1 2 3 4 5



% of Total Investment 5/5 × 100 % = 100 % 5/5 × 100 % = 80 % 5/5 × 100 % = 60 % 5/5 × 100 % = 40 % 5/5 × 100 % = 20 % 300 %



4



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



300 % “Average Ivestment” =



= 60 % 5



(3) Dengan rumus “Average Annual Investment”



⎧ (n + 1) ⎫ × 100 ⎬% ⎩ 2n ⎭



Rumusnya adalah = ⎨



Misal : suatu alat PTM mempunyai umur pakai (economic life) = 5 tahun, berapa “average annual investment”nya ? Jawab : “Averageannual Investment”



6 ⎧ (n + 1) ⎫ =⎨ × 100⎬% = × 100% = 60% 10 ⎩ 2n ⎭



Untuk dapat menerangkan “Average Annual Investment “ (Item 3), maka terlebih dahulu mempersoalkan tentang “depreciation”. 1.4. Depreciation (Item 4) Menurut “Bureau of International Revenue Code”, didefinisikan sebagai berikut : “Depreciation” adalah penyisihan uang/keuntungan dari pemakaian suatu barang/alat sehubungan dengan menyusutnya nilai pakai atau kemampuan barang/alat tersebut. Dengan demikian “Depreciation” suatu alat PTM berarti kita harus menyisihkan dana ( a sinking fund → Parks hal. 183) untuk dikumpulkan agar setelah sekian tahun alat PTM sudah tak bisa dipakai, tetapi sudah terkumpul uang untuk beli alat PTM yang baru lagi (mengumpulkan uang untuk total initial investment). “Depreciation” dapat diperoleh dengan cara : 1) “Straight Line” 2) “Sinking Fund” 3) “Production Units” 4) “Declining Balance” 5) “Sum – of the year digits” (1) “Straight Line” “Depresiation” dengan cara ini adalah yang paling sederhana cara perhitungannya, oleh karena dalam melakukan analisa kerja sering dipakai. Rumusnya : Total Initial Investment – Residual Value Annual depreciation rate = Life in years Misal : Suatu alat PTM “Total Initial Investment” $ 25,000.-lalu umur pakainya (Life in years) 5 tahun, setelah itu alat PTM kalau dijual hanya bernilai $ 5,000.- (Residual value). Berapa “annual depreciation rate”nya ? Penyelesaian : $ 25,000.- - $ 5,000.Annual depreciation rate = = $ 4,000.-/tahun 5 tahun



5



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



Year



Annual depreciation



Cummulative reserve



1 2 3 4 5



$ 4,000.$ 4,000.$ 4,000.$ 4,000.$ 4,000.-



$ 4,000.$ 8,000.$ 12,000.$ 16,000.$ 20,000.-



(2) “Sinking Fund Rate” Prinsip perhitungannya hampir sama dengan “Straight Line depreciation”. Pada cara “sinking fund”, maka jumlah nilai uang yang akan dicicil (to sink) dikalikan dengan “interest rate” (“sinking fund rate” yang dinyatakan dalam bentuk decimal, artinya kalau “sinking fund rate” 12 % berati 0.12). Rumusnya : Annual depreciation rate



⎛ ⎞ i ⎟ = (Total Initial Investment − Re sidual value) × ⎜⎜ n ⎟ ( ) i 1 − − 1 ⎝ ⎠



i = “sinking fund rate” n = umur pakai alat (in years) Misal : Dari suatu alat PTM yang umur pakainya 5 tahun, dijual laku (diperkirakan) $ 5.000.-Berapa “annual depreciation rate”nya dengan perhitungan “sinking fund”, bila dikehendaki “sinking fund rate”nya 10 % ? Jawab :







⎫ ⎬ ⎩ (1 − 0.1) − 1⎭



Annual depreciation rate = ($ 15,000.- - $ 5,000.-)×{ ⎨



0.1



5



0 .1 0 .9 5 − 1 0. 1 = $ 10,000.- × 1.694 − 1 0 .1 = $ 10,000.- × 0.694



= $ 10,000.- ×



= $ 1,440,922.(3) “Production units” Sistem “depreciation” ini adalah paling baik, tetapi sangat tidak mungkin (impossible) untuk menaksir secara teliti (to predict with acccuracy). Rumusnya : Depreciation per unit =



