Ragam Berita [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Menurut Djuroto (2003: 38), jenis berita dilihat dari penyajiannya adatiga macam, yaitu sebagai berikut.



1.Berita Selebaran Berita selebaran dalam bahasa asing disebut news bulletin. Berita bulletin adalah berita yang disiarkan secara kilat atau cepat. Biasanya berita yangbersifat hangat dan singkat, penyajiannya sangat terikat dengan waktu.Jenis berita ini penyajiannya terikat oleh waktu. Berita aitu makin cepatdisiarkan akan menjadi baik. Yang termasuk dalam kategori bulletin antaralain: a.Berita keras : Berita yang biasanya tidak menyenangkan. Misalnyatentang kekerasan, kesengsaraan, dan lain-lain. b.Berita lunak : Berita yang menyenangkan. Misalnya pemberian gelar, keberhasilan seseorang, dan lain-lain. c.Berita singkat : Berita yang memiliki nilai tinggi. Karena itu penyajiannya secara langsung hanya pada inti berita saja d.Berita pendek : Berita yang amat penting dan menarik untuk diberitakan justru pada saat berita itu masih jadipembicaraan masyarakat luas. e.Berita sisipan : Berita yang memiliki nilai tinggi serta dinantikan olehmasyarakat luas. 2.Berita Majalah Berita majalah adalah jenis berita yang penerbitannya secara berkala danteratur. Misalnya majalah mingguan, dua mingguan atau bulanan. Yangtermasuk dalam kelompok berita majalah antara lain: a.Feature: Sesuatu uraian berita dalam ruang lingkup satupokok yang merupakan pendalaman tema tersebut,yang dilihat dari berbagai segi latar belakangperkembangan berita tersebut. b. Human Interes: Uraian berita tentang sesuatu yang dapat menyentuhrasa kemanusiaan. c.Berita Ringan : Uraian berita tentang sesuatu yang dapat menyentuhrasa kemanusiaan. d.Berita Nyata:Uraian berita yang secara sistematis memilikikepekaan dalam ruang lingkupnyang sejenis dantidak perlu terikat pada keadaan baru dan lamanyaberita. e.Analisis Berita : Berita yang disusun atas dasra data dan fakta sertakeseimbangan analisis tanpa ditambahi pendapatpribadi baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. 3. Berita Penerangan. Berita penerangan adalah berita yang mengandung penjelasan lebih lanjutdari suatu berita yang telah disiarkan, atau penjelasan yang bertitik tolak dari berita yang sudah disajikan tetapi sangat terkait dengan waktu. =>Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik antara lain: 1. Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini. Jenis berita Straight News dipilih lagi menjadi dua macam:



*Hard News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba. Contohnya: 17 agustus adalah peringatan hari kemerdekaan indonesia * Soft News, nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung. Contohnya: Posko Bantuan Bencana Tsunami Aceh segera dibangun 2. Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan. 3. Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber. 4. Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter. 5. Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.



Berita itu banyak jenisnya. Mulai dari jenis berita secara isi, jurnalistik, hingga yang "populer" saat ini: hoax. Apa saja jenis-jenis berita itu?



BERITA (news) adalah laporan peristiwa, yakni tulisan (teks), foto, grafis, audio, atau video yang berisi informasi tentang sebuah peristiwa, meliputi apa yang terjadi (what), siapa yang terlibat (who), naha kunaon atau kenapa (why), kapan (when), di mana (where), dan bagaimana kejadiannya (how). Itulah pengertian berita "modern" yang "kontekstual" dengan segala jenis media saat ini --cetak, elektronik, dan online. Sebuah laporan peristiwa (berita) bisa disajikan dalam bentuk tulisan (teks). Ini jenis berita "konvensional" atau "tradisional". Berita juga bisa disajikan dalam bentuk foto, disebut "foto jurnalistik". Berita dalam bentuk audio (suara) yaitu berita radio, berupa suara, tanpa teks ataupun gambar. Hanya suara. Just sound! Berita juga ada yang berupa video alias "gambar hidup", seperti berita televisi. Bahkan tanpa "voicer" (suara reporter/presenter) pun audio berupa peristiwa itu bisa disebut berita.



