R.01 Metoda Pelaksanaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Metodelogi Pelaksanaan



PEMBANGUNAN RUANG KELAS SDN LABAN MENGANTI PERSIAPAN - Papan Nama - Urugan Galian - Bowplank



STRUKTUR - Pondasi Strous - Pondasi Batu Kumbung - Kolom Beton - Balok Beton - Rangka Atap Baja



ARSITEKTUR - Dinding ½ Bata - Plester + Aci - Penutup Lantai - Plafond - Pengecatan



MEP - Instalasi listrik



Persiapan



PAPAN NAMA PROYEK Dalam pekerjaan papan nama proyek bahan yang dibutuhkan adalah : ‐ Triplek 6 mm dengan ukuran 120cm x 240cm ‐ Kaso dengan ukuran 5/7 cm ‐ Paku berukuran 5 cm dan 7 cm ‐ Cat kayu warna sesuai tema yang di sepakati Tahapan pelaksanaan pembuatan papan nama proyek : ‐ Triplek berukuran 6mm dengan ukuran 120 x 240 cm di cat ‐ Buat Tulisan dengan menggunakan Cat warna yang sudah di sepakati ‐ Pasang papan nama tersebut dengan bantuan kaso berukuran 5/7 sebagai tiang-tiang penyangga. Letakan pada tempat yang mudah dilihat, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi suatu proyek.



Nama Proyek : Waktu Pelaksaana : Konsultan MK : Kontraktor Pelaksana :



Pekerjaan Persiapan Rencanakan urutan galian, tempat penimbunan tanah hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga tempat penimbunan sementara sebelum dipasang.



Galian • • • •



Siapkan alat-alat yang diperlukan Menggali tanah dengan ukuran dengan kedalaman yang disyaratkan. Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.



Urugan • • •



Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti yang direncanakan.



Bouwplank adalah Susunan papan yang mengelilingi bangunan dan acuan lokasi AS bangunan.



Bahan Bouwplank - Papan bangunan menggunakan kayu borneo Uk. 3x15cm - Patok pakai kayu kaso 5/7.



Pekerjaan pasang bouwplank Bouwplank dibuat dari papan yang memanjang. Kaso yang dipatok dengan jarak 1,5m. Pemasangan bouwplank dilakukan pada jarak 2 m di luar denah yang akan dibuat.



Struktur



Pekerjaan Pasangan Pondasi Pondasi strauss pile yaitu jenis pondasi dangkal yang mempunyai bentuk apabila kita lihat menurut rangkaian besinya pondasi ini menyerupai tabung panjang yang pembuatannya dengan cara pengeboran dan dicor di tempat.



Langkah Pekerjaan Pondasi 1. 2. 3. 4.



Setting alat bor Proses pengeboran Pembesian tulangan Proses pengecoran



Pelaksanaan Setting Alat Menyiapkan semua perangkat alat-alat yang nantinya digunakan dengan masing-masing funsinya, antara lain : mata bor memiliki fungsi pembeda diameter lubang pengeboran, stang bor yaitu berfungsi untuk memutar mata bor yang disambung dengan pipa bor, pipa yang fungsinya untuk menyalurkan tenaga putar dari stang bor, kunci-kunci, dll. Setelah semua perangkat sudah komplit maka dirangkai menjadi satuan alat yang bisa digunakan untuk proses selanjutnya, yaitu proses pengeboran.



Pelaksanaan Pengeboran Pada proses atau pelaksanaannya untuk pembuatan lubang pengeboran sampai dengan kedalaman yang direncanakan maka untuk satu alat bor pile manual dikerjakan oleh tenaga 2 orang, jadi untuk satu team alat dikerjakan oleh 2 tenaga manusia. Yaitu dengan cara memutar mata bor menggunakan pegangan stang bor yang sudah dirangkai dengan pipa sambil diberi tekanan dengan maksud agar mata bor bisa masuk ke lapisan tanah, setelah itu mata bor di angkat apabila serasa sudah dipenuhi dengan tanah dan dibuang keluar. Proses pengeboran tersebut dilakukan secara berulang-ulang sampai ketemu dengan kedalaman yang sudah direncanakan.



