Rangkuman 2 Dan 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Manajemen Keuangan Lanjutan Makalah DERIVATIF, LINDUNG NILAI, DAN RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN



Disusun oleh : Zainy Fitratur Rijal (1518204001)



UNIVERSITAS WIDYATAMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI BANDUNG 2019



DERIVATIF, LINDUNG NILAI, DAN RISIKO



1. Pendahuluan Derivative adalah instrument keuangan yang tingkat pengembaliannya atau payoffnya diperoleh dari atau diturunkan dari tingkat pengembalian underlying financial instrument atau aset lainnya. Beberapa contoh derivative antara lain: 1) Options 2) Forward 3) Futures Perusahaan menggunakan derivative sebagai alat untuk menurunkan risk exposure yang dimiliki Dalam konteks manajemen keuangan, risiko adalah sesuatu yang tidak diinginkan. Sedangkan lindung nilai adalah cara perusahaan untuk mengurangi risiko. Penggunaan derivative perusahaan untuk menurunkan risk exposure perusahaan disebut dengan lindung nilai.



2. Forward Contracts Forward contracts adalah kontrak liberal (antara kedua belah pihak) yang mewajibkan satu pihak untuk membeli dan pihak lain untuk menjual aset dalam jumlah tertentu, pada harga yang disepakati, pada tanggal tertentu di masa depan. Pihak yang setuju untuk membeli forward contract disebut memiliki posisi long sedangkan pihak yang setuju menjual disebut memiliki posisi short.



2.1 Forward Contract Settlement Saat forward contracts berakhir terdapat 2 cara yang dapat dilaksanakan: 1) Pengiriman Fisik Pihak penjual dalam kontrak mengirimkan aset kepada pembeli dan pembeli membayar dengan uang tunai 2) Cash Settlement Tidak ada pengiriman aset secara fsik tetapi pihak-pihak yang melaksanakan perjanjian harus menutup segalam posisi terbukanya dengan melakukan pembayaran atau penerimaan kas berdasarkan selisih antara harga settlement dengan harga settlement akhir sebelumnya.



2.2 Future Contracts Kontrak pengiriman yang mewajibkan posisi long untuk membeli dan pihak short untuk menjual sejumlah tertentu dari aset pada harga tertentu untuk tanggal tertentu di masa depan. Dapat diselesaikan secara tunai. Perbedaan antara future contract dengan forward contract adalahm:



Future contracts: 1) Diperdagangkan di bursa 2) Terstandarisasi 3) Ada clearing house yang menjadi oihak yang berlawanan dengan seluruh pihak yang bertransaksi 4) Diatur oleh pemerintah



Forward contracts: 1) Kontrak pribadi dan tidak diperdagangkan 2) Kontrak disesuaikan untuk memenuji kebutuhan pihak yang bertransaksi 3) Umumnya tidak diatur



Dalam future contract terdapat kegiatan mark-to-market setiap harinya yaitu membandingkan harga hari ini dengan harga hari sebelumnya.



3. Lindung Nilai Dalam lindung nilai, terdapat dua posisi atau srategi yang bisa dipilih, yaitu posisi long dan short. 1) Short Hedge Suatu pihak disebut dalam posisi short hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang menjual futures contracts. Posisi atau srategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang memiliki aset atau akan memiliki aset.



2) Suatu pihak disebut dalam posisi long hedge jika pihak tersebut adalah pihak yang membeli future contracts. Posisi atau srategi ini biasanya dipilih oleh pihak yang akan melakukan pembelian aset di masa depan.



4. Interest Rate Futures Contracts 1) Pricing of Treasury Bonds Pricing terhadap treasury bonds adalah mendiskontokan setiap arus kas dari obligasi dengan spot rate pada saat arus kas tersebut diterima. Pembayaran kupon dilaukan tiap semester, sehingga spot rate juga harus dinyatakan dalam rate tiap semester 2) Pricing of Forward Contracts Kenaikan spot rate sama sama menyebebkan harga treasury bonds maupun forward contracts of treasury bond menjadi turun. Sebaliknya, penurunan spot rates sama sama menyebabkan harga treasury bonds maupun forward contract of treasury bonds menjadi naik. Pergerakan treasury bonds dan forward contracts of treasuty bersifat searah. 3) Future contracts Future contracts dengan deliverable instrument berupa treasury bond biasanya disebut interest rate futures.



