Ragam Bahasa Ilmiah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BAHASA INDONESIA “RAGAM BAHASA ILMIAH”



DI SUSUN OLEH : UNGGUL PRASETYO



8111414207



MIFTAHUL HUDA



8111414209



TRI HANDOYO



81114142XX



FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 1



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ...................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................. BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1.1......................................................................................... Latar belakang........................................................................... 1.2......................................................................................... Rumusan masalah............................................................ 1.3......................................................................................... Tujuan............................................................................... BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 2.1......................................................................................... Pengertian ragam Bahasa................................................. 2.2......................................................................................... Ragam Bahasa dalam Bahasa Indonesia.......................... 2.3......................................................................................... Ciri Ragam Bahasa Ilmiah ...................................................... BAB III PENUTUP ......................................................................... 3.1......................................................................................... Kesimpulan ...................................................................... 3.2......................................................................................... Saran................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ........................................................................



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa menjadi hal utama dalam berkomunikasi . Tanpa adanya bahasa akan membuat seseorang sulit dalam berinteraksi. Didunia ini terdiri dari banyak negara. Hampir setiap negara mempunyai bahasa masing-masing. Begitu juga dengan Indonesia mempunyai bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sudah lama digunakan oleh rakyat Indonesia. Dalam kenyataannya tidak banyak orang yang dapat mengucapkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Di zaman yang modern ini bahkan terdapat bahasa gaul yang sering dipakai oleh remaja. Padahal apabila ditelaah lebih dalam bahasa gaul yang remaja gunakan itu tidak sesuai dengan EYD ataupun Kamus Besar Bahasa Indonesia melainkan menyimpang jauh dari bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu, pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang. 1.2. Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian ragam Bahasa? 2. Apa saja macam-macam ragam bahasa? 3. Ciri Ragam Bahasa Ilmiah 1.3.



Tujuan Adapun tujuan yang dari pembuatannya makalah ini sebagai berikut:



1. Pembaca dapat mengetahui pengertian ragam bahasa. 2. Pembaca dapat mengetahui macam-macam ragam Bahasa Indonesia. 3. Pembaca dapat mengetahui ciri ragam Bahasa ilmiah. BAB II 1



PEMBAHASAN 2.1.



Pengertian Ragam Bahasa Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-



beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. 2.2. Macam-Macam Ragam Bahasa Secara garis besar ragam Bahasa Indonesia dibagi atas 3 bagian, yaitu: 1. Berdasarkan Media a) Lisan, b) Tulis. 2. Berdasarkan Cara Pandang Penutur a) Ragam dialek b) Ragam terpelajar c) Ragam resmi d) Ragam tak resmi 3. Berdasarkan Topik Pembicaraan a) Ragam bahasa hukum (undang-undang), b) Ragam bahasa jurnalistik, c) Ragam bahasa ilmiah, d) Ragam bahasa sastra. Dalam makalah ini kami fokuskan pada ragam Bahasa yang berdasarkan topik pembicaraan, yakni: a) Ragam Bahasa Hukum 2



Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.  Ciri-ciri ragam bahasa hukum : a. Mempunyai gaya bahasa yang khusus. b. Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan. c. Objektif dan menekan prasangka pribadi. d. Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.  Contoh : Sanksi Pelanggaran Pasal 44:  Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas  Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta 1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus jutarupiah). 2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual pada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hasil hak cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). b) Ragam Bahasa Jurnalistik Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh wartawan jurnalis dalam menuliskan karya – karya jurnalistik, seperti surat kabar, majalah, dan sebagainya. Bahasa jurnalistik harus jelas dan mudah dipahami oleh pembaca dengan ukuran intelektual minimal, sehingga mudah dipahami isinya. Namun demikian, bahasa jumalistik juga harus mengikuti kaidah- kaidah, norma – norma bahasa. Oleh karena itu, bahasa jurnalistik sangat mengutamakan kemampuan untuk bisa menampilkan semua informasi yang dibawanya kepada pembaca secepatnya atau bahasa yang lebih mengutamakan daya komunikasinya. Bahasa