Jenis-Jenis Berita Yang di atas itu adalah jenis-jenis berita (type of news) dari segi format atau bentuknya secara umum yang tersaji di media massa. Ada lagi jenis berita dari segi isi (konten, topik), misalnya berita politik, berita ekonomi, berita sepakbola (olahraga), dan sebagainya. Jenis berita dari sisi "geografis" juga ada, seperti berita lokal (daerah sekitar atau setempat, misalnya kota/kabupaten), berita regional (wilayah lebih luas, mislanya provinsi), berita nasional, dan berita internasional.



Hayo... dari segi apa lagi? Banyak deh pokoknya.... Yang akan saya share sebenarnya sesuai dengan judul posting ini: jenis-jenis berita jurnalistik atau jenis-jenis berita dalam perspektif jurnalistik, yaitu: 1. Straight News Berita langsung. Apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar (headline news) berisi berita jenis ini. Demikian pula berita radio, televisi, dan media online sebagian berupa besar berita jenis ini. 2. Hard News Sama dengan Straight News, yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Ada juga yang mengartikan Hard News dengan berita-berita "serius" menegangkan, misalnya berita teroris, kerusuhan, dan sejenisnya. 3. Soft News Berita ringan. Nilai beritanya (new values) di bawah Hard News, tidak sepenting Straight News. Bisa pula diartikan sebagai berita yang "tidak menegangkan", misalnya berita kelahiran anak maung (eh... anak harimau) di kebun binatang. 4. Depth News Berita mendalam. Tidak sekilas, lebih panjang dan "lebih lama" dari berita no. 1. Wartawan melakukan pendalaman dengan latar belakang, dampak, pandangan pakar, dan sebagainnya. 5. Investigation News Investigative News. Berita Investigasi. Berita yang disusun dan diolah berdasarkan penyelidikan. Wartawan meliput sebuah peristwa layaknya "intelijen". Butuh waktu, butuh keberanian juga, bahkan kadang-kadang harus menyamar layaknya intel. 6. Interpretative News Berita interpretasi. Berita yang disusun berdasarkan "penafsiran" atau pendapat narasumber tentang suatu peristiwa atau masalah. Ada satu peristiwa, lalu wartawan mengembangkannya dengan mewawancarai pengamat atau narasumber lain yang kompeten. 7. Opinion News Berita yang berisi pendapat ahli, pengamat, atau narasumber tentang suatu peristiwa atau masalah. Bisa juga berupa berita yang berisi pemikiran atau "isi pidato" seorang pejabat atau pengamat di sebuah acara, seminar misalnya. Wartawan mencatat poin penting, intisari, atau "isi omongan" yang sekiranya penting dan menarik untuk diketahui publik.



Jenis Berita Lain Masih banyak jenis berita lain, jika kita mau mengembangkannya. Misalnya, berita yang berisi fakta palsu atau cerita bohong, maka disebut Berita Bohong, Berita Palsu, atau berita yang menipu (karena berisi dusta). Kita mengenalnya sebagai HOAX. Dalam literatur jurnalistik, ada istilah yang mirip bahkan semakna dengan hoax, yaitu LIBEL dan SLANDER yang "dipinjam" dari istilah hukum (law). Libel = berita bohong yang berisi penghinaan, hujahan, penistaan, atau pencemaran nama baik secara tertulis. Slander = secara lisan. Wasalam. (www.romelteamedia.com). Pengertian Secara etimologis, kata jurnalistik berasal dari kata journalistic (Inggris) yang berarti halihwal atau kegiatan kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Di Indonesia istilah jurnalistik diduga masuk melalui bahasa Belanda journalistiek yang artinya penyiaran catatan harian. Kata jurnalistik dibentuk dari kata dasar jurnal (journal), yang berarti laporan atau catatan. Dalam bahasa Prancis jour berarti hari atau catatan harian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, jurnalistik diartikan sebagai (1) … hal-ihwal yang menyangkut dunia atau kegiatan kewartawanan dan persuratkabaran; (2) kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya. Dalam Ensiklopedia Indonesia, jurnalistik diartikan sebagai bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari (pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran dan pengkajian) secara berkala, dengan menggunakan saranasarana penerbitan yang ada. Sedang dalam Leksikon Komunikasi jurnalistik dimaknai sebagai pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting dan menyebarkan berita dan karangan utuk surat kabar, majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi. Jurnalistik merupakan proses kegiatan mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa. (Asep Syamsul M. Romli. 2003. Jurnalistik Dakwah. Bandung: Rosda).