5. Lindung Nilai Duration Kita akan menghitung seberapa besar dampak perubahan suku bunga terhadap nilai obligasi. Ukuran yang biasa digunakan adalah durasi. Durasi mengukur seberapa besar perubahan nilai obligasi jika terjadi perubahan suku bunga pasar adalah 1%.



6. Swap contracts Swaps juga merupakan instrument derivative. Swaps mempertukarkan arus kas dari kedua belah pihak. Terdapat berbagai macam swaps yaitu: 1) Interest rate swaps Misalnya, PT Abdi dapat melakukan transaksi interest rate swaps dengan PT Berjaya. PT Abi membayar suku bunga floating rate milik PT Berjaya dan sebaliknya PT Berjaya membayar suku bunga floating milik PT Abadi.



Transaksi tersebut juga dapat diselesaikan dengan metode net settlement, yaitu sebesar selisih dari kedua pembayaran tersebut. 2) Currency Swaps Currecy Swaps sering disebut juga sebagai FX swaps (foreign exchange swaps). Currency swaps adalah transaksi yang mempertukarkan kewajiban untuk membayar arus kas dalam 1 mata uang dengan kewajiban untuk membayar kas dalam mata uang lain. Skema ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang melakukan ekspor-impor. 3) Credit default swaps (CDS) CDS adalah semacam asuransi atas turunnya nilai obligasi karena debitor gagal bayar.



7. Penggunaan Derivatif Lebih banyak perusahaan besar yang menggunakan derivative daripada perusahaan kecil. Derivative yang biasa digunakan adalah derivative suku bunga, dan mata uang. Lebih dari 70% perusahaan menggunakan derivative suku bunga. Sedangkan penggunaan derivative mata uang cukup tinggi berada di kisaran 55-70% Derivative juga lebih banyak digunakan mengelola liabilitas daripada aset. Sekitar 60% perusahaan menggunakan derivative untuk megelola resiko liabilitas. Hanya 55% perusahaan yang menggunakan derivative untuk mengelola aset jangka pendek dan utamanya yang bernilai sangat besar. Sedangkan, hanya kurang dari 30% perusahaan yang menggunakan derivative untuk mengelola risiko aset jangka Panjang.



MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN



1. Lima Langkah Proses Manajemen Risiko Perusahaan 1) Mengidentifikasi dan memahami risiko-risiko yang sebelumnya tidak diidentifikasi dan dipahami. Langkah pertama dalam program manahemen risiko adalah untuk mengembangkan pemahaman yang lengkap atas tipe resiko yang dihadapi perusahaan. Sumber utama resiko adalah sebagai berikut: a) Risiko Permintaan Fluktuasi permintaan atas produk dan jasa karena faktor persaingan dan dampai keadaan ekonomi di suatu Negara b) Risiko Komoditas Fluktuasi harga komoditas yang penting untuk perusahaan dapat mengurangi arus kas perusahaan. c) Risiko Politik atau Negara Tempat perusahaan beroperasi dapat menciptakan masalah karena adanya ketidakstabilan politik atau intervensi pemerintah terhadap kegiatan bisnis perusahaan d) Risiko Operasional Biaya operasi actual yang jauh lebih tinggi dariapda yang dianggarkan adalah sumber volatilitas dari sumber kas perusahaan e) Risiko Nilai Tukar Perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat mengakibatkan penurunan arus kas perusahaan yang dramatis Hanya risiko operasional yang merupakan risiko yang berasal dari kondisi internal perusahaan sedangkan keempat risiko lain adalah risiko yang berasal dari luar perusahaan. Manajemen resiko lebih terfokus kepada risiko yang berasal dari luar perusahaan. 2) Menentukan tipe resiko yang akan diterima dan ditransfer