Pelaksanaan Pembesian Proses pembesian ini maka tahap pertama yang dilakukan adalah membuat spiral yang fungsinya untuk cincin pengikat besi pokok, kemudian memotong besi pokok yang panjang besinya dilebihkan daripada kedalaman lubang yang sebagaimana fungsinya untuk stek tiang pile cap nantinya. Setelah rangkai kedua jenis besi tersebut dan dirangkai menggunakan kawat beton hingga menjadi satuan tulangan besi dan lalu dimasukkan kedalam lubang pengeboran strauss pile.



Pelaksanaan Pengecoran Proses cara pembuatan pondasi strauss pile yang terakhir yaitu pengecoran. Yang perlu diperhatikan pada proses pengecoran yaitu apabila lubang pengeboran strauss pile ada sumber air didalamnya atau dipenuhi dengan air, maka dalam pelaksanaan proses pengecoran harus menggunakan pipa paralon yang sebagaimana fungsinya adalah untuk penghantar adukan beton sampai dengan ke dasar lubang pengeboran yang ada airnya tersebut agar mutu beton terjamin. Tetapi apabila dalam lubang pengeboran tidak ada sumber air maka adukan beton cor bisa langsung di tuang ke lubang tanpa harus menggunakan pipa paralon.



Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Batu Kumbung 1.



2.



3. 4.



5.



Pekerjaan pemasangan batu Kumbung dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang di tunjukan dalam gambar. Landasan dari adukan segar paling sedikit 30 mm tebalnya harus dipasang pada pondasi dan disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu Kumbung pada lapisan pertama. Batu Kumbung pilihan harus digunakan untuk lapisan dasar dan pada sudutsudut. Batu Kumbung yang dipasang harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar. Peralatan yang cocok harus disediakan utnuk memasang batu Kumbung yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan atau menggulingkan Kumbung pada pekerjaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.



Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Batu Kumbung 6.



Batu Kumbung harus tertanam dengan kuat satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan tebal yang diperlukan dari lapisan yang diukur tegak lurus terhadap lereng. Tambahan aduk mengisi rongga yang ada diantara Batu Kumbung dan harus diakhiri hampir rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak menutupi batunya dengan menggunakan perekat 1 pc : 4 pc. 7. Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng kearah atas, dan permukaan harus diakhiri segera setelah pengerasan awal dan aduk dengan menyapunya dengan sapu yang kaku. 8. Lereng yang bersebelahan dengan batu harus diratakan dan dibentuk untuk menjamin pertemuan yang baik dengan pekerjaan pasangan batu sehingga memungkinkan untuk drainase tang tidak menghambat dan mencegah gerusan pada tepi perkerasan. 9. Pasangan yang dihasilkan harus kokoh / masif ( tidak berongga ), untuk itu semua rongga diantara batu Kumbung harus terisi campuran. 10. Setelah pasangan batu Kumbung tersebut mencapai 24 jam baru diperbolehkan melakukan pekerjaan lanjutan.



Persiapan • •



Pemeriksaan gambar shopdrawing sebelum pekerjaan dilakukan Lakukan marking lokasi yang akan dikerjakan



Penulangan (Pembesian) • •



Penulangan dilakukan sesuai gambar. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan



Bekisting • Buatbekisting dengan papan dan paku yang telah disetujui. • Lakukan pemasangan bekisting dilokasi yang telah dimarking. • Setalah selasi bersihkan dari kotoran sisa pekerjaan. Pengecoran • Pengecoran dilakukan sesuai standar pengecoran. • Pastikan lokai yang akan dicor sudah bersih dan siap dilakukan cor. • Tulangan sudah sesuai gambar rencana. • Ikatan antar tulangan tidak terlepas dan terikat kuat



Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan sloof beton 1. 2. 3. 4.



5.