Berita Berita yang merupakan produk kegiatan jurnalistik dimaknai sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar penduduk (Michael V. Charn, dalam Effendy, 1992:67). Definisi lain menyebut berita sebagai laporan peristiwa (a report of an event) (Ecip, 1995:48).



News is anything timely that interests a number of readers, and the best news is that which has the greatest interest for the greatest number of readers” (Berita adalah segala sesuatu yang hangat, yang menarik sejumlah pembaca dan berita yang terbaik adalah berita yang paling menarik perhatian bagi jumlah pembaca yang paling besar). Ini pendapat Dr. Williard G. Bleyer. Jadi, menurut definisi Bleyer, berita mempunyai komponen berikut. 1. Segala sesuatu 2. Hangat 3. Menarik perhatian 4. Sejumlah khalayak.



Douglas Wood Miller menyatakan bahwa minat pembaca terpenuhijika berita itu memenuhi syarat (Mardjuki, 1984:5)) berikut ini : 



Waktu







Tempat







Isi



Hal utama yang berkaitan dengan berita adalah peristiwa. Peristiwa ialah realitas atau fakta yang direkam (oleh wartawan), dan pada gilirannya dilaporkan secara terbuka melalui media massa. Laporan tersebut berupa rekonstruksi atas peristiwa, yang berarti luas, antara lain meliputi keterangan, peristiwa, suasana, manusia dan pendapat (Ecip, 1995:48). Frank Luther Mott dalam New Survey of Journalism menyatakan bahwa paling sedikit ada delapan konsep berita, yaitu: (1) berita sebagai laporan tercepat (news as timely report), (2) berita sebagai rekaman (news as record), (3) berita sebagai fakta obyektif (news as objective facts), (4) berita sebagai interpretasi (news as interpretation), (5) berita sebagai sensasi (news as sensation), (6) berita sebagai minat insani (news as human interest), (7) berita sebagai ramalan (news as prediction), (8) berita sebagai gambar (news as picture). Berita juga dapat dipandang dari sisi komunikator. Menurut Hiebert, Ungurait, Bohn (1991:413), berita adalah “apa yang menyebabkan individu mau membayarnya dengan uang atau waktu” (“what an individual is willing to pay for with time and money”). Karena tidak semua peristiwa layak dijadikan berita, maka untuk itu diperlukan persyarat penting berupa nilai berita (“news must have some intrintsic value to the individual”).



Ragam Berita Menurut Siregar dkk (1998:154), berita jurnalistik yang muncul dalam surat kabar atau majalah berita dapat digolongkan menjadi empat. Masing-masing ialah berita langsung (stright/hard/spot news), berita ringan (soft news), berita kisah (feature), dan laporan mendalam (indepth report). Berikut rinciannya.