TotalIniti alInvestment − Re sidualValu e units produced over assigned life of assets



(4) “Declining Balance” Cara “depreciation” dengan sistem “declining balance” adalah sangat menguntungkan, karena pada tahun-tahun pertama diperoleh “depreciation rate” yang besar (ini sesuai dengan kemampuan alat juga bisa berproduksi besar) kemudian pada tahun-tahun mendekati keausan dimana banyak keausan, dilakukan reparasi-reparasi terhadap alat “depreciation rate”nya kecil. Metode “declining balance” dikenal semenjak tahun 1954.



6



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



Rumusnya : Depreciation rate (%) = 1 - n



Re sidual Value Total Initial investment



N = umur alat (life of assets in years) First year’s depreciation = (Total Initial Investment) × (depreciation rate) Second year’s depreciation =(Total Initial Investment)-(First year’s depreciaton) × (depreciation rate) Third year’s depreciation = (Total Initial Investment) – (First and second year’s depreciaton) × (depreciation rate) dan seterusnya. Dalam soal kadang-kadang harga “residual value” tak disebutkan, sehingga perhitungan “depreciation rate” (%) dengan rumus diatas adalah sulit (tidak bisa), maka untuk perhitungan “depreciation rate”nya sebagai berikut : Diketahui : Total Initial Investment – residual value = $ 20,000.- (jumlah nilai uang yang akan disusul (di depresiasi). Karena umur alat = 5 tahun, maka bila dengan “straight line” harus dikumpul (disisihkan) setiap tahunnya :



$20,000. − = $ 4,000.-/tahun 5 tahun



First year depreciation dengan declining balance = Yang harus disisihkan + yang dianggap merupakan residual value = $ 4,000.- + $ 4,000.- = $ 8,000.Untuk mencari “depreciation rate” (%)nya dengan cara “declining balance“ tidak bisa dengan “first year’s depreciation” (Tii × depreciaton rate) karena jumlah “total initial investment” belum diketahui. First year depreciation =Tii × rate $ 8,000.= $ 20,000.- × rate Rate



=



$8,000. − × 100% = 40% $20,000. −



Jadi “depreciation rate” = 40 % Second year’s depreciation = $20,000. − = $ 4,800.-



(



− $8,000. − ) × 40%



Tabel pengumpulan dana untuk “depreciation” dengan cara “declining balance” pada soal diatas : Year Annual depreciation Cummulative reserve 1 $ 8,000.$ 8,000.2 $ 4,800.$ 12,800.3 $ 2,880.$ 15,680.4 $ 1,728.$ 17,408.5 $ 1,037.$ 18,445.Third year’s depreciation = ($ 20,000.- - $ 8,000.- - $ 4,800.-) × 40 % = $ 7,200.- × 40 % = $ 2,880.Fourth year’s depreciation = ($ 7,200.- - $ 2,880.-) × 40 % = ($ 4,320.- × 40 % = $ 1,728.Fourth year’s depreciation = ($ 4,320.- -$ 1,728.-) × 40 % = $ 2,592.- × 40 % = $ 1,037.-



7



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



(5) “Sum-of The Year’s Digits” Yaitu suatu metode “depreciation” yang menjumlahkan jumlah angka-angka tahun yang akan disusut sebagai bilangan pembagi. Misal, suatu alat PTM umurnya 5 tahun, maka “sum-of the year’s digits’nya adalah :5 + 4 + 3 + 2 + 1 =15. Contoh : Suatu alat PTM umurnya 5 tahun. Jumlah uang yang akan dicicil $ 20.000.(Total Initial Investment – Residual Value). Buatlah tabel pengumpulan dana dari hasil “depreciation” dengan cara “sum-of the year’s digits”. Penyelesaiaan : “sum-of the year’s digits” = 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15. “Depresiation” untuk tahun ke I = 5