Menyiapkan Alat dan bahan seperti Papan Bekisting, Paku 5 -10, Besi Beton, dan schedule. Melakukan marking. Melakukan perakitan besi sesuai dengan shop drawing. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci sloof tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 35 mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk sloof 2 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m maka menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek karena bebannya lebih besar di bawah



Marking lokasi sesusai gambar



Perakitan besi sloof



Perakitan bekisting sloof



6.



Support bekisting



7.



Pengecoran Sloof



8.



Memasang support untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom. Untuk mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan support dinilai sangat penting. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu dengan menggunakan alat palu karet yang diketuk pada permukaan bekisting. Pengetukan permukaan bekisting bertujuan agar tidak terdapat rongga udara pada sloop.



Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom: 1. Penentuan As Kolom •











Tentukan posisi garis as bangunan dengan melihat gambar kerja yang menjadi acuan proyek. Pembuatan as ini dapat dilakukan apabila lantai sudah dicor, karna lebih mudah marking garis pinjaman Bila sudah diberi tanda titik garis as bangunan, maka buatlah satu titik as bangunan lagi pada lantai bagian samping bagun an. Gunakan alat theodolite untuk mendapatkan garis yang horizontal dan lurus terhadap titik as bangunan pertama kali Setelah didapat master as bangunan, selanjutnya membuat as kolom pinjaman. As pinjaman ini berjarak satu meter dari as kolom asli. As pinjaman berguna saat pemasangan bekisting kolom agar kolom yang dicor tepat pada posisinya berdasarkan gambar kerja. Marking menggunakan sipatan.



Proses penentuan As kolom bangunan dengan theodolite



2. Penulangan kolom • • •



Pembesian atau penulangan dikerjakan di daerah pabrikasi Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan dimensi yang telah direncanakan Selanjutnya adalah pemasangan tulangan pokok memanjang. Sebelum pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur sebagai jarak sengkang/posisi sengkang



Proses pembuatan /pabrikasi tulangan kolom



• • Proses pemasangan kawat bendrat







• •



Kemudian sengkang dipasang pada tulang pokok memanjang sesuai dengan tanda yang telah dibuat. Tulangan pokok memanjang dan sengkang diikat menggunakan kawat bendrat dengan system silang Selanjutnya tulangan yang telah selesai dirakit tulangan disiapkan ke lokasi yang akan dipasang Setelah itu tulangan dipasang pada posisi yang telah direncanakan. Karena pemasangan tulangan merupakan lanjutan, maka pada rangkaian tulangan terdapat overlap. Overlap tidak tepat berada pada tulangan balok dan plat lantai, melainkan di tengah bentang kolom. Ikat overlap menggunakan kawat bendrat (overlap tulangan 40D). Terakhir pasang beton decking sebagai jarak selimut beton rencana.



3. Pemasangan Bekisting Kolom • • • Proses pemasangan bekisting kolom



• • •



Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 1 m dari masing-masing as kolom Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda pada kolom lantai sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting Pasang sepatu kolom pada marking yang ada. Pasang bekisting sesuai lokasi kolom.



4. Pengecoran Kolom • Persiapan pengecoran Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang dicor harus benarbenar bersih dari kotoran agar tidak membahayakan kostruksi dan menghindari kerusakan beton. Jumlah tulangan sudah sesuai, pola penulangan sesuai, jarak antar tulangan dan jarak sengkang, ikatan tulangan dengan kawat sudah kuat. Posisi tahu beton sudah pas.







Pelaksanaan pengecoran Pengecoran dilaksanakan dengan manual setelah pembuatan diconcret mixer beton dituang ke bak dan diangkut manual menuju kolom yang akan dicor. Ketinggian penuangan beton perlu diperhatikan (tidak boleh lebih dari 2m) karena akan menyebabkan segregasi.