Berita Langsung (Straight News/Hard News/Spot News) Berita langsung digunakan untuk menyampaikan kejadian-kejadian penting yang perlu segera diketahui oleh pembaca. Disebut berita langsung (straight news) karena unsur-unsur terpenting dari peristiwa itu harus langsung (sesegera-segeranya) disampaikan kepada pembaca. Berita langsung dapat juga yang disebut sebagai spot news. Jika berita bersifat “spot”, maka wartawan harus berhadapan langsung dengan kejadian, lalu melaporkan kejadian itu. Jika tak dapat dihadapi secara langsung, wartawan terpaksa “meminjam” persepsi orang lain terhadap kejadian tersebut. Melalui persepsi orang itu, wartawan menyusun kembali (merekonstruksi) kejadian. Berita langsung juga disebut hard news, menimbang bahwa fakta yang digunakan untuk memberitakan suatu peristiwa adalah fakta keras. Fakta keras ialah fakta yang segera dapat diukur berdasarkan persepsi inderawi manusia. Aktualitas merupakan unsur penting dalam berita langsung. Suatu kejadian yang sudah lama terjadi, tidak bernilai lagi untuk ditulis sebagai berita langsung. Kejadian yang telah lama terjadi hanya layak diberitakan jika ada unsur kuat lainnya selain aktualitas, dan biasanya ditulis sebagai berita ringan atau berita kisah. Berapa lama kejadian dapat dianggap aktual? Untuk surat kabar harian, kejadian kemarin dapat dianggap aktual (selama belum dimuat di surat kabar lain). Bisa juga kejadian yang sudah berusia dua hari, bahkan seminggu, tetap dianggap aktual, karena kejadian itu baru saja diketahui, misalnya gempa bumi di pedalaman Papua. Langkanya alat transportasi atau komunikasi menyebabkan kabar terjadinya gempa tersebut terlambat diketahui. Meskipun yang ditonjolkan bukan lagi unsur waktu, melainkan makna kejadian itu. Yang penting, suatu kejadian akan kehilangan aktualitasnya jika sudah dimuat dalam surat kabar lain. Namun, aktualitas tidak hanya berkaitan dengan waktu, melainkan juga mencakup sesuatu yang baru diketahui, atau sesuatu yang baru ditemukan, misalnya cara baru, ide baru, langkah baru, serta perkembangan mutakhir. Semuanya itu memiliki makna penting bagi keadaan sekarang. Oleh karena itu, penerbitan yang tidak bersaing dalam hal aktualitas, harus mencari unsur lain yang terdapat dalam suatu kejadian, antara lain dengan memberikan latar belakang yang sifatnya manusiawi.



Berita Ringan (Soft News) Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak diberitakan, melainkan sesuatu yang menarik. Berita ini biasa ditemukan sebagai kejadian yang menusiawi dalam suatu kejadian penting. Kejadian yang penting tersebut dituliskan sebagai berita langsung, sedang yang menyangkut unsur manusiawi ditulis sebagai berita ringan. Berdasarkan kejadiannya, berita ringan dibedakan atas dua jenis. Pertama, berita ringan yang kejadiannya merupakan sampiran dari peristiwa penting yang diberitakan lewat berita langsung (disebut side bar). Kedua, berita ringan yang kejadiannya berdiri sendiri, jadi tidak terkait dengan suatu peristiwa penting yang bisa dituliskan sebagai berita langsung. Berita ringan jenis kedua dapat “bertahan” lebih lama, tidak terikat aktualitas. Jenis berita ini memberikan langsung ganjaran psikologis bagi pembacanya, misalnya keterharuan, kegembiraan, dsb. Bahan yang ditulis sebagai berita ringan adalah kejadian pada permukaan saja, tidak perlu melacak latar belakangnya. Apa saja unsur menarik yang dapat dijadikan materi penulisan berita ringan? Unsur menarik ini, bukan sesuatu yang penting dan berdampak langsung kepada pembaca, melainkan semata-mata hanya memberikan sentuhan emosional. Hal-hal semacam itu terdapat dalam kejadian-kejadian yang mencerminkan kekonyolan (komedi), dramatis, kontroversial, tragis, atau unik (di luar kebiasaan, atau jarang terjadi). Seorang tokoh terkenal yang selama ini diketahui selalu bersantap di restoran mewah, tibatiba terlihat menikmati makan siang di sebuah warung di pinggir jalan. Unsur ketenaran tokoh tersebut, dan juga tindakannya di luar kebiasaan, dapat menjadikan peristiwa itu sebagai berita ringan yang menarik.