3



jurnalistik yang ditulis dalam bahasa Indonesia harus dapat dipahami oleh pembaca di seluruh Indonesia. Jika media massa menggunakan salah satu dialek tertentu, besar kemungkinannya tulisan dalam media massa tersebut tidak dapat dipahami oleh pembaca di seluruh nusantara. Oleh karena itu, bahasa Indonesia ragam jurnalistik juga dituntut kebakuannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku.  Ciri-ciri ragam Bahasa jurnalistik : a. Komunikatif b. Sederhana c. Dinamis d. Demokratis  Contoh : 1) Pangdam VIII/Trikora Mayjen TNI Amir Sembiring mengeluarkan perintah tembak di tempat, bila masyarakat yang membawa senjata tajam, melawan serta tidak menuruti permintaan untuk menyerahkannya. Jadi petugas akan meminta dengan baik. Namun jika bersikeras dan melawan, terpaksa akan ditembak di tempat sesuai dengan prosedur (Kompas, 24/1/99). 2) Ketua Umum PB NU KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) mengadakan kunjungan



kemanusiaan kepada Ketua Gerakan Perlawanan Timor



(CNRT) Xanana Gusmao di LP Cipinang, Selasa (2/2) pukul 09.00 WIB. Gus Dur didampingi pengurus PBNU Rosi Munir dan staf Gus Dur, Sastro. Turut juga Aristides Kattopo dan Maria Pakpahan (Suara Pembaruan, 2/2/99). Contoh (1) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat pertama menyatakan pesan penting dan kalimat kedua menerangkan pesan kalimat pertama. Contoh (2) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat pertama menyatakan pesan penting dan kalimat kedua serta kalimat ketiga menyatakan pesan yang menerangkan pesan kalimat pertama. c) Ragam Bahasa Sastra Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) arti kata sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri 4



keunggulan,



seperti



keaslian,



keartistikan,



keindahan



dalam



isi



dan



ungkapannya”. Karya sastra berarti karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. Jelasnya faktor yang menentukan adalah kenyataan bahwa sastra menggunakan bahasa sebagai medianya. Berkaitan dengan maksud tersebut, sastra selalu bersinggungan dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang bersifat estetik saja. Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi, dan agama. Berbagai segi kehidupan dapat diungkapkan dalam karya sastra. Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sastra adalah hasil cipta manusia dengan menggunakan media bahasa tertulis maupun lisan, bersifat imajinatif, disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif. Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra.  Ciri-ciri ragam bahasa sastra antara lain: 1) Menggunakan kalimat yang tidak efektif. 2) Menggunakan kata-kata yang tidak baku. 3) Adanya rangkaian kata yang bermakna konotasi.  Contoh : Pantun, puisi dan sebagainya. 1) Coba-coba menanam mumbang Moga-moga tumbuh kelapa Coba-coba bertanam sayang Moga-moga menjadi cinta d) Ragam Bahasa Ilmiah



5



Ragam ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Ragam inilah yang disebut dengan ragam baku. Ragam ini ditandai dengan adanya ketentuan-ketentuan baku, seperti aturan ejaan, kalimat, atau penggunaannya. Dalam Bahasa Indonesia kebakuan Bahasa dibarometeri oleh ejaan yang disempurnakan (EYD), tata bantu istilah, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan tata Bahasa baku Indonesia. 2.3. Ciri Ragam Bahasa Ilmiah Dari berbagai pendapat yang dituturkan para ahli, didapat kesimpulan bahwa secara umum Bahasa ilmiah adalah sebagai berikut: a. Menggunakan diksi yang tepat Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam bahasa lisan maupun tulisan. Untuk mendapatkan efek tertentu itu, seseorang yang akan berbicara atau menulis harus memilih kata kata yang dapat mewakili gagasannya dengan tepat. Disamping itu, ia juga memerlukan kemampuan untuk membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan menemukan kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya. Karangan ilmiah merupakan komunikasi antara penulis dan pembaca. Agar komunikasi itu berjalan efektif dan efisien, maka seorang penulis perlu berhathati dalam pememilihan kata, sehingga pembaca mampu mencerna kata atau rangkaian kata yang digunakan penulis untuk mengungkapkan gagasannya. Dalam memilih kata ini, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang menjadi syarat dari diksi, syarat-syarat itu ialah : a. Ketepatan Ketepatan dimaksudkan sebagai pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca. b. Kesesuaian Kesesuain diartikan sebagai pemilihan kata yang cocok denagn konteks, seperti situasi pemakaian, sasaran penulis, dan lain-lain. Contoh :