Menentukan risiko apa saja yang dipertahankan dan risiko apa saja yang akan dimitigasi dengan memindahkannya kepada pihak luar perusahaan adalah hal utama dalam manajemen resiko 3) Memutuskan seberapa besar risiko yang harus ditanggung Manajemen dihadapkan dengan pertanyaan skenario menajemen resiko yang lebih disukai. Tidak ada formula seperti layaknya rumus NPV untuk memutuskan risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan. 4) Memasukkan risiko dalam seluruh proses pengambilan keputusan perusahaan Setelah perusahaan memutuskan risiko-risiko yang akan dipertahankan dan yang akan dipindahkan ke pihak eksternal, maka perusahaan kemudia menerapkan sebuah sistem untuk mengendalikan risk exposure yang dihadapi perusahaan. Hal ini berarti setiap keputusan investasi, operasi, dan pedanaan yang penting untuk perusahaan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap risiko keseluruhan perusahaan. 5) Memonitor dan mengelola risiko yang ditanggung perusahaan Untuk meyakinkan perusahaan bahwa keputusan harian perusahaan konsisten dengan profil risikonya maka sangat penting utnuk menempatkan sistem monitoring efektif. Perusahaan memusatkan tanggung jawab untuk memonitor risiko perusahaan kepada chief risk officer yang bertanggung jawab secara langsung kepada DEO serta secara berkala menyampaikannya kepada komisaris dan direksi lainnya.



2. Pengelolaan risiko dengan kontrak asuransi Asuransi didefinisikan sebagai transfer risiko kerugian dari satu entitias ke entitas yang lain. Transfer risiko mengahruskan pihak yang mentransfer risiko membayarkan sejumlah dana kepada pihak yang menanggung risiko yang dikenal dengan istilah premi asuransi. Pihak yang dasuransikan menukar risiko kerugian yang mungkin terjadi kepada perusahaan asuransi dan membayar sejumlah premi asuransi.



2.1 Tipe-tipe kontrak asuransi



Tipe resiko



Tipe asuransi yang digunakan



Kerusakan properti perusahaan yang Asuransi property diakibatkan oleh kebakaran dan tindakan vandalism Kerugian bisnis karena adanya penutuan Asuransi gangguan bisnis bisnis sementara yang disebabkan oleh kebakaran Kerugian yang disebabkan oleh pegawai Asuransi pegawai dan pimpinan atau



pimpinan



perusahaan



seperti



keputusan yang salah Kerugian kerana kecelakaan kerja yang Asuransi kompensasi pekerja dialami pekerja Kehilangan penghasilan karena cacat Asuransi kehidupan pegawai kunci atau kematian yang terjadi terhadap pegawai yang memiliki posisi kunci



2.2 Mengapa membeli asuransi Saat perusahaan memutuskan untuk membeli asuransi, keputusan tersebut adalah hasil dari analisis biaya-manfaat yang melibatkan perbandingan antara biaya konttrak asuransi dan biaya yang diperkirakan akan timbul karena mempertahankan risiko yang dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi. Keputusan untuk mengasuransikan suatu risiko mempertimbangakan biaya kontrak asuran dan manfaat yang akan terjadi akan diperoleh karena memiliki kontrak asuransi.



3. Pengelolaan risiko dengan lindung nilai menggunakan forward contracts 3.1 Keterbatasan forward contract Umumnya forward contract adalah negosiasi antara perusahaan yang mengelola risiko dengan financial intermediary seperti investment bank. Keunggulan utama dari forward contracts adalah dapat disusun sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak yang terlibat dalan forward contract. Berikut ini adalah beberapa keterbatasan dalam forward contract: 1) Credit risk exposure