Berita Kisah (Feature) Berita kisah adalah tulisan mengenai kejadian yang dapat menyentuh perasaan, ataupun yang menambah pengetahuan pembaca lewat penjelasan rinci, lengkap, serta mendalam. Berita ini tidak terikat aktualitas. Nilai utamanya terletak pada unsur manusiawi atau informasi yang dapat menambah pengetahuan. Berita kisah dapat ditulis dari kejadian yang sudah masuk kotak sejarah, misalnya kejadian manusiawi yang dialami para tokoh terkenal pada masa lampau. Hal seperti itu layak ditulis jika ternyata ada sesuatu yang baru tentang mereka yang belum pernah diungkapkan, dan penting mendapat perhatian karena ada kaitannya dengan kondisi sekarang. Untuk peristiwa atau masalah yang bersifat kekinian, bila dituliskan dalam format berita kisah, waktu tidak menjadi kriteria utama, melainkan urgensi peristiwa atau masalah untuk mendapat perhatian. Berita kisah yang ditulis berdasarkan peristiwa yang baru terjadi, disebut news feature. Kalau pada berita langsung unsur pentinglah yang ditonjolkan, maka pada



berita kisah yang tergolong news feature, unsur penting dan unsur menarik ditonjolkan sekaligus. Ada alasannya? Pertama, berita kisah umumnya ditulis karena peristiwa atau masalah yang diberitakan luas cakupannya. Kedua, dampak peristiwa atau masalah itu sendiri juga menyangkut kehidupan masyarakat luas. Ketiga, dibutuhkan uraian yang lebih panjang dan rinci, sehingga pembaca dapat memahami secara baik duduk perkara sebenarnya. Gejala perubahan kehidupan masyarakat, misalnya, yang belakangan banyak beralih dari kehidupan agraris ke kehidupan industrial, terlihat sebagai hal biasa yang wajar saja. Padahal, banyak konsekuensi yang timbul akibat perubahan semacam itu. Misalnya, kota semakin padat, pengangguran dan kriminilitas meningkat, fasilitas semakin tak memadai lagi. Persoalan-pwrsoalan seperti itu dapat menjadi bahan bagus untuk menulis berita kisah. Perjuangan keras seorang pengembang, sejak dari tukang kayu menjadi pengusaha real estate, misalnya, dapat ditulis menjadi berita kisah. Berita kisah semacam ini dikenal dengan sebuat profile feataure. Profile feature tentu saja tak hanya menyangkut cerita sukses. Cerita kegagalan juga dapat menjadi berita kisah. Jadi, profile feature dapat menceritakan perjalanan hidup seseorang, bisa pula hanya menggambarkan sepak terjangnya dalam suatu kegiatan dan pada kurun waktu tertentu. Yang penting, dalam berita kisah, unsur manusiawi berperan penting, karena itulah yang ditonjolkan. Ini bertujuan agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan orang lain. Berita kisah tidak selalu menonjolkan unsur manusiawi (human interest) yang menyentuh perasaan. Ada berita kisah yang menguraikan profil suatu perusahaan atau organisasi, menceritakan bagaimana perusahaan atau organisasi itu digerakkan untuk mencapai tujuannya. Ada pula berita kisah yang menjelaskan proses atau bagaimana melakukan sesuatu (how to do it feature). Dalam berita kisah jenis ini, informasi yang disampaikan lebih sebagai petunjuk yang dipandang penting bagi pembaca. Misalnya, petunjuk melakukan perjalanan wisata lewat darat, dengan menyajikan keterangan di mana terdapat hotel, pompa bensin, rumah makan, lengkap dengan perkiraan biaya, kualitas jalan. Human interest feature menonjolkan hal-hal yang menyentuh perasaan sebagai hal menarik. Jadi, untuk berita kisah ini dapat ditulis tentang peristiwa atau masalah yang dialami manusia, baik yang sudah mendiang maupun yang masih hidup. Selain itu, juga dapat mengenai makhluk ataupun benda lain yang dapat diungkapkan sehingga menggugah perasaan pembaca, atau tentang duduk perkara suatu permasalahan yang sedang dihadapi sekelompok orang. Berita kisah digunakan untuk mengangkat nuansa atau warna detil kehidupan, hal yang sering tidak mungkin dilakukan lewat berita langsung. Berita langsung, karena lebih merupakan potret sesaat dari suatu kejadian atau harus memenuhi aktualitas, dalam banyak hal hanya mampu mengungkapkan gejala yang tertangkap oleh inderawi. Berita kisah dapat mengatasi kendala itu. Persoalan aktualitas tidak menjadi kendala bagi berita kisah. Itulah sebabnya berita kisah tergolong berita yang dapat ditulis penuh warna.