15



× $20,000.− = $6,667. −



× $20,000.− = $5,333. − 15 “Depresiation” untuk tahun ke III = 3 × $20,000.− = $4,000. − 15 2 “Depresiation” untuk tahun ke IV = × $20,000.− = $2,667. − 15 “Depresiation” untuk tahun ke V = 1 × $20,000.− = $1,333. − 15 “Depresiation” untuk tahun ke II = 4



Tabelnya adalah sebagai berikut : Year



Annual depreciation



Cummulative reserve



1 2 3 4 5



$ 6,667.$ 5,333.$ 4,000.$ 2,667.$ 1,333.-



$ 6,667.$ 12,000.$ 16,000.$ 18,667.$ 20,000.-



1.5. Interest, Taxes, Insurance, Storage (Item 5) “Interest” adalah bunga yang dikehendaki oleh pemilik alat PTM sebagaimana kalau ia menanamkan modalnya di bank. Hanya saja disini ia menanamkan modalnya dalam bentuk alat PTM. Biasanya besarnya “rate of interest” ialah 6 % “rate of interest” ini dikalikan terhadap “average annual investment”. “Taxes” adalah pajak-pajak yang akan dibebankan pada “average annual investment” dari alat PTM tersebut. Besarnya antara 1.5 % - 2 %. “Insurance” adalah premi yang harus ditambahkan dan diperhitungkan untuk menjaga kemungkinan kecelakaan, kebakaran dll. Besarnya antara 1 % - 3 %. “Storage” adalah biaya penggudangan (garage) dari alat PTM tersebut yang besarnya dinyatakan % dari “average annual investment”. Besarnya 1 %. Biasanya prosenan dari Taxes + insurance + Storage + = 4 % - 6 %.Hingga besarnya Interest, Taxes, Insurance, Storage kira-kira = 10 % -12 %. 1.6. Total Fixed Cost (Item 6) Adalah merupakan jumlah dari “depreciation” (Item 4) dengan uang untuk interst, taxes, Insurance, dan Storage (Item 5).



2.



BIAYA OPERASI (OPERATING COST) “Operating cost” biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa mempekerjakan suatu alat PTM. “Operating cost” ini merupakan “variable cost”, hingga besar kecilnya “operating cost” bergantung pada “output” (produksi) yang dikehendaki. “Operating cost” ini juga terdiri dari beberapa item :



8



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



Item 7. “Repair”, “Maintenance”, “Supplies” Item 8. “Fuel”, “Lubricator”, “Power” and “Miscellaneous” Item 9. “Tires” Item 10. “Operators Labor” Item 11. “Total Direct Cost” 2.1. Repairs, Maintenance, Supplies (Item 7) Untuk kepentingan pembiayaan reparasi, perawatan dan “supplies” maka harus disisihkan sejumlah uang yang besarnya dinyatakan dalam persen dari “annual depreciation rate”. Sedang besarnya persen yang akan diperlukan untuk pembiayaan item 7, sudah ditabelkan. Equipment type Cranes Draglines and Clamshells Belt loaders Motor graders Scrapers Shovels and Hoes Trucks, bottom dump Trucks, rear dump Tractors



Percentage of Depreciation Allocated to Repairs, Miantenance & Supplies 40 to 60 50 to 80 40 to 55 70 to 100 80 to 100 60 to 100 40 to 70 40 to 95 90 to 100



2.2. Fuel, Lubricator, Power & Miscellaneous (Item 8) “Fuel” “Fuel” yang dibutuhkan oleh suatu alat kerja PTM diperoleh dengan rumus : Fuel consumption, in gal/hr =