Kedua pihak yang bertransaksi akan menghadapi risiko kredit dan risiko gagal bayar. Risiko yang muncul dalam forward contract adalah salah satu pihak tidak dapat melaksanakan kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian forward contract 2) Berbagai informasi sratejik Pihak-pihak yang melakukan forward contract saling kenal satu sama lain yang mengakibatkan kedua belah pihak tersebut belajar tentang risiko tertentu yang dilakukan lindung nilai 3) Nilai pasar dalam kontrak negosiasi tidak mudah ditentukan Ketiadaan nilai pasar untuk forward contract menyebabkan kesulitan dalam menghitung keuntungan atau kerugian yang diperoleh kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian



4. Pengelolaan risiko dengan lindung nilai instrument keunagan derivative yang diperdagangkan Kontrak derivative adalah sekuritas yang nilainya diturunkan dari nilai aset atau sekuritas yang lain. Forward contract adalah kontrak derivative karena nilai dari forward contract dari nilai underlying asset-nya. 4.1 Future contract Future contract adalah kontrak untuk membeli dan menjual komoditas tertentu atau financial claim pada harga dan periode waktu tertentu. Terdapat dua katergori dasar dari future contract yang diperdagangkan di bursa berjangka yaitu commodity futues dan financial futures. Mengelola risiko gagal bayar dalam pasar futures 1) Untuk mencegah terjadinya risiko gagal bbayar maka bursa berjangka mengharuskan pelaku pasar untuk mendepositokan sejumlah dana yang dikenal dengan istialah future margin. Uang tersebut menjadi semacam jaminan bahwa pelaku pasar akan memenuhi kewajibannya atas future contract yang dibeli atau dijual 2) Cara kedua untuk mencegah terjadinya gagal bayar adalah dengan mekanisme marking to market yang berarti keuntungan atau kerugian harian dari future contracts akan dipindahkan kea tau dari margin account. Future dapat digunakan untuk kegiatan lindung nilai bagi erusahaan seperti lindung nilai dalam forward contract



4.2 Option contract Perusahaan terkadang ingin memperoleh keuntungan minimal dari sebuah kegiatan tetapi tidak ingin mgunci keuntungan yang dapat diperolehnya. Keinginan perusahaan tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan option dibandingkan dengan forward contract. Terdapat di jenis option, yaitu: 1) Call option yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli sejumlah saham atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu yang tertentu 2) Put option yang memberikan hak kepada pemilikknya untuk menjual sejumlah saham atau aset lainnya pada harga tertentu selama periode waktu tertentu Saat option dibeli, yang diperoleh pembeli option adalah kontrak untuk membeli atau menjual underlying stock atau aset pada harga yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak ada aset yang berpindah tangan tetapi harga telah ditentukan untuk transaksi di masa depan yang akan terjadi hanya jika dan apabila pembeli option melakukan exetcise atas option tersebut. Penjual option disebut option writer. Harga pelaksanaan option (exercise price) adalah harga beli saham atau aset lainnya dari penjual option dalam transaksi call option atau harga jual saham ke option writer dalam hal put option. Option premium adalah harga yang di bayarkan untuk membeli option. Option expiration date adalah tanggal ketika option berakhir.



5. Penilaian option dan swaps Nilai dari option adalah nilai sekarang dari kas yang akan diterima saat option jatuh tempo. Terkadang menghitung nilai sekarang dapat menjadi sangat rumit.



5.1 Black-Scholes Option Pricing Model Model penetapan harga option yang paling popular adalah Black-Scholes option pricing model yang dikembangkan oleh Fisher dan Myron Scholes. Berikut ini adalah persamaan dari Back-Scholes option pricing model: Co = S x N(d1) – Ee-R1 x N(d2) Dengan: Co = nilai dari European call option pada saat t = 0 R = suku bunga bebas resiko



5.2 Swap Contract Swap contract adalah transaksi yang melibatkan pertukaran suatu pembayaran dengan pembayaran yang lain. Contoh dari swap contract adalah pertukaran pembayaran bunga dan mata uang. Interest rate swap adalah transaksi pertukaran pembayaran bunga yang memiliki tingkat bunga tetap dengan pembayarn bunga yang memiliki tingkat bunga mengambang.