Ragam Hias Karo Di Kayu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RAGAM HIAS KARO DI KAYU Ragam Hias pada ukiran kayu atau rumah adat karo merupakan suatu desain tradisional yang bernilai tinggi, berkaitan dengan kepercayaan masyarakat dan juga sebagai Simbol dan Kearifan Lokal. Ragam Hias pada rumah adat karo dibuat atau diletakkan pada bagian depan rumah (ayo-ayo), bagian dapur (dapur-dapur), dan pada bagian dinding(derpih). Selain itu pada atap rumah pasti akan deiletakkan dua atau empat kepala kerbau lengkap dengan tanduknya, kepala dan tanduk kerbau ini dipercaya sebagai lambang kekuatan pada masyarakat karo. Ragam Hias tersebut meliputi : 1.



Ragam Hias Pengeret – eret



Seperti gambar diatas, pengeret – eret berbentuk cicak dengan dua kepala ke arah kanan dan kiri. Ragam Hiast ini berfungsi sebagai kekuatan untuk menolak bala, ancaman dari roh jahat terhadap penghuni/pemilik rumah dan juga untuk persatuan keluarga. Ragam Hiast ini terbuat dari anyaman ijuk dan diikatkan kebagian dinding depan rumah sebagai pengganti dari paku. 2.



Ragam Hias Tapak Raja Sulaiman



Tapak sulaiman bermotif geometris yang membentuk segi empat dan disetiap sisinya membentuk simpul. Nama Ragam Hiast ini diambil dari nama seorang raja yang dianggap sakti, dihormati dan ditakuti oleh makhluk – makhluk jahat. Ragam Hias Tapak Raja Sulaiman dipercaya dapat menolong masyarakat karo agar terhindar dari ancaman niat jahat, baik yang datang secara nyata maupun tidak nyata. Ragam Hias ini memilikimakna kekeluargaan dan kekuatan. 3.



Ragam Hias Tupak Salah silima – lima



Motif Ragam Hias berupa garis menyilang yang membentuk gambar bintang di langit. Ragam Hias ini melambangkan kekeluargaan merga silima sebagai sistem sosial masyarakat Karo yang utuh dan dihormati. Kesatuan dimaknai sebagai kekuatan karena kekuatan masyarakat Karo pada hakikatnya terletak pada kebersamaan yang dibangun. Kelima merga tersebut adalah merga induk yang diikat oleh struktur sosial dan tak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Fungsi Ragam Hias tak lain sebagai penolak niat jahat dari adanya keinginan yang hendak mengganggu keutuhan merga silima. 4.



Ragam Hias Bindu Matagah



Bentuk dasarnya berupa gambar garis yang membentuk garis silang dan memutar semua garis tersebut saling terhubung, simbol ini berfungsi untuk menyingkirkan hal – hal yang tidak baik, agar terhindar dari binatang buas . Bindu Matagah juga adalah simbol dari istri Raja Sulaiman yang ada hubungannya dengan kekuatan batin. Selain Ragam Hias – Ragam Hias di atas masyarakat karo juga masih memiliki banyak Ragam Hias lainnya seperti : Ragam Hias Ipen-ipen, Ragam Hias Para-para/Gundur Mangalata, Oranamen Tanduk Kerbo Payung, Oranamen Bendi-bendi, Ragam Hias Tampuk-tampuk Pinang, Ragam Hias Pucuk Merbung, Ragam Hias Tulak Paku Petundal, Ragam Hias Tutup Dadu dan Cimba Lau, Ragam Hias Bindu Matoguh, dan lainnya. Pada masyarakat karo semua Ragam Hias tersebut memiliki makna dan fungsi masing masing dan semua nya itu adalah merupakan lambang/simbol dari kearifan local masyarakat karo