weight of fuel used/hp/hr x brake hp x load factor weight of fuel per gallon



“Weight of fuel used”/hp/hr adalah berat bahan bakar dalam lb yang dibutuhkan mesin setiap “horsepower” tiap jamnya, besarnya bisa dilihat pada table. Untuk bahan bakar diesel, weight of fuel used/hp/hr = 0.5 lb Untuk bahan bakar gasoline, weight of fuel used/hp/hr = 0.7 lb “weight of fuel” per gallon : untuk bahan bakar diesel = 7.2 lb/gallon untuk bahan bakar gasoline = 6.2 lb/gallon “Brake horsepower” ialah tenaga mesin yang diukur pada roda gila (flywheel), jadi belum dihubungkan pada “versneling”/”transmission”. Besarnya “brake hp” kira-kira 15 % > “drawbar pull”. “Drawbar horsepower” ialah tenaga mesin sesungguhnya yang terpakai untuk menarik atau mendorong. Dalam spesifikasi mesin, biasanya sudah tertulis/tercantum “brake horsepower”, dan umumnya “brake horsepower” diukur berdasarkan “sea level”. Oleh karena itu harus diperhitungkan adanya pengaruh ketinggian terhadap “brake horsepower” suatu mesin alat PTM. Untuk mesin 4 “cycle” gasoline & diesel, akan kehilangan horsepower 3 % setiap kenaikan 1000 ft pertama dari permukaan laut. Artinya kalau mesin 100 HP dipakai pada suatu tempat 700 ft diatas “sea level”, maka power mesin tetap 100 HP. Tetapi bil dipakai pada tempat 1150 ft diatas permukaan laut, maka powernya akan berkurang, 100 HP – 3 %.100 = 97 HP. Hingga diperoleh rumus sebagai berikut : Mesin 4 “cycle” gasoline & diesel, kehilangan HP =



Brake HP x 3% (.....ft - 1,000 ft) 1,000 ft



9



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



Mesin 2 “cycle” engine, kehilangan HP =



Brake HP x 1% (.....ft - 1,000 ft) 1,000 ft



“Load factor” ialah suatu factor pengali untuk memperoleh “horsepower yang sesungguhnya, sehubungan dengan pengertian bahwa max. power tidak dipergunakan menerus selama periode kerja. Dengan demikian besar kecilnya “load factor” bergantung pada kondisi kerjanya (job condition), untuk itu diberikan tabelnya. “Auxiliary Fuel”, kadang-kadang untuk menyalakan mesin diperlukan bahan bakar pemancing, atau untuk menghidupkan mesin motor besar (main power plant) diperlukan mesin motor kecil ini membutuhkan bahan bakar (fuel). Ini diperhitungkan, biasanya ditetapkan harganya (biaya untuk bahan bakar tersebut) sebesar 1 – 3 $/jam kerja “power plant”. “Lubrication” Biaya untuk lubrikasi setiap jamnya (the hourly cost of lubrication oil ) untuk peralatan berat adalah merupakan jumlah dari : (1) “Oil burned” (2) “Oil changed” (3) “Filter cost” Diberikan dalam rumus sebagai berikut : (1) “Oil burned”,in gallons per hour =



weight of oil burned/hp/hr x brake hp x load factor weight of oil per gallon



(2) “Oil changed”, in gallons per hour =



volume of crankcase, cooler and filter (gallons) hours of operation between oil change



factor-faktor diatas (weight of oil burned/hp/hr, brake hp, volume of crankcase dan sebagainya) dapat dilihat pada spesifikasi mesinnya. (3) Setiap penggantian filter baru setiap periode penggantian oli perlu diperhitungkan pula biayanya (filter cost). “filter cost” berkisar antara 1.5 – 6.5 $/hr. “Total hourly lubrication cost” nyatanya 50 % lebih besar, karena untuk : - “cost of transmission oil” - “cost of hydraulic oil” - “cost of differential oil” - “cost of converter oil” - “cost of grease” Bila kita bersangkut paut dengan “diesel shovel” atau “electric shovel” maka “lubrication cost” kira-kira besarnya 50 % dari “hourly power cost”. Dalam hal-hal yang khusus maka dipergunakan pelumas (grease) berlebihan, dimaksudkan untuk mengurangi keausan “bearing” bila beroperasi pada tempat-tempat yang berdebu. Besarnya “grease” kelebihan bisa dilihat pada table 8. “Electric Power Cost” jika memungkinkan “electric power cost” ditentukan langsung berdasarkan KW yang dipakai, yang mana spesifikasinya sudah tercantum. Jika spesifikasi KW yang dibutuhkan oleh mesin alat PTM tidak tercantum, maka kebutuhan KW bisa ditentukan kira-kira sebesar 35 % dari “total HP rating DC motor”. Biasanya dasar penentuan tarip untuk “electric power” (tenaga listrik) ada 2 : (1) “demand charge” (2) “energy charge” (1) “Demand charge” adalah tarip listrik berdasarkan kebutuhan maximum dari motor listriknya.