Berita kisah, begitu pula laporan mendalam, yang menjadi andalan sering dimuat sebagai anker (jangkar, anchor) pada halaman depan surat kabar, atau laporan utama dalam rubrik khusus, edisi minggu, maupun suplemen (halaman tambahan, sisipan). Berita kisah yang cukup panjang kadang-kadang dimuat secara serial (disebut juga dalam sejumlah episode) pada hari yang berurutan.



Berita Mendalam (Indepth News) Laporan mendalam pada dasarnya memiliki struktur dan cara penulisan yang sama dengan berita kisah. Perbedaannya terletak pada adanya unsur manusiawi yang terdapat dalam berita kisah, yang belum tentu ditemukan dalam laporan mendalam. Laporan mendalam digunakan untuk menuliskan permasalahan secara lebih lengkap, mendalam, dan analitis. Cara penulisan seperti ini dimaksudkan untuk menyajikan informasi agar pembaca lebih memahami duduk perkara suatu masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, sering muncul peristiwa yang cukup rumit. Kerumitan masalah dalam peristiwa itu menyebabkan pembaca belum dapat memahami duduk perkara sebenarnya jika hanya diungkapkan melalui berita langsung. Pembaca belum tentu juga dapat mengerti jika masalah dijelaskan dengan menggunakan hanya satu sudut pandang. Kompleksitas permasalahan menyebabkan peristiwa itu perlu disoroti lewat sejumlah sudut pandang agar pembaca memperoleh pemahaman lebih baik, lengkap dan menyeluruh. Dengan laporan mendalam, ke arah mana suatu peristiwa berkembang akan lebih mudah dipaparkan. Begitu pula kaitan antara sebab dan akibat, apa saja kepentingan sejumlah pihak dalam perkembangan persoalan itu, bagaimana kepentingan itu mempengaruhi arah perkembangan persoalan, termasuk apa saja yang mungkin timbul, menjadi sorotan dalam laporan mendalam. Sering kaitan sebab-akibat, begitu pula kepentingan sejumlah pihak, tidak tampak jelas di permukaan. Sejumlah fakta harus dikumpulkan jauh ke belakang, sebelum peristiwa muncul. Semua fakta itu harus ditelusuri kaitannya satu demi satu terhadap perkembangan yang muncul kemudian. Laporan mendalam ditulis berdasarkan hasil liputan terencana, dan acap memerlukan waktu lama. Cara peliputan seperti peliputan interpretatif atau investigasi, antara lain dilakukan ketika mengumpulkan fakta yang diperlukan untuk menyusun tulisan. Peliputan interpretatif dilakukan apabila untuk menggambarkan duduk perkara dari masalah yang diliput, diperlukan kemampuan interpretasi dalam melihat keterkaitan logis antar sejumlah fakta. Adapun peliputan investigatif dilakukan apabila ada sejumlah pihak untuk menutupi kejadian sebenarnya, atau menyembunyikan sejumlah fakta.



Willy Pramudya Slamet N http://widodoakirazu.blogspot.co.id/2012/03/ragam-jenis-berita.html https://dendangbuahpikiran.wordpress.com/tag/ragam-berita/