6



Kata Kamu, Anda,dan Saudara, merupakan kata-kata yang bersinonim, yaitu kata yang digunakan untuk menyebut lawan bicara, tetapi bukanlah sinonim mutlak. Nilai-nilai social menjadikan ketiga kata itu memiliki nuansa yang berbeda. Seperti : Saya sama besar dengan kamu Saya sama besar dengan anda Saya sama besar dengan saudara b. Menggunakan ejaan yang benar Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Ejaan mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai Bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. dan ejaan yang benar dalam Bahasa Indonesia adalah ejaan yang sesuai dengan EYD. EYD terbaru diresmikan penggunaannya tanggal 22 februari 2010.  Ruang lingkup ejaan yang disempurnakan (EYD) 1. Pemakaian Huruf a. Huruf Abjad b. Huruf Vokal c. Huruf Konsonan d. Gabungan Huruf Konsonan 2. Penulisan huruf a. Penulisan Huruf Besar b. Penulisan Huruf Miring 3. Penulisan kata a. Kata dasar b. Kata turunan c. Kata ulang 4. Penulisan unsur serapan a. Secara adopsi b. Secara adaptasi c. Menggunakan kalimat efektif



7



kalimat dikatakan efektif apabila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan pesan berlangsung dengan sempurna.. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.  Kalimat efektif mempunyai syarat sebagai berikut: 1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya. 2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.  Unsur-Unsur kalimat Efektif Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa. 1. Kesepadanan Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Ciri-ciri kesepadanan ini meliputi: b. Kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat dengan jelas. c. Tidak terdapat subyek ganda d. Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. e. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang 2. Keparalelan Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Begitu pun dengan verba. 3. Ketegasan Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakukan menonjol pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Ada beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu: a) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat. b) Membuat urutan kata yang bertahap. c) Melakukan pengulangan kata (repetisi). d) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. e) Menggunakan partikel penekanan (penegasan). 4. Kehematan Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. 8



5. Kecermatan Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda, dan tepat dalam pilihan kata. 6. Kepaduan Yang dimaksud kepaduan di sini ialah kepaduan pernyataan dalam suatu kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan tertuju dengan sempurna. d. Menggunakan paragraf yang padu dan koherensif Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas ini harus memiliki keterpaduan bentuk (kohesi) dan keterpaduan makna (koherensi)  Kepaduan Makna (Koherensi) Suatu paragfraf dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimatkalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.  Keterpaduan Bentuk (Kohesi) Apabila koherensi berhubungan dengan isi, maka kohesi atau keterpaduan bentuk berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Bisa saja satu paragraf mengemukakan satu gagasan utama, namun belum tentu paragraf tersebut dikatakan kohesif jika kata-katanya tidak padu.



9



BAB III PENUTUP 3.1.



Kesimpulan Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda



menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara .



 Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa, diantaranya: 



Faktor Budaya atau letak Geografis;







Faktor Ilmu pengetahuan;







Faktor Sejarah.



 Macam macam ragam bahasa:



   







Ragam bahasa hokum







Ragam Bahasa jurnalistik







Ragam bahasa sastra







Ragam bahasa ilmiah



 Ciri ragam Bahasa ilmiah: Menggunakan diksi yang tepat Menggunakan ejaan yang benar Menggunakan kalimat efektif Menggunakan paragraf yang padu dan koherensif 3.2. Saran Kami menyarankan sebaiknya kita semua warga Negara Indonesia



menggunakan



Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga keberadaan



ragam Bahasa tidak punah termakan waktu dan tidak tergusur karena adanya Bahasa-bahasa yang terkadang jauh dari aturan Bahasa Indonesia bahkan bertentangan.



10



DAFTAR PUSTAKA Doyin, mukh, dan wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang, UNNES PRESS https://andipraz.wordpress.com/2009/08/25/kohesi-dan-koherensi-dalam-paragraf/ http://jaddung.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-contoh-kalimat-efektif.html https://sastraindonesiaku.wordpress.com/macam-macam-karya-sastra/ http://tarirl.wordpress.com/2013/05/15/ragam-bahasa/ https://www.academia.edu/11735208/Ragam_Bahasa_Beserta_Contohnya/



11