Proses pengecoran kolom bangunan



5. Pembongkaran Bekisting • • •



Proses pembongkaran bekisting kolom bangunan



Proses perawatan kolom beton



Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada plywood dapat terlepas Kendorkan push pull (penyangga bekisting), kemudian lepaskan Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian bekisting terlepas



6. Perawatan Beton Kolom •



Perawatan beton(curing) adalah kegiatan penjagaan beton paska pengecoran dan finishing pengecoran agar beton tetap lembab. Tujuan dari perawatan beton ini adalah untuk menjaga proses hidrasi dari beton pada kolom dapat berlangsung dengan baik sehingga ketika beton tidak mengalami proses hidrasi lagi, tidak terjadi retakretak pada kolom beton. Proses perawatan beton dapat dilakukan den gan cara menyiram permukaan atas kolom dengan air



Metode Pelaksanaan Balok : 1. Pemasangan scaffolding Sebelum melakukan pembuatan bekisting balok, terlebih dahulu mengukur dan menghitung luasan balok untuk menentukan berapa kebutuhan scaffolding/perancah yang digunakan,kemudian pelaksanaan pembuatan bekisting balok dan plat lantai dapat dilakukan.



-



Berikut urutan pemasangan acuan perancah balok dan plat lantai Memasang Jack Base (JB) Memasang Main Frame (MF) Memasang Cross Brace (CB) Memasang U Head Memasang Gelagar arah memanjang Memasang Suri-suri Memasang Hollow dan Bodeman Memasang Tembereng Memasang segitiga penyanggah Memasang gelagar arah memanjang dan arah melintang Memasang Plywood, bekisting balok dibuat dari plywood yang tebalnya 12mm dan dibentuk sesuai dengan konstruksi pekerjaan pada gambar rencana/bestek



Proses pemasangan scaffolding/perancah



2. Pekerjaan penulangan balok •







Proses pekerkaan penulangan balok



• • • • •



Sebelum pekerjaan penulangan, posisi balok harus dicek terlebih dahulu posisi AS balok dengan gambar kerja agar posisi balok tidak bergeser dari AS yang akan menyebabkan beban eksentris pada balok Untuk menandai AS balok dibuat garis pinjaman 1m dari AS balok sebagai pedoman. Penulangan bisa dilakukan dibarak kerja atau langsung. Ikat tulangan sengkang dengan tulangan utama dengan kawat bindrat. Untuk sambungan overlap tulangan atas adalah 40D tulangan terbesar. Jarak antar begel diatur sesuai dengan gambar shop drawing. Lalu diikat dengan kawat bendrat Pasang beton decking dibawah tulangan bawah, tebal beton decking >40mm untuk menghindari lendutan tulangan.



3. Penentuan elevasi balok • •







• Penentuan elevasi balok dan pelat







Buat marking (garis pinjaman) setinggi 1 meter pada kolom menggunakan meteran yang diukur dari tinggi elevasi lantai. Kemudian digunakan waterpass untuk membuat marking pada beberapa kolom lainnya. Dimana kolom yang telah dimarking tersebut akan digunakan sebagai titik koordinat untuk mengukur dan mengecekelevasi balok dan plat lantai Dari marking tersebut, waterpass diletakkan diposisi yang sesuai untuk mengecek elevasi balok dan plat lantai, kemudian diukur ketinggian elevasi dasar bekisting balok dan plat lantai Dari dasar balok dan plat lantai tersebut diukur ketinggian balok dengan menambahkan nilai ketinggian marking dengan tinggi balok untuk bacaan yang dibaca pada waterpass. Bacaan rambu ukur untuk balok = (1m + tinggi balok) dan untuk plat lantai bacaan pada rambu ukur = (1m+ tinggi plat). Pembacaan dilakukan di beberapa titik, apabila terjadi ketidak sesuaian bacaan maka pekerja yang berada dibawah akan me naik atau menurunkan posisi jack base atau u-head yang diberi tahu oleh surveyor sesuai dengan bacaan yang terlihat pada waterpass



4. Pengecoran Balok •



Persiapan pengecoran Balok yang dicor harus diperiksa terlebih dahulu, bekisting benarbenar bersih dari kotoran dan suppor sudah kuat agar tidak membahayakan kostruksi dan menghindari kerusakan beton. Jumlah tulangan sudah sesuai, pola penulangan sesuai, jarak antar tulangan dan jarak sengkang, ikatan tulangan dengan kawat sudah kuat. Posisi tahu beton sudah pas.