10



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



(2) “Energy charge” adalah tarip listrik yang didasarkan atas banyaknya KWh sesungguhnya yang dibutuhkan oleh motor listrik. Misal : 5.0 $ per kw for first, 1,000 kwh 4.0 $ per kw for next, 2,000 kwh 2.0 $ per kw for next, 2,000 kwh 1.2 $ per kw for next, 25,000 kwh 0.9 $ per kw for next, 70,000 kwh 0.8 $ per kw for next, 400,000 kwh Untuk memberikan gambaran tentang prosedur perhitungan “electric power charge”, diberikan tabel V.1 sedang tabel V.2 memuat daftar “power consumption” untuk bermacam-macam “size excavator”. TABEL V.1 ELECTRIC POWER CHARGES Example : Given :



Average 15 min. Demand 610 kw. Consumption 121,500 kw-h. (1) Demand charge : $2.50 / mo. /kw. For first 50 kw. maximum 30 min. Interval. $2.00 / mo. /kw. For first 450 kw. maximum 30 min. Interval. $1.75 / mo. /kw. For excess of maximum 30 min. Interval. (2) Energy charge (per month) : 5.0φ per kw. for first 1,000 kw 2,000 kw 4.0φ per kw. for first 2,000 kw 4.0φ per kw. for first 25,000 kw 1.2φ per kw. for first 70,000 kw 0.9φ per kw. for first 0.8φ per kw. for first 400,000 kw 0.7φ per kw. for consumtion in excess of 500.000 kw-h. /mo.



Power charge : (1) Demand charge : 50 kw. @$2.50 = 450 kw. @$2.50 = 110 kw. @$2.50 = (2) Energy charge : 1,000 kw-h @ 5 2,000 kw-h @ 4 2,000 kw-h @ 2 25,000 kw-h @ 1.2 70,000 kw-h @ 0.9 71,500 kw-h @ 0.8



φ φ φ φ φ φ



$ $ $ $



125.00 900.00 192.00 1,217.50



$ $ $ $ $ $ $



50.00 80.00 40.00 300.00 630.00 172.00 1,272.00



Total charge : $2,489.50 yards x power / yards per hr. = kw-h. kw-h. x cost per kw=h. / yards = cost per yard



11



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



TABEL V.2 APROXIMATE POWER CONSUMPTION SHOVELS DAN DRAGLINES 60-Cycle Operation



Motor Rating Continuous h.p.



Shovel Size



2.5



3



3.5



4



4.5



5



6



7



8–9



9 – 10



Main motor



125



125



125



125



125



125



150



174



550



600



Hoist



75



90



100



200



250



250



300



350



300



375



Swing



Swing & 35



propel 35



35



45



45



70



75



90



100



125



Crowd



25



30



30



30



45



45



50



50



60



60



Propel



----



---



---



60



60



70



80



90



100



100



Peak power running (k.w.) Average power (kw.) & 15 min. demand



Motor Rating Continuous h.p.