Pelaksanaan pengecoran Pengecoran dilaksanakan dengan manual setelah pembuatan diconcret mixer beton dituang ke bak dan diangkut manual menuju kolom yang akan dicor. Ketinggian penuangan beton perlu diperhatikan (tidak boleh lebih dari 2m) karena akan menyebabkan segregasi.



Pengecoran balok



5. Pembongkaran Bekisting • • • Pemadatan campuran beton pada balok



6. Perawatan Beton Kolom •



Pembongkaran bekisting balok



Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada plywood dapat terlepas Kendorkan push pull (penyangga bekisting), kemudian lepaskan Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian bekisting terlepas



Perawatan beton(curing) adalah kegiatan penjagaan beton paska pengecoran dan finishing pengecoran agar beton tetap lembab. Tujuan dari perawatan beton ini adalah untuk menjaga proses hidrasi dari beton pada kolom dapat berlangsung dengan baik sehingga ketika beton tidak mengalami proses hidrasi lagi, tidak terjadi retakretak pada kolom beton. Proses perawatan beton dapat dilakukan denga n cara menyiram permukaan atas kolom dengan air



Hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan struktur baja ialah : 1. 2. 3. 4. 5.



Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi baja, ibarat pelat-pelat, profil, baut, angkur-angkur dan las Semua pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, ibarat sambungan-sambungan pengelasan, baik las sudut maupun penuh Semua pekerjaan pemasangan dan adaptasi konstuksi baja ibarat pemasangan semua elemen-elemen rangka baja & pengecatan Semua pekerjaan pelaksanaan dan adaptasi grouting Penyiapan gambar shop drawing sebagai pola kerja



Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan struktur baja ialah : 1. Pabrikasi 1. Pola Pengukuran Pola (maal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan di pada ketika Pabrikasi. Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui. Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana dianggap ukuran pada 25°C. 2. Pelurusan Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari puntiran dan jika perlu harus diperbaiki sehingga jika pelat-pelat disusun akan terlihat rapat keseluruhannya.



3. Pemotongan Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunakan gunting, menggergaji atau dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus siku terhadap bidang yang dipotong, sempurna dan rata menurut ukuran yang diperlukan. 4. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gerinda Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyakbanyaknya 3 mm pada pelat setebal 6 mm dan pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm. 5. Pekerjaan Las • Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung pelaksana struktur dengan pekerjaan Las • Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan, cara pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik. • Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan, harus ibarat yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD. • Pelat-pelat baja yang akan di Las harus bebas dari kotorankotoran besi, minyak, cat, karet atau lapisan lain yang dapat menghipnotis mutu Las.



6. Mengebor Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bahu-membahu untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. 7. Memberi kode pada Jenis-Jenis Potongan • Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan baut pada salah satu lubang maka lubang ini dibor lebih kecil dan kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya. • Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu. • Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas adalah 1,50 mm lebih besar dari pada diameter yang tertera pada gambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas harus dalam toleransi yang diberikan. • Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus sekaligus seluruh tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor dengan ukuran yang lebih kecil dahulu dan kemudian pada saat montase percobaan



8. Montase di Bengkel (montase percobaan) • Sebelum diangkat, pekerjaan baja harus dipasang sementara (montase percobaan) pada bengkel pemborong pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk diperiksa • Kalau terjadi perbedaan kedudukan, batang yang berdampingan harus dimontase bersamasarna pada kedudukan yang dikehendaki lengkap dengan perletakanperletakannya, gelagar melintang dan seluruh batang-batang penguat. • Sambungan sementara harus berhubungan betul menyeluruh dengan menggunakan cara yang disetujui seperti wartel, jack, baut-baut. • Pemahatan yang dilakukan pada saat montase hanyalah untuk membawa bagian-bagian itu pada posisi yang dikehendaki dan bukan untuk memperbesar lubang atau merusak material. 9. • •



Memberikan Tanda untuk Pemasangan Akhir Setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan cat). Cat dari dart Warna yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang sarna. Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat, tanda-tanda itu.



10. Pengecatan di Bengkel • Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang dikerjakan dengan mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir (sand blasting) • Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering , diberi bahan-bahan dasar dengan suatu lapisan menie mau bahan-bahan pelindung lainnya 11. Kerangka Baja • Satu batang kerangka baja dipasang atas tumpuan-tumpuan sedemikian rupa, sehingga kerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti tertera pada gambar kerja. • Tumpuan-tumpuan itu tidak boleh disingkirkan sebelum seluruh sambungan (kecuali sambungan pendek pada puncaknya), telah dibuat permanent • Setelah kerangka baja terpasang, baru sambungan batang atas dibuat permanent 12. Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir Pemasangan • Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga berbagai bagian serta pelat berhubungan rapat satu sama lain secara menyeluruh.



• •







• •



• •



Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada setiap potongan dan pelat minimal dua lubang diisi dengan drif paralel. Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah dibawah kepala baut dan sebuah dibawah mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya menghadap keluar. Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat dan tidak dapat dimulai sebelum sambungan teIah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as lubang. Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap as baut lebih dari 3.50 derajat dan bila dirasa perlu dapat menggunakan cincin baut yang miring(taperd). Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih dari 4.5 mm. Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat seterusnya digunakan pada sambungan.



Mengecangkan Baut • •



Pengecekan hubungan tegangan/torque dilakukan oleh Pemborong Montase Setiap baut yang kendor harus disesuaikan dengan kebutuhan, perhatian khusus perIu diberikan pada kelompok baut yang mungkin kendor dan dikencangkan sehingga mencapai tegangan yang diperlukan.



13. Pengecatan Baja Pembersihan • Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas dengan sand blasting atau cara lain yang disetujui, agar menjadi logam yang bersih, dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur, atau lain-lain yang melekat padanya • Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar dan dicat dengan segera setelah pembersihan, sebelum terjadi oksidasi. Pengecatan • Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar atau berdebu atau pada cuaca lain yang jelek. • Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah mengering



• • • •







Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat dasar lagi seperti diuraikan diatas. Cat disapu dengan kuat pada permukaan baja, baut-baut pada setiap sudut-sudut, sambungan pelat, lekuk-Iekuk dan sebagainya, kemudian diratakan dengan baik. Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi dengan cat yang tebal dengan menggunakan semen kedap air atau bahan lain yang disetujui sebelum penyelesaian cat dasar. Setiap Lapisan yang telah selesai harus tampak sarna dan rata, pemakaian cat yang rata ialah 12.5 mm2 per-liter untuk lapisan berikutnya.



2. Pelaksanaan • •



Check dan survey kondisi, posisi dan elevasi pedestal dan angkur yang nantinya akan dipasang pelat baja sebagai BasePlate supaya tidak ada kesalahan pemasangan. buat mal posisi angkur yang sudah terpasang dengan bahan kardus atau triplek yang nantinya akan dibuat sebagai acuan untuk melubangi Base Plate agar posisi dengan tetap selalu memperhatikan marking posisi as pedestal sesuai gambar rencana.



Langkah : Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda 1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit . 2. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan. 3. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting) 4. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kudakuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja. 5.



Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)



6. Memasang balok nok. 10. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng. 11. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter



Langkah : Pemasangan penutup atap •



Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar.







Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai dan rafter,







Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas.







Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok – belok.



Langkah : Pemasangan Kalsiplank (1/30) •



Memeriksa gambar rencana







Marking titik bor.







Pasang dengan menggunakan alat yang diperlukan.