Dragline Capacity



215



310



350



400



450



475



525



640



850



1150



73-83



110125



115140



120145



125150



150175



175200



190215



225275



350450



2–3



2.5 – 3.5



3 – 4.5



3.5 – 7



4 – 8.5



5.5 – 9.5



7 - 11



Main motor



150



150



250



300



450



500



600



Hoist



75



94



137



185



250



325



375



Swing



35



35



50



90



90



125



125



215



310



380



500



640



810



1150



110 – 125



115 – 145



150 – 200



190 – 215



215 – 275



350 – 450



Peak power running (k.w.) Average power (kw.) & 15 min. demand



70-85



2.3. Tires (Item 9) Biaya yang dikeluarkan karena dipakainya ban oleh suatu alat PTM diperoleh dengan rumus :



" The hourly cost of tires" =



cost of complete set of tires and tubes tire life in hours



Untuk memberi kemungkinan adanya reparasi terhadap ban yang dipakai, maka harus ditambahkan biaya reparasi ban sebesar 15 % dari “hourly cost of tires”. Yang dimaksud “cost of complete set of tires and tubes” adalah harga beli dari semua ban yang dipakai sampai pada ongkos pemasangannya. Sedang “tire life” ialah umur pakai ban, disini dinyatakan dalam keadaan ideal, sedang sesungguhnya “tire life” suatu ban bergantung pada “job condition”. Untuk keperluan perhitungan umur ban yang sesungguhnya, maka umur ban ideal biasanya 5000 hrs dikalikan dengan factor-faktor yang bersangkut paut dengan menyusutnya umur pemakaian ban, untuk keperluan itu bisa dilihat pada tabel V.3. Misal : Umur ban dalam pemakaian yang ideal ialah 5000 hrs. berapakah umur ban yang senyatanya bila ban tersebut dipakai pada suatu alat dan alat tersebut dipergunakan pada suatu keadaan dengan kondisi sebagai berikut : - “maintenance” “average” - “speed” 30 mph (max) - “permukaan jalan lintas “soft earth – some rock”



12



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



- “wheel position” “trailing” - kondisi pemuatan (loads) 20 % “overload” - “curve” (belokan-belokan) “medium” - “grades” not applicable (berarti level) - “other” (kondisi lainnya) “medium” Jawab : Dengan Tabel 11, diperoleh faktor-faktor untuk : Maintenance, average = 0.9 Speed 30 mph (max) = 0.6 Surface condition,soft earth – some rock = 0.9 wheel position,trailing = 1.0 loading, 20 % overload = 0.8 curve (belokan-belokan), medium = 0.9 grades, level = 1.0 other, medium = 0.9 maka umur ban yang senyatanya ialah : 5,000 x 0.9 x 0.6 x 0.9 x 1.0 x 0.8 x 0.9 x 1.0 x 0.9 = 1,575 hours. TABEL V.3 ESTIMATING TIRE LIFE Item 1.



2.



over 3.



Condition Maintenance Excellent Average Poor Speeds (maximum) 10 mph 20 mph 30 mph 30 mph Surface condirions Soft earth - - no rock Soft earth - - some rock Well maintained gravel road Poorly maintained gravel Blasted sharp rock



Factor



Item 5.



1.0 0.9 0.7 1.0 0.8 0.6 0.5 or less



6.



1.0 0.9 7. 0.9 0.7 0.6 8.



4. Wheel positions Trailing Front Driver, rear dump Bottom dump Self – propelled Scraper



1.0 0.9 0.8 0.7 9. 0.6



Condition Loading 80% of normal load Within tire and rim capacity 10% overload 20% overload 30% overload 40% overload 50% overload



Factor 1.5 1.0 0.85 0.70 0.60 0.50 0.40



Curves None Medium Severe



1.0 0.9 0.8



Grades (drive tires only) Level 6% maximum 15% maximum



1.0 0.9 0.7



Tire inflation At specified pressure 10% underinflation 20% underinflation 30% underinflation



1.0 0.9 0.75 0.50



Other misc. Combinations None Medium Severe



1.0 0.9 0.8



13



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



2.4. Operator’s Labor (Item 10) Adalah biaya yang harus dikeluarkan sehubungan dengan dipakainya tenaga kerja/buruh. Biaya untuk “operato’s labor” antara daerah satu dengan lainnya tentunya tidak sama, karena didasarkan atas kondisi ekonomi (nilai uang) setempat, meskipun demikian biaya untuk “operato’s labor” harus meliputi : (1) upah dasar/pokok untuk operator (base rate of operator) (2) upah dasar untuk asisten (base rate of assistant) (3) tambahan upah lembur (overtime charge) (4) kesejahteraan social (social security) (5) untuk asuransi si buruh (6) “Hospitalization” (kemungkinan adanya perawatan terhadap buruh) (7) biaya untuk “training” Umumnya point 1 –3 besarnya masing-masing sudah ditentukan oleh perusahaan, sedang point 4 –7 besarnya kira-kira 25 – 40 % dari jumlah biaya untuk point 1 – 3. 2.5. Total Direct Cost (Item 11) ini merupakan jumlah dari item 6, 7, 8, 9 dan 10. “Indirect Cost” (Item 12) adalah biaya tak langsung yang harus dikeluarkan untuk mempekerjakan suatu alat PTM. Biaya tak langsung ini misalnya karena dibutuhkannya supervisor atau engineer yang berfungsi sebagai untuk mengawasi jalannya pekerjaan demi peningkatan produksi “output” “Total Cost” (Item 13) merupakan jumlah Item 11 & 12 “Cost per Ton or Cubic Yard (Item 14) adalah ongkos yang harus dikeluarkan untuk memproduksi “broken ore”/material setiap ton atau yard per jamnya. 3. BIAYA TAK LANGSUNG (INDIRECT COST) Yaitu merupakan biaya-biaya tak langsung (overhead) missal untuk : - komisi kerja - persentase untuk supervisor (pengawasan) - pembiayaan staf ahli.