3. Lingkungan • •



Lokasi pabrikasi dan instalasi harus bersih dan aman Penerangan cukup



4. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pengelasan Pengelasan (welding) adalah proses penyambungan dua buah logam atau lebih dengan menggunakan proses pemanasan setempat, sehingga terjadi ikatan metalurgi antara logamlogam yang disambung. Proses penyambungan logam dewasa ini banyak dipakai di industri untuk pekerjaan konstruksi, pembuatan mesin, peralatan pabrik, konstruksi perpipaan serta pekerjaan lain yang memerlukan sambungan. Dalam konstruksi baja kita mengenal 2 (dua) jenis bentuk las yaitu : 1. Las Sudut : ini tidak membutuhkan pekerjaan pendahuluan 2. Las Tumpul : bentuknya tergantung dari tebal bagian yang akan disambung Keterangan : 1. LAS SUDUT terdiri dari: a. Las sudut pipih/datar (paling banyak digunakan) b. Las sudut cekung c. Las sudut cembung Dengan ketentuan tebal las sudut sesuai dengan ketebalan pelat tertipis.



Keterangan : 1. LAS TUMPUL terdiri dari: a. Tebal pelat max. 4 mm : digunakan las sebelah, tanpa pekerjaan pendahuluan. Kedua pelat dilekatkan satu sama lain, selanjutnya di las b. Tebal Pelat 4-8 mm : diadakan las dua belah, tanpa kerjaan pendahuluan. Mula-mula pengelasan dilakukan di bagian atas, kemudian dibalik dan dilas. c. Tebal Pelat 4-20 mm : karena tidak bisa dibalik, maka digunakan las – V, perlu pekerjaan pendahuluan.



Ujung-ujung pelat dipotong sehingga membuat sudut : 70°-90°



Jika benda kerja (pelat) dapat dibalik, maka dari yang 4 – 12 mm dipergunakan las – V dengan las lawan.



Pelat tebal 12-30 mm : Jika benda kerja tidak bisa dibalik, dilakukan las-V (las dari sebelah). Jika benda kerja dibali, digunakan las – X (las dari 2 belah).



Arsitektur



Bahan: - Dinding ½ Bata - Spesi (1pc:3ps trasram; 1pc:5ps biasa) - Air



Langkah Pengerjaan : • • • • • • • • • • •



Periksa gambar kerja yang telah di setujui. Cek lokasi dilapangan dan bersihkan dari material lain. Lakukan marking diniding dengan AS, Finishing dan Pinjaman. Pasang Hollow atau unting – unting sebagai alat bantu agar pemasangan dinding rata. Lakukan perendaman bata merah sebelum pemasangan. Pasang bata sebagai awal dan acuan. Berikan spesi pada bagian bawah dan sisi kiri kanan Tebal spesi tidak boleh lebih dari 1,5cm Untuk tingkat ke-2 pada sesar nya tidak boleh tegak. Pasang ½ bata hingga ketinggian 1 – 1,5 m dan lakukan pemasangan (cor) kolom praktis. Lanjutkan pemasangan hingga ketinggian rencana sesuai gambar.



Bahan: - Plester Mortar Instan dan Plester 1pc:3ps/1pc:5ps - Acian Mortar Instan dan Acian PC - Air



Langkah Pengerjaan : • • • • • • • • • •



Periksa gambar kerja yang telah di setujui. Periksa Kerataan dinding dan siram dengan air sebelum melakukan plesteran. Buat kepalaan untuk plester tebal 1,5 cm sesuai ketebalan rencana. Pasang Hollow sebagai alat bantu agar pemasangan plesteran. Campuran plester instan dengan air berkisar (rasio 6 – 6,5 liter air untuk 40 kg). Aplikasikan plester pada dinding (tidak dikamprot untuk plester mortar instan) tebal plesteran sesuai gambar rencana. Tunggu hingga permukaan pelsteran benar – benar kering. Campuran Acian instan dengan air berkisar (13,5 – 14,5 liter air untuk 40 kg) Aplikasikan acian pada permukaan plester dengan tebal max 3mm. Lakukan penghalusan pada pekerjaan acian dengan spon.



Bahan: - Kermaik atau homogenous - Spesi (1pc:5ps) dan Grout Nad - Air



Langkah Pengerjaan : • • • • • •



Periksa gambar kerja yang telah di setujui. Sortir material yang ada di site bila keseragaman baik, masukan kedalam bak ±1 jam sebelum dipakai lalu di angin –angin Pasang benang untuk acuan elevasi kepalaan. Buat kepalaan untuk pemasangan tebal sesuai ketebalan rencana. Pasang keramik sesuai kepalaan dan pola lantai digambar kerja. Lakukan pengisian Nad keramik dengan grout.



Flowchart Pekerjaan Plafond



FINISHING PLAFOND KALSIBOARD



PASANG LIST/SHADOW LINE



Flowchart Pekerjaan Pengecatan



Ilustrasi Pekerjaan Pengecatan



Teknik Pengecatan



Pembersihan Bidang, Perbaikan Bidang, Haluskan permukaan, Proteksi bidan tidak dicat.



TIDAK



START



CEK Cat Dasar Cat Finish 1 Cat Finish 2



CEK IYA



FINISH



TIDAK



IYA



Langkah Pengerjaan Pengecatan Dinding: • • • • • • •



Bersihkan dinding yang sudah diaci dari debu dan kotoran. Perbaiki bagian dinding yang cacat. Haluskan permukaan dinding yang akan dicat. Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat. Lakukan pekerjaan cat dasar. Lakukan pekerjaan cat finis 2x. Setiap lapisan cat harus di tunggu hingga benar – benar kering sebelum melanjutkan pekerjaan lapis selanjutnya. • Spesifikasi cat dasar, cat interior dan cat exterior berbeda (tidak disamakan).



Langkah Pengerjaan Pengecatan Plafond: • • • • • • •



Bersihkan plafond dari debu dan kotoran. Perbaiki bagian plafond yang cacat. Haluskan permukaan plafond yang akan dicat. Proteksi bidang lain agar tidak terkena cat. Lakukan pekerjaan cat dasar. Lakukan pekerjaan cat finis 2x. Setiap lapisan cat harus di tunggu hingga benar – benar kering sebelum melanjutkan pekerjaan lapis selanjutnya.



Ilustrasi Pekerjaan Pengecatan



Teknik Pengecatan



Ilustrasi Pekerjaan Pengecatan



Langkah Pengerjaan Pengecatan Kayu: • • • • • • •



Bersihkan kayu dari debu dan kotoran. Perbaiki bagian kayu yang cacat dengan dempul. Haluskan permukaan kayu yang akan dicat. Lakukan pekerjaan cat dasar dengan meni. Lakukan pekerjaan cat finis. Untuk durabilitas warna cat lakukan poliuretan. Setiap lapisan cat harus di tunggu hingga benar – benar kering sebelum melanjutkan pekerjaan lapis selanjutnya.



Flowchart Pekerjaan START



TIDAK



Pemeriksaan ukuran openingan dari gambar. Aproval material bahan.



CEK Pemasangan Kusen dengan aksesoris mur baut.



CEK IYA



Pasang Kaca dan Sealent



FINISH



TIDAK



IYA



Mekanikal Elektrikal dan Plumbing



PEKERJAAN ELEKTRIKAL • Tahap Pekerjaan P masangan lnstalasl KabelUstrlk - Outbow System : • Marking platlantaluntuk jalur kondult yang akan d gunakan sebagai jalur lnstalasi listrik. • Bor plat lat1tal untu memasang klem pipa kondui • Pasang Pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dtbua dengan menggunakan kJamyang berwama sesuai dengan jems pekertaannya. • Masukkan kabelpandng untuk menarik kabef • Sambung ujung kabef dengan ujung kawat pancing,kemudian tarik kawa: pancing untuk menarlk kabef lnstalasi tersebut • Potong kabellstnk sesuai denga11 kebutuhan • Hubungkan jaJur instalasibtk peracabangan didalam tee-dos, lalu tutup sambungan dengan menggunakan lasdop. • Marger resistansi kabellnstalaslyang telah terpasang, termasuk kuailtas sambungan pada Uap lee-