14



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



Form of estimated hourly ownership and operating cost A. HOURLY OWNERSHIP COST 1. DEPRECIATION Purchase price ………………………… Extras (unloading & assembling ) ………………… Freight ( …………lb X $ ……../100lbs ) ………… Delivered price (Total Initial Investment) Less original of tire ………………………………… Total amount to be depreciated Devided by depreciation period (…………. Hrs) Depreciation per Hour 2. INTEREST, TAXES, INSURANCE & STORAGE Economic life = n = ……….. Year Average Annual Investment = n+1 x TII 2n = …… x $ ………… = Interest, Taxes , Insurance & Storage = … %/Yr x AAI = $ ………./Year 1 Year = …….Hrs Interest, Taxes , Insurance & Storage per Hrs TOTAL HOURLY OWNERSHIP COST =



1 + 2 =



$ ………. $ ……… $ ………. $ ………. $ ………. $ ………. $ …………/Hrs



$ ……….



$ …………/Hrs + $ ……….../Hrs



B. OPERATING COST 1. Tire replacement cost 2. Tire repairs (including parts) = …… % x $ ……….. 3. Equipment repairs (including parts) = ….. % x $ …… 4. Cutting edge replacement 5. Fuel = ….. gal/hr x $ ……./gal 6. Oil, grease, including labor = ……. gal/hr x $ ……/gal 7. Operator Labor (Upah Pengemudi) TOTAL HOURLY OPERATING COST = 1+2+3+4+5+6+7 =



$ ………./Hrs $ ………./Hrs $ ………/Hrs $ ………/Hrs $ ………/Hrs $ ………./Hrs $ ………/Hrs + $ ………../Hrs



TOTAL HOURLY OWNERSHIP & OPERATING COST =$ ………./Hrs



15



V. MENGHITUNG ONNGKOS OPERASI ALAT-ALAT MEKANIS (OWNERSHIP AND OPERATING COST)



SOAL LATIHAN BAB V 1. Setelah dilakukan pemilihan alat PTM, kemudian dilakukan pembelian peralatan PTM untuk di operasi kan, yang untuk itu membutuhkan biaya. Dalam hal ini dikenal beberapa istilah. Jelaskan istilah-istilah berikut ini : a. Delivered Price. b. Average Annual Investment. c. Ongkos penggantian ban (tire replacement cost), apabila alat PTM tersebut menggunakan ban. 2. Suatu track mounted bulldozer harganya Rp 1,2 milyar (delivered price). Umur pakai (Useful life) 5 tahun, akan dipakai 1 shift/hari ; Hitung : a. Average Annual Investment ( AAI ) ! b. Depresiasi nya (pakai metode straight line) ! c. Bila interest = 6 % ; taxes = 2 % ; Insurances & Storage = 2 % hitung hourly ownership cost ! 3. Setelah dilakukan pemilihan alat PTM, kemudian dilakukan pembelian peralatan PTM.Untuk itu dikenal beberapa istilah berikut. Jelaskan istilah-istilah berikut : . a. FOB …… dan CIF ……. b. Total Initial Investment. c. Ongkos penggantian ban (tire replacement cost), apabila alat PTM tsb menggunakan ban. d. Untuk menghitung Average Annual Investment ; kapan dipergunakan useful life dan kapan dipergunakan economic life ?